Anda di halaman 1dari 6

Surabaya, 5 Oktober 2023

No : 123/Pid.B/2023/PN SBY

Hal : NOTA KEBERATAN (EKSEPSI)

Kepada

Yth. Ketua Majelis Hakim Perkara No : 123/Pid.B/2023/PN SBY

Di Pengadilan Negeri Surabaya

Jl. Raya Arjuno No.16-18 Kelurahan Sawahan, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya

Dengan Hormat,

Kami yang bertandatangan di bawah ini Akbar Wahyudi S.H, berkantor pada berkantor
pada WAHYUDI & PARTNERS : Selaku Penasihat Hukum Terdakwa, bertindak untuk dan atas
nama TERDAKWA, berdasarkan Surat Kuasa, tertanggal 27 Agustus 2023. Dalam persidangan
ini, telah dihadapkan seorang terdakwa selaku TERDAKWA yaitu:

Nama : Ahmad Muroofiul Kholqi


Tempat lahir : Surabaya
Umur / tanggal lahir : 19 Tahun / 27 Januari 2004
Jenis kelamin : Pria
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Pandigiling No 27 Surabaya
Agama : Islam
Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register: 123/Pid.B/2023/PN SBY (selanjutnya
disebut dengan “Surat Dakwaan”) tertanggal 25 Agustus 2023 dalam Perkara Pidana Nomor
Register Perkara: 123/Pid.B/2023/PN SBY (selanjutnya disebut dengan “Perkara Aquo”. Adapun
dalam menjabarkan Nota Keberatan ini, Kami membagi dengan beberapa bagian berupa
Pendahuluan, Keberatan Terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum, dan Penutup. Kami
melakukan pembagian tersebut agar dapat mempermudah Yang Mulia Majelis Hakim dan Yang
Terhormat Penuntut Umum dalam melihat kebenaran dari Perkara ini.
1. PENDAHULUAN

Majelis hakim yang kami muliakan


Sdr. Penuntut Umum yang kami hormati
Serta Peserta sidang sekalian
Pertama izinkanlah kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan
kepada kami untuk membacakan Nota Keberatan ini di hadapan sidang. Kami sebagai Penasihat
Hukum Terdakwa. Atas Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Agustus 2023, Pada saat ini bertindak
untuk dan atas nama TERDAKWA Ahmad Muroofiul Kholqi. Kami di sini berdiri sebagai
Penasihat Hukum Terdakwa yang menerima kuasa dari TERDAKWA, sadar betul akan
kapasitas kami, yakni guna mencari kebenaran materiil agar hukum dapat ditegakkan dan
keadilan dapat disarankan semua pihak.

Setelah menerima surat dakwaan dari Penuntut Umum, perkenankanlah kami untuk
mengajukan keberatan atas Surat Dakwaan Penuntut Umum yang telah disampaikan pada
persidangan pada tanggal 25 Agustus 2023.

Mengajukan Nota Keberatan adalah hak dari seorang terdakwa, hal ini sesuai dengan
Pasal 156 ayat (1) KUHAP. Oleh karena itu kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa Ahmad
Muroofiul Kholqi yaitu seseorang yang mendapat gelar terdakwa akan mempergunakan hak
tersebut. Walaupun sebenarnya kami telah mencoba dan berusaha untuk tidak mempergunakan
hak tersebut sebagai bentuk kepercayaan kami kepada Penuntut Umum sebagai wakil
pemerintah, akan tetapi kami memohon maaf yang sangat besar kepada Penuntut Umum karena
akhirnya kami menggunakan hak tersebut, alasan mengapa kami menggunakan hak tersebut
karena kami tidak tahu apa alasan yang harus kami jadikan dasar untuk tidak mengajukan Nota
Keberatan, karena ternyata surat dakwaan hanya didasarkan pada asumsi Penuntut Umum
sendiri.

2. Eksepsi

Bahwa setelah kami mempelajari Surat Dakwaan Penuntut Umum, kami sebagai tim
penasihat Hukum Terdakwa dengan jelas melihat adanya masalah yuridis yang merugikan posisi
hukum Terdakwa dan dan berkeyakinan menurut hukum untuk mengajukan keberatan bahwa
Surat Dakwaan Penuntut Umum harus dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA DAN
BERSIFAT BATAL DEMI HUKUM. Kami terlebih dahulu akan menerangkan mengenai
Surat Dakwaan oleh Penuntut Umum yang dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA.

Bahwa dalam surat dakwaan penuntut umum dalam dakwaan primer terhadap Terdakwa
Ahmad Muroofiul Kholqi mengenai Perbuatan terdakwa telah melanggar sebagaimana diatur
dan diancam dengan Pasal 338 KUHP Juncto 311 ayat 4 LLAJ. Di sini penutut umum tidak
lengkap dalam menguraikan perbuatan materiil yang dilakukan oleh terdakwa apakah kecelakaan
ini merupakan perbuatan terdakwa atau korban karena berdasarkan surat dakwaan “Namun dilain
sisi persimpangan, terdapat Saudara Korban dan Saksi Korban dengan ceroboh mengendarai
Motor dengan menerobos Lampu Lalu Lintas. Pengendara motor melaju dengan kecepatan
tinggi, tanpa menghiraukan aturan Lalu Lintas yang berlaku. Saudara Terdakwa yang
mengendarai Mobil dengan kecepatan tinggi tidak dapat menghindari tabrakan dengan
pengendara Motor yang menerobos Lampu Lalu Lintas, kedua kendaraan bertabrakan dengan
keras di persimpangan, menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan cedera pada pengemudi
maupun pengendara motor.” Dalam hal ini korban mengendarai kendaraan dengan kecepatan
tinggi sehingga tak dapat dihindarkan kecelakaan tersebut.

Kejelasan bahwa yang dilakukan oleh terdakwa merupakan unsur ketidaksengajaan


karena terdakwa dan korban mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi kemudian
Terdakwa Ahmad Muroofiul Kholqi juga koperatif untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya, yang mana di dalam surat dakwaan “Pada pukul 04.20 terdakwa dibawa ke kantor
polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut, terdekwa menyesal dan mengakui kesalahan nya, karna
mengemudi dalam keadaan mabuk”. Sehingga dalam Surat Dakwaan No : 123/Pid.B/2023/PN
SBY, sangat menyudutkan Terdakwa Ahmad Muroofiul Kholqi dalam satu persepektif padahal
korban juga mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.

BERDASARKAN HAL TERSEBUT, MAKA SANGATLAH LAYAK UNTUK


MENGATAKAN BAHWA SURAT DAKWAAN TIDAK JELAS

Bahwa berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Nomor: SE-004/J.A/11/1993 Tentang


Pembuatan Surat Dakwaan Tidak Jelas dalam surat dakwaan setelah itu Terdakwa langsung
mencekik leher dengan menggunakan berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas
dalam Surat Dakwaan, sehingga terdakwa dengan mudah memahami apayang didakwakan
terhadap dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaandengan sebaik-baiknya. Dalam dakwaan
penuntut umum masih menggunaka kata yang tidak sesuai dengan PUEBI yakni “.Terdakwa pun
membalas dan berkata Nggak ah aku pulang sendirian aja, aku pengen cepet sampe rumah,
makasih udah nawarin. Aku balik duluan ya. Bye”. hal seperti ini memanglah dimengerti oleh
terdakwa akan tetapi dalam persidangan bukan hanya terdakwa saja yang hadir namun elemen
masyarakat lain pun bisa turut hadir dalam perisdangan karena sidang yang dilaksanakan ini
ialah sidang yang terbuka untuk umum. Jadi tidak pantaslah seoarang penuntut menggunaka
bahasa asing atau bahasa daerah dalam suarat dakwaan atau dalam persidangan nantinya.
Dengan demikian cukup jelaslah bahwa penuntut umum tidak jelas dalam menguraikan
dakwaannya.

Bahwa pada kesempatan ini, tepat sekali kiranya Majelis Hakim menyoroti kualitas
dakwaan Nomor Reg. Perkara: 123/Pid.B/2023/PN SBY yang telah disampaikan oleh. Jaksa
Penuntut Umum, apakah tindakan hukum yang dilakukan, rumusan delik dan penerapan
ketentuan undang-undang yang dimaksud oleh KUHP dalam perkara ini apakah sudah tepat dan
benar serta apakah telah sesuai dengan norma-norma hukum, fakta dan bukti kejadian yang
sebenarnya, ataukah rumusan delik dalam dakwaan itu hanya merupakan suatu ‘imaginer” yang
sengaja dikedepankan sehingga membentuk suatu “konstruksi hukum” yang dapat menyudutkan
Terdakwa pada posisi lemah secara yuridis ;

Jika ditinjau dari sudut pasal 143 ayat (2) KUHAP yang menuntut bahwa surat dakwaan
harus jelas, cermat, dan lengkap memuat semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,
maka terlihat bahwa dakwaan sdr. Jaksa Penuntut Umum masih belum memenuhi persyaratan
yang dimaksud oleh Undang-undang tersebut baik dari segi formil maupun dari segi materilnya.
Keterangan tentang apa yang dimaksud tentang dakwaan yang jelas, cermat dan lengkap apabila
tidak dipenuhi mengakibatkan batalnya surat dakwaan tersebut karena merugikan Terdakwa
dalam melakukan pembelaan ;

Memperhatikan bunyi pasal 143 ayat (2) KUHAP terdapat 2 (dua) unsur yang harus
dipenuhi dalam surat dakwaan, yaitu :

Syarat Formil (Pasal 143 ayat (2) huruf a.


Maksudnya adalah suatu surat dakwaan harus memuat tanggal, ditanda taggani oleh
Penuntut Umum serta memuat nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa.

Syarat Materil (Pasal 143 ayat (2) HURUF b.

Maksudnya adalah suatu surat dakwaan harus memuat uraian secara cermat, jelas dan
lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat
tindak pidana itu dilakukan. Selanjutnya Pasal 143 ayat (3) huruf b KUHAP secara tegas
memyebutkan bahwa tidak dipenuhinya syarat-syarat materil ; surat dakwaan menjadi batal demi
hukum atau “null and void” yang berarti sejak semula tidak ada tindak pidana seperti yang
dilukiskan dalam surat dakwaan itu.

3. PERMOHONAN

Bahwa atas uraian eksepsi/keberatan yang telah kami sampaikan maka dengan ini kami
selaku Penasihat Hukum Terdakwa memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
pemeriksa perkara aquo agar berkenan memutuskan :

1. Menerima Keberatan Penasihat Hukum Terdawa Ahmad Muroofiul Kholqi

2. Menyatakan Surat Dakwaan Reg.Perk: 123/Pid.B/2023/PN SBY tanggal 25 Agustus


2023, tidak sah dan harus dibatalkan demi hukum.

3. Membebaskan Terdakwa Dari Tahanan

4. Membebankan Biaya Perkara Kepada Negara

4. PENUTUP

Demikianlah eksepsi ini kami sampaikan kepada Yang Mulia Ketua Majelis Hakim. Atas
perhatian serta terkabulnya eksepsi/keberatan ini kami ucapkan terima kasih dan bila ada
kekurangan atau kesalahan didalamnya kami mohon maaf atas keterbatasan kami selaku
manusia.

Hormat kami,

Penasihat Hukum Terdakwa


Akbar Wahyudi, SH

Anda mungkin juga menyukai