Anda di halaman 1dari 18

DEPOK, 23 AGUTUS 2022

Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Negeri Depok
Jl. Boulevard Grand Depok City No.7, Kalimulya, Kec. Cilodong,
Kota Depok, Jawa Barat 16413

DI- KOTA DEPOK

Perihal : Kesimpulan panggugat atas perkara Nomor


11/Pdt.G/2022/PN.Dpk

Dengan Hormat,
Yang bertanda tanggan dibawah ini Bertindak selaku penerima kuasa KANTOR
HUKUM DEPOK LAW FIRM untuk dan atas nama pemberi kuasa guna mewakili
mendampingi membantu membela serta mempertahankan hak-haknya dan
kepentingan Hukum pemberi kuasa selaku penggugat dalam gugatan Perbuatan
Melawan Hukum dengan para Tergugat I s/d Tergugat IV di pengadilan negeri kota
Depok.
Perkenankan kami selaku kuasa Hukum penggugat dengan ini mengajukan
kesimpulan dalam perkara a quo dengan keterangan sebagai berikut:

I.KESIMPULAN MATERI GUGATAN :

1. bahwa PENGGUGAT pada pokoknya tetap berpegang teguh pada dalil-dalil dalam
gugatan maupun replik dan secara tegas menolak dan menyangkal seluruh dalil-
dalil TERGUGAT yang termuat dalam jawaban dan Dupliknya, kecuali diakui secara
tegas kebenaranya;

2. Bahwa perkara Aquo PENGGUGAT telah mengajukan bukti surat dari P-I sampai
dengan bukti P-7 yang telah dibubuhi materai yang cukup serta dicocokan dengan
yang aslinya bisa dijadikan alat bukti yang sah;

1
3. Bahwa akad PERJANJIAN KREDIT KMK antara para TERGUGAT jelas adanya dan
terbukti fakta-fakta di persidangan dengan alat bukti surat dari para TERGUGAT
telah terjadi 2 kali PENCAIRAN KMK SERTA 2 KALI AKAD perjanjian kredit (KMK)
pada tahun 2015 Perjanjian kredit yang pertama no 01 tanggal 02 september
2015 dan yang kedua no 06 tanggal 08 desember 2015 yang mana dari alat
bukti yang ada bahwa TERGUGAT tidak bisa MENUNJUKAN bukti AKTA auntentik
DAN AKTA BIASA YANG dihadiri ALM.H.OTONG BIN LASIM atau penerima KUASA
KHUSUS baik secara dokumentasi dan daftar menghadap serta sidik jari bahkan
tanda tanggan almarhum pemilik objek jaminan, yang sekarang diwakili
PENGGUGAT sebagai ahli waris yang sah untuk MENGAJUKAN GUGATAN INI,
JELAS TERJADINYA AKAD PERJANJIAN KREDIT INI ADA PEMUFAKATAN
JAHAT DARI PARA TERGUGAT , AKAD PERJANJIAN KREDIT INI
BAGAIMANA DISEBUT SEMPURNA KALAU FAKTANYA AKAD TERSEBUT
CACAT FORMIL DAN SEHINGGA BATAL DEMI HUKUM.

4. Bahwa Suatu perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok dapat diberi Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT). SKMHT adalah surat kuasa yang
diberikan debitur kepada kreditur untuk membebankan Hak Tanggungan atas objek
Hak Tanggungan Dan APHTB , SENGAT JELAS DAN TERANG BENDERANG BAHWA
DEBITUR DALAM KREDIT KMK ADALAH PT.KAYORI DAN PERSONAL GUARANTEE
ATAS NAMA DIREKTUR UTAMA BPK TEKAD sedang objek anggunan tambahan
bukan pemilik / debitur dari KMK dimaksud serta ALAT BUKTI SURAT DARI
TERGUGAT TIDAK SATUPUN MENUNJUKAN BUKTI AKTA AUTENTIK DAN
AKTA MINUTA YANG DIHADIRI ALM.H.OTONG BIN LASIM atau penerima KUASA
KHUSUS baik secara DOKUMENTASI dan daftar MENGHADAP serta sidik jari
bahkan TANDA TANGGAN DARI ALMARHUM H.OTONG BIN LASIM,WAJIB
HUKUM NYA UNTUK PARA PIHAK HADIR MENHADAP BAIK KE NOTARIS
/PPAT SEMUA YANG DISEBUT ATAU YANG BERKEPNTINGAN DALAM
PERJANJIAN KREDIT KMK DIMAKSUD SEHINGGA JELAS TERJADINYA AKAD

2
KMK DIMAKSUD TERJADI PERBUATAN MELAWAN HUKUM SEHINGGA
BATAL DEMI HUKUM,

5. SKMHT kedua nya dibuat dihadapan notaris TERGUGAT IV


A.APHT YANG PERTAMA NO 50 TANGGAL 25 MEI 2016 DIBUAT
SAUDARI RINI LESTARI S.H.MKn.
B.APHT NO 37 TANGGAL 27 SEPTEMBER 2018 DIBUAT OLEH
SYAEFUDDIN HARIS S.H.MM.MKn
Notaris tidak mempunyai kewenangan dalam membuat SKMHT dengan
akta, sesuai dengan Pasal 15 UU No. 30/2004 sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 2/2014 dan Pasal 1868 BW, Notaris hanya berwenang
membuat akta bukan membuat surat seperti halnya SKMHT sebagaimana
yang diamanatkan dalam Pasal 15 ayat (1) UU No. 4/1996.
Ketidakwenangan Notaris dalam membuat SKMHT tersebut, dikarenakan
Notaris tidak berwenangnya sebagai pejabat umum yang bersangkutan
untuk membuat SKMHT dengan cara mengisi blangko/ isian/formulir
SKMHT yang disediakan pihak BPN. WAJIB HUKUM NYA UNTUK PEMILIK
OBJEK YANG JADI JAMINAN HADIR DAN BERTANDA TANGGAN.DAN
SKMHT DAN APHT TERBIT DITAHUN 2016 SETELAH DUA KALI
PERJANJIAN KREDIT YANG PERTAMA TANGGAL 01 SEPTEMBER 2015
NOMOR 02 DAN YANG KEDUA TERJADI TOP UP DENGAN ALAT BUKTI
SURAT NOMINAL KREDIT SHT SEBESAR Rp.9.413.000.000 ( Sembilan
milyar empat ratus tiga belas juta )

6. Bahwa melihat fakta yang terjadi DAN BUKTI SURAT DARI PARA TERGUGAT I
DAN IV bahwa pembuatan SKMHT dan APHT TIDAK SESUAI DAN
BERTENTANGAN dengan prinsip yang telah di atur di dalam pasal 15 (3)
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang dimana
tanah tersebut telah terdaftar serta telah diterbitkan Sertipikatnya dengan
status Tanah Hak Milik, Pasal 15 ayat (6) Undang-Undang Hak Tanggungan

3
yang menyebutkan: “Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang tidak
diikuti dengan pembuatan Akta AUTENTIK DAN AKTA MINUTA TENTANG
KEHADIRAN DAN TANDA TANGAN PEMILIK OBJEK JAMINAN SERTA Pemberian
Hak Tanggungan dalam waktu yang ditentukan sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (3) atau ayat (4), atau waktu yang ditentukan menurut ketentuan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5) batal demi hukum” Telah dijelaskan
dalam pasal 15 ayat (6) bilamana Notaris dan PPAT yang bersangkutan selaku
pembuat SKMHT yang diikuti APHT tidak melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan jangka waktu yang telah diatur oleh Undang-Undang Hak Tanggungan.
PERJANJIAN TERSEBUT BATAL DEMI HUKUM.

7. Bahwa Dalam hal lampaunya pembuatan Surat Kuasa Membebankan Hak


Tanggungan yang diikuti Akta Pembebanan Hak Tanggungan PPAT mempunyai
daftar atau catatan khusus tentang BUKTI AUTENTIK dan AKTA MINUTA
secara dokumentasi dan daftar menghadap serta sidik jari dari pemilik objek
,Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diikuti Akta Pembebanan Hak
Tanggungan dari PPAT bahwa SKMHT yang telah habis masa berlakunya
menyebabkan SKMHT batal demi hukum dengan demikian bahwa masa
berlaku SKMHT tidak dapat diperpanjang,

8. Bahwa jelas dan terang benderang terjadinya akad ini atas dasar SPK DARI
TERGUGAT III SEBAGAI POKOK ATAU UTAMA DALAM FASILITIS KREDIT KMK
DIMAKASUD DENGAN BUKTI SURAT P-3 YANG MANA SETAHUN BERIKUTNYA
DIBATALKAN OLEH TERGUGAT III dan sangat jelas pengembalian pembiayaan KMK
dimaksud dari hasil projek (SPK) dari TERGUGAT III, dan sangat jelas tergugat I

4
tidak mengetahui bahwa SPK atas dasar fasilitas KMK tersebut telah dibatalkan oleh
TERGUGAT III,DAN SAMPAI TERJADI 2 PENERBITAN SKMHT DAN APHT SERTA ADA
ADENDUM PERJANJIAN KREDIT DITAHUN YANG BERBEDA.

9. tidak ada bukti akta autentik atau akta minuta yang ditunjukan oleh para tergugat
tentang kuasa khusus dari pemilik objek jaminan almarhum h.otong bin lasim
serta surat persetujuan istri yang mana sesaui bukti p-1 ibu nunun telah meninggal
dunia bagaimana mungkin bisa hadir untuk menghadap dan tanda tangan
dihadapan notaris /ppat sedang objek adalah harta bersama serta sesuai syarat
dari kmk tergugat i dengan alat bukti surat penggugat p1-iv wajib hukum nya
untuk suami istri menghadap dan hadir dalam penanda tanganan dalam perjanjian
kredit dimaksud.

10.BAHWA PENGGUGAT SEBELUM TERJADINYA GUGATAN INI SUDAH BERUPAYA UNTUK


MEMINTA DOKUMEN KE TERGUGAT I DENGAN MENDATANGI KANTOR BTN CABANG
CAWANG UNTUK MENANYAKAN DAN MEMINTA DOKUMEN-DOKUMEN PENGIKATAN
SHM MILIK H.OTONG BIN LASIM TETAPI MENGALAMI KENDALA DENGAN ALASAN
ALMARHUM DAN YANG MEWAKILI SEBAGAI AHLI WARIS BUKAN DEBITUR DARI BANK
BTN,DAN NAMA-NAMA YANG MUNCUL DALAM FAKTA PERSIDANGAN SERTA BUKTI
SURAT DARI PARA TERGUGAT ,NOTARIS/PPAT YANG TERSEBUT DIATAS PENGGUGAT
MENGETAHUI DARI ALAT BUKTI SURAT YANG DIAJUKAN OLEH PARA TERGUGAT I DAN
IV.SEHINGGA TIDAK ADA ALASAN LAIN UNTUK KURANGYA PARA PIHAK YANG
ADA DALAM GUGATAN.NAMA NAMA YANG TERLIBAT DIATAS SEHINGGA
BERDIRINYA PERJANJIAN KREDIT SAMPAI PEMBUTAN SKMHT DAN APHTB
PENGGUGAT MENGETAHUI MELALUI BUKTI SURAT DARI PARA TERGUGAT DAN
FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN

11.Bahwa Kewenangan Notaris dalam jabatannya sebagai pejabat umum tersebut


diatur dalam Pasal 15 UU No. 30/2004 sebagaimana telah diubah dengan UU No.
2/ 2014, yang menyatakan sebagai berikut: (1) Notaris berwenang membuat Akta

5
autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, menjamin kepastian
tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta, memberikan grosse, salinan dan
kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-
undang. (2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Notaris
berwenangpula:
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta;
TIDAK ADA ALASAN LAIN SEBAGAI PEMBUAT AKTA TIDAK BISA
MENUNJUKAN MINUTA DAFTAR HADIR/MENGHADAP , SIDIK JARI SERTA
DOKUMENTASI SEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH BAHWA PERJANJIAN
KREDIT SERTA SKHMT DAN APHT NYA SEMPURNA..DAN JELAS TERJADI
PEMUFAKATAN JAHAT DALAM PERJANJIAN KREDIT DIMAKSUD SEHINGGA
BATAL DEMI HUKUM.

12 Akta Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (AKMHT) yang sesuai dengan


kewenangan Notaris untuk membuat akta dan sesuai dengan syarat dan ketentuan
akta Notaris dan tentu dibuat oleh pejabat yang berwenang seperti yang
dipersyaratkan dalam Pasal 1868 BW. Tapi jika masih ingin memaksakan untuk
mengisi blangko SKMHT, buat saja dalam kedudukan sebagai PPAT, bukan sebagai
Notaris. DUA SKMHT SANGAT JELAS DENGAN BUKTI SURAT DARI TERGUGAT I

6
DAN TERGUGAT IV MENYEBUTKAN SEBAGAI SKMHT SEDANG TERGUGAT IV
BERKEDUDUKAN SEBAGAI NOTARIS.BERTENTANGAN DENGAN KEWENANGAN
NOTARIS.

