Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PASAR
OLIGOPOLI
Dosen pengampu:
Windy Gustia Wardani, S.KM.,M.M

Diajukan untuk memenuhi syarat tugas kelompok mata kuliah Ekonomi


Disusun oleh kelompok 7:
1. Gilang Alief Pratama (221010503660)
2. Kayla Ayu Yandira (221010504331)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pasar Oligopoli” dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Ekonomi. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pasar Oligopoli bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Windy Gustia Wardani, S.KM.,M.M.
selaku dosen mata kuliah Ekonomi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................1
1.1 Tujuan masalah........................................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................2
2.1 Pengertian Pasar Oligopoli......................................................................................2
2.2 Faktor Terbentuknya Pasar Oligopoli......................................................................2
2.3 Ciri-ciri Pasar Oligopoli..........................................................................................3
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli.............................................................4
2.5 Jenis-jenis Pasar Oligopoli......................................................................................5
2.6 Model Pasar Oligopoli.............................................................................................6
2.7 Contoh-contoh Oligopoli.........................................................................................7
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga ketika ingin


memenuhi kebutuhan tersebut, mereka perlu membelinya. Sebelum adanya transaksi
jual beli, sesama manusia saling melakukan pertukaran barang yang dimilikinya atau
sering dikenal dengan istilah barter. Pada dasarnya kegiatan barter ini terus
mengalami perkembangan, hingga pada akhirnya suatu pertukaran barang tersebut
menjadi transaksi jual beli.

Transaksi jual beli yang dilakukan oleh manusia di pasar tidak semuanya
sama, sehingga ada banyak sekali pedagang yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan para pembeli. Banyaknya pedagang mengakibatkan munculnya
persaingan antar produsen, hingga tak jarang memunculkan persaingan tidak sehat.
Persaingan yang tidak sehat ini biasanya hanya menguntungkan satu atau beberapa
produsen saja, sehingga kegiatan pasar menjadi tidak seimbang.

Pada dasarnya persaingan yang tidak sehat atau tidak sempurna ini ada
beberapa, salah satunya adalah oligopoli. Oligopoli bisa membuat suatu persaingan
dagang menjadi tidak sempurna karena harga bisa ditentukan sesukanya oleh
produsen atau penjual terutama bagi produsen yang memiliki nama atau merek yang
sudah dikenal oleh masyarakat, sehingga produsen lainnya akan kesulitan untuk
bersaing.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pasar oligopoli?


2. Bagaimana pasar oligopoli terbentuk?
3. Bagaimana ciri-ciri pasar oligopoli?
4. Apa kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli?
5. Apa jenis-jenis pasar oligopoli?
6. Apa saja model pasar oligopoli?
7. Apa contoh dari pasar oligopoli?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pasar oligopoli.


2. Untuk mengetahui bagaimana pasar oligopoli terjadi.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pasar oligopoli.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli.
6. Untuk mengetahui model pasar oligopoli.
7. Untuk mengetahui contoh dari pasar oligopoli.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pasar Oligopoli

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) oligopoli adalah keadaan pasar
dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit, sehingga seorang dari
mereka dapat memengaruhi harga pasar atau keadaan pasar yang tidak seimbang
karena dipengaruhi oleh sejumlah pembeli.

Di dalam Undang-Undang Nomor 5 pasal 4 ayat 2 Tahun 1999, dijelaskan


tentang produsen atau pelaku usaha yang diduga telah melakukan perjanjian
oligopoli. Pasal tersebut berbunyi “Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara
bersama- sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa, apabila dua atau tiga pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar atau
satu jenis barang atau jasa tertentu.”

Dikutip dari laman Jasa Otoritas Keuangan, oligopoli adalah situasi pasar
dengan sejumlah kecil perusahaan melakukan kegiatan penjualan barang dan/atau
jasa tertentu, mengendalikan penawaran pasar dan barang dan/atau jasa tertentu
tersebut. Sementara itu, laman Investopedia menyebutkan bahwa oligopoli adalah
suatu struktur pasar yang di dalamnya hanya terdapat kapasitas kecil atau hanya
segelintir saja, tetapi bisa memengaruhi kondisi pasar secara signifikan.

Pasar oligopoli dapat dikatakan sebagai suatu bentuk persaingan perdagangan


yang tidak sempurna atau tidak sehat karena jumlah produsen tidak sebanding
dengan jumlah konsumen atau bisa disebut juga sebagai keadaan pasar dengan suatu
komoditas yang hanya dikuasai oleh beberapa produsen saja. Di dalam pasar
oligopoli dimungkinkan adanya seorang pengusaha yang kuat dalam modal dan
teknologi menjadi leader atau pemimpin dalam menentukan tingkat harga jualnya
(price leader).

2.2. Faktor Terbentuknya Pasar Oligopoli

Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak dijumpai karena
didukung oleh teknologi yang sangat modern. Beberapa faktor yang dapat
menimbulkan terbentuknya sistem pasar oligopoli diantaranya sebagai berikut:

1. Produsen pemasok sedikit


Jumlah produsen sedikit karena skala ekonomi yang harus
dioperasikan umumnya sangat besar dan hanya sedikit perusahaan yang
mampu memasok pasar.

2
2. Kebutuhan investasi cukup besar
Untuk bersaing dengan para perusahaan yang sudah lebih lama
bergerak dalam industri terkait membutuhkan investasi yang cukup besar,
sehingga perusahaan lainnya tidak berani masuk dan berkecimpung dalam
industri terkait.
3. Perusahaan dengan hak paten eksklusif terbatas
4. Perusahaan memiliki kompetensi tinggi
Ada perusahaan mapan dengan kualitas produk dan layanan yang
memuaskan pelanggannya. Hal ini tentu membuat suatu perusahaan yang
baru ingin memulai merambah industri terkait kesulitan untuk bersaing.
5. Sedikit perusahaan yang bisa mengontrol pasokan bahan baku
6. Ada dukungan dari pemerintah
Umumnya pemerintah memberikan waralaba kepada suatu perusahaan
tertentu agar mau bergerak di suatu pasar atau industri tertentu.

2.3. Ciri-ciri Pasar Oligopoli

1. Terdiri dari dua perusahaan atau lebih


Oligopoli baru bisa terwujud apabila jumlah perusahaan atau produsen
kurang dari 10%. Dengan ciri-ciri ini akan memunculkan suatu persaingan
dagang yang tidak sempurna karena produk-produk yang laris di pasar hanya
berasal dari produsen atau perusahaan yang memiliki “nama” atau mereknya
sudah dikenal oleh banyak orang saja. Oleh sebab itu, negara membuat suatu
perundang-undangan tentang perjanjian yang tidak boleh dilakukan di dalam
dunia pasar. Hal ini dilakukan agar oligopoli ini dapat dihindari, sehingga
pertumbuhan ekonomi di suatu pasar dapat berjalan dengan baik dan
produsen lama atau produsen baru dapat bersaing dengan sehat.

2. Produk yang diperjualbelikan biasanya bersifat homogen


Pada ciri-ciri ini produsen biasanya hanya memproduksi dan menjual
satu produk saja. Dengan kata lain, barang atau produk yang satu dengan
produk yang lainnya dapat saling menggantikan, sehingga konsumen tidak
begitu terlalu sulit untuk mendapatkan produk yang homogen tersebut. Di
Indonesia sendiri ada terdapat beberapa produk yang sifatnya homogen atau
dapat digantikan, salah satu produk itu adalah rokok. Hal seperti ini dapat
dilihat ketika ada suatu jenis rokok yang tidak laku di pasaran, maka akan
diganti dengan produk yang sama (rokok), tetapi dengan variasi yang
berbeda.

3. Harga antar produk hampir sama


Pada umumnya, barang atau jasa yang ada di pasar oligopoli ini
harganya tidak berbeda jauh atau bisa dibilang hampir sama. Dalam hal ini,
maksud dari harga yang hampir sama adalah harga suatu produk atau jasa
yang dijual oleh produsen satu dengan produsen lainnya tidak jauh berbeda.
Harga yang hampir sama disebabkan karena jumlah produsen yang tidak
begitu banyak. Pada umumnya, jika harga produk dari salah satu produsen
naik, maka produk dari produsen lainnya akan mengalami kenaikan juga.

3
4. Membutuhkan strategi pemasaran yang matang
Dalam pasar oligopoli persaingan akan semakin ketat karena produsen
yang “bermain” pada pasar ini sangat sedikit dan produk atau barang yang
dihasilkan menjadi sedikit juga. Oleh sebab itu, bagi para produsen yang
sudah masuk ke dalam pasar oligopoli pasti harus memiliki suatu strategi
pemasaran yang matang agar mampu bersaing dengan produsen lainnya.
Apabila produsen atau perusahaan tidak melakukan atau membuat
perencanaan strategi yang matang, maka perusahaan tersebut akan kalah saing
dengan perusahaan lainnya. Strategi yang salah juga bisa menyebabkan
konsumen pindah ke produk lain, sehingga barang atau jasa menjadi tidak
laku.

5. Suatu aturan dari sebuah perusahaan atau produsen dapat memengaruhi


produsen lain
Di dalam pasar oligopoli produsen utama bisa dikatakan sebagai
penentu kebijakan. Sederhanya, jika produsen utama menentukan harga suatu
produk, maka produsen lainnya akan mengikuti harga yang sudah dibuat oleh
produsen utama. Bukan hanya harga saja, tetapi perubahan fungsi dari suatu
produk juga bisa memengaruhi produsen lainnya. Oleh karena itu, di dalam
pasar oligopoli para produsen “biasa” harus memiliki persiapan yang matang
untuk mengikuti perubahan suatu kebijakan yang berasal dari produsen
utama. Apabila produsen “biasa” tidak dapat mengikuti produsen utama,
kemungkinan besar akan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan
lainnya

6. Produsen baru akan kesulitan masuk ke pasar


Bagi para produsen baru akan kesulitan untuk masuk ke pasar
oligopoli, sehingga tak sedikit produsen baru mempersempit pasar,
keuntungan kecil, atau bahkan mengalami kebangkrutan. Produsen yang
mengalami kebangkrutan karena produk yang dijualnya tidak mampu
bersaing dengan produsen lama yang sudah memiliki harga pasar dan
mereknya sudah terkenal. Dengan sulitnya produsen baru masuk ke dalam
pasar berarti pasar itu bisa dibilang memiliki suatu persaingan yang tidak
sehat. Apabila hal seperti ini terjadi secara terus menerus, maka pasar
oligopoli akan kesulitan untuk mendapatkan produsen baru.

2.4. Kelebihan dan Kelemahan Struktur Pasar Oligopoli

2.4.1. Kelebihan pasar oligopoli menurut Rahayu dan Utami (2015) :


1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli. Secara umum, pembeli
memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana yang
dibutuhkan dan yang mana yang mampu memenuhi kebutuhan. Jadi, para
pembeli tidak akan ditawarkan dengan agresif oleh perusahaan dalam
pasar ini, namun pembelilah yang menentukan akan membeli produk dari
perusahaan mana.

4
2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk. Dalam pasar
ini tentu penelitian-penelitian akan banyak terjadi, contohnya penelitian
tentang minat pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di
banding dengan perusahaan kita, ini merupakan penelitian untuk
pengembangan produk yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik
pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan kualitas yang
dimiliki.
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan
penjual. Dalam pasar ini kepuasan konsumen sangat berpengaruh. Oleh
karena itu, banyak perusahaan bersikap baik dalam hal pelayanan dan
memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat
membeli produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.
4. Adanya penerapan teknologi baru. Hal ini sangatlah bermanfaat, karena
penerapan teknologi terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk
mengembangkan produknya agar lebih diminati.

2.4.2. Kelemahan pasar oligopoli menurut Rahayu dan Utami (2015) :


1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini sering kali
tejadi dalam pasar oligopoli, dimana perusahaan yang besar yang sudah
lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak
mendistribusikan produk dagangannya yang mengakibatkan hasil
pendapatan yang banyak pula. Sedangkan perusahaan yang kurang
diminati pembeli otomatis akan mendistribusikan barang dagangannya
dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan yang kecil.
2. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar
oligopolis karena semangat bersaing kurang. Didalam pasar oligopoli
dapat timbul pemborosan akibat biaya produksi yang besar namun
pemasukan tidak seimbang, hal ini diakibatkan karena perusahaan yang
kurang peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang
juga kurang peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar.
3. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan. Didalam pasar oligopoli
ini bisa berkembang ke arah monopoli jika sudah tidak ada yang mampu
bersaing dengan pemimpin pasar, menyebabkan monopoli perusahaan ini
berlanjut menyaingi produk barang lainnya yang belum perusahaan ini
kuasai.

2.5. Jenis-jenis Pasar Oligopoli

1. Pasar Oligopoli Murni


Pasar oligopoli murni adalah pasar yang hanya menjual satu barang saja.
Meskipun hanya satu barang saja, tetapi varian dari barangnya cukup banyak.
Sementara itu, harga dari barang satu dengan barang lainnya hampir sama. Pada
pasar oligopoli jenis ini, hampir setiap kebijakannya dipengaruhi oleh produsen
utama.

5
2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi
Pasar oligopoli terdiferensiasi adalah pasar yang hanya menjual satu jenis saja.
Namun, harga pada satu jenis barang itu tidak sama dengan harga produsen atau
perusahaan lainnya. Sederhanya harga dari satu produsen dengan produsen
lainnya akan mengalami diferensiasi (perbedaan). Apabila hal ini terjadi, maka
pasar oligopoli semakin menjadi tidak sehat, karena konsumen lebih menyukai
harga yang relatif murah, tetapi barang cukup berkualitas.

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi


Pasar oligopoli non kolusi adalah pasar yang di mana jika ada perusahaan
yang ingin memainkan harga suatu barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi
atau perkembangan yang terjadi pada perusahaan lain (kompetitor). Di dalam
pasar oligopoli, hal ini perlu dilakukan oleh suatu perusahaan karena bertujuan
agar usaha yang dijalani mengalami perkembangan serta perusahaan lainnya
tidak bisa mengikuti persaingan harga tersebut.

4. Pasar Oligopoli Kolusi


Pasar oligopoli kolusi adalah pasar yang di mana hampir setiap produsen atau
perusahaan melakukan kerja sama. Biasanya langkah kerja sama ini dilakukan
pada saat ingin menaikkan harga dari suatu produk atau jasa. Hal seperti ini akan
terlihat bahwa persaingan dari produsen satu dengan produsen yang lainnya tidak
begitu jauh.

2.6. Model Pasar Oligopoli

1. Model Kartel
Kartel adalah suatu bentuk penggabungan secara langsung diantara
para ologopolis yang saling bersaing dipasar. Tujuannya menghilangkan
pesaing dan memaksimumkan keuntungan secara bersama-sama.

2. Model Kepemimpinan Harga (Price Leadership Model)


Dalam model ini perusahaan yang dominan mengambil inisiatif dalam
penentuan harga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba dalam
membentuk kolusi secara implisit.

3. Model Permintaan Patah (Kinked Deman Model)


Model ini dikembangkan oleh P. M. Sweezy (1939). Dua pemikiran
penting yang dilontarkan adalah harga dalam pasar oligopoli bersifat kaku
dan pengambilan keputusan berdasarkan sikap pesimis.

4. Model Cournot
Model ini dikembangkan Agustin Cournot (Ekonom Prancis) pada
tahun 1938. Dasar pengembangan model ini adalah keseimbangan tercapai
bila biaya marjinal adalah nol (MC = 0) Kondisi laba maksimum oligopolis
dengan MC
= 0.

6
2.7. Contoh-contoh Oligopoli

1. Rokok
Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia ini industri rokok hampir tidak ada
matinya atau bisa dibilang akan selalu ada konsumennya. Banyaknya konsumen
yang merokok, maka membuat produsen atau perusahaan rokok berlomba-lomba
untuk menjual produk tersebut. Dalam satu merek yang sama terdapat beberapa
jenis varian. Meskipun hanya rokok saja yang dijual, tetapi ternyata produsen
rokok saling bersaing, baik dari harga atau dari kualitas rokoknya sendiri.

2. Jasa penerbangan
Seperti yang kita tahu di bandara itu ada banyak nama-nama pesawat atau
maskapai penerbangan. Setiap nama pesawat itu mempunyai keunggulan dan
kekurangannya masing-masing, sehingga bisa dikatakan bahwa sudah ada pangsa
pasarnya masing-masing. Akan tetapi, jika pangsa pasar itu tidak dijaga dengan
baik, maka maskapai penerbangan itu bisa mengalami kerugian atau
kebangkrutan.

3. Jual beli motor


Zaman yang semakin modern dan semakin cepat ini, penggunaan motor sudah
cukup banyak, sehingga menjadi target pasar bagi para produsen motor. Jual beli
motor termasuk ke dalam contoh dari pasar oligopoli karena sudah ada berbagai
macam perusahaan yang menjual produk yang sama (motor), tetapi dengan merek
yang berbeda.

4. Semen
Ketika membangun rumah, biasanya kita akan membutuhkan bahan bangunan,
yaitu semen. Semakin banyak yang membangun rumah, maka semakin banyak
juga semen yang akan digunakan. Banyak produsen bersaing untuk menghasilkan
produk semen yang berkualitas dengan harga terjangkau.

5. Handphone
Penggunaan handphone di zaman yang modern ini sudah sering digunakan,
bahkan hampir setiap orang memiliki handphone. Hal ini dikarenakan handphone
bisa dibilang sebagai salah kebutuhan yang wajib dipenuhi karena dengan
perangkat ini, kita akan bisa menjalin komunikasi dengan orang yang sedang
berada dikejauhan. Produk handphone sudah banyak dijual di pasaran dan
harganya sangat bervariasi.

6. Mi Instan
Hampir semua orang suka dengan mi instan terutama bagi mereka yang
sedang nge-kost. Di Indonesia, perusahaan mi instan sudah cukup banyak,
sehingga tak jarang konsumen yang mengalami kebingungan harus memilih yang
mana. Perusahaan atau produsen mulai melihat pangsa pasar ini mulai
meningkatkan keunggulan dari suatu produk dengan harapan produk itu masih
terus berjalan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pada dasarnya, oligopoli memang suatu persaingan yang tidak sempurna,


sehingga bagi para produsen baru akan sulit untuk masuk ke pasar oligopoli ini.
Namun, di sisi lain dalam mempertahankan perusahaan yang berada di dalam pasar
oligopoli sangat tidak mudah karena dibutuhkan perencanaan pemasaran yang
matang. Oleh sebab itu, hanya beberapa produsen saja yang mampu bertahan pada
pasar oligopoli.

Dari berbagai pembahaasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pasar oligopoli
itu adalah suatu pasar dimana bentuk persaingan pasar yang di dominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area yang memiliki karakteristik
tersendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nasik Kamaludin, Restu. (2021). “Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, & Contoh”.
Diakses pada 3 Oktober 2022.
Rahayu, Sri dan Dinarossi Utami. (2015). “Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro”. Palembang,
Universitas Muhammadiyah Palembang.
Rofiyandi, Yandi. (2022). “Berbahayakah Pasar Oligopoli? Kenali Ciri-ciri dan
Faktor Penyebabnya”. Diakses pada 7 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai