Disusun Oleh:
Bhisma Dewanata – 032011133262
A – 1 Praktik Peradilan Pidana dan Perdata
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
APRIL 2022
OBSERVASI PERDATA
“PERKARA WANPRESTASI”
I. Pernyataan Umum
Secara umum definisi dari Wanprestasi adlaag tidak dipenuhimnya
prestasi atau kewajiban oleh suatu pihak yang sebelumnya telah ditetapkan
di dalam suatu perikatan daripada pihak-pihak tersebut. Dengan demikian
wanprestasi memberikan akibat hukum terhadap pihak yang
melakukannya berupa timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk
menuntut pihak yang melakukan wanprestasi agar memberikan ganti rugi.
Sedangkan wanprestasi sendiri dalam KUHPerdata diatur pada pasal 1243.
Berdasarkan hal tersebut, maka wanprestasi termasuk perkara
perdata yakni merupakan perkara mengenai perselisihan hubungan antara
kepentingan suatu individu atau badan hukum dengan kepentingan atau
suatu badan hukum lain. Maka dari itu untuk penanganan perihal
wanprestasi, pengadilan yang berhak menagani perkara di bidang perdata
adalah Peradilan Umum yaitu pada Peradilan Tingkat I (Pengadilan
Negeri) sebagaimana diatur pada UU No. 49 Tahun 2009 mengenai tugas,
wewenang, dan fungsi peradilan umum yakni menerima, memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat
pertama bagi rakyat.
Pada laporan hasil observasi ini, akan lebih lanjut diuraikan
mengenai hal – hal berkaitan dengan perkara perdata di Pengadilan Negeri
Surabaya yaitu wanprestasi yang pada observasi ini melibatkan Bapak
Steven selaku Penggugat dengan Bapak Simon selaku Tergugat dan Ibu
Lilis selaku Turut Tergugat.
DALAM EKSEPSI :
IX. Dokumentasi