Anda di halaman 1dari 21

 Daryanto : 1933001109

 Desy Aryanti : 1933001266


 Chris Sugiarta : 1933001265
 Tri Agus Susanto : 1933001262
1. Herziene Indonesisch Reglement (HIR)
2. Reglement Voor de Buitengewesten (RBg)
3. PERMA No. 2 tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan
Sederhana
4. PERMA No. 4 tahun 2019 tentang perubahan PERMA No. 2 tahun
2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana
5. PERMA No.1 tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
 Proses Pemeriksaan/alur pemeriksaan Perkara merupakan
rangkaian kegiatan proses hukum atas penyelesaian suatu
perkara/gugatan
 Perkara sendiri adalah mengenai perselisihan hubungan
antara perseorangan (subjek hukum) yang satu dengan
perseorangan (subjek hukum) yang lain mengenai hak dan
kewajiban/perintah dan larangan dalam lapangan
keperdataan (mis perselisihan tentang perjanjiann jual beli,
sewa, pembagian harta bersama, dsb
A. Permohonan (voluntair)
◦ Adapun ciri-ciri dari pemohonan ini adalah:
 Permasalahan yang diajukan bersifat kepentingan sepihak semata;
 Permasalahan yang dimohonkan tidak mengandung sengketa;
 Tidak ada pihak lain atau pihak ketiga yang ditarik sebagai lawan.
 Para pihak disebut Pemohon dan Termohon.
A. Adapun dasar hukum gugatan voluntair ini adalah Pasal 2 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1970 (diubah dengan UU
No. 35 Tahun 1999, Namun saat ini telah diubah lagi menjadi 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
B. Ada beberapa contoh perkara voluntair yang diajukan melalui surat permohonan yakni:Permohonan
Pergantian Nama atau Identitas,Penetapan Hak Atas Tanah,Perkara dalam Pengadilan Agama,Penetapan
pengesahan nikah (itsbat nikah),Penetapan pengangkatan wali,Penetapan pengangkatan ahli waris yang
tidak mampu melakukan tindakan hukum.Penetapan pengangkatan anak.
B. Gugatan CONTENTIOSA
Gugatan contentiosa dapat diartikan sebagai jenis gugatan yang
mengandung 2 (dua) pihak/ party. Dalam prakteknya, gugatan ini
biasanya disebut dengan gugatan biasa.
Adapun ciri-ciri dari gugatan contentiosa ini adalah:
 Permasalahan yang diajukan bersifat dua pihak;
 Adanya unsur sengketa dalam gugatan ini;
 Terdapat lawan atau pihak lain yang bisa ikut diseret dalam gugatan ini, dan
 Para pihak disebut Penggugat dan Tergugat.
C. Gugatan CLASS ACTION 
Menurut Acmad Santosa menyebutkan Class Action pada intinya adalah gugatan
perdata (biasanya terkait dengan permintaan injuntction atau ganti kerugian)
yang diajukan oleh sejumlah orang (dalam jumlah yang tidak banyak) . Dasar
hukum Perma No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok
D. Gugatan LEGAL STANDING 
Pada dasarnya gugatan legal standing ini diajukan dengan dasar mewakili
kepentingan umum (publik) atau kepentingan lingkungan. Di Indonesia, gugatan
legal standing tersebut diartikan sebagai gugatan organisasi kelompok untuk
mewakili kepentingan umum (pulbik) guna kepentingan lingkungan.( Dasar
hukum UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
 Pemohon mendaftarkan surat permohonan disertai surat kuasa (jika
menggunakan kuasa) ke Petugas PTSP (Pelayanan terpadu satu
pintu (“PTSP”) Perdata
 Petugas PTSP Perdata meneliti kelengkapan berkas perkara
 Jika lengkap akan diserahkan kepada panmud perdata untuk
menghitung panjar biaya perkara
 Diserahkan kepada kasir untuk dibuatkan SKUM
 Pemohon membayar panjar ke bank, kemudian menyerahkan bukti
pembayaran kepada kasir
 Kasir menginput perkara permohonan ke SIPP, pemohon menunggu
panggilan sidang
 Pemohon mendaftarkan surat permohonan disertai surat
kuasa (jika menggunakan kuasa) ke Petugas PTSP Perdata
 Petugas PTSP Perdata meneliti kelengkapan berkas perkara
 Jika lengkap akan diserahkan kepada panmud perdata untuk

menghitung panjar biaya perkara


 Diserahkan kepada kasir untuk dibuatkan SKUM
 Pemohon membayar panjar ke bank, kemudian menyerahkan

bukti pembayaran kepada kasir


 Kasir menginput perkara permohonan ke SIPP, pemohon

menunggu panggilan sidang


 1. Pemohon atau melalui Kuasa Hukumnya mengajukan permohonan kepada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di Meja 3 bagian Perdata, dengan beberapa kelengkapan/syarat yang
harus dipenuhi :
    a. Surat Permohonan Banding;
    b. Surat Kuasa yang sudah dilegalisir (apabila menggunakan Advokat);
    c. Memori Banding
2. Pemohon / Kuasanya membayar biaya gugatan/SKUM di Kasir;
3. Memberikan SKUM yang telah dibayar ke Meja 3 dan menyimpan bukti asli untuk arsip.
4. Menerima tanda bukti penerimaan Surat Permohonan dari Meja 3.
5. Menunggu Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Berkas (Inzage), Pemohon diberikan jangka
waktu 14 hari untuk datang ke Pengadilan   Negeri  setempat untuk mempelajari berkas.
6. Menunggu Surat Pemberitahuan Kontra Memori Banding dan salinan Kontra Memori
Banding.
7. Menunggu kutipan putusan dari Pengadilan Tinggi yang akan disampikan oleh Juru Sita
Pengganti.
 1. Pemohon atau melalui Kuasa Hukumnya mengajukan permohonan kepada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di Meja 3 bagian Perdata, dengan beberapa kelengkapan/syarat yang
harus dipenuhi :
    a. Surat Permohonan Kasasi;
    b. Surat Kuasa yang sudah dilegalisir (apabila menggunakan Advokat);
    c. Memori Kasasi
2. Pemohon / Kuasanya membayar biaya gugatan / SKUM di Kasir;
3. Memberikan SKUM yang telah dibayar ke Meja 3 dan menyimpan bukti asli untuk arsip.
4. Menerima tanda bukti penerimaan Surat Permohonan dari Meja 3.
5. Menunggu Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Berkas (Inzage), Pemohon diberikan jangka
waktu 14 hari untuk datang ke Pengadilan Negeri  setempat untuk mempelajari berkas.
6. Menunggu Surat Pemberitahuan Kontra Memori Kasasi dan salinan Kontra Memori Kasasi.
7. Menunggu kutipan putusan dari Mahkamah Agung yang akan disampaikan oleh Juru Sita
Pengganti.
Syarat Gugatan Sederhana
Hanya untuk Perkara Gugatan Wanprestasi dan/atau PMH dengan Maksimal Rp. 500 juta.

Penggugat dan Tergugat tidak boleh lebih dari satu (kecuali memiliki kepentingan hukum yang

sama)
Domisili dalam wilayah hukum yang sama

Terhadap Tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya, tidak dapat dilakukan Gugatan
Sederhana
Dalam hal Penggugat berdomisili diluar wilayah hukum tempat tinggal Tergugat maka Penggugat
harus menunjuk Kuasa yang beralamat di daerah hukum domisili Tergugat
Bolehdidampingi Kuasa, Kuasa Insidentil atau Wakil dengan Surat Tugas dari Instansi
Penggugat
Tidak termasuk Gugatan Senderhana
Penyelesaian melalui peradilan khusus (ex : PHI)

