Anda di halaman 1dari 6

EVI KUMALASARI

201910110311061/H

PRAKTIKUM HUKUM ACARA PERDATA

PERTEMUAN 1

ANALISIS

A. KASUS A

a. Para pihak :
- Tandya Susanto (Penggugat)
- Mandala Surya (Tergugat)
b. Legal standing : Peradilan Umum
c. Pokok permasalahan : Pemutusan hubungan kerja
d. Jenis Perkara : Perselisihan pemutusan hubungan kerja
e. Kompetensi Absolut: Proses pengadilan nya di lakukan di Pengadilan Negeri
karena kasus ini termasuk dalam Perselisihan Industrial
f. Kompetensi Relatif : Pengadilan Negeri Surabaya
g. Proses Penyelesaian :
Langkah pertama yaitu dilakukannya perundingan Bipartit dimana PT
Mandala Surya dengan Tandya Susanto membuat perjanjian bersama. Namun
dikarenakan salah satu pihak menolak maka perundingan Bipartit gagal.
Kemudian instansi dibidang ketenagakerjaan wajib menawarkan kepada para
pihak untuk memilih penyelesaian melalui konsultasi atau melalui arbitrase.
Jika dalam jangka waktu 7 hari kerja para pihak belum memutuskan maka
instansi yang bertanggungjawab melimpahkan penyelesaian kepada mediator.
Dan apabila pada tahap mediasi tidak tercapai kesepakatan maka salah satu
pihak dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan hubungan industrial.

B. KASUS B

a. Para Pihak:

- Pradana Surya (Penggugat)


- Dinar Amanda (Tergugat)

b. Legal Atanding: Peradilan Khusus-Pengadilan Agama

c. Pokok Permasalahan: Perceraian

d. Jenis Perkara: Perceraian

e. Kompetensi Absolut: Proses penyelesaian dilakukan pada pengadilan Agama


dikarenakan termasuk dalam peradilan khusus.

f. Kompetensi Relatif: Pengadilan Agama Magelang

g. Proses penyelesaian:

a) Penggugat mendaftarkan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama


Magelang.

b) Penggugat dan Tergugat dipanggil oleh Pengadilan Agama Magelang


untuk menghadiri persidangan.

c) Tahapan Persidangan:

 Pada pemeriksaan sidang pertama, hakim berusaha


mendamaikan kedua belah pihak, dan suami istri harus datang
secara pribadi.

 Apabila tidak berhasil, maka hakim mewajibkan kedua belah


pihak agar lebih dahulu menempuh mediasi.

 Apabila mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan dilanjutkan


dengan membacakan surat gugatan, jawaban, jawab menjawab,
pembuktian, dan kesimpulan. Dalam tahap menjawab (sebelum
pembuktian) Tergugat dapat mengajukan gugatan rekonvansi
(gugat balik).

Putusan Pengadilan Agama Magelang cerai gugat talak adalah sebagai


berikut:

 Gugatan dikabulkan. Apabila Tergugat tidak puas dapat


mengajukan banding melalui Pengadilan Agama Magelang.
 Gugatan ditolak. Penggugat dapat mengajukan banding melaui
Pengadilan Agama Magelang.

 Gugatan tidak terima. Penggugat dapat mengajukan


permohonan baru.

 Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap maka


panitera pengadilan Agama Magelang memberikan akta cerai
sebagai surat bukti cerai kepada kedua belah pihak selambat-
lambatnya 7 (Tujuh) hari setelah putusan tersebut diberitahukan
kepada para pihak.

C. KASUS C

a. Para pihak:

- Rahma Sania (Penggugat)

- Kinanti (Tergugat)

b. Legal Standing: Pengadilan Tata Usaha Negara

c. Pokok Permasalahan: Wamprestasi dalam jual beli tanah

d. Jenis Perkara: Sengketa Tanah

e. Kompetensi Absolut: Dalam penyelesaian perkara ini yang berhak


menyelesaikan yaitu Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya

f. Kompetensi Relatif: Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya

g. Proses Penyelesaian: Cara umtuk membatalkan sertifikat tanah, yaitu:

a) Permintaan Pembatalan ke Menteri/Kepala BPN/Kementrian Agraria


dan Tata Ruang terdapat cacat hukum administratif dalam
penerbitannya, sebagaimana diatur pada Pasal 106 Ayat (1) jo Pasal
107 sebagai berikut:

 Kesalahan prosedur
 Kesalahan penerapan Peraturan Perundang-Undangan

 Kesalahan subjek hak

 Kesalahan objek hak

 Kesalahan jenis hak

 Kesalahan perhitungan luas

 Terdapat tumpang tindih hak atas tanah

 Data yuridis atau data-data fisik tidak benar; atau

 Kesalahan lainnya yang bersifat administrative

b) Gugat di Pengadilan Tata Usaha Negara

Sertifikat tanah merupakan salah satu Keputusan Tata Usaha


Negara (KTUN) sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angak 7 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
(UU 30/2014). Untuk membatalkan KTUN, dapat digugat ke
Pengadilan Tata Usaha Negara.

c) Gugat Perdata di Pengadilan Negeri

Penerbitan Sertifikat diatas tanah yang sebenernya belum


sepenuhnya menjadi hak pembeli serta diikuti dengan adanya itikad
baik untuk membayar kewajiban kepada anda, ,erupakan bentuk
perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain dan kewajiban
hukum pembeli, sehingga dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan
melawan hukum sebagaimana diatur pada Pasal 1365 KUHPer,
berbunyi “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan
kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian
tersebut”. Namun adalanya daluarsa menurut sebagaimana disebut
Pasal 32 PP 24/97 diatas tidak mutlak selama bisa dibuktikan bahwa
perolehan tanah tersebut dilakukan tidak dengan itikad baik.
Jika mekanisme pembayaran sebagaimana yang anda maksud
diatas adalah telah disepakati dalam suatu perjanjian, maka
terhadapnya juga dapat diajukan gugatan Wanprestasi pada Pengadilan
Negeri sebagai opsi lain jika ingin agar pembeli memenuhi
prestasi/janji yang telah disepakati.

D. KASUS D

a. Para Pihak:

b. Legal Standing: Pengadilan Niaga

c. Pokok Permasalahan: PT Jaya Abadi tidak membayar hutangnya sesuai


dengan tanggal yang telah disepakati

d. Jenis Perkara: Kepailitan

e. Kompetensi Absolut: Yang berwenang menyelesaikan kasus tersebut yakni


Pengadilan Niaga Surabaya

f. Kompetensi Relatif: Pengadilan Niaga Surabaya

g. Proses Penyelesaian: Memperoleh pernyataan pailit dari Pengadlan Niaga

a) Pengajuan Kepengadilan: Pengajuan permohonan pailit kepada Ketua


Pengadilan melaui Panitera. Dalam hal ini Menunjuk Advokat
Berlisensi Kurator.

b) Penyampaian Pernyataan Permohonan Pailit: Panitera menyampaikan


pemohonan pernyataan pailit kepada Ketua Pengadilan paling lambat 2
hari setelah tanggal permohonan didaftarkan. Hari sidang akan
ditetapkan dalam jangka waktu 3 hari setekah tanggal permohonan
didaftarkan.

c) Pemanggilan Debitur Oleh Pengadilan: Debitur wajib dipanggil oleh


pengadilan jika permohonan pailit diajukan Kreditur, Kejaksaan, Bank
Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, atau Menteri Keuangan.
d) Pemanggilan Kreditur: Kreditur bisa dipanggil pengadilan jika
pernyataan pailit diajukan oleh debitur dan juga terdapat keraguan
dalam persyaratan pailit yang perlu dipenuhi.

e) Pemanggilan Debitur da Kreditur dengan Surat Kilat: Pemanggilan


atas debitur atau kreditur akan dilakukan oleh juru sita dengan surat
kilat, paling lambat 7 hari sebelum persidangan pertama dilakukan.

f) Putusan Pengadilan Terkait Kepailitan: Putusan pengadilan akan


permohonan pailit harus dikabulkan jika terdapat fakta terbukti
persyaratan pailit terpenuhi. Putusan tersebut paling lambat harus
diucapkan 60 hari setelah didaftarkan.

g) Pembacaan Putusan: Pertimbangan hukum yang mendasari putusan


atas permohonan pernyataan pailit tersebut harus termuat secara
lengkap didalamnya. Putusan tersebut juga harus memuat pendapat
Majelis Hakim, yang harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum dan dapat dilaksankan terlebih dahulu, sekalipun ada upaya
hukum atas putusan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai