Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HASAN

NIM : 041263265

MATKUL : HUKUM PERSAINGAN USAHA

1. Tuliskan dan uraikan contoh kasus dalam kegiatan monoli, monopsoni dan penguasa
pangsa pasar!
PT. Conch South Kalimantan Cement (CONCH) dinilai dengan sengaja
menurunkan harga semen atau jual rugi untuk menguasai pasar.

Sebelum masuk kedalam pembahasan ada baiknya kita menguraikan terlebih


dahulu apa itu monoli, monopsony dan penguasa pangsa pasar.

Monoli sendiri atau lebih sering di dengar dengan kata monopoli adalah suatu
keadaan yang dipegang oleh satu perusahan yang di pegang penuh. Dimana
perusahaan ini biasanya memiliki layanan yang di butuhkan oleh orang banyak.
Perusahaan yang melakukan monopoli ini biasanya akan mengambil keuntungan
maksimal atau besar. Oleh sebab itu biasanya mereka menjadikan perusahaan
mereka tidak memiliki pesaing. Sedangkkan monopsoni sendiri adalah suatu
bentuk pasar dimana di dalamnya hanya terdapat satu penjual dan satu pembeli.
Kelompok pengusaha selaku pembeli tunggal ini menguasai pasar dan nantinya
dapat memunculkan potensi persaingan yangtidak sehat. Monoposoni ini
merupakan kebalikan dari monopoli yang di kuasai oleh satu penjual yang besar.

Adapun uraian sekilas mengenai kasus ini sebagai berikut :

Kasus ini bermula dari laporan publik. Dalam laporan publik tersebut disebut
adanya dugaan pelanggaran Pasal 20 UU No. 5/1999, khususnya terkait upaya jual
rugi dan/atau penetapan harga yang sangat rendah oleh CONCH dalam penjualan
semen PCC di Kalimantan Selatan. Tindakan jual rugi tersebut disimpulkan
melalui bukti yang menunjukkan harga jual rata-rata yang lebih rendah
dibandingkan harga pokok penjualan untuk penjualan semen jenis PCC di wilayah
Kalimantan Selatan. Hal tersebut turut diperkuat oleh Laporan Keuangan di tahun
2015, dimana CONCH mengalami kerugian sebagai akibat dari perilaku tersebut.
Pada 2015 lalu, CONCH di Kalimantan Selatan menjual semen jenis Portland
Composite Cement (PCC) seharga Rp58 ribu per zak 50 kilogram. Sementara,
Semen Gresik dari BUMN Semen Indonesia menjual seharga Rp60 ribu-Rp65
ribu untuk berat kemasan serupa. Hal itu dilakukan oleh CONCH di tahun-tahun
berikutnya yang secara perlahan membuat semen dari luar Kalimantan tersingkir
dari pasar.

Kasus diatas sudah menggambarkan bagaimana PT. Conch South Kalimantan


Cement (CONCH) ingin menguasai pangsa pasar. Hal ini dikarekan PT COACH
menjual harga semen murah sehingga menjatuhkan harga pasar. Dimana sudah
jelas pada “UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat “ hal yang dilakuka oleh PT COACH membuat
harga semen dari luar Kalimantan menjadi tidak laku. Dengan harga yang sangat
miring membuat semua konsumen menjadi tertarik dalam membeli bahan baku
bangunan yang terbilang murah dengan kualitas baik. Tetapi pada kasus ini
sebelum semakin berbuntut panjang PT COACH menerima sanksi dengan
dendaaa Rp 22 milyar dikarenakan PT COACH dinilain dengan sengaja
menurunkan harga semen atau jual rugi untuk menguaai pasar.

2. Tuliskan dan uraikan contoh kasus dalam kegiatan jual rugi (predatory pricing) dan
persekonkolan (conspiracy)
Masih dengan kasus yang sama saya mengangkat kasus dari PT COACH
dimana PT COACH yang diakarenakan kepemilikan dikendalikan oleh anhui coach
cement company limited selaku induk utama perusahaan multinasioanll yang
memiliki kemampuan finansial yang cukup kuat dan berpotensi besar dalam
menguasai industri semen secara global. Dengan dukungan ini termasuk dalam
kategori persekonkolan (conspiracy) dimana nantinya COACH akaan memiliki
kemampuan secara financial dalam menjalankan bisnis tersebut.dengan melakukan
jual rugi PT COACH akan mendapatkan penjualan nomor 1 yang akan menguasai
pasar semen global. Dengan dukungan finnansial PT COACH tidak akan rugi.
Dikarenakan dengan menguasai harga pasar PT coach akan bergerak lebih sehingga
dengan melakukan jual rugi diiharapkan bisa menguasai pasar semen global. Hal ini
sangat tidak di benarkan dalampersaingan. Dimana dengan melakukan kegiatan jual
rugi (predatory pricing) dan persekonkolan (conspiracy) nantinya akan merusak citra
perusahaan terkait dan merusak pasar.

Anda mungkin juga menyukai