Anda di halaman 1dari 26

TEORI EKONOMI MIKRO

“PASAR OLIGOPOLI”

KELOMPOK 4 :

Tessalonika BR Sinuraya (221020039)

Syabria Kurniawati (221020037)

Vany Arianti (221020002)

Jessy Warty Panggabean (221020036)

Naomi Loisa (221020035)

Della Jesslyn Elgiva (221020043)

Dini Alfiani (221020044)

Gunaldi (221020016)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami
sehingga mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pasar Oligopoli”

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Mira Yona, S.E,M.M. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Makalah ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
segenap pembaca.

Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja
yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Batam, 12 Oktober 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat,baik
masyarkat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
dikalangan kelas atas. Pasar juga merupakan proses hubungan timbal antara
penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatanharga dan jumlah suatu
barang/jasa yang diperjualbelikan. Pasar merupakan perwujudan darikegiatan
ekonomi,pasar muncul karena pemenuhan akan kebutuhan semakin
beragam.Padaawalnya dikenal dengan system barter disini melakukan pertukaran
barang dengan baranglain,dari sini pasar terus berkembang dengan pesatnya
sampai sekarang berbagai jenis pasar bermunculan dengan celah-celah ekonomi
berdasarkan permintaan pasar. Dalam perkembangannya kita kenal pasar
oligopoli sebagai bentuk bagian dari pasar saat ini.
Perkembangan usaha atau bisnis tersebut menghasilkan berbagai variasi
barang dan/atau jasa yang dapat menjadi suatu kebutuhan yang baru. Kondisi
seperti ini tentunya di satu sisi mempunyai manfaat bagi konsumen karena
kebutuhan akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat terpenuhi namun di
sisi lainnya perkembangan variasi barang dan jasa tersebut tidak dukung dengan
adanya variasi harga yang dapat dipertimbangkan oleh konsumen. kondisi seperti
inilah yang membuat konsumen menjadi korban karena begitu merasa
ketergantungannya terhadap suatu produk dan tingkat konsumtif yang tinggi
membuat permintaan akan produk terus bertambah.
Pada dasarnya konsumen dengan pelaku usaha berada pada posisi yang
seimbang dengan ukuran penawaran dan permintaan (demand and supply).
Namun pada praktiknya kedudukan ini menjadi tidak seimbang hingga
mengakibatkan konsumen berada pada posisi yang lebih lemah. Lemah karena

3
konsumen yang menjadi objek aktivitas bisnis bagi pelaku usaha untuk meraup
keuntungan sebesar-besarnya dengan berbagai cara penjualan, promosi produk
dan bahkan membuat perjanjian antar pelaku usaha dalam memproduksi barang
dan jasa. Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya adalah tujuan utama pelaku
usaha dan itu sudah merupakan hakikat dari bisnis.

2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian dari pasar oligopoli.
b. Untuk mengetahui apa saja faktor- faktor penyebab terbentunya pasar
oligopol.
c. Untuk mengetahui apa saja ciri- ciri pasar oligopoli
d. Untuk mengetahui model pasar oligopoli
e. Untuk mengetahui apa saja macam- macam pasar oligopoli
f. Untuk mengetahui apa saja sifat- sifat pasar oligopoli
g. Untuk mengetahui Karakter Pasar Oligopoli
h. Untuk mengetahui perilaku pasar oligopoli
i. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat pasar oligopoli
j. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pasar Oligopoli


Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oligos Polein yang
berarti yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam
konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh
beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling
banyak 10 atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup
panjang. Istilah oligopoli pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore
dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut
dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika
perusahaan di pasar lebih dari satu. Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali
diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya
“Researchessur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”.
Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand .
Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap
dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli
adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi. Sudah menjadi hal
umum apabila ingin mengetahui suatu hal, sebaiknya dilakukan dengan
mengenali pengertiannya terlebih dahulu. Sama halnya dengan informasi
tentang oligopoli, kita perlu mengenali dan mengetahui oligopoli melalui
pengertiannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oligopoli
adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah
sedikit, sehingga meraka atau seorang dari mereka dapat memengaruhi harga
pasar atau keadaan pasar yang tidak seimbang karena dipengaruhi oleh
sejumlah pembeli. Sementara itu, dikutip dari Investopedia, oligopoli adalah
suatu struktur pasar yang di dalamnya hanya terdapat kapasitas kecil atau
hanya segelintir saja, tetapi bisa memengaruhi kondisi pasar secara signifikan.
Di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, oligopoli termasuk
ke dalam suatu perjanjian yang dilarang oleh pemerintah. Hal ini tercantum
pada pasal 4 yang berbunyi ”Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha yang tidak sehat.
Bahkan, di dalam pasal yang sama dan tercantum pada ayat 2 juga dijelaskan
tentang produsen atau pelaku usaha yang diduga telah melakukan perjanjian
oligopoli. Pasal tersebut berbunyi “Pelaku usaha patut diduga atau dianggap
secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa, apabila dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku
usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar atau satu jenis barang atau jasa
tertentu.
Pasar oligopoli memang bisa dibilang sebagai salah satu kegiatan
pasar yang tidak sehat atau tidak sempurna, tetapi pada kenyataannya, pasar
jenis ini persaingan suatu produk yang sama antara produsen satu dengan
produsen lainnya sata ketat. Hal ini dapat terjadi karena sesama produsen
saling menjaga kualitas produk agar nama atau mereknya tidak kalah dengan
produsen lainnya. Dengan demikian, oligopoli dapat dikatakan sebagai suatu
bentuk persaingan perdagangan yang tidak sempurna atau tidak sehat karena
sebagian penjual atau produsen sudah memiliki banyak pembeli. Sampai saat
ini, belum ada ketentuan pasti tentang banyaknya jumlah perusahaan yang
tergabung dalam suatu pasar oligopoli.

2. Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli


Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak
dijumpai karena didukung oleh teknologi yang sangat modern. Beberapa
faktor yang dapat menimbulkan terbentuknya sistem pasar model oligopoli
diantaranya sebagai berikut:
a. Skala Ekonomis
Pada umumnya perusahaan dalam pasar oligopoli didukung
oleh teknologi padat modal dalam proses produksinya. Hal ini dapat
dikatakan dapat membangun suatu industri di dalam sistem pasar
oligopoli membutuhkan dana yang cukup besar dengan sumber daya
yang besar pula. Industri otomotif merupakan contoh industri yang
berada dalam sistem pasar oligopoli. Pada industri otomotif, produksi
akan mencapai skala ekonomis bila jumlah produk yang dihasilkan
sangat besar.
b. Kompleksitas Manajemen
Struktur industri oligopoli ditandai dengan adanya kompetisi
harga dan non harga. Perusahaan harus cermat dalam
memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi
yang merugikan dari perusahaan pesaing. Pada pasar oligopoli, selain
harus memiliki modal cukup besar, perusahaan juga dituntut untuk
memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu
bertahan dalam struktur industri yang persaingannya cukup kompleks

Umumnya yang ada dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan


yang telah mapan baik dari segi pengalaman, modal, sumbar daya serta
teknologinya. Oleh karenanya ada hambatan bagi perusahaan baru untuk
memasukinya apalagi jika ada kartel atau kesepakatan. Hambatan-hambatan
tersebut adalah:

a. Skala ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif
lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena
untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup
menambah dari produksi yang ada, sehingga sangat memungkinkan
untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual
produknya dengan harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan
dengan pendatang baru
b. Ongkos produksi yang berbeda
Perusahaan lama akan dapat menurunkan biaya produksi
dengan membuka kapasitas produksi baru dari pada tetap
menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya. Sementara bagi
perusahaan baru hal itu tidak bisa dilakukan karena harus
mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan
produksi langsung, seperti biaya pendidikan karyawan
c. Keistimewaan hasil produksi
Untuk perusahaan yang telah lama berdirinya dan sama
lamanya dengan produk yang dihasilkan menyebutkan produk tersebut
menjadi dikenal oleh masyarakat dan menciptakan konsumen yang
loyal pada produknya. Selain itu, berhubungan juga dengan tingkat
kerumitan produk yang dihasilkan membuat perusahaan baru haruslah
dengan cermat danmempelajarinya sehingga membutuhkan waktu
yang lama, sementara bagi perusahaan lama itu adalah hal biasa.

3. Ciri-ciri Pasar Oligopoli


Supaya tidak begitu kesulitan untuk memahami oligopoli, maka kita perlu
mengenal oligopoli melalui ciri-cirinya. Berikut ini ciri-ciri dari oligopoli :
a. Terdiri dari Dua Perusahaan atau Lebih
Terdiri dari dua perusahaan atau lebih menjadi ciri-ciri pertama
dari oligopoli. Akan tetapi, oligopoli baru bisa terwujud apabila
jumlah perusahaan atau produsen kurang dari 10%. Dengan ciri-ciri ini
akan memunculkan suatu persaingan dagang yang tidak sempurna
karena produk-produk yang laris di pasar hanya berasal dari produsen
atau perusahaan yang memiliki “nama” atau mereknya sudah dikenal
oleh banyak orang saja. Oleh sebab itu, negara membuat suatu
perundang-undangan tentang perjanjian yang tidak boleh dilakukan di
dalam dunia pasar. Hal ini dilakukan agar oligopoli ini dapat dihindari,
sehingga pertumbuhan ekonomi di suatu pasar dapat berjalan dengan
baik dan produsen lama atau produsen baru dapat bersaing dengan
seha
b. Produk yang Diperjual belikan Biasanya Bersifat Homogen
Produk-produk yang diperjualbelikan atau diperdagangkan
bersifat homogen menjadi ciri-ciri kedua dari oligopoli. Pada ciri-ciri
ini produsen biasanya hanya memproduksi dan menjual satu produk
saja. Dengan kata lain, barang atau produk yang satu dengan produk
yang lainnya dapat saling menggantikan, sehingga konsumen tidak
begitu terlalu sulit untuk mendapatkan produk yang homogen tersebut.
Di Indonesia sendiri ada terdapat beberapa produk yang sifatnya
homogen atau dapat digantikan, salah satu produk itu adalah rokok.
Hal seperti ini dapat dilihat ketika ada suatu jenis rokok yang tidak
laku di pasaran, maka akan diganti dengan produk yang sama (rokok),
tetapi dengan variasi yang berbeda
c. Harga antar Produk hampir sama
Harga produk yang relatif sama ini menjadi ciri-ciri oligopoli
yang ketiga. Pada umumnya, barang atau jasa yang ada di pasar
oligopoli ini harganya tidak berbeda jauh atau bisa dibilang hampir
sama. Dalam hal ini, maksud dari harga yang hampir sama adalah
harga suatu produk atau jasa yang dijual oleh produsen satu dengan
produsen lainnya tidak jauh berbeda. Harga yang hampir sama
disebabkan karena jumlah produsen yang tidak begitu banyak. Pada
umumnya, jika harga produk dari salah satu produsen naik, maka
produk dari produsen lainnya akan mengalami kenaikan juga. Oleh
sebab itu, ketika kamu melihat harga rokok yang satu dengan jenis
lainnya harganya tidak begitu jauh
d. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang
Strategi pemasaran yang matang menjadi ciri-ciri oligopoli
yang keempat. Dalam pasar oligopoli persaingan akan semakin ketat
karena produsen yang “bermain” pada pasar ini sangat sedikit dan
produk atau barang yang dihasilkan menjadi sedikit juga. Oleh sebab
itu, bagi para produsen yang sudah masuk ke dalam pasar oligopoli
pasti harus memiliki suatu strategi pemasaran yang matang agar
mampu bersaing dengan produsen lainnya. Apabila produsen atau
perusahaan tidak melakukan atau membuat perencanaan strategi yang
matang, maka perusahaan tersebut akan kalah saing dengan
perusahaan lainnya. Strategi yang salah juga bisa menyebabkan
konsumen pindah ke produk lain, sehingga barang atau jasa menjadi
tidak laku
e. Suatu Aturan dari Sebuah Perusahaan atau Produsen dapat
memengaruhi Produsen
Adanya pengaruh terhadap produsen lain yang disebabkan
karena kebijakan produsen utama menjadi ciri-ciri oligopoli. Di dalam
pasar oligopoli produsen utama bisa dikatakan sebagai penentu
kebijakan. Sederhanya, jika produsen utama menentukan harga suatu
produk, maka produsen lainnya akan mengikuti harga yang sudah
dibuat oleh produsen utama. Bukan hanya harga saja, tetapi perubahan
fungsi dari suatu produk juga bisa memengaruhi produsen lainnya.
Oleh karena itu, di dalam pasar oligopoli para produsen “biasa” harus
memiliki persiapan yang matang untuk mengikuti perubahan suatu
kebijakan yang berasal dari produsen utama. Apabila produsen “biasa”
tidak dapat mengikuti produsen utama, kemungkinan besar akan kalah
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya
f. Produsen Baru Akan Kesulitan Masuk ke Pasar
Produsen sulit masuk ke pasar oligopoli menjadi ciri-ciri yang
keenam dari oligopoli. Bagi para produsen baru akan kesulitan untuk
masuk ke pasar oligopoli, sehingga tak sedikit produsen baru
mempersempit pasar, keuntungan kecil, atau bahkan mengalami
kebangkrutan. Produsen yang mengalami kebangkrutan karena produk
yang dijualnya tidak mampu bersaing dengan produsen lama yang
sudah memiliki harga pasar dan mereknya sudah terkenal. Dengan
sulitnya produsen baru masuk ke dalam pasar berarti pasar itu bisa
dibilang memiliki suatu persaingan yang tidak sehat. Apabila hal
seperti ini terjadi secara terus menerus, maka pasar oligopoli akan
kesulitan untuk mendapatkan produsen baru

