Analisis:
1) Pengadu mengklaim sebagai pemilik objek sengketa (tanah) dengan alas hak
Surat Keterangan Pancung Alas Nomor 39/VII/1953 atas nama KGS.
NANUNG (alm) tanggal 13 Juli 1953;
2) Pengadu dan LINDA HAKIM telah bersengketa di PTUN maupun di PN, dan
tidak ada putusan putusan yang membatalkan SHM No. 5344/Karya
Baru/Talang Kelapa tersebut;
Rekomendasi:
BPN dapat meneruskan permohonan Pengadu kepada Polda Sumatera Selatan
untuk memberi kepastian hukum terhadap laporan STPL/2422/XII/2021/
POLRESTABES.PLG/POLDA SUMSEL tanggal 26 Desember 2021.
2. KAJIAN PENGADUAN INA BUDIMAN, SH
4. Per-12 Nopember 2019, SHM tersebut telah dibebani hak tanggungan oleh
PT. Bank BRI, Tbk.
2) Dalam hal pengadu menyatakan hanya menerima Rp. 1,29 milyar maka hal
tersebut harus dibuktikan melalui peradilan pidana dan/atau perdata; BPN
tidak memiliki kompetensi untuk pembuktian materil transaksi jual beli.
Rekomendasi:
BPN menyarankan Pemohon untuk mengajukan gugatan dan/atau laporan
polisi.
3. KAJIAN PENGADUAN MARSEN PURBA
Substansi Pengaduan:
1. Pada tanggal 1 Maret 2022, Pihak Marsen Purba yang mewakili TAN TJENG
THIAN (selanjutnya disebut “Pihak Pelapor”) membuat surat permohonan
kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan Nomor:
170/MP/Pbt.MPT/III/2022. Adapun perihal dari permohonan tersebut yakni
Pihak Pelapor yang bersengketa dengan Pihak PT. DELTA CENDANA CITA
PERSADA (selanjutnya disebut “Pihak Terlapor”) terkait objek tanah milik
adat Girik C 2017 Persil 101 Klas.SII dengan luas tanah 1.330 m2
(selanjutnya disebut Tanah aquo) yang terdaftar di Kantor Kelurahan
Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provisi Banten.
4. Sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka pihak Pelapor memohon agar pihak
Kementerian BPN memberikan kesimpulan dalam bentuk rekomendasi dalam
penyelesaian masalah tuntutan ahli waris Pihak Pelapor agar memberi
kepastian hukum terkait Tanah aquo.
Analisis:
1) Bahwa sebelum Pihak Pelapor bermohon kepada Kementrian BPN, Pelapor
telah mengadakan mediasi terhadap Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kementrian Hukum&HAM) terkait Penyelesaian sengketa dalam
perkara aquo dimana terdapat beberapa fakta yang ditemukan sebagai berikut:
Rekomendasi:
Berdasarkan perkara aquo, maka BPN dapat memberikan saran terhadap para
pihak agar melaksanakan upaya hukum dengan alasan belum diketahui secara
jelas kepemilikan masing-masing sertifikat yang dimilik oleh masing-masing
pihak baik secara pidana maupun perdata.
4. KAJIAN PENGADUAN AKHYARI DT. TALARANGAN
2. Telah dilakukan identifikasi yang diduga ada 22 sertifikat hak milik (SHM)
yang telah terbit sehamparan dengan SHM 00085 Nagari Sungkur dengan luas
544.089 m2. Diduga ada 5 sertifikat yang telah dilakukan peralihan hak kepada
AIDA AMIR dan 3 sertifikat kepada SALEH ALWAINI (suami-istri);
Analisis:
1. Pengadu mengklaim SHM 00085 dengan NIB 00096 dan tanah disekelilingnya
dengan NIB 00095, 00092, 00107 yang berada di wilayah ulayat Walalo Tigo
Jurai untuk dilakukan pencabutan sertifikat dengan alasan mengakibatkan
keresahan masyarakat karena status tanah tersebut dalam penguasaan dan
produktif oleh masyarakat setempat;
2. SHM 00085 masih dilakukan pengujian secara yuridis di kamar perdata dan
belum inkracht;
Rekomendasi:
BPN tidak dapat membatalkan SHM 00085 karena penerbitannya sudah sesuai
dengan prosedur;
BPN dapat mengarahkan pemohon untuk melakukan pengujian secara yuridis
selain dikamar perdata dan/atau di kamar Tata Usaha Negara (TUN) untuk
mendapatkan kepastian hukum terkait hak atas tanah.
5. KAJIAN PENGADUAN MANSEN PURBA
Analisis:
1. Pembatalan SHM terhadap hak atas tanah tidak serta merta membatalkan
SHGB yang diduga terdapat tumpang-tindih atau bersinggungan;
2. Harus dilakukan pengkajian dan penelitian secara mendalam terhadap alas hak
yang menjadi dasar SHM dan alas hak yang menjadi dasar SHGB;
3. Diperlukan pengujian kamar Tata Usaha Negara terhadap pembatalan SHM
Nomor 26 (d/h.32) hak milik atas nama H. SYAMSUDIN;
4. Diperlukan pengujian kamar perdata terhadap kepemilikan hak atas tanah yang
menjadi objek sengketa;
Rekomendasi:
BPN tidak dapat melakukan pembatalan SHGB atas nama PT. TJITARIK
secara serta merta karena adanya pembatalan SHM atas nama H.
SYAMSUDIN. Diperlukan pengkajian secara mendalam.
6. KAJIAN PENGADUAN MANSEN PURBA
Analisis:
1. Pembatalan SHGB Nomor: 6589/ Kamal Muara beserta 13 SHGB pecahannya
tidak dapat serta merta dilakukan oleh BPN karena adanya kesalahan wilayah
administrasi;
2. Kewenangan pengaturan letak wilayah administrasi suatu daerah dilakukan
oleh Pemerintah Daerah setempat dan bukan dilakukan oleh BPN;
Rekomendasi:
BPN tidak dapat melakukan pembatalan SHGB tersebut tanpa adanya
perubahan letak wilayah administrasi oleh PEMDA DKI JAKARTA;
BPN melakukan pengkajian terhadap objek tanah yang berada di Kapuk Muara
(secara de jure) namun secara de facto berada di Kapuk Muara.