DOSEN PENGAMPU
Dr. Ari Anggraini Winadi Prasetyoning Tyas, SE, MM
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
i
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. sebagai Tuhan Yang Maha Esa
yang telah menghadirkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kelompok kami mampu
menyelesaikan penyusunan dan pembuatan makalah berjudul “Manajemen Proyek
Pembangunan Gedung Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Blitar dengan Metode
Critical Path Method (CPM)”
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ari Anggarani Winadi Prasetyoning
Tyas, SE, MM sebagai dosen pengampu yang telah memberikan bantuan pendukung
atas terselesaikannya tugas makalah ini. Kami ucapkan terima kasih pula kepada teman-
teman sebaya yang telah memberikan dukungan bersama, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada pihak
penulis jurnal, artikel, dan penelitian terdahulu yang telah memberikan bantuan kepada
kami berupa referensi guna mendukung penyusunan materi makalah ini.
Kami selaku penulis makalah menyadari secara penuh bahwasannya makalah ini
masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan hingga penulisan materi.
Sehingga, kami mengharap penuh adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan
membangun perbaikan yang akan digunakan menjadi acuan penulis agar kedepannya
mampu menyusun makalah menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap bahwa makalah yang telah kami buat dapat
memberikan manfaat teoritis maupun praktis kepada pembaca dari berbagai kalangan
dengan menambah wawasan, peningkatan keilmuan kedepannya, dan dapat dijadikan
pertimbangan pembuatan kebijakan bagi pihak terkait.
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................................2
C. Rumusan Masalah..................................................................................................2
D. Tujuan Makalah......................................................................................................3
A. Manajemen Proyek.................................................................................................4
B. Biaya Proyek..........................................................................................................4
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kendala yang terjadi berupa keterlambatan dan over budgeting pengerjaan suatu
proyek. Salah satu metode tersebut ialah Critical Path Method (CPM). CPM
merupakan jalur kritis sebagai model kegiatan proyek yang digambar dalam model
jaringan dengan rangkaian komponen kegiatan dan durasi waktu terlama. CPM
diasumsikan bahwa aktivitas dapat diketahui secara pasti sehingga diperlukan satu
faktor waktu dalam segala kegiatan (Aziz, 2014; De Soto, et al., 2017; Fachrurrazi
dan Husin, 2021). CPM dianggap sebagai salah satu metode yang lebih
menguntungkan yakni penyediaan jadwal empiris (Feng, et al., 2011).
Pembangunan gedung BPN Kota Blitar ialah salah satu contoh program
pemerataan kesejahteraan daerah. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan tersebut
juga tidak terlepas dari berbagai kendala yang dialami, sehingga menyebabkan
keterlambatan pekerjaan dan over budgeting proyek.
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen proyek dalam pembangunan Gedung BPN Kota Blitar
oleh Pemerintahan Daerah tersebut?
2. Apa saja kendala yang terjadi dalam manajemen proyek pembangunan Gedung
BPN Kota Blitar?
3. Bagaimana penghitungan penggunaan biaya proyek pembangunan Gedung BPN
Kota Blitar?
2
4. Bagaiamana sistematika penyusunan melalui metode CPM Pembangunan BPN
Kota Blitar?
5. Apa saja kegiatan utama dalam manajemen proyek pembangunan Gedung BPN
Kota Blitar?
D. Tujuan Makalah
1. Mengetahui manajemen proyek pembangunan Gedung BPN Kota Blitar.
2. Memahami kendala yang terjadi dalam proyek pembangunan Gedung BPN Kota
Blitar.
3. Mengetahui penghitungan penggunaan biaya proyek pembangunan Gedung
BPN Kota Blitar.
3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Manajemen Proyek
Manajemen proyek didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan dalam
merencanakan, mengorganisasian, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya
organisasi yang dimiliki suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan dalam
waktu tertentu. Menurut Schwable (2006), manajemen proyek ialah implementasi
keilmuan, kemampuan, keterampilan, sarana prasarana, alat, dan teknik dalam suatu
kegiatan proyek yang bertujuan memenuhi standar stakeholder atau perencanaan
suatu proyek (Anggraini dan Kartini, 2021). Dalam manajemen proyek, terdapat
beberapa hal yang menjadi keterlambatan proyek konstruksi, diantaranya:
1. Excusable Non-Compensable Delays. Dalam tipe ini, keterlambatan waktu
umumnya disebabkan leh beberapa hal, yakni Act of God (gangguan alam),
Forse of Majeure (segala penyebab gangguan alam, perang, demo, dan
sebagainya), Cuaca.
2. Excusable Compensable Delays. Keterlambatan ini disebabkan owner client
seperti keterlambatan penyerahan total lokasi proyek, pembayaran kepada
kontraktor, kesalahan gambar dan spesifikasi, pendetailan kerja, dan lain-lain.
3. Non-Excusable Delays. Keterlambatan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab kontraktor, penyebab diantaranya kesalahan koordinasi pekerjaan dan
ahan, pengelolaan keuangan proyek, penyerahan shop drawing, dan kemampuan
personil yang rendah.
