Anda di halaman 1dari 7

Padang, 14 September 2023

Kepada Yth,
Ketua dan Anggota Majelis Hakim
Dalam Perkara Nomor : 675/Pid.B /2023/PN.Pdg
Di
Pengadilan Negeri Padang

Perihal : Eksepsi / Nota Keberatan Atas Dakwaan Penuntut Umum


Dalam Perkara Nomor 675/Pid.B/2023/PN.Pdg

Assalamu’alaikum Wr.Wb

I. PENDAHULUAN.

Ketua dan Majelis Hakim yang mulia


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,

Untuk Dan Atas Nama Klein Kami Terdakwa :

1 NAMA : FAJRI ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN


Tempat/Tgl Lahir : Padang, 05 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Aster No.19, RT 002 RW 001, Kelurahan
Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Kota
Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Selanjutnya perkenankanlah kami atas nama Penasehat Hukum Terdakwa


mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang telah memberikan
kesempatan kepada kami Penasehat Hukum Terdakwa untuk mengajukan dan
membacakan Eksepsi/Nota Keberatan pada hari ini terhadap Surat Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perkara :PDM-619/L.3.10/Eoh.2/08/2023
yang telah dibacakan pada hari kamis, tanggal 7 September 2023 didepan
persidangan dalam perkara ini yang terbuka untuk umum.

Sidang yang kami hormati :


Selaku Penasehat Hukum dari terdakwa FAJRI ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN
berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Padang pada hari selasa tanggal 5 September 2023 dengan
Nomor : 126/pf.pid/9/2023/PN.Pdg, perkenankanlah kami terlebih dahulu
sebelum menyampaikan eksepsi ini, untuk menyatakan Puji dan Syukur
kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
bimbingan, kekuatan serta telah berkenan melimpahkan segala Rahmat,
Kodrat, Taufik dan HidayahNya dalam usaha kita nantinya mengejar dan
menggali guna menemukan hakekat kebenaran dan keadilan didalam
pemeriksaan perkara pidana ini.

Selanjutnya pada kesempatan ini, izinkanlah kami Penasehat Hukum beserta


terdakwa menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Ketua
dan Majelis Hakim yang mulia, atas kesempatan yang diberikan kepada kami
dalam menyampaikan dan mengajukan eksepsi ini untuk dan atas nama
terdakwa, serta selanjutnya akan memimpin persidangan terdakwa FAJRI
1|Page
ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN dan akan melakukan pemeriksaan secara teliti,
seksama, tegas dan bijaksana untuk memperoleh kebenaran materil dalam
mengungkapkan perkara yang kini berada didepan kita, sebagaimana yang
didakwakan terhadap diri terdakwa.

Ucapan terima kasih yang sama juga kami sampaikan kepada Penuntut
Umum yang dengan segala daya upaya akan berusaha untuk menemukan
kebenaran ditinjau dari sudut kepentingannya sebagai penuntut umum, yaitu
pandangan subjektif dari posisi yang objektif terhadap perkara yang tengah
dihadapi sekarang ini, berbeda dengan kami Penasehat Hukum terdakwa yang
mempunyai pandangan dan pendirian objektif dari posisi yang subjektif,
sedangkan diatas pandangan kedua pihak inilah Ketua dan Majelis Hakim
yang mulia sebagai “Dominus Litis”, selaku “Empire” atau wasit dengan
prakarsa dan inisiatifnya, membuka selebar-lebarnya kabut yang menyelimuti
kebenaran dalam perkara ini, tidak berat sebelah dan memandang kedua
belah pihak sama dimata hukum serta menempatkan supremasi hukum
diatas segala-galanya dengan selalu berpedoman pada “The Rule of Law dan
The Human Right.”

Oleh karena itu, bila nanti terdapat perbedaan pendapat dan pandangan,
terutama antara kami Penasehat Hukum terdakwa dengan Penuntut Umum
dalam perkara ini, hendaknya ditinjau semata-mata sebagai peninjauan
yuridis terhadap perkara yang sedang kita hadapi sekarang ini.

II. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Ketua dan Majelis Hakim yang mulia dan


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,

Setelah Penuntut Umum menyampaikan surat dakwaannya pada persidangan


hari kamis tanggal 7 September 2023, maka tiba pula giliran kami Penasehat
Hukum terdakwa untuk menyampaikan eksepsi pada hari ini terhadap surat
dakwaan Penuntut Umum tersebut.

Bahwa Penuntut Umum berdasarkan surat pelimpahan perkara dengan acara


biasa telah mengajukan dakwaan terhadap terdakwa FAJRI ALFARISI Pgl AJI
Bin IRWAN, sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan Penuntut Umum
tertanggal 23 Agustus 2023, No. Reg. Perkara :
PDM-619/L.3.10/Eoh.2/08/2023 dan berdasarkan penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Padang, terdakwa dihadapkan kepersidangan perkara
pidana dengan Nomor : 675/Pid.B/2023 PN.Pdg dengan Dakwaan kesatu
sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 338 KUHP.

Bahwa setelah kami Penasehat Hukum terdakwa membaca dan mempelajari


surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) serta mempelajari berkas
perkara, terutama Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ada, serta setelah
mengkonfirmasikan dengan terdakwa, maka demi kepentingan hukum
terdakwa dipandang perlu untuk menyampaikan eksepsi/keberatan terhadap
surat dakwaan Penuntut Umum tersebut dengan alasan-alasan sebagai
berikut :

 Bahwa bermula pada hari senin tanggal 17 April 2023, sekitar jam 21.30
wib, bertempat didepan cafe dua pintu, jln Aster, kel flamboyan baru, kec.
Padang Barat, Kota Padang, saksi davit saputra sedang ngobrol dengan
korban DEDE PUTRA. Tidak lama kemudian saksi davit saputra

2|Page
mendengar dan melihat adik korban yang bernama Irfan berkelahi
dengan terdakwa.
 bahwa selanjutnya terjadilah cekcok mulut dan pertengkaran antara
korban dengan Terdakwa. ketika itu Terdakwa berkata dengan nada
emosi kepada korban “caliak lah ang yo, indak aman ang disiko” (kenapa
kok mengancam ancam). Korban dan Terdakwa lalu saling mendekat.
Terdakwa kemudian berkata “calaik la ang yo, pokoknya indak aman ang
disiko”(lihat kamu ya, pokoknya tidak aman kamu disini). mendengar
perkataan Terdakwa tersebut, korban merasa emosi dan tidak senang
dengan perkataan Terdakwa. karena sama-sama emosi pada saat itu,
terjadilah perkelahian antara Terdakwa dengan korban.
 Bahwa pada saat itu saksi Davit Saputra bersama dengan Toni Marcelino
masih berusaha untuk melerai korban dan Terdakwa, namun karena dua
belah pihak emosinya sudah tidak terbendung, saksi Davit Saputra dan
Toni Marcelino tidak dapat lagi untuk untuk melerainya, kemudian saksi
Davit Saputra dan Toni Marcelino berusaha untuk menghindar dari
Terdakwa dan korban yang sedang berkelahi.
 Bahwa Terdakwa langsung memukul korban dengan kedua tangannya
secara bergantian kearah badan korban. Pada saat bersamaan Terdakwa
dengan kedua kakinya menendang kearah badan korban. Korban
langsung membalas memukul dengan kedua tangannya secara bergantian
kearah badan Terdakwa. Pada saat itu sandal yang dipakai korban pada
kaki kanan terlepas sehingga gerakan korban menjadi terbatas. Pada saat
itulah Terdakwa memukul telak kearah korban dan mengenai kepala
korban. Akibat pukulan Terdakwa tersebut mengakibatkan korban
langsung terjatuh kearah belakang dengan posisi terlentang dengan
bagian kepala belakang mengenai/membentur jalan beton ditempat
kejadian perkara (TKP)
 Bahwa saksi Aliefya Putera yang pada saat itu sedang berada ditempat
kejadian langsung mengejar korban serta mengangkat badan korban
kejalan datar. Pada saat itu kondisi korban keluar darah dari lubang
telinga dan mulut, kondisi fisik kejang, denyut nadi melemah. Saksi
Aliefya Putera berkata ”langsung baok karumah sakit” (langsung bawa
kerumah sakit). Korban kemudian dibawa dan dilarikan ke Rumah Sakit
terdekat.
 Akibat perbuatan Terdakwa korban mengalami luka berat sebagaimana
diuraikan dalam Visum Et Repertum No. 01/IPJ/OTP/V/2023 tanggal 2
Mei 2023 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. TAUFIK
HIDAYAT,M.Sc,Sp.FM selaku dokter pemeriksa pada Rumah Sakit Umum
Pusat DR. M. Djamil Padang dan pada hari Rabu tanggal 19 April 2023
korban meninggal dunia sesuai dengan Surat Sertifikat Medis Penyebab
Kematian Nomor rekam medis 01172715 tanggal 19 April 2023 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dr. TAUFIK HIDAYAT,M.Sc,Sp.FM selaku
dokter yang menerangkan pada rumah sakit Umum Pusat DR. M. Djamil
Padang.
 Bahwa sebagian kalangan perbuatan penganiayaan yang menyebabkan
meninggalnya seseorang sesuai dengan rumusan Pasal 351 ayat (2) dan
354 ayat (3) KUHP.
 Bahwa terhadap Surat Dakwaan Sdr. JPU tersebut, Penasehat Hukum
Terdakwa akan memberikan kesimpulan sebagai berikut:

a. Bahwa waku terjadinya perkelahian yang mengakibatkan hilangnya


nyawa seseorang tidak tepat ( tempus delicti).
b. Jika Terdakwa dengan sengaja melakukan penganiayaan berat
terhadap korban, maka tidak ada penganiayaan apabila luka berat
tersebut tidak benar-benar ditimbulkan, yaitu apabila setelah dilukai

3|Page
orang itu meninggal dunia, dalam hal ini tidak ada penganiayaan
yang menimbulkan kematian.
 Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah merupakan
tindakan spontanitas dan atau khilaf.

Majelis Hakim yang kami muliakan;


Saudara Jaksa Penuntut Umum;
Dan Hadirin yang kami hormati;

Bahwa dengan memperhatikan kesimpulan sidang pidana tersebut di atas,


maka Penasehat Hukum Terdakwa akan memulai Keberatan/Eksepsi dengan
memodifikasi secara yuridis formal dan materil apakah perkara pidana ini
sudah memenuhi hukum acara pidana yang berlaku;

III. Surat Dakwaan Tidak Dapat Diterima

Surat Dakwaan yang didakwakan terhadap Terdakwa FAJRI ALFARISI Pgl


AJI Bin IRWAN keliru sistematika dakwaan subsidiaritas, yaitu penempatan
dakwaan yang lebih besar ancaman pidananya berada pada Dakwaan Primer,
sedang tindak pidana yang lebih ringan ancaman pidananya ditempatkan
pada Subsider, Lebih Subsider, dan seterusnya.

IV. Keberatan Mengenai Surat Dakwaan Penuntut Umum tidak cermat


dan tidak jelas.

Tanggapan kami Penasehat Hukum Terdakwa terhadap Surat Dakwaan Jaksa


Penuntut Umum adalah :

1. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam Surat Dakwaan tidak menguraikan


dan menjelaskan “cara” tindak pidana tersebut dilakukan secara utuh,
tidak hanya terbatas dalam unsur delik tetapi meliputi cara Terdakwa
melakukan tindak pidana. Hal ini dianggap merugikan kepentingan
Terdakwa dalam membela diri.
2. Surat Dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tidak
menjelaskan keadaan-keadaan yang melekat pada tindak pidana yang
dilakukan oleh Terdakwa, apalagi keadaan tersebut merupakan
“keadaan khusus” yaitu suatu keadaan atau peristiwa yang tidak
terpisahkan dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa.

V. Dakwaan Salah Alamat

Bahwa berdasarkan fakta hukum Sdr. FAJRI ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN
melakukan perbuatan penganiayaan atas dasar atau unsur Overmacht (daya
paksa), maka oleh karenanya hal ini bukanlah perbuatan kejahatan seperti
yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Bahwa Sdr. FAJRI ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN melakukan


perbuatan Overmacht (daya paksa), karena sebelumnya telah terjadi peristiwa
perkelahian yang dilakukan oleh korban terhadap diri Terdakwa Sdr. FAJRI
ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN dan demi mempertahankan diri dari pukulan-
pukulan korban.

VI. Surat Dakwaan Batal Demi Hukum

4|Page
Bahwa Surat Dakwaan yang didakwakan kepada Terdakwa oleh Jaksa
Penuntut Umum harus dinyatakan Batal Demi Hukum karena melanggar
syarat materil yang diatur dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.

Bahwa dalam Surat Dakwaan yang didajukan oleh Jaksa Penuntut Umum
tidak diuraikan secara cermat, jelas, dan lengkap Tempat Kejadian Perkara
(TKP) peristiwa tindak pidana tersebut terjadi, Jaksa Penuntut Umum hanya
menyebutkan tempat kejadian ( locus delicti) tersebut sebagai korban tetapi
tidak menjelaskan secara pasti dimana justru tempat penganiayaan itu
dilakukan. Maka, Surat Dakwaan terhadap Terdakwa tidak cermat, jelas dan
lengkap peristiwa hukumnya.

Bahwa kami menemukan beberapa hal yang memperlihatkan bahwa Jaksa


Penuntut Umum tidak cermat dalam menyusun Surat Dakwaannya,
khususnya mengenai tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa
dengan tidak menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan
secara pasti, sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 142 ayat (2) sub b
KUHAP.

Bahwa ketidakcermatan itu sangat jelas terlihat dalam dakwaan kesatu


Primair, khususnya mengenai waktu dan tempat kejadian (tempus dan locus
delicti) tindak pidana itu dilakukan. Untuk lebih jelasnya kami kutip sebagai
berikut:

“. . . pada hari Selasa tanggal ——————– atau setidak-tidaknya pada


waktu lain sekitar bulan ——————, bertempat di ——————–, atau
setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Padang . . .”

Kutipan di atas menunjukkan bagaimana Jaksa Penuntut Umum, dalam


Surat Dakwaannya, tidak dapat menunjukkan secara pasti kapan dan dimana
Tindak Pidana itu dilakukan oleh Terdakwa. Ketidakcermatan tersebut
kemudian diulangi kembali oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan
subsidair. Kalimat “ atau setidak-tidaknya” merupakan cerminan dari
keragu-raguan Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam merumuskan perbuatan
yang dilakukan oleh Terdakwa. Padahal, sikap ragu-ragu, sebagaimana kita
ketahui bersama, akan bermuara pada ketidakjelasan. Dan dalam masalah
ini, ketidakjelasan dakwaan Jaksa Penuntut Umum sudah barang tentu akan
sangat merugikan Terdakwa, padahal kejelasan dan kepastian mengenai
waktu dan tempat terjadinya tindak pidana merupakan faktor yang
menentukan bagi pembelaan Terdakwa dan ataupun hakim dalam menyusun
putusannya.

VII. KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

Majelis Hakim yang kami muliakan;


Saudara Jaksa Penuntut Umum;
Dan Hadirin yang kami hormari;

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka Penasehat Hukum


Terdakwa berkesimpulan sebagai berikut:

1. Surat Dakwaan Jaksa keliru dalam sistematika dakwaan yaitu


penempatan ancaman pidana yang tidak berurut atau tidak sesuai

5|Page
sebagaimana mestinya, sehingga Surat Dakwaan terhadap Terdakwa
Sdr. FAJRI ALFARISI Pgl AJI Bin IRWAN tidak dapat diterima.
2. Dakwaan tidak jelas ( Obscuur Libel) , karena Dakwaan tidak
menjelaskan secara pasti dan utuh peristiwa hukum atau tindak pidana
yang didakwakan. Jaksa ragu dalam menentukan waktu dan tempat
( tempus dan locus delicti) sehingga dakwaan Jaksa Penuntut Umum
menjadi kabur.

Berdasarkan seluruh uraian di atas, perkenankanlah kami, mengajukan


permohonan kepada Majelis Hakim yang terhormat, agar sudilah kiranya demi
keadilan menjatuhkan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan eksepsi Terdakwa FAJRI ALFARISI Pgl AJI Bin


IRWAN;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa No. Register Perkara: PDM-
619/L.3.10/Eoh.2/08/2023, BATAL DEMI HUKUM;
3. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa No. Register Perkara: PDM-
619/L.3.10/Eoh.2/08/2023, TIDAK DAPAT DITERIMA dan
memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk segera
membebaskan Terdakwa keluar dari tahanan.
4. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka kami mohon agar
diberikan Putusan yang seadil-adilnya ( Ex aequo et bono), demi
tegaknya keadilan berdasarkan hukum yang berlaku dan Ke-
Tuhanan Yang Maha Esa.

Demikianlah eksepsi ini kami sampaikan kepada Ketua dan Majelis Hakim
yang mulia lagi bijaksana dipersidangan ini, semoga dapat dijadikan
pertimbangan dalam putusan sela nantinya.

Dan atas kesempatan dan bantuan serta pertimbangan dari Ketua dan Majelis
Hakim yang mulia lagi bijaksana, sebelumnya kami aturkan terima kasih.

Padang, 14 September 2023

Hormat Kami
Law Firm
“ AVISENNA & ASSOCIATES”
Penasehat Hukum Terdakwa

AVISENNA, S.H.

6|Page
FEBRIANTO AKBAR PERKASA, S.H.

AZZORI MARCES, S.H.

7|Page

Anda mungkin juga menyukai