Antara:
MISWARDI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Karyawan Swasta, alamat Jl.
Rambutan XII No. 188 RT. 002/RW. 013 Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji
Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
Melawan:
Kepada,
Yth. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Padang
u.p. Majelis Hakim Dalam Perkara Tata Usaha Negara
Nomor: 41/G/2022/PTUN.PDG
di –
Padang
Dengan hormat,
Perkenanakan kami yang bertanda tangan di bawah ini, bertindak untuk dan atas
nama TERGUGAT yaitu Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus dengan Hak Subtitusi dari Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok,
tanggal 21 Juli 2022, Nomor : 132/SK-13.02/MP.02.02/VII/2022 kepada kami :
1. BASTIAN, A.Ptnh.
2. ISRAR ABDI, S.H.
3. OKTRIA WINDA MARYADI, S.H.
4. RINALDO, S.H.
Kesemuanya Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten
Solok, beralamat di Jalan Raya Koto Baru No. 329 Solok, selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT, dengan ini menyampaikan Eksepsi dan Jawaban atas Gugatan
PENGGUGAT, dalam Sengketa Tata Usaha Negara yang terdaftar di Pengadilan Tata
Usaha Negara Padang Nomor Register Perkara : 41/G/2022/PTUN.PDG, antara: Miswardi
sebagai PENGGUGAT melawan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok sebagai
TERGUGAT.
Bahwa Eksepsi dan Jawaban dari TERGUGAT, dapat kami uraikan yaitu sebagai berikut:
3. Upaya Administratif
a. Bahwa objek sengketa a quo ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
sebagaimana telah dilakukan perubahan beberapa kali terakhir Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, Dan Pendaftaran Tanah,
berserta peraturan pelaksananya.
b. Bahwa Upaya administratif ini dapat dilaksanakan apabila peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya Keputusan tersebut
memberikan kemungkinan melalui prosedur tersebut. Pemahaman maksud
Pasal 48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun
2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara berguna untuk menghindari
kekeliruan yang bersifat prosedural ataupun keliru memasukkan gugatan ke
PTUN.
c. Bahwa Tidak semua peraturan dasar penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara
mengatur mengenai upaya administrasi, oleh karena itu adanya ketentuan pasal
48 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004
tentang Peradilan Tata Usaha Negara merupakan aspek prosedural yang sangat
penting yang berkaitan dengan kompetensi atau wewenang untuk mengadii
sengketa Tata Usaha Negara.
4. Tenggang Waktu
Bahwa tenggang waktu yang disebutkan para Penggugat dalam Gugatan yang
diajukan para Penggugat tersebut tidak benar. Keputusan Tergugat a quo yaitu
Sertipikat Hak Milik No. 03050/Nagari Sungai Nanam terbit tanggal 24 Februari
2022 Surat Ukur Nomor : 02714/Nagari Sungai Nanam/2021 tanggal 16/11/2021
dengan Luas 1.512 M2 tercatat atas nama Karmuzakar, gugatan yang terkait objek
sengketa a quo didaftarkan oleh Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara Kota
Padang pada tanggal 20 Juni 2022. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
5. Bahwa tanah yang dimohon Hak Milik oleh TERGUGAT II INTERVENSI berasal
dari Tanah Ulayat Kaum sesuai dengan Ranji Silsilah Keturanan Darlis Suku
Caniago Jorong Limau Parigi Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti
dibuat di Sungai Nanam tanggal 16 Mei 2017, kemudian tanah tersebut dibagikan
untuk disertipikatkan atas nama TERGUGAT II INTERVENSI berdasarkan Surat
Pernyataan Persetujuan Kaum tanggal 23 Mei 2017;
6. Bahwa terhadap posita gugatan PENGGUGAT halaman 8 poin 1, akan
TERGUGAT tanggapi sebagai berikut:
− Bahwa letak bidang tanah yang Penggugat dalilkan dalam gugatan terletak di
Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok sedangkan TERGUGAT menerbitkan Objek Sengketa a quo
terhadap sebidang tanah terletak di Jorong Air Sanam Kenagarian Sungai
Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Sepengetahuan
TERGUGAT tidak ada di Nagari Sungai Nanam pembagian wilayah Jorong
dengan penamaan Talago Air Nanam atau setidaknya dapat diketahui
PENGGUGAT sendiri hanya menerka-nerka letak bidang tanah objek sengketa;
− Batas-batas bidang tanah yang PENGGUGAT dalilkan dalam gugatan juga
tidak sesuai dengan batas-batas bidang tanah objek sengketa a quo;
− Mengenai batas sepadan dengan luasan bidang tanah 15.000 Ha dengan 1 (satu)
orang di setiap arah mata angin dan kalupun jalan raya haruslah dijelaskan
secara rinci nama jalan tersebut agar TERGUGAT dapat memahami letak tanah
yang didalilkan penggugat sesuai atau tidaknya dengan letak dari bidang tanah
Objek sengketa a quo;
− Mengenai luas yang disampaikan PENGGUGAT mengenai kepemilikan bidang
tanah terletak di Talago Air Nanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah
Gumanti Kabupaten Solok seluas 15.000 Ha adalah dalil gugatan yang
mengada-ada. Artinya jika dikonversikan menjadi M2 PENGGUGAT
memiliki/menguasai 150.000.000 M2, dimana menurut TERGUGAT sendiri
untuk keseluruhan wilayah Nagari Sungai Nanam tidak mencapai luasan
1) Sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku atau sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2) Telah memenuhi norma kepatutan;
3) Tidak melanggar asas kecermatan dan asas ketelitian;
4) Tidak sewenang-wenang;
5) Tidak melangar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB);
6) Tidak Terjadi Cacat Hukum Administratif, yaitu :
a) Tidak terjadi Kesalahan prosedur;
b) Tidak terjadi Kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan;
c) Tidak terjadi Kesalahan Subyek Hak;
d) Tidak terjadi Kesalahan Jenis Hak;
e) Tidak terjadi Kesalahan Perhitungan Luas;
f) Tidak Terdapat Tumpang Tindih Hak Atas Tanah;
g) Data Yuridis atau Data Fisik yang diperoleh adalah benar; atau
h) Tidak terjadi Kesalahan lainnya yang bersifat hukum administratif.
12. Berdasarkan uraian fakta hukum tersebut di atas, dengan ini TERGUGAT
mengajukan permohonan ke hadapan Yang mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata
Usaha Negara Padang yang memeriksa, mengadili, dan memutus Perkara Nomor:
41/G/2022/PTUN.PDG untuk berkenan kiranya menjatuhkan Putusan dalam
Pokok Perkara sebagai berikut :
4. Tidak sewenang-wenang;
III. SUBSIDAIR :
Hormat Kami,
Kuasa Tergugat