Anda di halaman 1dari 6

Jakarta,

Kepada Yth :
Ketua Badan Arbitrase Syariah Nasional
Gedung Arva Lantai IV
Jl. Cikini Raya No. 60
Jakarta 10330

Perihal : Permohonan untuk mengadakan Arbitrase di BASYARNAS

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Semoga Bapak beserta seluruh pengurus dan staf selalu dalam limpahan rahmat dan
karunia Allah SWT dalam menjalankan tugas sehari-hari . Amin

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

AAD RUSYAD N. SH, MKn


HENDRAWAN S, SH
MOHAMAD HOESSEIN, SH, MH

Advokat dan konsultan Hukum dari Kantor Hukum RUSYAD KURNIA NUGRAHA
& Partners (RKN & Partners), alamat ………………. Jakarta Selatan, berdasarkan
kuasa khusus tanggal 6 Desember 2007 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama :

Nama : ……………………..
Berkedudukan : ………………………
Yang dalam hal ini telah memilih domisili hukum di alamat Kantor Hukum RKN &
Partners,untuk selanjutnya disebut Pemohon.

Sesuai Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah ……………………bahwa


apabila terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka
para pihak sepakat untuk menunjuk Badan Arbitrase Syariah Nasional /
BASYARNAS (dahulu : Badan Arbitrase Muamalat Indonesia / BAMUI) untuk
memberikan putusannya menurut tata cara dan prosedur berarbitrase yang ditetapkan
dan berlaku di badan tersebut.

Dengan ini Pemohon mengajukan Permohonan untuk mengadakan Arbitrase di


Badan Arbitrase Syariah Nasional terhadap :

Nama : PT. BANK ………….


Berkedudukan : Gedung Bank ……………………….. Jakarta .
untuk selanjutnya disebut Termohon I.

Nama : PT. ……………………

1
Berkedudukan : …………………………. Cikampek Jawa Barat
untuk selanjutnya disebut Termohon II.

DALAM POKOK PERKARA

Adapun fakta-fakta yang menjadi dasar permohonan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa dengan dilandasi oleh semangat pengelolaan dana berlandaskan pada


ketentuan Syariah maka Pemohon sejak tahun 2000 telah menempatkan dana
pada perbankan Syariah dalam bentuk DEPOSITO dan pada saat itu
diperoleh return yang cukup memuaskan (bukti P-1) ;

2. Bahwa pemahaman Pemohon terhadap skim Pembiayaan Mudharabah


Muqayyadah adalah penempatan Deposito pada Bank … dan dengan
pemahaman seperti tersebut Pemohon setuju untuk menempatkan dananya
pada Termohon I ;

3. Bahwa selanjutnya Termohon I telah mengajukan proposal penawaran


kerjasama Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah kepada Pemohon dengan
surat Perihal Penawaran Kerjasama Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
untuk PT. ……………… (bukti P-2) ;

4. Bahwa telah dilakukan KESEPAKATAN BERSAMA Mudharabah


Muqayyadah antara Pemohon-Termohon II dan Termohon I dengan
No. …………………….. (bukti P-3);

5. Bahwa Pemohon telah menyampaikan surat kepada Termohon I dengan surat


No. …………………… perihal : Penerbitan Deposito, dan dengan surat
No. ……………………., perihal : Penerbitan Deposito, (bukti P-4);

6. Bahwa secara notaril telah dilakukan Akad Pembiayaan Mudharabah


Muqayyadah, , antara Pemohon, Termohon II dan Termohon I sejumlah
dengan jangka waktu 3 tahun, margin bagi hasil untuk Pemohon
sebesar/setara 13,5 % (tiga belas setengah persen) per annum dan Termohon
I mendapat fee sebesar 1 % (satu persen) per annum effektif dari outstanding
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah (bukti P-5) ;

7. Bahwa jangka waktu Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah sebagaimana


diatur dalam Akad tersebut, telah berakhir terhitung sejak 2007.

