DISUSUN OLEH :
Nurul Hidayah (2204011)
Reniya Maryuni (2204011)
Septina Ziadatin (220401150)
Silmi Kaffah (220401152)
Siska Nur Adriani (22040115)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas dan berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul "pasar oligopoli dan monopilistis’’
ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memahami salah satu tugas kelompok pada
mata kuliah Ekonomi mikro di program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi, Universitas Hamzanwadi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi
yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pendengar.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidak sesuaian materi yang kami sampaikan pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami penulis makalah ini menerima kritik dan saran dari pembaca agar bisa membuat makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu diketahui bahwa teori oligopoli ini mempunyai sejarahyang sangat
panjang sekali. Pada tahun 1916 Sir Thomas Moore pertama kali
memperkenalkan istilah oligopoli dalam karyanya, yakni “Utopia” 11.
Dalam karyanya itu dinyatakan bahwa ketika perusahaan yang ada di pasar
lebih dari satu, maka mereka tidak harus berada pada suatu tingkat
kompetisi. Sementara itu untuk pertama kalinya tahun 1838 teori oligopoli
ini secara formal diperkenalkan oleh salah seorang tokoh, yaitu Augustin
Cournot berdasarkan karyanya “Researches sur les priciples mathematiques
de la theorie des richesses”. Akan tetapi lima puluh tahun kemudian, teori
Augustin Cournot tersebut ditentang oleh tokoh ekonom lain, yaitu
Bertrand. Akan tetapi meskipun Augustin Cournot banyak mendapatkan
kritik, hingga saat ini teori Cournot tersebut dianggap sebagai suatu
benchmark untuk teori oligopoli yang lain. Sedangkan Teori pasar
monopolistik atau biasa dikenal dengan pasar persaingan monopolistik
dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap kekuatan analisis pada pasar
persaingan sempurna dan pasar monopoli. Model pasar monopolistis
dikembangkan pada akhir dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1030.
Model pasar persaingan monopolistis dikembangkan oleh seorang ekonom
inggris bernama John Robinson dan seorang ekonom Amerika serikat
bernama Edward Chambelain.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud pasar oligopoli
2. Apa yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli
3. Apa yang di maksud pasar monopolistik
4. Apa kekurangan dan kelebihan pasar monopolistik
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pasar oligopoli
2. Untuk mengetahui penyebab terbentuknya pasar oliopoli
3. Untuk mengetahui pengertian dari pasar monopolistik
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan monopolistik
BAB II
PEMBAHASAN
PASAR OLIGOPOLI
A. Pengertian pasar oligopoli
Perlu diketahui bahwa teori oligopoli ini mempunyai sejarahyang sangat
panjang sekali. Pada tahun 1916 Sir Thomas Moore pertama kali memperkenalkan
istilah oligopoli dalam karyanya, yakni “Utopia” 11. Dalam karyanya itu dinyatakan
bahwa ketika perusahaan yang ada di pasar lebih dari satu, maka mereka tidak
harus berada pada suatu tingkat kompetisi. Sementara itu untuk pertama kalinya
tahun 1838 teori oligopoli ini secara formal diperkenalkan oleh salah seorang
tokoh, yaitu Augustin Cournot berdasarkan karyanya “Researches sur les priciples
mathematiques de la theorie des richesses”. Akan tetapi lima puluh tahun
kemudian, teori Augustin Cournot tersebut ditentang oleh tokoh ekonom lain, yaitu
Bertrand. Akan tetapi meskipun Augustin Cournot banyak mendapatkan kritik,
hingga saat ini teori Cournot tersebut dianggap sebagai suatu benchmark untuk
teori oligopoli yang lain.
Terlebih dahulu perlu kita pahami bahwa istilah oligopoli itu berasal dari
bahasa Yunani, yakni dari kata oligos polein yang mempunyai arti bahwa
beberapa penjual atau yang menjual sedikit. Yang dimaksud oleh beberapa
penjual di sini, yaitu penawaran terhadap satu jenis barang hanya dilakukan atau
dikuasai oleh beberapa perusahaan saja. Beberapa di sini adalah paling sedikit 2
perusahaan dan paling banyak adalah 10 atau bahkan 15 perusahaan.