4. Model Pasar Oligopoli

Ada beberapa model oligopoli yang banyak diaplikasikan oleh para


ekonom yaitu sebagai berikut :
a. Model Bertrand
Bertrand yaitu dimana penjual akan menentukan harga agar
mendapatkan keuntungan secara optimal berdasarkan harga yang
diduga akan ditetapkan oleh produsen pesaingnya
b. Model Cournot
Model cournot merupakan jenis pasar oligopoli yang memiliki
asumsi dengan adanya dua penjual yang sama atau identik akan
terdorong untuk menawarkan harga yang sama pula
c. Model Stackelberg
Akan ada satu produsen besar yang mendominasi pasar sebagai
leader dan akan menentukan tingkat produksinya terlebih dahulu, hal
ini disebut dengan model stackelberg. Sehingga beberapa produsen
dibawahnya akan menentukan tingkat produksinya setelah mengetahui
skala yang ditentukan market leader tersebut.

Bukan hanya melalui pengertian, jenis, ciri-ciri saja, tetapi ketika ingin
mendalami apa itu oligopoli, kita perlu mengetahui beberapa contoh dari
oligopoli. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh oligopoli :

a. Rokok
Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia ini industri rokok
hampir tidak ada matinya atau bisa dibilang akan selalu ada
konsumennya. Banyaknya konsumen yang merokok, maka membuat
produsen atau perusahaan rokok berlomba-lomba untuk menjual
produk tersebut. Dalam satu merek yang sama terdapat beberapa jenis
varian. Meskipun hanya rokok saja yang dijual, tetapi ternyata
produsen rokok saling bersaing, baik dari harga atau dari kualitas
rokoknya sendiri
b. Jasa Penerbangan
Bagi kamu yang sering pergi ke luar kota atau ke luar negeri
yang menggunakan pesawat terbang, pasti mengetahui bahwa ada
banyak nama-nama pesawat. Setiap nama pesawat itu mempunyai
keunggulan dan kekurangannya masing-masing, sehingga bisa
dikatakan bahwa sudah ada pangsa pasarnya masing-masing. Akan
tetapi, jika pangsa pasar itu tidak dijaga dengan baik, maka maskapai
penerbangan itu bisa mengalami kerugian atau kebangkrutan
c. Jual Beli Motor
Zaman yang semakin modern dan semakin cepat ini,
penggunaan motor sudah cukup banyak, sehingga menjadi target pasar
bagi para produsen motor. Jual beli motor termasuk ke dalam contoh
dari pasar oligopoli karena sudah ada berbagai macam perusahaan
yang menjual produk yang sama (motor), tetapi dengan merek yang
berbeda
d. Semen
Ketika membangun rumah, biasanya kita akan membutuhkan
bahan bangunan, yaitu semen. Semen itu sendiri bisa digunakan untuk
menyatukan bahan bangunan, seperti batako, hebel, bata merah, dan
lain-lain. Semakin banyak yang membangun rumah, maka semakin
banyak juga semen yang akan digunakan. Para produsen sudah siap
untuk bersaing untuk menghasilkan produk semen yang berkualitas
dengan harga terjangkau
e. Handphone
Penggunaan handphone di zaman yang modern ini sudah
sering digunakan, bahkan hampir setiap orang memiliki handphone.
Hal ini dikarenakan handphone bisa dibilang sebagai salah kebutuhan
yang wajib dipenuhi karena dengan perangkat ini, kita akan bisa
menjalin komunikasi dengan orang yang sedang berada dikejauhan.
Produk handphone sudah banyak dijual di pasaran dan harganya
sangat bervariasi
f. Operator Telekomunikasi
Setiap operator atau kartu provider akan memiliki keunggulan
dan kelemahannya masing-masing, sehingga setiap produsen operator
telekomunikasi akan bersaing untuk mendapatkan konsumen yang
banyak. Oleh sebab itu, setiap produsen operator telekomunikasi
saling membuat suatu perencanaan pemasaran yang matang, yaitu
harga yang terjangkau dengan kualitas yang memukau. Dengan adanya
persaingan tersebut, maka bisa dibilang bahwa setiap operator
telekomunikasi sudah memiliki strategi pemasaran dan terjadi suatu
persaingan yang cukup ketat
g. Mi Instan
Mi instan ini hampir semua orang suka terutama bagi mereka
yang sedang nge-kost. Mi instan itu sendiri suatu hidangan, seperti
bekal. Di Indonesia, perusahaan mi instan sudah cukup banyak,
sehingga tak jarang konsumen yang mengalami kebingungan harus
memilih yang mana. Perusahaan atau produsen mulai melihat pangsa
pasar ini mulai meningkatkan keunggulan dari suatu produk dengan
harapan produk itu masih terus berjalan.

5. Jenis-jenis Pasar Oligopoli


Setelah mempelajari ciri-ciri pasar oligopoli, kini Anda juga perlu
memahami apa saja jenis pasar oligopoli yang umumnya dipraktekkan dalam
perekonomian masyarakat. Berikut diantaranya :
a. Pasar oligopoli terdiferensiasi
Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Sehingga,
dalam jenis pasar oligopoli ini, produk yang dijual oleh produsen bisa
dibedakan. Misalnya, harga yang ditawarkan jauh berbeda antara
produsen satu dengan lainnya
b. Pasar oligopoli non kolusi
Selanjutnya, jenis pasar oligopoli adalah non kolusi. Pada jenis
ini, produsen hanya akan memainkan harga dengan melihat
perkembangan harga produsen lain. Tujuannya untuk mengembangkan
bisnis dan membuat kompetitor tidak bisa bersaing
c. Pasar oligopoli homogen
Pasar oligopoli homogen disebut juga dengan pure oligopoly.
Di dalamnya menjual beragam produk identik dari berbagai produsen,
namun sulit untuk dibedakan. Contoh produknya seperti air mineral,
semen, rokok dan sebagainya
d. Pasar oligopoli kolusi
Terakhir, jenis pasar oligopoli adalah kolusi, yaitu suatu
praktek dimana para produsen saling bekerja sama untuk menaikkan
harga. Sehingga, bisnis bisa berjalan statis. Bisa dikatakan, jenis yang
satu ini tidak memiliki persaingan ketat.

6. Sifat-Sifat Pasar Oligopoli


a. Harga produk yang dijual relatif sama
b. Perubahan harga akan diikuti oleh perusahaan lain
c. Sulit masuk ke pasar karena membutuhkan sumber daya dalam jumlah
besar
d. Pembedaan produk yang unggul menjadi kunci sukses perusahaan

7. Karakter Pasar Oligopoli


a. Saling ketergantungan
Karakteristik utama dari oligopoli adalah ketergantungan
berbagai perusahaan dalam pengambilan keputusan.Fakta ini diakui
oleh semua perusahaan dalam industri oligopolistik. Jika sejumlah
kecil perusahaan besar membentuk suatu industri dan salah satu dari
perusahaan ini mulai mengiklankan kampanye dalam skala besar atau
merancang model produk baru yang segera menangkap pasar, hal itu
pasti akan memicu tindakan balasan dari pihak pesaing di industri
tersebut
b. Periklanan
Di bawah oligopoli, perubahan kebijakan besar di pihak
perusahaan kemungkinan akan berdampak langsung pada perusahaan
lain di industri. Oleh karena itu, perusahaan pesaing tetap waspada
sepanjang waktu tentang pergerakan perusahaan yang mengambil
inisiatif dan membuat perubahan kebijakan. Jadi, periklanan adalah
instrumen yang ampuh di tangan seorang oligopoli. Perusahaan di
bawah oligopoli dapat memulai kampanye periklanan yang agresif
dengan maksud untuk merebut sebagian besar pasar. Perusahaan lain
dalam industri ini jelas akan menolak iklan defensifnya. Dalam pasar
persaingan sempurna, iklan tidak diperlukan sementara perusahaan
monopoli mungkin menganggap beberapa iklan menguntungkan saat
produknya baru atau saat ada sejumlah besar konsumen potensial yang
belum pernah mencoba produknya sebelumnya. Namun menurut Prof.
Baumol, “di bawah oligopoli, periklanan dapat menjadi masalah hidup
dan mati di mana perusahaan yang gagal mengikuti anggaran
periklanan para pesaingnya dapat menemukan pelanggannya beralih
ke produk saingan.”
c. Perilaku Kelompok
Dalam oligopoli, aspek yang paling relevan adalah perilaku
kelompok. Mungkin ada dua perusahaan dalam market grup, atau tiga
atau lima atau bahkan lima belas, tetapi tidak beberapa ratus.
Berapapun jumlahnya, jumlahnya cukup kecil sehingga setiap
perusahaan tahu bahwa tindakannya akan berdampak pada perusahaan
lain dalam grup. Sebaliknya, di bawah persaingan sempurna ada
sejumlah besar perusahaan yang masing-masing berusaha
memaksimalkan keuntungannya. Serupa dengan situasi di bawah
persaingan monopolistik. Di bawah monopoli, hanya ada satu
perusahaan yang memaksimalkan keuntungan. Apakah seseorang
mempertimbangkan monopoli atau pasar kompetitif, perilaku
perusahaan umumnya dapat diprediksi
d. Persaingan
Ini mengarah ke fitur lain dari pasar oligopolistik, adanya
persaingan. Karena di bawah sistem oligopoli, ada beberapa penjual,
pergerakan oleh satu penjual segera mempengaruhi saingannya. Jadi
setiap penjual selalu waspada dan terus mengawasi pergerakan para
pesaingnya untuk melakukan tindakan balasan. Ini adalah persaingan
sejati, “Persaingan sejati terdiri dari kehidupan perjuangan terus-
menerus, persaingan melawan saingan, yang hanya dapat ditemukan di
bawah oligopoli.”
e. Hambatan Masuk dalam Pasar
Karena terdapat persaingan yang ketat dalam industri
oligopolistik, tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar darinya.
Namun, dalam jangka panjang, terdapat beberapa jenis hambatan
masuk yang cenderung menahan perusahaan baru untuk memasuki
industri. Contohnya yaitu :
a) Skala ekonomi yang dinikmati oleh beberapa perusahaan besar;
b) Kontrol atas input penting dan khusus;
c) Persyaratan modal yang tinggi karena biaya pabrik, biaya
iklan, dll.
d) Paten eksklusif; dan lisensi; dan
e) Adanya kapasitas yang tidak terpakai sehingga membuat
industri tidak menarik.
Ketika masuknya dibatasi atau diblokir oleh penghalang alami
dan buatan seperti itu, industri pada pasar oligopolistik dapat
memperoleh keuntungan supernormal jangka panjang

f. Kurangnya Keseragaman
Ciri lain dari pasar oligopoli adalah tidak adanya keseragaman
ukuran perusahaan. Perusahaan sangat berbeda dalam ukuran.
Beberapa mungkin kecil, yang lain sangat besar. Situasi seperti itu
asimetris. Ini sangat umum dalam perekonomian, terutama di
Indonesia. Situasi simetris dengan perusahaan dengan ukuran seragam
jarang terjadi
g. Adanya Penetapan Harga
Dalam situasi oligopoli, setiap perusahaan harus berpegang
teguh pada harganya. Jika ada perusahaan yang mencoba menurunkan
harga, perusahaan saingan akan membalas dengan penurunan harga
yang lebih tinggi. Ini akan menyebabkan situasi perang harga yang
tidak menguntungkan siapa pun. Di sisi lain, jika ada perusahaan yang
menaikkan harganya dengan tujuan untuk meningkatkan
keuntungannya; perusahaan saingan lainnya tidak akan mengikuti hal
yang sama. Karenanya, tidak ada perusahaan yang mau menurunkan
harga atau menaikkan harga sehingga penetapan harga akan terjadi
h. Tidak Ada Pola Unik dari Perilaku Penetapan Harga
Persaingan yang timbul dari saling ketergantungan di antara
para oligopolis mengarah pada dua motif yang saling bertentangan.
Masing-masing ingin tetap independen dan mendapatkan keuntungan
semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan ini, mereka bertindak
dan bereaksi terhadap pergerakan harga-output satu sama lain yang
merupakan elemen ketidakpastian yang berkelanjutan. Di sisi lain,
kembali dilatarbelakangi oleh maksimalisasi keuntungan setiap
penjual berkeinginan untuk bekerjasama dengan para pesaingnya
untuk mengurangi atau menghilangkan unsur ketidakpastian. Semua
perusahaan di pasar tersebut membuat kesepakatan diam-diam atau
formal berkaitan dengan perubahan harga-output. Ini mengarah pada
semacam monopoli dalam oligopoli. Mereka bahkan mungkin
mengenali satu penjual sebagai pemimpin yang inisiatifnya semua
penjual lainnya menaikkan atau menurunkan harga. Dalam hal ini,
kurva permintaan penjual individu adalah bagian dari kurva
permintaan industri, yang memiliki elastisitas kurva permintaan yang
terakhir. Mengingat sikap yang bertentangan ini, tidak mungkin untuk
memprediksi pola unik dari perilaku penetapan harga di pasar
oligopoli.
i. Ketidakpastian Kurva Permintaan
Dalam struktur pasar selain oligopoli, kurva permintaan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan sangat ditentukan. Saling
ketergantungan para oligopolis, bagaimanapun, membuat tidak
mungkin untuk menggambar kurva permintaan untuk penjual seperti
itu kecuali untuk situasi di mana bentuk saling ketergantungan
didefinisikan dengan baik. Dalam operasi bisnis riil, kurva permintaan
tetap tidak pasti. Di bawah oligopoli, sebuah perusahaan dapat
mengharapkan setidaknya tiga reaksi berbeda dari penjual lain ketika
menurunkan harganya. Ini terjadi karena alasan ada kemungkinan
bahwa orang lain mempertahankan harga yang mereka miliki
sebelumnya. Dalam hal ini, seorang oligopolis dapat berharap bahwa
permintaannya akan meningkat secara substansial seiring dengan
turunnya harga, ketika seorang oligopolis menurunkan harganya,
penjual lainnya juga menurunkan harga mereka dengan jumlah yang
setara. Dalam situasi ini meskipun permintaan dari oligopoli yang
membuat langkah pertama akan meningkat saat dia menurunkan
harganya, kenaikan itu sendiri akan jauh lebih kecil daripada pada
kasus pertama. Ketika sebuah perusahaan menurunkan harganya,
penjual lain menurunkan harga mereka jauh lebih banyak. Dalam
keadaan tersebut permintaan akan produk perusahaan oligopolistik
yang melakukan langkah pertama dapat menurun. Jadi ketidakpastian
di bawah oligopoli tidak dapat dihindari, dan sebagai akibatnya, kurva
permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan yang termasuk
dalam grup tersebut tidak dapat ditentukan.

8. Perilaku Pasar Oligopoli


Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan
umum, tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku
untuk mencapai tujuannya (kinerja industri).Kesulitan pertama karena adanya
indertminate,yakni tidak ada titik keseimbangan yang
determiknistik.Beberapa teori yang diuraikan tadi adalah sekadar ilustrasi
bagaimana berbagai teori itu disusun dan dirumuskan dengan asumsi-
asumsinya masing-masing.
Setiap pengeritik,akan melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu
terletak pada asumsiasumsinya. Para ahli organisasi industry bertolak dari
struktur telah mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri oligopli
yang kolusif, yakni model pimpinan harga,hal ini pun masih dibagi atas tiga
tipe,yakni tipe yang mempunyai biaya rendah,perusahaan yangb dominan dan
barometric.Teori ini menganggap bahwa perusahaan yang berskala besar
mengetahui seluruh biaya perusahaan dan permintaan pasar.Semakin rendah
tingkat harga semakin besar bagian kebutuhan pasar yang dapat dipasok oleh
perusahaan yang berskala besar.

9. Faktor Penghambat Pasar Oligopoli


a. Hak paten, sehingga tidak memungkinkan perusahaan lain dapat
memproduksi barang yang sama.
b. Modal yang besar.
c. Perusahaan baru sulit bersaing dengan perusahaan lama yang lebih
memiliki image di mata konsumen.
d. Skala ekonomis.
e. Perbedaan ongkos produksi pada setiap perusahaan

10. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli


Semua bentuk pasar punya kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Demikian juga halnya dengan jenis pasar yang satu ini. Sesuai dengan
penjelasan di atas, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangna pasar
Oligopoli:
a. Kelebihan
Konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya
karena pasar ini menyediakan banyak pilihan. Ketatnya persaingan
antar produsen memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen,
yaitu kesadaran produsen tentang pentingnya produk berkualitas
dengan harga terjangkau. Umumnya produsen di pasar Oligopoli
selalu melakukan inovasi terhadap produk dan pelayanannya sehingga
dengan sendirinya produk akan terus berkembang.
b. Kekurangan
Produsen baru akan kesulitan untuk masuk ke pasar ini karena
persaingannya sangat ketat. Sering terjadi perang harga antar produsen
untuk memikat lebih banyak konsumen. Memerlukan modal besar
untuk melakukan promosi/ iklan secara terus menerus agar dikenal/
diingat oleh konsumen, dan produknya dapat dibedakan dengan
produk dari produsen lain.
11. Dampak Positif dan Negatif Pasar Oligopoli
Berikut ini terdapat beberapa dampak positif dan negatif pasar
oligopoli, yaitu sebagai berikut:
a. Dampak Positif Pasar Oligopoli
Dampak positif dari pasar oligopoli, antara lain:
a) Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan investasi yang
besar untuk masuk kedalam pasar
b) Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat
mengendalikan harga dalam tingkat tertentu
c) Bila terjadi perang harga, konsumen aka diuntungkan
b. Dampak Negatif Pasar Oligopoli
Dampak negatif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain:
a) Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam
jangka panjang
b) Timbul inifisiensi produksi
c) Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
d) Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi
yang kronis
e) Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
f) Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk
masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
g) Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar
produsen.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen
saja. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar
seperti itu dinamakan duopoli. Berdasarkan analisis diatas dapatlah
disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli dimana perusahaan-perusahaan
tidak melakukan kesepakatan diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat
rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap
berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya. Dan
kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang tidak
normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah
yang akan diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan
kerjasama maka konsumen yang akan dirugikan.

2. Saran
Pentingnya memahami tentang macam-macam pasar dalam ilmu
ekonomi yang meliputi pasar oligopoli yang seperti kita bahas dihalaman
atas,agar tidak ada persaingan antar beberapa perusahaan atau penjual
memproduksi barang yang sejenis,dan disebut dengan persaingan yang tidak
sempurna.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai