Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Negeri Depok
Jl. Boulevard Grand Depok City No.7, Kalimulya, Kec. Cilodong,
Kota Depok, Jawa Barat 16413
Dengan Hormat,
Yang bertanda tanggan dibawah ini Bertindak selaku penerima kuasa KANTOR
HUKUM DEPOK LAW FIRM untuk dan atas nama pemberi kuasa guna mewakili
mendampingi membantu membela serta mempertahankan hak-haknya dan
kepentingan Hukum pemberi kuasa selaku penggugat dalam gugatan Perbuatan
Melawan Hukum dengan para Tergugat I s/d Tergugat IV di pengadilan negeri kota
Depok.
Perkenankan kami selaku kuasa Hukum penggugat dengan ini mengajukan
kesimpulan dalam perkara a quo dengan keterangan sebagai berikut:
1. bahwa PENGGUGAT pada pokoknya tetap berpegang teguh pada dalil-dalil dalam
gugatan maupun replik dan secara tegas menolak dan menyangkal seluruh dalil-
dalil TERGUGAT yang termuat dalam jawaban dan Dupliknya, kecuali diakui secara
tegas kebenaranya;
2. Bahwa perkara Aquo PENGGUGAT telah mengajukan bukti surat dari P-I sampai
dengan bukti P-7 yang telah dibubuhi materai yang cukup serta dicocokan dengan
yang aslinya bisa dijadikan alat bukti yang sah;
1
3. Bahwa akad PERJANJIAN KREDIT KMK antara para TERGUGAT jelas adanya dan
terbukti fakta-fakta di persidangan dengan alat bukti surat dari para TERGUGAT
telah terjadi 2 kali PENCAIRAN KMK SERTA 2 KALI AKAD perjanjian kredit (KMK)
pada tahun 2015 Perjanjian kredit yang pertama no 01 tanggal 02 september
2015 dan yang kedua no 06 tanggal 08 desember 2015 yang mana dari alat
bukti yang ada bahwa TERGUGAT tidak bisa MENUNJUKAN bukti AKTA auntentik
DAN AKTA BIASA YANG dihadiri ALM.H.OTONG BIN LASIM atau penerima KUASA
KHUSUS baik secara dokumentasi dan daftar menghadap serta sidik jari bahkan
tanda tanggan almarhum pemilik objek jaminan, yang sekarang diwakili
PENGGUGAT sebagai ahli waris yang sah untuk MENGAJUKAN GUGATAN INI,
JELAS TERJADINYA AKAD PERJANJIAN KREDIT INI ADA PEMUFAKATAN
JAHAT DARI PARA TERGUGAT , AKAD PERJANJIAN KREDIT INI
BAGAIMANA DISEBUT SEMPURNA KALAU FAKTANYA AKAD TERSEBUT
CACAT FORMIL DAN SEHINGGA BATAL DEMI HUKUM.
4. Bahwa Suatu perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok dapat diberi Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT). SKMHT adalah surat kuasa yang
diberikan debitur kepada kreditur untuk membebankan Hak Tanggungan atas objek
Hak Tanggungan Dan APHTB , SENGAT JELAS DAN TERANG BENDERANG BAHWA
DEBITUR DALAM KREDIT KMK ADALAH PT.KAYORI DAN PERSONAL GUARANTEE
ATAS NAMA DIREKTUR UTAMA BPK TEKAD sedang objek anggunan tambahan
bukan pemilik / debitur dari KMK dimaksud serta ALAT BUKTI SURAT DARI
TERGUGAT TIDAK SATUPUN MENUNJUKAN BUKTI AKTA AUTENTIK DAN
AKTA MINUTA YANG DIHADIRI ALM.H.OTONG BIN LASIM atau penerima KUASA
KHUSUS baik secara DOKUMENTASI dan daftar MENGHADAP serta sidik jari
bahkan TANDA TANGGAN DARI ALMARHUM H.OTONG BIN LASIM,WAJIB
HUKUM NYA UNTUK PARA PIHAK HADIR MENHADAP BAIK KE NOTARIS
/PPAT SEMUA YANG DISEBUT ATAU YANG BERKEPNTINGAN DALAM
PERJANJIAN KREDIT KMK DIMAKSUD SEHINGGA JELAS TERJADINYA AKAD
2
KMK DIMAKSUD TERJADI PERBUATAN MELAWAN HUKUM SEHINGGA
BATAL DEMI HUKUM,
6. Bahwa melihat fakta yang terjadi DAN BUKTI SURAT DARI PARA TERGUGAT I
DAN IV bahwa pembuatan SKMHT dan APHT TIDAK SESUAI DAN
BERTENTANGAN dengan prinsip yang telah di atur di dalam pasal 15 (3)
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang dimana
tanah tersebut telah terdaftar serta telah diterbitkan Sertipikatnya dengan
status Tanah Hak Milik, Pasal 15 ayat (6) Undang-Undang Hak Tanggungan
3
yang menyebutkan: “Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang tidak
diikuti dengan pembuatan Akta AUTENTIK DAN AKTA MINUTA TENTANG
KEHADIRAN DAN TANDA TANGAN PEMILIK OBJEK JAMINAN SERTA Pemberian
Hak Tanggungan dalam waktu yang ditentukan sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (3) atau ayat (4), atau waktu yang ditentukan menurut ketentuan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5) batal demi hukum” Telah dijelaskan
dalam pasal 15 ayat (6) bilamana Notaris dan PPAT yang bersangkutan selaku
pembuat SKMHT yang diikuti APHT tidak melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan jangka waktu yang telah diatur oleh Undang-Undang Hak Tanggungan.
