Pertanyaan:
2. Jelaskan pertimbangan hukumnya dan peristiwa yang mana saja yang dapat
dan/atau tidak dapat diselesaikan melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)?
Jelaskan
Dari beberapa peristiwa diatas yang dapat diselesaikan melalui APS adalah kasus
PT.FIF, karena dalam Kasus PT.FIF tersebut merupakan delik aduan dan
merupakan perbuatan yang dapat dijerat pasal 368 dan pasal 372, sehingga
penerapan atas ultimum remidium penting untuk diterapkan melalui upaya
penyelesaian APS. Sedangkan kasus Oknum TNIdan Kasus Kepala Desa NM,
keduanya tidak dapat diselesaikan melalui APS sebeb sengketa yang dapat
diselesaikan melaui APS adalah mengenai kasus perdata saja dan para pihak
yang bersengketa memiliki itikad baik secara Bersama-sama untuk
mengesampingkan penyelsaian melalui pengadilan.
b) Lakukan analisa:
1. perbuatan melawan hukum apa saja yang dapat dikenakan terhadap PT. FIF
sebagai korporasi, ke 65 Oknum TNI, NM (52) seorang Kepala Desa di Kecamatan
Sempor? Jelaskan dan tunjukkan unsur-unsur melawan hukumnya!;
a. Kasus PT FIF, dalam kasus ini diketahui bahwa perjanjian fidusia oleh PT
FIF tidak didaftarkan, sehingga posisi kreditur hanyalah sebagai kreditur
konkuren. Oleh seb itu, atas perampasan PT FIF dapat dijerat pasaal 368
KUHP dan pasal 372 KUHP dengan unsur sebagai berikut.
• Pasal 368 KUHP:
✓ Barangsiapa: PT FIF
✓ dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan hak: perbuatan PT FIF menguntungkan diri sendiri
yang bertujuan pelunasan piutang
✓ memaksa orang dengan kekerasan atau ancaman kekerasanuntuk
memberikan barang, : perampasan oleh PT FIF
✓ yang sama sekali atau sebagaiannya termasuk kepunyaan orang itu
sendiri kepunyaan orang lain atau supaya orang itu membuat utang
atau menghapus piutang: diketahui perbuatan tersebut bertujuan
untuk menghapus utang PT FIF
• Pasal 372 KUHP
✓ Barangsiapa: PT FIF
✓ dengan sengaja ;perbuatan yang dilakukan dengan sengaja
✓ memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali
atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain: Sepeda motor
tersebut milik Anwar dan dimiliki PT FIF dengan melawan hak
✓ barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan: barang
tersebut berada dibawah penguasaan PT FIF atas sepengetahuan
Anwar
b. Oknum TNI
Atas tindakan anarkis para TNI tersebut maka dapat dikenakan Pasal
170 ayat (1) KUHP dengan unsur sebagai berikut :
●Pasal 170 ayat (1) KUHP
✓ -Barangsiapa : Oknum TNI
✓ -di muka umum : Perbuatan tersebut dilakukan secara terang-
terangan
✓ -bersama-sama : perbuatan tersebut dilakukan secara bersama-
sama
✓ -melakukan kekerasan terhadap orang atau barang : dalam
perbuatan tersebut paraoknum TNI telah melakukan kekerasan
terhadap orang dan perusakan barang
c. Kepala Desa NM
Perbuatan yang dilakukan oleh Kepala Desa NM tersebut dapat dikenakan
pasal 372 KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut:
●Pasal 372 KUHP
✓ Barangsiapa : Kepala desa NM
✓ dengan sengaja : Perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja
✓ memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama
sekali atau sebagiannya
✓ termasuk kepunyaan orang lain : Sepeda motor tersebut adalah milik
debitur SM
✓ barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan : barang
tersebut dibawah penguasaan NM atas dasar sebagai objek jaminan
yang sah
c) Lakukan Analisa tentang tindakan pihak kepolisian (tingkat Polsek) pada Tipe
Kasus-1 yang berbeda dengan pihak kepolisian tingkat provinsi (Polda-Jatim) dalam
penanganan menafsirkan dua pesoalan hukum fidusia antara PT FIF dengan Moch.
Anwar Latuwo? Jelaskan dan tunjukkan parameter yang anda gunakan untuk
memberikan justifikasi tersebut!
Dalam pertimbangan yang digunakan oleh kepolisian tingkat polsek atas kasus
antara PT FIF denganAnwar adalah mengenai penguasaan sepeda motor oleh
PT FIF tersebut yang mana hanya dianggap mengamankan dan bukan
merampas. Namun dalam hal ini dapat diketahui bahwa perbuatan yang
dianggap sebagai “mengamankan” tersebut dilakukan dengan cara merebut atau
merampas barang dari pemiliknya dengan maksud agar pemiliknya tersebut tidak
dapat menguasai sepeda motornya. Sehingga jika diukur dari parameter tujuan
dari perbuatan yang dilakukan oleh PT FIF tersebut, maka telah benar interpretasi
dan pertimbangan yang diterapkan oleh kepolisian tingkat provinsi dimana
perbuatan tersebut dapat dijerat dengan Pasal 368 KUHP dan Pasal 372 KUHP