8. Bahwa sejak Agustus 2004 sampai dengan saat ini Termohon II tidak
melakukan pembayaran angsuran baik kewajiban pokok maupun bagi hasil
kepada Pemohon, oleh karena itu ketiadaan pembayaran angsuran pokok
maupun bagi hasil tersebut membuktikan Termohon II telah melakukan
cidera janji sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Akad Pembiayaan
Mudharabah Muqayyadah yang telah disepakati oleh Para Pihak (bukti P-6) ;
9. Bahwa Permasalahan tersebut disebabkan Termohon I dan Termohon II
sejak awal proses Pembiayaan telah tidak menyampaikan secara transparan
kepada Pemohon. Bahwa pada bulan Oktober 2003, Termohon II telah

2
mendapatkan Pembiayaan dari Termohon I sebesar Rp. (enam milyar lima
ratus juta rupiah) hal tersebut sebagaimana ternyata dalam Akad No. dan
Akad /AKAD, sedangkan pada bulan Januari 2004 dalam Akad Pembiayaan
No. antara Pemohon dengan Termohon II bersama Termohon I
menyebutkan bahwa Termohon II tidak dalam keadaan berhutang pada
pihak lain (bukti P-7);

10. Bahwa Termohon I baik dalam proses pengajuan maupun dalam pelaksanaan
Pembiayaan dimaksud tidak melaksanakan prudential banking principles
serta tidak menyampaikan informasi kepada Pemohon secara benar, lengkap,
jelas dan jujur bahkan sebaliknya menyesatkan yang menyebabkan kerugian
dipihak Pemohon.

11. Bahwa Termohon I juga tidak melaksanakan kewajibannya dengan benar


terhadap pengikatan barang jaminan dan monitoring penggunaan dana untuk
kepentingan Pemohon. Hal demikian telah mengakibatkan terjadinya side-
streaming yang dilakukan oleh Termohon II, antara lain Pembiayaan dari
Pemohon digunakan oleh Termohon II untuk membayar/mengangsur
utangnya ke Termohon I (bukti P-8);
12. Bahwa Termohon I dan Termohon II telah berbuat Gharar dan Zalim
terhadap Pemohon, artinya adalah Bank telah melakukan transaksi yang
mengandung tipuan yang mengakibatkan kerugian pada pihak lain ;
13. Bahwa dalam Rukun Kontrak Islam terdapat unsur-unsur sebagai berikut:1).
Pernyataan untuk mengikatkan diri (Sighatul ‘Aqdi), 2). Pihak-pihak yang
mengadakan kontrak (Al-Muta’aqidain), 3). Objek kontrak (Al Ma’qud
‘Alaih). 4. Tujuan kontrak (Maudhu’ul ‘Aqd).
14. Bahwa pernyataan untuk mengikatkan diri (Sighatul ‘Aqdi) diperlukan 3 syarat,
yaitu : harus terang pengertiannya, harus sesuai dengan Ijab Qabul dan
memperlihatkan kesungguhan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Ketiga
syarat tersebut ternyata tidak dipenuhi oleh Termohon I, yaitu tidak jelasnya
pengertian Mudharabah Muqayyadah secara detail sehingga menimbulkan
penafsiran yang salah dan menyesatkan ;
15. Bahwa unsur-unsur yang mendasari adanya perikatan/perjanjian sebagaimana
diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata yaitu adanya Kecakapan, Kesepakatan,
Hal tertentu dan Kausa yang halal berdasarkan uraian di atas bahwa unsur
Kesepakatan, Hal tertentu dan Kausa yang halal tidak terpenuhi atau
setidaknya mengandung cacat hukum sehingga seluruh Akad-akad
Mudharabah Muqayyadah antara Pemohon dengan Termohon I dan
Termohon II yang telah dibuat diatas tidak mempunyai daya mengikat
dan/atau batal demi hukum ;
16. Bahwa Akta Pembiayaan Mudharabah Muqayyah tersebut diatas kehilangan
Otentisitasnya sebagai Akta Otentik sebagaimana ditentukan dalam Peraturan
Jabatan Notaris yang berlaku oleh karena persyaratan dalam pembuatan Akta
tersebut tidak dipenuhi oleh Notaris. Hal tersebut antara lain seperti ternyata
dari tidak dilakukannya pembacaan Akta secara keseluruhan serta
ditemukannya beberapa kesalahan redaksional dan kesalahan referensi pasal
yang sangat fatal dalam Akta tersebut sehingga arti yang terkandung dalam