Dapat kita artikan bahwa pasar oligopoli ialah salah satu bentuk persaingan
di pasar yang dikuasai oleh beberapa produsen (penjual) pada suatu wilayah
tertentu. Adapun pasar oligopoli merupakan salah satu bentuk pasar di mana hanya ada
beberapa perusahaan yang dapat menghasilkan produk yang dijual di
pasar tersebut, di mana perusahaan-perusahaan itu saling bersaing antara satu
dengan lainnya untuk memenangkan pasar. hal inilah yang menjadi ciri yang
utama dari pasar oligopoli. Pasar oligopoli ini merupakan salah satu jenis dari
pasar persaingan yang tidak sempurna. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa
pasar oligopoli itu sendiri adalah pasar yang di dalamnya hanya ada beberapa
penjual atau perusahaan yang menghasilkan barang yang sejenis.
Masing-masing perusahaan dalam suatu pasar oligopoli menempatkan
dirinya menjadi bagian yang terikan dalam suatu permainan yang ada di pasar.
Dalam hal ini keuntungan yang diperoleh mereka tergantung dari tingkah laku
pesaingnya. Dengan demikian berbeda halnya dengan pasar-pasar sebelumnya,
dalam pasar oligopoli ini sangat dibutuhkan promosi produk melalui iklan,
penyesuaian harga, dan lainnya dengan tujuan supaya dapat menjauhkan
konsumen mereka dari para pesaingnya. Pada umumnya praktik oligopoli ini
dilakukan oleh penjual sebagai suatu upaya dalam rangka menahan supaya
perusahaan lain yang sekiranya sangat potensial untuk masuk ke pasar.
Disamping itu juga perusahaan melakukan praktik oligopoli sebagai salah satu
usaha untuk menikmati laba normal yang ada di bawah tingkat maksimum melalui
penetapan harga jual yang terbatas, sehingga dapat menyebabkan tidak adanya
persaingan harga antara perusahaan yang satu dengan yang lain yang sedang
melaksanakan praktik oligopoli.
Umumnya struktur dari pasar oligopoly tersebut dapat terbentuk pada suatu
industri yang mempunyai capital intensive yang cukup tinggi. Misalnya yang kita
kenal adalah industri kertas, semen, dan industri mobil. Berdasarkan Undang-
undang No.5 tahun 1999 oligopoli dikelompokkan menjadi suatu bentuk perjanjian
yang dilarang, meskipun pada umumnya oligopoli tersebut dapat terjadi hanya
melalui adanya keterkaitan reaksi. Hal ini dikhususkan untuk barang yang identic
ataupun homogen dengan kartel. Oleh karena itu ketentuan mengenai oligopoli
lebih baik digabung dengan yang mengatur mengenai kartel.
Perlu diketahui bahwa keputusan untuk investasi yang akurat sangat diperlukan
supaya perusahaan yang bersangkutan bisa berjalan dengan tingkat efisiensi tinggi.
Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan tersebut akan melakukan
kegiatan intelijen industri dengan tujuan supaya mengetahui atau memperoleh
informasi mengenai keadaan, kekuatan danjuga kelemahan dari pesaing nyata
maupun yang sangat potensial. Informasi tersebut akan sangat penting sekali supaya
perusahaan bisa meramalkan mengenai reaksi para pesaingnya mengenai setiap
keputusan yang diambilnya.
D. HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN DALAM PASAR OLIGOPOLI
Dapat dijelaskan bahwa da dua macam jenis hubungan diantara perusahaanyang ada di
dalam pasar oligopoly, yakni diuraikan berikut ini.
Adanya kesepakatan diantara perusahaan di dalam suatu pasar oligopoli biasanya dapat berupa
kesepakatan mengenai harga yang ditetapkan di pasar dan juga mengenai produksi (kadangkala
kesepakatan itu disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”). Hal ini bertujuan supaya mereka dapat
menghindar adanya perang harga, di mana ini nantinya hanya akan menyebabkan kerugian untuk
setiap perusahaan pada kondisi tertentu. Misalnya adanya kesepakatan mengenai produksi dan
harga di dalam organisasi OPEC. Kesepakatan ini umumnya mengatur mengenai berapa banyak
jumlah output yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan sampai dengan harga yang
ditetapkan juga sama. Adanya kesepakatan mengenai jumlah produksi bisa dinyatakan dalam
bentuk pembagian jumlah produksi berdasarkan banyaknya jumlah permintaan efektif yang ada
di pasar terhadap jumlah perusahaan yang dapat menghasilkan produk tersebut yang juga sama.
Adanya persaingan diantara perusahaan di dalam suatu pasar oligopoli pada umumnya
bisa berupa adanya perbedaan harga dan juga jumlah produk yang diproduksi oleh masing-
masing perusahaan. Hal ini dapat saling berhubungan dengan positif dan timbal balik, dilakukan
dalam upaya ingin memperoleh jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya atau dari
para pesaingnya.
Ada beberapa hal yang dimungkinkan bisa terjadi pada pasar oligopoli ini terkait dengan
harga yang berlaku dan juga jumlah produksi yang dihasilkan relatif sama, yakni berikut ini.
1) Apabila ada suatu perusahaan yang mencoba untuk menambah jumlah produksi dengan tujuan
supaya harga jual produk tersebut lebih murah disbanding pesaingnya, maka langkah ini
biasanya langsung diikuti pesaingnya dengan cara menurunkan harga jual dari produk terkait.
2) Apabila ada satu perusahaan yang mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah
jumlah produksinya dengan tujuan supaya bisa menguasai pangsa pasar, maka langkah tersebut
langsung diikuti oleh perusahaan lainnya. Respon tersebut dapat berupa langsung menurunkan
harga barangnya atau juga dengan menjual lebih banyak produknya di pasar untuk menurunkan
harga produk tersebut
i
3) Apabila ada satu perusahaan yang menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara
langsung menurunkan harga atau dengan cara lain yaitu mengurangi jumlah produksinya, maka
perusahaan lain justru tidak akan mengikutinya.
a. Oligopoli murni
Dalam pasar ini perusahaan menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai
dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh: pasar semen, produsen bensin.
b. Oligopoli diferensial
Biasanya perusahaan dalam pasar menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir. Contoh: pasar mobil, pasar sepeda motor.
2) Di dalam pasar oligopoli dapat melakukan penelitian dan juga adanya pengembangan produk
yang dihasilkan.
3) Di dalam pasar oligopoli sangat memperhatikan kepuasan dari konsumennya karena ada
persaingan diantara para penjual di pasar.
1) Adanya pasar oligopoli justru bisa menciptakan adanya ketimpangan dalam distribusi
pendapatan diantara satu penjual dengan yang lain.
2) Dapat mendorong munculnya inflasi apabila harga yang stabil dan terlalu tinggi.
3) Dapat menimbulkan adanya pemborosan terhadap biaya produksi apabila adanya kerjasama
diantara para oligopolis dikarenakan semangat mereka untuk bersaing kurang
4) Dapat menimbulkan adanya eksploitasi terhadap pembeli dan juga pemilik dari faktor
produksi.
i
5) Pasar oligopoli sangat susah sekali untuk dimasuki oleh perusahaan-perusahaan yang baru
muncul.
PASAR MONOPOLISTIK
A. KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pada pembahasan terdahulu, kita telah membahas bagaimana perusahaan persaingan
sempurna tidak memiliki kekuatan sama sekali dalam mempengaruhi harga, dan
bagaimana perusahaan dalam persaingan sempurna memperoleh keuntungan
maksimal. Kita juga telah membahas bagaimana perusahaan monopoli dapat memilih
harga dan volume output untuk memaksimalkan laba dan bagaimana perusahaan
monopoli memegang kendali harga dan menetapkan harga atas produknya.
Pada dasarnya, struktur pasar persaingan monopolistic mirip dengan konsep dalam
pasar persaingan sempurna. Di mana pada pasar tersebut juga terdapat banyak
perusahaan-perusahaan yang secara bebas bisa untuk keluar dan masuk pasar. Satu
perbedaanya adalag produk yang dihasilkan tidaklah homogeny akan tetapi
terdiferensiasi. Akan tetapi, adanya perbedaan diantara satu merk produk dengan
merk produk lainnya tidaklah jauh. Meskipun produk yang dihasilkan telah
terdiferensiasi, namun antara produk satu dengan yang lain sangat mungkin menjadi
saling substitusi.
Karakteristik ini merupakan ciri yang sangat penting untuk membedakan antara pasar
persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna.Berikut beberapa
karakteristik dari pasar persaingan monopoli.
Apabila perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek dapat
memperoleh keuntungan di atas normal, maka perusahaan baru akan tertarik untuk
masuk dalam industri tersebut sehingga jumlah perusahaan dalam industri bertambah
banyak. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan dalam suatu pasar persaingan
monopolistik tidak terdapat hambatan yang cukup berarti bagi perusahaan untuk bisa
masuk ke dalamnya. Dengan demikian apabila semakin banyak perusahaan yang baru
masuk ke suatu industri, maka akan semakin banyak pula kapasitas produksinya.
Secara otomatis dalam periode waktu atau jangka panjang perusahaan tersebut hanya
mendapatkan laba yangnormal.
Dewasa ini tingkat persaingan bukan harga dalam merebut pangsa pasar menjadi
suatu yang umum dalam pasar persaingan. Perusahaan-perusahaan melakukan
berbagai usaha daalm merebut konsumen. Beberapa hal yang dilakukan oleh para
perusahaan dalam melakukan persaingan bukan harga,adalah sebagai berikut.
a. Diferensiasi Produk
Perusahaan-perusahaan yang ada di suatu pasar persaingan monopolistis akan selalu
berusaha untuk menghasilkan produk yang mempunyai sifat tertentu, yaitu bisa
dibedakan secara jelas dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada di pasar. Dengan
demikian kita bisa melihat akan ada barang yang berbeda baik secara merk, desain, mutu
maupun corak.
Merupakan suatu keistimewaan pasar persaingan monopolistis yang tidak dapat
ditemukan dalam pasar persaingan sempurna, di mana terdapat berbagai variasi antara
barang yang satu dengan yang lain. Oleh sebab itulah deferensiasi produk bisa
memunculkan kekuasaan monopoli.
b. Periklanan
Persiapan dan membuat iklan merupakan salah satu hal yang penting dan biasanya
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern yang ada saat ini guna memasarkan
poduknya. Adapun tujuan yang hendak dicapai perusahaa dalam melakukan pengiklanan
produknya adalah sebagai berikut: (1) memberikan penjelasan kepada konsumen
mengenai barang yang telah dipproduksi; (2) memberikan penekanan bahwa produk yang
mereka hasilkan mempunyai kwalitas sangat baik sekali; dan (3) dapat menciptakan dan
juga memelihara hubungan yang bagus diantara konsumennya. Berdasarkan ketiga tujuan
iklan di atas, biasanya tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam pasar pesaingan
monopolistik ialah hanya tujuan yang pertama dan kedua. Biasanya iklan dipergunakan
oleh perusahaan untuk mengenalkan hasil produk baru yang mereka hasilkan kepada
masyarakat dengan harapan masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut.
Disamping itu tujuan kedua adalah untuk mempertahankan eksistensi mereka dipasar.
c. Merk Dagang
Dalam perkembangan terakhir, paar ekonom mendukung adanya merk dagang. Hal
tersebut disebabkan karena mereka memandang sebagai cara yang bermanfaat bagi
konsumen untuk memastikan bahwa barang yang mereka beli memiliki kualitas yang
tinggi. Erdapat dua pandangan dalam kaitannya tentang hal ini. Pertama, merek dagang
memberikan informasi kepada konsumen mengenai kualitas barang, ketika kualitas tidak
dapat ditentukan dengan mudah sebelum dilakukan pembelian. Kedua, merk dagang
memberi insentif kepada perusahaan untuk menjaga kualiats produknya,
karena dengan merk dagang mereka mempertaruhkan reputasi
perusahaannya
Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.
Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika Aditama.
Parkin, Michael. 2008. Economics 8th Edition. Perason Education, Inc (P).
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.
Parkin, Michael. 2008. Economics 8th Edition. Perason Education, Inc (P).
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta:
Mitra Wacana Media.