Anda di halaman 1dari 14

EKONOMI MIKRO

“MAKALAH PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, DAN MONOPOLISTIK”


DOSEN : Rian Rahmat Ramadhan,SE.,M.Si

Oleh:

1. Anju Dwi Putra (220304035)


2. Suty Aulia (220304039)
3. Nabilla Jannati (220304040)

KELOMPOK 5
1REG B MGT1

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang StrukturPasar (pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan pasaroligopoli) ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kamiberterima
kasih pada bapak Rian Rahmat Ramadhan,SE.,M.Si selaku Dosen mata kuliah EkonomiMikro
Universitas Muhammadiyah Riau yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasanserta pengetahuan kita
mengenai bagaimana struktur pasar yang ada di Indonesia. Kami jugamenyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari katasempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikanmakalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yangsempurna tanpa saran yang
membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orangyang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yangkurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
Anda demiperbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang
berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar
juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai
kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang
berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari unsur produksi, distribusi,
ataupun unsur konsumsi.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pasar monopoli,
monopolistik dan pasar oligopoli, dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya
terhadap kegiatan ekonomi. Telah kitaketahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sengat
besar sekali bagi perubahan zaman yangsudah mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan
bergulirnya waktu dan perubahan duniapasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang
senakin maju saja. Hal ini dapatkita lihat dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju
sekali.

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar monopoli, oligopoli dan monopilistik.
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar monopoli, oligopoli dan monopilistik.
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar monopoli,
oligopoli dan monopolistik.
d. Mengetahui jenis-jenis pasar monopoli, oligopoli dan monopilistik.
e. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar monopoli, oligopoli dan monopilistik.
f. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar monopoli, oligopoli dan
monopilistik.
BAB II
DEFINISI PASAR MONOPOLI, PASAR OLIGOPOLI DAN PASAR
MONOPOLISTIK

A. Pengertian Pasar Monopoli.


Dalam ilmu ekonomi, ada beberapa jenis pasar. Salah satunya adalah pasar monopoli
yang merupakan bentuk dari pasar persaingan tidak sempurna. Kata “monopoli” sendiri
berasal dari bahasa Yunani, yakni “Monos”yang berarti satu dan “polein” artinya menjual.
Suatu perusahaan dapat dikatakan menjalankan pasar monopoli apabila mereka adalah satu-
satunya penjual di industri.
Perusahaan tersebut bisa menjadi satu-satunya penjual karena memang tidak ada barang
pengganti yang sangat dekat.
Maka dari itu, biasanya perusahaan monopoli dapat memiliki keuntungan yang sangat besar.
Sebab, sulit bagi pesaing untuk memasuki industri yang sama tersebut.

ciri-ciri pasar monopoli


1. Industri Satu Perusahaan
Ciri-ciri pasar monopoli yang pertama ialah hanya ada satu perusahaan dalam industri
tersebut. Itu sebabnya pasar monopoli disebut juga sebagai pasar dominasi.
Karena itu, produk atau layanan dari perusahaan itu tidak bisa dibeli dari tempat atau
perusahaan lain.
Pelanggan pun tak memiliki pilihan lain, sehingga mereka harus membeli dari perusahaan
monopoli tersebut.
2. Tidak Memiliki Barang Pengganti yang Mirip
Mengapa produk atau layanan dari perusahaan pasar monopoli tidak bisa dibeli dari tempat
lain. Hal ini karena tidak ada barang pengganti yang mirip.
Barang yang dijual merupakan satu-satunya yang ada di pasaran. Pasalnya, tidak ada
perusahaan lain yang menjual barang serupa atau bahkan yang mirip untuk menggantikan
barang tersebut.
3. Sulit bagi Perusahaan Lain untuk Jadi Pesaing
Karena suatu perusahaan sudah mendominasi keseluruhan pasar, maka akan sangat sulit bagi
perusahaan lain untuk menjadi kompetitor.
Dikutip dari Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah, ada beberapa hambatan untuk
masuk ke dalam pasar yang mendominasi seperti ini.
Beberapa di antaranya ada yang bersifat legal dengan dibatasi oleh undang-undang.
Misalnya, perniagaan BBM oleh PT Pertamina berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1971
Tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara.
Ada juga yang bersifat teknologi dengan menggunakan sangat canggih dan tidak mudah
dicontoh. Selain itu, ada yang terhambat masalah keuangan karena membutuhkan modal yang
sangat besar.
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
Ciri pasar persaingan tidak sempurna yang telah mendominasi selanjutnya yakni bisa
memengaruhi penentuan harga.
MHal ini karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasainya.
Jadi, tak heran apabila perusahaan monopoli disebut sebagai price setter yang memiliki
kekuasaan untuk menentukan harga jual secara penuh.
5. Promosi dalam Bentuk Iklan Kurang Dibutuhkan
Ciri-ciri lain dari perusahaan monopoli adalah tidak terlalu membutuhkan promosi atau iklan.
Sebab, perusahaan tersebut merupakan yang satu-satunya di industri.
Karena pelanggan tak memiliki pilihan lain, maka setiap produk atau layanan yang dijual
akan selalu didatangi pembeli.
Jadi, iklan tidak dibutuhkan lagi untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Kalaupun perusahaan monopoli membuat iklan, ini bertujuan untuk memelihara hubungan
baik dengan para pelanggannya.
B. Pengertian Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini
maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Beberapa
dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar oligopoli
merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang menghasilkan
barang-barang yang bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua perusahaan saja maka
disebut duopoli.
Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung pada tindak-
tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen
dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Karakteristik Pasar Oligopoli
Dari pengertian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat beberapa karakter dari pasar
oligopoli yaitu sebagai berikut:

a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)


Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam pasar, agar
dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan
diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan
(duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan menghitung
rasio konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa
persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan
(empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan (four
firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri dikuasai
oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang
semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila
CR4 melebihi 40%. Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika
CR8 80, berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan
terbesar.

b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated Product)


Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara
persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan
mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika
dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy) untuk
meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu mengendalikan
harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan antar perusahaan adalah
persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy). Contoh pasar
oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, film kamera.
Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja, pipa, paralon, seng dan
kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik.
Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan
perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih
mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang
menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli dengan produk
diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek) tertentu.

c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi (Interdependence Decisions)


Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi
perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri
(potensial firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk industri,
perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual terbatas (limiting prices)
yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.

d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)


Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga,
namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa
sebagai berikut :
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan tingkat
efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan
intelijen industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan
pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar perusahaan dapat
memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli


Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu sebagai berikut
:
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,
semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat
modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi
(biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar.
Dalam industri mobil, untuk satu jenis, skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil
minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil
saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila
biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk memproduksi
sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka
perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit
produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan
persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non
harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri
oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan
dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar
mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak
perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya
hanya terdapat sedikit produsen.

Jenis-jenis Pasar Oligopoli


Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu :
a. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.
b. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh
beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli


Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar
oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang
paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini
dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan
dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih
disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih normal
berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk
kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi.
Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar
ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit
penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat
penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga,
konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan
persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga
dan kualitas barang.
Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan
sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal
sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika
dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa
perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada
perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat
masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama
(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi
dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah
diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila
terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan
bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki
pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan
jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak
memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat
membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.

C. Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah sebuah bentuk pasar dimana ada banyak produsen
yang saling berkompetisi dengan produk yang hampir serupa namun memiliki beberapa
perbedaan. Perbedaan ini yang menjadi ciri khas dari produk yang dijual oleh masing-masing
produsen. Kegiatan produksi barang tersebut dikenal sebagai product differentiation atau
diferensiasi produk. Karena produk yang diproduksi hampir serupa, masing-masing produsen
akan bersaing dari segi kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik


1. Banyak perusahaan.
2. Kebebasan masuk dan keluar bagi perusahaan baru.
3. Perusahaan menghasilkan produk yang berbeda.
4. Perusahaan memiliki permintaan harga yang tidak elastis, sehingga mereka
dapat menjadi pembuat harga karena produk yang khas.
5. Perusahaan menghasilkan laba normal dalam jangka panjang tetapi bisa
menghasilkan laba sangat tinggi dalam jangka pendek.
6. Perusahaan tidak efisien secara alokasi dan produktif

Sifat – sifat persaingan pasar monopolistik adalah :


Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.
Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk,
mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-
beda terhadap konsumen.
Perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang
terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus
dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka
memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli
barang-barang produksinya.
Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya
memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.
Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan
dalam diferensiasi jenis komoditi yang dihasilkan dan persaingan dalam kampanye
iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan
monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing-masing. Dampak yang timbul dari
keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya Kedudukan persaingan monopolistik akan
membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak
sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma.
Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan,
terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya
konsumen. Mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga
cenderung mendekati harga pokok produksi.

Kekurangan Pasar Monopolistik


Banyaknya produsen dalam pasar membuat persaingan yang ketat. Dalam pasar monopolistik,
beberapa perusahaan besar akan memiliki pangsa pasar yang dominan (bisa mencapai 30-
40%), kemudian sisanya dipegang oleh banyak perusahaan-perusahaan kecil. Contoh: Pangsa
pasar air mineral kemasan di Indonesia didominasi oleh Aqua (hampir 90% pada tahun 2008),
kemudian 10% sisanya dipegang oleh perusahaan lainnya.
BAB III
KASUS PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI DAN MONOPOLISTIK

A. Kasus Pasar Monopoli


PT Aneka Tambang Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengalami persaingan yang ketat dengan perusahaan
sejenis lainnya. Akibatnya, perusahaan sering mengalami penurunan atau kenaikan laba bersih,
sehingga perusahaan melakukan penurunan biaya seiring pertumbuhan usaha guna
menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh modal kerja yang dihitung dari selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar
terhadap laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dan metode analisis datanya dengan pendekatan kuantitatif. Data yang
digunakan merupakan data kuantitatif dengan jenis data sekunder. Sampel yang digunakan dari
laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan IDX selama enam tahun terakhir, yaitu tahun
2011-2016. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, koefisien korelasi,
koefisien determinasi, dan uji t. Modal kerja sebagai variable independen dan laba bersih
sebagai variable dependen. Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik t. Berdasarkan hasil
penelitian dengan tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa variabel modal kerja
berpengaruh tidak signifikan terhadap laba bersih pada PT Aneka Tambang Tbk yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan thitung sebesar 1,292 sedangkan ttabel
sebesar 2,77645 yang artinya thitung ttabel. Nilai tingkat signifikansinya sebesar 0,285 ≤ 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima sesuai kriteria pengujianya,
yaitu thitung ≤ ttabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti terdapat pengaruh tidak
signifikan antara modal kerja terhadap laba bersih.

terlihat bahwa proses hilirisasi di ANTAM lebih lambat dibandingkan dengan perusahaan
lainnya yang ada di Indonesia, terutama untuk komoditas nikel dan bauksit, permasalahan yang
muncul adalah kenapa hilirisasi di ANTAM lebih lambat dengan perusahaan lain?. Kondisi
tersebut perlu dianalisis apakah terjadi kesalahan strategi dalam membangun proses hilirisasi
ANTAM? ataukah kebijakan strategi yang dipilih tidak berjalan dengan baik?. Maka dalam
penelitian ini akan dibahas terkait lambatnya proses hilirisasi di ANTAM dikaitkan dengan
Strategi yang diterapkan oleh ANTAM selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Adapun tujuan
dari penelitian Analisis Kebijakan Strategis Pada ANTAM adalah mengevaluasi kondisi
ANTAM 5 tahun terakhir dari tahun 2014 s.d. 2018 terkait dengan strategi yang dijalankan
terkait dengan perubahan situasi pasar, perkembangan ekonomi, adanya pendatang baru dan
perkembangan teknologi. Selanjutnya, membuat formulasi kebijakan strategis yang sesuai
dengan perubahan eksternal dan internal.

Prosedur analisis data dimulai dari evaluasi strategik dengan memperoleh data internal dari
pelaksanaan strategik yang berupa annual report ANTAM dari tahun 2014-2018, kemudian
masukan untuk faktor eksternal diperoleh dari annual report pesaing ANTAM dan Laporan
Lembaga Research Mineral, yaitu WoodMac, kemudian masuk ke Tahap Input dengan
membuat matriks IFAS dan EFAS, dilanjutkan dengan membuat Competitive Profile Matriks
(CPM), lanjut ke Tahap 2 pencocokan dengan membuat matriks berikut SWOT, SPACE, BCG,
IE dan Grand Strategy. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan strategi dengan menggunakan
Matriks QSPM, hasil dari strategi yang diperoleh dari evaluasi dibandingkan dengan strategi
yang sudah berjalan,

Jawaban
adalah tahap memasukan data-data yang diperlukan untuk mengukur subyektivitas
selama tahap awal perumusan strategi. Tahap ini menurut (Sukanta, Sari, A Dessy, Darajat,
Andhika, 2018) merupakan peringkas informasi dasar keadaan perusahaan secara internal dan
eksternal. Proses input ini terdiri dari:
Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS)
Memungkin para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi,
sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan kompetitif
dalam bentuk matriks. Menurut Suciyanti et al. (2018), Apabila total nilai untuk faktor
eksternal/EFAS semakin mendekati 1, berarti semakin banyak ancaman dibandingkan
peluangnya. Apabila nilainya mendekati 4, berarti semakin banyak peluang dibandingkan
ancamannya
Tempat penelitian yang digunakan yaitu ANTAM yang terletak di Jalan TB Simatupang
Jakarta Selatan. Data yang digunakan adalah Annual Report ANTAM yang diunduh dari
Website resmi ANTAM yaitu www. antam.com. Seri data yang digunakan untuk penelitian
ini, dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dari 2014 s.d. 2018.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menganalisis strategi ANTAM.
Penggunaan metode deskriptif untuk memberikan gambaran mendalam terhadap permasalahan
penelitian dengan data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Melakukan observasi dan deep
interview pakar diantaranya VP Business Development, VP Corporate Strategic dan VP
Exploration Planning and Mining Development.
Jenis dan sumber data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pakar. Data sekunder dalam penelitian ini
meliputi annual report ANTAM 2014-2018, annual report pesaing ANTAM, Konsultan
Research Woodmac 2014-2018, jurnal, tesis,

B. Kasus Pasar Oligopoli Di Indonesia

Layanan Operator Kartu Paket/Seluler


Perang di industri telekomunikasi, khususnya penyedia layanan operator seluler kian hari
kian sengit. Hal ini salah satunya dapat terlihat dari konsolidasi bisnis yang dilakukan demi
dapat bertahan dan menantang pemimpin pasar.

Kondisi tersebut membuktikan bahwa industri ini merupakan salah satu yang paling menarik,
salah satunya karena menjanjikan pendapatan yang relatif tetap setiap bulan dari jasa yang
ditawarkan baik itu layanan panggilan dan pesan singkat maupun data internet dengan sistem
pembayaran di awal (prabayar) maupun di akhir (pascabayar).

Indonesia yang digadang-gadang akan menjadi salah satu ekonomi digital terbesar di dunia,
juga menjadi alasan lain bagi para operator untuk tidak keluar dari arena tinju. Penetrasi
ekonomi digital tentu akan meningkatkan jumlah pelanggan, dengan ekonomi digital yang
lebih besar pada akhirnya akan mendongkrak permintaan, khususnya akan data internet.

Pertumbuhan ekonomi digital salah satunya terlihat dari menjamurnya layanan video on
demand baik itu produk dalam negeri maupun impor. Streaming drama Korea hingga
pertandingan sepak bola berkualitas jernih pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi data
dan merupakan peluang yang tidak akan dilewatkan oleh para penyedia operator seluler
Tanah Air.
Saat ini terdapat empat emiten yang menawarkan jasa operator seluler di Indonesia yakni
Telkom Indonesia (TLKM) dengan kartu sejuta umat Telkomsel, kemudian ada XL Axiata
(ECXL), Indosat (ISAT) dan Smartfren (FREN).

Soal Kasusnya

Lalu bagaimana kondisi pasar telekomunikasi Indonesia? Emiten mana yang dapat
memaksimalkan pendapatan dari para pelanggannya?

Jawabannya

Berdasarkan jumlah pelanggan, Telkomsel masih memimpin dengan pangsa pasar lebih dari
setengah total pelanggan Tanah Air. Hingga akhir tahun 2020 jumlah pelanggan pasca bayar
Telkomsel mencapai 6,5 juta pelanggan, dengan 163 juta lainnya menggunakan kartu
prabayar.

Indosat dan XL berada di posisi dua dan tiga dengan selisih tipis di antara keduanya angka ini
akan berubah jika ditambah pengguna kartu 3, dan di posisi terakhir ada emiten milik Grup
Sinarmas.

Dalam tiga tahun terakhir jumlah pengguna layanan pasca bayar mengalami pertumbuhan,
kecuali Indosat yang jumlah pelanggannya sempat turun tahun 2019, sebelum kembali naik
tahun 2020.

C. Kasus Pasar monopolistik di Indonesia

Pakaian Brand

Pengertian branded adalah sebuah sebutan yang berasal dari kata brand yang di dalam
bahasa Indonesia memiliki arti Merek. Jadi jika kita artikan maka branded memiliki makna
kata bermerek di dalam bahasa Indonesia Produk yang bermerek tidak harus melulu produk
dari luar Negeri, karena bisa juga produk dari Indonesia di cap “bermerek” karena
kualitasnya yang sangat baik.

Pergerakan desainer-desainer muda serta brand-brand lokal di Indonesia membuat sektor


fashion berkontribusi paling besar dalam industri kreatif. Berawal dari sebuah event yang
bernama Brightspot Market, nama dari berbagai brand-brand lokal yang menawarkan pakaian
ready to wear semakin dikenal. Salah satunya adalah KLE, sebuah brand desainer lokal yang
didirikan oleh Kleting Titis Wigati pada tahun 2009. Hingga saat ini, nama KLE telah dikenal
oleh masyarakat luas, memiliki empat point of sales, mendapat berbagai penghargaan, aktif
mengikuti berbagai acara fashion bergengsi, serta memiliki produk dengan desain unik yang
berkualitas. Perkembangan tersebut dapat dikatakan sangat baik, mengingat usianya baru
lima tahun sejak pertama kali didirikan. Terlebih lagi, tidak ditemukan iklan KLE pada media
massa, sehingga menarik untuk diteliti bagaimana KLE, sebuah brand lokal yang baru
berdiri, berkomunikasi hingga dapat dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, rumusan
masalah dari penelitian ini adalah bagaimana KLE membangun brand equity-nya sebagai
brand desainer lokal ? Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dalam
membangun brand equity-nya, KLE berkomunikasi sesuai dengan latar belakang dan
karakteristiknya sebagai brand desainer lokal yang baru berdiri selama lima tahun. Begitu
juga dalam hal pemilihan channel serta konsepnya, KLE dipengaruhi oleh latar belakang dan
karakteristiknya. Hal ini dikarenakan sistem manajemen KLE yang terpusat pada Kleting
sehingga seluruh keputusan KLE berdasar pada preferensi dan selera Kleting. Dalam memilih
channel serta konsep, KLE telah berangkat dari big idea yang sama yaitu bold, fleksibel, dan
approachable. Secara garis besar, channel yang digunakan oleh KLE telah
mengkomunikasikan pesan yang sama. Fakta bahwa KLE tidak pernah memasang iklan pada
media massa namun namanya telah dikenal oleh masyarakat luas disebabkan oleh banyaknya
publikasi yang didapat oleh KLE.

Anda mungkin juga menyukai