Anda di halaman 1dari 20

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR OLIGOPOLI

TUGAS KELOMPOK
11
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Bidang
Prodi Manajemen STIE Sebelas April Sumedang

Disusun oleh:
Muhammad Sidiq A.B
Naufal Taufiqurahman

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE SEBELAS APRIL
SUMEDANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali,
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu
besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini
( masyarakat desa dan masyarakat kota ) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang
telah ada.

Sumedang, Oktober 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................5
1.3 Manfaat...........................................................................................5
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Pasar Oligopoli…………………….............................6
2.2 Karakteristik Pasar Oligopoli…………………. …........................6
2.3 Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli……….….8
2.4 Jenis-jenis Pasar Oligopoli…………………………………….….9
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli………………...…....9
2.6 Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli………….….10
2.7 Pengertian Pasar Monopolistik………………………………….. 12
2.8 Asumsi Pasar Monopolistik…………………………………...….12
2.9 Karakteristik Pasar Monopolistik………………….....….......…....14
2.10 Persaingan Monopolistik.………………………………………..15
2.11 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis………….16
Bab III Pentup
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………...18
3.2 Saran………………………………………………………………19  
3.3 Daftar Pustaka………………………………………………….....20

3
BAB I
PENDAHULUAN

 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyakat, baik masyarakat yang


berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Pasar
juga merupakan proses hubungan timbal antara penjual dan pembeli untuk mencapai
kesepakatan harga dan jumlah suatu barang/jasa yang diperjualbelikan. Semua unsur yang
berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar oligopoli mulai dari unsur produksi, distribusi,
ataupun unsur konsumsi. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya.
Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di
bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi
harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam
kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan
reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel
(kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi suplai
dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya
digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pasar monopolistik
dan pasar oligopoli, dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya terhadap kegiatan
ekonomi. Telah kitaketahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sengat besar sekali bagi
perubahan zaman yangsudah mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya
waktu dan perubahan duniapasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang senakin maju
saja. Hal ini dapatkita lihat dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.

4
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari pasar oligopoli dan monopilistik.
b. Dapat mengenal karakteristik dari pasar oligopoli dan monopilistik.
c. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli.
d. Mengetahui jenis-jenis pasar oligopoli dan monopilistik. 
e. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli dan monopilistik.
f. Mengetahui contoh-contoh yang berhubungan dengan pasar oligopoli dan monopilistik.

1.3  MANFAAT
1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang macam-macam
pasar dalam ilmu ekonomi.
2. Memberikan pembahasan tentang definisi pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar
persaingan bebas.

5
BAB II
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN PASAR OLIGOPOLIS

2.1 Pengertian Pasar Oligopoli

        Istilah oligopoli berarti beberapa penjual. Beberapa penjual di dalam konteks ini
maksudnya dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. erapa
dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 sampai 15 perusahaan. Pasar
oligopolierupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa produsen yang
menghasilkan barang-barang yang bersaing. Jika pasar oligopoli hanya terdiri dari dua
perusahaan saja maka disebut duopoli. Dalam oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sendiri sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung pada tindak-tanduk pesaing mereka, sehingga semua usaha
promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dapat dilakukan
dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar. Perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal dibawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

2.2  Karakteristik Pasar Oligopoli

Dari pengertian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat beberapa karakter dari
pasar oligopoli yaitu sebagai berikut:

a. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)

Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan di dalam
pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun untuk dasar analisis biasanya jumlah
perusahaan diasumsikan kurang dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua
perusahaan (duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat diukur dengan
menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio). Rasio konsentrasi menghitung berapa
persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan
(empat sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat perusahaan (four
firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%, berarti 60% output dalam industri dikuasai

6
oleh empat perusahaan terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang
semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan berstruktur oligopolistik apabila
CR4 melebihi 40%. Dapat juga diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika
CR8 80, berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan perusahaan
terbesar.

b. Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated Product)

Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli merupakan peralihan antara
persaingan sempurna dengan monopoli. Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan
mempengaruhi perilaku perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika
dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah output (output strategy) untuk
meningkatkan laba, dalam pasar monopoli hanya satu perusahaan yang mampu
mengendalikan harga dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan antar
perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan non harga (non pricing strategy).
Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok,
film kamera. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja, pipa,
paralon, seng dan kertas.
Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar yang oligopolistik.
Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan makin tidak tergantung pada kegiatan
perusahaan-perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih
mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.
Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri oligopoli yang
menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena pada industri oligopoli dengan produk
diferensiasi sangat berkaitan dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek) tertentu.

c. Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi    (Interdependence


Decisions)

Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan


mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih
di luar industri (potensial firms). Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk
masuk industri, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan harga jual
terbatas (limiting prices) yang membuat perusahaan menikmati laba super normal di bawah
tingkat maksimum.

d. Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam
harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-bentuk kompetisi non harga antara lain dapat
berupa sebagai berikut :

7
1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi
2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek
3) Mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan dapat berjalan dengan
tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup kemungkinan perusahaan melakukan
kegiatan intelijen industri untuk memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan
kelemahan pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting agar
perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap keputusan yang diambil.

2.3  Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu sebagai berikut
: a. Efisiensi Skala Besar

Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,


semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat
modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi
(biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar.
Dalam industri mobil, untuk satu jenis, skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil
minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis
mobil saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya
bila biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk
memproduksi sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi
awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan dana triliunan
rupiah.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit
produsen.

b. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan
persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non

8
harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang mrugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri
oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan
dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak
banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli
akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

2.4  Jenis-jenis Pasar Oligopoli

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2


jenis, yaitu :

a. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)


Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.

b.    Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)Pasar ini merupakan suatu


bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya
pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda,
Yamaha dan Suzuki.

2.5  Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

        Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan
dari pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar
ini yang paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi.
Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan
persaingan dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri.
Keuntungan yang lebih disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga
keuntungan lebih normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana
yang cukup untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta
melakukan inovasi.

Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam


pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat
sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit
membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang

9
harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan
persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal
harga dan kualitas barang. Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi
dalam menggunakan sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai
apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada
pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh,
terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos
yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat
rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan
produsen dapat melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan
konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar,
karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing
baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas
sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang
sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain
untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh
pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya
kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang
merugikan masyarakat.

2.6 Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli

Industrusi transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-


oligopoli. Kedua industri ini sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil
inisiatif dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun
swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru
yang terlibat.Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar
monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya
efisiensi. Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi
udara semakin murah, Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan
transformasi seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan
sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan
masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya.
Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon
ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai
kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar

10
dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-
pelaku pasar di dalamnya.

Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik,
konsumen, media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara
sehat. Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal.
Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi
tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan
sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya
yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari
produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet.
Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas
akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya,
harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell
membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki
pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing
dengan melakukan inovasi, efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya.

11
PASAR MONOPOLISTIK

2.7 Pengertian Pasar Monopolistik 

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual
pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti memiliki
karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah:
shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni
untukmembersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda
memilikiciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
            Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
hargawalaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau
oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas darisuatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap
memilih merektersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produksepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khusussendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah
irit bahan bakar.Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang
rusak. Akibatnyatiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.Pada pasar
persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan.Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat,sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga
mahal akansangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan
yang beradadalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga
citra perusahaannya.

2.8 Asumsi Pasar Monopolistik 


Berikut akan dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar monopolistik:

1. Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan


lainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan
daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan

12
harga olehsuatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk
beraksimengubah harga-harga mereka.
2. jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya
memproduksiproduk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah
homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk
membedakan produknyapaling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk
perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan dengan waktu
persaingan jangkapanjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin
banyakperusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti
yangsangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari perusahaan yamg pertamaakan
menurun.

Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :


1.Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak
memilikiprodusen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu punprodusen
yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.

2. Adanya Diferensiasi Produk . Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama,
namunmemiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari
carapengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.

3. Produsen Dapat mempengaruhi harga.  Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna,dimana


harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapatmempengaruhi
harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.

4.Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat
produsenhanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen
semakinbanyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan
produsendapat meninggalkan pasar.

5. Promosi penjualan harus aktif . Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak
jumlahkonsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga
dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosimemiliki peran
penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik
akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba
tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas
sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistic Kedudukan persaingan monopolistik akan
membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak
sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma.

13
Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan,
terutama dalam persaingan kampanyeperiklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya
konsumen.Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
persainganmonopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing - masing. Dampak
yang timbul darikeadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar
persaingansempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok
produksi.Terdapat empat macam bentuk pasar dalam perekonomian. Kempat bentuk pasar itu
adalah:

(1) pasar persaingan bebas sempuma ;

(2) pasar monopoli ;

(3) pasar oligopoli ; dan

(4) pasar persaingan monopolistik.

Persaingan menunjuk pada keadaan di mana terdapat banyak pesaing di pasar, baik
sebagaipenjual maupun pembeli. Persaingan dapat berupa persaingan harga maupun
persaingan nir-harga. Pasar monopoli menunjuk pada pasar di mana pasar dikuasai
sepenuhnya oleh seorang penjual. Monopoli dapat terjadi karena faktor alam, faktor
perlindungan undang-undang,besamya kekuatan perusahaan terutama dari segi keuangan dan
pengalaman usaha. Jika dalamsuatu pasar terdapat beberapa perusahaan yang menjadi
pemegang kekuasaan, maka pasartersebut dinamakan pasar oligopoli. Sedangkan bentuk
pasar yang lain adalah pasar persainganmonopolistik. Bentuk pasar ini pada dasamya merupakan pasar
yang berada di antara dua jenisbentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan bebas sempuma
dan pasar monopoli. Olehsebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar
persaingan sempuma dan pasar monopoli.

2.9 Karakteristik Pasar Monopolistik 

Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk


dapatmemilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukaninovasi dalam menghasilkan produknya.

14
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produkyang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk
yangdipilihnya
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhansehari-hari tersedia dalam pasar monopolistic.

Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga,kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal
danpengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karenapemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkanbiaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar
olehkonsumen

2.10 Persaingan Monopolistik 

Persaingan monopolistik merupakan suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan:


·         sejumlah besar perusahaan,
·         produk-produk yang dibedakan dan tidak dilihat sebagai penganti sempurna oleh
konsumen
·         beberapa kemampuan penjual untuk menetapkan harga yang mereka inginkan,
·         jalan masuk bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut.
·         kepercayaan yang berat terhadap tindakan-tindakan non harga untuk membedakan produkseseorang

Bentuk pasar persaingan monopolistik adalah keadaan biasa yang ekstrim.Sebagian besar
operasi-operasi eceran berada dalam bentuk pasar ini.Bisnis-bisnis kecil dari seluruh sektor
jatuh dalam pasar kategori ini.Memulai suatu bisnis secara relatif adalah mudah, tetapi untuk
tetapbertahan dalam bisnis tersebut adalah tidak mudah; hal itu memerlukankemampuan
untuk menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut adalah berbeda dan lebih baik daripada
yang dimiliki oleh para pesaing.

 Jumlah Perusahaan-perusahaan Persaingan Monopolistik 

Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa


perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap keseluruhan
pasar.Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga (sebagai perluasan
bahwaproduk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup

15
untukmembalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini merupakan perbedaan yang
utamaantara bentuk pasar ini dan oligopoli.

 Produk yangDibedakan pada Persaingan Monopolistik 

Produk yang dibedakan dijual yang dijual oleh suatu perusahaan dalam
persainganmonopolistik memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen lebih
menyukainyadibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan lain yang
tersedia. Kekuatandari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari hal yang sangat nyata
ini bahwa produk-produk tersebut bukan merupakan penganti sempurna. Tindakan-tindakan non harga
adalahperlu untuk membuat produk tersebut dibedakan.

2.11 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis

Ciri-ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu
menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna yaitu kurva permintaan yang sejajar
sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam
persaingan sempurna. Maka pada hakikatnva ku permintaan ke atas barang produksi
perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi
sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat
seperti ini berarti: apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya
menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka
jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak bersifat elastis
sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak beri dengan kurva permintaan. Dalam
persaingan monopolistis kurva MR ad sama seperti yang terdapat dalam monopolistis, yaitu
kurva tersebut terletak bawah kurva permintaan.

 Keseimbangan Jangka Pendek

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, sebagai akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan keseimbangan yang dicapai suatu
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli.
Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan

16
dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dan
keseluruhan permintaan pasar.
Dua keadaan perusahaan monopolistis Yang ditunjukkan dalam gambar diatas adalah
keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan
diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC = MR
tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada
tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah
keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu. Dalam gambar (ii) yang
ditunjukkan adalah keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat
diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai
tingkat produksi sebanyak Q, Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian
yang diderita digambarkan oleh kotak PABC.

 Keseimbangan Jangka Panjang

Keuntungan lebih dari normal akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk
ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada
perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan
pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan
menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti
kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva
hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan
kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat
keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya
mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
Gambar diatas menunjukkan keseimbangan perusahaan monopolistis di dalam jangka
panjang. Produksi berjumlah QL dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah PL. Dapat
dilihat bahwa PL sama dengan biaya total rata-rata, yang berarti bahwa perusahaan hanya
memperoleh untung normal.
Corak kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan
normal adalah berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang
juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah:
Harga · dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi.
Kegiatan · memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang
optimal mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian


yangtidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih
danmampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun
juga,pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan
menyediakankeragaman yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan
dalam kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non harga.
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada perusahaan
lainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan
daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan hargaoleh suatu
perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untukberaksi mengubah
harga-harga mereka.
 Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya memproduksi
produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah homogensempurna
dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakanproduknya paling tidak dalam beberapa
tingkat atau derajat dari produk-produkperusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik
sejalan dengan waktupersaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan
memasuki pasar. Jikasemakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan
menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar
dariperusahaan yamg pertama akan menurun.
Pasar oligopoli merupakan suatu struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang bersaing.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah barang yang diproduksi adalah barang yang standar
atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun
memenuhi standar tertentu, terdapat banyak pembeli di pasar, barang yang diproduksi adalah
barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa
juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu, hambatan untuk masuk dalam industri
cukup tangguh, melakukan promosi dengan iklan atau penggunaan iklan sangat intensif, dan
hanya ada beberapa penjual.
Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli adalah adanya efisiensi dalam menjalankan
kegiatan produksi, dan Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi
konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.  dibutuhkan investasi dan modal yang besar
untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan
sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan

18
yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan
lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan
menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti
pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki
pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat
membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.

Jenis pasar oligopoli di bagi menjadi 2 yaitu pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
dan pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) dengan contoh-contoh
produknya.
Di Indonesia pasar oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen,
pasar layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam industri berat.
Dan Produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia, dapat
dikelompokkan ke dalam pasar oligopoli.

3.2 Saran  

  Bila ada kekurangan dengan pembahasan makalah ini mohon di maklumi. Karena ini
hanyalah sekedar belajar. Terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Makro &
Mikro.Cetakan ke-4, Jakarta: Grafindo Persada.

Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Cetakan ke-15. Jakarta: Grafindo
Persada.

20

Anda mungkin juga menyukai