Anda di halaman 1dari 8

Medan, 28 Oktober 2022

Kepada Yth:
KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MEDAN
Cc. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
Di- Jl. Bunga Raya No.18, Asam Kumbang,
Kec. Medan Sunggal,
Kota Medan, Sumatera Utara 20128

Perihal :
Eksepsi dan Jawaban Dalam Perkara Nomor: 45/G/2022/PTUN.MDN.
ANTARA
MOHD. NEZAR DJOELI, S.T. (Penggugat I)
DELIA ULPA, S.KEP (Penggugat II)
MELAWAN
GUBERNUR SUMATERA UTARA (Tergugat )

Dengan Hormat,
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

RYAN AGUSTO LUBIS, S.H.,M,H., JIHAN SALSABILA, S.H.,M.hum yang merupakan Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Hukum Kantor Hukum RYAN AGUSTO LUBIS, S.H., M.H. & JIHAN
SALSABILA,S.H.,M.hum Associates, Attorney, Legal Drafter, Consultant At Law yang beralamat di Jalan
Letjend. Suprapto, No.3, Tj. Balai Kota IV, TanjungBalai Utara, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Dalam
hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26-08-2022, dan karenanya sah bertindak
sebagai kuasa hukum untuk dan atas nama:

Nama : EDY RAHMAYADI


Umur : 61 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
NIK : 3175042104960005
Tempat/Tanggal Lahir : Sabang,10maret 1961
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Lembaga Ketahanan Nasional
Pekerjaan : Gubernur Sumatera Utara
Alamat KTP : Jl. Pangeran Diponegoro No.30, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota
Medan, Sumatera Utara 20152
Selaku Tergugat
Dalam kedudukannya dan untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II
dalam Gugatan Tata Usaha Negara No. 45/G/2022/PTUN.MDN:

Nama : MOHD NEZAR DJOELI, S.T


Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat KTP : Jl. PERMANA NO.1O Kel. PASAR MERAH BARAT, Kec. MEDAN
KOTA, KOTA MEDAN

Selaku Penggugat I

Nama : DELIA ULPA, S.KEP


Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat KTP : Jl. DUSUN I Pasar VI ARA CONDONG STABAT, Kab. LANGKAT.

Selaku Penggugat II

Dengan ini perkenankanlah kami selaku Kuasa Hukum dari Tergugat mengajukan Eksepsi dan Jawaban atas
Gugatan Pelawan tertanggal 11 Januari 2022, sebagai berikut:

“Barang siapa mempunyai sesuatu hak atau mengemukakan suatu peristiwa harus membuktikan adanya
hak atau peristiwa itu”
Asas Actori Incumbit Probati (Pasal 163 HIR).

I. DALAM EKSEPSI

1. Tentang Gugatan Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libelli) :


- Bahwa dari uraian dalil gugatan dapat diketahui dengan jelas tentang yang menjadi objek Gugatan
dalam perkara ini adalah berupa surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor :
188.44/935/KPTS/2021 tanggal 31 Desember 20221 Tentang Penetapan Pekerjaan Rancang
Dan Bangunan (Dessign anb Build) Pembangunan Jalan Dan Jembatan Provinsi di Sumatera
Utara Untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi Sumatera Utara;
- Bahwa akan tetapi dari uraian dalil yang menjadi dasar Penggugat mengajukan gugatan sama
sekali tidak ditemukan alasan-alasan yang secara spesifik menjelaskan dasar dan argumentasi
hukum yang mendukung dalil gugatan tentang adanya kepentingan para Penggugat yang dirugikn
apalagi objek gugatan dimaksud disebutkan melanggar hukum dan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta asas-asas umum pemerintahan yang baik yang dilakukan oleh
Tergugat berkaitan dengan penerbitan objek sengketa dimaksud;
- Bahwa dalam uraian dalil gugatan, para Penggugat hanya menguraikan dirinya sebagai warga
masyarakat dan Penggugat I menyebutkan pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara
yang mengklaim dan mengikrarkan diri sebagai orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
bagaimana proses methode penganggaran yang benar, namun sama sekali tidak menjelaskan apa
kaitannya dengan objek gugatan a quo;
- Bahwa para Penggugat juga tidak membantah tentang dasar dan alas an penerbitan objek gugatan
dimaksud juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepakatan yang dibangun dengan DPRD
Provinsi Sumatera Utara dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan tahun jamak
pembangunan jalan dan jembatan Provinsi untuk kepentingan Stategis Daerah Provinsi Sumatera
Utara;
- Bahwa Penggugat sama sekali tidak menguraikan secara terang, tegas dan jelas tentang aturan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dilanggar oleh Tergugat dengan
menerbitkan objek sengketa dimaksud, serta tidak pula mampu memberikan dalil dan argumentasi
hukum yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan tentang adanya larangan menerbitkan objek
sengketa aquo yang kesemuanya berakibat gugatan kabur dan tidak jelas sehingga gugatan
haruslah dinyatakan tidak dapat diterima dengan segala akibat hukumnya (Niet Ontvankelijke
Verklaard);
2. Tentang Kepentingan Penggugat Tidak Ada Dirugikan Oleh Tergugat :
- Bahwa berdasarkan penjelasan pasal 53 ayat 1 Undang-undang Nomor 5 1986 sebagaimana
dirubah dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua sebagaimana
Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara telah diketahui
secara jelas “hanya orang atau badan hukum perdata yang kepentingannya terkena oleh
akibat hukum Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan yang diperbolehkan
menggugat Keputusan Tata Usaha Negara”;
- Bahwa dalam uraian dalil gugatan ternyata para Penggugat sama sekali tidak menguraikan secara
terang, tegas dan jelas tentang kepentingannya yang dirugikan berkaitan dengan diterbitkannya
objek sengketa oleh Tergugat tersebut kecuali hanya menyebutkan Penggugat I pernah menjabat
sebagai anggota DPRD Sumut sedangkan Penggugat II sama sekali tidak menerangkan kaitannya
dengan objek gugatan apalagi kepentingannya yang dirugikan sebagai akibat dari diterbitkannya
objek gugatan tersebut;
- Bahwa ketentuan pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah R.I Nomor 45 Tahun 2017 tentang
Partisipasi masyarakat di dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana alasan
pembenar dan pendukung dalil gugatan tentang adanya kepentingan para Penggugat yang dirugikan
sebagai akibat dari tindakan Tergugat menerbitkan objek gugatan tersebut tidaklah dapat dibenarkan
dan haruslah ditolak sebab ketentuan hokum dimaksud nyata dan jelas bertentangan dengan kaidah
hukum yang diatur dalam pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
tersebut diatas;
- Bahwa bilapun quod noon, para Penggugat atas dasar mewakili partisipasi masyarakat bermaksud
unjuk gigi lagi melakukan koreksi atas objek gugatan yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut,
seyogianya para Penggugat melakukan gugatan Kelompok Masyarakat (Class Action) dengan
mewakili kelompok masyarakat yang dirugikan bukan dengan mengajukan gugatan yang berdiri
sendiri sebagaimana gugatan aquo;
- Bahwa agar para Penggugat menjadi maklum dan mampu memahami dengan baik dan benar
tentang dasar penerbitan objek sengketa aquo dan tidak hanya sekedar mencari alasan-alasan
tertentu untuk menyalahkannya tanpa solusi, maka dapatlah disampaikan bahwasanya alasan
penetapan pekerjaan rancang dan bangunan (design and build) pembangunan jalan dan jembatan
Provinsi di Sumatera Utara untuk kepentingan Strategis Daerah Provinsi Sumatera Utara tersebut
sebelum diterbitkan dalam Surat Keputusan sebagaimana objek sengketa aquo tentulah telah
dipertimbangkan dengan seksama dan sungguh-sungguh berbagai ketentuan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku diantaranya pasal 89 ayat (4) PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan pasal 92 ayat 2 huruf (a) PP Nomor 12 tahun 2019 tersebut
diatas, juga telah dengan seksama dan sungguh-sungguh membaca, dan menganalisasi Nota
Kesepakatan yang dibangun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan DPRD Provinsi Sumatera
Utara Nomor : 900/11211/2021 dan Nomor : 08/PK/DPRD-SO/2021 tanggal 4 Nopember 2021
tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahun Jamak Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi untuk
kepentingan Strategis Daerah Provinsi Sumatera Utara yang masing-masing pihak menyatakan
sepakat untuk melaksanakan kegiatan tahun jamak di Provinsi Sumatera Utara pada pembangunan
jalan dan jembatan tersebut diatas;
- Bahwa dengan demikian penerbitan objek gugatan dimaksud adalah untuk tujuan mulia agar dapat
menjadi payung hukum bagi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara dalam
rangka melaksanakan rencana stategis pembangunan jalan dan dan jembatan untuk tahun 2019
sampai dengan tahun 2023 sepanjang 400 kilometer untuk pemulihan ekonomi dan optimalisasi
potensi daerah serta meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah;
- Bahwa dengan demikian tindakan Tergugat menerbitkan objek sengketa dimaksud sama sekali
tidaklah merugikan para Penggugat dan bahkan sangat menguntungkan kepentingan masyarakat di
sekitar lokasi pembangunan yang diuraikan dalam objek gugatan tersebut;
- Bahwa salah satu syarat formil sengketa Tata Usaha Negara adalah terpenuhinya unsur
kepentingan sesuai dengan asas “point d’ interest point d’ action” yaitu tidak ada kepentingan
maka tidak ada gugatan;
- Bahwa oleh karena ternyata dan terbukti tidak terdapat kepentingan para Penggugat yang dirugikan
atas terbitnya objek gugatan tersebut, maka konsekuensi yuridisnya berdasarkan asas hukum
tersebut diatas gugatan aquo tidaklah memenuhi syarat dan alasan mengajukan gugatan yang
ditentukan dalam pasal 53 ayat 1 jo. ayat (2) Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara, dan
oleh karenanya gugatan Penggugat aquo haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima dengan segala akibat hukumnya;
- Bahwa oleh karena dalil eksepsi diatas telah didasarkan kepada fakta, bukti dan argumentasi
hukum yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka tepat dan cukup alas an untuk
mengabulkan Eksepsi tersebut seluruhnya;

II. DALAM POKOK PERKARA

Bahwa segala apa yang diuraikan dalam dalil Eksepsi diatas, secara mutatis mutandis mohon
dianggap satu kesatuan yang tidak terpisah dengan dalil jawaban dalam pokok perkara ini sehingga
tidak perlu diulangi lagi;
- Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 53 ayat 2 UU No. 9 Tahun 2004 telah jelas diatur alasan-
alasan yang dapat digunakan dalam mengajukan gugatan Tata Usaha Negara, antara lain :
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengerluarkan keputusan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud
diberikannya wewenang tersebut;
c. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengerluarkan atau tidak mengeluarkan
keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setelah mempertimbangkan semua
kepentingan yang tersangkut dengan keputusan itu seharusnya tidak sampai pada
pengambilan atau tidak pengambilan keputusan;

- Bahwa dalam kaitannya dengan penerbitan objek gugatan yang dilakukan oleh Tergugat yakni
berupa Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 188.44/935/KPTS/2021 tanggal 31
Desember 2021 tentang Penetapan Pekerjaan Rancang dan Bangunan (Design and Build)
Pembangunan Jalan Dan Jembatan Provinsi di Sumatera Utara untuk Kepentingan Strategis
Daerah Provinsi Sumatera Utara, tidaklah memenuhi salah satupun dari alasan mengajukan
gugatan yang dibenarkan dalam pasal 53 ayat 2 Undang-undang Peradilan Tata Usaha Negara
tersebut sebab disamping penerbitan surat keputusan Tata Usaha Negara tersebut adalah
merupakan kewenangan Tergugat, juga dapat disampaikan tentang dasar dan alasan diterbitkannya
objek sengketa dimaksud adalah dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepakatan yang telah
dibangun Tergugat dengan DPRD Provinsi Sumatera Utara yang diklaim Penggugat I pernah
menjadi anggotanya serta telah pula memperhatikan dengan sungguh-sungguh kaidah hukum pasal
89 ayat 4 dan pasal 92 ayat (2) huruf a yang diuraikan secara tegas dalam konsideran menimbang
objek gugatan dimaksud;
- Bahwa dari uraian penjelasan awal tersebut diatas jelaslah gugatan aquo sangat tidak berdasar
dan tidak beralasan menurut hukum, dan oleh karenanya tepat dan cukup alasan untuk ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) dengan segala
akibat hukumnya;
- Bahwa untuk lebih sistematisnya uraian-uraian dalil Jawaban Tergugat terhadap dalil-dalil gugatan
para Penggugat tersebut, maka dapatlah disampaikan secara rinci sebagaimana diuraikan di bawah
ini;
- Bahwa terhadap dalil gugatan berupa munculnya kekhawatiran pekerjaan yang tersebut dalam
objek gugatan tidak dapat diselesaikan dikarenakan masa jabatan Gubernur saat ini hanya sampai
tahun 2023 sangatlah tidak beralasan sebab Gubernur tersebut adalah jabatan yang sewaktu-waktu
dapat digantikan, namun keputusan yang telah ditetapkan haruslah ditindaklanjuti penggantinya
apalagi pekerjaan dimaksud adalah proyek strategis daerah yang mendukung proyek Strategis
Nasional yang berada di Provinsi Sumatera Utara yang merujuk kepada Permendagri Nomor 77
Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga oleh karenanya
dalil gugatan dimaksud tidaklah dapat dibenarkan dan haruslah ditolak dengan segala akibat
hukumnya;
- Bahwa sedangkan terhadap dalil gugatan berupa penjelasan tentang asas-asas umum
pemerintahan yang baik beserta jenis-jenis asasnya disertai dengan penjelasan maksud asas
tentulah tidak perlu ditanggapi sebab Tergugat dalam menerbitkan objek gugatan aquo telah terlebih
dahulu mempertimbangkan bukan hanya asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana
diuraikan para Penggugat tetapi juga senantiasa memperhatikan dan mempertimbangkan segala
ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan objek gugatan
tersebut;
- Bahwa oleh karenanya pemahaman para Penggugat dalam uraian dalil gugatan tentang
penerbitan objek gugatan telah melanggar salah satu asas-asas umum pemerintahan yang baik
berupa asas tidak menyalahgunakan kewenangan sangatlah tidak berdasar dan sama sekali tidak
beralasan menurut hukum dan oleh karenanya haruslah ditolak, sehingga oleh karenanya dalil
gugatan yang lagi-lagi seolah-olah memahami jabatan Gubernur sebagai jabatan pribadi dan jika
jabatannya berakhir serta merta segala Keputusannya menjadi tidak berlaku dan mengikat kepada
Gubernur Penggantinya tidaklah dapat dibenarkan dengan segala akibat hukumnya;
- Bahwa dengan demikian dalil gugatan berupa informasi tentang penerbitan objek gugatan tersebut
tidak mengikuti proses penyusunan APBD sebagaimana ditentukan dalam Permendagri NOmor 27
Tahun 2021 adalah didasarkan kepada informasi yang keliru dan tidak dapat dipertanggung
jawabkan, sehingga dengan demikian dalil gugatan yang berisi dugaan para Penggugat tentang
Tergugat telah melakukan penyimpangan prosedur dalam melakukan mekanisme proses
penusunan APBD sangatlah tidak beralasan dan oleh karenanya haruslah ditolak;
- Bahwa sedangkan terhadap dalil gugatan yang intinya berisi penjelasan tentang pelaksanaan
kegiatan yang tersebut dalam objek gugatan adalah dilaksanakan dengan bentuk pelaksanaan
kegiatan tahun jamak (multi years) serta penjelasan tentang criteria pelaksananaannya harus
disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentulah telah
dilaksanakan oleh Tergugat sebelum menerbitkan objek gugatan aquo;
- Bahwa sedangkan terhadap dalil gugatan yang menyebutkan sangat dirugikan dengan
diterbitkannya objek gugatan dimaksud disertai penjelasan tambahan tentang sumber pendapatan
atau penerimaan daerah diaur berdasarkan pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah tidaklah perlu ditanggapi lagi karena telah ditanggapi dalam uraian
dalil eksepsi tentang tidak adanya kepentingan para Penggugat yang dirugikan, dari dan dengan
demikian terhadap dalil gugatan oleh karena sama sekali tidak didukung oleh alasan yang cukup
dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku maka terhadap posita gugatan dimaksud haruslah ditolak;
- Bahwa berhubung dasar dan alasan mengajukan gugatan sama sekali tidak didukung oleh fakta,
bukti dan argumentasi hukum yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan dan pada kenyataannya
Tergugat telah mampu mematahkan dalil posita dan petitum gugatan dimaksud, maka dalil posita
yang kemudian disebutkan lagi dalam dalil petitum (tuntutan) tentang agar Pengadilan menyatakan
batal atau tidak sah objek gugatan serta mewajibkan agar Tergugat mencabut objek gugatan
dimaksud, dan apalagi menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sama sekali tidaklah
berdasar dan tidak beralasan menurut hukum dengan segala akibat hukumnya;
- Bahwa oleh karena keseluruhan dalil gugatan telah ternyata tidak dapat dibenarkan serta tidak
beralasan dan tidak berdasarkan kaidah hukum yang berlaku dan telah ternyata dan terbukti pula
tentang penerbitan objek gugatan telah sesuai dengan proses, prosedur dan tata cara yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pada kenyataannya juga tidak terdapat
kepentingan Penggugat yang dirugikan dan juga ternyata tidak ditemukan keadaan yang sangat
mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan, maka terhadap petitum
(tuntutan) gugatan tersebut harus ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima;

Bahwa berdasarkan dalil Eksepsi dan Jawaban yang diuraikan diatas, Tergugat melalui kuasanya
dengan hormat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan memberikan putusan dalam perkara ini
yang amarnya berbunyi :

I. DALAM EKSEPSI

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi tergugat tersebut seluruhnya;


2. Menyatakan Gugatan Para penggugat tidak dapat diterima, dikarena cacat formil (NO);

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan


Gugatan Penggugat tidak diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul;

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat

RYAN AGUSTO LUBIS, S.H., M.H. JIHAN SALSABILA, S.H., M.hum.

Anda mungkin juga menyukai