Sengketa hak atas tanah

Perkara yang pembuktiannya tidak sederhana

Pemeriksaan Pendahuluan
Sebelum Penetapan hari sidang, Hakim memeriksa materi Gugatan, apakah termasuk Gugatan

Sederhana atau tidak


Jika Hakim berpendapat Perkara tersebut bukan termasuk Gugatan Sederhana maka Hakim

membuat Penetapan bahwa Gugatan tersebut tidak termasuk dalam pengertian Gugatan
Sederhana, memerintahkan mencoret dari Register dan memerintahkan untuk mengembalikan
panjar biaya perkara
Terhadap penetapan tersebut, tidak ada upaya hukum apapun (final)
 Upaya Hukum
◦ Putusan tidak dapat diajukan banding, kasasi maupun PK
◦ Upaya hukum yang disediakan adalah keberatan yang dapat diajukan
dalam jangka waktu 7 hari setelah Putusan diucapkan atau
diberitahukan kepada Tergugat
◦ Putusan Keberatan diucapkan paling lama 7 hari setelah tanggal
Penetapan
◦ Disampaikan kepada Para Pihak paling lama 3 hari sejak diucapkan
◦ Putusan tersebut Berkekuatan Hukum Tetap saat diberitahukan kepada
semua Para Pihak
◦ Putusan Keberatan adalah Putusan Akhir dan tidak terbuka upaya
hukum apapun lagi
 SetiapHakim, Mediator, Para Pihak dan/atau
kuasa hukum wajib mengikuti prosedur
penyelesaian sengketa melalui Mediasi
 Mediasi dilakukan apabila pihak Penggugat

dan Tergugat hadir di persidangan


 Jangka waktu mediasi paling lama 30 (tiga

puluh) hari;
 Prinsipnya semua perkara gugatan wajib didahului dengan mediasi, namun ada
perkara yang dikecualikan yaitu:
 sengketa yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan tenggang waktu
penyelesaiannya
 sengketa yang pemeriksaannya dilakukan tanpa hadirnya penggugat atau tergugat
yang telah dipanggil secara patut
 gugatan balik (rekonvensi) dan masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara
(intervensi);
 sengketa mengenai pencegahan, penolakan, pembatalan dan pengesahan perkawinan
 sengketa yang diajukan ke Pengadilan setelah diupayakan penyelesaian di luar
Pengadilan melalui Mediasi dengan bantuan Mediator bersertifikat yang terdaftar di
Pengadilan setempat tetapi dinyatakan tidak berhasil berdasarkan pernyataan yang
ditandatangani oleh Para Pihak dan Mediator bersertifikat.
Dasar Hukum:
 PERMA No. 1 Tahun 2019 tanggal 6 Agustus 2019 tentang Administrasi Perkara dan

Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik


 SK. KMA No. 129/KMA/SK/VIII/2019 tanggal 13 Agustus 2019 tentang Petunjuk

Teknis Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik


 SK Dirjen Badilum Nomor 271/DJU/SK/ PS01/4/2018 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 tentang


Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik
Alur ecourt :
 Pendaftaran Perkara Secara Online (e-filing)

 Taksiran panjar biaya secara online (e-skum)

 Pembayaran panjar biaya secara online

 Pemanggilan secara online (e-summons)

 Persidangan secara online dengan mengirim dokumen persidangan (Gugatan,

Jawaban, Replik, Duplik dan Kesimpulan) secara online


 Pembacaan dan Penyampaian putusan secara online
Persidangan tatap muka tetap dilakukan minimal 3x
 Sidang pertama, yaitu untuk keperluan menanyakan

persetujuan Tergugat untuk beracara secara


elektronik
 Sidang Kedua untuk keperluan mediasi,
 Sidang Ketiga untuk memperlihatkan dan

penyerahan Asli alat bukti Surat di muka


persidangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai