Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Putusan Penerbitana Sertifikat Oleh Badan Pertanahan

1. Purusan Mahkamah Agung Nomor 1121K/Pdt/2020


https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/
zaeb3f71c3a657a09392313433393031.html

Pihak Terkait

 EDDI UMAR, S.E., BACHTIAR, HADI TANOYO, LENNI USAN, WILLIAM GOZALI, GRACE
IRENE (Para Pemohon Kasasi);
 DJAUW KIAT FIE, LORITA MOCHSEN, LIAUW SUSY MARGARETH, LIOE SOEI NGIAT,
LIAUW SUSAN MARGARETH, CHARLES LEW, DIANA SAPUTRA (Para Termohon Kasasi);
 PIMPINAN GEREJA BUNGA BAKUNG, PIMPINAN GEREJA REM, PIMPINAN GEREJA
HOUSE OF PRAYER, KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
UTARA, GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA Cq. KEPALA DINAS PENATAAN KOTA
PROVINSI DKI JAKARTA (Para Turut Termohon Kasasi).

Pertimbangan Hakim

Bahwa Para Pemohon Kasasi adalah para pembeli unit (rumah susun) rusun Apartemen
Robinson dari Para Termohon Kasasi berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli, harga atas
unit-unit tersebut telah dibayar lunas sehingga tepat sebagaimana dipertimbangkan oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Utara bahwa Para Pemohon Kasasi memiliki (legal standing) untuk
mengajukan gugatan dalam perkara ini;

Bahwa Para Pemohon Kasasi telah memenuhi prestasinya sehingga sudah sepatutnya Para
Termohon Kasasi menyelesaikan perbuatan yang menjadi kewajibannya yaitu pembuatan
akta jual beli, kemudian menyerahkan sertifikat hak milik satuan rusun yang telah dibayar
lunas oleh Para Pemohon Kasasi, prestasi mana tanpa alasan sah tidak dipenuhi oleh Para
Termohon Kasasi;

Bahwa atas dasar pertimbangan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Utara sudah tepat bahwa Para Termohon Kasasi telah melakukan
perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian pada Para Pemohon Kasasi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah Agung berpendapat


bahwa terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon
Kasasi EDDI UMAR, S.E., dan kawan-kawan dan membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta
Nomor 291/PDT/2019/PT DKI., tanggal 9 Juli 2019 yang membatalkan putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Utara Nomor 553/Pdt.G/2016/PN Jkt Utr., tanggal 14 Desember 2017 serta
Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan
disebutkan di bawah ini;
Diktum

M E N G A D I L I:
1) Mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi 1. EDDI UMAR, S.E., 2.
BACHTIAR, 3. HADI TANOYO, 4. LENNI USAN, 5. WILLIAM GOZALI, 6. GRACE IRENE,
tersebut;
2) Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 291/PDT/2019/PT DKI.,
tanggal 9 Juli 2019 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor
553/Pdt.G/2016/PN Jkt Utr., tanggal 14 Desember 2017;

MENGADILI SENDIRI:
Dalam Konvensi:
Dalam Provisi:
- Menolak permohonan provisi dari Para Penggugat;

Dalam Konvensi:
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:


1) Mengabulkan gugatan Para Penggugat Konvensi untuk sebagian;
2) Menyatakan sah jual beli antara Pengugat dan anggota kelompok yang diwakili Penggugat
dengan Tergugat I;
3) Menyatakan perbuatan Para Tergugat sebagaimana tercantum dalam posita gugatan
Penggugat a quo, merupakan perbuatan hukum yang menimbulkan kerugian materiil bagi
Penggugat dan anggota kelompok yang diwakili Penggugat tersebut;
4) Menghukum Para Tergugat membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat dan
anggota kelompok yang diwakilinya secara tanggung renteng dengan seketika dan
sekaligus atas kerugian sarana dan prasarana sebesar Rp541.560.000,00 (lima ratus empat
puluh satu juta lima ratus enam puluh ribu rupiah) sedangkan atas kerugian akibat fasos dan
fasum yang disewakan dan/atau dijual sebesar Rp4.250.000.000,00 (empat miliar dua ratus
lima puluh juta rupiah) harus dipergunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana
Gedung Apartemen Robinson yang sifatnya adalah untuk kepentingan bersama para
pemilik dan penghuni Apartemen Robinson;
5) Menghukum Para Tergugat untuk melakukan pembongkaran bangunan yang terletak diatas
lahan bagian bersama untuk dikembalikan seperti semula sesuai izin peruntukannya
terhitung sejak perkara ini berkekuatan hukum tetap, dengan ancaman bahwa Tergugat I
dan/atau Para Tergugat diharuskan membayar uang paksa/dwangsom sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) tiap-tiap hari keterlambatan atas pelaksanaan putusan
a quo;
6) Memerintahkan kepada Turut Tergugat IV untuk melakukan pemecahan sertifikat induk
dan kemudian menerbitkan sertifikat hak milik satuan rumah susun milik masing-
masing Penggugat dan kelompok yang diwakilinya tentu setelah memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan;
7) Memerintahkan kepada Para Turut Tergugat untuk tunduk dan taat pada putusan ini;
8) Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya;

Dalam Rekonvensi:
- Menolak gugatan rekonvensi untuk seluruhnya;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi
- Menghukum Para Termohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua
tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah);

2. Putusan Mahkamah Agung Nomor 695 K/Pdt/2018


https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/
d586818c5614b8a92800ddadaf8fe40d.html

Pihak Terkait

 Toni Herlambang (Pemohon Kasasi)


 Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Cianjur dan Sdr Kresno
Wahyono (Para Termohon Kasasi)

Perimbangan Hukum

Bahwa asal usul tanah berasal dari Eigendom Verp. Nomor 436, 612, kemudian dikonversi
dari Eigendom Verp. menjadi Hak Milik, berdasarkan Akta Eigendom Verp. tanggal 1
September 1951 Nomor 1101 dan 1100 atas nama The Sam Djin didaftarkan pada tanggal 20
September 1961. Selanjutnya terbit Sertifikat Hak Milik Nomor 904 atas nama The Sam Djin dan
Nomor 905 atas nama The Sam Djin diterbitkan masing-masing pada tanggal 20 Juli 1974;

Bahwa kemudian pada tanggal 9 Agustus 1975, ibu Penggugat yang bernama Ny. Noni
Saerang membeli tanah tersebut dari ahli waris The Sam Djin, lalu diterbitkan Sertifikat Hak
Milik menjadi atas nama Ny. Noni Saerang sebagaimana Surat Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya Badan Pertanahan Nasional menerbitkan
sertifikat baru, Sertifikat Hak Milik semula Nomor 904 menjadi Nomor 388 atas nama Ny.
Noni Saerang dan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 905 menjadi Nomor 389 atas nama Ny.
Noni Saerang;

Bahwa pada tahun 1996, tanah milik Ny. Noni Saerang tersebut diduduki/dikuasai oleh H.
Edi Sukarmas Akbar dan atas tindakannya tersebut telah dilaporkan oleh Ny. Noni Saerang
ke polisi. Asli kedua Sertifikat Hak Milik telah disita oleh Polwil Bogor pada tanggal 13
November 1996, selanjutnya H. Edi Sukarmas Akbar Faber dinyatakan bersalah. Kemudian,
sertifikat asli yang sebelumnya disita tersebut dieksekusi pihak kejaksaan dengan cara
diserahkan kembali kepada Penggugat;
Bahwa pada tahun 1997, H. Edi Sukarmas Akbar mengajukan gugatan pembatalan Sertifikat
Hak Milik Nomor 388 dan Nomor 389 atas nama Ny. Noni Saerang tersebut ke Pengadilan
Tata Usaha Negara, kemudian Pengadilan Tata Usaha Negara yang sudah sampai pada tingkat
kasasi
dan berkekuatan hukum tetap membatalkan Sertifikat Hak Milik atas nama Ny. Noni Saerang
dengan alasan bahwa Sertifikat Hak Milik Nomor 388 dan Nomor 389 cacat hukum sehingga
harus dibatalkan karena adanya kelalaian dari Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur yang
belum mencantumkan tanda tangan dalam Buku Tanah tapi Kepala Badan Pertanahan
Nasional sudah menerbitkan Sertifikat Nomor 388 dan 389;

Bahwa Sertifikat Hak Milik sebelumnya Nomor 904 dan Nomor 905 atas nama The Sam Djin
tidak ada cacat hukum sebelum dibeli dan dibalik nama ke Ny. Noni Saerang sehingga Sertifikat
Hak Milik tersebut sah dan juga jual beli tanah antara Ny. Noni Saerang dengan ahli waris The
Sam Djin tidak ada cacat hukumnya, hanya persoalan penerbitan penggantian nama dalam
sertifikat yang cacat karena dalam Buku Tanah masih ada yang belum ditandatangani;

Bahwa selanjutnya pada tanggal 19 Mei 2005, Penggugat telah mengajukan permohonan
penerbitan sertifikat baru atas nama Ny. Noni Saerang dengan menyerahkan asli Sertifikat
Hak Milik Nomor 388 dan Nomor 389 atas nama Ny. Noni Saerang kepada Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Cianjur namun Badan Pertanahan Nasional justru akan
menerbitkan sertifikat pengganti atas permohonan Tergugat II (Kresno Wahyono S) dan
bukan atas permohonan Penggugat;

Bahwa dasar permohonan Tergugat II (Kresno Wahyono S) pada tanggal 10 Agustus 2015,
Tergugat II (Kresno Wahyono S) menerima pengoperan alih garapan dari Zaki Abdulah,
selanjutnya Tergugat II sebagai penerima oper alih garapan memohon penerbitan sertifikat atas
nama Tergugat II ke Badan Pertanahan Nasional, dan berdasarkan pengumuman penelitian
tanggal 22 Desember 2015, Badan Pertanahan Nasional akan menerbitkan sertifikat atas
nama Tergugat II apabila dalam 30 (tiga puluh) hari tidak ada pihak yang keberatan, sehingga
muncullah gugatan dalam perkara a quo;

Bahwa walaupun prosedur penerbitan Sertifikat Nomor 338 dan 389 atas nama Ny. Noni
Saerang sebagai pembeli atas tanah semula Sertifikat Hak Milik Nomor 904 dan 905 atas nama
The Sam Djin sebagai penjual karena Kepala Badan Pertanahan Nasional belum
membubuhkan paraf pada Buku Tanah di Badan Pertanahan Nasional tidak mengakibatkan
pembeli Ny. Noni Saerang kehilangan hak atas tanah yang dibelinya tersebut, karena
kepemilikan penjual adalah sah dan proses jual beli juga sah;

Bahwa kelalaian pejabat dalam hal ini Kepala Badan Pertanahan Nasional belum
membubuhkan paraf pada Buku Tanah di Badan Pertanahan Nasional tapi sudah
mengeluarkan sertifikat tanah tersebut (vide Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara) tidak
dapat dijadikan alasan untuk kehilangan hak pemilik tanah (Ny. Noni Saerang/Penggugat);
Diktum
1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2) Menyatakan tanah dan bangunan yang terletak di Desa Cipanas, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat setempat dikenal dengan nama Villa Angsa
dengan Akta Jual Beli Nomor 560.8.68/1975 untuk tanah Hak Milik Nomor
904/Desa Cipanas seluas 2.014 m dan Akta Jual Beli Nomor 561.869/1975 untuk tanah
Hak Milik Nomor 905/Desa Cipanas seluas 1.757 m yang dibuat Notaris Samsa
Sasmitadimaja, S.H., Sertifikat Hak Milik Nomor 388, tertanggal 29-7-1997 sebagai
Pengganti Sertifikat Hak Milik Nomor 904 Desa Cipanas, dan Sertifikat Hak Milik 905
Desa Cipanas milik Penggugat ahli waris Ny. Noni Saerang adalah sah dan berharga;
3) Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum;
4) Memerintahkan Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Cianjur untuk menolak
permohonan penerbitan sertifikat atas permohonan Tergugat II;
5) Memerintahkan Tergugat I untuk menerbitkan sertifikat baru atas nama Penggugat
sebagai pengganti Sertifikat Hak Milik Nomor 388, tertanggal 29-7-1997 dan Sertifikat
Hak Milik Nomor 389 tertanggal 29-7-1997;
6) Menghukum Para Termohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam semua
tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah);

3. Putusan Mahkamah Agung Nomor 271 K/TUN/2016


https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/
654d1cf9b260e845ad236a288d924678.html

Pihak Terkait
 Baltazar Junus Amtaran (Pemohon Kasasi dahulu sebagai Terbanding/Penggugat)
 Kepala Kantor Pertanahan Kota Kupang (Termohon Kasasi I)
 Mescherd Pello, S.Pd, Martha Paulina Pello, S.Sos., M.Si., Potje Pello, SJP., Prof. Dr.
Yusak Jimy Pello., S.H., M.S., EMa Elisabeth Yohana Laning Pello, Ayub Daniel Afendy
Pello, S.Sos., Febriana Pello, S.Sos (Para Termohon Kasasi II)

Pertimbangan Hakim

Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, karena Judex Facti Pengadilan Tinggi salah
menerapkan hukum, sehingga tidak perlu lagi pemeriksaan tentang status kepemilikan atas
tanah a quo melalui Peradilan Umum, karena telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Kupang
pada tanggal 07 April 1965 dalam perkara pada Nomor 152/Pdt/1965 yang pada pokoknya
menyatakan, bahwa Pemohon Kasasi adalah sebagai pemilik atas tanah yang berhubungan
dengan sertifikat objek sengketa (Vide bukti P.3) oleh karena itu, penerbitan sertifikat objek
sengketa pada tanah milik Pemohon Kasasi beralasan untuk dibatalkan;

