Anda di halaman 1dari 27

EKSEPSI DAN JAWABAN TERGUGAT

Perkara Tata Usaha Negara Nomor: 41/G/2022/PTUN.PDG

Antara:
MISWARDI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Karyawan Swasta, alamat Jl.
Rambutan XII No. 188 RT. 002/RW. 013 Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji
Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT

Melawan:

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok. Selanjutnya disebut sebagai


TERGUGAT;

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SOLOK

Koto Baru, 08 Agustus 2022


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SOLOK
Jalan Raya Koto Baru No. 329 Solok Telp. No. (0755) 20677 Fax. (0755) 20677
Email : bpnkabsolok@yahoo.co.id dan bpnkabsolok0755@gmail.com

Koto Baru, 08 Agustus 2022

Perihal : Eksepsi dan Jawaban TERGUGAT.-

Kepada,
Yth. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Padang
u.p. Majelis Hakim Dalam Perkara Tata Usaha Negara
Nomor: 41/G/2022/PTUN.PDG
di –
Padang

Dengan hormat,
Perkenanakan kami yang bertanda tangan di bawah ini, bertindak untuk dan atas
nama TERGUGAT yaitu Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus dengan Hak Subtitusi dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok,
tanggal 21 Juli 2022, Nomor : 132/SK-13.02/MP.02.02/VII/2022 kepada kami :
1. BASTIAN, A.Ptnh.
2. ISRAR ABDI, S.H.
3. OKTRIA WINDA MARYADI, S.H.
4. RINALDO, S.H.
Kesemuanya Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten
Solok, beralamat di Jalan Raya Koto Baru No. 329 Solok, selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT, dengan ini menyampaikan Eksepsi dan Jawaban atas Gugatan
PENGGUGAT, dalam Sengketa Tata Usaha Negara yang terdaftar di Pengadilan Tata
Usaha Negara Padang Nomor Register Perkara : 41/G/2022/PTUN.PDG, antara: Miswardi
sebagai PENGGUGAT melawan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok sebagai
TERGUGAT.

Bahwa Eksepsi dan Jawaban dari TERGUGAT, dapat kami uraikan yaitu sebagai berikut:

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 2


I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa sebelum menyampaikan Eksepsi dalam perkara a quo, terlebih dahulu
TERGUGAT membantah dan menolak semua dalil, tuntutan, dan segala sesuatu
yang dikemukakan oleh PENGGUGAT kecuali yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh TERGUGAT. Selanjutnya Eksepsi ini merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Jawaban yang juga disampaikan pada saat Sidang
secara e-Litigasi, Selasa tanggal 09 Agustus 2022.
2. Tentang Kewenangan Mengadili (Kompetensi Absolut):
a. Bahwa Penggugat telah keliru mengajukan gugatan terhadap perkara a quo
melalui Pengadilan Tata Usaha Negara, karena jika dicermati gugatan
Penggugat terlihat secara jelas bahwa yang menjadi pokok masalah dalam
perkara a quo adalah sepenuhnya menyangkut sengketa hak keperdataan,
dimana dalil gugatan Penggugat yang menyatakan sebagai berikut:
Posita huruf D Kepentingan dan Kerugian Penggugat Halaman 7 Poin 3 yaitu :
“bahwa Peggugat adalah Mamak Kepala Waris Kaum Padu Suku Caniago
Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok dan
oleh karenanya mempunyai kedudukan hukum yang kuat untuk bertindak
mewakili kaum sesuai dengan Surat Pernyataan Kaum Padu Suku Caniago,
tanggal 13 Agustus 2018, Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah
Gumanti Kabupaten Solok”
Posita huruf D Kepentingan dan Kerugian Penggugat Halaman 7 poin 4 yaitu :
Bahwa dengan diterbikatnya Objek sengketa oleh Tergugat diatas sebagian
Tanah Pusako Milik Kaum Penggugat telah menimbulkan kerugian pada
Penggugat, Adapun bentuk kerugian Penggugat adalah :
KERUGIAN IMMATERIL, Berupa:
Penggugat tidak bisa menguasai, menggelola dan memanfaatkan Tanah
Pusako tinggi kaum Penggugat sendiri….. dst
Penggugat telah terancam saat mengelola, mengunakan dan memanfaatkan
hasil di atas tanah milik kaum sendiri….. dst
Penggugat kehilangan kedaulatan adat….. dst
b. Bahwa terhadap tanah yang diklaim/diakui sebagai milik Pusako tinggi kaum
PENGGUGAT sebagaimana Posita PENGGUGAT tersebut di atas (vide huruf
a), saat ini dimiliki oleh: TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR),
dengan bukti kepemilikan tanah berbentuk Sertipikat Hak Milik No.
03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24 Februari 2022 Surat Ukur
Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal 16/11/2021 dengan Luas
1.512 M2 tercatat atas nama Karmuzakar (TERGUGAT II INTERVENSI);
c. Bahwa Sertipikat Hak Milik sebagaimana tersebut di atas (vide huruf b) adalah
merupakan tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 2


mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data
fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan
buku tanah hak yang bersangkutan, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 19
ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria Jo. Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
Bahwa dalam Pejelasan Umum Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah pada alenia ke delepan, ditegaskan bahwa :
“Dalam rangka memberi kepastian hukum kepada para pemegang hak atas
tanah dalam Peraturan Pemerintah ini diberikan penegasan mengenai sejauh
mana kekuatan pembuktian sertipikat, yang dinyatakan sebagai alat
pembuktian yang kuat oleh UUPA. Untuk itu diberikan ketentuan bahwa
selama belum dibuktikan yang sebaliknya, data fisik dan data yuridis yang
dicantumkan dalam sertipikat harus diterima sebagai data yang benar, baik
dalam perbuatan hukum sehari-hari maupun dalam sengketa di Pengadilan,
sepanjang data tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam surat ukur
dan buku tanah yang bersangkutan (Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah
ini)”;
Bahwa maksud dari kalimat “Sertipikat Hak Atas Tanah sebagai alat bukti yang
kuat” sebagaimana dimaksud di atas berarti bahwa selama Sertipikat Hak Atas
Tanah yang sudah diterbitkan tidak dapat dibuktikan sebaliknya oleh putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap data fisik
dan data yuridis yang tercantum di dalam Sertipikat tersebut, maka harus
diterima sebagai data yang benar dan sah menurut hukum.
d. Bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana tersebut di atas, maka
TERGUGAT berpendapat sebagai berikut :
1) Bahwa dalam posita gugatan, PENGGUGAT hanya menyatakan sebagai
Masyarakat Adat selaku Mamak Kepala Waris Kaum Padu Suku Caniago
Kenagarian Sungai Nanam tanpa menjelaskan dan membuktikan dasar
perolehan dan pemilikan/penguasaan tanah tersebut berdasarkan apa serta
tidak menyebutkan alas hak bukti kepemilikan atas tanah tersebut
bentuknya seperti apa;
2) Bahwa dalam sistem pembuktian atau beban pembuktian dalam hukum
perdata di Indonesia adalah menjadi beban dari pihak yang mengakui
memiliki suatu hak, yaitu:
Bahwa sebagai pedoman pembagian beban pembuktian digariskan dalam :
Pasal 163 Reglemen Indonesia yang Diperbarui atau Het Herziene
Indonesisch Reglement (HIR), yang menetapkan bahwa :

