Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKONOMI MIKRO

PASAR OLIGOPOLI DAN MONOPOLISTIS


Dosen Pengampu: Huzain Zaelani, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Nurul Hidayah (2204011)
Reniya Maryuni (2204011)
Septina Ziadatin (220401150)
Silmi Kaffah (220401152)
Siska Nur Adriani (22040115)

UNIVERSITAS HAMZANWADI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas dan berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul "pasar oligopoli dan monopilistis’’
ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memahami salah satu tugas kelompok pada
mata kuliah Ekonomi mikro di program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi, Universitas Hamzanwadi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami
semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi
yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pendengar.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidak sesuaian materi yang kami sampaikan pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami penulis makalah ini menerima kritik dan saran dari pembaca agar bisa membuat makalah
yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Pancor, 29 Maret 2024

Kelompok V

i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu diketahui bahwa teori oligopoli ini mempunyai sejarahyang sangat
panjang sekali. Pada tahun 1916 Sir Thomas Moore pertama kali
memperkenalkan istilah oligopoli dalam karyanya, yakni “Utopia” 11.
Dalam karyanya itu dinyatakan bahwa ketika perusahaan yang ada di pasar
lebih dari satu, maka mereka tidak harus berada pada suatu tingkat
kompetisi. Sementara itu untuk pertama kalinya tahun 1838 teori oligopoli
ini secara formal diperkenalkan oleh salah seorang tokoh, yaitu Augustin
Cournot berdasarkan karyanya “Researches sur les priciples mathematiques
de la theorie des richesses”. Akan tetapi lima puluh tahun kemudian, teori
Augustin Cournot tersebut ditentang oleh tokoh ekonom lain, yaitu
Bertrand. Akan tetapi meskipun Augustin Cournot banyak mendapatkan
kritik, hingga saat ini teori Cournot tersebut dianggap sebagai suatu
benchmark untuk teori oligopoli yang lain. Sedangkan Teori pasar
monopolistik atau biasa dikenal dengan pasar persaingan monopolistik
dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap kekuatan analisis pada pasar
persaingan sempurna dan pasar monopoli. Model pasar monopolistis
dikembangkan pada akhir dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1030.
Model pasar persaingan monopolistis dikembangkan oleh seorang ekonom
inggris bernama John Robinson dan seorang ekonom Amerika serikat
bernama Edward Chambelain.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud pasar oligopoli
2. Apa yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli
3. Apa yang di maksud pasar monopolistik
4. Apa kekurangan dan kelebihan pasar monopolistik

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pasar oligopoli
2. Untuk mengetahui penyebab terbentuknya pasar oliopoli
3. Untuk mengetahui pengertian dari pasar monopolistik
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan monopolistik
BAB II
PEMBAHASAN

