Anda di halaman 1dari 18

TEORI BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR

OLIGOPOLI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro

Disusun Oleh :

Kelompok VI

1. Sawaluddin (2105113509)
2. Dimas Sevien Ananda (2105125252)

3. Yehezkiel Andersen Sihotang (2105126205)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
kami memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Ekonomi
Mikro .

Makalah ini telah kami susun dengan in syaa Allah maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai sumber dan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih banyak kepada pihak dan sumber
informasi yang telah membantu kami.

Meskipun demikian, kami sangat menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari
segi struktur kalimat dan bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu
untuk teman-teman yang membacanya.

Riau, Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

TEORI BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR OLIGOPOLI


..............................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Ciri-Ciri Pasar Monopolistik.................................................................................................

B. Permintaaan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik.............................................................

C. Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar Persaingan Monopolistik.....

D. Pengaruh persaingan Monopolistic.......................................................................................

E. Keseimbangan Perusahaan jangka Pendek............................................................................

F. Keseimbangan Perusahaan jangka Panjang .........................................................................

G. Karakteristik pasar Oligopoli.................................................................................................

H. Faktor-faktor penyebab Oligopoli.........................................................................................

I. Tantangan Dalam Pasar Oligopoli........................................................................................

J. Oligopoli Dalam Perekonomian ...........................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................

A. Kesimpulan ...............................................................................................................

B. saran...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di tengah- tengah dua
bentuk pasar yang ekstrim: persaingan sempurna dan monopoli. Akibatnya, beberapa
cirinya bersifat monopolistik, sementara yang lain mirip dengan pasar yang sepenuhnya
kompetitif. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar di mana banyak jenis barang yang

berbeda diproduksi oleh banyak produsen yang berbeda (different products)1.


Pasar persaingan tidak sempurna dapat didefinisikan sebagai pasar dengan jumlah
penjual dan pembeli yang sedikit, bahkan terkadang hanya ada satu penjual dan pembeli.
Akibatnya, oligopoli, yang mengacu pada pasar dengan hanya beberapa pemasok yang
menawarkan produk yang identik satu sama lain, adalah salah satu jenis pasar persaingan
tidak sempurna.
Pembatasan struktur pasar oligopoli yang berpihak pada sejumlah kecil produsen
dapat diartikan bahwa setidaknya produsen dalam suatu pasar akan menghasilkan kondisi
saling ketergantungan yang saling menguntungkan, bahkan jika ada ratusan produsen
dalam suatu pasar. Secara umum, oligopoli didefinisikan sebagai situasi di mana hanya dua
sampai sepuluh perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu (independen) atau
kooperatif (ketika perilaku perusahaan saling bergantung).

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja ciri-ciri dari pasar monopolistik ?

2. Apa karakteristik persaingan monopolistik ?

3. Bagaimana Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar Persaingan
Monopolistik?
4. Bagaimana Pengaruh persaingan Monopolistic ?
5. Bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Pendek?
6. Bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Panjang
7. Apa saja karakteristik dalam pasar oligopoli?
8. Apa saja Faktor-faktor penyebab Oligopoli?

1
9. Apa Tantangan Dalam Pasar Oligopoli?
10. Bagaimana Oligopoli Dalam Perekonomian ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari pasar monopolistik ?

2. Untuk mengetahui apa karakteristik persaingan monopolistik ?

3. Untuk mengetahui bagaimana Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar
Persaingan Monopolistik?
4. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh persaingan Monopolistik ?
5. Untuk mengetahui bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Pendek?
6. Untuk mengetahui bagaimana Keseimbangan Perusahaan jangka Panjang
7. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dalam pasar oligopoli?
8. Untuk mengetahui apa saja Faktor-faktor penyebab Oligopoli?
9. Untuk mengetahui apa Tantangan Dalam Pasar Oligopoli?

10. Untuk mengetahui bagaimana Oligopoli Dalam Perekonomian ?

2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-Ciri Pasar Monopolistik

Adapun beberapa ciri-ciri dari pasar monopolistik, diantaranya adalah sebagai


berikut:

1. Terdapat Banyak Penjual

Ada banyak penjual, tetapi tidak sebanyak yang ada di pasar yang benar- benar kompetitif.
Karena perusahaan-perusahaan di pasar monopolistik berukuran relatif sama, produksi satu
perusahaan kecil jika dibandingkan dengan seluruh pasar dengan semua produksinya.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak

Karakteristik ini sangat penting untuk membedakan antara pasar monopolistik dan pasar
persaingan penuh. Dalam persaingan pasar ini, produksi berbeda dalam gaya dan dapat
dibedakan secara visual.

3. Perusahaan Memiliki Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga

Kemampuan perusahaan monopolistik untuk mempengaruhi harga muncul dari sifat


barang-barang yang diproduksi, dengan gaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini
menyebabkan pembeli membuat pilihan, seperti lebih memilih barang satu perusahaan
daripada yang diproduksi oleh orang lain. Akibatnya, bahkan jika sebuah perusahaan
menaikkan harga barang-barangnya, ia masih dapat menarik pelanggan, bahkan jika
jumlah pelanggannya lebih rendah dari sebelumnya. Namun, jika perusahaan
menurunkan harganya, akan sulit untuk menjual semua barang yang diproduksinya.
4. Relatif Mudah Untuk Masuk Ke Dalam Industri/Pasar

Memasuki pasar persaingan monopolistik tidaklah sesulit memasuki pasar monopoli atau
oligopoli, tetapi memasuki pasar persaingan penuh tidaklah sesederhana itu. Hal ini
disebabkan oleh kenyataan bahwa modal yang dibutuhkan relatif tinggi jika dibandingkan
dengan perusahaan yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif dan harus menawarkan
barang yang berbeda dari yang sudah tersedia.

10
5. Sangat Aktifnya Persaingan Promosi Penjualan

Harga tidak menentukan ukuran pasar, sebuah perusahaan mungkin menjual produk
dengan harga yang cukup tinggi namun menarik banyak pelanggan untuk membelinya.
Sebuah perusahaan, di sisi lain, dapat menjual barang- barangnya dengan harga rendah
tetapi tidak dapat menarik pelanggan. Oleh karena itu, untuk menarik pelanggan, pelaku
usaha harus terus aktif melakukan promosi, meningkatkan pelayanan, serta

mengembangkan desain dan kualitas produk.2.

B. Permintaaan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Diferensiasi produk menciptakan loyalitas konsumen terhadap merk dan


menyebabkan kurva permintaannya berslope negatif. Adanya diferensiasi produk
dalam pasar persaingan monopolitik mengakibatkan kurva permintaan yang
dihadapi masing-masing perubahan miring ke kanan dan kontrol perusahaan
terhadap harga produk kecil.

Kurva Permintaan dengan Diferensiasi Produk

11
Dalam pasar persaingan monopolisik, semua perusahaan berusaha untuk menguasai pasar,
salah satunya dengan menggencarkan promosi dengan membuat iklan. Tujuan dari
promosi dengan pembuatan iklan adalah membuat kurva permintaan atas produknya
menjadi lebih elastis

Keseimbangan

C. Biaya dan Pendapatan Perusahaan Yang berada dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak
mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil
kalau di bandingkan dengan perusahaan olipologi dan monopoli. Kekuasaan
mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistik bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product. Perbedaan ini
menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang dari sesuatu
perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang yang dihasilkan perusahaan lainnya.
Maka apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik
pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua
12
barang yang di produksikannya. Banyak di antara konsumen dipasar masih tetap membeli
barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah
menjadi relatif lebih mahal.

D. Pengaruh Persaingan monopolistic

 Pada saat perusahaan berupaya menaikkan harga, maka berdampak pada jumlah
barang yang dijual menjadi sangat berkurang (lebih sediki).
 Pada saat perusahaan menurunkan harga, maka berdampak pada jumlah barang
yang dijual menjadi sangat bertambah (lebih banyak).
Hal tersebut menjadi bukti bahwa kurva permintaan dalam pasar monopolistik tidak
pernah bersifat elastis sempurna.
Kurva hasil tambahan penjualan adalah sama, seperti kurva hasil tambahan penjualan
yang terdapat dalam pasar monopoli. Di mana kurva marjinal (penjualan) berada pada
posisi di bawah kurva permintaan

E. Keseimbangan Perusahaan jangka Pendek

Perusahaan menetapkan keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka

pendek, korporasi dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa. Sementara itu, korporasi
hanya menghasilkan pendapatan reguler dalam jangka panjang. Karena memiliki
kekuatan monopoli meskipun

dibatasi, MR = MC adalah keseimbangan jangka pendek. Perusahaan yang beroperasi di


pasar persaingan monopolistik memiliki keadaan ekuilibrium yang sama dengan
perusahaan yang beroperasi di pasar monopoli. Ketika MR = MC di titik E, seperti ketika

13
perusahaan monopoli beroperasi, harga jual melebihi biaya marjinal (P>MC). Namun,
karena kurva permintaan yang kita hadapi sangat miring, kapasitas kita untuk mendapatkan
keuntungan dibatasi.

F. Keseimbangan Perusahaan jangka Panjang

Persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dengan berkurangnya dead weight loss
dibandingkan dengan pasar monopoli. Namun, ini tidak efisien dibandingkan dengan pasar
yang benar-benar kompetitif. Pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien
daripada pasar persaingan sempurna karena dua alasan:

a. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC)

b. Kapasitas berlebihan (excess capacity)

Karena titik perpotongan antara kurva AC dan kurva D bukanlah titik terendah pada kurva
AC, perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien ketika
berada dalam ekuilibrium jangka panjang.

Jika perusahaan ingin berproduksi pada AC terendah, output harus ditingkatkan hingga
mencapai output AC terendah.

G. Karakteristik Pasar Oligopoli


Dalam pengertian bahwa ketiga jenis pasar menghadapi kurva permintaan
dengan kemiringan negatif, pasar oligopoli dianalogikan dengan pasar monopoli dan
persaingan monopolistik. Tidak seperti monopoli, yang tidak memiliki pesaing, dan
14
perusahaan persaingan monopolistik, yang memiliki

15
banyak pesaing, oligopoli hanya memiliki segelintir. Karena jumlah pesaing sangat
terbatas, setiap perusahaan menyadari bahwa pesaing dapat bereaksi terhadap apa yang
dilakukannya, dan karenanya harus mempertimbangkan bagaimana pesaing akan bereaksi.
Karena mereka berpartisipasi dalam strategi bersaing, perusahaan di pasar oligopoli harus
menyadari keterkaitan antara keputusan yang dibuat oleh berbagai perusahaan dalam
industri.
Perbedaan utama antara perusahaan oligopoli dan perusahaan di pasar lain adalah
bahwa perusahaan oligopoli menyadari dampak keberadaan mereka terhadap perusahaan
saingan, dan mereka dapat mempertimbangkan reaksi pesaing saat membuat keputusan.
Dalam konteks ini, kami mengklaim bahwa perilaku pasar oligopolistik adalah strategis
dalam arti bahwa perusahaan mempertimbangkan pengaruh keputusan mereka pada
perusahaan saingan dan balasan yang mereka harapkan dari perusahaan pesaing ini.
Perusahaan di bawah persaingan sempurna, di sisi lain, terlibat dalam perilaku non-
strategis, yaitu, mereka membuat keputusan berdasarkan biaya produksi dan kurva
permintaan mereka sendiri, daripada mempertimbangkan reaksi pesaing mereka. Demikian
pula, karena mereka tidak memiliki persaingan, perusahaan monopoli tidak terlibat dalam
perilaku strategis.

Teori utama dalam pasar oligopoli yaitu, antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya
di dalam melakukan kegiatannya tidak terdapat suatu ikatan tertentu (independent action).

Antara pengusaha-pengusaha yang ada dalam pasar oligopoli menjalin suatu ikatan
(collusion) tertentu. Ikatan ini ada yang sempurna (perfect collusion) dan ada yang tidak
sempurna (imperfect collusion).

Dalam pasar persaingan oligopoli tinggi rendahnya tingkat diferensiasi produk akan
mempengaruhi perilaku produsen dalam menentukan output atau harga. Pasar oligopoli
merupakan pasar yang terdiri atas beberapa penjual untuk satu jenis barang tertentu.

H. Faktor-faktor Penyebab Oligopoli


Oligopoli terbentuk karena sejumlah faktor yang memengaruhi pasar, antara lain:

1. Efisiensi skala besar

16
Secara tidak langsung, industri berskala besar yang menargetkan produksi secara massal
dapat membentuk pasar oligopoli. Hal ini terjadi karena barang yang diproduksi secara
massal tersebut menggunakan sumber daya dan modal yang besar.

Selain itu, tuntutan inovasi membuat tidak semua produsen mampu melakukannya dengan
cepat karena terkendala sumber daya. Umumnya, industri yang secara otomatis
membentuk pasar oligopoli adalah yang bergerak di sektor otomotif, properti, kertas,
semen, dan peralatan mesin.

2. Kompleksitas manajemen
Struktur industri oligopoli umumnya ditandai dengan kompetisi harga dan nonharga yang
mana produsennya cermat dalam menentukan harga. Sebab, harga sangat sensitif bagi
pasar oligopoli. Para produsen di pasar oligopoli biasanya sangat berhati-hati dalam
menentukan harga agar tidak merugikan pesaingnya. 

Pasar oligopoli yang rawan memicu persaingan tidak sehat sebenarnya bukan tanpa
pengawasan. Di Indonesia, lembaga yang mengawasi praktik persaingan usaha adalah
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU. 
Merujuk pada UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (UU Antimonopoli) mengamanatkan pembentukan komisi independen
yang bertugas mengawasi persaingan usaha, yakni KPPU.

KPPU sebagai wasit persaingan kerap menangani persoalan oligopoli yang terjadi di


Indonesia. Ambil contoh, pelanggaran persaingan usaha yang marak terjadi seperti harga
tiket pesawat, bawang putih, garam, hingga tender proyek di berbagai daerah.

KPPU juga menyebut sejumlah sektor rawan pelanggaran persaingan usaha.


Rinciannya adalah sektor komoditas pangan, sektor kesehatan, digital transportasi hingga
keuangan. Bagi masyarakat yang merasa dirugikan akan sistem pasar oligopoli saat ini
sebenarnya dapat melaporkan ke KPPU. Cara kerja KPPU saat ini mengandalkan laporan
masyarakat untuk diteliti apakah memang terjadi praktik persaingan tidak sehat dalam
industri tersebut.

Laporan yang masuk ke KPPU selanjutnya akan masuk dalam tahap pengumpulan
bukti-bukti dan keterangan saksi ahli. Meskipun KPPU tidak punya kewenangan untuk
menyita, namun wewenang KPU bisa mencapai tahap menyelidiki, menuntut, dan
mengadili. Demikian pemahaman pasar oligopoli secara umum. Semoga dapat membantu
kita saat melakukan riset pasar sebagai bagian dari manajemen bisnis yang ideal

I. Tantangan Dalam Pasar Oligopoli


1) Kelebihan pasar oligopoli

 Pengembangan produk diimbangi oleh kemajuan IPTEK


Kelebihan pasar oligopoli mendorong inovasi dan perkembangan teknologi pada
industri. Perusaahan mengharapkan keuntungan lebih dan berupaya menekan persaingan.

17
Perusahaan harus melakukan pengembangan teknologi untuk dapat bersaing dengan
perusahaan yang ada. Hal ini karena perusahaan tidak dapat bersaing dari sisi harga,
melainkan dari sisi non harga. Persaingan ini terbatas pada perusahaan yang jumlahnya
sedikit, karena memang tidak mudah masuk dalam pasar oligopoli. Dibutuhkan modal
yang besar untuk investasi.

 Penjual leluasa menentukan harga


Perusahaan dapat mengendalikan harga karena jumlah penjual yang sedikit. Pada saat
perusahaan dalam oligopoli melakukan perang harga, maka yang diuntungkan pihak
konsumen.
Perusahaan yang dapat memberikan harga murah dan kualitas yang baik dapat menguasai
pasar danbisa bertahan di pasar persaingan oligopoli.

2) Kekurangan pasar oligopoli

 Tingkat efisiensi rendah


Dalam persaingan oligopoli tidak ada efisiensi dalam menggunakan sumber daya,
sehingga perusahaan akan mencapai titik ongkos marjinal yang sama dengan harga.

 Adanya perang harga antarprodusen


Perusahaan akan melakukan perang harga antarperusahaan, sehingga perusahaan akan
membuat kesepakatan dalam kerja sama (kartel) yang dimungkinkan dapat merugikan
konsumen.

 Menghambat perusahaan baru


Modal yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam pasar oligopoli cukup besar sehingga
menghambat perusahaan baru untuk masuk ke dalam persaingan. Perusahaan yang sudah
eksis akan memiliki pangsa psar tertentu dan konsumen tertentu, pelanggan setia akan
menghambat perusahaan baru yang akan masuk persaingan

J. ,Oligopoli Dalam Perekonomian


Oligopoli bagi perekonomian yaitu munculnya inflasi kronis yang disebabkan oleh harga
yang tinggi dan cenderung stabil, artinya harga produk di pasar oligopoli ini mengalami
kenaikan namun sedikit kemungkinan untuk turun.Pasar oligopoli sangat mempengaruhi
perekonomian umkm, terjadinya persaingan yang ketat mengakibatkan banyak kecurangan
yang tarjadi sehingga dapat merugikan pengusaha kecil dan masyarakat.didalam pasar
oligopoli ini produsen lah yang menentukan harga pasar karena semisal suatu perusahaan
akan meningkatkan penjualannya dengan cara menurunkan harganya, maka akan banyak
pembeli yang membeli di perusahaan tersebut Sedangkan perusahaan lainnya akan
kehilangan pangsa pasar. Untuk mempertahankan pembelinya maka perusahaan lain akan

18
bereaksi untuk menurunkan harganya pula. Apabila perusahaan tersebut juga ingin
menaikkan harga produknya, perusahaan lain pastinya juga akan menaikkan harga lebih
sedikit dari perusahaan tersebut. sehingga di dalam sistem pasar ini tidak ada satupun
perusahaan yang dapat bertindak secara bebas. Karena keduanya sama sama ingin mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya. Pasar oligopoli memberikan dampak bagi pebisnis
umkm seperti para produsen baru akan lebih susah untuk masuk kedalam pasar ini
dikarenakan system pasar ini biasanya terdiri dari perusahaan perusahaan besar karena
mereka kerap kali mengeluarkan uang dengan jumlah yang besar untuk mengembangkan
produknya. Masyarakat cenderung lebih percaya perusahaan besar dibanding umkm oleh
kerena itu Pengaruh kepercayaan masyarakat juga merupakan factor yang sangat penting.
Oleh karena itu pemerintah juga harus ikut serta dalam pengembangan umkm dengan
memberikan sarana prasarana dan pelatihan khusus untuk masyarakat. Karena terjadinya
banyak kecurangan yang ditimbulkan oleh pasar oligopoli peran pemerintah sangatlah
penting untuk melindungi hak hak konsumen agar terhidar dari penyalahgunaan atau
kecurangan yang dapat merugikan pihak konsumen.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

Pasar persaingan monopolistik merupakan suatu pasar dimana terdapat banyak


produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Dalam pasar persaingan
monopolisitik dapat diketahui melalui ciri-ciri yang dimilikinya yaitu terdapat banyak
penjual, barangnya bersifat berbeda corak, perusahaan memiliki sedikit kekuasaan
mempengaruhi harga, relatif mudah untuk masuk ke dalam industri/pasar, dan sangat
aktifnya persaingan promosi penjualan.

Sedangkan pasar oligopoli merupakan sebuah pasar dimana hanya terdapat sedikit penjual

19
yang masing-masing dari penjual itu menawarkan
produk yang identik satu sama lain. Untuk mengetahui kebaikan dari pasar oligopoli ini
sendiri maka ada tiga aspek yang harus kita perhatikan dari masing- masing kegiatan
perusahaan tersebut diantaranya, efisiensi dalam menggunakan sumber daya,
perkembangan teknologi dan inovasi, dan keuntungan perusahaan.

B. Saran

Saran terbaik yang dapat kami berikan kepada para pembaca yang ingin menghasilkan
makalah tentang " TEORI BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN
PASAR OLIGOPOLI" yang lebih baik dari kami adalah dengan mencari lebih banyak
referensi dari sumber lain, termasuk buku dan jurnal, agar makalah ini menjadi lebih baik. .
Mungkin ini satu-satunya rekomendasi yang kami miliki, semoga bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

20
DAFTAR PUSTAKA

DR. Akhmad, SE., M.Si. Ekonomi Mikro Teori Dan Aplikasi Di Dunia Usaha. Ekonomi Mikro,
2014.

Fajar, Rizal. Analisis Struktur Persaingan Dan Sistem Pasar Monopolistik, 2020.

Hikmahyatun, Siti Faizah. “Struktur Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam.”

LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam 3, no. 1 (2019): 17–45.

Marina, Anna, and Didin Fatihudin. “Pasar Oligopoli Di Indonesia (Kasus Trading Term Dan
Dominansi Carrefour Pada Pasar Ritel Modern Di Indonesia).” BALANCE Economics,
Bussiness, Management and Accounting Journal 5, no. 9 (2008): 1–20.

Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

———. MIKRO EKONOMI TEORI PENGANTAR. Edisi III. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada, 2016.
Taufiqurrahman, Muhammad. “Struktur Pasar Monopolistik.” Naskah Publikasi -
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (2020

18
19

Anda mungkin juga menyukai