OLIGOPOLI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
Disusun Oleh :
Kelompok VI
1. Sawaluddin (2105113509)
2. Dimas Sevien Ananda (2105125252)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
kami memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Ekonomi
Mikro .
Makalah ini telah kami susun dengan in syaa Allah maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber dan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak dan sumber
informasi yang telah membantu kami.
Meskipun demikian, kami sangat menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari
segi struktur kalimat dan bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu
untuk teman-teman yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
C. Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar Persaingan Monopolistik.....
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
B. saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di tengah- tengah dua
bentuk pasar yang ekstrim: persaingan sempurna dan monopoli. Akibatnya, beberapa
cirinya bersifat monopolistik, sementara yang lain mirip dengan pasar yang sepenuhnya
kompetitif. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar di mana banyak jenis barang yang
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar Persaingan
Monopolistik?
4. Bagaimana Pengaruh persaingan Monopolistic ?
5. Bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Pendek?
6. Bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Panjang
7. Apa saja karakteristik dalam pasar oligopoli?
8. Apa saja Faktor-faktor penyebab Oligopoli?
1
9. Apa Tantangan Dalam Pasar Oligopoli?
10. Bagaimana Oligopoli Dalam Perekonomian ?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui bagaimana Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar
Persaingan Monopolistik?
4. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh persaingan Monopolistik ?
5. Untuk mengetahui bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Pendek?
6. Untuk mengetahui bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Panjang
7. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dalam pasar oligopoli?
8. Untuk mengetahui apa saja Faktor-faktor penyebab Oligopoli?
9. Untuk mengetahui apa Tantangan Dalam Pasar Oligopoli?
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-Ciri Pasar Monopolistik
Ada banyak penjual, tetapi tidak sebanyak yang ada di pasar yang benar- benar kompetitif.
Karena perusahaan-perusahaan di pasar monopolistik berukuran relatif sama, produksi satu
perusahaan kecil jika dibandingkan dengan seluruh pasar dengan semua produksinya.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Karakteristik ini sangat penting untuk membedakan antara pasar monopolistik dan pasar
persaingan penuh. Dalam persaingan pasar ini, produksi berbeda dalam gaya dan dapat
dibedakan secara visual.
Memasuki pasar persaingan monopolistik tidaklah sesulit memasuki pasar monopoli atau
oligopoli, tetapi memasuki pasar persaingan penuh tidaklah sesederhana itu. Hal ini
disebabkan oleh kenyataan bahwa modal yang dibutuhkan relatif tinggi jika dibandingkan
dengan perusahaan yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dan harus menawarkan
barang yang berbeda dari yang sudah tersedia.
10
5. Sangat Aktifnya Persaingan Promosi Penjualan
Harga tidak menentukan ukuran pasar, sebuah perusahaan mungkin menjual produk
dengan harga yang cukup tinggi namun menarik banyak pelanggan untuk membelinya.
Sebuah perusahaan, di sisi lain, dapat menjual barang- barangnya dengan harga rendah
tetapi tidak dapat menarik pelanggan. Oleh karena itu, untuk menarik pelanggan, pelaku
usaha harus terus aktif melakukan promosi, meningkatkan pelayanan, serta
11
Dalam pasar persaingan monopolisik, semua perusahaan berusaha untuk menguasai pasar,
salah satunya dengan menggencarkan promosi dengan membuat iklan. Tujuan dari
promosi dengan pembuatan iklan adalah membuat kurva permintaan atas produknya
menjadi lebih elastis
Keseimbangan
C. Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak
mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil
kalau di bandingkan dengan perusahaan olipologi dan monopoli. Kekuasaan
mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistik bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product. Perbedaan ini
menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang dari sesuatu
perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang yang dihasilkan perusahaan lainnya.
Maka apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik
pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua
12
barang yang di produksikannya. Banyak di antara konsumen dipasar masih tetap membeli
barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah
menjadi relatif lebih mahal.
Pada saat perusahaan berupaya menaikkan harga, maka berdampak pada jumlah
barang yang dijual menjadi sangat berkurang (lebih sediki).
Pada saat perusahaan menurunkan harga, maka berdampak pada jumlah barang
yang dijual menjadi sangat bertambah (lebih banyak).
Hal tersebut menjadi bukti bahwa kurva permintaan dalam pasar monopolistik tidak
pernah bersifat elastis sempurna.
Kurva hasil tambahan penjualan adalah sama, seperti kurva hasil tambahan penjualan
yang terdapat dalam pasar monopoli. Di mana kurva marjinal (penjualan) berada pada
posisi di bawah kurva permintaan
Perusahaan menetapkan keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka
pendek, korporasi dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa. Sementara itu, korporasi
hanya menghasilkan pendapatan reguler dalam jangka panjang. Karena memiliki
kekuatan monopoli meskipun
13
perusahaan monopoli beroperasi, harga jual melebihi biaya marjinal (P>MC). Namun,
karena kurva permintaan yang kita hadapi sangat miring, kapasitas kita untuk mendapatkan
keuntungan dibatasi.
Persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dengan berkurangnya dead weight loss
dibandingkan dengan pasar monopoli. Namun, ini tidak efisien dibandingkan dengan pasar
yang benar-benar kompetitif. Pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien
daripada pasar persaingan sempurna karena dua alasan:
a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC)
Karena titik perpotongan antara kurva AC dan kurva D bukanlah titik terendah pada kurva
AC, perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien ketika
berada dalam ekuilibrium jangka panjang.
Jika perusahaan ingin berproduksi pada AC terendah, output harus ditingkatkan hingga
mencapai output AC terendah.
15
banyak pesaing, oligopoli hanya memiliki segelintir. Karena jumlah pesaing sangat
terbatas, setiap perusahaan menyadari bahwa pesaing dapat bereaksi terhadap apa yang
dilakukannya, dan karenanya harus mempertimbangkan bagaimana pesaing akan bereaksi.
Karena mereka berpartisipasi dalam strategi bersaing, perusahaan di pasar oligopoli harus
menyadari keterkaitan antara keputusan yang dibuat oleh berbagai perusahaan dalam
industri.
Perbedaan utama antara perusahaan oligopoli dan perusahaan di pasar lain adalah
bahwa perusahaan oligopoli menyadari dampak keberadaan mereka terhadap perusahaan
saingan, dan mereka dapat mempertimbangkan reaksi pesaing saat membuat keputusan.
Dalam konteks ini, kami mengklaim bahwa perilaku pasar oligopolistik adalah strategis
dalam arti bahwa perusahaan mempertimbangkan pengaruh keputusan mereka pada
perusahaan saingan dan balasan yang mereka harapkan dari perusahaan pesaing ini.
Perusahaan di bawah persaingan sempurna, di sisi lain, terlibat dalam perilaku non-
strategis, yaitu, mereka membuat keputusan berdasarkan biaya produksi dan kurva
permintaan mereka sendiri, daripada mempertimbangkan reaksi pesaing mereka. Demikian
pula, karena mereka tidak memiliki persaingan, perusahaan monopoli tidak terlibat dalam
perilaku strategis.
Teori utama dalam pasar oligopoli yaitu, antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya
di dalam melakukan kegiatannya tidak terdapat suatu ikatan tertentu (independent action).
Antara pengusaha-pengusaha yang ada dalam pasar oligopoli menjalin suatu ikatan
(collusion) tertentu. Ikatan ini ada yang sempurna (perfect collusion) dan ada yang tidak
sempurna (imperfect collusion).
Dalam pasar persaingan oligopoli tinggi rendahnya tingkat diferensiasi produk akan
mempengaruhi perilaku produsen dalam menentukan output atau harga. Pasar oligopoli
merupakan pasar yang terdiri atas beberapa penjual untuk satu jenis barang tertentu.
16
Secara tidak langsung, industri berskala besar yang menargetkan produksi secara massal
dapat membentuk pasar oligopoli. Hal ini terjadi karena barang yang diproduksi secara
massal tersebut menggunakan sumber daya dan modal yang besar.
Selain itu, tuntutan inovasi membuat tidak semua produsen mampu melakukannya dengan
cepat karena terkendala sumber daya. Umumnya, industri yang secara otomatis
membentuk pasar oligopoli adalah yang bergerak di sektor otomotif, properti, kertas,
semen, dan peralatan mesin.
2. Kompleksitas manajemen
Struktur industri oligopoli umumnya ditandai dengan kompetisi harga dan nonharga yang
mana produsennya cermat dalam menentukan harga. Sebab, harga sangat sensitif bagi
pasar oligopoli. Para produsen di pasar oligopoli biasanya sangat berhati-hati dalam
menentukan harga agar tidak merugikan pesaingnya.
Pasar oligopoli yang rawan memicu persaingan tidak sehat sebenarnya bukan tanpa
pengawasan. Di Indonesia, lembaga yang mengawasi praktik persaingan usaha adalah
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU.
Merujuk pada UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli) mengamanatkan pembentukan komisi independen
yang bertugas mengawasi persaingan usaha, yakni KPPU.
Laporan yang masuk ke KPPU selanjutnya akan masuk dalam tahap pengumpulan
bukti-bukti dan keterangan saksi ahli. Meskipun KPPU tidak punya kewenangan untuk
menyita, namun wewenang KPU bisa mencapai tahap menyelidiki, menuntut, dan
mengadili. Demikian pemahaman pasar oligopoli secara umum. Semoga dapat membantu
kita saat melakukan riset pasar sebagai bagian dari manajemen bisnis yang ideal
17
Perusahaan harus melakukan pengembangan teknologi untuk dapat bersaing dengan
perusahaan yang ada. Hal ini karena perusahaan tidak dapat bersaing dari sisi harga,
melainkan dari sisi non harga. Persaingan ini terbatas pada perusahaan yang jumlahnya
sedikit, karena memang tidak mudah masuk dalam pasar oligopoli. Dibutuhkan modal
yang besar untuk investasi.
18
bereaksi untuk menurunkan harganya pula. Apabila perusahaan tersebut juga ingin
menaikkan harga produknya, perusahaan lain pastinya juga akan menaikkan harga lebih
sedikit dari perusahaan tersebut. sehingga di dalam sistem pasar ini tidak ada satupun
perusahaan yang dapat bertindak secara bebas. Karena keduanya sama sama ingin mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya. Pasar oligopoli memberikan dampak bagi pebisnis
umkm seperti para produsen baru akan lebih susah untuk masuk kedalam pasar ini
dikarenakan system pasar ini biasanya terdiri dari perusahaan perusahaan besar karena
mereka kerap kali mengeluarkan uang dengan jumlah yang besar untuk mengembangkan
produknya. Masyarakat cenderung lebih percaya perusahaan besar dibanding umkm oleh
kerena itu Pengaruh kepercayaan masyarakat juga merupakan factor yang sangat penting.
Oleh karena itu pemerintah juga harus ikut serta dalam pengembangan umkm dengan
memberikan sarana prasarana dan pelatihan khusus untuk masyarakat. Karena terjadinya
banyak kecurangan yang ditimbulkan oleh pasar oligopoli peran pemerintah sangatlah
penting untuk melindungi hak hak konsumen agar terhidar dari penyalahgunaan atau
kecurangan yang dapat merugikan pihak konsumen.
Sedangkan pasar oligopoli merupakan sebuah pasar dimana hanya terdapat sedikit penjual
19
yang masing-masing dari penjual itu menawarkan
produk yang identik satu sama lain. Untuk mengetahui kebaikan dari pasar oligopoli ini
sendiri maka ada tiga aspek yang harus kita perhatikan dari masing- masing kegiatan
perusahaan tersebut diantaranya, efisiensi dalam menggunakan sumber daya,
perkembangan teknologi dan inovasi, dan keuntungan perusahaan.
B. Saran
Saran terbaik yang dapat kami berikan kepada para pembaca yang ingin menghasilkan
makalah tentang " TEORI BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN
PASAR OLIGOPOLI" yang lebih baik dari kami adalah dengan mencari lebih banyak
referensi dari sumber lain, termasuk buku dan jurnal, agar makalah ini menjadi lebih baik. .
Mungkin ini satu-satunya rekomendasi yang kami miliki, semoga bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.
20
DAFTAR PUSTAKA
DR. Akhmad, SE., M.Si. Ekonomi Mikro Teori Dan Aplikasi Di Dunia Usaha. Ekonomi Mikro,
2014.
Fajar, Rizal. Analisis Struktur Persaingan Dan Sistem Pasar Monopolistik, 2020.
Marina, Anna, and Didin Fatihudin. “Pasar Oligopoli Di Indonesia (Kasus Trading Term Dan
Dominansi Carrefour Pada Pasar Ritel Modern Di Indonesia).” BALANCE Economics,
Bussiness, Management and Accounting Journal 5, no. 9 (2008): 1–20.
18
19