Anda di halaman 1dari 3

NAMA/NIM: EVI KUMALASARI/201910110311061

PRAKTIKUM HUKUM ACARA PERDATA


Malang, 3 Juni 2022
KONKLUSI JAWABAN
Perkara Gugatan Nomor: 22/Pdt.G/2022/PN.MLG.
Kepada:
Yth. Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara Perdata No. 22/Pdt.G/2022/PN.MLG.
Di Pengadilan Negeri Malang

Dengan hormat,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Prilly Annisa, S.H. Kuasa Hukum Tergugat yang berkedudukan di Kantor Prilly and Patners
Law Firm yang beralamat di Jl. Pattimura No.15, Temas, Kota Batu berdasarkan kekuatan
Surat Kuasa Khusus yang sah dan bermaterai cukup tertanggal 3 Mei 2022, bertindak untuk
dan atas nama serta demi kepentingan hukum Kinanti, Pengusaha, lahir pada 1 Mei 1990 di
Malang, Propinsi Jawa Timur; Warga Negara Indonesia; Pemegang KTP No.
3507876601590; bertempat tinggal di Jalan Jakarta No.16, Penanggungan, Kec. Klojen,
Malang Propinsi Jawa Timur; Selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Melawan:

Rahma Sania, Pengusaha, bertempat tinggal di Jalan Tegalgondo No.221, Malang, Provinsi
Jawa Timur; Selanjutnya disebut sebagai Penggugat

Yang terhadap Surat Gugatan Penggugat tertanggal 4 Mei 2022 (selanjutnya disebut “Surat
Gugat”), dengan ini Tergugat menyampaikan Eksepsi dan Jawaban sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa setelah membaca dengan cermat dan seksama Gugatan Kuasa
Hukum Penggugat, Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
Penggugat , kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat;.

2. Bahwa berdasarkan segala fakta sebagaimana yang telah diuraikan, maka


sehubungan dengan Eksepsi tersebut, Kami memohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan
putusan menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tersebut tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijk Verklaard).
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa pada prinsipnya, Tergugat menolak semua dalil yang dikemukakan
oleh Penggugat sebagaimana yang terdapat di dalam surat gugatannya
tertanggal 4 Mei 2022, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh
Penggugat sepanjang tidak merugikan kepentingan Tergugat.
2. Bahwa semua uraian dan dalil Tergugat dalam Eksepsi di atas berlaku dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Jawaban pokok perkara ini.
3. Bahwa dalil-dalil yang telah kami sampaikan dalam Eksepsi mohon kiranya
dijadikan pertimbangan Majelis Hakim dalam pokok perkara ini.
4. Bahwa Penggugat yang bercerita bahwa dirinya membutuhkan sejumlah uang
untuk biaya masuk sekolah anaknya yang akan masuk ke sekolah menengah
atas pada sekitar Bulan Juni 2021 dan Penggugat menawarkan sebidang tanah
yang menjadi objek sengketa ini kepada Tergugat
5. Bahwa Tergugat hanya ingin membantu menawarkan atau
mempromosikannya kepada orang lain, tetapi karena kurang laku dan
kebutuhan Penggugat semakin mendesak, maka Tergugat dengan persetujuan
suaminya berniat membeli tanah tersebut.
6. Bahwa Sebelum jual beli terjadi, Tergugat memberikan pernyataan dengan
jelas bahwa dirinya tidak bisa memberikan uang secara penuh diawal sesuai
harga yang telah disepakati yaitu sebesar Rp. 50.000.000,00. Pembayaran
disepakati keduanya akan dilakukan secara bertahap dengan tahap pertama
yaitu sebesar Rp.25.000.000,00 dibayarkan secara tunai pada 25 Januari
2022, sedangkan sisanya akan dibayarkan pada akhir bulan Februari 2022
karena masih menunggu uang terkumpul.
7. Bahwa Tergugat tidak membenarkan argumentasi Penggugat yang meminta
sertifikat hak milik atas tanah tersebut, namun yang terjadi sebenarnya
Penggugat sendiri menyerahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan segala
urusan administrasi seperti ganti nama dan lain-lain sebelum terjadi
penyelesaian.
8. Bahwa Penggugat sendiri membuat tergugat berpikir bahwa dia sudah
mendapatkan persetujuan untuknya melakukan hal-hal lain yang berkaitan
dengan tanah itu, termasuk perbuatan-perbuatan administratif yang
mengakibatkan dikeluarkannya sertipikat atas namanya
9. Bahwa seiring berjalannya waktu dalam melakukan pembayaran, Tergugat
memang mengalami kesulitan karena saat itu bisnis tekstilnya mengalami
penurunan omzet sehingga melebihi waktu yang seharusnya 3 Maret 2022.
10. Bahwa Tergugat menyayangkan adanya gugatan ini karena menurutnya
permasalahan ini harus diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah
karena kondisi overmacht yaitu penurunan omzet yang membuat
perekonomian Tergugat tidak stabil, yang menyebabkan keterlambatan
pembayaran, dan itu bukan niatnya tidak untuk melunasi penjualan dan
pembelian.

Berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan di atas, maka kami memohon kepada
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara Perdata No.
22/Pdt.G/PN.MLG., untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI:
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan secara hukum bahwa Surat Gugatan yang dibuat dan ditandatangani
Penggugat dan Kuasa Hukumnya adalah tidak sesuai dengan apa yang di gugatkan
terhadap Tergugat, Oleh karenanya, Gugatan harus dinyatakan batal dan ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan sebagai tidak dapat diterima (niet ovenkelijk verklaard).

DALAM POKOK PERKARA:


PRIMAIR:
1. Menerima dan mengabulkan seluruh jawaban Tergugat.
2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya menyatakan
gugatan tidak dapat diterima untuk seluruhnya (niet ovenkelijk verklraad).
3. Memberikan jangka waktu yang lama untuk pihak Tergugat dalam mengumpulkan
uang sampai pihak Tergugat mampu untuk melunasi segala kekurangan kepada
penggugat.
4. Menyatakan bahwa pengenaan denda yang hendak dilakukan oleh pihak Penggugat
ditolak dan tidak dapat diterima.
5. Menyatakan bahwa penyerahan sertifikat tanah secara nyata dan secapatnya
sebagaimana yang dimuat dalam Surat Gugatan tidak dapat dilakukan.
6. Membebankan segala biaya yang timbul dari perkara ini kepada pihak Penggugat.

SUBSIDAIR:
Seandainya Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. (ex aequo et
bono)

Hormat kami,
Kuasa Hukum Tergugat,

PLILLY ANNISA, S.H.

Anda mungkin juga menyukai