Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

“PASAR OLIGOPOLI”

Disusun Oleh :

1. Adhitya Faza Widyatna 200421622053


2. Agnes Dwi Rositawati 200421622078
3. Amanda Azizi Tasyakura 200421422076
4. Annisa Wahda 200421622090
5. Aulia Septiani Astuti 200421622050
6. Ayu Lintang Mareta 200421622044
7. Diyah Ayu Kharisma Putri 200421622060
8. Durrotul Mubarokah 200421622057

JURUSAN PEND. AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami, selaku anggota kelompok 2 untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pasar Oligopoli tepat
waktu.

Makalah Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah ini disusun guna memenuhi tugas
Bapak Dr. H.Sunaryanto, M.Ed. pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi di Universitas
Negeri Malang. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang pasar oligopoli.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H.Sunaryanto, M.Ed.
selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang ekonomi ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3. Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
2.1. Pengertian Pasar Oligopoli.....................................................................................................3
2.2. Model Oligopoli.....................................................................................................................3
2.2.1. Model Kolusi..................................................................................................................3
2.2.2. Model Cournot...............................................................................................................4
2.2.3. Model Kurva yang Bengkok............................................................................................5
2.2.4. Model Kepemimpinan Harga.........................................................................................7
2.3. Teori Permainan....................................................................................................................7
2.3.1. Permainan Berulang.......................................................................................................7
2.3.1. Permainan dengan banyak pemain................................................................................7
2.4. Pasar yang Bisa Diperebutkan................................................................................................7
2.5. Oligopoli dan Pasar Ekomoni.................................................................................................8
2.6. Konsentrasi Industri dan Perubahan Teknologi.....................................................................9
2.7. Jenis-Jenis Pasar Oligopoli...................................................................................................10
2.8. Peran Pemerintah................................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.1. Saran....................................................................................................................................12

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pasar merupakan hal yang penting pada perekonomian masyakat, baik
masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah maupun masyarakat yang berada di
kalangan kelas atas. Selain itu, pasar juga merupakan sebuah proses hubungan timbal
antara penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan harga dan jumlah suatu
barang/jasa yang diperjual belikan. Pasar merupakan perwujudan dari kegiatan
ekonomi, pasar muncul karena pemenuhan akan kebutuhan semakin beragam.Pada
awalnya dikenal dengan sistem barter disini melakukan pertukaran barang dengan
barang lain,dari sini pasar terus berkembang dengan pesatnya sampai sekarang
berbagai jenis pasar bermunculan dengan celah-celah ekonomi berdasarkan
permintaan pasar.
Pada saat ini, banyak sekali dari kita khususnya anak milenial yang tidak
mengetahui tentang sebuah pasar oligopoli. Mulai dari pengertiannya, macam-
macamnya, bagaimana terjadinya pasar oligopoli dan banyak hal lagi. Padahal
kegiatan oligopoli itu sendiri terkadang sering kita jumpai pada kehidupan kita sehari-
hari. Disuatu Negara ada juga yang menerapkan kegiatan oligopoli di dalam suatu
pasar. Kegiatan Tersebut juga sangat berpengaruh pada perekonomian suatu
Negara tersebut. Oleh karena itu, sebelum kita membahas lebih jauh tentang apa itu
pasar oligopoli, macam-macamnya, mengapa terjadinya pasar oligopoli bahkan
sampai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pasaroligopoli kita lebih baik
menganalisa terlebih dahulu didalam makalah ini. Dengan pembuatan makalah ini
diharapkan kita dapat mengetahui tentang apa saja mengenai pasar oligopoli dengan
lebih rinci. Selain itu, kita pun juga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari
adanya pasar oligopoli.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai
rumusan masalah, meliputi
1. Apa pengertian dari pasar oligopoli
2. Apa saja model pasar oligopoli
3. Apa saja teori permainan dalam pasar oligopoli
4. Bagaimana pasar oligopoli dapat diperebutkan
5. Bagaimana kinerja ekonomi dalam pasar oligopoli
6. Bagaimana konsentrasi industri dan perubahan teknologi dalam pasar oligopoli
7. Apa saja jenis pasar oligopoli
8. Apa saja peran pemerintah dalam pasar oligopoli

1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka makalah ini bertujuan untuk
1. Memahami pengertian dari pasar oligopoli
2. Mengetahui model pasar oligopoli
3. Mengetahui teori permainan dalam pasar oligopoli
4. Memahami bagaimana pasar oligopoli dapat diperebutkan
5. Mengetahui kinerja ekonomi dalam pasar oligopoli
6. Memahami konsentrasi industri dan perubahan teknologi dalam pasar oligopoli
7. Mengetahui jenis pasar oligopoli
8. Mengetahui segala peran pemerintah dalam pasar oligopoli

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pasar Oligopoli


Suatu Oligopoli adalah industri yang didominasi oleh beberapa perusahaan,
yang karena ukuran individualnya, cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar.
Secara harfiah, oligopoli berarti beberapa perusahaan. Perusahaan-perusahaan
ini mempunyai pangsa pasar yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan di pasar persaingan sempurna. Oligopoli memiliki konsep
dasar interdependensi, yaitu saling ketergantungan antara pesaing yang satu dengan
pesaing yang lain; mereka saling mempengaruhi satu sama lain pada suatu pasar
yang sama.

2.2. Model Oligopoli

2.2.1. Model Kolusi


Tidak ada keunggulan biaya atau teknologi dari memiliki perusahaan,
dibanding dengan banyak perusahaan. Kita melihat bahwa ketika banyak
perusahaan yang bersaing bertindak secar independen, mereka berproduksi
lehih banyak, menetapkan harga lebih rendah, dan menghasilkan laba lebih
sedikit daripada yang akan mereka miliki jika mereka bertindak sebagai satu
unit tunggal. Ketika suatu kelompok oligapolis yang memaksimalkan laba
berkolusi atas harga dan output, hasilnya akan persis sama dengan
perusahaan monopolis yang mengontrol seluruh industri
Oligopoli yang berkuolusi yang menghadapi permintaan pasar dan
berproduksi hanya hingga titik di mana penerimaan marjinal dan biaya
marjinal sama (MR= MC), dan harga akan ditetapkan di atas biaya marjinal.
Suatu kelompok yang bersatu dan menetapkan harga dan keputusan
output bersama-sama disebut kartel. Agar suatu kartel bisa berhasil sejumlah
syarat harus terpenuhi. Pertama permintaan terhadap produk kartel itu harus
inelastis. Jika banyak barang substitusi yang sudah tersedia, peningkatan
harga kartel akan menjadi senjata makan tuan jika pembeli berpindah ke
barang substitusi. Kedua, anggota kartel harus menjalankan aturan main.
Jjika suatu kartel membuat harga naik dengan membatasi output, ada insentif
barang bagi anggota untuk menipu dengan meningkatkan output. Pembelotan
ini bisa berarti laba yang sangat besar.
Kolusi terjadi ketika kesepakatan pematokan harga dan kualitas sudah
eksplisit. Kolusi diam-diam (tacit collusion) terjadi ketika perusahaan
mematok harga tanpa persetujuan spesifik, atau ketika kesepakatan itu hanya
tersirat saja.

2.2.2. Model Cournot


Model cournot merupakan model tertua yang dikembangkan oleh
ekonom Prancis Augustin Cournot hampir 150 tahun yang lalu. Model
cournot ini terjadi jika ada beberapa perusahaan di pasar yang melayani
banyak konsumen, perusahaan menghasilkan produk baik terdiferensiasi
maupun homogen, setiap perusahaan percaya saingan akan mempertahankan
keluaran mereka tetap konstan jika ada perubahan pada keluaran, dan ada
hambatan masuk ke dalam industri.
Adapun dasar pengembangan model cournot adalah keseimbangan
duopolies tercapai bila biaya marjinal adalah nol (MC = 0). Dengan
pembuktian matematis, apabila masing-masing perusahaan tidak saling
berinteraksi akan mencapai keseimbangan bila output masing-masing
perusahaan adalah separuh jumlah permintaan pada saat harga P = 0.
Masing-masing perusahaan yang beroperasi dalam pasar duopoli mempunyai
daya monopoli yang sama. Keputusan jumlah output yang diproduksi
duopolies berdasarkan asumsi bahwa output duopolies yang satu sudah
diputuskan atau tidak akan berubah.
Pada titik Cournot terjadi keseimbangan yang stabil, setiap gerakan
menjauhi titik itu akan didorong untuk kembali ke titik keseimbangan,
sehingga menghasilkan gabungan output 2/3 dengan masing masing 1/3 dari
seluruh permintaan pasar. Model ini dapat dikembangkan untuk lebih dari
dua perusahaan yang bersaing dengan rumus gabungan 1/(n+1) dengan n
adalah jumlah produsen. Dengan begini dapat mencapai profit maksimum
dengan gabungan output 1/2 atau masing-masing 1/4.

1
Meskipun model cournot ini mengilustrasikan saling ketergantungan
keputusan dalam oligopoli, akan tetapi kedua perusahaan hanya bereaksi
setelah fakta terjadi dan tidak pernah mengantisipasi pergerakan persaingan.

2.2.3. Model Kurva yang Bengkok


Model umum yang lain dari oligopoli mengasumsikan bahwa
perusahaan percaya kompetitornya akan mengikuti jika mereka memotong
harga tapi tidak demikian jika mereka meningkatkan harga. Model kurva
permintaan yang bengkok mengansumsikan bahwa elastisitas permintaan
sebagai tanggapan atas peningkatan harga yang berbeda dengan elastisitas
permintaan sebagai tanggapan atas pemotongan harga. Hasilnya adalah
“kebengkokan” dalam permintaan produk suatu perusahaan. dengan melihat
beberapa reaksi dalam kurva permintaan di bawah ini dapat disimpulkan, jika
harga awal produk perusahaan B adalah P0, peningkatan harga diatas P0
akan menyebabkan perusahaan B menghadapi kurva permintaan elastis jika
pesaing tidak meningkatkan harga mereka (segmen d1 dari kurva pemintaan).
Dengan demikian, sebagai tanggapan atas peningkatan harga, kuantitas yang
diminta untuk produk perusahaan B akan turun dengan cepat. Tapi, reaksi
atas penurunan harga tidak akan sebesar itu, karena pesaing akan
menurunkan harga juga. Perusahaan B akan kehilangan beberapa pangsa
pasarnya dengan meningkatkan harga, tapi tidak akan mendapatkan pangsa
yang lebih besar dengan menurunkan harga (segmen d2 dari kurva
permintaan).

Ingat kembali hal penting bahwa penerimaan marjinal suatu


perusahaan mencerminkan perubahan permintaan yang terjadi di sepanjang
kurva permintaan langsung di atasnya. Jika begitu, maka MR1
mencerminkan perubahan dalam P dan q di sepanjang segmen kurva
permintaan d1. MR2 mencerminkan perubahan dalam P dan q di sepanjang
segmen kurva d2. Karena kurva permintaan mengalami perubahan slope di
q*, kurva penerimaan marjinal tidak berlanjut, melompat dari titik A
sepenuhnya turun ke titik B.
Seperti yang selalu terjadi, perusahaan yang memaksimalkan laba akan
berproduksi selama penerimaan marjinal lebih besar daripada biaya marjinal.
Jika, seperti pada gambar dibawah ini, kurva biaya marjinal melewati q*
pada segala titik antara A dan B, harga optimal adalah P0 dan output adalah
q*. Di kiri q*, penerimaan marjinal lebih besar.

D1 MC

P*

Dolar ($) A

D2

0 q* MR2

Unit Output

Perhatikan bahwa model ini meramalkan bahwa harga di industri


oligopoli cenderung lebih stabil daripada biaya. Pada gambar di atas, kurva
biaya marjinal dapat bergeser ke atas atau ke bawah dalam jumlah besar
sebelum menjadi menguntungkan bagi perusahaan untuk mengubah harga
sama sekali. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menguji apakah harga
oligopoli memang lebih stabil daripada biaya. Meskipun hasilnya tidak
mendukung hipotesis harga stabil, bukti masih jauh dari kesimpulan.

Model kurva permintaan yang bengkok dikritik karena gagal


menerangkan mengapa harga dimulai di p0, dan asumsi bahwa perusahaan
yang bersaing akan mengikuti pemotongan harga tapi tidak mengikuti
peningkatan harga terlalu disederhanakan-strategi penetapan harga oligopoli
di dunia nyata jauh lebih kompleks.

1
2.2.4. Model Kepemimpinan Harga
Suatu bentuk oligopoli yang perusahaannya dominan menetapkan
harga dan perusahaan yang lebih kecil mengikuti kebijakan penetapan harga.
Model kepemimpinan harga bentuk lain oligopoli adalah ketika perusahaan
mendominasi industri dan yang lebih kecil mengikuti kebijakan penetapan
harga pemimpin dan disebut kepemimpinan harga (price leadership) dan
juga diasumsikan bahwa perusahaan yang dominan memaksimalkan laba
dengan kendala permintaan pasar dan perilaku perusahaan yang lebih kecil
serta perusahaan dominan memperkenalkan perusahaan yang lebih kecil
untuk menjual semua yang diinginkan pada harga yang ditetapkan oleh
pemimpin.
Jumlah yang diproduksi oleh perusahaan dominan adalah selisih
kuantitas yang diminta pasar dan jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan
yang lebih kecil sehingga kuantitas yang diminta di suatu pasar dibagi sntara
perusahaan kecil dan dominan.
Seperti model oligopoli lainnya, suatu oligopoli dengan pemimpin
harga dominan akan memproduksi tingkat output antara output yang akan
terjadi pada persaingan sempurna dan output yang akan dipilih oleh
monopolis di industri yang sama. Perusahaan ini juga menetapkan harga
antara harga monopoli dan kompetitif sempurna. Sedikit persaingan biasanya
lebih efisien daripada tidak ada persaingannya sama sekali.

2.3. Teori Permainan


Menganalisis perilaku oligopoli sebagai serangkaian pergerakan strategis
yang kompleks dan tanggapan balasan reaktif di antara perusahaan rival. Dalam teori
permainan, perusahaan diasumsikan mengantisipasi reaksi rivalnya.
Permainan (game theory) berjalan kira-kira seperti ini: Dalam semua situs
kontlik. juga dalam semua permainan, ada pengambil keputusan (atau pemain),
aturan main, dan imbalan (atau hadiah). Pemain memilih strategi tanpa mengetahui
dengan pasti strategi apa yang akan digunakan oleh lawan mainnya. Tapi pada saat
yang sama, beberapa informasi yang menunjukkan bagaimana "kecenderungan"
yang di ambil lawan tersedia untuk semua pemain.
Strategi dominan di dalam teori permainan adalah suatu strategi yang terbaik
tanpa memandang apa yang dilakukan oleh pihak lawan. Dilema Tahanan adalah
permainan dimana pemainnya dicegah untuk bekerja sama dan masing-masing
pemain memiliki strategi dominan yang membuat keduanya merugi jika mereka
tidak bisa bekerja sama. Ekuilibrium nash di dalam teori permainan adalah hasil
semua pemain yang memainkan strategi terbaik mereka ketika apa yang dilakukan
oleh kompetitor sudah tertentu.

2.3.1. Permainan Berulang


Setiap penjual mengambil keputusan berkali-kali, karena untuk
menunjang kinerja mereka dalam jangka waktu yang pajang. Oleh sebab itu,
penjual akan merancang strategi dalam setiap pengambilan keputusan. Pada
pasar oligopoli, pengambilan keputusan dapat dilakukan melalui kolusi
terselubung. Dimana penjual membatasi kuantitas output produksi, tujuannya
adalah meningkatkan keuntungan semua penjual tanpa didasari oleh suatu
kesepakatan resmi.
Pengambilan keputusan dilakukan melalui kesepakatan resmi dari tiap
penjual, misalnya menentukan kuantitas output produksi hingga level tertentu
dan untuk menjaga stabilitas harga dan memaksimalkan laba. Strategi ini
dikenal dengan istilah kartel, kesepakatan ini juga terdapat di dalam skema
kerjasama OPEC.

2.3.1. Permainan dengan banyak pemain


Beberapa permainan memiliki banyak pemain yang dapat
menghasilkan Dilema narapidana yang sama. Oleh sebab itu, permainan ini
adalah Dilema tahanan klasik, di mana kolusi akan menghasilkan hasil
optimal tapi ada strategi dominan yang menghasilkan hasil kurang dari
standart atau kualitas yang tertinggi, atau kurang optimal.

2.4. Pasar yang Bisa Diperebutkan


Dalam oligopoly kita harus memeperhatikan suatu teori yang relative baru
mengenai perilaku dan penerapannya yang terbatas tetapi memilikiimplikasi penting
dalam memahami perilaku pasar kompetitif yang tidak sempurna.
Pasar dapat diperebutkan secara sempurna, pasar ini tidak perlu
mengeluarkan biaya saat ada pendatang yang masuk atau keluar. Suatu pasar
ddiperebutkan secra sempurna jika perusahaan masuk kedalamnya untuk mencari

1
profit tetapi tidak akan rugi jika mengalami kegagalan. Untuk menjadi pasar yang
diperebutkan sempurna, perusahaan harus mempunyai modal yang mudah
dipindahkan dan ditransfer ke antar pasar.
Sebuah contoh, perusahaan penerbangan kecil yang dapat menggerakkan
simpanan dengan sedikit biaya. Cape air terbang dari boston, Martha’s vineyard,
Nantucked, dan Cape Cod selama musim panas. Pada musim dingin, pesawat
digunakan di Florida. Mereka terbang sepanjang pantai barat Negara bgian antara
Naples, Fort Mayers, Tampa, dan kota-kota lainnya. Dari situasi ini mungkin bisa
saja terjadi pada suatu komplek industry baru yang dibangun di lokasi yang agak
jauh dan sejumah perusahaan truk pengangkut menawarkan jasa mereka. Karena
simpanan modal perusahaan truk mudah digerakkan, mereka bisa mengalihkan truk
mereka ke suatu tempat lain tanpa biaya besar jika merugi. Pada pasar yang
diperebutkan, perusahaan oligopoly besar pada akhirnya berprilaku seperti
perusahaan berkompetitif sempurna. Harga didorong ke biaya rata-rata jangka
panjang oleh kompetitifdan laba positiftidak bertahan lama.
Dalam oligopoly memiliki satu syarat mutlak yaitu perusaaan memiliki
control besar untuk mengelola harga. Oigopoli merupakan industry yang
terkosentrasi . pada titik ekstrem ada kartel, dimana beberapa perusahaan bersama-
sama dan bergabung untuk memaksimalkan laba. Pada pasar ini perusahaan
bertindak seperti monopolis. Sedangkan, pada titik eksterm lainnya perusahaan
oligopoly memiliki persangan yang hebat untuk mendapatkan pasar pangsa kecil
yang diperebutkan dengan menggerakkan modal dengan cepat seagai tanggapan atas
laba yang terpantau. Pada pasar oligooli ini menekankan agar saling ketergantungan
antar perusahaan

2.5. Oligopoli dan Pasar Ekomoni


Pada dasarnya oligopoli menerapkan konsentrasi harga di atas biaya marjinal
sedangkan output berada di bawah tingkat efisien. Ketika harga di atas biaya
marjinal, maka konsumen akan membayar produk dengan harga yang tinggi. Industri
oligopoli cenderung melakukan diferensiasi produk untuk bersaing dengan para
kompetitor lainnya serta mematok harga yang tinggi demi memaksimalkan labanya.
Masalah terberat yang dihadapi industri oligopoli salah satunya ketika industri
tersebut berkolusi secara diam-diam. Mereka saling bergabung menetapkan output,
harga,dan memaksimalkan laba kemudian membagi laba tersebut.

Industri oligopoli cenderung bersifat inefisien karena beberapa hal berikut :

a. Biaya di atas marjinal

Oligopolis cenderung menetapkan biaya di atas marjinal sehingga masyarakat


akan beranggapan bahwa barang yang dikonsumsi akan semakin sedikit.

b. Persaingan yang ketat

Perusahaan oligopolis cenderung melakukan persaingan yang ketat sehingga


mereka cenderung akan menghabiskan banyak dana untuk bersaing.

Namun, industri oligopoli dapat dikatakan efisien karena hal berikut :

a. Oligopoli cenderung untuk bersaing sehingga industri oligopoli akan terus


berinovasi untuk mengembangkan kualitas produknya. Hal ini, menjadikan
industri oligopoli dapat terus berkompetisi dengan kompetitor lainnya.

2.6. Konsentrasi Industri dan Perubahan Teknologi


Industri oligopoli terbentuk dari campuran antara struktur monopoli dan
struktur persaingan sempurna. Pada oligopoli yang ketat dapat berubah menjadi
monopoli. Hal ini sesuai dengan konsentrasi industri oligopoli yang memaksimalkan
laba dan mengedepankan inovasi. Sebagian besar industri kecil biasanya tidak
terlibat dalam litbang sehingga pengeluaran mereka lebih sedikit dibandingkan
dengan industri besar yang terlibat dalam litbang. Sehingga, industri skala besar
akan mempunyai konsentrasi industri yang tinggi sedangkan industri skala kecil
akan memiliki konsentrasi industri yang lebih rendah.
Beberapa ekonom seperti Josep Schumpeter dan Kenneth Galbraith juga
mengemukakan pendapatnya bahwa “adanya perusahaan yang mengontrol pasar
dalam jumlah relatif kecil ini sebenarnya mengembangkan kemajuan teknologi”.
Karena sejatinya tidak ada perekonomian yang berkembang tanpa diiringi teknologi
yang canggih.
Akan tetapi, berbeda halnya dengan revolusi teknologi. Perubahan teknologi
yang canggih justru biasanya tumbuh dari perusahaan kecil yang baru berdiri. Hal

1
ini dikarenakan teknologi yang mereka peroleh untuk memulai usahanya lebih
update dengan perkembangan zaman. Contohnya saja perusahaan kecil seperti
perusahaan bioteknologi, baru saja melakukan keajaiban dengan menciptakan
rekayasa genetik hasil dari riset ilmuwan individual di sebuah laboratorium suatu
universitas. Namun juga tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan besar untuk
melakukannya.

2.7. Jenis-Jenis Pasar Oligopoli


Pasar oligooli dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan produk yang
diperdagangkan, yaitu sebagai berikut.
1. Pasar Oligopoli Murni (pure oligopoly)
Pasar oligopoli murni adalah praktik oligopoli yang memperdagangkan
barangnya yang berupa barang yang memeiliki sifat identik. Contohnya yaitu
praktik oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan .
2. Pasar Oligopoli dengan adanya perbedaan ( differentiated oligopoly)
Pasar oligopoli dengan adanya perbedaan yaitu suatu bentuk praktik oligopoli
yang mana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Sebagai contoh yaitu
pasar mobil di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa perusahaan dengan merk
yang terkenal yaitu Yamaha, Honda, dan Suzuki.

2.8. Peran Pemerintah


Peran pemerintah dalam mengatasi dampak negatif pasar oligopoli yaitu
dengan memberikan kebijakan sebagai berikut.
a) Pemerintah memberikan aturan atau kebijakan kemudahan bagi perusahaan
baru untuk masuk ke dalam pasar oligopoli serta ikut serta dalam menciptakan
persaingan, yaitu seperti masuknya Petronas dan Shell.
b) Pemerintah memberlakukan Undang-Undang anti-kerjasama antar produsen
dengan diberlakukannya Undang-Undang anti-monopoli No. 5 Tahun 1999.
c) Pemerintah membentuk satu badan independen yang disebut sebagai Komisi
Pengawas Persaingan Usaha yang disingkat sebagai KPPU. KPPU dibentuk
untuk memenuhi amanat Undang-Undang NO. 5 Tahun 1999 yaitu tentang
larangan praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
Pasar Oligopoli juga mempunyai keunggulan, antara lain sebagai berikut.
1) Terdapat efisiensi dalam melakukan produksinya.
2) Adanya persaingan dengan perusahaan lain, akan mendatangkan keuntungan
untuk konsumen dalam kualitas dan harga barang.

1
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pemaparan materi di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan, jika Pasar
oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan
duopoli. Selain itu, dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan
diantara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami
perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan
pada permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh
untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan.

Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang
akan diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka
konsumen yang akan dirugikan.

3.1. Saran

Anda mungkin juga menyukai