Anda di halaman 1dari 21

Perjanjian Kredit sebagai

Perjanjian Pokok
3.1. Perjanjian Kredit Perbankan dalam
Praktek
1. Dibawah Tangan – Pasal 1874 BW – 1876 BW.
2. Akta Otentik/ Notariil – Pasal 1868 BW.

ad. 1. Akta Dibawah Tangan (ABT)  dibuat oleh


bank untuk debitor  standard kontrak.
ad. 2. Akta Otentik/ Notariil  dibuat dan
disiapkan oleh notaris.

Dalam Perjanjian kredit, biasanya syarat dan ketentuan perjanjian


kredit sudah disiapkan oleh bank dan notaris merumuskannya
dalam bentuk akta otentik.
Apa Arti Akta?
Akta dapat diartikan sebagai surat atau tulisan
yang sengaja dibuat dan ditanda-tangani,
memuat peristiwa –peristiwa yang menjadi
dasar daripada suatu hak untuk dijadikan alat
bukti.
Dalam ilmu hukum dikenal 2 macam akta :
1. Akta Otentik
2. Akta dibawah tangan
ad. 1. Akta Otentik=
adalah akta yang di dalam bentuknya
ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh
atau dihadapan pegawai yang berwenang untuk
itu, di tempat di mana akta dibuat.
Contoh : Laporan Rapat Umum Pemegang Saham
yang dibuat oleh notaris, SHM Berita Acara
Pemanggilan Oleh Jurusita.
 Apabila 2 orang datang ke notaris/ PPAT ,
untuk menerangkan bahwa mereka telah
mengadakan suatu perjanjian dan meminta
notaris/PPAT untuk membuatkan akta aktanya
disebut dengan = Akta yang dibuat dihadapan
notaris/PPAT.
Pejabat yang berwenang dalam ketentuan pasal
1868 BW = Notaris, hakim, jurusita pengadilan,
pegawai KCS.
Ad. 2.a. Akta dibawah tangan (Pasal 1874 BW)
= Surat atau tulisan yang dibuat oleh
para pihak tidak melalui perantara pejabat
yang berwenang untuk dijadikan alat bukti.
Unsur terpenting Akta Bawah Tangan : Tanda Tangan Para
pihak.
Mengapa penting?
Sebab bagi siapa yang kepadanya diajukan tulisan (Akta
Bawah Tangan) harus secara tegas mengakui/
memungkirinya.
Bagaimana kalau memungkiri?
Pihak yang mengajukan harus melengkapi dengan alat
bukti lain, misal : saksi yang mengetahui adanya
pembuatan Akta Bawah Tangan.
3.2. ISI PERJANJIAN KREDIT BANK:
I. Susunan Perjanjian Kredit
1. Judul
2. Komparasi
3. Substansi (Lihat isi perjanjian kredit)

II. Komposisi Perjanjian Kredit


4. Judul
5. Kepala
6. Komparisi
7. Konsideran/Pertimbangan
8. Definisi
9. Isi Perjanjian
10. Penutup
II. KOMPOSISI PERJANJIAN KREDIT BANK
1. Judul
 Sebagai nama perjanjian yang dibuat
a. Perjanjian Kredit
b. Akad Kredit
c. Surat Pengakuan Hutang
d. Persetujuan Pinjam Uang
e. Persetujuan membuka Kredit
f. Perjanjian membuka Kredit
g. Perjanjian Pinjaman
h. Perjanjian Pinjam Uang
memberikan pinjaman berbentuk uang
KOMPOSISI PERJANJIAN KREDIT BANK
2. Kepala
a. Akta di bawah tangan: pada hari Rabu, tanggal 25
September 2013, yang bertanda tangan di bawah ini:
b. Akta otentik (Notaris): pada hari ini rabu, dua puluh
lima September dua ribu tiga belas (25 September
2013) berhadapan dengan saya, Tuan Vicky, S.H.
Notaris di Jakarta, dengan dihadiri oleh para saksi
yang saya, Notaris, kenal dan nama-namanya akan
disebutkan pada bagian akhir akta ini.
3. Komparisi
 Komparisi/Comparution(Perancis)/Comparitie(Belanda)/Pengh
adapan
 Comparant = para pihak yang menghadap di muka Notaris
 Kalimat komparisi:
a. Identitas para atau orang yang menghadap Notaris atau
pejabat Negara lainnya, meliputi: nama,alamat
b. Dasar hukum yang memberikan kewenangan yuridis bagi para
pihak yang menghadap Notaris untuk menandatangani akta
c. Kedudukan para pihak/subyek hukum yang menghadap,
bertindak untuk diri sendiri atau sebagai kuasa orang lain
atau mewakili perusahaan yang berbadan hukum
a. Identitas Para Pihak
 Bank sebagai kreditur
 Bank sebagai badan hukum diwakili oleh organnya
berdasarkan Anggaran dasar: Direksi atau pejabat
lainnya sebagai kuasanya.
 Komparisi dari Bank atau Kreditur adalah identitas
Bank: nama Bank, alamat/domisili Bank, nama dan
alamat yang mewakili Bank.
 Debitur
• Debitur berbadan usha PT: diwakili Direksi atau kuasa
dengan persetujan Komisaris
(Kartu identitas pribadi, Anggaran Dasar badan
usaha, surat persetujuan Komisaris atau persetujuan
RUPS apabila AD menentukan untuk itu).
• Debitur perorangan, identitas meliputi: nama, alamat
rumah atau kantor, apabila debitur perorangan telah
menikah, dalam komparisi harus ditambah surat
persetujuan oleh istrinya.
KTP/SIM/Paspor/KK
• Pribadi yang mewakili badan hukum publik, misalnya,
Kabupaten/Kota surat kuasa dari Pejabat
Pemerintah Kabupaten yang berwenang mewakili
Bupati
 Contoh komparisi (kreditur/bank):

Tuan Vicky Prasetyo, S.H., M.H., Direktur Utama PT. Gadis


Manis, bertempat tinggal di Jakarta. Menurut
keterangannya dalam hal ini menjalani jabatannya
tersebut oleh karena itu sesuai Anggaran Dasar perseroan
nomor 8 tanggal 9 Nopember 2011 yang dibuat dihadapan
Zaskia Persikk, S.H. Notaris di Jakarta, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 10 Desember 2012 nomor 9, tambahan nomor
10A bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili PT.
Gadis Manis, berkedudukan di Jalan Paseban Raya No. 14
Jakarta, untuk selanjutnya disebut BANK atau KREDITUR.
 Contoh komparisi (Debitur = badan usaha):

Tuan Subur Abadi, S.H., Direktur Utama, dalam hal ini


bertindak dalam jabatannya dan untuk melakukan
tindakan hukum telah mendapatkan persetujuan dari
Komisaris Utama melalui surat No. 05/SPJ/KU/V/2010
tanggal 14 Mei 2010, dengan demikian sah bertindak
untuk dan atas nama PT. Serba Gadis Lugu berkedudukan
di Jalan Salemba No. 6 Jakarta yang anggaran dasarnya
nomor 20 tanggal 5 Agustus 2005 dibuat dihadapan Adi
Bing Putra, S.H. Notaris di Jakarta dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 10
September 2005 nomor 30, Tambahan nomor 4A,
dengan demikian sah bertindak mewakili PT. Serba Gadis
Lugu, selanjutnya disebut DEBITUR.
 Contoh komparisi (Debitur = perorangan):

Tuan Subur Abadi, S.H., swasta beralamat di Jl.


Paseban Nomor 14 Jakarta, dengan Kartu
Tanda Penduduk Nomor 140579, untuk
melakukan perbuatan hukum ini telah
mendapatkan persetujuan dari istrinya
bernama Zaskia Persikk sesuai surat
persetujuan tanggal 14 Mei 2012, untuk
selanjutnya disebut DEBITUR
4. Konsideran/ Pertimbangan
 Contoh:

Para pihak masing-masing bertindak dalam menjalani sebagaimana


tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu:
Bahwa debitur dengan suratnya Nomor 14/MISB/V/2012 telah
mengajukan permohonan kepada Bank untuk memperoleh fasilitas
kredit modal kerja konstruksi sebesar Rp. 500.000.000,00 yang akan
digunakan untuk membangun pabrik kelapa sawit mini di Lebak,
Banten.
Bahwa berdasarkan surat dari Bank kepada Debitur Nomor .... Bank
telah setuju memberikan fasilitas...
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para pihak menerangkan
bahwa masing-masing bertindak dalam jabatan dan kedudukannya
sebagaimana tersebut di atas telah sepakat membuat perjanjian
kredit dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum
dalam akta ini sebagai berikut:
5. Definisi Menjelaskan mengenai
pengertian, istilah-istilah
tertentu yang berkaitan dengan
pokok perjanjian
Isi Perjanjian Kredit
Isi pokok perjanjian kredit Isi pokok yang diperjanjikan, antara lain:

a. Jumlah kredit
b. Jangka waktu kredit
c. Bunga kredit
d. Penarikan/ pencairan bunga kredit
e. Penggunaan kredit
f. Cara pengembalian kredit
g. Jaminan kredit
h. Kelalaian/wanprestasi debitor
i. Hal-hal yang harus dilakukan Debitor (Affirmative Covenant)
j. Asuransi Jaminan
k. Pernyataan dan Jaminan
l. Pasal yang mengatur perselisihan dan
penyelesaian sengketa
m. Keadaan memaksa (Force Majeure)
n. Pemberitahuan dan komunikasi
o. Perubahan dan Pengalihan Amandemen /
Adendum
Penutup
a. Pasal yang mengatur hukum yang berlaku
b. Pasal yang mengatur domisili hukum
c. Pasal yang mengatur tempat dan tanggal
perjanjian ditandatangani dan tanggal mulai
berlakunya perjanjian

Anda mungkin juga menyukai