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 3


“Barangsiapa mengaku mempunyai suatu hak, atau menyebutkan suatu
kejadian untuk meneguhkan hak itu atau untuk membantah hak orang lain,
harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu”;
Pasal 283 Reglemen Acara Hukum Untuk Daerah Luar Jawa dan Madura
atau Reglement Tot Regeling Van Het Rechtswezen In De Gewesten Buiten
Java En Madura (RBg), yang menetapkan bahwa :
“Barangsiapa beranggapan mempunyai suatu hak atau suatu keadaan
untuk menguatkan haknya atau menyangkal hak seseorang lain, harus
membuktikan hak atau keadaan itu”;
Pasal 1865 KUHPerdata Buku IV atau Burgerlijk Wetboek (BW) yang
menegaskan bahwa:
“Setiap orang yang mengaku mempunyai suatu hak, atau menunjuk suatu
peristiwa untuk meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak
orang lain, wajib membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang
dikemukakan itu”;
Pasal 572 KUHPerdata Buku IV atau Burgerlijk Wetboek (BW) yang
menegaskan bahwa:
“Setiap hak milik harus dianggap bebas. Barangsiapa menyatakan
mempunyai hak atas barang orang lain, harus membuktikan hak itu”;
Pasal 1965 KUHPerdata Buku IV atau Burgerlijk Wetboek (BW) yang
menegaskan bahwa:
“Itikad baik harus selalu dianggap ada, dan barangsiapa mengajukan
tuntutan atas dasar itikad buruk, wajib membuktikannya”;
Bahwa dalam sistem hukum Common Law pedoman pembagian
pembuktian dikenal dengan Burder Of Proof dengan kalimat, “He Who
Asserts Must Prove”, artinya “Siapa yang menyatakan sesuatu, mesti
membuktikannya”;
Bahwa kemudian dalam Yurisprudensi dalam Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 3164 K/Pdt/1983 ditegaskan bahwa beban
pembuktian ada ditangan PENGGUGAT, karena ia yang mengemukakan
sesuatu hak dan berarti pihak yang dibebani wajib membuktikan dalil
gugatannya;
Bahwa selanjutnya berdasarkan teori hak, beban pembuktian ada di
PENGGUGAT, karena ia pihak yang mengemukakan haknya. Sehingga
yang harus dibuktikan adalah fakta menyangkut kualitas dari para pihak
untuk melakukan tindakan hukum, fakta yang menimbulkan, menghalangi
dan menghapuskan hak;
Sedangkan beban pembuktian berdasarkan teori hukum adalah proses
pemeriksaan dan penyelesaian suatu perkara, maka hakim harus

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 4


melaksanakan hukum, artinya peraturan perundang-undangan yang berlaku
baik yang tertulis maupun tidak tertulis (living law);
Sehingga menjadi kewajiban bagi PENGGUGAT untuk dapat
membuktikan dengan memberikan keterangan dan penjelasan yang rinci
dan terang benderang serta berdasarkan alat bukti yang memiliki kekuatan
pembuktian yang sempurna terhadap perolehan dan pemilikan tanah oleh
PENGGUGAT dalam hal ini MISWARDI yang mendalilkan sebagai
Masyarakat Adat selaku Mamak Kepala Waris Kaum Padu Suku Caniago
Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok
sebagai orang yang berhak atas objek sengketa saat ini.
e. Bahwa dalam hal penentuan kepemilikan tanah yang sah antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT II INTERVENSI (KARZMUZAKAR) terhadap tanah
yang menjadi objek sengketa a quo, maka haruslah dibuktikan kebenaran dan
keabsahannya oleh Pengadilan Negeri guna menentukan siapa pihak yang sah
terhadap hak kepemilikan yang merupakan hak keperdataan Subjek Hukum atas
tanah objek sengketa a quo dan bukan merupakan kompetensi absolut dari
Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara a quo;
f. Bahwa kepemilikan tanah objek sengketa a quo oleh TERGUGAT II
INTERVENSI (KARMUZAKAR) adalah sah menurut hukum yang berlaku di
negara kita, yaitu berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 03050/Nagari Sungai
Nanam terbit tanggal 24 Februari 2022 Surat Ukur Nomor : 02714/Nagari
Sungai Nanam/2021 tanggal 16/11/2021 dengan Luas 1.512 M2 tercatat atas
nama Karmuzakar (TERGUGAT II INTERVENSI), di mana dalam hukum
administrasi pendaftaran tanah menempatkan Sertipikat Hak Atas Tanah
sebagai tanda bukti hak yang terkuat yang dimiliki oleh subjek hukum atas
tanah.
g. Bahwa Kepemilikan Tanah yang menjadi objek sengketa a quo oleh
TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR) dengan dasar perolehan
Tanah Ulayat Kaum berupa alas hak/dokumen pendaftaran berdasarkan
permohonannya tanggal 7 Juni 2017 ditujukan kepada Tergugat, antara lain
melampirkan sebagai berikut :
− Ranji Silsisilah Keturunan Darlis tanggal 16 Mei 2017;
− Surat Pernyataan/Persetujuan Kaum tanggal 23 Mei 2017;
− Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah tanggal 30 Mei 2017;
− Surat Keterangan dari Walinagari Sungai Nanam Nomor: 590//26/NSN-
2017 tanggal 06 Juni 2017.
h. Bahwa pada saat permohonan dimohonkan oleh TERGUGAT II INTERVENSI
(KARMUZAKAR) kepada Tergugat masih dalam tahapan proses pendaftaran

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 5


tanah, pada tanggal 6 Oktober 2017, Tergugat menerima Surat Keberatan dari
Penggugat melalui suratnya tertanggal 30 September 2017;
i. Bahwa mengenai keberatan dalam pendaftaran tanah pertama kali sebagaimana
diatur Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah :
Pasal 26 ayat (1)
“Daftar isian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) beserta peta
bidang atau bidang-bidang tanah yang bersangkutan sebagai hasil pengukuran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) diumumkan selama 30 (tiga
puluh) hari dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau 60 (enam puluh)
hari dalam pendaftaran tanah secara sporadik untuk memberi kesempatan
kepada pihak yang berkepentingan mengajukan keberatan.”
Pasal 27 ayat (1)
“Jika dalam jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 ayat (1) ada yang mengajukan keberatan mengenai data fisik dan atau data
yuridis yang diumumkan, oleh Ketua Panitia Ajudikasi dalam pen-daftaran
tanah secara sistematik atau Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran
tanah secara sporadik mengusahakan agar secepatnya keberatan yang
diajukan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.”
Sehingga dapat diketahui seharusnya keberatan hanya dapat diajukan pada saat
permohonan pendaftaran tanah pertama kali sudah sampai pada saat
pengumuman data fisik dan data yuridis sedangkan pada saat Tergugat
menerima keberatan dari Penggugat tanggal 6 Oktober 2017 tahapan
pendaftaran tanah baru sampai pada tahapan Pengukuran dan Pemetaan dengan
diterbitkannya Peta Bidang Tanah Nomor 280/2017 tanggal 23 Agustus 2017
seluas 1.512 M2 tanggal 23 Agustus 2017 tercatat atas nama Karmuzakar.
Namun, karena selaku Pejabat Tata Usaha Negara dengan mengedepankan
prinsip kecermatan dengan penuh kehati-hatian dan Asas-asas umum
pemerintahan yang baik (AAUPB) dalam pelaksanaan pendaftaran tanah,
TERGUGAT menangguhkan terlebih dahulu kelanjutan tahapan pendaftaran
tanah pertama kali yang dimohonkan oleh TERGUGAT II INTERVENSI
(KARMUZAKAR) kepada Tergugat dan mengakomodir keberatan dari
PENGGUGAT sehingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
diterima TERGUGAT terhitung sebagai tunggakan selama lebih dari 3 (tiga)
tahun karena TERGUGAT sendiri tidak bisa serta merta menutup berkas dan
menolak permohonan dari TERGUGAT II INTERVENSI kepada TERGUGAT
karena yang bersangkutan sudah melengkapi alas hak/dokumen pendaftaran
dalam rangka permohonan pendaftaran tanah pertama kali terhadap tanah milik
perorangan anggota kaum dan membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 6


(PNBP) sehingga kewajiban TERGUGAT untuk mengusahakan penyelesaian
keberatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan demi
tercapainya kepastian hukum terhadap objek sengketa, seteleh diteliti dan
dicermati dari data pendukung keberatan PENGGUGAT dan dokumen
pendaftaran tanah TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR) yang
disampaikan kepada TERGUGAT, sama-sama berasal dari Suku Caniago
Nagari Sungai Nanam.
j. Bahwa sebagaima diatur pasal 12 sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi
Sumatera Barat Nomor : 16 Tahun 2008 Tentang Tanah Ulayat dan
Pemanfaatannya :
1. Sengketa tanah ulayat di nagari diselesaikan oleh KAN menurut ketentuan
sepanjang adat yang berlaku, “bajanjang naiak batanggo turun” dan
diusahkan dengan jalan perdamaian melalui musyawarah dan mufakat dalam
bentuk keputusan perdamaian.
2. Apabila keputusan perdamaian tidak diterima oleh pihak yang bersengketa
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 maka pihak-pihak yang bersengketa dapat
mengajukan perkaranya ke pengadilan negeri.
3. Keputusan KAN sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat menjadi bahan
pertimbangan hukum atau pedoman bagi hakim dalam mengambil keputusan.
k. Berhubung tanah yang dipersengketakan para pihak adalah tanah harta pusako
tinggi tanah ulayat kaum maka dengan surat TERGUGAT ditujukan kepada
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Sungai Nanam tanggal 17
Februari 2021 Nomor : MP.01.01/95-13.02/II/2021 perihal Mohon Bantuan
Penyelesaian Kasus, telah diterima balasan dari Kerapatan Adat Nagari (KAN)
Nagari Sungai Nanam dengan suratnya tanggal 12 April 2021 Nomor:
13/KAN/SN-2021 perihal Laporan Mediasi Sengketa Tanah, dengan hasil tidak
tercapai perdamaian/kesepakatan.
l. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam rangka Penyelesaian Sengketa
Pertanahan untuk mencari kebenaran/penyelesaian menurut hukum dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan kepada PENGGUGAT selaku pihak
yang mengajukan keberatan sedangkan TERGUGAT II INTERVENSI
(KARMUZAKAR) telah melengkapi dokumen pendaftaran tanah milik
perorangan anggota kaum dan membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) terhadap permohonan pendaftaran tanah pertama kali maka
berdasarkan surat Tergugat Nomor : MP.01.01/242-13.02/V/2021 tanggal 03
Mei 2021, kepada PENGGUGAT telah diberitahukan untuk mengajukan
gugatan ke Pengadilan dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari. Akan
tetapi sampai dengan Pembukuan Hak tanggal 19 Januari 2022, PENGGUGAT
tidak juga mendaftarkan gugatan ke Pengadilan dan/atau tidak menyampaikan

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 7


kepada TERGUGAT bukti pendaftarannya, sehingga proses Hak atas nama
TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR) TERGUGAT lanjutkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
m. Bahwa perkara ini adalah kewenangan Pengadilan Negeri untuk memeriksa
mengadili dan memutusnya, karena apakah benar tanah yang TERGUGAT
terbitkan objek sengketa adalah harta PENGGUGAT haruslah dibuktikan
terlebih dahulu oleh Pengadilan Negeri untuk menguji kepemilikan terhadap
tanah yang terhadapnya diterbitkan objek sengketa a quo atas nama
TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR) merupakan Pusako milik
kaum Penggugat;
n. Bahwa sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
88.K/TUN/1993 tanggal 7 September 1993 tentang Kompetensi Absolut
“Meskipun sengketa itu terjadi akibat dari adanya surat keputusan pejabat,
tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut hak kepemilikan atas tanah,
maka gugatan tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Pengadilan
Umum karena merupakan sengketa Perdata”, oleh karena pokok sengketa
cenderung atau lebih kental muatan hukumnya berkaitan dengan sengketa
perdata atau kepemilikan yang terlebih dahulu harus dibuktikan ketimbang segi
prosedur penerbitan sertipikat a quo;
o. Bahwa terkait sengketa kepemilikan tanah yang terhadapnya telah terbit objek
sengketa a quo, maka sengketa ini bukanlah sengketa Tata Usaha Negara
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
p. Bahwa oleh karena sengketa a quo bukan merupakan sengketa Tata Usaha
Negara, maka berdasarkan ketentuan pasal 47 UU No. 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara bukanlah kewenangan Pengadilan Tata Usaha
Negara untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikannya.
q. Karena adanya “kepentingan” merupakan syarat mutlak untuk seseorang atau
badan hukum dalam mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
Sehingga dapat dikatakan, tanpa adanya “kepentingan” tidak akan ada
“gugatan”. Hal ini sesuai dengan adagium “point d’interest, point d’action” ;
r. TERGUGAT berpendapat bahwa Majelis Hakim Yang Mulia, karena
jabatannya (ex officio) wajib menyatakan bahwa ”Pengadilan tidak berwenang
mengadili perkara a quo, sebelum atau tanpa memeriksa Pokok Perkara”,
sebagaimana diatur dalam Pasal 77 Undang-undang Nomor: 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor: 9 Tahun 2004 dan terakhir kali diubah dengan
Undang-undang Nomor: 51 Tahun 2009. Selanjutnya TERGUGAT mohon

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 8


kepada Majelis Hakim Yang Mulia, sebelum persidangan ini dilanjutkan dalam
pemeriksaan pokok sengketa/pokok perkara, untuk dapat menerbitkan Putusan
Sela yang menetapkan bahwa perkara a quo adalah Kompetensi Absolut
Pengadilan Negeri dan bukan Kompetensi Absolut Pengadilan Tata Usaha
Negara untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara aguo, yang mana
hal tersebut telah sesuai dengan Pasal 77 ayat (3) Undang-Undang Peradilan
Tata Usaha Negara, yang menetapkan bahwa ”Eksepsi lain yang tidak
mengenai kewenangan Pengadilan hanya dapat diputus bersama dengan pokok
sengketa.”

3. Upaya Administratif
a. Bahwa objek sengketa a quo ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
sebagaimana telah dilakukan perubahan beberapa kali terakhir Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, Dan Pendaftaran Tanah,
berserta peraturan pelaksananya.
b. Bahwa Upaya administratif ini dapat dilaksanakan apabila peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya Keputusan tersebut
memberikan kemungkinan melalui prosedur tersebut. Pemahaman maksud
Pasal 48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun
2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara berguna untuk menghindari
kekeliruan yang bersifat prosedural ataupun keliru memasukkan gugatan ke
PTUN.
c. Bahwa Tidak semua peraturan dasar penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara
mengatur mengenai upaya administrasi, oleh karena itu adanya ketentuan pasal
48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004
tentang Peradilan Tata Usaha Negara merupakan aspek prosedural yang sangat
penting yang berkaitan dengan kompetensi atau wewenang untuk mengadii
sengketa Tata Usaha Negara.

4. Tenggang Waktu
Bahwa tenggang waktu yang disebutkan para Penggugat dalam Gugatan yang
diajukan para Penggugat tersebut tidak benar. Keputusan Tergugat a quo yaitu
Sertipikat Hak Milik No. 03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24 Februari
2022 Surat Ukur Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal 16/11/2021
dengan Luas 1.512 M2 tercatat atas nama Karmuzakar, gugatan yang terkait objek
sengketa a quo didaftarkan oleh Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara Kota
Padang pada tanggal 20 Juni 2022. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 9


Nomor 5 tahun 1986, yang mengatur tentang tenggang waktu yaitu 90 hari sejak
diketahuinya objek sengketa oleh para Penggugat, maka dipersilahkan kepada
Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya mengenai sejak kapan sebenarnya
mengetahui objek sengketa atau setidak-setidaknya Majelis Hakim dapat
mempertimbangkan mengenai surat TERGUGAT Nomor : MP.01.01/242-
13.02/V/2021 tanggal 03 Mei 2021 yang telah ditujukan kepada PENGGUGAT.

5. Gugatan Kabur dan tidak jelas (obscuur libel)


a. Bahwa PENGGUGAT mengajukan gugatan dengan objek sengketa berupa
Sertipikat Hak Milik No. 03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24
Februari 2022 Surat Ukur Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal
16/11/2021 dengan Luas 1.512 M2 tercatat atas nama Karmuzakar;
Berdasarkan data pendaftaran tanah yang ada pada TERGUGAT, objek
sengketa a quo terletak di Jorong Air Sanam Kenagarian Sungai Nanam
Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok dengan batas sepadan sebagai
berikut :
Sebelah Utara dengan : dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik
Manih
Sebelah Selatan dengan : dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago
Sebelah Timur dengan : dengan Tanah Milik Enti suku Caniago
Sebelah Barat dengan : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago
b. Bahwa terhadap tanah yang diklaim/diakui sebagai milik PENGGUGAT
sebagaimana posita PENGGUGAT :
Halaman 5 huruf C angka 3 :
“Bahwa yang menjadi objek sengketa perkara a quo adalah Penerbitan
Sertipikat Hak Milik atas tanah di atas tanah pusako tinggi kaum Penggugat
yang dimiliki secara turun temurun yang terletak di Talago Air Nanam Nagari
Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang luasnya ±
15.000 M2”;
Halaman 7 angka 4 huruf a :
Penggugat tidak bisa menguasai, menggelola dan memanfaatkan Tanah
Pusako tinggi kaum Penggugat sendiri, yang terletak di Talago Air Nanam
Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang
luasnya 1.512 M2 dengan batas-batasnya:
Sebelah Timur : berbatas dengan tanah kaum Piri (suku Melayu);
Sebelah Barat : berbatas dengan tanah kaum Edi (suku Tanjung);
Sebelah Utara : berbatas dengan jalan raya;
Sebelah Selatan : berbatas dengan kawan tanah ini juga;
Halaman 8 huruf E Dasar dan Alasan Gugatan angka 1:

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 10


Bahwa Penggugat memiliki sebidang tanah Pusako Tinggi yang dimiliki secara
turun temurun yang terletak di Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam
Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok yang luasnya ± 15.000 ha,
dengan batas-batasnya:
Sebelah Timur : berbatas dengan tanah kaum Piri (suku Melayu);
Sebelah Barat : berbatas dengan tanah kaum Edi (suku Tanjung);
Sebelah Utara : berbatas dengan jalan raya;
Sebelah Selatan : berbatas dengan kawan tanah ini juga;
c. Bahwa terhadap tanah yang diklaim/diakui sebagai milik PENGGUGAT
sebagaimana fakta hukum dalam Posita PENGGUGAT tersebut di atas (vide
huruf (b), maka TERGUGAT berpendapat sebagai berikut :
− Mengenai letak, terdapat perbedaan antara letak objek sengketa
sebagaimana yang didalilkan oleh PENGGUGAT didalam surat
gugatannya yang mana menurut PENGGUGAT letak objek sengketa
tersebut terletak di Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan
Lembah Gumanti Kabupaten Solok namun berdasarkan data pendaftaran
tanah yang ada pada TERGUGAT, objek perkara terletak di Jorong Air
Sanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten
Solok bukan di Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan
Lembah Gumanti Kabupaten Solok;
− Mengenai luas, terdapat ketidaksinkronan PENGGUGAT dalam
menentukan luas mengenai bidang tanah yang diklaim/dimiliki
PEGGUGAT sebagai pusako tinggi kaum yang diatasnya telah diterbitkan
Objek sengketa a quo. TERGUGAT tidak bisa memahami dari uraian
Posita PENGGUGAT mengenai dalil gugatan mengenai luas berkaitan
dengan objek sengketa atau keseluruhan tanah yang diklaim/dimiliki oleh
PENGGUGAT;
Posita Halaman 5 huruf C angka 3, menyatakan“objek sengketa perkara a
quo adalah Penerbitan Sertipikat Hak Milik atas tanah di atas tanah
pusako tinggi kaum Penggugat…..luasnya ± 15.000 M2”
Posita Halaman 7 angka 4 huruf a, menyatakan “Bahwa Penggugat
memiliki sebidang tanah Pusako Tinggi….. yang luasnya 1.512 M2”,
Posita Halaman 8 huruf E Dasar dan Alasan Gugatan angka 1, menyatakan
“Bahwa Penggugat memiliki sebidang tanah Pusako Tinggi … yang
luasnya ± 15.000 ha”
Dari uraian antara Posita dengan Posita Penggugat tidak ada yang dapat
dipedomani mengenai luasan tanah yang diklaim/dimiliki oleh
PENGGUGAT sebagai tanah pusako tinggi kaum yang diatasnya telah
diterbitkan Sertipikat a quo, karena dalil gugatan dimaksud berkaitan

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 11


langsung dengan kerugian dan kepentingan PENGGUGAT mengenai objek
sengketa a quo.
− Mengenai batas sepadan, sebagaimana diuraikan PENGGUGAT dalam
Positanya Halaman 7 angka 4 huruf a dan Halaman 8 huruf E Dasar dan
Alasan Gugatan angka 1. Bahwa pada PENGGUGAT menerangkan batas
bidang tanah yang sama terhadap Pusako tinggi PENGGUGAT pada posita
Halaman 7 angka 4 huruf a seluas 1.512 M2 dan Halaman 8 huruf E Dasar
dan Alasan Gugatan angka 1 seluas ± 15.000 ha sedangkan mengenai luas
pada 2 posita tersebut terdapat perbedaan yang sangat jauh sekali sehingga
TERGUGAT tidak bisa memahami Posita PENGGUGAT, apakah maksud
PENGGUGAT menerangkan batas sepadan berkaitan dengan objek
sengketa a quo atau keseluruhan tanah pusako tinggi kaum seluas 1.512
M2 atau seluas seluas ± 15.000 ha yang diklaim/dimiliki PENGGUGAT.
Sedangkan apabila mengenai batas-batas pada objek sengketa a quo maka
terdapat ketidaksesuaian antara Posita dengan data pendaftaran tanah yang
ada pada TERGUGAT;
d. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, TERGUGAT berpendapat bahwa surat
gugatan PENGGUGAT tidak jelas karena tidak terdapat kesesuaian antara
letak, batas, dan luas dalam Posita dalam dalil gugatan PENGGUGAT berbelit-
belit sehingga menjadikan keseluruhan gugatan tidak jelas dan tidak dapat
dipahami maksud dan maknanya, baik itu antara posita dengan posita gugatan
maupun dengan data pendaftaran tanah yang ada pada TERGUGAT, karena hal
ini membuktikan PENGGUGAT tidak terdapat adanya kepentingan dan tidak
adanya hak untuk menggugat (legal standing) untuk mengajukan gugatan
pembatalan sertipikat a quo baik ditinjau dari segi kepentingan terhadap nilai
yang harus dilindungi oleh hukum yang ada kaitannya dengan orangnya sendiri
(natuurlijk persoon) maupun kepentingan proses akibat diterbitkannya objek
sengketa a quo, maka oleh karenanya cukup beralasan bagi Majelis Hakim
untuk menyatakan bahwa gugatan para Penggugat tidak jelas (obscuur libel).

6. Kepentingan dan Kerugian Para Penggugat


a. Bahwa berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, menyatakan:
(1) Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar
Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau
tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau direhabilitasi;

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 12


b. Bahwa berdasarkan karakteristik hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara,
peranan Hakim bersifat aktif (dominus litis atau nie lijdelijkheid van de rechter)
sebab Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan merupakan bagian
dari hukum positif yang harus sesuai dengan tertib hukum (rechtsorde) dan
Hakim diberikan wewenang untuk melakukan hak uji (toetsing), hal ini sesuai
dengan ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : “Hakim menentukan apa yang
harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian, dan untuk
sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan
keyakinan Hakim” ;
c. Bahwa dalam Yurisprudensi mengatakan bahwa suatu kepentingan yang harus
dilindungi oleh hukum itu, baru ada kalau kepentingan itu jelas, bahwa
kepentingan dalam hubungannya dengan keputusan Tata Usaha Negara yang
bersangkutan harus jelas tergambar.
d. Berdasarkan ketentuan Pasal 32 Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah yang menyatakan: (1) Sertipikat merupakan surat
tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data
fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data
yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah
hak yang bersangkutan;
e. Bahwa Penggugat harus dapat membuktikan dan mengajukan bahwa Keputusan
Tata Usaha Negara yang digugat itu merugikannya, sebagaimana yang
dimaksud dalam adagium point D’interet-point D’action;
kepentingan dalam kaitannya dengan Hukum Acara Tata Usaha Negara,
mengandung dua arti, yakni:
a) Menunjuk kepada nilai yang harus dilindungi oleh hukum;
b) Kepentingan proses, artinya apa yang hendak dicapai dengan melakukan
suatu proses gugatan yang bersangkutan;
f. Bahwa adanya kepentingan tersebut merupakan suatu syarat minimal untuk
dijadikan alasan mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara, yang
dimaksud dengan kepentingan disini adalah suatu nilai, baik yang bersifat
menguntungkan maupun yang merugikan yang ditimbulkan atau yang menurut
nalar dapat diharapkan akan timbul oleh keluarnya suatu Keputusan Tata Usaha
Negara atau suatu Keputusan Penolakan Tata Usaha Negara;
g. Bahwa berdasarkan argumentasi yuridis-teoritis di atas dan apabila dikaitkan
dengan fakta-fakta hukum dalam posita gugatan serta ketentuan Pasal 53 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 13


untuk dapat dianggap sebagai orang yang berkepentingan, Penggugat harus
mempunyai kepentingan atau suatu nilai yang harus dilindungi oleh hukum
yang ditentukan oleh faktor-faktor yang ada kaitannya dengan Penggugat
sendiri in cassu Penggugat mendalilkan bahwa objek sengketa tanah Pusako
Milik Kaum Penggugat sehingga perlu dibuktikan mengenai kedudukan
Penggugat sebagai Mamak Kepala Waris Kaum Padu Suku Caniago
Kenagarian Sungai Nanam serta mengenai objek sengketa sebagai Tanah
Ulayat Kaum Penggugat apakah diakui oleh Niniak Mamak IV Jinih Suku
Caniago Sungai Nanam, Ketua Kerapatan Adat (KAN) Nagari Sungai Nanam,
dan Wali Nagari Sungai Nanam?? Sehingga sengketa kepemilikan seperti ini
haruslah dibuktikan terlebih dahulu di Pengadilan Negeri sebelum
PENGGUGAT menyampaikan kepentingan dan kerugian terkait penerbitan
objek sengketa a quo;
h. Bahwa dari hal tersebut, suatu kepentingan atau suatu nilai yang harus
dilindungi oleh hukum tersebut dapat kita lihat jika adanya hubungan antara
orang yang bersangkutan disatu pihak dengan Keputusan Tata Usaha Negara
yang bersangkutan di pihak lain. Bahwa konkretnya adanya suatu kepentingan
atau suatu nilai yang harus dilindungi, oleh hukum itu dan disatu pihak
ditentukan oleh faktor-faktor yang ada kaitannya dengan orangnya sendiri dan
dilain pihak oleh faktor-faktor yang ada kaitannya dengan Keputusan Tata
Usaha Negara yang bersangkutan;
i. Bahwa kepentingan sebagai dasar objek gugatan adalah timbul dari terbitnya
Keputusan Tata Usaha Negara;
j. Bahwa dalam perkara a quo objek gugatan/objek sengketa, Penggugat bukanlah
Pemegang Hak, sehingga apakah benar tanah yang Tergugat terbitkan objek
sengketa adalah harta Penggugat haruslah dibuktikan terlebih dahulu oleh
peradilan perdata untuk menguji kepemilikan terhadap tanah yang terhadapnya
diterbitkan objek sengketa a quo;
k. Berdasarkan uraian di atas karena tidak ada kerugian langsung yang dialami
oleh Penggugat dengan diterbitkannya Keputusan TUN in litis karena dari dalil-
dalil yang diajukan oleh Penggugat secara objektif kerugian yang diderita
Penggugat tidak dapat ditentukan atau kerugian yang dialami oleh Penggugat
dengan diterbitkannya Keputusan TUN in litis dan hanya berdasarkan asumsi
Penggugat semata, maka Penggugat tidak memiliki kepentingan untuk
menggugat (Persona Standi in Judicio) di Pengadilan Tata Usaha Negara
Padang, akibat diterbitkannya Keputusan TUN in litis.
l. Bahwa oleh karenanya, sampai sejauh mana kepentingan Penggugat dirugikan
atas terbitnya Objek Sengketa a quo Tegasnya kepentingan Penggugat
sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 14


5 Tahun 1986, haruslah dikesampingkan karena dasar dari terbitnya objek
sengketa berdasarkan permohonan TERGUGAT II INTERVENSI kepada
TERGUGAT dengan dasar perolehan yang jelas dari tanah milik perorangan
anggota kaum untuk dan juga telah melengkapi alas hak/dokumen pendaftaran
yag telah disetujui lembaga adat nagari setempat yaitu Niniak Mamak IV Jinih
Suku Caniago Nagari Sungai Nanam, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN)
Sungai Nanam dan Lembaga Pemerintahan Nagari setempat yaitu Wali Nagari
Sungai Nanam serta saksi-saksi yang mengetahui riwayat tanah yang
didaftarkan, sebagaimana dapat diketahui dari data yang kami terima pada saat
pendaftaran antara lain :
− Ranji Silsilah Keturanan Darlis Suku Caniago Jorong Limau Parigi
Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti dibuat di Sungai
Nanam tanggal 16 Mei 2017
Dibuat dan ditandatangani oleh Mamak Kepala Waris atas nama Darlis,
Diketahui dan ditandatangani oleh Penghulu Suku Caniago atas nama
Hidayat Dt. Sinaro Sati dan Ketua KAN Sungai Nanam atas nama H.
Syahril DT. PTN.RJ.MAGEK.
− Surat Pernyataan/Persetujuan Kaum dibuat di Sungai Nanam tanggal 23
Mei 2017
Menyatakan bahwa tanah milik adat yang diperoleh secara turun
temurun terletak di Talago Jorong Air Sanam Nagari Sungai Nanam
Kecamatan Lembah Gumani Kabupaten Solok dengan penggunaan
tanah Pertanian Dengan batas sepadan sebagai berikut :
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik Manih
Sebelah Selatan : dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago
Sebelah Timur : dengan Tanah Milik Enti suku Caniago
Sebelah Barat : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago
Setuju tanah tersebut dibagikan/disertipikatkan atas nama anggota kaum
yaitu KARMUZAKAR;
Yang menyatakan dan ditandatangani oleh seluruh anggota kaum sesuai
ranji tanggal 16 Mei 2017 terdiri atas nama 1. Baharudin; 2. Darlis; 3.
Karmuzakar; 4. Naswirman; 5. Wartini; 6. Al Rendri; 7. Si Il; 8.
Oktavianus; 9. Reni; 10. Aljumari; 11. Raul; 12. Nasiha;
Diketahui dan ditandatangani oleh Niniak Mamak IV Jinih Suku
Caniago : 1. Penghulu atas nama Hidayat Dt. Sinaro Sati; 2. Manti atas
nama Nazarudin Bandaro Panjang; 3. Malin atas nama Afzon Malin
Mandaro; 4. Dubalang atas nama Ajisman Malintang Sati;
Diketahui dan ditandatangani oleh Ketua KAN Sungai Nanam atas
nama Syahril Dt.Ptn.Rj.Magek.

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 15


Diketahui dan ditandatangani oleh Plt. Walinagari Sungai Nanam atas
nama Adrizal, S.Sos.
− Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah dibuat di Sungai
Nanam tanggal 30 Mei 2017
Menerangkan berdasarkan Surat Pernyataan/Persetujuan Kaum tanggal
dibuat di Sungai Nanam tanggal 23 Mei 2017, Karmuzakar dengan
itikad baik telah menguasai sebidang tanah milik adat yang terletak di
Jorong Air Sanam Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah
Gumanti Kabupaten Solok dengan batas sepadan sebagai berikut :
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik Manih
Sebelah Selatan : dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago
Sebelah Timur : dengan Tanah Milik Enti suku Caniago
Sebelah Barat : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago;
Yang menyatakan dan ditandatangani oleh Karmuzakar;
Diketahui dan ditandangani oleh Mamak Kepala Waris atas nama
Darlis;
Dibenarkan dan ditandatangani oleh saksi-saksi : 1. Fakir Mister; 2.
Masri;
Diketahui dan ditandangani oleh Niniak Mamak IV Jinih Suku Caniago
: 1. Penghulu atas nama Hidayat Dt. Sinaro Sati; 2. Manti atas nama
Nazarudin Bandaro Panjang; 3. Malin atas nama Afzon Malin Mandaro;
4. Dubalang atas nama Ajisman Malintang Sati.
Diketahui dan ditandatangani oleh Ketua KAN Sungai Nanam atas
nama Syahril Dt.Ptn.Rj.Magek.
Diketahui dan ditandatangani oleh Plt. Walinagari Sungai Nanam atas
nama Adrizal, S.Sos.
− Surat Keterangan Nomor: 590/26/NSN-2017 tanggal 06 Juni 2017, yang
dikeluarkan oleh Plt. Walinagari Sungai Nanam atas nama Adrizal
S.Sos
Yang menerangkan sebidang tanah terletak di Jorong Air Sanam
Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten
Solok dengan batas sepadan sebagai berikut :
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik Manih
Sebelah Selatan : dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago
Sebelah Timur : dengan Tanah Milik Enti suku Caniago
Sebelah Barat : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago adalah benar
dimiliki/dikuasai oleh Karmuzakar.
m. Bahwa sesuai Pasal 1 angka 20 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, sertipikat adalah surat tanda bukti hak atas tanah dan bangunan.

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 16


Sertipikat berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan
yuridis. Sedangkan Penggugat bukanlah Pemegang Hak, sehingga tidak ada
kerugian yang diderita oleh Penggugat dengan diterbitkannya Objek Sengketa a
quo oleh Tergugat;
n. Bahwa tindakan administrasi yang dilakukan oleh Tergugat dalam menerbitkan
objek Sengketa adalah merupakan tindakan yang didasari oleh fungsi dan
wewenang dalam menjalankan administrasi negara yang didasari dan/atau
merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur tindakan pemerintah
dalam mengatur hubungan antara pemerintah dengan warga negara yang
berkenaan dengan cara bagaimana organ pemerintahan dalam menjalankan
tugasnya sebagaimana mestinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
7. Berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana tersebut di atas, TERGUGAT mohon
kepada yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara a quo untuk memutuskan dan menetapkan:

a. Menerima Eksepsi yang disampaikan oleh TERGUGAT untuk seluruhnya;

b. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya, karena Perkara a quo


adalah Kompetensi Absolut dari Pengadilan Negeri untuk memeriksa,
mengadili, dan memutus perkara a quo.

II. DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa TERGUGAT menolak seluruh pernyataan, dalil-dalil dan tuntutan dari
PENGGUGAT, kecuali dalam hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh
TERGUGAT;
2. Bahwa segala Eksepsi yang telah TERGUGAT kemukakan tersebut di atas, mohon
dianggap termuat dan terulang kembali, serta merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan atau merupakan bagian dalam pokok perkara dari jawaban yang juga
disampaikan pada saat Sidang secara e-Litigasi hari Selasa tanggal 09 Agustus
2022;
3. Bahwa sebelum TERGUGAT menanggapi gugatan PENGGUGAT, terlebih dahulu
TERGUGAT akan menjelaskan mengenai Kronologis Penerbitan Sertipikat Hak
Milik No. 03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24 Februari 2022 Surat Ukur
Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal 16/11/2021 dengan Luas 1.512
M2 tercatat atas nama Karmuzakar (TERGUGAT II INTERVENSI), sebagai
berikut:
1) Bahwa berdasarkan permohonan ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Solok tertanggal 7 Juni yang dimohonkan oleh KARMUZAKAR,
dengan melampirkan antara lain:

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 17


− Ranji Silsilah Keturanan Darlis Suku Caniago Jorong Limau Parigi Nagari
Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti dibuat di Sungai Nanam
tanggal 16 Mei 2017
Dibuat dan ditandatangani oleh Mamak Kepala Waris atas nama Darlis,
Diketahui dan ditandatangani oleh Penghulu Suku Caniago atas nama
Hidayat Dt. Sinaro Sati dan Ketua KAN Sungai Nanam atas nama H.
Syahril DT. PTN.RJ.MAGEK.
− Surat Pernyataan/Persetujuan Kaum dibuat di Sungai Nanam tanggal 23
Mei 2017
Menyatakan bahwa tanah milik adat yang diperoleh secara turun temurun
terletak di Talago Jorong Air Sanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan
Lembah Gumani Kabupaten Solok dengan penggunaan tanah Pertanian
Dengan batas sepadan sebagai berikut :
Sebelah Utara : dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik Manih
Sebelah Selatan : dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago
Sebelah Timur : dengan Tanah Milik Enti suku Caniago
Sebelah Barat : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago,
Setuju tanah tersebut dibagikan/disertipikatkan atas nama anggota kaum
yaitu KARMUZAKAR;
Yang menyatakan dan ditandatangani oleh seluruh anggota kaum sesuai
ranji tanggal 16 Mei 2017 terdiri atas nama 1. Baharudin; 2. Darlis; 3.
Karmuzakar; 4. Naswirman; 5. Wartini; 6. Al Rendri; 7. Si Il; 8.
Oktavianus; 9. Reni; 10. Aljumari; 11. Raul; 12. Nasiha;
Diketahui dan ditandatangani oleh Niniak Mamak IV Jinih Suku Caniago :
1. Penghulu atas nama Hidayat Dt. Sinaro Sati; 2. Manti atas nama
Nazarudin Bandaro Panjang; 3. Malin atas nama Afzon Malin Mandaro; 4.
Dubalang atas nama Ajisman Malintang Sati;
Diketahui dan ditandatangani oleh Ketua KAN Sungai Nanam atas nama
Syahril Dt.Ptn.Rj.Magek.
Diketahui dan ditandatangani oleh Plt. Walinagari Sungai Nanam atas
nama Adrizal, S.Sos.
− Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah dibuat di Sungai Nanam
tanggal 30 Mei 2017
Menerangkan berdasarkan Surat Pernyataan/Persetujuan Kaum tanggal
dibuat di Sungai Nanam tanggal 23 Mei 2017, Karmuzakar dengan itikad
baik telah menguasai sebidang tanah milik adat yang terletak di Jorong Air
Sanam Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok dengan batas sepadan sebagai berikut : Sebelah Utara :
dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik Manih Sebelah Selatan :

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 18


dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago Sebelah Timur : dengan Tanah
Milik Enti suku Caniago Sebelah Barat : dengan Tanah Milik Wartini Suku
Caniago;
Yang menyatakan dan ditandatangani oleh Karmuzakar;
Diketahui dan ditandangani oleh Mamak Kepala Waris atas nama Darlis;
Dibenarkan dan ditandatangani oleh saksi-saksi : 1. Fakir Mister; 2. Masri;
Diketahui dan ditandangani oleh Niniak Mamak IV Jinih Suku Caniago : 1.
Penghulu atas nama Hidayat Dt. Sinaro Sati; 2. Manti atas nama Nazarudin
Bandaro Panjang; 3. Malin atas nama Afzon Malin Mandaro; 4. Dubalang
atas nama Ajisman Malintang Sati.
Diketahui dan ditandatangani oleh Ketua KAN Sungai Nanam atas nama
Syahril Dt.Ptn.Rj.Magek.
Diketahui dan ditandatangani oleh Plt. Walinagari Sungai Nanam atas
nama Adrizal, S.Sos.
− Surat Keterangan Nomor: 590/26/NSN-2017 tanggal 06 Juni 2017, yang
dikeluarkan oleh Plt. Walinagari Sungai Nanam atas nama Adrizal S.Sos
Yang menerangkan sebidang tanah terletak di Jorong Air Sanam
Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok
dengan batas sepadan sebagai berikut : Sebelah Utara : dengan Jalan Raya
Taratak Pauh-Simpang Kulik Manih Sebelah Selatan : dengan Tanah Milik
Darlis Suku Caniago Sebelah Timur : dengan Tanah Milik Enti suku
Caniago Sebelah Barat : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago adalah
benar dimiliki/dikausai oleh Karmuzakar.
2) Berdasarkan permohonan tersebut, TERGUGAT telah menindaklanjuti untuk
dilakukan Pengukuran dan Pemetaan dengan diterbitkannya Peta Bidang Tanah
Nomor 280/2017 tanggal 23 Agustus 2017 seluas 1.512 M2 tanggal 23 Agustus
2017 tercatat atas nama Karmuzakar;
3) Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2017, Tergugat menerima Surat Keberatan dari
Miswardi dengan tanggal 30 September 2017;
4) Berhubung tanah yang dipersengketakan para pihak adalah tanah harta pusako
tinggi tanah ulayat kaum maka dengan surat TERGUGAT ditujukan kepada
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Sungai Nanam tanggal 17
Februari 2021 Nomor : MP.01.01/95-13.02/II/2021 perihal Mohon Bantuan
Penyelesaian Kasus, telah diterima balasan dari Kerapatan Adat Nagari (KAN)
Nagari Sungai Nanam dengan suratnya tanggal 12 April 2021 Nomor:
13/KAN/SN-2021 perihal Laporan Mediasi Sengketa Tanah, dengan hasil tidak
tercapai perdamaian/kesepakatan.
5) Bahwa dalam rangka Penyelesaian Sengketa Pertanahan untuk mencari
kebenaran/penyelesaian menurut hukum dan sesuai dengan peraturan

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 19


perundang-undangan kepada PENGGUGAT selaku pihak yang mengajukan
keberatan sedangkan TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR) telah
melengkapi dokumen pendaftaran tanah milik perorangan anggota kaum dan
membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap permohonan
pendaftaran tanah pertama kali maka berdasarkan surat Tergugat Nomor :
MP.01.01/242-13.02/V/2021 tanggal 03 Mei 2021, kepada PENGGUGAT telah
diberitahukan untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari. Akan tetapi bahkan sampai dengan Pembukuan Hak
tanggal 19 Januari 2022 PENGGUGAT tidak juga mendaftarkan gugatan ke
Pengadilan dan/atau tidak menyampaikan kepada TERGUGAT bukti
pendaftarannya, sehingga proses Hak atas nama TERGUGAT II INTERVENSI
(KARMUZAKAR) TERGUGAT lanjutkan sesuai tahapan pendaftaran tanah
pertama kali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6) Telah dilaksanakan Pemeriksaan Tanah sebagaimana dituangkan dalam Risalah
Panitia Pemeriksaan Tanah ’A’ Nomor : 234/RPT/BPN/X/2021 Nomor :
234/RPT/BPN/X/2021 tanggal 07 Oktober 2021;
7) Memenuhi ketentuan dalam pasal 88 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah,
Satuan Rumah Susun, Dan Pendaftaran Tanah, telah dilakukan Pengumuman
Data Fisik dan Ddata Yuridis Nomor :1127/2021 tanggal 6-12-2011 di Kantor
Pertanahan Kabupaten Solok dan berdasarkan Daftar Pengantar Nomor :
UP.02.01/1048-13.02.100/XII/2021 tanggal 6-12-2021 telah dikirim kepada
Wali Nagari Sungai Nanam agar Pengumuman Data Fisik dan Ddata Yuridis
Nomor :1127/2021 tanggal 6-12-2011 atas nama Karmuzakar ditempelkan pada
pada papan pengumuman Kantor Wali Nagari Sungai Nanam selama 30 (tiga
puluh) hari;
8) Bahwa berdasarkan Berita Acara Pengesahan Pengumuman Data Fisik dan
Data Yuridis Nomor : 15/2022 Tanggal : 17-1-2022, Mengesahkan:
“Hasil penelitian data fisik dan data yuridis yang telah diumumkan di Kantor
Pertanahan Kabupaten Solok dan Kantor Walinagari Sungai Nanam Dengan
Nomor 1127/2021 tanggal 6 Desember 2021.
9) Berdasarkan Berita Acara Pengesahan Pengumuman Data Fisik dan Data
Yuridis Nomor : 15/2022 Tanggal : 17-1-2022, Tergugat menerbitkan
Sertipikat Hak Milik No. 03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24
Februari 2022 Surat Ukur Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal
16/11/2021 dengan Luas 1.512 M2 tercatat atas nama Karmuzakar
(TERGUGAT II INTERVENSI);
4. Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan/Persetujuan Kaum dibuat di Sungai Nanam
tanggal 23 Mei 2017, Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah dibuat di

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 20


Sungai Nanam tanggal 30 Mei 2017, dan Surat Keterangan Nomor: 590/26/NSN-
2017 tanggal 06 Juni 2017, dapat diketahui objek sengketa a quo terletak di Jorong
Air Sanam Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten
Solok dengan batas sepadan sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan : dengan Jalan Raya Taratak Pauh-Simpang Kulik
Manih
Sebelah Selatan dengan : dengan Tanah Milik Darlis Suku Caniago
Sebelah Timur dengan : dengan Tanah Milik Enti suku Caniago
Sebelah Barat dengan : dengan Tanah Milik Wartini Suku Caniago

5. Bahwa tanah yang dimohon Hak Milik oleh TERGUGAT II INTERVENSI berasal
dari Tanah Ulayat Kaum sesuai dengan Ranji Silsilah Keturanan Darlis Suku
Caniago Jorong Limau Parigi Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti
dibuat di Sungai Nanam tanggal 16 Mei 2017, kemudian tanah tersebut dibagikan
untuk disertipikatkan atas nama TERGUGAT II INTERVENSI berdasarkan Surat
Pernyataan Persetujuan Kaum tanggal 23 Mei 2017;
6. Bahwa terhadap posita gugatan PENGGUGAT halaman 8 poin 1, akan
TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:
− Bahwa letak bidang tanah yang Penggugat dalilkan dalam gugatan terletak di
Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok sedangkan TERGUGAT menerbitkan Objek Sengketa a quo
terhadap sebidang tanah terletak di Jorong Air Sanam Kenagarian Sungai
Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Sepengetahuan
TERGUGAT tidak ada di Nagari Sungai Nanam pembagian wilayah Jorong
dengan penamaan Talago Air Nanam atau setidaknya dapat diketahui
PENGGUGAT sendiri hanya menerka-nerka letak bidang tanah objek sengketa;
− Batas-batas bidang tanah yang PENGGUGAT dalilkan dalam gugatan juga
tidak sesuai dengan batas-batas bidang tanah objek sengketa a quo;
− Mengenai batas sepadan dengan luasan bidang tanah 15.000 Ha dengan 1 (satu)
orang di setiap arah mata angin dan kalupun jalan raya haruslah dijelaskan
secara rinci nama jalan tersebut agar TERGUGAT dapat memahami letak tanah
yang didalilkan penggugat sesuai atau tidaknya dengan letak dari bidang tanah
Objek sengketa a quo;
− Mengenai luas yang disampaikan PENGGUGAT mengenai kepemilikan bidang
tanah terletak di Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah
Gumanti Kabupaten Solok seluas 15.000 Ha adalah dalil gugatan yang
mengada-ada. Artinya jika dikonversikan menjadi M2 PENGGUGAT
memiliki/menguasai 150.000.000 M2, dimana menurut TERGUGAT sendiri
untuk keseluruhan wilayah Nagari Sungai Nanam tidak mencapai luasan

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 21


sebagaimana didalilkan oleh PENGGUGAT atau dapat berarti PENGGUGAT
memiliki/menguasai keseluruhan Nagari Sungai Nanam.
7. Bahwa terhadap posita gugatan PENGGUGAT halaman 8 poin 2, akan
TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:
− Bahwa pada poin 2 ini PENGGUGAT masih mendalilkan mengenai tanah
Pusaka Penggugat bukan mengenai Objek sengketa a quo, bagaimana mungkin
diatas tanah 15.000 Ha hanya berdiri 2 (dua) buah rumah dan kalaupun
selebihnya digunakan untuk pertanian atau ladang tentu lebih dirincikan siapa
yang menguasasi dan ditanami diatas bidang tanah 15.000 Ha.
8. Bahwa terhadap posita gugatan PENGGUGAT halaman 8 poin 3, akan
TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:
− Bahwa dapat TERGUGAT sampaikan mengenai pendaftaran tanah pertanian
terdapat aturan maksimum pendaftaran tanah sehingga tidak mungkin
TERGUGAT dapat mendaftarkan bidang tanah seluas 15.000 Ha dan
diterbitkan Hak Milik atas nama perorangan.
9. Bahwa Posita Gugatan Penggugat selebihnya akan TERGUGAT tanggapi sebagai
berikut :
− Bahwa pada saat permohonan yang dimohonkan oleh TERGUGAT II
INTERVENSI (KARMUZAKAR) kepada TERGUGAT masih dalam tahapan
proses pendaftaran tanah, pada tanggal 6 Oktober 2017, TERGUGAT
menerima Surat Keberatan dari PENGGUGAT melalui suratnya tertanggal 30
September 2017;
− Bahwa mengenai keberatan dalam pendaftaran tanah pertama kali sebagaimana
diatur Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah :
Pasal 26 ayat (1) :
“Daftar isian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) beserta peta
bidang atau bidang-bidang tanah yang bersangkutan sebagai hasil pengukuran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) diumumkan selama 30 (tiga
puluh) hari dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau 60 (enam puluh)
hari dalam pendaftaran tanah secara sporadik untuk memberi kesempatan
kepada pihak yang berkepentingan mengajukan keberatan.”
Pasal 27 ayat (1) :
“Jika dalam jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 ayat (1) ada yang mengajukan keberatan mengenai data fisik dan atau data
yuridis yang diumumkan, oleh Ketua Panitia Ajudikasi dalam pen-daftaran
tanah secara sistematik atau Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran
tanah secara sporadik mengusahakan agar secepatnya keberatan yang
diajukan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.”

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 22


− Sehingga dapat diketahui seharusnya keberatan hanya dapat diajukan pada saat
permohonan pendaftaran tanah pertama kali sudah sampai pada saat
pengumuman data fisik dan data yuridis sedangkan pada saat Tergugat
menerima keberatan dari Penggugat tanggal 6 Oktober 2017 tahapan
pendaftaran tanah baru sampai pada tahapan Pengukuran dan Pemetaan dengan
diterbitkannya Peta Bidang Tanah Nomor 280/2017 tanggal 23 Agustus 2017
seluas 1.512 M2 tanggal 23 Agustus 2017 tercatat atas nama Karmuzakar.
− Namun, karena selaku Pejabat Tata Usaha Negara dengan mengedepankan
prinsip kecermatan dengan penuh kehati-hatian dan Asas-asas umum
pemerintahan yang baik (AAUPB) dalam pendaftaran tanah pertama kali,
TERGUGAT menghentikan terlebih dahulu kelanjutan tahapan pendaftaran
tanah yang dimohonkan oleh TERGUGAT II INTERVENSI kepada
TERGUGAT dan mengakomodir keberatan dari PENGGUGAT sehingga
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima TERGUGAT terhitung
sebagai tunggakan selama lebih dari 3 (tiga) tahun karena TERGUGAT sendiri
tidak bisa serta merta menutup berkas permohonan dari TERGUGAT II
INTERVENSI kepada TERGUGAT karena yang bersangkutan sudah
melengkapi permohonan dan membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) sehingga kewajiban TERGUGAT untuk mengusahakan penyelesaian
keberatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan demi
tercapainya kepastian hukum terhadap objek sengketa, seteleh diteliti dan
dicermati dari data pendukung keberatan PENGGUGAT dan dokumen
pendaftaran tanah TERGUGAT II INTERVENSI (KARMUZAKAR) yang
disampaikan kepada TERGUGAT, sama-sama berasal dari Suku Caniago
Nagari Sungai Nanam.
− Bahwa sebagaimana diatur dalam pasal 12 ayat (1) Peraturan Daerah Propinsi
Sumatera Barat Nomor : 16 Tahun 2008 Tentang Tanah Ulayat dan
Pemanfaatannya. Berhubung tanah yang dipersengketakan para pihak adalah
tanah harta pusako tinggi tanah ulayat kaum maka dengan surat TERGUGAT
ditujukan kepada Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Sungai Nanam
tanggal 17 Februari 2021 Nomor : MP.01.01/95-13.02/II/2021 perihal Mohon
Bantuan Penyelesaian Kasus, telah diterima balasan dari Kerapatan Adat Nagari
(KAN) Nagari Sungai Nanam dengan suratnya tanggal 12 April 2021 Nomor:
13/KAN/SN-2021 perihal Laporan Mediasi Sengketa Tanah, dengan hasil tidak
tercapai perdamaian/kesepakatan.
− Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam rangka Penyelesaian Sengketa
Pertanahan untuk mencari kebenaran/penyelesaian menurut hukum dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan kepada PENGGUGAT selaku pihak
yang mengajukan keberatan sedangkan TERGUGAT II INTERVENSI telah

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 23


melengkapi dokumen pendaftaran Tanah Ulayat Kaum Perorangan dan
membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap permohonan
pendaftaran tanah pertama kali maka berdasarkan surat Tergugat Nomor :
MP.01.01/242-13.02/V/2021 tanggal 03 Mei 2021, kepada PENGGUGAT telah
diberitahukan untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari. Akan tetapi bahkan sampai dengan Pembukuan Hak
tanggal 19 Januari 2022 PENGGUGAT tidak juga mendaftarkan gugatan ke
Pengadilan dan/atau tidak menyampaikan kepada TERGUGAT bukti
pendaftarannya, sehingga proses Hak atas nama TERGUGAT II INTERVENSI
(KARMUZAKAR) TERGUGAT lanjutkan sesuai tahapan pendaftaran tanah
pertama kali sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Bahwa apabila yang dipermasalahkan oleh PENGGUGAT mengenai masalah
prosedur dalam Pendaftaran Tanah, akan TERGUGAT sampaikan kepada Majelis
Hakim Perkara a quo pada saat acara penyampaian bukti tertulis, sehingga alasan
gugatan lainnya mengenai prosedur pendaftaran tidak akan TERGUGAT tanggapi
lagi;
11. Bahwa tahapan dan prosedur administrasi yang dilakukan dalam rangka Penerbitan
obyek sengketa a quo sudah dilaksanakan:

1) Sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku atau sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2) Telah memenuhi norma kepatutan;
3) Tidak melanggar asas kecermatan dan asas ketelitian;
4) Tidak sewenang-wenang;
5) Tidak melangar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB);
6) Tidak Terjadi Cacat Hukum Administratif, yaitu :
a) Tidak terjadi Kesalahan prosedur;
b) Tidak terjadi Kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan;
c) Tidak terjadi Kesalahan Subyek Hak;
d) Tidak terjadi Kesalahan Jenis Hak;
e) Tidak terjadi Kesalahan Perhitungan Luas;
f) Tidak Terdapat Tumpang Tindih Hak Atas Tanah;
g) Data Yuridis atau Data Fisik yang diperoleh adalah benar; atau
h) Tidak terjadi Kesalahan lainnya yang bersifat hukum administratif.
12. Berdasarkan uraian fakta hukum tersebut di atas, dengan ini TERGUGAT
mengajukan permohonan ke hadapan Yang mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Padang yang memeriksa, mengadili, dan memutus Perkara Nomor:
41/G/2022/PTUN.PDG untuk berkenan kiranya menjatuhkan Putusan dalam
Pokok Perkara sebagai berikut :

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 24


PRIMAIR :
I. DALAM EKSEPSI :

a. Menerima Eksepsi yang disampaikan oleh TERGUGAT untuk


seluruhnya;
b. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya, karena Perkara a
quo adalah Kompetensi Absolut dari Pengadilan Negeri untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo ;

II. DALAM POKOK PERKARA :

a. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

b. Menerima Jawaban dalam Pokok Perkara TERGUGAT untuk seluruhnya.

c. Menetapkan dan menyatakan bahwa penerbitan Sertipikat Hak Milik No.


03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24 Februari 2022 Surat Ukur
Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal 16/11/2021 dengan
Luas 1.512 M2 tercatat atas nama Karmuzakar (TERGUGAT II
INTERVENSI), sudah dilaksanakan:

1. Sudah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku atau


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Telah memenuhi norma kepatutan;

3. Tidak melanggar asas kecermatan dan asas ketelitian;

4. Tidak sewenang-wenang;

5. Tidak melangar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik


(AUPB);

6. Tidak Terjadi Cacat Hukum Administratif, yaitu :


a). Tidak terjadi Kesalahan prosedur;
b). Tidak terjadi Kesalahan penerapan peraturan perundang-
undangan;
c). Tidak terjadi Kesalahan Subyek Hak;
d). Tidak terjadi Kesalahan Jenis Hak;
e). Tidak terjadi Kesalahan Perhitungan Luas;
f). Tidak Terdapat Tumpang Tindih Hak Atas Tanah;
g). Data Yuridis atau Data Fisik yang diperoleh adalah benar;
atau
h). Tidak terjadi Kesalahan lainnya yang bersifat hukum
administratif.

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 25


d. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.

III. SUBSIDAIR :

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a


quo berpendapat lain, mohon kiranya untuk dapat memberikan putusan yang seadil-
adilnya (et aequo et bono).

Hormat Kami,
Kuasa Tergugat

BASTIAN, A.Ptnh. ISRAR ABDI, S.H.

OKTRIA WINDA MARYADI, S.H. RINALDO, S.H.

TEGAS, TUNTAS, TERUKUR 26

Anda mungkin juga menyukai