Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN TERGUGAT DALAM PERKARA PERDATA

Perkara No.024/Pdt.G/2022/PN.Cms

Antara

Fasya Syaepullah bin Adas Hadiman ...........................Penggugat

Melawan

Moh. Reza Palupi bin Adas Hadiman ..........................Tergugat I

Sultan Arif Al Mahdi bin Adas Hadiman......................Tergugat II

Dewinta Maharani binti Adas Hadiman......................Tergugat III

Nevie Alifah Assegaf , S.H.,M.H..................................Tergugat IV

Pangandaran,26 Januari 2023

Kepada Yth,

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

Perkara No.024/Pdt.G/2022/PN.Cms

Di Pengadilan Negeri Ciamis

Assalamualaikum Wr. Wb,

Perkenanlah saya Sultan Arif Almahdi sebagai Tergugat II dengan ini menyampaikan
jawaban gugatan sebagai berikut :

Dalam pokok perkara :

Bahwa Tergugat II menolak secara tegas semua dalil penggugat, kecuali yang secara
tegas diakui oleh Tergugat II ;
1. Bahwa benar Penggugat,Tergugat I, II dan III adalah kakak adik 4 bersaudara, Pengugat
dan Tergugat I saudara seibu seayah, Tergugat II dan III saudara seayah.
2. Bahwa sebagai ahli waris dari ayah yang bernama Adas Hadiman Bin H. Engkos Padli
yang telah meninggal meninggal dunia pada tanggal 9 Februari 2010, Penggugat dan
Tergugat I pernah menempuh upaya-upaya hukum untuk mendapatkan dan
mempertahankan hak waris nya sebagai berikut ;
I. Penetapan No. 15/Pdt.P/2010/PN.Cms tanggal 20 April 2010, yang
menetapkan Fasya Syaepullah sebagai Wali pengampuan Terhadap Sultan Arif
Al Mahdi (tergugat II) dan Dewinta Maharani (Tergugat III) ketika itu masih
dibawah umur sebagai upaya untuk membaliknamakan objek tanah jaminan
yang ada di Bank BRI KCP Pangandaran berupa sertifikat Toko Material atas
nama Alm. Adas Hadiman menjadi atas nama Tergugat I untuk persyaratan
membayar hutang Alm. Adas Hadiman yang tidak diasuransikan berupa
rekening koran senilai kurang lebih Rp.125.000.000,- (seratus dua puluh lima
juta rupiah) yang telah jatuh tempo, untuk selanjutnya dibayar secara dicicil
hingga lunas oleh Tergugat I sendiri, kemudian digunakan untuk meminjam
uang kembali guna membiyayai keperluan hampir seluruh gugatan selanjutnya
dibawah ini
II. Gugatan Nomor 1027/Pdt.G/2013/PA.Tmk melawan H. Yayat Ruhiyat sebagai
Ua/paman ( kakak kandung Alm. Adas Hadiman) yang menghasilkan putusan
tanggal 25 November 2013 berupa Akta Perdamaian (acta van dading)
III. Gugatan Nomor 998/Pdt.G/2015/PA.TMK melawan H. Yayat Ruhiyat yang
menghasilkan putusan tanggal 25 januari 2016 yang menyatakan gugatan tidak
dapat diterima (niet Onvankelijk verklaard) karena kurang pihak.
IV. Gugatan Nomor 0934/Pdt.G/2016/PA.Tmk. melawan H. Yayat Ruhiyat
(ua/paman) dan Lina Herlina binti Ojo Sudarjo (istri Alm. Adas Hadiman) Yang
menghasilkan Putusan tanggal 22 Agustus 2017 junto banding Nomor
078/Pdt.G/2018/PTA.Bdg putusan tanggal 22 Mei 2018 menyatakan
menguatkan gugatan tingkat pertama yang menyatakan
• Dalam konvensi mengabulkan gugatan para pengugat sebagian
• Dalam Rekonvensi mengabulkan gugatan penggugat I rekonvensi dan
sebagian gugatan II rekonvensi
V. Digugat dengan Nomor 0396/Pdt/G/2016/PA.Cms melawan Lina Herlina (istri
Alm Adas Hadiman) menghasilkan putusan berupa Akta perdamaian (acta van
dading) yang menyatakan para pihak ahli waris anak dari Alm. Adas Hadiman
yang menguasai keseluruhan objek sengketa berkewajiban menyerahkan
bagian hak tsumun yang di nilaikan dengan uang sebesar Rp.293.000.000,-
(duaratus sembilan puluh tiga juta rupiah).
VI. Aanmaning tuntutan Permohonan sita eksekusi lelang objek sengketa tanggal
21 November 2016, berupa objek Hotel di pangandaran dan objek rumah di
kota Tasikmalaya sesuai putusan Nomor 0396/Pdt/G/2016/PA.Cms oleh Lina
Herlina kepada pengadilan Agama Ciamis karena belum mempunyai uang
untuk memenuhi tuntutan putusan tersebut.
VII. Gugatan Perlawanan Eksekusi pada 2 Februari 2017 terhadap putusan Nomor
0396/Pdt/G/2016/PA.Cms menghasilkan putusan tanggal 24 Oktober 2017
junto banding nomor 059/Pdt.G/2018/PTA.Bdg. tanggal 19 Februari 2018
menyatakan Perlawanan Pelawan tidak dapat diterima.
Selanjutnya pada tanggal 18 Mei 2018 dilakukan pembayaran tuntutan
tersebut sesuai putusan perdamaian ( Acta van dading ) dibayar memakai uang
Tergugat I sendiri agar tidak terjadi sita eksekusi.
3. Bahwa selain meninggalkan Harta warisan pada posita nomor 3 point a, b, c, d dan e
berdasarkan Putusan 0934/Pdt.G/2016/PA.Tmk. 22 Agustus 2017 melawan Yayat
Ruhiyat dan Lina Herlina junto banding Nomor 078/Pdt.G/2018/PTA.Bdg putusan
tanggal 22 Mei 2018, Alm. Adas Hadiman bin H.Engkos Padly juga mendapatkan
bagian waris dari Alm. Engkos Padly sebagai ayahnya (halaman 72 diktum 5 . 5.4 ) dan
Alm Hanny Mariany sebagai kakaknya (halaman 73 diktum 7. 7. 3) . Dari 7 objek tanah
tersebut salah satunya telah dikuasai oleh Penggugat yang terdapat pada halaman 71
diktum 2.6 yaitu :
f) sebidang tanah berikut bangunan berdiri di atasnya,Persil Nomor 119 D/I.c Nomor
1603 seluas ± 65m² atas nama Ny.Dodoh Sa’adah yang terletak di Blok Babakan
Payung II Nomor 14 RT.02 RW 05 Kelurahan Yudanegara Kecamatan Cihideung Kota
Tasikmalaya, Dengan batas-batas sebagai berikut :
- Utara : Rumah Andi
- Timur : Rumah Ciwawa
- Selatan : Gang Babakan Payung II
- Barat : Gang kecil
4. Bahwa harus dipahami keaadan dan isi terhadap 2 putusan tersebut diantaranya ;
Putusan No. 1027/Pdt.G/2013/PA.Tmk tanggal 25 November 2013 berisikan Akta
perdamaian (acta van dadding) tentang pembagian harta waris yang telah
dilaksanakan dan sesuai dengan isi putusan, karena objek-objek yang telah menjadi
sengketa sekarang telah dikuasai sesuai bagianya masing-masing, sehingga tidak
diperlukan untuk melakukan sita eksekusi dan dapat dibagikan secara internal dan
parsial antara ahli waris Alm. Adas Hadiman, hanya masih terkendala pada
permasalahan proses dan biaya baliknamanya saja.
Berbeda dengan Putusan 0934/Pdt.G/2016/PA.Tmk. 22 Agustus 2017 dimana dari 7
objek sengketa, penggugat sebagai ahliwaris dari pihak Alm. Adas Hadiman hanya
menguasai 1 objek 3F oleh karena itu diperlukan upaya lanjutan dan memerlukan
waktu yang relatif tidak sebentar, disertai biyaya yang tidak sedikit dan pemikiran yang
matang, agar nantinya diperoleh sesuai dengan yang benar-benar diharapkan.
5. Bahwa dahulu sebelumnya diantara Penggugat dan Tergugat I dan II telah dibuat
kesepakatan tersendiri yang mengatur tentang pembagian kepemilikan kamar Hotel
Mutiara Selatan di Pangandaran, dan pada tanggal 31 Agustus 2022 para pihak
berkumpul kembali untuk menuangkan beberapa hal yang dirasa masih menjadi
permasalahan untuk kembali bermusyawarah, bermufakat, dituangkan, dibacakan
dan ditandatanganinya dalam Akta Kesepakatan Bersama (addendum) no 11 tanggal
21 Agustus 2022 dihadapan Tergugat IV sebagai notaris.
6. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dalil pengugat pada posita no 6, karena
Pengugat dan Tergugat I, dan II, saat itu turut hadir sejak awal bersama bahkan
mengajukan usulan-usulan masukan dan melakukan diskusi tanya jawab mengenai
penjelasan maksud dan tujuan draft tersebut terbukti dengan dibuatnya pasal 6, pasal
9 dan pasal 13 yang merupakan hasil perundingan antara Penggugat, Tergugat I dan
Tergugat II.
7. Bahwa isi Akta Kesepakatan Bersama tanggal 31 Agustus 2022 tersebut pada
pokoknya sudah adil sesuai dengan kesepakatan musyawarah para pihak, dimana
karena Tergugat II telah dianggap dewasa dan semua keperluan Tergugat III
ditanggung sepenuhnya oleh Tergugat II sehingga timbul keaadaan baru dan
menuntut penguasaan pengelolaan yang lebih adil terhadap hak warisnya yang
berada di Pangandaran, sehingga dengan alasan karena belum dilaksanakan
pembagian warisan seperti akta pelepasan hak waris atau akta pembagian hak waris
mengingat adanya keaadaan sebagian objek hak waris yang belum dikuasai yang
masih dalam proses, dan ada juga beberapa objek warisan yang sedang dan telah
dalam penguasaan dan dikuasai oleh Penggugat dan Tergugat I, II dan III, maka
disepakati adanya kesepakatan untuk membagi hak pengelolaan dan penguasaan
yang adil didasarkan atas hukum Islam Faro’id dengan metode membagi penguasaan
objek tanah yang berada di Pangandaran pada saat itu dengan cara menjumlahkan
seluruh luas tanah kemudian dibagi sesuai dengan bagian porsi hak paro’idnya masing
masing.
a) Pengugat seolah-olah tidak mengerti bahwa Akta Kesepakatan Bersama
tersebut belum bertujuan untuk membagi secara mutlak terhadap Harta
warisan Alm. Adas Hadiman melainkan untuk membagi harta warisan untuk
berdasarkan penguasaan pengelolaan hak waris yang hanya berada di
Pangandaran tersebut secara adil sesuai dengan hak bagian Faro’idnya terlebih
dahulu, dibuktikan secara tegas dengan adanya Pasal 2 dan Pasal 12.
b) Pengugat seolah-olah tidak mengerti dan tidak bisa membedakan Akta
Kesepakatan bersama dan Akta pembagian Hak waris dan akta Pelepasan Hak
waris. Secara tegas dan jelas kesepakatan tersebut merupakan Kesepakatan
bersama yang dapat berubah, dibatalkan, atau di tambah melalui adendum
tapi harus dengan persetujuaan para pihak.
Jadi tuduhan terhadap posita 7b jelas tuduhan yang mengada-ada
Namun apabila di hubungkan dengan Akta kesepakatan Bersama bahwa
Pengugat selama ini telah menguasai dan menglola bagian waris berupa tanah
yang diatasnya berdiri Hotel Mutiara selatan, maka dengan itu hak bagian
faro’id berdasarkan Akta Kesepakatan Bersama telah terperpenuhi dengan
menguasai objek tersebut, bahkan luas yang dikuasainya sekarang melebihi
porsi bagian dan mengambil bagian faro’id yang lainnya.
c) Bahwa karena sejak tahun 2018 tergugat II dan III mulai menempati objek
warisan berupa hotel/penginapan yang sekarang menjadi Pondok Sultan
sehingga penggugat dan tergugat I sebagai kakak sudah tidak membiyayai
seluruh keperluan kehidupan adiknya sebagai tergugat II dan III, dan juga
penggugat sudah tidak melaksanakan kewajiban lahir dan batin Perwalian
sesuai penetapan No. 15/Pdt.P/2010/PN.Cms tanggal 20 April 2010, Sehingga
pada saat musyawarah kesepakatan bersama semua pihak sepakat bahwa
tergugat III dinyatakan belum Dewasa dan diwakilkan oleh Tergugat II dan
bertanggung jawab atas semua keputusan pada pembuatan Akte Kesepakatan
Bersama karena selama ini semua keperluan Tergugat III ditanggung oleh
tergugat II, Sudah seharusnya apabila penggugat sudah tidak melaksanakan
kewajiban perwalianya maka seharusnya diberikan hak warisnya agar tidak
merugikan pihak Tergugat II dan Tergugat III.
d) Bahwa benar H. Yayat Ruhiat memang tidak termasuk Ahli waris Alm. Adas
Hadiman bin H Engkos Fadli tetapi berdasarkan putusan Nomor
0934/Pdt.G/2016/PA.Tmk. 22 Agustus 2017 H. Yayat Ruhiyat Turut
mendapatkan Bagian dari harta Warisan yang di dapatkanya dari Alm. Adas