PERJANJIAN TERSEBUT BATAL DEMI HUKUM.
8. Bahwa jelas dan terang benderang terjadinya akad ini atas dasar SPK DARI
TERGUGAT III SEBAGAI POKOK ATAU UTAMA DALAM FASILITIS KREDIT KMK
DIMAKASUD DENGAN BUKTI SURAT P-3 YANG MANA SETAHUN BERIKUTNYA
DIBATALKAN OLEH TERGUGAT III dan sangat jelas pengembalian pembiayaan KMK
dimaksud dari hasil projek (SPK) dari TERGUGAT III, dan sangat jelas tergugat I
4
tidak mengetahui bahwa SPK atas dasar fasilitas KMK tersebut telah dibatalkan oleh
TERGUGAT III,DAN SAMPAI TERJADI 2 PENERBITAN SKMHT DAN APHT SERTA ADA
ADENDUM PERJANJIAN KREDIT DITAHUN YANG BERBEDA.
9. tidak ada bukti akta autentik atau akta minuta yang ditunjukan oleh para tergugat
tentang kuasa khusus dari pemilik objek jaminan almarhum h.otong bin lasim
serta surat persetujuan istri yang mana sesaui bukti p-1 ibu nunun telah meninggal
dunia bagaimana mungkin bisa hadir untuk menghadap dan tanda tangan
dihadapan notaris /ppat sedang objek adalah harta bersama serta sesuai syarat
dari kmk tergugat i dengan alat bukti surat penggugat p1-iv wajib hukum nya
untuk suami istri menghadap dan hadir dalam penanda tanganan dalam perjanjian
kredit dimaksud.
5
autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, menjamin kepastian
tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta, memberikan grosse, salinan dan
kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan
atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-
undang. (2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Notaris
berwenangpula:
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta;
TIDAK ADA ALASAN LAIN SEBAGAI PEMBUAT AKTA TIDAK BISA
MENUNJUKAN MINUTA DAFTAR HADIR/MENGHADAP , SIDIK JARI SERTA
DOKUMENTASI SEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH BAHWA PERJANJIAN
KREDIT SERTA SKHMT DAN APHT NYA SEMPURNA..DAN JELAS TERJADI
PEMUFAKATAN JAHAT DALAM PERJANJIAN KREDIT DIMAKSUD SEHINGGA
BATAL DEMI HUKUM.
6
DAN TERGUGAT IV MENYEBUTKAN SEBAGAI SKMHT SEDANG TERGUGAT IV
BERKEDUDUKAN SEBAGAI NOTARIS.BERTENTANGAN DENGAN KEWENANGAN
NOTARIS.
13.BAHWA DARI KETERANGAN JAWABAN SERTA DUPLIK BAHKAN ALAT BUKTI SURAT
DARI PARA TERGUGAT SALING BERTENTANGAN DAN CACAT HUKUM SEHINGGA
SEGALA PERJANJIAN INI BATAL DEMI HUKUM.
II.FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN:
1. PENINJAUAN SEMENTARA ( PS )
A. Bahwa kreditur tidak pernah mengetahui objek yang dijaminkan dalam
kredit KMK dimaksud dengan mendatangi objek atau bertemu dengan
pemilik objek,wajib hukum nya untuk sifat kehati-hatian mengetahui
objek jaminan serta apa saja bentuk objek serta bangunan dan batas
objek barat ,timur ,utara dan selatan.
2. BUKTI-BUKTI SURAT
A. T1-1 DAN T1-2 Akta perubahan pendirian perusahaan bahwa bukti surat
tersebut tidak ada berita acara minuta siapa pemegang saham mayoritas
serta lampiran dari para pemegang saham PT.KAYORI serta tidak ada
bukti tanda tangan pengangkatan serta daftar menghadap di notaris
dimaksud, dengan adanya akta perubahan ini akal-akalan untuk
memudahkan/ meloloskan skema persetujuan kredit kmk untuk dijadikan
direktur sehingga objek milik pihak ketiga bisa disetujui oleh
kreditur.BAHWA JELAS ALM.H.OTONG BIN LASIM BUKAN SIAPA-SIAPA
DALAM PT. KAYORI BAHKAN MEMILIKI SAHAM SAJA TIDAK.
B. TI-3 DAN TI-4 SERTA TIV-2 DAN TIV-07 perjanjian kredit pertama
dan kedua jelas serta terang benderang bahwa tergugat tidak bisa
menunjukan minuta kehadiaran menghadap dan sidik jari serta tanda
7
tangan dari alm.H.OTONG bin lasim atau dengan dokumentasi sesuai
kewenangan notaris dan atau KUASA KHUSUS dari alm.H.otong bin
8
tergugat i dan iv jadi tidak ada alasan kurang pihak
dikarenakan sebelum gugatan ini didaftarkan kreditur
9
I. ti-13 dan ti-14 akta addendum perjanjian kredit nomor 49 tangga
20 desember 2016 yang ditandatangani dihadapan tergugat iv addendum
10
M. Dari alat bukti surat yang disampaikan tergugat I jelas saling
bertentangan yang mana dari sp pertama dan sp kedua serta
surat peringatan ke tiga terjadi kembali penerbitan skmht
11
4. Saudari saksi juga marah marah tidak kunjung ada pembayaran yang
dilakukan oleh tergugat II SELAMA satu minggu .atas intimidasi atau
tekanan saudari saksi akhirnya terjadi pencairan dana talangan dari
saudari saksi sebesar 700.000.000 (tujuh ratus juta) yang berbentuk cek
untuk dicairkan ke rekening saudari saksi pertama.
5. Saudari saksi pertama juga tidak mengetahui proses perjanjian kredit
yang dilakukan oleh PT.KAYORI DAN BANK BTN menurut saksi yang
penting dana talangan nya Kembali.
6. Saudari saksi mengenal betul dengan tiga kali pertemuan dengan
alm.H.OTONG BIN LASIM SAUDARI saksi mengatakan orangya baik
sangat. Almarhum juga sehat dan bis abaca tulis.
7. Saudari saksi mengatakan tidAK pernah ketemu dengan SAUDARA
H.TEKAD hanya kenal dengan saudara pariono setau saksi bahwa pariono
bekerja sebagai kontraktor yang berkantor DIBEKASI TAMBUN.
12
12. Setelah ada tekanan dari saksi satu dan saksi dua saudara Rahman
akhirnya ada pencairan sebanyak Rp.700.000.000 berselang satu minggu
dan cek tunai di terima di suatu tempat. Ditahun 2015
13
SAKSI AHLI
23. bahwa menurut saksi ahli tentang akte perubahan harus jelas dan wajib
hukum nya untuk RUPS dan notulensi RUPS dilampirkan sebagai
pembuatan akte perubahan dan siapa-siapa yang pemegang saham harus
14
kabupaten BOGOR DAN APHT WILAYAH KOTA DEPOK SEDANG OBJEK
JAMINAN KE DEPOK.
30. saksi juga menjelaskan skmht dan apht yang kedua berdasarkan
perjanjian kredit kedua ditahun 2018 ada kejangalan dimana spk sebagai
perjanjian kredit utama dibatalkan ditahun 2016.
31. tentang objek jaminan shm dalam rangka sifat kehati-hatian dan
kelayakan objek wajib kreditur untuk mendatangi alamat objek
shm.bahwa jelas kreiditur atau tergugat i belum pernah mengetahui dan
mendatangi objek untuk kelayakan sebagai jaminan kredit yang
diangunkan.
32. dan saudra ahli juga menjelaskan apabila perjanjian kredit ini
cacat formil serta cacat hukum dampak hukumnya jelas batal
demi hukum.
Berdasarkan uraian-uraian fakta ,keterangan para saksi dan alat bukti-bukti yang telah
disampaikan oleh PENGGUGAT dimuka persidangan,maka cukup beralasan bila
PENGUGAT memohon kehadapan yang mulia majelis hakim yang menerima ,
memeriksa dan mengadili perkara ini dan sependapat dengan PENGGUGAT yang
kemudian berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
15
berdasarkan ketentuan pasal 1385 KUHAPERDATA “bahwa tiap perbuatan yang
melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian penggugat berhak mendapatkan ganti rugi
kepada para tergugat sebesar Rp.10.000.000.000 (Sepuluh Milyard Rupiah)
dengan rincian sebagai berikut : Kerugian materiil sebesar Rp 7.500.000.000,-
(Tujuh Milyard Lima Ratus Juta Rupiah) Terhitung dari 2015– 2021 Sewa lahan
peternakan dan lain-lain Kerugian immateriil sebesar Rp. 2.500.000.000,- (Dua
Milyar Lima Ratus juta Rupiah)
16
Apabila Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Depok yang memeriksan dan mengadili
perkara ini berpendapat lain mohon dapat memberikan putusan yang seadil- adilnya
berdasarkan ketuhanan yang maha esa (Ex Aequo Et Bono).
Hormat Kami,
17
18