3
Akta dimaksud menjadi sangat kabur/tidak jelas/tidak berarti. Dengan
demikian Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah batal demi hukum.

17. Bahwa Pemohon telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah
tersebut dengan jalan menyampaikan surat peringatan dan musyawarah
dengan Termohon I dan Termohon II guna mendapatkan penyelesaian yang
terbaik namun tidak berhasil;

18. Bahwa oleh Kuasa Hukum Pemohon telah dilakukan somasi terhadap
Termohon I sebanyak 3 kali masing-masing pada 2006, sedangkan
terhadap Termohon II telah disampaikan teguran baik secara lisan maupun
tertulis (bukti P-9)

19. Bahwa berdasarkan alasan seperti tersebut diatas Permohonan Pemohon


sangat beralasan dan terbukti bahwa Termohon I dan Termohon II telah
melakukan cidera janji dan perbuatan melawan hukum serta melanggar
prinsip-prinsip Syariah dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

20. Bahwa oleh karena sumber dana dari Pemohon yang ditempatkan kepada
Termohon I berasal dari iuran peserta …… khususnya para karyawan
dan ……, maka sudah sepatutnya dan adil kepada Termohon I dan
Termohon II diwajibkan untuk memenuhi kewajiban pembayarannya kepada
Pemohon, sehingga hak-hak lembaga keuangan untuk mendapatkan
keuntungan dari penempatan dana Pemohon dapat terpenuhi sebagaimana
mestinya.

21. Bahwa untuk menjamin terpenuhinya kewajiban pembayaran Termohon I dan


Termohon II kepada Pemohon, maka sangat adil serta layak apabila sebagian
asset bergerak maupun tidak bergerak milik Termohon I dan seluruh asset
bergerak maupun tidak bergerak milik Termohon II dijadikan Jaminan
Pengganti atas kewajiban pembayaran dimaksud.

22. Berdasarkan Hal-hal di atas, untuk penyelesaian permasalahan tersebut kami


menuntut Termohon I dan Termohon II untuk bertanggung jawab dan
mengembalikan seluruh Penempatan dana/Pembiayaan maupun margin bagi
hasil serta biaya-biaya lainnya yang timbul kepada Pemohon.

Bahwa atas dasar fakta-fakta tersebut diatas maka dengan ini Pemohon bermaksud
mengajukan Permohonan kepada Majelis Arbiter BASYARNAS yang menangani
perkara ini berkenan untuk memeriksa dan memutuskan hal-hal sebagai berikut :

DALAM POKOK PERKARA :

PRIMER :

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya ;


2. Manyatakan sebagai hukum bahwa Termohon I dan Termohon II telah
melakukan cidera janji terhadap Pemohon ;

4
3. Manyatakan sebagai hukum bahwa Termohon I dan Termohon II telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Pemohon ;
4. Menetapkan bahwa Akad Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah No.108
tanggal 28 Januari 2004 batal demi hukum;
5. Menyatakan Sita terhadap tanah dan bangunan (Gedung Bank ………. Lantai 1
sampai dengan Lantai 3) milik Termohon I yang beralamat di ……….. adalah
sah dan berharga secara hukum;
6. Menyatakan sah dan berharga menurut hukum Sita terhadap bangunan pabrik
dan kantor PT ……….. yang terletak di ……… Jawa Barat, serta seluruh mesin-
mesin pengolahan bahan baku dan mesin-mesin produksi milik Termohon II
yang terdiri dari antara lain namun tidak terbatas pada :
1 Flat Yarn kapasitas 150 Ton/bln
36 Set Circular Loom
1 Mesin Laminating untuk Cement/Woven Bag;
7. Menyatakan sah menurut hukum sita atas tanah milik Pemegang
Saham/Pengurus (Komisaris) Termohon II : yang terdiri dari :
1. Sertifikat Hak Milik No...........
2. Sertifikat Hak Milik No............
3. Sertifikat Hak Milik No.............
4. Bilyet Deposito ……… sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah)
atas nama ………….;
8. Menghukum Termohon I untuk membayar Pokok Pembiayaan beserta seluruh
margin bagi hasil kepada Pemohon dengan segera / palinag lambat 14 (empat
belas) hari sejak putusan Permohonan ini dibacakan, yang besarnya terdiri dari :
a. Jumlah pokok Pembiayaan Rp. 10.000.000.000,-
b. Margin Bagi Hasil Rp. 4.558.561.644,-
Jumlah Rp. 14.558.561.644,-
(empat belas milyar lima ratus lima puluh delapan juta lima ratus enam
puluh satu ribu enam ratus empat puluh empat rupiah);
9. Menghukum Termohon I dan Termohon II untuk menyerahkan asset
(kekayaan) berupa benda bergerak maupun tidak bergerak milik Termohon I
dan Termohon II kepada Pemohon yang nilainya setara dengan jumlah
kewajiban pembayaran Termohon I dan Termohon II kepada Pemohon;
10. Memberi ijin kepada Pemohon untuk menjual sendiri kepada yang berminat
sebagian/seluruh asset (kekayaan) berupa benda bergerak maupun tidak bergerak
milik Termohon I dan Termohon II yang diserahkan kepada Pemohon dengan
harga yang dianggap wajar oleh Pemohon;
11. Menghukum Termohon I dan Termohon II untuk membayar biaya perkara ini
termasuk juga biaya Kuasa Hukum Pemohon ;
12. Menyatakan putusan ini final, mengikat dan mempunyai kekuatan hukum tetap
sejak dibacakan ;

SEKUNDER :
1. Menghukum Termohon I untuk menjadikan Pembiayaan Mudharabah
Muqayyadah ini sebagai Penempatan Dana Pemohon pada Termohon I dalam
bentuk Deposito Mudharabah Mutlaqoh (On Balance) sebesar Pokok Pembiayaan
beserta seluruh margin bagi hasil dengan segera / paling lambat 7 hari sejak
putusan Permohonan ini dibacakan, yang besarnya terdiri dari :
a. Jumlah pokok Penempatan Dana Rp 10.000.000.000,-

5
b. Margin Bagi Hasil Rp 4.558.561.644,-
Jumlah keseluruhannya sebesar Rp. 14.558.561.644,-
(empat belas milyar lima ratus lima puluh delapan juta lima ratus enam
puluh satu ribu enam ratus empat puluh empat rupiah);
dengan ketentuan jangka waktu penempatan Deposito maksimal 3 (tiga) tahun dan
dengan nilai bagi hasil yang sama dengan nisbah yang berlaku pada counter
Termohon I pada saat penempatan Deposito dilakukan pada Januari 2004 yaitu
setara dengan 13,5% p.a;

2. Apabila Majelis Arbiter Badan Arbitrase Syariah Nasional berpendapat lain mohon
putusan yang seadil-adilnya.

Demikian Permohonan ini kami sampaikan semoga Allah SWT senantiasa


memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya serta kekuatan kepada kita dalam upaya
menegakkan keadilan dan kebenaran, amiin. Atas perhatian dan kebijaksanaan
Majelis Arbiter kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Pemohon

Aad Rusyad N.SH, MKn. Hendrawan S.SH Mohamad Hoessein, SH, MH

Anda mungkin juga menyukai