Hadiman Bin Engkos Fadli dikarenakan ada bagian waris dari Alm Adas
Hadiman yang mengalir kepada mediang ibunya bernama H. Dodoh Sa’adah
karena meninggal mendahului ibu, dan kemudian saat H. Dodoh Meninggal
harta warisnya ada yang mengalir kepada H. Yayat Ruhiat. Sesuai pada
halaman 76 diktum 3. (3 .1) dan halaman 77 diktum 5 (5 .1)
Jadi untuk mengantisipasinya turut dituangkan dalam Akta Kesepakatan
Bersama dalam Pasal 2
8. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dalil Penggugat, karena sejak hari
dilaksanakan Kesepakatan Bersama Tergugat II beberapa kali menemui Penggugat
untuk membicarakan keinginan Penggugat untuk membatalkan Akte Kesepakatan
Bersama (Addendum) No.11 tertanggal 31 Agustus 2022 tersebut, Penggugat dan
Tergugat II sempat berdiskusi mengenai isi dan pasal mana saja yang dirasa merugikan
pihak Penggugat, dan Tergugat II bahkan meberikan kesempatan kepada Penggugat
untuk bermusyawarah kembali dengan semua pihak dihadapan Tergugat IV sebagai
notaris untuk membicarakan isi dan atau pasal yang dirasakan merugikan bagi pihak
Penggugat, namun Penggugat menolak ajakan tersebut dan lebih memilih untuk
membatalkan Akte Kesepakatan Bersama (Addendum) secara sepihak melalui jalur
Persidangan.
9. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dalil Penggugat, karena pada tanggal 3
oktober 2022 Tergugat II menghadiri somasi Penggugat di kediaman kuasa hukum
Penggugat.
10. Bahwa Tergugat II saat ini belum mau merubah atau membatalkan Kesepakatan
Bersama tersebut karena pembagian waris sesuai luas atas hak pengelolaan tanah
berdasarkan Faro’id tersebut telah dirasa adil karena para pihak menempati sesuai
dengan bagian hak warisnya masing-masing sehingga tidak ada pihak yang di rugikan
bahkan apabila tidak di laksanakan isi kesepakatan Bersama Tersebut akan dirasakan
tidak adil oleh pihak Tergugat I, II, dan III karena penggugat menguasai luas wilayah
yang menjadi diluar hak bagian Faro’idnya.
11. Tergugat II secara tegas menolak dalil pengugat pada posita no 11 karena pada pasal
1 berisikan 3 objek yang oleh penggugat nyatakan sendiri dalam posita nomor 3 poin
b, d, dan e merupakan Harta warisan Peninggalan Alm. Adas Hadiman yang berada di
Pangandaran tersebut telah dalam penguasaan antara Pengugat, tergugat I, II ,dan III
yang belum dibagikan adil secara hukum Islam / Faro’id.
Justru dengan sikap pengugat yang seolah-olah menahan dan mempersulit tergugat I,
II, dan III untuk mendapatkan hak penguasaan waris Alm. Adas Hadiman yang
dikuasainnya melebihi bagian hak penguasaan Faro’idnya dengan menguasai hak
bagian ahli waris yang lainya sehingga menimbulkan kerugian bagi ahli waris yang lain,
bahkan setelah diadakan musyawarah yang dituangkan dalam Akta kesepakatan
bersama, kemudian penggugat sendiri mengingkari dan berkeinginan untuk
membatalkan akta Kesepakatan Bersama tersebut, dengan melakukan pemutusan
perjanjian kesepakatan secara sepihak merupakan perbuatan Melawan hukum Sesuai
yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 4/Yur/Pdt/2018 .

Maka berdasarkan uraian tersebut Tergugat II mohon dengan hormat kepada Majelis
Hakim Yang Mulia memeriksa serta mengadili perkara a quo berkenan memberikan
putusan yang amarnya sebagai berikut :
1) Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya terhadap tergugat I , II, dan III
2) Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara
Atau jika Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain mohon kiranya memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono)

Hormat Saya,

Sultan Arif Almahdi bin Adas Hadiman

Anda mungkin juga menyukai