Anda di halaman 1dari 7

Mengapa Manajemen keuangan penting?

Pada zaman sekarang yang serba modern, ilmu manajemen sangatlah penting dalam
kehidupan sehari – hari. Dengan adanya manajemen, semua pekerjaan dapat direncanakan
sehingga terasa lebih mudah dan dapat terlaksana seperti yang telah direncanakan.
Sebelum itu, harus dipahami terlebih dahulu apa itu manajemen.
Manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu “maneggiare” yang berarti mengendalikan.
Dalam bahasa Inggris yaitu “manage” yang berarti mengatur, merencanakan, mengelola,
mengusahakan, dan memimpin. Secara umum manajemen berarti mengatur, merencanakan
(manage). Manajemen dapat diartikan sebagai sebuah seni mengatur atau merencanakan
sebuah kegiatan atau aktivitas. Menurut Dr. Sondang P Siagian (2019), manajemen
merupakan suatu keterampilan untuk mencapai tujuan melalui orang lain. Jadi, manajemen
dapat diartikan sebagai sebuah seni atau keterampilan untuk mengatur sebuah kegiatan
atau aktivitas atau organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ilmu manajemen ini sangat penting baik bagi individu, kelompok, organisasi maupun
perusahaan untuk mengatur atau merencanakan semua aktivitasnya agar memperoleh hasil
yang maksimal pada masa mendatang. Tanpa manajemen yang baik, maka segala hasil dari
kegiatan akan kurang maksimal.
Salah satu ilmu manajemen yang sangat penting untuk dipelajari adalah manajemen
keuangan. Menurut Deni Sunaryo, S.MB., MM (2021), manajemen keuangan adalah sebuah
kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Menurut Joshep and Massie, manajemen
keuangan adalah aktivitas operasional dalam bisnis. Sedangkan menurut Bambang Riyanto,
manajemen keuangan adalah sebuah aktivitas perusahan yang biasa berkaitan dengan
usaha yang mendapat pendanaan yang diperlukan dengan adanya biaya sedikit dan syarat
menguntungkan, dan penggunaan dana secara efisien. Jadi, manajemen keuangan dapat
diartikan sebagai seni mengatur atau merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan
keuangan individu, kelompok, organisasi ataupun perusahaan.
Manajemen keuangan mengajarkan bagaimana mengatur keuangan dengan baik dan
memaksimalkan aset yang dimiliki dengan memilih instrumen investasi yang tepat.
Pengelolaan keuangan ini sangat penting dan harus diatur dengan tepat dan benar. Kegiatan
pengelolaan keuangan ini bukan hanya dapat diterapkan di perusahaan saja, tetapi juga
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari.
Adapun tujuan umum dari manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan keuntungan yang dapat dilakukan dengan menekan biaya sehingga
dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
2. Memastikan pengembalian yang memadai berupa deviden kepada pemegang saham
yang akan bergantung pada kapasitas penghasilan, harga pasar saham, dan ekspektasi
pemegang saham.
3. Melakukan pemanfaatan dana yang optimal. Dana yang dimiliki dapat digunakan
semaksimal mungkin. Salah satu caranya dengan berinvestasi pada pasar modal.
4. Memastikan keamanan investasi dan memanfaatkan aset yang ada, yaitu dana dapat
diinvestasikan pada perusahaan yang aman sehingga dapat mencapai tingkat
pengembalian yang memadai.
5. Merencanakan struktur modal yang sehat dan harus ada komposisi modal yang sehat
serta adil sehingga keseimbangan antara utang dan modal ekuitas dapat terjaga.

Manajemen keuangan juga memiliki beberapa fungsi secara umum yaitu:


1. Perencanaan keuangan
Manajemen keuangan harus bertanggung jawab ketika merencanakan dan
memperkirakan kebutuhan keuangan, lalu manajer bisa memberikan perincian yang
jelas mengenai jumlah uang yang dibutuhkan untuk pembelian aset pada perusahaan.
Manajer keuangan dapat merancang strategi bisnis mana yang akan dikembangkan,
direalisasikan dan bisa saja yang diberhentikan.
Manajer keuangan atau seseorang yang melakukan perencanaan dapat
menggunakan beberapa metode yaitu analisis rasio keuangan, forecasting, analisis laba
rugi dan lain sebagainya.
2. Pengelolaan modal
Ketika perencanaan dibuat, lalu struktur modal juga harus dibuat. Manajemen
keuangan juga dapat mengidentifikasi modal yang dibutuhkan dan dari mana sumber
dana tersebut bisa di peroleh. Perusahaan memiliki beberapa pilihan seperti penerbitan
surat utang (obligasi), penerbitan saham, pinjaman bank atau lembaga keuangan, dan
lain sebagainya. Kalau individu, modal bisa berupa gaji, bonus, THR, tabungan dan lain
sebagainya. Pilihan tersebut tergantung pada keuntungan dan kerugian dari masing –
masing sumber dan lamanya pembiayaan.
3. Investasi dana
Pastikan ada dana yang tersedia dan bisa digunakan dengan maksimal dalam
menumbuhkan usaha atau aset seseorang.
4. Pengelolaan surplus
Surplus hendaknya dapat dilakukan dengan bijak, agar sebuah usaha bisa berkembang,
atau setidaknya melakukan disversifikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
pembagian dividen dimana keuntungan dibagikan kepada pemegang saham dan laba
ditahan dimana keuntungan digunakan lagi untuk kepentingan perusahaan seperti
perluasan perusahaan (ekspansi bisnis), inovasi, pembelian mesin produksi dan
disversifikasi perusahaan.
5. Pengelolaan kas
Seorang manajer keuangan atau masyarakat juga harus membuat keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan kas. Uang tunai diperlukan untuk pembayaran biaya
seperti uang keamanan, belanja keperluan kantor atau kehidupan sehari-hari,
pembayaran tagihan listrik dan air, memelihara inventaris dan lain sebagainya.
6. Pengendalian keuangan
Fungsi yang terakhir yaitu kontrol keuangan atau pengendalian keuangan sebagai
analisis hasil aktual perusahaan, dimulai dari prespektif yang berbeda dari waktu yang
berbeda. Perbandingannya dengan tujuan jangka pendek lalu menengah dan jangka
panjangnya dalam rencana bisnis.
Selain tujuan dan fungsi, manajemen keuangan juga memiliki manfaat, beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Keuangan perusahaan atau individu dapat dikendalikan dengan baik
Pendapatan dan biaya akan berjalan dengan efektif dan efisien, jika manajemen
keuangan dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat mengurangi pembiayaan yang tidak
perlu.
2. Memaksimalkan penggunaan dana
Seseorang dapat memonitor aktivitas pengeluaran kas, mana biaya yang bermanfaat
dan mana yang tidak, jika dapat dilakukan dengan baik, maka dana tesebut dapat
diputar kembali sehingga menghasilkan aset yang berguna.
3. Struktur permodalan yang sehat
Maksudnya disini adalah manajemen keuangan dapat menciptakan sebuah strukur
permodalan yang sehat sehingga terbebas dari utang yang besar.
4. Aman berinvestasi
Seseorang bisa menambah pendapatannya dengan melakukan investasi dari dana yang
dimiliki. Bisa melalui perluasan perusahaan bagi yang memiliki usaha, membangun
bisnis, memberikan pinjaman kepada perusahaan atau negara atau bisa investasi di
pasar modal.
5. Dapat memberikan kepastian bagi pemegang saham
Jika seseorang manajer dapat melakukan manajemen keuangan dengan baik maka
perusahaan tersebut bisa memberikan hasil, ketidakpastian harga saham dan laporan
keuangan yang sehat bagi pemegang saham.

Menurut Ratna Dumilah (2021) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan
Teori dan Praktik, ada 3 (tiga) ruang lingkup manajemen keuangan, yang terdiri dari :
1. Keputusan Pendanaan, dimana keputusan pertama ini meliputi kebijakan manajemen
dalam mencari dana perusahaan. Contoh kebijakan dalam menerbitkan obligasi dan
kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan baik sumber internal ataupun
eksternal perusahaan.
2. Keputusan Investasi, dimana kebijakan kedua ini meliputi kebijakan penanaman modal
perusahaan kepada aktiva tetap. Contoh seperti Gedung, tanah, mesin maupun surat-
surat berharga seperti obligasi dan saham.
3. Keputusan Pengelolaan Aset, dimana keputusan ketiga atau terakhir ini meliputi
kebijakan mengelola asset yang dimiliki secara efisien untuk mencapau tujuan
perusahaan yang diinginkan.

Teori Manejemen Keuangan


Manajamen keuangan dapat dipraktikan, diterapkan atau dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu penerapannya adalah menumbuhkan aset yang dimiliki. Seorang yang
memiliki penghasilan tentu saja akan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung.
Tapi apa gunanya jika uang tersebut hanya mengendap di dalam tabungan bank saja yang
dijadikan depositobunga yang didapatkan tidaklah besar, apalagi pada zaman pandemi
seperti sekarang. Jika dilihat dari time value of money (nilai waktu terhadap uang), uang 1
juta pada tahun 2000 berbeda dengan uang 1 juta pada sekarang. Hal ini terjadi karena
adanya inflasi. Selain itu, memiliki uang 1 juta pada tahun 2000 lebih berharga dibandingkan
uang 1 juta pada sekarang, karena uang tersebut bisa menghasilkan bunga apabila di
investasikan (untuk bunga yang lebih besar) dan tabungan (bunga yang lebih kecil). Menurut
Zulhawati dan Rofiqoh (2014) didalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Manajemen
Keuangan pada tahun 2014, dimana untuk menghitung time value of money bisa
menggunakan rumus future value (untuk mengukur nilai uang di masa depan), present value
(untuk mengukur nilai uang masa sekarang), compound interest (perhitungan bunga
berbunga atau bunga majemuk) dan lain sebagainya.
Ketika berinvestasi, harus memahami prinsip investasi dimana high risk high return, low
risk low return. Jika ingin mendapatkan keuntungan yang besar, maka risio yang dihadapi
juga besar, ketika ingin menghadapi risiko yang kecil, maka keuntungan yang didapatkan
juga akan kecil. Sebagai seorang calon investor (orang yang melakukan investasi), harus
mengetahui beberapa teori yang berkaitan dengan investasi yaitu:
1. Teori Portofolio
Teori portofolio menyatakan bahwa risiko dan tingkat pengembaliannya harus
dipertimbangkan dengan asumsi adanya kerangka formal untuk mengukur kedua hal
dalam pembentukan portofolio. Teori portofolio dimulai dengan asumsi tingkat
pengembalian atas efek di masa depan dapat diestimasikan dan kemudian menentukan
risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Semakin besar risiko investasi, maka
semakin besar pula tingkat pengembalian (return) yang diinginkan untuk menutupi
risiko tersebut (Adnyana, 2020).
2. Teori Pecking Order
Teori pecking order menjelaskan mengapa perusahaan yang mempunyai tingkat
keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Pecking
order theory melihat bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan sesuai dengan
urutan risiko. Hal ini dilakukan untuk dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau
dengan kata lain memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Teori ini
menyebutkan bahwa perusahaan cenderung terlebih dahulu mempergunakan sumber
pendanaan internal (retained earning) sebanyak mungkin untuk membiayai proyek –
proyek di perusahaan sebelum berutang. Kemudian jika sumber dana internal tidak
mencukupi dan perusahaan membutuhkan sumber dana eksternal, maka perusahaan
akan memilih utang sebelum eksternal equity.
3. Teori Agency
Asimetri informasi yang terjadi antara principal dan agent menyebabkan terjadinya
konflik kepentingan. Konflik kepentingan diasumsikan oleh teori agensi bahwa semua
individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Agent secara moral bertanggung
jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun disisi lain,
agent juga mempunyai kepentingan memaksimumkan kesejahteraan mereka. Hal ini
mendorong agent untuk melakukan penyimpangan dalam menyajikan infromasi kepada
pemilik perusahaan agar agent dinilai berkinerja aik dan mendapat bonus untuk
memenuhi kepentingan pribadinya.
Seseorang bisa memilih instrument investasi yang sesuai, misalnya ingin berinvestasi
pada Surat Berharga Negara (SBN) seperti Sukuk Ritel, Suku Tabungan, Obligasi Negara Ritel
Indonesia, dan savings bond ritel; reksadana misalnya reksadana pasar uang, reksadana
pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana indeks, dan reksadana saham; saham;
obligasi perusahaan; peer to peer lending dan lain sebagainya. Untuk menentukan
berinvestasi dimana, calon investor bisa memilih sektor bisnis yang dipahaminya. Kemudian
untuk menentukan perusahaannya bisa melihat laporan keuangannya dan mengukurnya
dengan rasio keuangan baik profitabilitas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas. Investor
juga bisa melihat ekonomi secara makro dan peluang dari sektor yang diinginkan.

Praktik Manajemen Keuangan


Manajemen bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu cara untuk
memparaktikannya adalah
1. Mencatat uang yang dimiliki. Sebelum mengganggarkan kebutuhan, harus mengetahui
terlebih dahulu uang yang dimiliki atau uang masuk setiap bulannya.
2. Anggarkan kebutuhan untuk sehari – hari.
3. Sishkan uang untuk ditabung atau di investasikan. Setelah menganggarkan kebutuhan
sehari-hari, maka sisihkan terlebih dahulu untuk investasi, sebelum uangnya mengalami
“bocor halus”.
4. Catat pengeluaran uang. Kemudian evaluasi jika pengeluaran uang melebihi anggaran.

Kasus
Pada tanggal 17 November 2019 tepatnya, seluruh dunia dilanda dengan sebuah wabah
penyakit yang dinamakan Corona Virus 19 atau lebih sering disebut COVID-19. Penyakit ini
merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis
koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan sebuah pandemi. Pandemi ini masuk ke Tanah Air
semenjak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020
ini secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak dalam kehidupan aneka macam
lapisan masyarakat. Tidak ada yang mengetahui kapan pandemi serta virus ini bisa hilang
dari seluruh dunia. Selama pandemi ini berlangsung, adanya berbagai dampak atau kasus
yang ditimbulkan, antara lain terjadinya PHK (pemutusan hubungan kerja) secara besar-
besaran yang menjadikan tingkat pengangguran melaju pesat sehingga menyebabkan angka
kemiskinan naik, karyawan yang dirumahkan, adanya pemotongan gaji, banyaknya usaha
yang harus gulung tikar atau bangkrut dan terkait kondisi keuangan yang berpotensi
menjadi jadi tidak sehat dan menyebabkan perencanaan keuangan yang sudah dibuat bisa
berantakan. Dengan segala ketidakpastian dan berbagai risiko yang dapat terjadi di masa
pandemi ini, membuat gaya hidup maupun pekerjaan seseorang menjadi berbeda dari
biasanya, kebanyakan dari sebagian orang harus mampu mengelola manajemen keuangan
agar dapat bertahan dimasa seperti sekarang ini.
Mereka mau tidak mau harus memutar otak agar bisa bertahan hidup dimasa sekarang
ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar tetap bisa bertahan dimasa seperti ini,
misalnya saja seperti dalam mengelola keuangan di kehidupan sehari-hari bisa
menggunakan cara presentase atau membagi-bagi kelompok pengeluaran, misalnya seperti
pengeluaran untuk cicilan mobil atau rumah, investasi, pengeluaran harian (belanja
kebutuhan sehari-hari), pengeluaran sekolah anak dan pengeluaran bayar listrik dan air
serta pengeluaran lainnya.
Alangkah baiknya lagi, jika masyarakat sudah memahami manajemen keuangan sejak
dulu, dimana memiliki tabungan, sebagian uangnya digunakan untuk berinvestasi,
mempunyai keuangan yang sehat, mempunyai beberapa sumber pemasukan, sehingga
kalau terjadi pandemi seperti ini maka tidak perlu khawatir akan kehilangan 1 sumber
penghasilan. Dengan manajemen keuangan, maka masyarakat bisa memiliki keuangan yang
terstruktur dan sehat.
Selain memiliki keuangan yang sehat, manajemen keuangan juga mengajarkan
masyarakat untuk dapat memilih instrument investasi yang sesuai, jangan hanya mengikuti
pilihan orang lain. Karena pada dasarnya kemampuan finansial dan kemampuan
menanggung risiko tiap orang berbeda – beda.
Dapat dikatakan manajemen keuangan sangat penting dalam kehidupan sehari – hari
karena :
1. Memiliki persediaan dana jika terjadi hal darurat, seperti sakit, pandemi dan lain
sebagainya.
2. Memiliki persediaan dana untuk masa yang akan datang
3. Membantu masyarakat mencapai financial freedom
Daftar Pustaka
Adnyana, I. M. (2020). Manajemen Investasi Dan Portofolio. Lembaga Penerbitan Universitas
Nasional.
Ratna Dumilah, S. E. (2021). Manajemen Keuangan Teoritik dan Praktik (I). Cipta Media
Nusantara.
Zulhawati, & Rofiqoh, I. (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Perpustakaan Unikom.

Anda mungkin juga menyukai