Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KASUS PERBUATAN MELAWAN HUKUM

BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PADANG


NOMOR 161/Pdt.G/2021/PN Pdg

DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERBUATAN


MELAWAN HUKUM YANG DIAMPU OLEH DR.Sulystiandari
SH.,MHum.

DISUSUN OLEH:

Nama: Aura Viska Renathya Alhadi


NIM: E1A021065
Kelas: A

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS HUKUM
2023
A. Para pihak yang terlibat

1. Penggugat
- Nama: Evita yani:
- Jeni kelamin: Perempuan
- Alamat: Jalan DR. Sutomo No.01 RT 002 RW 002 ahkamah Agung
Republ Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Kecamatan Padang
Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Kel. Kubu Parak
Karakah, Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat
2. Tergugat
- Nama: PT. Sumatera Bp Developer & Realestat
- Alamat: Jalan By Pass KM. KP. Lalang No.5 Padang,

B. Duduk Perkara

1. Bahwa Penggugat sekitar bulan Februari 2010 membeli 1 (satu) unit


rumah dengan cara cicilan/angsuran kepada Tergugat dengan type
45/104/135 m2, dimana lokasi perumahan yang dikenal dengan
Perumahan Permata Residence. Dimana dalam hal ini Tergugat
menyatakan 1 (satu) unit yang akan Penggugat beli secara
angsuran/cicilan tersebut di Blok C No. 02 Pauh Cupak Tangah, Pauh
Padang

2. Bahwa terhadap jual beli rumah tersebut telah sepakat melalui lisan
bahwa harga pembelian 1 (satu) unit rumah tersebut adalah sebesar
Rp235.000.000,- (dua ratus tiga puluh lima juta rupiah) dengan
uang muka sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) yang
sisa melalui angsuran/cicilan melalui fasilitas Kredit/pembiayaan
pemilikan rumah dengan jangka waktu 5 (lima) tahun;

3. Bahwa melalui keterangan dari pihak tergugat tersebut, Penggugat telah


melakukan pelunasan uang muka pembelian rumah tersebut diatas
sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh juta rupiah) kepada Tergugat
sesuai dengan kwitansi yang disetujui dan ditandatangani oleh pimpinan
dari PT. SUMATERA BP DEVELOPER REALESTAT (TERGUGAT)

4. Bahwa penggugat telah mengangsur sebanyak 5 kali pada tanggal:


17 feb 2010: dengan angsuran sebanyak Rp5.000.000
3 maret 2010: dengan angsuran sebanyak Rp.5000.000
19 maret 2010: dengan angsuran sebanyak Rp.50.000.00
17 april 2010: dengan angsuran sebanyak Rp5.000.00
19 april 2010: dengan angsuran sebanyak Rp20.000.000

5. Bahwa dikarenakan Penggugat tidak mengetahui tentang perkembangan


dari objek perkara tersebut, maka Penggugat berinisiatif untuk
menghubungi Tergugat dengan maksud untuk mempertanyakan terkait
objek rumah yang diperuntukan kepada Penggugat tersebut, dimana
seharusnya Penggugat selalu mendapatkan kabar terkait perkembangan
perumahan tersebut, baik mengenai waktu pelaksanaan akad kredit
pembelian rumah tersebut maupun mengenai pembangunan rumah
tersebut

6. Bahwa atas inisiatif dari Penggugat, Penggugat segera menghubungi


Tergugat namun Tergugat a quo tidak dapat dihubungi, hal ini membuat
Penggugat merasa ragu akan kinerja dan kejujuran tergugat terkait jual
beli rumah yang dibangun oleh Tergugat tersebut;

7. Bahwa dikarenakan Penggugat ragu atas kinerja dan kejujuran


Tergugat, maka Penggugat langsung melakukan pengecekan pada lokasi
perumahan Tergugat tersebut, Namun sesampainya Penggugat di lokasi,
Penggugat tidak menemukan ataupun mendapatkan kejelasan terkait
letak dari rumah yang telah dinyatakan oleh Tergugat tersebut

8. Tanggal 04 Juni 2021 Penggugat mengirim surat Klarifikasi kepada


Tergugat untuk segera melaksanakan kewajiban tergugat tersebut
namun dikarenakan alamat dari Tergugat tidak ditemukan maka
Penggugat tidak mendapatkan tanggapan dari Tergugat

9. Bahwa karena alamat Tergugat tidak dapat ditemukan, maka Penggugat


mencoba mengubungi Tergugat melalui telpon namun nomor telpon
Tergugat tidak dapat dihubungi, dan alamat Tergugat juga masih tidak
dapat ditemukan;

10. bahwa karena Tergugat tidak beritikad baik untuk memenuhi


kewajibannya dalam pembangunan rumah Penggugat ataupun
mengembalikan uang modal yang telah dibayarkan Penggugat kepada
Tergugat sebesar Rp.90.000.000,- (Sembilan puluh juta rupiah) kepada
Tergugat sehingga menimbulkan kerugian bagi Penggugat, maka
dengan ini Penggugat memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa
perkara a quo menyatakan bahwa Tergugat telah Perbuatan Melawan
Hukum;

C. Tuntutan
1. Tergugat untuk dapat mengganti kerugian materil sebesar
Rp90.000.000,00( sembilan puluh juta rupiah) yang merupakan uang
muka rumah yang dibayarkan oleh Evita Yanti terhadap PT. Sumatera
Bp Developer & Realestat

2. Tergugat untuk dapat mengganti kerugan immateril sebesar


Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), Penggugat menyatakan
bahwa pikiran dan tenaga penggugat terkuras karena permasalahan ini.
Pada Kemudian, penggugat mengatakan jika masalah ini tidak terjadi,
penggugat sudah dapat menempati rumah yang dimaksud

3. Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a


quo untuk menetapkan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah) perhari/keterlambatan yang harus dibayar
Tergugat bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah
berkekuatan hukum tetap

4. Penggugat juga meminta permohonan sita jaminan kepada Pengadilan


Negeri Padang berupa satu bidang rumah di Perumahan Permata
Residence Blok C No. 2 Pauh Cupak Tangah, Pauh Padang

D. Pertimbangan Hukum Hakim

1. Menimbang bahwa bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada


pokoknya adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
Tergugat kepada Penggugat dengan dalil bahwa `Perbuatan dari
Tergugat untuk tidak melaksanakan kewajibannya dalam
pembangunan Objek Perkara yang telah dibayarkan oleh
Penggugat kepada Tergugat mengakibatkan kerugian bagi
Penggugat

2. Menimbang, bahwa Tergugat tidak datang menghadap ataupun


menyuruh wakilnya yang sah, meskipun telah dilakukan pemanggilan
secara patut akan tetapi tidak datang menghadap di persidangan dan
tidak menyuruh wakilnya yang sah, harus dinyatakan tidak hadir dan
gugatan tersebut dilanjutkan dengan tanpa hadirnya Tergugat atau
dengan verstek;

3. Menimbang, bahwa di muka persidangan Penggugat melalui kuasanya


telah mengajukan bukti surat P-1 sampai dengan P-7 berupa bukti
kwitansi dan 2 (dua) orang saksi yaitu saksi Syahrizal dan saksi
Muhammad Ihsan, sehingga gugatan dapat dinyatakan gugatan tidaj
melawan hukum dan beralasan.

4. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


diatas maka menurut Majelis Hakim, gugatan Penggugat tidaklah
bertentangan dengan hukum oleh karenanya haruslah dikabulkan untuk
sebagian dengan verstek dan menolak selain dan selebihnya;

5. Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan dengan


verstek dan Tergugat ada di pihak yang kalah maka Tergugat dihukum
membayar biaya perkara ini;
6. Memperhatikan Pasal 1365 KUHPerdata dan Pasal 149 RBg serta
peraturan peraturan lain yang bersangkutan

E. Putusan Hakim

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut,


akan tetapi tidak hadir
2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dengan verstek;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan
Hukum;
4. Menghukum Tergugat untuk dapat mengganti kerugian materiil
Penggugat sebesar Rp.90.000.000,00 (Sembilan puluh juta rupiah);
5. Memrintahkan Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap
putusan ini;
6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp1.750.000,00 (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah);

F. Analisis Putusan Hakim

Berdasarkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padang pada putusan


nomor 161/Pdt.G/2021/PN Pdg yang menyatakan bahwa tergugat PT.
Samudera Bp Developer & Realestat telah melakukan perbuatan melawan
hukum sesuai dengan Pasal 1365 KUHPer yang berbunyi “Tiap perbuatan
yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk
menggantikan kerugian tersebut”, maka dapat disimpulkan bahwa pihak
tergugat telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagai
berikut:

1. Perbuatan tersebut harus melawan hukum, dalam hal ini pihak tergugat
telah melakukan perbuatan hukum negatif karena berdiam diri dengan tidak
melakukan suatu perbuatan sehingga mengakibatkan kerugian orang lain.
Pihak tergugat berdiam diri dengan tidak memberikan informasi apapun
kepada penggugat mengenai perkembangan unit rumah yang telah dibeli
oleh penggugat dan tidak bisa dihubungi.
Dalam hal ini perbuatan tergugat termasuk dalam definisi PMH yang ke 2
yaitu telah melakukan perbuatan melawan hukum yang bertentangan
dengan kewajiban hukum tertulis . Dalam pasal 1474 kuhperdata
dijelaskan bahwa “sebagai pihak penjual memiliki dua kewajiban penting
dalam pelaksaanaan perjanjian, kewajiban tersebut adalah menyerahkan
suatu barang dan menanggungnya. Dan diatur dalam pasal 1338 ayat 1
KUHPERDATA bahwa “ semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang undang bagi mereka yang membuatnya” dan suatu
perjanjian tidak boleh bertentangan dengan perundang undangan . Dalam
kasus ini tergugat telah melakukan perbuatan yang melanggar pasal diatas
dengan tidak dipenuhinya kewajiban oleh tergugat dengan melakukan
perbuatan hukum negatif yaitu tidak berbuat sesuatu yang dibuktikan
dengan tidak aktif nya nomor ponsel dan hilangnya kabar dari si tergugat.
Akan tetapi dalam putusan MA hakim tidak menjelaskan perbuatan tersebut
masuk kedalam definisi PMH yang mana dan melanggar pasal berapa yang
berkaitan dengan kewajiban

2. Perbuatan tersebut harus menimbulkan kerugian. Penggugat telah


meminta pengembalian uang Rp 90.000.000 (sembilan puluh juta rupiah)
atas kerugian materiil yang menimpanya dan Rp 200.000.000 (dua ratus juta
rupiah) atas kerugian immateril dengan pertimbangan bahwasanya apabila
tergugat melaksanakan kewajibannya sebagai penjual dengan baik, maka
saat ini penggugat dapat menempati unit rumah yang dibelinya dengan
nyaman.
- Yang mana pada kasus ini Majelis hakim dengan berbagai
pertimbangannya memutuskan untuk hanya mengabulkan petitum pada
point tentang tergugat yang harus mengembalikan kerugian materiil
berupa Rp 90.000.000 kepada penggugat mengingat tergugat tidak
memenuhi kewajibannya sebagai penjual dengan baik hingga menimbulkan
kerugian pada pihak pembeli,
- Majelis hakim menolak petitum pada point kerugian immateril yang
mengharuskan tergugat mengganti kerugian sebesar Rp 200.000.000 karena
kerugian immateril yang dialami penggugat tidak diuraikan dengan jelas
dan dianggap tidak beralasan hukum.

3. Perbuatan harus dilakukan dengan kesalahan. Unsur yg terkadung pada


‘kesalahan’ ada dalam pasal 1365&1366 KUHP yg meliputi kesengajaan
dan kelalaian. Pada perkara ini tergugat melalukan kesalahan dengan
unsur kesengajaan mengingat tepat setelah penggugat melunasi
pembayaran uang muka sebesar Rp 90.000.000 (Sembilan puluh juta
rupiah), tergugat hilang tanpa kabar dan menimbulkan kerugian materiil
pada penggugat. yang mana sebenarnya tergugat bisa saja menghilang
sedari awal jika memang tidak karena kesengajaan.

4. Antara perbuatan dan kerugian yang timbul harus ada hubungan


klausal. Dalam perkara ini tergugat secara jelas dapat dikatakan melanggar
kewajibannya sebagai penjual dan telah menimbulkan akibat berupa
kerugian materiil kepada penggugat karena penggugat tidak dapat
menikmati objek perkara yaitu 1 unit rumah di Perumahan Permata
Residence Pauh Ps. Baru Cupak Tangah Pauh Padang Blok C Nomor 2
sebagaimana semestinya.

Mengenai sita jaminan:

Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat tidak sia-sia (ilussoir) dan agar
Tergugat mematuhi atau melaksanakan Putusan Perkara a quo maka
Penggugat mohon Kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas IA
Padang untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap
sebidang rumah di Perumahan
(Sita jaminan ini dilakukan agar barang yg disengketakan tidak dipindahtangankan,
di alihkan atau dijual belikan oleh tergugat. )

Menurut saya hakim dalam memutus mengenai sita jaminan sudah sesuai dengan
pasal 227 dan 197 HIR serta pasal 261&208 RBG yang berisi:
• Terdapat sangka yang beralasan jika tergugat sebelum diberikannya putusan
atau dilaksanakan mencari cara untuk menggelapkan atau melarikan
barang-barang tersebut. ( dalam perkara ini tergugat memiliki alamat
dan no telp yg tidak jelas)
• Barang yang dilakukan penyitaan adalah milik dari orang yang terkena sita
,bukan milik Penggugat ( bukan milik penggugat artinya Unit tsb masih
milik tergugat karena penggugat baru membayar uang dimuka tidak
secara keseluruhan & penggugat belum menikmati objeknya )
• Permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang memeriksa
perkara ybs
• Permohonan harus diajukan dengan surat tertulis
• Sita conservatoir dilakukan terhadap barang yang bergerak dan yang tidak
bergerak( dalam perkara ini rumah termasuk barang tdk bergerak
menurut pasal 506 KuHper)

Mengenai kerugian materil yang hanya dikabulkan & bukan immateril:

Pada perkara ini, penggugat menuntut kerugian immateril sebesar Rp 200.000.000


karena pikiran dan tenaga penggugat terkuras di perkara ini, juga penggugat tidak
bisa menempati rumah tsb karena perkara ini.
Hal tsb ditolak oleh hakim karena
- total biaya yang tidak masuk akal, dan juga
- penggugat tidak menjelaskan secara rinci kerugian immateril tsb.
- Selain itu menurut pasal 1370,1371,2372 kuhper peristiwa ini bukan
kematian, luka berat dan penghinaan yg termasuk dlm kerugian
immateril.
- Pengugat tudak merincikan kekayaan yg dimiliki tergugat.
- tergugat tidak mengirimkan 1 pun pihak untuk menentukan keadilan
tergugat berdasar tuntutan kerugian inmateril tsb.

Anda mungkin juga menyukai