Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER MANAJEMEN KEUANGAN

NURUL ANDINI DALIMUNTHE -20200101280

1. ABC Industries sedang mempertimbangkan pembelian mesin baru untuk


produksi lateks. Mesin A berharga CAD 3 juta dan akan bertahan selama
enam tahun. Biaya variabel adalah 35 persen dari penjualan, dan biaya tetap
adalah CAD 240.000 per tahun. Mesin B berharga CAD 5 juta dan akan
bertahan selama sembilan tahun. Biaya variabel untuk mesin ini adalah 30
persen dari penjualan dan biaya tetap adalah CAD 175.000 per tahun.
Penjualan untuk setiap mesin akan menjadi CAD 11 juta per tahun.
Pengembalian yang diminta adalah 10 persen, dan tarif pajak adalah 35
persen. Kedua mesin tersebut akan disusutkan dengan dasar garis lurus. Jika
perusahaan berencana untuk mengganti mesin ketika sudah aus terus-menerus,
mesin mana yang harus Anda pilih? (25%)
Jawaban :
2. XYZ, Inc., memiliki target rasio utang-ekuitas sebesar 1,25. WACC-nya 9,2
persen, dan tarif pajaknya 35 persen.
a. Jika biaya ekuitas perusahaan adalah 14 persen, berapa biaya utang sebelum
pajaknya? (5%)
b. Jika sebaliknya Anda tahu bahwa biaya utang setelah pajak adalah 6,8
persen, berapa biaya ekuitas? (5%)
Jawaban:
3. A. For 2016
Dio = (rata-rata persediaan/HPP) x 365 hari
= (778,304,640,349 / 1,176,493,799,658) x 365 hari
= 241,464250649
Dso = (rata-rata piutang / penjualan bersih kredit ) x 365 hari
= ( 63,044,844,590 / 1,685,795,530,617) x 365 hari
= 13,6501538042
Dpo = ( rata-rata utang / Hpp) x 365 hari
= (41,996,072,792 / 1.176,493,799,658) x 365 hari
= 13,0290245249
Siklus konversi kas = Dio + Dso – Dpo
= 241,464250649 + 13,6501538042 – 13,0290245249

= 242,085379928

B. For 2017

Dio = (rata-rata persediaan /Hpp) x 365 hari

= (668,157,271,315 / 1,043,634,733) x 365 hari

= 233,680804343

Dso = (rata-rata piutang / penjualan kredit) x 365 hari

= (57,168,038,260 / 1,476,427,090,781) x 365 hari

= 14,132993153

Dpo = (rata-rata utang / Hpp) x 365 hari

= ( 35,228,160,578/1,043,634,733) x 365 hari

= 12,3206694783
Siklus konversi kas = Dio + Dso – Dpo

= (233,680804343 + 14,132993153 - 12,3206694783

= 124.607.102.713

C. Analisis tersebut mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk


mengubah investasi dalam persediaan dan input sumber daya lainnya menjadi kas.

4. Dengan informasi berikut untuk FGH Co., temukan WACC. Asumsikan tarif
pajak perusahaan adalah 35%.
Utang : 8.000 obligasi kupon 6,5 persen yang beredar, nilai nominal $1.000,
25 tahun hingga jatuh tempo, dijual dengan nilai nominal 106 persen; obligasi
melakukan pembayaran setengah tahunan.
Saham biasa : 310.000 saham beredar, dijual seharga $57 per saham; betanya
adalah 1,05. Saham preferen :15.000 lembar saham preferen 4 persen yang
beredar, saat ini dijual seharga $72 per lembar.
Pasar : Premi risiko pasar 7 persen dan tarif bebas risiko 4,5 persen
(25%)
Jawaban :
5. Jelaskan perbedaan merger dan konsolidasi! Sebutkan dan jelaskan dua kasus
aksi korporasi konsolidasi Indonesia di bidang perbankan! (15%)
Jawaban :
konsolidasi merupakan proses peleburan dua atau lebih perusahaan menjadi
satu perusahaan dengan nama baru. Perusahaan-perusahaan yang
berkonsolidasi masingmasing menghentikan seluruh aktivitas bisnis atau
operasionalnya dan melebur menjadi satu dalam naungan kepemimpinan satu
manajemen. Jadi, konsolidasi tidak menyisakan bagian dari perusahaan mana
pun yang saling meleburkan diri.
Sedangkan, merger adalah penggabungan. Proses penggabungan dua atau
lebih perusahaan menjadi satu.Perusahaan yang di-merger sebagian atau
seluruh aset dan utangnya akan dikuasai atau diambil oleh perusahaan yang
me-merger. Sederhananya, perusahaan yang me-merger membeli sebagian
atau seluruh aset termasuk utang perusahaan yang di-merger dengan
kepemilikan saham setidaknya 50%.
Berbeda dengan konsolidasi, proses merger tidak melahirkan perusahaan
baru.
Perusahaan yang di-merger menghentikan kegiatan bisnis atau
operasionalnya, dan pemegang sahamnya akan memperoleh pembagian laba
hasil usaha (dividen) dari perusahaan yang me-merger.

Aksi korporasi konsolidasi Indonesia di bidang perbankan

➢ Bank BRI dan Bank Syariah Indonesia (BSI)


Pertama, melalui konsolidasi Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan
peningkatan saham hingga empat kali lipat, dari sebelum konsolidasi sekitar
Rp500 dan saat ini saham BSI telah mencapai kisaran harga Rp2.000.
Kedua, melalui anak usaha di bidang asuransi jiwa, BRI Life dengan
peningkatan valuasi BRI yang mencapai Rp7,5 triliun pada 2021, di mana
BRI sebelumnya mengakuisisi BRI Life dengan nilai Rp1,6 triliun pada 2015.

Ketiga, BRI menambah modal lewat hak memesan efek terlebih dahulu
(PMHMETD) atau right issue dalam rangka pembentukan ekosistem
ultramikro. Total nilai right issue BRI mencapai Rp95,9 triliun, yang terdiri
atas Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi nontunai pemerintah berupa
inbreng saham Pegadaian dan PNM, serta Rp41,2 triliun dalam bentuk cash
proceed dari pemegang saham publik. Pencapaian tersebut menjadikan BRI
menorehkan sejarah sebagai pe-right issue terbesar di kawasan Asia Tenggara,
peringkat ketiga right issue di Asia, dan nomor tujuh di seluruh dunia.

➢ PT Bank ANZ Indonesia dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)


Rencana ini sudah digaungkan oleh pihak ANZ sejak tahun 2013 silam,
sebagai langkah untuk memenuhi ketentuan kepemilikan tunggal bank (single
presence policy/SPP). Lantaran ANZ juga memiliki 99% saham di PT Bank
ANZ Indonesia, sementara saham di Bank Panin sebesar 38,82% alias
melebihi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 25%.

Anda mungkin juga menyukai