PASAR OLIGOPOLI
A. Pengertian pasar oligopoli
Perlu diketahui bahwa teori oligopoli ini mempunyai sejarahyang sangat
panjang sekali. Pada tahun 1916 Sir Thomas Moore pertama kali memperkenalkan
istilah oligopoli dalam karyanya, yakni “Utopia” 11. Dalam karyanya itu dinyatakan
bahwa ketika perusahaan yang ada di pasar lebih dari satu, maka mereka tidak
harus berada pada suatu tingkat kompetisi. Sementara itu untuk pertama kalinya
tahun 1838 teori oligopoli ini secara formal diperkenalkan oleh salah seorang
tokoh, yaitu Augustin Cournot berdasarkan karyanya “Researches sur les priciples
mathematiques de la theorie des richesses”. Akan tetapi lima puluh tahun
kemudian, teori Augustin Cournot tersebut ditentang oleh tokoh ekonom lain, yaitu
Bertrand. Akan tetapi meskipun Augustin Cournot banyak mendapatkan kritik,
hingga saat ini teori Cournot tersebut dianggap sebagai suatu benchmark untuk
teori oligopoli yang lain.
Terlebih dahulu perlu kita pahami bahwa istilah oligopoli itu berasal dari
bahasa Yunani, yakni dari kata oligos polein yang mempunyai arti bahwa
beberapa penjual atau yang menjual sedikit. Yang dimaksud oleh beberapa
penjual di sini, yaitu penawaran terhadap satu jenis barang hanya dilakukan atau
dikuasai oleh beberapa perusahaan saja. Beberapa di sini adalah paling sedikit 2
perusahaan dan paling banyak adalah 10 atau bahkan 15 perusahaan.
Dapat kita artikan bahwa pasar oligopoli ialah salah satu bentuk persaingan
di pasar yang dikuasai oleh beberapa produsen (penjual) pada suatu wilayah
tertentu. Adapun pasar oligopoli merupakan salah satu bentuk pasar di mana hanya ada
beberapa perusahaan yang dapat menghasilkan produk yang dijual di
pasar tersebut, di mana perusahaan-perusahaan itu saling bersaing antara satu
dengan lainnya untuk memenangkan pasar. hal inilah yang menjadi ciri yang
utama dari pasar oligopoli. Pasar oligopoli ini merupakan salah satu jenis dari
pasar persaingan yang tidak sempurna. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa
pasar oligopoli itu sendiri adalah pasar yang di dalamnya hanya ada beberapa
penjual atau perusahaan yang menghasilkan barang yang sejenis.
Masing-masing perusahaan dalam suatu pasar oligopoli menempatkan
dirinya menjadi bagian yang terikan dalam suatu permainan yang ada di pasar.
Dalam hal ini keuntungan yang diperoleh mereka tergantung dari tingkah laku
pesaingnya. Dengan demikian berbeda halnya dengan pasar-pasar sebelumnya,
dalam pasar oligopoli ini sangat dibutuhkan promosi produk melalui iklan,
penyesuaian harga, dan lainnya dengan tujuan supaya dapat menjauhkan
konsumen mereka dari para pesaingnya. Pada umumnya praktik oligopoli ini
dilakukan oleh penjual sebagai suatu upaya dalam rangka menahan supaya
perusahaan lain yang sekiranya sangat potensial untuk masuk ke pasar.
Disamping itu juga perusahaan melakukan praktik oligopoli sebagai salah satu
usaha untuk menikmati laba normal yang ada di bawah tingkat maksimum melalui
penetapan harga jual yang terbatas, sehingga dapat menyebabkan tidak adanya
persaingan harga antara perusahaan yang satu dengan yang lain yang sedang
melaksanakan praktik oligopoli.
Umumnya struktur dari pasar oligopoly tersebut dapat terbentuk pada suatu
industri yang mempunyai capital intensive yang cukup tinggi. Misalnya yang kita
kenal adalah industri kertas, semen, dan industri mobil. Berdasarkan Undang-
undang No.5 tahun 1999 oligopoli dikelompokkan menjadi suatu bentuk perjanjian
yang dilarang, meskipun pada umumnya oligopoli tersebut dapat terjadi hanya
melalui adanya keterkaitan reaksi. Hal ini dikhususkan untuk barang yang identic
ataupun homogen dengan kartel. Oleh karena itu ketentuan mengenai oligopoli
lebih baik digabung dengan yang mengatur mengenai kartel.

B. Faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli


1. Adanya efisiensi skala besar (Efficiency Of Big Scale)
Di dalam kehidupan yang nyata, perusahaan yang menekuni usahanya
dalam bidang industri kertas, semen, mobil, pupuk, mesin pada umumnya
mereka mempunyai struktur oligopoli. Dalam hal ini keberadaan teknologi yang
padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam suatu proses produksi
barang tertentu, di mana efisiensi atau biaya rata-rata minimum baru akan
tercapai apabila output diproduksi dengan skala yang sangat besar. Hal inilah
yang menjadi suatu kendala bagi perusahaan lain untuk bisa masuk (barriers
to entry) ke dalam pasar. Sehingga nantinya tidak mengherankan apabila hanya
terdapat sedikit produsen dalam suatu pasar oligopoli.
2. Kompleksitas manajemen
Sangat berbeda sekali dengan struktur pasar lainnya, di mana pasar
oligopoli ini ditandai dengan persaingan harga dan juga persaingan non harga.
Di samping itu perusahaan harus dengan cermat dan teliti dalam
memperhitungkan keputusan mereka supaya nantinya keputusan tersebut tidak
memunculkan reaksi yang dapat merugikan dari pesaing. Hal ini terjadi
dikarenakan kemampuan dalam hal keuangan saja tidaklah cukup sebagai
modal utama bisa bertahan dalam pasar. yang sangat diperlukan disini adalah
perusahaan tersebut harus memiliki kemampuan dalam hal manajemen yang
baik. Hal ini bertujuan supaya perusahaan bisa bertahan dalam pasar yang
tingkat persaingannya lebih kompleks. Akan tetapi perusahaan yang
mempunyai kemmampuan manajemen tidaklah banyak, sehingga tidak banyak
pula perusahaan yang mampu bertahan di dalam pasar oligopoli.

C. Karakteristik pasar oligopoli


Adapun beberapa karakteristik dari pasar oligopoli dapat dijabarkan berikut
Ini.
1. Hanya Sedikit Perusahaan dalam Industri (Few Number of Firms)
Sangat susah sekali secara teori untuk bisa menetapkan berapa jumlah
perusahaan yang ada di dalam pasar supaya bisa dikatakan sebagai pasar
oligopoli. Akan tetapi, sebagai dasar analisis pada umumnya banyaknya
perusahaan yang ada diasumsikan jumlahnya kurang dari sepuluh. Pada kasus
tertentu bahkan hanya ada dua perusahaan (duopoli). Adapun kekuatan dari
perusahaan yang ada di dalam industri bisa diukur dengan mengukur rasio
konsentrasi (concentration ratio). Dalam hal ini rasio konsentrasi menghitung
seberapa persen output di dalam pasar oligopoli dikuasai perusahaan yang
sangat dominan (bisa empat sampai delapan perusahaan). Apabila rasio
konsentrasi empat perusahaan (four firms concentration ratio / CR4) ialah 60%,
hal ini dapat diartikan bahwa 60% output di dalam pasar tersebut hanya dikuasai
empat perusahaan terbesar. Dengan demikian CR4 yang semakin
kecil, maka dapat menggambarkan struktur pasar yang ada semakin bersaing
sempurna. Dapat dikatakan bahwa pasar suatu industri dapat dikatakan
berstruktur oligopolistik jika CR4 melebihi 40%. Hal ini bisa diukur dengan
delapan perusahaan (CR8) atau dengan jumlah yang lain. Apabila CR8 80,
maka dapat disimpulkan bahwa 80% penjualan output dalam suatu industri
hanya dikuasai delapan perusahaan terbesar yang ada di pasar.
2. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated
Product)
Apabila kita melihat memalui sifat output yang dihasilkan, maka pasar
oligopoli ini adalah suatu peralihan di antara pasar persaingan sempurna dan
monopoli. Dalam hal ini adanya perbedaan sifat dari output yang mereka
hasilkan akan sangat berpengaruh terhadap perilaku perusahaan tersebut
dalam upaya untuk mencapai keuntungan maksimum.
Dalam pasar persaingan sempurna perusahaan yang ada harus
mengatur jumlah output (output strategy) yang dihasilkan supaya bisa
meningkatkan laba. Sedangkan dalam pasar monopoli hanya terdapat satu
perusahaan yang dapat mengendalikan harga dan jumlah output yang nantinya
akan dijual di pasar. pasar oligopoli justru memproduksi produk diferensiasi
seperti industri rokok, film kamera dan mobil. Sementara itu yang menghasilkan
produk yang homogen antara lain industri seng, paralon, kertas, baja dan pipa.
Adanya penggolongan tersebut memiliki arti penting dalam upaya untuk
menganalisis suatu pasar oligopolistik. Dapat disimpulkan bahwa semakin
besar tingkat diferensinya, maka perusahaan semakin tidak bergantung kepada
kegiatan perusahaan yang lain. Hal ini dapat diartikan bahwa oligopoli dengan
produk diferensiasi bisa dengan lebih mudah untuk memprediksi reaksi dari
perusahaan saingannya.
Selain modal, maka hambatan untuk bisa masuk ke dalam pasar oligopoli
yang hanya menghasilkan produk yang homogeny lebih sedikit disebabkan
karena dalam suatu industri oligopoli dengan produk yang terdiferensiasi sangat
terkait erat dengan loyalitas dari konsumen terhadap produk dengan merek
yang tertentu.
3. Pengambilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi (Interdependence
Decisions)
Suatu keputusan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga
dan juga jumlah output yang dihasilkan tentu akan sangat berpengaruh
terhadap perusahaan lainnya, baik perusahaan yang sebelumnya sudah ada
(existing firms) ataupun yang masih berada di luar industri (potensial firms).
Oleh karena itu untuk menahan perusahaan potensial masuk ke dalam industri,
maka perusahaan yang sudah ada di dalam industri mengambil strategi dengan
menetapkan harga jual yang terbatas (limiting prices). Hal ini menyebabkan
perusahaan menikmati keuntungan super normal yang ada di bawah tingkat
maksimum.
4. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka perusahaan dalam pasar
tidak hanya melakukan persaingan harga akan tetapi juga melakukan
persaingan non harga. Beberapa bentuk persaingan non harga yang dapat
dilakukan, antara lain berikut ini.
1) Memberikan pelayanan purna jual dan juga iklan dengan tujuan supaya bisa
memberi sejumlah informasi.
2) Membentuk satu citra yang baik perusahaan dan juga merek.
3) Mempengaruhi perilaku (keputusan) konsumen.

Perlu diketahui bahwa keputusan untuk investasi yang akurat sangat diperlukan
supaya perusahaan yang bersangkutan bisa berjalan dengan tingkat efisiensi tinggi.
Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan tersebut akan melakukan
kegiatan intelijen industri dengan tujuan supaya mengetahui atau memperoleh
informasi mengenai keadaan, kekuatan danjuga kelemahan dari pesaing nyata
maupun yang sangat potensial. Informasi tersebut akan sangat penting sekali supaya
perusahaan bisa meramalkan mengenai reaksi para pesaingnya mengenai setiap
keputusan yang diambilnya.
D. HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN DALAM PASAR OLIGOPOLI

Dapat dijelaskan bahwa da dua macam jenis hubungan diantara perusahaanyang ada di
dalam pasar oligopoly, yakni diuraikan berikut ini.

a. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Adanya kesepakatan diantara perusahaan di dalam suatu pasar oligopoli biasanya dapat berupa
kesepakatan mengenai harga yang ditetapkan di pasar dan juga mengenai produksi (kadangkala
kesepakatan itu disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”). Hal ini bertujuan supaya mereka dapat
menghindar adanya perang harga, di mana ini nantinya hanya akan menyebabkan kerugian untuk
setiap perusahaan pada kondisi tertentu. Misalnya adanya kesepakatan mengenai produksi dan
harga di dalam organisasi OPEC. Kesepakatan ini umumnya mengatur mengenai berapa banyak
jumlah output yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan sampai dengan harga yang
ditetapkan juga sama. Adanya kesepakatan mengenai jumlah produksi bisa dinyatakan dalam
bentuk pembagian jumlah produksi berdasarkan banyaknya jumlah permintaan efektif yang ada
di pasar terhadap jumlah perusahaan yang dapat menghasilkan produk tersebut yang juga sama.

b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Adanya persaingan diantara perusahaan di dalam suatu pasar oligopoli pada umumnya
bisa berupa adanya perbedaan harga dan juga jumlah produk yang diproduksi oleh masing-
masing perusahaan. Hal ini dapat saling berhubungan dengan positif dan timbal balik, dilakukan
dalam upaya ingin memperoleh jumlah pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya atau dari
para pesaingnya.

Ada beberapa hal yang dimungkinkan bisa terjadi pada pasar oligopoli ini terkait dengan
harga yang berlaku dan juga jumlah produksi yang dihasilkan relatif sama, yakni berikut ini.

1) Apabila ada suatu perusahaan yang mencoba untuk menambah jumlah produksi dengan tujuan
supaya harga jual produk tersebut lebih murah disbanding pesaingnya, maka langkah ini
biasanya langsung diikuti pesaingnya dengan cara menurunkan harga jual dari produk terkait.

2) Apabila ada satu perusahaan yang mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah
jumlah produksinya dengan tujuan supaya bisa menguasai pangsa pasar, maka langkah tersebut
langsung diikuti oleh perusahaan lainnya. Respon tersebut dapat berupa langsung menurunkan
harga barangnya atau juga dengan menjual lebih banyak produknya di pasar untuk menurunkan
harga produk tersebut

i
3) Apabila ada satu perusahaan yang menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara
langsung menurunkan harga atau dengan cara lain yaitu mengurangi jumlah produksinya, maka
perusahaan lain justru tidak akan mengikutinya.

E. MACAM-MACAM PASAR OLIGOPOLI

a. Oligopoli murni

Dalam pasar ini perusahaan menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai
dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh: pasar semen, produsen bensin.

b. Oligopoli diferensial

Biasanya perusahaan dalam pasar menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir. Contoh: pasar mobil, pasar sepeda motor.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PASAR OLIGOPOLI

a. Kelebihan pasar oligopoli

1) Di dalam pasar oligopoli memberikan kebebasan bagi pembeli untuk memilih.

2) Di dalam pasar oligopoli dapat melakukan penelitian dan juga adanya pengembangan produk
yang dihasilkan.

3) Di dalam pasar oligopoli sangat memperhatikan kepuasan dari konsumennya karena ada
persaingan diantara para penjual di pasar.

4) Di dalam pasar oligopoli ada penerapan teknologi yang baru.

b. Kekurangan pasar oligopoli

1) Adanya pasar oligopoli justru bisa menciptakan adanya ketimpangan dalam distribusi
pendapatan diantara satu penjual dengan yang lain.

2) Dapat mendorong munculnya inflasi apabila harga yang stabil dan terlalu tinggi.

3) Dapat menimbulkan adanya pemborosan terhadap biaya produksi apabila adanya kerjasama
diantara para oligopolis dikarenakan semangat mereka untuk bersaing kurang

4) Dapat menimbulkan adanya eksploitasi terhadap pembeli dan juga pemilik dari faktor
produksi.

i
5) Pasar oligopoli sangat susah sekali untuk dimasuki oleh perusahaan-perusahaan yang baru
muncul.

6) Pasar oligopoli akhirnya justru bisa berkembang menjadi monopoli.

PASAR MONOPOLISTIK
A. KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pada pembahasan terdahulu, kita telah membahas bagaimana perusahaan persaingan
sempurna tidak memiliki kekuatan sama sekali dalam mempengaruhi harga, dan
bagaimana perusahaan dalam persaingan sempurna memperoleh keuntungan
maksimal. Kita juga telah membahas bagaimana perusahaan monopoli dapat memilih
harga dan volume output untuk memaksimalkan laba dan bagaimana perusahaan
monopoli memegang kendali harga dan menetapkan harga atas produknya.

Dalam pembahasan ini, kita akan membahas strukur pasar monopolistik


(monopolistic competition). Teori pasar monopolistik atau biasa dikenal dengan pasar
persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap kekuatan
analisis pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Model pasar
monopolistis dikembangkan pada akhir dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1030.
Model pasar persaingan monopolistis dikembangkan oleh seorang ekonom inggris
bernama John Robinson dan seorang ekonom Amerika serikat bernama Edward
Chambelain.

Pada dasarnya, struktur pasar persaingan monopolistic mirip dengan konsep dalam
pasar persaingan sempurna. Di mana pada pasar tersebut juga terdapat banyak
perusahaan-perusahaan yang secara bebas bisa untuk keluar dan masuk pasar. Satu
perbedaanya adalag produk yang dihasilkan tidaklah homogeny akan tetapi
terdiferensiasi. Akan tetapi, adanya perbedaan diantara satu merk produk dengan
merk produk lainnya tidaklah jauh. Meskipun produk yang dihasilkan telah
terdiferensiasi, namun antara produk satu dengan yang lain sangat mungkin menjadi
saling substitusi.
Karakteristik ini merupakan ciri yang sangat penting untuk membedakan antara pasar
persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna.Berikut beberapa
karakteristik dari pasar persaingan monopoli.

a. Terdapat banyak penjual


Terdapat cukup banyak penjual didalam pasar persaingan monopolistis, namun
demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi sesuatu perusahaan adalah sedikit
kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
b. Barang yang diproduksi sifatnya berbeda dalam corak
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan di dalam pasar monopolis memiliki
perbedaan corak.hal ini menyebabkan secara fisik produk yang dihasilkan oleh
masing-masing produsen satu dengan lainnya mudah sekali dibedakan. Adapun
perbedaan tersebut ialah dalam bentuk fisik dari barang itu, bungkusnya, bentuk
jasa dari perusahaan setelah penjualan dan juga berbeda dalam hal pembayaran
barang yang dibeli oleh pembeli.
c. Perusahaan yang ada di pasar hanya memiliki sedikit kekuatan dalam upaya
untuk menentukan dan juga mempengaruhi harga Sama halnya dengan pasar
monopoli, perusahaan yang ada di dalam pasar persaingan monopolistis juga bisa
mempengaruhi harga. Hal itu dapat bersumber dari sifat produksi yang
diproduksinnya, yakni yang mempunyai sifat berbeda corak. Dengan adanya
perbedaan tersebut dapat menjadi penyebab pembeli memilih, yakni mereka lebih
menyukai produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan yang menaikkan harga
barangnya akan tetapi dia masih tetap bisa menarik pembeli meskipun jumlah
pembelinya tidak sebanyak saat dia belum menaikkan harga.
d. Untuk bisa masuk ke dalam industri relatif mudah
Dalam hal ini perusahaan yang akan masuk ke dalam industri untuk menjalankan
usahanya di dalam tersebut tidak mengalami banyak hambatan dan juga kesulitan
yang berarti dibandingkan ketika mau memasuki pasarmonopoli dan oligopoli.

B. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK PADA PASAR


PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Seperti halnya dengan pasar persaingan monopoli, pada pasar persaingan
monopolistik perusahaan menghadapi kurva permintaan dengan kemiringan negatif
(berslop menurun) karena perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki
kekuatan untuk memengaruhi harga. Namun, dikarenakan ada banyak sekali barang
pengganti terdekat dengan barang tersebut, maka kurva permintaan sangat elastis
akan adanya perubahan harga. Di dalam suatu pasar persaingan monopolistik bentuk
permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan tidak elastis sempurna meskipun
sangat elastis. Oleh karena itulah, kurva permintaan yang digambarkan pasti memiliki
slope yang negative, akan tetapi tidak securam yang ada dalam pasar monopoli.
Sepintas terlihat bahwa kurva keseimbangan perusahaan dalam suatu pasar monopoli
sama dengan bentuk keseimbangan yang ada dalam pasar monopoli. Namun kalau
kita cermati keduanya tidak sama. Dilihat dari bentuk kurva memang serupa, akan
tetapi terlihat tidaklah sama diantara keduanya. Satu perbedaan yang paling pokok
terdapat pada kemiringan kurva diantara keduanya.
C. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG PADA PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Apabila perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek dapat
memperoleh keuntungan di atas normal, maka perusahaan baru akan tertarik untuk
masuk dalam industri tersebut sehingga jumlah perusahaan dalam industri bertambah
banyak. Hal tersebut bisa terjadi disebabkan dalam suatu pasar persaingan
monopolistik tidak terdapat hambatan yang cukup berarti bagi perusahaan untuk bisa
masuk ke dalamnya. Dengan demikian apabila semakin banyak perusahaan yang baru
masuk ke suatu industri, maka akan semakin banyak pula kapasitas produksinya.
Secara otomatis dalam periode waktu atau jangka panjang perusahaan tersebut hanya
mendapatkan laba yangnormal.

D. PERSAINGAN BUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN


MONOPOLISTIK

Dewasa ini tingkat persaingan bukan harga dalam merebut pangsa pasar menjadi
suatu yang umum dalam pasar persaingan. Perusahaan-perusahaan melakukan
berbagai usaha daalm merebut konsumen. Beberapa hal yang dilakukan oleh para
perusahaan dalam melakukan persaingan bukan harga,adalah sebagai berikut.
a. Diferensiasi Produk
Perusahaan-perusahaan yang ada di suatu pasar persaingan monopolistis akan selalu
berusaha untuk menghasilkan produk yang mempunyai sifat tertentu, yaitu bisa
dibedakan secara jelas dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada di pasar. Dengan
demikian kita bisa melihat akan ada barang yang berbeda baik secara merk, desain, mutu
maupun corak.
Merupakan suatu keistimewaan pasar persaingan monopolistis yang tidak dapat
ditemukan dalam pasar persaingan sempurna, di mana terdapat berbagai variasi antara
barang yang satu dengan yang lain. Oleh sebab itulah deferensiasi produk bisa
memunculkan kekuasaan monopoli.
b. Periklanan
Persiapan dan membuat iklan merupakan salah satu hal yang penting dan biasanya
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern yang ada saat ini guna memasarkan
poduknya. Adapun tujuan yang hendak dicapai perusahaa dalam melakukan pengiklanan
produknya adalah sebagai berikut: (1) memberikan penjelasan kepada konsumen
mengenai barang yang telah dipproduksi; (2) memberikan penekanan bahwa produk yang
mereka hasilkan mempunyai kwalitas sangat baik sekali; dan (3) dapat menciptakan dan
juga memelihara hubungan yang bagus diantara konsumennya. Berdasarkan ketiga tujuan
iklan di atas, biasanya tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam pasar pesaingan
monopolistik ialah hanya tujuan yang pertama dan kedua. Biasanya iklan dipergunakan
oleh perusahaan untuk mengenalkan hasil produk baru yang mereka hasilkan kepada
masyarakat dengan harapan masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut.
Disamping itu tujuan kedua adalah untuk mempertahankan eksistensi mereka dipasar.
c. Merk Dagang
Dalam perkembangan terakhir, paar ekonom mendukung adanya merk dagang. Hal
tersebut disebabkan karena mereka memandang sebagai cara yang bermanfaat bagi
konsumen untuk memastikan bahwa barang yang mereka beli memiliki kualitas yang
tinggi. Erdapat dua pandangan dalam kaitannya tentang hal ini. Pertama, merek dagang
memberikan informasi kepada konsumen mengenai kualitas barang, ketika kualitas tidak
dapat ditentukan dengan mudah sebelum dilakukan pembelian. Kedua, merk dagang
memberi insentif kepada perusahaan untuk menjaga kualiats produknya,
karena dengan merk dagang mereka mempertaruhkan reputasi
perusahaannya

E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR PERSAINGAN


MONOPOLISTIK
Kelebihan pasar persaingan monopolistik antara lain dijelaskan di bawah ini.
a. Memberikan keuntungan kepada konsumen dikarenakan banyaknya produsen yang ada di
pasar, sehingga bisa memilih produk yang menurut mereka paling baik.
b. Adanya kebebasan bagi produsen untuk keluar dan masuk pasar, bisa mendorong produsen
untuk berinovasi di dalam menghasilkan produknya.
c. Adanya diferensiasi produk bisa menyebabkan selalu selektif dalam memilih dan juga
menentukan produk yang akan mereka beli nanti.
d. Keberadaan pasar ini sangat relative untuk ditemui oleh konsumen.
Hal ini disebabkan. Beberapa kekurangan yang terdapat di dalam pasar monopolistik yakni
berikut ini.
a. Suatu pasar monopolistik mempunyai jumlah persaingan yang tinggi. Hal tersebut bisa dilihat
dari harga, kualitas produk, dan juga pelayanan. Dengan demikian apabila ada seseorang yang
tidak memiliki modal dan juga pengalaman mumpuni. Oleh karena itulah produsen tidak
mempunyai modal dan juga pengalaman yang cukup, sehingga nantinya produsen bisa keluar
dengan cepat dari pasar.
b. Pasar monopolistik sangat membutuhkan biaya yang cukup besar.
c. Adanya pasar monopolistik sangat mendorong perusahaan yang ada di dalam pasar untuk
melakukan inovasi. Hal ini akan berakibat pada biaya produksi naik dan secara otomatis harga
akan naik pula.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar monopolistik ialah sebuah sistem pasar yang dimana terdapat banyak produsen atau
perusahaan didalamnya yang mempunyai barang atau jasa sama dengan perusahaan
lainnya akan tetapi tetap memiliki beberapa aspek pembeda seperti warna produk bentuk
hingga spesifikasi yang disajikan ,produsen di pasar monopolistik sangat banyak namun
setiap produk yang ada tetap mempunyai ciri khas masing-masing sebagai pembeda.Pasar
oligopoli adalah tempat jual beli yang terdiri dari beberapa macam jenis perusahaan,
“sehingga perilaku dari salah satu perusahaan cenderung akan berpengaruh secara drastis
terhadap pengusaha“ yang lain yang ikut didalamnya. Dan akhirnya akan ada sifat yang
saling ketergantungan di antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainya yang ikut
didalam pasar oligopoli.
DAFTAR PUSTAKA

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro Edisi Kedua. Bandung: PT Refika Aditama.

Nuraini, Ida. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang

Parkin, Michael. 2008. Economics 8th Edition. Perason Education, Inc (P).

Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta:
Mitra Wacana Media.

Akhmad. 2014. Ekonomi Mikro Teori dan Aplikasi di Dunia Usaha. Yogyakarta: CV
Andi Offset.

Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Esis.

Parkin, Michael. 2008. Economics 8th Edition. Perason Education, Inc (P).

Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta:
Mitra Wacana Media.

Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps.


Lampiran

Nurul Hidayah ( Moderator)


Reniya Maryuni ( pemateri 1)
Septina Ziadatin ( mengetik, mencari materi, mengedit) ( pemateri 3)
Silmi Kaffah ( mengetik, mencari materi, mengedit) ( pemateri 2)
Siska Nur Adriani ( mengetik, mencari materi, mengedit) ( pemateri 4)

Anda mungkin juga menyukai