13.BAHWA DARI KETERANGAN JAWABAN SERTA DUPLIK BAHKAN ALAT BUKTI SURAT
DARI PARA TERGUGAT SALING BERTENTANGAN DAN CACAT HUKUM SEHINGGA
SEGALA PERJANJIAN INI BATAL DEMI HUKUM.

II.FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN:
1. PENINJAUAN SEMENTARA ( PS )
A. Bahwa kreditur tidak pernah mengetahui objek yang dijaminkan dalam
kredit KMK dimaksud dengan mendatangi objek atau bertemu dengan
pemilik objek,wajib hukum nya untuk sifat kehati-hatian mengetahui
objek jaminan serta apa saja bentuk objek serta bangunan dan batas
objek barat ,timur ,utara dan selatan.

2. BUKTI-BUKTI SURAT
A. T1-1 DAN T1-2 Akta perubahan pendirian perusahaan bahwa bukti surat
tersebut tidak ada berita acara minuta siapa pemegang saham mayoritas
serta lampiran dari para pemegang saham PT.KAYORI serta tidak ada
bukti tanda tangan pengangkatan serta daftar menghadap di notaris
dimaksud, dengan adanya akta perubahan ini akal-akalan untuk
memudahkan/ meloloskan skema persetujuan kredit kmk untuk dijadikan
direktur sehingga objek milik pihak ketiga bisa disetujui oleh
kreditur.BAHWA JELAS ALM.H.OTONG BIN LASIM BUKAN SIAPA-SIAPA
DALAM PT. KAYORI BAHKAN MEMILIKI SAHAM SAJA TIDAK.
B. TI-3 DAN TI-4 SERTA TIV-2 DAN TIV-07 perjanjian kredit pertama
dan kedua jelas serta terang benderang bahwa tergugat tidak bisa
menunjukan minuta kehadiaran menghadap dan sidik jari serta tanda

7
tangan dari alm.H.OTONG bin lasim atau dengan dokumentasi sesuai
kewenangan notaris dan atau KUASA KHUSUS dari alm.H.otong bin

lasim.bagaimana disebut sempurna sedang berdirinya perjanjian kredit


itu cacat formil dan cacat hukum sehingga batal demi hukum.
C. TI-05 SHM sampai dengan sekarang SHM BELUM BERUBAH NAMA DAN
MASIH ATAS NAMA ALM.H.OTONG BIN LASIM
D. TI-06 AKTA PERJANJIAN PRIBADI dari alm.H.Otong yang dibuat oleh
tergugat IV sedang alat bukti surat dari tergugat Iv tidak ada jelas alat
bukti yang disampaikan para tergugat sangat bertentangan dan minuta
dari berdirinya adanya surat jaminan itu juga tidak ada tanda tangan
dari almarhum H.Otong harusnya sebagai pembuat bisa membuktikan
kehadiran serta tanda tangan dan sidik jari serta dokumentasi bahwa
berdirinya surat jaminan pribadi itu sempurna dan benar apa adanya.
E. TI-07 DAN TI-10 SERTA TIV-03 DAN TIV-08 SKMHT yang dibuat
dihadapan TERGUGAT IV dan para TERGUGAT TIDAK DAPAT
MEMBUKTIKAN surat KUASA KHUSUS dari almarhum H.Otong Bin
lasim serta minuta kehadiran menghadap dan tanda tanggan serta sidik
jari begitu juga dokumentasinya.bagaimana disebut sempurna sedang
penerbitan SKMHT bukan wewenang notaris dan atas dasar perjanjian
kredit nomor 01 tanggal 02 September 2015 dan nomor 06 tanggal 08
desember 2015 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV,sedang penerbitan
SKMHT Nomor 50 tanggal 25 mei 2016 dan nomor 37 tanggal 27
september 2018 jelas dan terang benderang ada KEJANGGALAN dimana
tahun perjanjian kredit tahun 2015 sebagai dasar penerbitan SKMHT.
F. TI-08 DAN TI-11 YANG terbitkan ppat RINI LESTARI nomor 559 dan
nomor 37 taggal 27 september 2018 dihadapan notaris syaefuddin haris
yang mana pejabat yang bisa mengeluarkan APHT ADALAH PPAT dialat
bukti surat TI-11 tertulis jelas sebagai notaris, dan
Ø penggugat mengetahui kedua para pihak tersebut diatas dari
fakta persidangan dan alat bukti surat yang dikeluarkan para

8
tergugat i dan iv jadi tidak ada alasan kurang pihak
dikarenakan sebelum gugatan ini didaftarkan kreditur

menolak permohon permintaan dari ahli waris untuk dokumen


tentang perjanjian kredit ini ditolak dengan alasan bukan
debitur nya.
Ø APHT yang pertama atas dasar perjanjian kredit nomor 01
tanggal 02 september dan yang kedua nomor 37 tanggal 27
september 2018 jelas terjadi kejanggalan yang mana kmk atas
dasar spk dari tergugat iii yang dibatalkan ditahun 2016
dengan alat bukti surat b.p 3.poin 4
Ø kejangalan berikutnya kreditur wilayah cawang jakarta timur
sedang skmht sebagai dasar pembuatan apht dibuat di notaris
wilayah kabupaten bogor.
G. TI-09 DAN TI-12 SHT sebagai produk bpn depok, bpn adalah lembaga
pasif yang berwenang untuk penerbitan sht tetapi menurut dalil
panggugat bahwa materi pokok dalam gugatan adalah proses terjadinya
perikakatan perjanjian dan pengikatan shm dimaksud sangat jelas bahwa
pihak bpn tidak mengetahui proses perjalanan perjanjian kredit dan
skmht serta apht cacat hukum dan cacat formil serta proses perbuatan
melawan hukum dilakukan oleh para tergugat i dan tergugat ii serta
tergugat iii ada pemufakatan jahat sehingga tidak ada alasan lain untuk
kurangya para pihak. sedang bpn hanya pasif sesuai syarat administrasi
terpenuhi oleh pemohon sht bisa diterbitkan. shm objek jaminan
masih belum balik nama dan tercatat di bpn masih atas nama
h.otong bin lasim
H. TI-09 DAN TI-12 tercatat didalam SHT yang pertama dengan nominal
Rp.9.801.000.000 sedang yang SHT YANG KEDUA TERCATAT NOMINAL
Rp.9.413.250.000 terjadi kejanggalan yang mana SP2K yang pertama
maupun yang kedua ( surat persetujuan pemberian kredit ) dengan
plafon berbeda.

9
I. ti-13 dan ti-14 akta addendum perjanjian kredit nomor 49 tangga
20 desember 2016 yang ditandatangani dihadapan tergugat iv addendum

perjanjian kredit dihadapan notaris joko suryanto sh notaris wilayah


bekasi dua bulan setelah jatuh tempo tanggal 29 desember 2017 dibukti
surat ini jelas dan terang benderang bahwa kmk dimaksud atas dasar spk
dari tergugat iii dibatalkan kemungkinan terjadi proyek itu fiktif dan akal-
akalan dari tergugat ii dan iv sehingga mengalami kesulitan
pengembalian pembiayaan dari tergugat i. dan sifat kehati hatian dari
kreditur sangat jelas tidak ada pengawalan dalam kmk dimaksud.alasan
lain kenapa notaris berbeda sedang tergugat iv masih
mengeluarkan skmht ditahun 2018. patut sebagai
PERTIMBANGAN OLEH MAJELIS KEJANGALAN-KEJANGALAN INI.
J. ti-15 dan ti-16 surat peringatan yang pertama dari tergugat i
disebutkan dalam sp pertama ditanggal 2 maret 2018 tersebut atas dasar
perjanjian kredit pertama dengan angka rupiah sebesar
rp.4.975.247.638 jatuh tempo 02 juni 2016 jelas selama pencairan
ditahun 2015 tidak ada pembayaran yang dilakukan oleh tergugat ii dan
dari perjanjian kredit ke dua ditanggal 1 maret 2018 diangka rupiah
sebesar rp.6.428.428.000 terjadi top up di perjanjian kedua jatuh tempo
di 09 februari 2018.
K. TI-17 DAN TI-18 SP KEDUA dari tergugat I timbul bungga dan denda
menjadi Rp.5.027.782.290 jatuh tempo 02 JUNI 2016 dari PERJANJIAN
KREDIT PERTAMA DAN DARI PERJANJIAN KREDIT KE DUA NOMINAL
BERUBAH TIMBUL BUNGGA DAN DENDA Rp.6.496.289.972 JATUH TEMPO
02 APRIL 2018
L. TI-19 DAN TI-20 SP KETIGA DARI TERGUGAT I0 tanggal April
2018 nominal berubah menjadi Rp.5.086.035.565 dari perjanjian kredit
pertama dan SP KETIGA dari perjanjian kredit ke dua diangka
Rp.6.571.529.907

10
M. Dari alat bukti surat yang disampaikan tergugat I jelas saling
bertentangan yang mana dari sp pertama dan sp kedua serta
surat peringatan ke tiga terjadi kembali penerbitan skmht

ditanggal 27 september 2018 dihadapan notaris muhamad


benhard tergugat iv dan apht tertangal 10 oktober 2018 dan sht
23 oktober 2018 atas dasar perjanjian yang mana skmht dan apht
itu dibuat kembali ,bahwa sudah terang benderang bahwa kredit
kmk mengalami macet dari sejak awal tahun 2016 setalah
pencairan pertama dan top up kedua. bahwa jelas terjadi
pemufakatan jahat dari para tergugat sehingga perjanjian ini
batal demi hukum.
N. bukti tiv-03 dan tiv-04 serta tiv-08 dan tiv-09 skmht yang dibuat
oleh tergugat iv ,bahwa tergugat tidak dapat membuktikan
minuta kehadiran pemilik objek serta tanda tangan dan atau sidik
jari serta dokumentasi sesuai dengan peraturan jabatan notaris.
3. KETERANGAN SAKSI-SAKSI:
SAKSI FAKTA : SAUDARI LISA / OEN MIE TJHAN
1. saudari ibu lisa/ oen mie tjhan mengakui bahwa shm dari danamon
disimpan dan dinotariskan dan ada tanda terima dar alm.h.otong ke ibu
lisa ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan dihadapan notaris
h.warman s.h bukti tanda terima juga diperlihatkan ke para tergugat di
hadapan majelis hakim.
2. saudari saksi satu mengetahui bahwa SHM MILIK H.OTONG BIN LASIM
oleh PT.KAYORI yang diwakili oleh saudara pariono untuk SHM segera
dikirimkan ke BTN UNTUK validasi serta pencairan pengembalian DANA
PELUNASA DIbank DANAMON DALAM WAKTU SINGKAT.
3. saudara saksi juga mengetahui SHM DIbawa saudara RAHMAN orang
kepercayaan SAUDARI saksi untuk membawa SHM ke BTN CABANG
CAWANG ATAS perintah H.TEKAD.

11
4. Saudari saksi juga marah marah tidak kunjung ada pembayaran yang
dilakukan oleh tergugat II SELAMA satu minggu .atas intimidasi atau
tekanan saudari saksi akhirnya terjadi pencairan dana talangan dari

saudari saksi sebesar 700.000.000 (tujuh ratus juta) yang berbentuk cek
untuk dicairkan ke rekening saudari saksi pertama.
5. Saudari saksi pertama juga tidak mengetahui proses perjanjian kredit
yang dilakukan oleh PT.KAYORI DAN BANK BTN menurut saksi yang
penting dana talangan nya Kembali.
6. Saudari saksi mengenal betul dengan tiga kali pertemuan dengan
alm.H.OTONG BIN LASIM SAUDARI saksi mengatakan orangya baik
sangat. Almarhum juga sehat dan bis abaca tulis.
7. Saudari saksi mengatakan tidAK pernah ketemu dengan SAUDARA
H.TEKAD hanya kenal dengan saudara pariono setau saksi bahwa pariono
bekerja sebagai kontraktor yang berkantor DIBEKASI TAMBUN.

SAKSI DUA SAUDARA ABDUL RAHMAN:


8. Bahwa benar saudara Rahman kenal dengan pariono melalui saudari lisa
9. Bahwa saudara saksi Rahman mengantarkan SHM ATAS NAMA H.OTONG
BIN LASIM sendiri ke BANK BTN yang tadi rencanaya diantar Bersama-
sama H.Tekad dan pariono tetapi kedua orang tersebut tidak hadir dan
hanya melalui telp untuk mengantarkan SHM KE BANK BTN CABANG
CAWANG UNTUK VALIDASI SHM.
10. Bahwa saudara Rahman mengakui bahwa SHM diperintah oleh H.TEKAD
MELALUI PARIONO yg notabene adalah keryawan bagian keuangan dari
PT.KAYORI.DIAWAL TAHUN 2015
11. Saudara saksi marah betul sampai batas satu minggu belum ada
pencairan sehingga saksi mengancam untuk mengambil Kembali SHM DI
BANK BTN CABANG CAWANG.

12
12. Setelah ada tekanan dari saksi satu dan saksi dua saudara Rahman
akhirnya ada pencairan sebanyak Rp.700.000.000 berselang satu minggu
dan cek tunai di terima di suatu tempat. Ditahun 2015

13. Saudara saksi Kembali menanyakan fee kepada H.TEKAD MELALUI


pariono dan jawaban dari mereka belum ada pencairan di tahun 2016
14. Saudara saksi Kembali menanyakan ke H.TEKAD dengan saudara NANA
SUTISNA yang dalam hal ini sebagai PENGGUGAT dengan mendatangi
yang pertama kerumah H.TEKAD menanyakan bagaimana SHM NYA
saudara tekad menjawab belum cair.
15. Dan ditahun 2016 kembali saudara saksi mendatangi dengan saudara
nana sutisna untuk menanyakan Kembali SHM DAN FEE saudara saksi
dan terjadi keributan di kediaman H.TEKAD dan mendapatkan jawaban
yang sama bahwa belum ada pencairan.
16. Benar mengakui saudara saksi tau bahwa pemilik perusahaan kayori
adalah H.TEKAD.
17. akhirnya saudara saksi curiga bahwa shm digunakan agunan kredit di
bank yang mana awalnya shm yang sadudara saksi antar sendiri ke bank
itu untuk validasi.
18. saudara saksi juga tidak mengatahui bahwa ditahun 2015 terjadi
pencairan yang pertama dan bulan desember pencairan yang kedua
19. saudara saksi juga merasa dibohongi sehingga dengan itu mau menjadi
saksi dan kasihan dengan ahli waris alm.h.otong bin lasim
20. saudara saksi juga pernah bertemu dengan alm.h.otong
21. saudara saksi juga melihat dan mendengar bahwa alm.h.otong tidak
pernah memberikan kuasa kesiapa pun tentang shm itu.
22. saudara saksi juga tidak pernah tau perjanjian kredit yang jadi gugatan
oleh nana sutisna.

13
SAKSI AHLI
23. bahwa menurut saksi ahli tentang akte perubahan harus jelas dan wajib
hukum nya untuk RUPS dan notulensi RUPS dilampirkan sebagai
pembuatan akte perubahan dan siapa-siapa yang pemegang saham harus

hadir dan serta siapa pemagang saham mayoritas yang menunjuk


sebagai direktur.
24. Saksi ahli menerangkan bahwa KMK DIMAKSUD harus mengedepankan
sifat kehati-hatian sebagai kreditur harus tau dimana lokasi proyek serta
objek angunan tentang batas objek anggunan.
25. Saksi juga menjelaskan bahwa kmk dimaksud ada pokok perjanjian kredit
berdasar SPK DARI tergugat III sebagai dasar induk kmk ini ada.
26. Saksi ahli juga menjelaskan bahwa perjanjian kredit utamanya SPK dari
tergugat III untuk menjadi dasar perjanjian kredit dan setahun
berikutnya ada pembatalan oleh tergugat III wajib hukumnya kreditur
mengetahui alasan-alasan dibatalkanya SPK dimaksud.
27. Dalam pembuatan skhmt saksi ahli mengatakan notaris dan ppat
berwenang membuat akta skmht tetapi qualifikasi dari notaris harus
ditanyakan apakah memenuhi syarat qualifakasi.
28. Saksi ahli juga menjelaskan dalam pembuatan SKMHT DAN APHT wajib
hukum nya pemilik objek untuk hadir dihadapan notaris dan kalau
berhalangan hadir wajib hukum nya ada surat KUASA KHUSUS yang
dibuat oleh pemilik objek yang akan dijaminkan dan bisa dikatakan
sempurna pembuatan SKMHT DAN APHT dengan dokumentasi serta
daftar hadir dan sidik jari serta tanda tangan pemilik objek yang
dijaminkan.
29. Saksi juga mejelaskan bahwa kewenangan wilayah notaris /ppat dimana
wilayah hukum masing-masing domisili notaris/ppat dalam perkara ini
jelas ada kejangalan yang mana KREDITUR TERGUGAT I WILAYAH
CAWANG JAKARTA TIMUR SEDANG SKMHT DIBUAT notaris wilayah

14
kabupaten BOGOR DAN APHT WILAYAH KOTA DEPOK SEDANG OBJEK
JAMINAN KE DEPOK.
30. saksi juga menjelaskan skmht dan apht yang kedua berdasarkan
perjanjian kredit kedua ditahun 2018 ada kejangalan dimana spk sebagai
perjanjian kredit utama dibatalkan ditahun 2016.

31. tentang objek jaminan shm dalam rangka sifat kehati-hatian dan
kelayakan objek wajib kreditur untuk mendatangi alamat objek
shm.bahwa jelas kreiditur atau tergugat i belum pernah mengetahui dan
mendatangi objek untuk kelayakan sebagai jaminan kredit yang
diangunkan.
32. dan saudra ahli juga menjelaskan apabila perjanjian kredit ini
cacat formil serta cacat hukum dampak hukumnya jelas batal
demi hukum.

Berdasarkan uraian-uraian fakta ,keterangan para saksi dan alat bukti-bukti yang telah
disampaikan oleh PENGGUGAT dimuka persidangan,maka cukup beralasan bila
PENGUGAT memohon kehadapan yang mulia majelis hakim yang menerima ,
memeriksa dan mengadili perkara ini dan sependapat dengan PENGGUGAT yang
kemudian berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan perjanjian kredit KMK BATAL DEMI HUKUM
3. Menyatakan PARA Tergugat telah melakukan perbuatan Yang
Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
tentang prinsip sah nya Akad perjanjian kredit.
4. Memerintahkan Tergugat 1 untuk mengembalikan jaminan tambahan kredit
berupa Sertipikat Hak Milik No.4843 an. H. Otong bin Lasim tanpa syarat
apapun serta melapaskan roya sebagai bukti lunas.
5. Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para
pihaktergugat ,sehingga penggugat mengalami kerugian oleh karenanya

15
berdasarkan ketentuan pasal 1385 KUHAPERDATA “bahwa tiap perbuatan yang
melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian penggugat berhak mendapatkan ganti rugi
kepada para tergugat sebesar Rp.10.000.000.000 (Sepuluh Milyard Rupiah)
dengan rincian sebagai berikut : Kerugian materiil sebesar Rp 7.500.000.000,-

(Tujuh Milyard Lima Ratus Juta Rupiah) Terhitung dari 2015– 2021 Sewa lahan
peternakan dan lain-lain Kerugian immateriil sebesar Rp. 2.500.000.000,- (Dua
Milyar Lima Ratus juta Rupiah)

6. Menghukum Para Tergugat untuk menyampaikan permohonan maaf kepada


Penggugat melalui surat kabar, minimal dalam 3 (tiga) surat kabar nasional
antara lain: Harian Kompas, Media Indonesia dan Tribun Timur;
7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang saat ini
dikuasai dan/atau disimpan oleh pihak Bank BTN Cabang Cawang Jakarta
Timur; Objek jaminan SHM A/n H.Otong Bin Lasim.DENGAN MELAPASKAN
ROYA SEBAGAI BUKTI LUNAS
8. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untum membayar uang
paksa (dwangsom) sebesar Rp.1.000.000.000,- (Satu Miliar rupiah) setiap hari
keterlambatan melaksanakan isi putusan ini;
9. Membatalkan segala akad perjanjian apapun demi hukum yang terkait dengan
nama Almarhum H.Otong Bin Lasim tanpa syarat apapun.
10. Menyatakan bahwa putusan ini dapat di jalankan terlebih dahulu meskipun ada
upaya banding, Verzet maupun kasasi.
11. Menjatuhkan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
upaya banding, kasasi maupun verzet pihak ketiga.
12. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara a quo.

16
Apabila Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Depok yang memeriksan dan mengadili
perkara ini berpendapat lain mohon dapat memberikan putusan yang seadil- adilnya
berdasarkan ketuhanan yang maha esa (Ex Aequo Et Bono).

Hormat Kami,

DEPOK LAW FIRM

Selaku kuasa hukum dari penggugat

Rahmad S Hidayat S.H,M.H Sunardi S.H

Abi Mas’ud S.H Abdul Gofar S.A.g

17
18

Anda mungkin juga menyukai