Anda di halaman 1dari 10

NOTA PEMBELAAN (PLEDOI)

Terhadap

Surat Tuntutan Penuntut Umum Nomor : PDM - 23 / JKT SLTN/Ep/05/2023


Atas Nama Terdakwa
MARIO DANDY SATRIO

Oleh

Tim Penasihat Hukum MARIO DANDY SATRIO


Nomor : 047/Pen.Pid/2023/PN JKSL tanggal 15 April 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Majelis Hakim yang Terhormat,
Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan,
Dengan hormat,
Perkenankanlah Fatri Baknur,S.H.,M.H. pada Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran yang beralamat di
Jl. Cempaka Putih Barat No.17, Kec. Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat. Berdasarkan Surat Kuasa Nomor :
047/Pen.Pid/2023/PN JKSL oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Terdakwa:
Nama Lengkap : MARIO DANDY SATRIO
Tempat Lahir : Jogjakarta
Umur Tgl Lahir : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Ganesha II no. 12 Kel. Muja Muju Kematren Umbulharjo Kota
Jogjakarta
Agama : Kristen
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
Majelis Hakim yang kami muliakan
Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Guna memudahkan pemahaman, Nota Pembelaan (Pleidoi) ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi uraian pengantar.
BAB II : SURAT DAKWAAN DAN TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM, yang berisi
uraian surat dakwaan dan tuntutan pidana oleh Jaksa Penuntut Umum.
BAB III : FAKTA PERSIDANGAN DAN ANALISIS, berisi fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan
yang diperoleh melalui keterangan para saksi, serta analisa atas fakta-fakta hukum yang terungkap dalam
persidangan menyangkut sejauhmana peran Terdakwa berkaitan dengan dakwaan.
BAB IV : ANALISA YURIDIS, yang berisi analisis atas unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan terhadap
Terdakwa.
BAB V : KESIMPULAN & PENUTUP, yang berisi kesimpulan akhir pembelaan sekaligus memuat
permohonan kepada Majelis Hakim.
BAB I
PENDAHULUAN