Diktum

MENGADILI,
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: BALTAZAR JUNUS AMTARAN, tersebut;
Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya Nomor
217/B/2015/PT.TUN.SBY. Tanggal 29 Maret 2016 yang membatalkan Putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara Kupang Nomor 06/G/2015/PTUN- KPG., Tanggal 10 September 2015;

MENGADILI SENDIRI,

I. DALAM EKSEPSI :
Menolak Eksepsi Tergugat dan Para Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya;

II. DALAM POKOK PERKARA

1) Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2) Menyatakan batal Sertifikat Hak Milik Nomor: 112 Tahun 1985 atas nama
Erasmus Johanis Pello yang pada tanggal 17 Januari 2015 telah dialihkan Hak
tersebut oleh Tergugat kepada para ahliwaris dari Erasmus Johanis Pello (alm)
masing-masing;

a. Martha Paulina Pello, S.Sos M.Si;


b. oldje Pello, S,Pd ;
c. Mescherd Pello, S.Ip ;
d. Prof. Dr. Yusak Jimy Pello, SH. MS;
e. Ema Elisabet Yohana Laning-Pello;
f. Ayub Daniel Afendy Boy Pello, S.Sos ;
g. Febriana Pello, S.Sos;

3) Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Sertifikat Hak Milik Nomor 112 Tahun
1985 atas nama Erasmus Johanis Pello yang pada tanggal 17 Januari 2015 telah
dialihkan hak tersebut oleh Tergugat kepada para ahli waris dari Erasmus
Johanis Pello (alm) masing-masing;

a) Martha Paulina Pello, S.Sos M.Si;


b) Poldje Pello, S,Pd ;
c) Mescherd Pello, S.Ip ;
d) Prof. Dr. Yusak Jimy Pello, SH. MS;
e) Ema Elisabet Yohana Laning-Pello;
f) Ayub Daniel Afendy Boy Pello, S.Sos ;
g) Febriana Pello, S.Sos;

4) Mewajibkan kepada Tergugat untuk menerbitkan Sertifikat Hak Milik Objek


Sengketa atas nama Penggugat berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Kupang
Nomor: 152/Pdt/1965 sesuai ketentuan yang berlaku ;

4. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor 26/G/2016/PTUN-MTR


https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/
7d7fb38160e088cd002f76932cbaaff5.html

Pihak Terkait

 Lydia Siahaan (Penggugat)


 Kepala Kator Pertanahan Kabupaten Lombok Barat (Tergugat)

Pertimbangan Hakim

Menimbang, bahwa yang menjadi permasalahan hukum dalam sengketa aquo adalah perbuatan
Tergugat tentang tidak dapat dikabulkannya permohonan Penggugat mengenai permohonan
penerbitan sertifikat pengganti atas SHM 1432/Batu Layar atas nama penggugat dan apakah
terhadap perbuatan tersebut termasuk pada perbuatan yang melanggar peraturan perundang-
undangan atau asas-asas umum pemerintahan yang baik?;

Menimbang, bahwa berkenaan dengan permasalahan hukum tersebut oleh Majelis Hakim akan
mempertimbangkan berdasarkan ketentuan yang termuat dalam BAB VI Penerbitan Sertifikat
Pengganti, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Menimbang bahwa berdasarkan bukti T-35 vide Bukti T-5 angka 3 Vide Bukti T.II Intervensi -12
terdapat surat pencegahan dari saudara Abdul Hamam tertanggal 13 Januari 2014 yang diterima
oleh kantor pertanahan tanggal 13 Januari 2014 tertanda Fauzi, dan bila mengacu pada pasal
tersebut dari sejak di umumkan sampai dengan diajukan surat bantahan/keberatan oleh Abdul
Hamam, limitasi yang diberikan adalah 30 (tiga puluh) hari dan jika dalam 30 (tiga puluh)
hari tidak terdapat keberatan maka diterbitkan sertifikat pengganti dan dari tanggal 13
desember 2013 sampai dengan 13 januari 2014 telah melebihi limitasi waktu 30 (tiga puluh) hari
seperti yang dimaksud pasal tersebut, maka perbuatan Tergugat dengan tidak menerbitkan
sertifikat pengganti/baru telah bertentangan dengan yang dimaksud oleh Pasal 59 Ayat (3) dan
terhadap ketentuan tersebut Tergugat haruslah menerbitkan sertifikat pengganti yang
dimohonkan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa Pasal 59 ayat (4) “jika keberatan yang diajukan dianggap beralasan oleh
kepala kantor pertanahan, maka ia menolak menerbitkan sertifikat pengganti “. Adapun yang
dimaksudkan mengenai keberatan tersebut sesuai dengan penjelasan dari pasal 59 ayat (4)
adalah adanya pihak yang menyatakan bahwa sertifikat tersebut tidak hilang melainkan
dipegang olehnya berdasarkan persetujuan pemegang hak dalam rangka suatu perbuatan
hukum
tertentu dan jika dikaitkan dengan permohonan pencegahan yang diajukan oleh Abdul Hamam
sesuai dengan Bukti T-35 Vide Bukti T.II. Intervensi-12 bukanlah yang dimaksud oleh penjelasan
dari pasal tersebut, maka perbuatan hukum Tergugat yang tidak dapat mengabulkan
permohonan Penggugat bertentangan dengan Pasal 59 Ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tengtang Pendaftaran Tanah, maka terhadap obyek gugatan aquo haruslah
dinyatakan
batal;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan pembatalan hak yang diajukan oleh Abdul Hamam
pada tanggal 20 Mei 2015 menurut Majelis Hakim merupakan peristiwa hukum yang berbeda
dengan permohonan penerbitan sertifikat pengganti yang dimohonkan oleh Penggugat, oleh
karena perbuatan Tergugat telah bertentangan dengan ketentuan Pasal 59 ayat (3) dan Pasal 59
Ayat (4) maka terhadap Obyek Gugatan haruslah dinyatakan batal dan untuk memberikan
kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah
sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Huruf a PP 24 Tahun 1997 dan dikaitkan dengan pasal 4 ayat
(1) “untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum yang dimaksud dalam Pasal 3 Huruf
a, kepada pemegang hak yang bersangkutan diberikan sertifikat hak atas tanah”, dan berkenaan
SHM 1432 yang masih berkekuatan hukum dan masih berlaku sepanjang tidak dicabut, maka
untuk
memberikan kepastian hukum terhadap pemegang hak sertifikat atau nama yang tercantum di
dalamnya maka Tergugat diwajibkan meneruskan proses permohonan penerbitan sertifikat
pengganti SHM 1432/Batu layar yang dimohonkan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti-bukti tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa
obyek gugatan telah diterbitkan tidak sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya sehingga
secara proses prosedural telah cacat yuridis dan harus dinyatakan batal;

Menimbang, bahwa oleh karena obyek gugatan yang diterbitkan Tergugat tersebut dinyatakan
batal maka terdapat cukup alasan yang sah menurut hukum untuk mengabulkan Gugatan
Penggugat seluruhnya;

Diktum

Mengadili
Dalam Eksepsi
Menolak Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi seluruhnya;
Dalam Pokok Sengketa
1) Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2) Menyatakan batal penolakan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Barat Untuk
menerbitkan sertifikat Pengganti SHM Nomor:1432/Batulayar atas nama Lydia Siahaan,
B.Sc, Surat Ukur Nomor: 248/BTL/99 tanggal 24 April 1999 yang disampaikan secara
tertulis dengan Surat Badan Pertanahan Nasional RI Kantor Pertanahan Lombok Barat
Nomor: 74/52.01.600/III/2016 tertanggal 7 Maret 2016 Hal Pengaduan Masalah
Tanah di desa Batu Layar Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat atas
permohonan Abdul Hamam tersebut;
3) Mewajibkan Tergugat untuk mencabut penolakan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Lombok Barat Untuk menerbitkan sertifikat Pengganti SHM Nomor:1432/Batulayar atas
nama Lydia Siahaan, B.Sc, Surat Ukur Nomor: 248/BTL/99 tanggal 24 April 1999 yang
disampaikan secara tertulis dengan Surat Badan Pertanahan Nasional RI Kantor
Pertanahan Lombok Barat Nomor. 74/52.01.600/III/2016 tertanggal 7 Maret 2016 Hal
Pengaduan Masalah Tanah di desa Batu Layar Kecamatan Gunung Sari Kabupaten
Lombok Barat atas permohonan Abdul Hamam tersebut; Memerintahkan tergugat
untuk memproses lebih lanjut permohonan sertifikat pengganti SHM 1432/Batu Layar
atas nama Lydia Siahaan B.Sc, Surat Ukur Nomor : 248/BTL/99 tanggal 24 April 1999
yang dimohonkan Penggugat tanggal 24 Oktober 2013 tersebut;
4) Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi secara bersama-sama untuk membayar
Biaya Perkara sebesar Rp. 3.160.000.

Anda mungkin juga menyukai