Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Rianne Nur Dwi


2302221030
TUGAS STUDI KASUS
AUDIT KOMUNIKASI ORGANISASI.

STUDI KASUS PT. FREEPORT

TOLAK PHK Sepihak, 100 Karyawan Freeport Gelar Aksi di Jakarta


Ratusan pekerja PT Freeport Indonesia mendatangi kantor PP Muhammadiyah, Menteng,
Jakarta Pusat, untuk melakukan audiensi dengan PP Muhammadiyah terkait perjuangan
mereka menolak PHK sepihak yang dilakukan perusahaan tambang tersebut.
Kepada detikFinance, Para peserta aksi menegaskan bahwa mereka adalah pekerja PT
Freeport yang telah bekerja puluhan tahun. “Tri Puspital sebagai pembicara adalah
karyawan PT Freeport Indonesia divisi concentrating, Julius Mairuhu yang melakukan
orasi adalah karyawan PT Freeport Indonesia divisi mine maintence , Marten Mote adalah
karyawan PT Freeport Indonesia divisi underground production,” – Dedy muchlis, Rabu
1/8/2018
Hal tersebut disampaikan sebagai penegasan bahwa mereka adalah pegawai di PT
Freeport yang ebrhak mendapat perlindungan ketenagakerjaan sebagaimana tertuang
dalam undang-undang. Mereka menggelar aksi lengkap dengan membawa spanduk-
spanduk yang berisi keluh kesah mereka. beberapa spanduk bertuliskan menuntut keadilan
sampai penolakan PHK pun dibentangkan dalam bentuk dan huruf cetakan yang benar.
Sebanyak 100 orang yang menggelar aksi kemarin merupakan bagian dari 8000 karyawan
yang menggelar aksi solidaritas atas PHK yang menimpa rekan-rekab mereka. Merespons
aksi tersebut, pihak PT Freeport Indonesia pun memberikan penjelasan bahwa para pekerja
yang telah merasa di-PHK sepihak untuk bisa kembali bekerja. “Atas masukan dari
pemerintah dan melalui kesepakatan dengan pimpinan pusat serikat pekerja, dan dengan
mempertimbangkan aspek kemanusiaan pada tanggal 21 desember 2017, perusahaan
sepakat untuk memberikan tambahan kebajikan kepada para eks pekerja, salah satunya
adalah diberikannya kesempatan untuk melamar posisi-posisi yang lowong,” VP Corporate
Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama dihubungi terpisah.
1. Utilitarian Approach
Karena pendekatan ini menggunakan tindakan etis yang menyediakan kebaikan
paling besar atau mengambil keputusan yang tidak beresiko besar, maka keputusan
untuk memberikan lowongan pekerjaan kepada karyawan yang di PHK secara
sepihak oleh pemerintah maka hal ini termasuk kedalam utilitarian approach.
Karena tindakan tersebut dianggap menjadi jalan tengah yang menguntungkan bagi
para PHK dan tidak merugikan PT. Freeport. Mesekipun sebetulnya tidak terlalu
menguntungkan nantinya. Namun bagi perusahaan ini adalah sebuah keputusan
terbaik.

2. Rights approach

Pendekatan ini berbasis pada keyakinan bahwa manusia memiliki martabat atau
kehormatan secara natural. Dengan demikian, Tindakan etis bermakna memberikan
perlindungan dan penghormatan terbaik terhadap hak-hak moral manusia.

Dengan pendekatan ini akan lebih baik jika atasan dari perusahaan dan karyawan
bisa saling berkomunikasi dengan baik dengan mempertimbangkan penghormatan
dan moral-moral para karyawan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari keputusan
pihak Freeport yang memperkerjakan kembali karyawan yang di PHK, yang mana
berarti pihak PT. Freeport sudah memberikan hak kepada mantan pegawai mereka.

3. Justice approach

Dengan menggunakan pendekatan ini perusahaan akan lebih baik jika


menggunakan kepastian hukum Terhadap istilah kepastian hukum, ada beberapa
pengertian yang dapat dikemukakan. Menurut Sudikno Mertokusumo kepastian
hukum merupakan perlindungan yustisiabel terhadap tindakan sewenang-wenang
yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang
diharapkan dalam keadaan tertentu. Berdasarkan terjemahan resmi dari Badan
Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), disebutkan bahwa kepastian hukum
(rechtszekerheid) merupakan jaminan bagi anggota masyarakat bahwa hukum
akan diterapkan secara benar. Kepastian hukum dalam hubungannya dengan
masyarakat terlihat jelas ketika umumnya masyarakat mematuhi atau
melaksanakan aturan hukum, sebaliknya apabila hukum tidak dipatuhi berarti
dapat dikatakan bahwa hukum belum lagi menjamin terciptanya kepastian
hukum. Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak atau kurang
mematuhi hukum (dalam pengertian undang-undang) dan faktor utamanya
karena hukum dirasakan bertentangan dengan jalinan nilai-nilai dan kesadaran
hukum yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab
itu, demi terciptanya kepastian hukum, maka suatu produk hukum hendaknya
dapat diselaraskan dengan nilai-nilai dan cita-cita hukum masyarakat itu sendiri,
yang di Indonesia adalah Pancasila sebagai landasanfilosofis dan UUD 1945
sebagai landasan konstitusional

4. Common good Approach

Pendekatan ini berorientasi pada kebaikan bersama dalam hubungan


bermasyarakat. Etika muncul dari sikap menghargai dan cinta kasih terhadap semua
orang, terutama mereka yang lemah. Pendekatan ini juga menaruh perhatian
terhadap kondisi umum yang menginginkan adanya kesejahteraan bagi setiap prang
sehingga muncullah sistem hukum, rumah sakit, sistem pendidikan, dan
sebagainya.

Hal ini dapat dilihat dari keputusan pihak Freeport yang memperkerjakan kembali
karyawan yang di PHK, yang mana berarti pihak PT. Freeport sudah memberikan
hak kepada mantan pegawai mereka.

5. Justice approach

Pendekatan ini memandang bahwa Tindakan etis harus konsisten dengan kebajikan
ideal (ideal virtue) yang berbasis pada kemanusiaan. Kebajikan tersebut dapat
berasal dari nilai-nilai yang diyakini oleh setiap orang seperti kejujuran, keberanian,
cinta, kedermawanan, toleransi, integrasi, dan control-diri.

PT. Freeport sendiri sudah menjalankan pendekatan ini, dapat dilihat dari
perusahaan yang berusaha mencari jalan keluar lain dengan pihak eksternal yaitu
pemerintah untuk mendapatkan solusi terbaik untuk kedua belah pihak yaitu dengan
memberikan lowongan pekerjaan kepada ex pegawai. Hal ini sudah sesuai dengan
integrasi bagi perusahaan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai