Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN UTANG TERHADAP PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN DALAM EKONOMI ISLAM

KELOMPOK 2:

AYU ARISKA MAGHFIRA TRI AGUSTIANI MIRA NUR ILAHI

HIKMA EVA FEBRIANI AYU NINGSI


Konsep Dasar Utang dalam Islam
1. Utang dalam perspektif islam
Dalam bahasa Arab, utang ( al-dayn ) merupakan sesuatu yang berada dalam tanggung jawab orang lain. Utang
secara bahasa bermakna memberikan pinjaman. Secara terminologi utang ialah sejumlah uang sesuatu yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban mengembalikan atau melunasi
(debt). Adapun utang piutang ( al-qardh ) ialah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian dia akan
membayar yang sama dengan itu.
2. Prinsip Utang
a. Harus didasari bahwa hutang itu merupakan alternatif terakhir ketika segala usaha untuk mendapatkan dana secara
halal mengalami kebuntuan.
b. Jika terpaksa berhutang, jangan berhutang di luar kemampuan..
c. Jika hutang telah dilakukan, harus ada niat untuk membayarnya.
Utang Negara
1. Esensi Utama Utang Negara

Utang dalam lingkup kebijakan keuangan negara dibagi menjadi dua, yaitu utang negara/pemerintah dan utang
swasta. Utang pemerintah adalah pinjaman yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah (public debt),

sedangkan utang swasta adalah pinjaman pihak swasta, baik perorangan maupun perseroan (private debt).

Setiap tahun, pemerintah menyusun suatu Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang

diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk kemudian disahkan menjadi undang-undang APBN. RAPBN
merupakan rencana kebijakan yang intinya adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal itu sendiri merupakan suatu

kebijakan yang meliputi kegiatan penerimaan dan pengeluaran negara yang digunakan oleh pemerintah untuk menjaga

stabilitas ekonomi serta mendorong pertumbuhan ekonomi.


2. Utang Negara dalam Perpektif Sistem Ekonomi Islam

Secara umum, terdapat dua pandangan tentang utang luar negeri sebagai alternatif , menutup deficit anggaran

negara. Pandangan pertama menganggap bahwa external financing merupakan hal yang diperbolehkan dalam islam,
meskipun bentuk dan mekanismenya memerlukan modifikasi. Pandangan kedua menganggap bahwa negara islam

tidak selayaknya mencari utang luar negeri sebagai penutup saving gap-nya.

3. Kasus Utang Negara Indonesia

Posisi utang pemerintah per akhir April 2021 berada di angka Rp. 6.527,29 triliun dengan rasio utang
pemerintah terhadap PDB sebesar 41,18 persen. Secara nominal, posisi utang pemerintah pusat mengalami

peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Hal ini disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang

masih berada dalam fase pemulihan akibat perlambatan ekonomi yang terjadi di masa pandemi COVID-19.
Kebijakan Dampak, Risiko, dan Bahaya
Utang

1. Analisis Kebijakan Utang

Faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan utang: 1) Kepemilikan Institusional terhadap

Kebijakan Hutang; 2) Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang; 3) Kebijakan Dividen

terhadap Kebijakan Hutang; 4) Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang; dan 5)

Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang.


2. Dampak Utang

a. Dampak positif
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam
upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang diakibatkan oleh pembiayaan
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar.
b. Dampak Negatif
Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai macam persoalan
ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh(Inflasi).

3. Risiko Utang

IMF dan World Bank (2001) mengidentifikasi beberapa risiko yang dihadapi suatu Negara
terkait dengan jumlah utang yang besar yaitu market risk, funding risk, liquidity risk, credit risk, dan
operational risk.
4. Bahaya Utang

Abdurrahman al-Maliki (2001, 200-207) lebih lanjut mengatakan bahaya utang luar negeri, antara lain:

a. Membahayakan eksistensi negara.

b. Negara-negara pemberi utang biasanya mengirimkan para pakar ekonominya untuk memata-matai rahasia

kekuatan/kelemahan ekonomi negara tersebut dengan dalih bantuan konsultan teknis atau konsultan ekonomi.

c. Pemberian utang merupakan sebuah proses agar negara peminjam pakan tetap miskin, tergantung dan terjerat utang

yang makin bertumpuk dari waktu ke waktu.

d. Utang luar negeri yang diberikan negara-negara kapitalis kepada negara-negara berkembang merupakan senjata

politik untuk memaksakan kebijakan politik maupun ekonomi, bahkan sistem hukum, sosial, dan militer.

e. Utang yang diberikan negara Barat kapitalis itu hakikatnya sangat melemahkan dan membahayakan ekonomi negara

peminjam, terutama utang jangka pendek dengan bunga tinggi.


5. Solusi Utang

Menurut Beik (2009) paling tidak ada dua solusi pokok yang dapat dijadikan sebagai jalan keluar, yaitu:

a. Semangat kemandirian dan kerja keras harus terus-menerus di tumbuhkan, baik di kalangan pemerintahan, pengusaha,

maupun rakyat, secara keseluruhan. Mental sebagai peminta-minta harus dihilangkan.

b. Sudah saatnya ekonomi syariah dijadikan sebagai dasar kebijakan ekonomi negara. Kekhawatiran akan isu sektarian

adalah kekhawatiran yang sangat mengada-ada. Ekonomi syariah secara otomatis akan prosektor riil dan prorakyat. Ada

banyak instrumen yang dapat digunakan untuk mensubstitusi utang, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai