Dalam Perkara
No. 119/G/2023/PTUN.BDG
ANTARA
MELAWAN
1
Kepada Yth :
KETUA PENGADILAN NEGERI BANDUNG
CQ : YANG MULIA MAJELIS HAKIM
Pengadilan Tata Usaha Negeri Bandung
Di
TEMPAT
ANTARA
MELAWAN
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Sakum, S.H
2. Teguh Prasetyo, S.H
3. Hario Bismo Machestian, S.H
4. Ahmad Yunianto, S.H
5. Indah Nurhayati, S.H
6. Khanza Sukma Syafa, S.H.
2
Yang bertindak sebagai Advokat pada kantor hukum Sakum, S.H & P a t n e r s
yang berkedudukan di Jl. Wisma Monex Lt. 9, Jalan Asia Afrika No. 133-137
Bandung Tlp/Fax(0267)-322833. 081282780967 email:
sakumlawpartners@gmail.com. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pemberi
kuasa yaitu DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA
BANDUNG selaku TERGUGAT dalam Perkara Gugatan No.
119/G/2023/PTUN.BDG di Pengadilan Tata Usaha Negeri Bandung.
3
Sehingga dianggap dikategorikan sebagai “Perbuatan melawan hukum yakni
dengan cara:
a. Melanggar hak subyektif orang lain;
b. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum, serta
c. Bertentangan dengan nilai-nilai asas kecermatan
2. Bahwa dari uraian diatas, PENGGUGAT telah keliru besar dan tidak
memiliki dasar dalam mengkategorikan Perbuatan Melawan Hukum dan
PENGGUGAT juga tidak memiliki dasar dalam menyebutkan asas-asas
kecermatan, sehingga dalil-dalil PENGGUGAT merupakan sebuah opini
yang dipaksakan dan tidak berdasar, selain itu PENGGUGAT juga tidak
mampu dalam menyebutkan hak subyekif PENGGUGAT mana yang
dilanggar.
4
Unsur-unsur tersebut mensyaratkan adanya kerugian agar sebuah perbuatan
dapat defenitif dikatakan sebagai Perbuatan Melawan Hukum. Seperti yang
kita ketahui bersama, dikenal sebuah asas didalam Hukum Peradilan Tata
Usaha Negara, sesuai dengan pasal 163 HIR yang pada prinsipnya
menyatakan “siapa yang mendalilkan, maka dialah yang harus
membuktikan”, atau yang kemudian dikenal dengan asas “Actori incumbit
probation”. Majelis Hakim yang kami Muliakan, apabila dalam sebuah
gugatan Perbuatan Melawan Hukum, penggugat tidak mampu
membuktikan dalilnya, atau setidak-tidaknya menyebutkan secara jelas
kerugian yang nyata-nyata telah dialami oleh penggugat, apakah layak
perbuatan tersebut diterima secara hukum sebagai Perbuatan Melawan
Hukum? Bukankah Undang-Undang mensyaratkan sebuah perbuatan dapat
dikatakan Perbuatan Melawan Hukum apabila semua unsur-unsurnya
terpenuhi secara utuh?
5
III. YURISPRUDENSI DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. YURISPRUDENSI
A. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negeri Bandung
6
IV. KESIMPULAN
DALAM EKSEPSI
7
SUBSIDAIR
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
1. Sakum, S.H