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan.
Sebelum pembelaan ini kami mulai, sebagai insan yang beriman pertama-tama kami mengucapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT/Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya,kita diberikan
kesempatan, kekuatan, semangat serta kesehatan, khususnya kepada Tim Penasehat Hukum untuk Menjalankan
tugas sebagai kewajiban dalam menegakkan keadilan untuk menyusun dan menyampaikan Nota Pembelaan
(Pleidooi) bagi Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio Atas Tuntutan (Requisitoir) Jaksa Penuntut Umum terhadap
perkara pidana Nomor : 047/Pen.Pid/2023/PN JKSL tanggal 15 April 2023 di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan. Tentunya, harapan kami pembelaan ini dibacakan di hadapan serta disampaikan pada yang mulia
Majelis Hakim untuk kiranya dapat menjadi pertimbangan sepatutnya. Sebelum Majelis Hakim sampai pada
putusan akhir apakah terdakwa ini sungguh melakukan perbuatan sebagaimana yang telah didakwakan oleh
Saudara Jaksa Penuntut Umum, atau apakah terdakwa benar-benar terbukti secara sah dan meyakinkan berbuat
dan bersalah secara hukum sebagai mana yang dituntut oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutannya.
Setelah menyimak dan membaca Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Terdakwa Sdr. Mario
Dandy Satrio sekarang tibalah saatnya kami, sebagai Tim Penasehat Hukum Terdakwa, untuk menyampaikan
pledoi ini. Tentunya, pledoi ini bukanlah suatu pendapat dan atau pembelaan yang serta-merta agar terdakwa
dapat bebas diluar pertimbangan-pertimbangan hukum yang berlaku, tetapi pledoi ini lebih merupakan ikhtiar
kami untuk merangkai kembali fakta-fakta sebenarnya yang telah berlangsung di muka persidangan selama ini,
sehingga sebelum yang terhormat Majelis Hakim memberi putusan, telah mendapatkan keterangan, gambaran
dan atau bukti-bukti yang terang dan jelas atas perbuatan pidana yang dituduhkan kepada Terdakwa.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang telah
memimpin persidangan ini dengan penuh kesabaran, kearifan dan bijaksana sehingga persidanggan berjalan
impartial, fair dan objective, dan pada akhirnya semua saksi maupun terdakwa dapat menerangkan peristiwa
yang sebenarnya. Jika sekiranya dalam pemeriksaan persidangan ini terdakwa memberikan keterangan yang
menurut penilaian Majelis Hakim maupun Saudara Jaksa Penuntut Umum kurang bekenan kami memohonkan
maaf yang sebesar- besarnya; sama sekali tidak terlintas sedikitpun dalam benak terdakwa untuk mengurangi
wibawa pengadilan ataupun mempersulit jalannya persidangan .
Sebagaimana diyakini dalam upaya mencari kebenaran materil dan demi keadilan pada peradilan pidana, bahwa
Hakim, Jaksa Penuntut Umum, maupun Penasihat Hukum mempunyai fungsi yang sama walaupun berlainan
posisi. Baik Hakim, Jaksa Penuntut Umum, dan Penasihat Hukum sama-sama menjalankan fungsi sebagai aktor
dalam upaya menerapkan prinsip-prinsip keadilan dalam peradilan pidana. Sedangkan posisi masing-masing
aktor tersebut berbeda, seperti yang dinyatakan oleh Prof. Dr. M. Trapman sebagai berikut:
“Bahwa Terdakwa mempunyai pertimbangan subyektif dalam posisi yang subyektif, Penasihat Hukum
mempunyai pertimbangan yang obyektif dalam posisi yang subyektif, Penuntut Umum mempunyai
pertimbangan yang subyektif dalam posisi yang obyektif, sedangkan Hakim mempunyai pertimbangan yang
obyektif dalam posisi yang obyektif pula.”
Yang Mulia Majelis Hakim,
Yang terhormat Jaksa Penuntut Umum,
Pengadilan atau Mahkamah adalah sebuah forum publik, resmi, di mana kekuasaan publik ditetapkan oleh
otoritas hukum untuk menyelesaikan perselisihan dan pencarian keadilan dalam hal sipil, buruh, administratif,
dan kriminal di bawah hukum. Dalam negara dengan sistem common law, pengadilan merupakan cara utama
untuk penyelesaian perselisihan, dan umumnya dimengerti bahwa semua orang memiliki hak untuk membawa
klaimnya ke pengadilan. Dan juga, pihak tertuduh kejahatan memiliki hak untuk meminta perlindungan di
pengadilan.

Dunia hukum saat ini mendapatkan sorotan tajam dari berbagai masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
Bagaimana tidak, selain tidak benar-benar dijalankan berdasarkan pancasila dan UUD 1945, hukum Negara di
Indonesia juga tidak seimbang. Terlihat jelas bahwa kasus-kasus lebih memberatkan pada masyarakat kecil
sedangkan para pejabat pemerintahan yang kasus-kasusnya bisa direkayasa dengan mengandalkan uang dan
jabatan tinggi, sampai saat ini kasus tersebut masih belum selesai dengan tanggapan yang minim dari para
penegak hukum pemerintahan Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa hukum di Indonesia tidak sesuai
dengan hukum Negara yaitu sila kelima dalam pancasila yang bunyinya : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”.
Melalui persidangan yang berlangsung selama ini, apa yang semula masih samar dan terkesan dipaksakan untuk
diangkat sebagai perkara pidana, sekarang dapat terungkap secara jelas duduk perkara yang sebenarnya.
Sekarang ini kita telah dapat dengan mudah dan gamblang mengetahui bagaimana sebenarnya skenario yang
dirancang agar dapat menggiring dan menyeret Terdakwa sampai dipaksakan dan didudukkan di kursi
pesakitan. Kami meyakini bahwa Majelis Hakim Yang Mulia pasti memberikan putusan yang bijaksana dan
tetap mempertahan kan keadilan.
BAB II
SURAT DAKWAAN DAN TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan,
Selanjutnya dalam BAB II ini akan kami sampaikan untuk menanggapi secara khusus Surat Tuntutan yang
disampaikan Sdr. Penuntut Umum. Sepanjang mengenai analisa fakta versi Surat Tuntutan ini tidak akan kami
tanggapi secara khusus mengingat analisis kami pada Bab II pada dasarnya telah secara mutatis mutandis
menangkis apa yang telah diuraikan oleh Sdr.Penuntut Umum, sebagaimana yang diuraikan.
A. Dakwaan :
Bahwa dalam perkara ini, Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio didakwa melakukan Tindak Pidana sebagaimana
yang diatur dan diancam pidana sebagai berikut, yaitu terdakwa dituntut pidana kekerasan terhadap anak dan
atau penganiayaan yang mengakibatkan luka berat sebagaimana diatur dalam pasal dalam pasal 76c junto pasal
80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak subsidair Pasal 351 ayat 2 KUHPidana.
B. Tuntutan :
- Menyatakan terdakwa MARIO DANDY SATRIO bersalah melakukan tindak pidana kekerasan
terhadap anak dan atau penganiayaan yang mengakibatkan luka berat sebagaimana diatur dalam pasal
dalam pasal 76c junto pasal 80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsidair Pasal 351 ayat 2
KUHPidana.
- Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun penjara
dengan perintah agar terdakwa segera ditahan.
- Menetapkan agar Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000,- (dua
ribu rupiah).
BAB III
FAKTA PERSIDANGAN DAN ANALISIS

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin Sidang yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan,
Setelah kami mendengarkan keterangan saksi-saksi dipersidangan maka kami selaku Tim Penasihat Hukum
Terdakwa akan mengemukakan hal-hal yang telah kami dapat selama persidangan tersebut yakni sebagai
berikut:
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI
Adapun keterangan saksi-saksi yang diperoleh dalam persidangan sebagai berikut:
Hakim Ketua Majelis meminta untuk maju kedepan meja Majelis Hakim untuk pertanyaan yang diajukan,
sesudah itu Majelis Hakim mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada saksi, yang dijawab oleh saksi sebagai
berikut:
1. Saksi CRISTALINO DAVID OZORA, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut :
 Saksi mengenal terdakwa karena merupakan pacar dari mantannya atas nama AGNES
 Saksi AGNES menghubungi saksi CRISTALINO DAVID OZORA pada tanggal 20 Februari dengan
alasan ingin mengembalikan kartu pelajar milik saksi CRISTALINO DAVID OZORA
 Saat Saksi AGNES dan saksi CRISTALINO DAVID OZORA di Komplek Grand Permata Cluster
Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan kemudian terdakwa MARIO
DANDY SATRIO juga tiba di tempat tersebut sehingga terjadi perdebatan antara saksi CRISTALINO
DAVID OZORA dan terdakwa MARIO DANDY SATRIO.
 Terdakwa MARIO DANDY SATRIO menendang kaki saksi CRISTALINO DAVID OZORA sehingga
saksi CRISTALINO DAVID OZORA terjatuh, kemudian terdakwa MARIO DANDY SATRIO
memukul saksi CRISTALINO DAVID OZORA berkali-kali menggunakan tangan kanan. Kemudian
saat saksi CRISTALINO DAVID OZORA sudah terjatuh, terdakwa MARIO DANDY SATRIO
menendang kepala saksi CRISTALINO DAVID OZORA. Kemudian menendang perut saksi
CRISTALINO DAVID OZORA, sehingga saksi CRISTALINO DAVID OZORA mengalami luka pada
bagian kepala, kaki dan perut.
2. Saksi AGNES, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut :
 Saksi mengenal terdakwa karena merupakan pacar dari saksi sendiri
 Saksi AGNES menghubungi saksi CRISTALINO DAVID OZORA pada tanggal 20 Februari dengan
alasan ingin mengembalikan kartu pelajar milik saksi CRISTALINO DAVID OZORA
 Saat Saksi AGNES dan saksi CRISTALINO DAVID OZORA di Komplek Grand Permata Cluster
Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan kemudian terdakwa MARIO
DANDY SATRIO juga tiba di tempat tersebut sehingga terjadi perdebatan antara saksi CRISTALINO
DAVID OZORA dan terdakwa MARIO DANDY SATRIO.
 Saksi melihat Terdakwa MARIO DANDY SATRIO bersama temannya menendang kaki saksi
CRISTALINO DAVID OZORA sehingga saksi CRISTALINO DAVID OZORA terjatuh, kemudian
terdakwa MARIO DANDY SATRIO memukul saksi CRISTALINO DAVID OZORA berkali-kali
menggunakan tangan kanan. Kemudian saat saksi CRISTALINO DAVID OZORA sudah terjatuh,
terdakwa MARIO DANDY SATRIO menendang kepala saksi CRISTALINO DAVID OZORA.
Kemudian menendang perut saksi CRISTALINO DAVID OZORA, sehingga saksi CRISTALINO
DAVID OZORA mengalami luka pada bagian kepala, kaki dan perut.

B. KETERANGAN TERDAKWA :
Bahwa dimuka persidangan, Terdakwa menerangkan di dalam pemeriksaan yang pada pokoknya sebagai
berikut :
Terdakwa Arif Bijaksana Menerangkan :
 Terdakwa MARIO DANDY SATRIO mengenal saksi CRISTALINO DAVID OZORA karena
merupakan mantan pacar dari pacar terdakwa.
 Terdakwa MARIO DANDY SATRIO tiba di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Kelurahan
Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan karena dihubungi oleh saksi AGNES.
 Terdakwa MARIO DANDY SATRIO berdebat saksi CRISTALINO DAVID OZORA atas
permasalahan saksi AGNES sehingga Terdakwa MARIO DANDY SATRIO mendorong saksi
CRISTALINO DAVID OZORA sehingga terjatuh,
 Terdakwa tidak pernah menendang atau memukul saksi CRISTALINO DAVID OZORA dan hanya
mendorong sehingga terjatuh dan luka yang dialami oleh saksi CRISTALINO DAVID OZORA akibat
terjatuh tersebut
ANALISIS FAKTA
Yang dimaksud dengan fakta hukum adalah bahasan atau kajian atas fakta-fakta yang diperoleh dimuka
persidangan dengan menghubungkan fakta satu dan lainnya, sehingga fakta-fakta tersebut akan mempunyai
nilai sebagai alat bukti yang mendukung Surat dakwaan.
Bahwa dari keseluruhan fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan saksi-saksi, dan
keterangan Terdakwa maka terlebih dahulu kami melakukan penilaian terhadap alat bukti tersebut apakah telah
memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah sebagaimana ditentukan dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP
sehingga dapat digunakan untuk membuktikan unsur delik yang kami dakwakan kepada Terdakwa sebagai
berikut:
A. Terhadap Keterangan Saksi
Di persidangan ini telah didengar keterangan Saksi, yaitu saksi Agnes. Saksi tersebut sebelum memberikan
keterangannya telah mengucapkan sumpah menurut agama Islam dan keterangan yang diberikannya di
persidangan secara bebas tanpa paksaan serta merupakan keterangan berdasarkan peristiwa yang ia dengar, lihat
dan alami sendiri, terkait tindak pidana penganiayaan, adapun pada intinya saksi mengatakan bahwa Terdakwa
Sdr. Mario Dandy Satriomelakukan tindak pidana penganiayaan semata-mata karena adanya cemburu dan
adanya penghinaan yang kelewat batas yang dilontarkan Sdr. Cristalino David Ozora terhadap terdakwa beserta
keluarganya. Merasa harga dirinya beserta keluarganya direndahkan maka secara spontan terdakwa mendorong
Sdr. Cristalino David Ozora sehingga terjatuh hingga memar di wajah.
B. Terhadap Keterangan Terdakwa
Dipersidangan telah didengar keterangan Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio, keterangan Terdakwa tersebut
diberikan di depan persidangan sehingga sesuai dengan ketentuan pasal 189 ayat (1) KUHAP. Kemudian,
keterangan terdakwa juga diberikan dalam sidang yang terbuka untuk umum serta tanpa di bawah tekanan. Oleh
karena hal-hal tersebut, maka keterangan terdakwa adalah alat bukti yang sah sebagaimana diatur dalam pasal
184 ayat (1) huruf e KUHAP.
BAB IV
ANALISA YURIDIS

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati,
Sidang yang kami muliakan,
Setelah kami uraikan fakta-fakta persidangan yang didapati dari keterangan saksi, dan terdakwa yang
disampaikan pada persidangan sebagaimana telah diuraikan diatas. Maka tibalah kami tim Penasihat Hukum
untuk membuktikan unsur-unsur pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum.
Bahwa jikalau Jaksa Penuntut Umum mendakwakan Terdakwa dengan pasal 76c junto pasal 80 Undang-undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak subsidair Pasal 351 ayat 2 KUHPidana maka unsur penganiayaan dan kekerasan terhadap anak tidak
memenuhi. Karena Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio hanya mendorong Sdr. Cristalino David Ozora hingga
terjatuh. Oleh karenanya, sungguh tidak adil bila Jaksa Penuntut Umum menyatakan hanya Terdakwa
melakukan penganiayaan.
Bahwa berdasarkan keterangan saksi, terdakwa, dan bukti bahwa umur Sdr. Cristalino David Ozora pada saat
kejadian sudah berumur 17 tahun 14 hari sehingga tidak dapat lagi dikategorikan sebagai anak-anak, pasal yang
dituntutan Jaksa Penuntut Umum, yaitu pada pasal 76c junto pasal 80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak sesuai, karena
penganiayaan yang dilakukan terdakwa pada dasarnya termasuk ke dalam kategori penganiayaan biasa sesuai
yang termuat dalam Pasal 351 KUHPidana dengan ketidaksesuaian tuntutan pidana yang diberikan Jaksa
Penuntut Umum, yang seharusnya tidak lebih dari dua tahun delapan bulan pidana penjara apabila dilihat dari
tuntutan maksimal dari pasal 351 KUHP ini.
Bahwa tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menuntut Terdakwa selama 5 (lima) tahun sangat memberatkan
bagi Terdakwa. Di mana saat ini Terdakwa masih merupakan pemuda yang masih dalam masa sekolah dan
memiliki jenjang karir kedepannya yang memiliki cita-cita yang belum tercapai yang kedepannya dapat berguna
bagi orang tua, keluarga, bangsa dan Negara.
BAB V
KESIMPULAN & PERMOHONAN

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Penuntut Umum, Terdakwa, dan Hadirin yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan,
Demikian Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami ajukan, yang mana di dalam penyusunannya masih memiliki
kekurangan dan keterbatasan, meskipun demikian semoga Nota Pembelaan atau Pledoi ini dapat berguna bagi
penegakan hukum dan keadilan, serta mempunyai makna bagi kami, Terdakwa selaku Pencari Keadilan.
Bahwa oleh karena persidangan dan nota pembelaan tersebut telah selesai kami uraikan satupersatu, maka
dengan segala kerendahan hati Tim Penasehat Hukum Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio memohon dengan
hormat kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio tidak terbukti kesalahannya secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum.
2. Menyatakan menolak dakwaan dan atau tuntutan secara keseluruhan yang diberikan Jaksa Penuntut Umum
terhadap terdakwa.
3. Membebaskan Terdakwa Sdr. Mario Dandy Satrio dari semua tuntutan hukum (Vrijspraak) atau setidak-
tidaknya lepas dari semua tuntutan hukum (Ontslaag Van Alle Rechtsvervolging).
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara.
Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan berpendapat lain, maka mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et Bono) .
Sebagai bahan untuk kita renungkan bersama, perlu kita camkan kata mutiara dari seorang bijak yang
mengatakan Fiat Justitia Ruat Coallum (tegakan hukum walau langit akan runtuh).
Demikianlah Nota Pembelaan (Pledoi) ini kami sampaikan dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan
bagi Majelis Hakim dalam memberikan putusan nanti. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan
rahmat, kebijaksanaan serta pengampunan dalam hidup kita.
Jakarta Selatan,
Hormat Kami
Tim Penasehat Hukum Terdakwa

Fatri Baknur,S.H.,M.H

Anda mungkin juga menyukai