Anda di halaman 1dari 5

Disusun Oleh : Muhammad Raffi Lazuardy (18410050)

Aria Hanif Pradana (18410484)

A. Identitas Perkara
a. Nomor Perkara : 897/PDT.G/2019/PN.SBY
b. Kompetensi Pengadilan : Pengadilan Negeri Surabaya
c. Para Pihak : Penggugat : 1. H. Anwar
2. Karim
Tergugat : 1. SIMON HALIM
2. LIEM DONNY
3. NANCY AGUSTIAWATI
Hakim Ketua Majelis : Dede Suryaman,SH,MH.
Hakim Anggota : 1. Achmad Virza Rundiansyah,S.H.,MH.,CN.
2. Martin Ginting,S.H.,MH
Panitera Pengganti : Wahyu Wibawati,S.H
B. Ringkasan Perkara
Gugatan dalam perkara nomor 897/PDT.G/2019/PN.SBY adalah gugatan
wanprestasi. Awal mulanya para pihak terikat dengan perjanjian tentang Jual Beli
yang tertuang dalam akta kesepakatan jual beli yang didaftarkan pada tanggal 24
Maret 2015. Para Penggugat selaku Kuasa Jual dan Kesepakatan bertindak untuk
dan atas nama Saudara Tugas Santoso ; Saudara Supriadi ; Saudara Setrim
melakukan hubungan hukum dengan tergugat melalui kuasa atau mediatornya untuk
melakukan kesepakatan jual beli atas tanah-tanah yang terletak di DesaPelang,
Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Setelah penggugat menyiapkan
segala data data yang diperlukan untuk persyaratan dibuatkannya akta jual beli
dihadapan notaris. Ternyata setelah Penggugat menyelesaikan data data yang
diperlukan, Tergugat tidak mampu melakukan kewajibannya dan melunasi
pembayaran terhadap pembelian tanah seluas 91.656 m2. Didalam Akta
kesepakatan jual beli dicantumkan bahwa untuk tanah seluas kurang lebih 80.000
M2 yang terletak di blok 30 itu harus dilunasi terhitung dua bulan setelah
ditandatanganinya kesepakatan yaitu paling lambat tanggal 21 mei 2015 dan untuk
tanah seluas kurang lebih 40.000 M2 yang terletak diblok 27 harus dilunasi terhitung
empat bulan setelah ditandatanganinya kesepakatan bersama yakni paling lambat
tanggal 24 juli 2015. Pihak Tergugat I dan Tergugat II sejak tanggal 16 mei 2015
telah melakukan wanprestasi karena tidak ada kemampuan untuk melunasi
pembelian tanah yang berlokasi di Blok 027 Seluas 64.128 M2 dan di Blok 027 dan
028 seluas 27.528 M2. Selain itu Tergugat I dibebani kewajiban melalui Tergugat II
dan Tergugat III selaku mediator harus menyelesaikan pelunasannya sebesar Rp.
20.812.500.000 ( Dua Puluh Miliar Delapan Ratus Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah) yang harus dibayarkan secara kontan kepada para penggugat, tetapi para
tergugat baru melakukan pembayaran sebesar Rp. 15.412.000.000 ( Lima Belas
Miliar Empat Ratus Dua Belas Juta Rupiah). Dari kesepakatan dalam surat
pernyataan yang ditulis Tergugat II mengenai kesanggupan pembayaran denda,
menyatakan 3 bulan pertama sanggup membayar denda tiap satu bulannya Rp.
200.000.000 ( dua ratus juta rupiah) dan apabila terlambat lebih dari tiga bulan
berlipat menjadi Rp. 400.000.000 ( empat ratus juta rupiah) hingga terhitung sampai
gugatan ini masuk total denda sejumlah Rp. 9.400.000.000 ( Sembilan Milyar Empat
Ratus Juta Rupiah) dan kekurangan untuk pelunasan sejumlah Rp. 5.400.500.000
( Lima Milyar Empat Ratus Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Sehingga total
keseluruhan tanggungan Tergugat I dan Tergugat II kepada Para Penggugat
sebesar Rp. 14.800.500.000 ( Empat Belas Milyar Delapan Ratus Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah). Padahal dalam akta kesepakatan jual beli tanah tersebut apabila
Pihak Pembeli dalam hal ini Pihak Tergugat tidak dapat melunasi pembayaran harga
jual beli, maka uang tanda jadi yang telah didibayarkan menjadi milik para penggugat.
Sebelum gugatan ini diajukan para Penggugat telah memberikan kelonggaran waktu
sekitar lebih dari 3 tahun dan juga telah memberikan teguran secara lisan dan
kekeluargaan. Keadaan yang dilakukan oleh Para Tergugat ini mengakibatkan
kerugian yang tidak terbatas baik secara materiil, psikis dan psikologis karena tidak
adanya kepastian penyelesaian. Karenanya terdapat kerugian materill akibat
macetnya segala aktifitas sebesar Rp. 100.000.000.000 ( Seratus Milyar Rupiah).
Dan secara hukum pula sebagai konsekwensi dari kelalaian Tergugat I dalam
kewajibannya dijadikan alasan oleh Para Penggugat agar Perjanjian Jual Beli Tanah
tersebut untuk dibatalkan atau setidaknya dinyatakan batal demi hukum.
Primair :
Para Penggugat memohon agar seluruh gugatannya diterima dan dikabulkan ;
Memohon agar perbuatan Tergugat I baik secara langsung maupun melalui Tergugat
II dan Tergugat III tentang melunasi kewajiban bayar Sisa harga pembayaran
beserta denda dianggap sebagai Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi ; Memohon
agar Akta Kesepakatan Jual Beli yang disepakati para pihak dinyatakan batal dan
setidaknya batal demi hukum ; Memohon agar Para tergugat secara bersama sama
dan tanggung renteng menanggung dampak kerugian materiil dan imateriil yang
diakibatkan macetnya segala aktifitas ; Memohon agar uang tanda jadi yang telah
dibayarkan menjadi milik Para Penggugat ; Memohon agar para tergugat untuk
menyerahkan seluruh data-data Subyek dan Obyek Tanah yang sudah diterimanya
kepada Para Penggugat ; Memohon agar Para Tergugat dihukum untuk membayar
uang paksa atas keterlambatan pemenuhan keputusan dan untuk mengganti
kerugian kepada para penggugat sebesar Rp. 1.000.000 ; Memohon agar putusan ini
dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada upaya hhukum dari para Tergugat ;
Memohon Agar menghukum para tergugat untuk membayar semua biaya perkara.
Jawaban Tergugat I :
Menurutnya para penggugat tidak memiliki Legal Standing dalam mengajukan
gugatan, karena disini Para Penggugat hanya berkapasitas sebagai kuasa jual,
kalaupun memang terjadi wanprestasi terhadap Akta Kesepakatan Jual Beli ini, yang
berhak mengajukan gugatan adalah Saudara Tugas Santoso, Saudara Supriadi ,
dan Saudara Setrim sebagai pemberi kuasa jual. Selain itu Tergugat I menganggap
bahwa gugatan yang diajukan Para Penggugat Error In Persona, karena para
penggugat mengajukan gugatan dan menjadikan dirinya ( Simon Halim ) sebagai
tergugat I. Sedangkan yang menjadi dasar gugatan dalam perkara ini adalah adanya
Perjanjian dimana pihak pertama adalah Tuan Karim dan Tuan Anwar, sedangkan
yang menjadi pihak kedua adalah PT. Alam Jaya Primanusa, Bukan Simon Halim.
Dan antara orang Perorangan (Natuurlijk Persoon) dengan Badan Hukum
merupakan dua subjek hukum yang berbeda. Tergugat I menyatakan bahwa gugatan
ini berupa Error In Persona karena dalam gugatannya para penggugat menggugat
subjek yang tidak pernah ada dalam perjanjian tersebut. Kemudian Gugatan Para
Penggugat dianggap kabur atau tidak jelas. Karenanya menurut hukum gugatan
yang demikian mengandung cacat formil sehingga gugatan tersebut harus
dinyatakan tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara Tergugat I memohon agar seluruh dalil pada bagian eksepsi
dianggap termasuk dan merupakan bagian dalam pokoko perkara ini ; Tergugat I
menolak seluruh dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat dan Gugatannya.
Jawaban Tergugat II dan Tergugat III :
Tergugat II dan Tergugat III menyangkal dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat
dalam surat gugatan.
MENGADILI
Hakim menolak eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
Hakim mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ; Menyatakan
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah ingkar Janji/Wanprestasi ; Menyatakan
batal Akta Kesepakatan Jual Beli Tanggal 24 Maret 2015 yang di Waarmerking
Notaris Dwi Rossuliiati, SH ; Menyatakan uang tanda jadi yang telah dibayar Para
Tergugat menjadi milik Para Penggugat ; Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III untuk menyerahkan seluruh data-data subjek dan objek tanah yang
sudah diterimanya kepada para penggugat ; Menghukum Para Tergugat untuk
membayar secara tanggung renteng biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.
631.000 ( enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah ) ; Menolak gugatan para
Penggugat untuk selain dan selebihnya
C. Masalah Hukum
Masalah hukum terkait perkara di atas adalah adanya wanprestasi yang dilakukan
oleh salah satu pihak. Wanprestasi diatas tejadi karena adanya Awal mulanya para
pihak terikat dengan perjanjian tentang Jual Beli yang tertuang dalam akta
kesepakatan jual beli yang didaftarkan pada tanggal 24 Maret 2015. Para Penggugat
selaku Kuasa Jual dan Kesepakatan bertindak untuk dan atas nama Saudara Tugas
Santoso ; Saudara Supriadi ; Saudara Setrim melakukan hubungan hukum dengan
tergugat melalui kuasa atau mediatornya untuk melakukan kesepakatan jual beli atas
tanah-tanah yang terletak di DesaPelang, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten
Lamongan. Setelah penggugat menyiapkan segala data data yang diperlukan untuk
persyaratan dibuatkannya akta jual beli dihadapan notaris. Ternyata setelah
Penggugat menyelesaikan data data yang diperlukan, Tergugat tidak mampu
melakukan kewajibannya dan melunasi pembayaran terhadap pembelian tanah
seluas 91.656 m2. Didalam Akta kesepakatan jual beli dicantumkan bahwa untuk
tanah seluas kurang lebih 80.000 M2 yang terletak di blok 30 itu harus dilunasi
terhitung dua bulan setelah ditandatanganinya kesepakatan yaitu paling lambat
tanggal 21 mei 2015 dan untuk tanah seluas kurang lebih 40.000 M2 yang terletak
diblok 27 harus dilunasi terhitung empat bulan setelah ditandatanganinya
kesepakatan bersama yakni paling lambat tanggal 24 juli 2015. Pihak Tergugat I dan
Tergugat II sejak tanggal 16 mei 2015 telah melakukan wanprestasi karena tidak ada
kemampuan untuk melunasi pembelian tanah yang berlokasi di Blok 027 Seluas
64.128 M2 dan di Blok 027 dan 028 seluas 27.528 M2. masalah hukum yang timbul
adalah wanprestasi karena menimbulkan akibat bagi para penggugat yaitu Sebelum
gugatan ini diajukan para Penggugat telah memberikan kelonggaran waktu sekitar
lebih dari 3 tahun dan juga telah memberikan teguran secara lisan dan kekeluargaan.
Keadaan yang dilakukan oleh Para Tergugat ini mengakibatkan kerugian yang tidak
terbatas baik secara materiil, psikis dan psikologis karena tidak adanya kepastian
penyelesaian. Karenanya terdapat kerugian materill akibat macetnya segala aktifitas
sebesar Rp. 100.000.000.000 ( Seratus Milyar Rupiah).
D. Analisis
Perkara wanprestasi apa yang terjadi seperti kasus diatas maka tergugat harus
mengganti apa yang telah digugatkan oleh pihak si penggugat, karena telah terjadi
wanprestasi dimana didalamnya telah terjadi pengingkaran oleh salah satu pihak
dalam kesepakatan yang tertera didalam akta kesepakatan. Dengan terlebih dahulu
melakukan tindakan preventif seperti negosiasi dan upaya kekeluargaan sebagai
upaya penyelesaian diluar hukum, apabila ternyata tidak adanya penyelesaian maka
dengan melalui jalan hukum sebagai jalan penyelesaiannya. Berkaitan perkara
diatas yang melalui jalur hukum, kemudian telah adanya putusan dari pengadilan.
Oleh karenanya Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah ingkar
Janji/Wanprestasi; batal Akta Kesepakatan Jual Beli Tanggal 24 Maret 2015 yang di
Waarmerking Notaris Dwi Rossuliiati, SH ; uang tanda jadi yang telah dibayar Para
Tergugat menjadi milik Para Penggugat ; Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
untuk menyerahkan seluruh data-data subjek dan objek tanah yang sudah
diterimanya kepada para penggugat ; menghukum Para Tergugat untuk membayar
secara tanggung renteng biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 631.000
( enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah ) ; Menolak gugatan para Penggugat untuk
selain dan selebihnya. Melalui putusan yang telah diputus oleh pengadilan maka itu
adalah bersifat final dan menjadi konsekuensi yang harus diterima dan dijalankan
oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
E. Kesimpulan
Perkara wanprestasi antara pihak Penggugat : H. Anwar dan Karim. Dan pihak
tergugat :SIMON HALIM,LIEM DONNYdan NANCY AGUSTIAWATI. Dengan
Gugatan dalam perkara nomor 897/PDT.G/2019/PN.SBY adalah gugatan
wanprestasi. Awal mulanya para pihak terikat dengan perjanjian tentang Jual Beli
yang tertuang dalam akta kesepakatan jual beli yang didaftarkan pada tanggal 24
Maret 2015.Setelah penggugat menyiapkan segala data data yang diperlukan untuk
persyaratan dibuatkannya akta jual beli dihadapan notaris. Ternyata setelah
Penggugat menyelesaikan data data yang diperlukan, Tergugat tidak mampu
melakukan kewajibannya dan melunasi pembayaran terhadap pembelian tanah
seluas 91.656 m2. Didalam Akta kesepakatan jual beli dicantumkan bahwa untuk
tanah seluas kurang lebih 80.000 M2 yang terletak di blok 30 itu harus dilunasi
terhitung dua bulan setelah ditandatanganinya kesepakatan yaitu paling lambat
tanggal 21 mei 2015 dan untuk tanah seluas kurang lebih 40.000 M2 yang terletak
diblok 27 harus dilunasi terhitung empat bulan setelah ditandatanganinya
kesepakatan bersama yakni paling lambat tanggal 24 juli 2015. Pihak Tergugat I dan
Tergugat II sejak tanggal 16 mei 2015 telah melakukan wanprestasi karena tidak ada
kemampuan untuk melunasi pembelian tanah yang berlokasi di Blok 027 Seluas
64.128 M2 dan di Blok 027 dan 028 seluas 27.528 M2. Selain itu Tergugat I dibebani
kewajiban melalui Tergugat II dan Tergugat III selaku mediator harus menyelesaikan
pelunasannya sebesar Rp. 20.812.500.000 ( Dua Puluh Miliar Delapan Ratus Dua
Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) yang harus dibayarkan secara kontan kepada
para penggugat, tetapi para tergugat baru melakukan pembayaran sebesar Rp.
15.412.000.000 ( Lima Belas Miliar Empat Ratus Dua Belas Juta Rupiah). yang
diputus oleh Pengadilan Negeri Surabaya
dengan putusan yang berbunyi : Hakim menolak eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II
dan Tergugat III
Hakim mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ; Menyatakan
Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah ingkar Janji/Wanprestasi ; Menyatakan
batal Akta Kesepakatan Jual Beli Tanggal 24 Maret 2015 yang di Waarmerking
Notaris Dwi Rossuliiati, SH ; Menyatakan uang tanda jadi yang telah dibayar Para
Tergugat menjadi milik Para Penggugat ; Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III untuk menyerahkan seluruh data-data subjek dan objek tanah yang
sudah diterimanya kepada para penggugat ; Menghukum Para Tergugat untuk
membayar secara tanggung renteng biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp.
631.000 ( enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah ) ; Menolak gugatan para
Penggugat untuk selain dan selebihnya.

Anda mungkin juga menyukai