PROPOSAL
OLEH :
ARI PURWANTO
NPM. 18.81.0261
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
202
A. Judul : ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PINJAMAN
KONVENSIONAL
B. Latar Belakang
teknologi. Begitu pula pada sektor keuangan yang kini mulai terintegrasi
sendiri berasal dari istilah financial Technology. Sesuai dari The National
Digital Research Centre(NDRC) fintech bagian dari suatu inovasi pada sektor
1
Edi Suprayitno, Nur Ismawati, ”Sistem informasi Fintech Pinjaman Online Berbasis web”,
Jurnal Sistem Informasi,Teknologi Informasi dan Komputer Volume 9, Nomor 2, Tahun 2008,
Halaman 100.
finansial. Tentunya ,inovasi finansial ini mendapat sentuhan teknologi
pelaku usaha fintech adalah pinjam meminjam berbasis online. Praktik bisnis
(surplus of funds) dengan pihak yang kekurangan dana (lack of funds) yang
sebagaimana diatur dalam Pasal 1754 KUHPerdata para pihak yang terlibat
adalah pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dimana para pihak ini
lain suatu jumlah tertentu barang yang menghabis karena pemakaian dengan
sama dari macam dan keadaan yang sama pula. Sedangkan dalam layanan
pinjaman, bahkan diantara para pihak dapat saja tidak mengetahui atau
2
Raden Ani Eko Wahyuni,Bambang Eko Turisno, ”Praktik Finansial Teknologi Ilegal Dalam
Bentuk Pinjaman Online Ditinjau Dari Etika Bisnis”, Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia,
Volume 1, Nomor 3, Tahun 2019, Halaman 380.
mengenal karena dalam fintech ini ada wadah yang menghubungkan
kepentingan keduanya.3
yang dianggap efektif dan efisien. Dari definisi diatas jelas bahwa dibuatnya
masyarakat untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus terbatasi oleh ruang dan
waktu selama gadget seperti smartphone dan komputer yang digunakan dapat
bank sehingga tidak memakan waktu. Dengan kemudahan dan efesiensi ini
3
Ratna Hartanto dan Juliyani Purnama Ramli, “Hubungan Hukum Para Pihak dalam Peer
to Peer Lending”, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, Volume 25, Nomor 2, Tahun 2018, Halaman
322.
4
Edi Suprayitno, Nur Ismawati, ”Sistem informasi Fintech Pinjaman Online Berbasis web”,
Jurnal Sistem Informasi,Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 9, Nomor 2, 2008, Halaman
101.
5
Raden Ani Eko Wahyuni,Bambang Eko Turisno, Loc.cit
cair. Saat ini,dengan adanya aplikasi fintech, masyarakat yang akan
online hanya dalam rentang 4 jam sampai 3 hari. Dari kedua perbandingan
baik dari akses kecepatan, tetapi disisi lain mempunyai resiko tersendiri.
peradaban dunia, tapi sekaligus menjadi sasaran yang efektif dalam perbuatan
payung hukum yang bersifat adil dan berkepastian hukum, agar menciptakan
kerahasiaan data diri maupun segala bentuk jaminannya oleh karena tersebar
dimuka umum sangat mudah melalui media online. Begitu pula dengan
Tentunya hal ini sangat meresahkan nasabah dan kontak ponsel yang
membayar, bahkan ada yang berupa terror, denda harian, hingga bunga yang
tinggi. Hal ini tentunya menjadi suatu permaasalahan, untuk itu peminjam
6
Istiqamah, “Analisis Pinjaman Online Oleh Fintech Dalam Kajian Hukum Perdata”,
Jurisprudentie, Volume 6, Nomor 2,Tahun 2019, Halaman 294.
perlindungan data diri atau dokumen pribadi yang diserahkan kepada si
Isu hukum lain yang menarik dilihat tentang pinjam meminjam uang
berbasis online ini yaitu si peminjam menggunakan data diri yang bukan
kreditur atau si penyedia layanan jasa pinjam meminjam uang berbasis online
yang mana hal ini merugikan pihak kreditur atau penyedia layanan jasa
terlepas dari perjanjian atau kontrak para pihak yang didasari oleh adanya
akan melaksanakan perjanjian adalah sikap mental dari para pihak, dan juga
hak ini berkaitan dengan tujuan utama dari hukum yaitu menjamin kepastian
7
Femina, Diteror Debt Collector Karena Utang Pada Aplikasi Pinjaman Online,
https://www.femina.co.id/True-Story/diteror-debt-collector-karena-utang-pada-aplikasi-
pinjaman-online, Diakses pada tanggal 5 Februari 2022 pukul 21.18.
8
Raden Ani Eko Wahyuni,Bambang Eko Turisno, ”Praktik Finansial Teknologi Ilegal Dalam
Bentuk Pinjaman Online Ditinjau Dari Etika Bisnis”, Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia,
Volume 1, Nomor 3, Tahun 2019, Halaman 381.
penyelenggaran pinjam meminjam berbasis online ini,antara lain, sebagai
berikut :
Transaksi Elektronik
Bank Indonesia juga sebagai salah satu lembaga keuangan yang independen
mempunyai kewenangan terhadap pemberian izin kepada penyelenggara
secara teoritis mengenai pinjam meminjam berbasis online baik dilihat dari
segi subjek hukum, objek jaminan, resiko pelaksanaannya, hak dan kewajiban
para pihak, regulasi pinjam meminjam berbasis online dan pinjam meminjam
C. Rumusan Masalah
lain,sebagai berikut:
Indonesia?
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini antara lain, sebagai
berikut:
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
F. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Empiris
2018 hingga April 2019, Otoritas Jasa Keuangan telah memblokir 947
entitas tekfin berjenis pinjaman antar pihak (peer to peer lending) tak
bunga dan denda. Di sisi lain debitur merasa dirugikan akibat ulah
pribadi telah diatur dalam Pasal 26 ayat (1) UU ITE, dan pada Pasal 26,
20/2016), atau sanksi pidana (Pasal 27 ayat (1), (3), dan (4) jo Pasal 36 jo
Pasal 51 ayat (2),UU ITE), dan berhak menuntut ganti rugi (Pasal 1365
KUHPerdata).
2. Tinjauan Konseptual
dikembalikan).
orang lain secara sukarela, dan uang itu dikembalikan lagi kepada
diatur dalam bab ketiga belas buku ketiga KUH Perdata. Pasal
nilai yang sama, begitu juga dengan uang yang dipinjam harus
10
Gatot Supramono, Perjanjian Pinjam Meminjam, Ctk. Pertama, Kencana Prenada Media Grup,
Jakarta, 2013, Halaman 9.
Dalam hal pinjam meminjam berbasis online mempunyai
dimana seorang berjanji pada seorang lain atau dimana dua orang
G. Metode Penelitian
berikut:
1. Jenis Penelitian
11
Soerjono Soekanto,Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajawai Pers, Jakarta, 2013,
Halaman 1.
asas-asas hukum,penelitian terhadap sistematik hukum, perbandingan
2. Sumber Data
Data dan sumber data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah
11 Tahun 2008
Keuangan
2) Hasil-hasil penelitian
3) Jurnal
4) Modul
5) Majalah hukum.
sekunder,antara lain :
1) Kamus
tertulis, baik dari instansi yang berhubungan, maupun literatur buku yang
penelitian.
4. Analisis Data
kwalitatif.. Pendekatan ini berawal dari gagasan para ahli, kerangka teori,
ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, pendekatan ini
H. Sistematika Penulisan
Secara sistematis skripsi ini terbagi atas lima bab yang tiap-tiap bab terdiri
pemasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, tujuan penelitian, manfaat
Bab iii mengenai perlindungan hukum mengenai hak dan kewajiban para
rangkaian bab-bab sebelumnya dalam penulisan skripsi ini. Bab ini berisi
Abu sura’I Abdul Hadi, Bunga Bank Dalam Islam , Surabaya: Al-Ikhlas, 1993,
Halaman 125.
Edi Suprayitno, Nur Ismawati, ”Sistem informasi Fintech Pinjaman Online
Berbasis web”, Jurnal Sistem Informasi,Teknologi Informasi dan Komputer
Volume 9, Nomor 2, Tahun 2008, Halaman 100.
Edi Suprayitno, Nur Ismawati, ”Sistem informasi Fintech Pinjaman Online
Berbasis web”, Jurnal Sistem Informasi,Teknologi Informasi dan Komputer,
Volume 9, Nomor 2, 2008, Halaman 101.
Femina, Diteror Debt Collector Karena Utang Pada Aplikasi Pinjaman Online,
https://www.femina.co.id/True-Story/diteror-debt-collector-karena-utang-
pada-aplikasi-pinjaman-online, Diakses pada tanggal 5 Februari 2022 pukul
21.18.
Gatot Supramono, Perjanjian Pinjam Meminjam, Ctk. Pertama, Kencana Prenada
Media Grup, Jakarta, 2013, Halaman 9.
Istiqamah, “Analisis Pinjaman Online Oleh Fintech Dalam Kajian Hukum
Perdata”, Jurisprudentie, Volume 6, Nomor 2,Tahun 2019, Halaman 294.
Raden Ani Eko Wahyuni,Bambang Eko Turisno, ”Praktik Finansial Teknologi
Ilegal Dalam Bentuk Pinjaman Online Ditinjau Dari Etika Bisnis”, Jurnal
Pembangunan Hukum Indonesia, Volume 1, Nomor 3, Tahun 2019,
Halaman 380.
Ratna Hartanto dan Juliyani Purnama Ramli, “Hubungan Hukum Para Pihak
dalam Peer to Peer Lending”, Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, Volume
25, Nomor 2, Tahun 2018, Halaman 322.
Soerjono Soekanto,Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajawai Pers,
Jakarta, 2013, Halaman 1.