B. Biaya Proyek
Biaya proyek mencakup kegiatan yang diperlukan dalam menjamin
terselesaikannya suatu proyek berdasarkan anggaran yang telah direncanakan dan
disetujui bersama. Manajer proyek perlu memastikan bahwasannya proyek diproses
dengan baik dalam akurasi waktu dan biaya yang tepat, serta dengan penggunaan
biaya yang realistis. Terdapat 4 kegiatan utama dalam manajemen biaya proyek,
diantaranya (Anggraini dan Kartini, 2021):
1. Perencanaan sumber daya, perkiraan sumber daya, dan jumlah tiap sumber daya
dalam penggunaan kegiatan proyek.
4
2. Perkiraan biaya, pengembangan pendekatan biaya sumber daya proyek.
3. Anggaran biaya, pengalokasian keseluruhan biaya dalam satuan kerja
pembangunan suatu proyek untuk mengelola kinerja.
4. Pengendalian biaya dan perubahan anggaran-anggaran proyek.
5
BAB III PEMBAHASAN
6
6. Penghitungan biaya keseluruhan yang disebabkan percepatan dalam mengetahui
biaya total proyek yang telah dikeluarkan.
Dalam sebuah proyek yang dikehendaki untuk selesai berdasarka jangka waktu
yang telah direncanakan, maka dapat dilaksanakan percepatan durasi kegiatan dan
konsekuensi yang terjadi ialah adanya peningkatan biaya. Maka, dalam melakukan
percepatan waktu untuk pengerjaan suatu proyek, maka perlu diadakan percepatan
durasi kegiatan dalam jalur-jalur kritis melalui syarat bahwasannya pengurangan
waktu tidak menyebabkan timbulnya jalur kritis baru. Ada salah satu cara yakni
dalam mempercepat waktu pelaksanaannya dengan menambah waktu sesuai
kesepakatan dan adanya penambahan jam kerja personal. Biaya total suatu proyek
ialah biaya yang telah ditotal secara keseluruhan baik dari biaya langsung maupun
biaya tidak langsung yang nantinya akan sangat bergantung terhadap waktu
penyelesaian suatu proyek. Apabila proyek kian lama diselesaikan, maka biaya yang
dikeluarkan pun akan membengkak atau akan semakin besar (Anggraini dan Kartini,
2021).
7
pembangunan BPN Blitar ialah 295 hari, serta LF atau waktu paling akhir
pengerjaan dapat diselesaikan ialah 305 hari.
2. Float
Perhitungan nilai flot dilakukan untuk melakukan analisa jalur kritis CPM.
Terdapat beberapa aktivitas yang berada dalam jalur kritis yakni meliputi
aktivitas pekerjaan A-M.
3. Analisa Keterlambatan Aktivitas Proyek
8
penambahan pekerja sebanyak 3 orang dan penambahan jam kerja sebanyak 1
jam. Pada Aktivitas pekerjaan beton fc’=30 MPa (H) diindikasikan terlambat
selama 14 hari, dari durasi awal 49 hari menjadi 63 hari. Untuk melakukan
pencegahan keterlambatan lain, maka dilakukan penambahan pekerja sebanyak
6 orang dan penambahan jam kerja sebanyak 1 jam. Akibat adanya
keterlambatan pekerjaan, maka tentu akan berdampak pada pembengkakan
biaya. Sehingga, untuk menghindari keterlambatan pekerjaan, maka dapat
dilakukan biaya tambahan sekitar 290 milyar (Damara dan Hepiyanto, 2021).
9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Jalur kritis atau critical path dalam pengerjaan proyek Gedung Kantor BPN Kota
Blitas dibagi menjadi jalur A hingga M. yang terbagi menjadi Aktivitas A
mobilisasi, aktivitas B galian, aktivitas C tiang bor beton, aktivitas D timbuna,
aktivitas E pasangan, aktivitas baja tulangan G, aktivitas beton H, aktivitas atap
I, aktivitas manajemen mutu L, dan aktivitas manajemen keselamatan M.
2. Dalam melakukan pencegahan keterlambatan aktivitas B, maka pihak proyek
merasa membutuhkan tambahan pekerja sebanyak 15 orang pekerja dengan
masing-masing diantara keseluruhan membutuhkan tambahan jam kerja
sebanyak 8 jam sebagai kategori waktu lembur atau Man Hour, pada aktivitas
tiang bor betin dibutuhkan tambahan pekerja sebanyak 3 orang dengan masing-
masing pekerja memerlukan tambahan waktu lembur sekitar satu jam. Serta
pada kegiatan beton atau H, diperlukan pencegahan keterlambatan pekerjaan
pada aspek lain, sehingga diperlukan tambahan pekerja sekitar 6 pekerja yang
masing-masing diantaranya memerlukan tambahan jam kerja juga sebanyak satu
jam.
3. Dalam melakukan pencegahan keterlambatan aktivitas proyek secara
keseluruhan, maka diadakan biaya tambahan sebagai kebutuhan proyek secara
keseluruhan sebanyak 290 milyar.
4. Penyedia jasa dan pelaksana proyek pembangunan Gedung Kantor BPN Kota
Blitar dikatakan telah mengalami kerugian akibat keterlambatan
keberlangsungan penyelesaian proyek dan adanya biaya tambahan yang harus
dikeluarkan untuk menutupi kekurangan dan mencegah keterlambatan proyek.
Dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan Gedung Kantor BPN Kota
Blitar dengan menerapkan metode CPM dapat dikatakan telah diupayakan cukup
maksimal dengan pengupayaan kecepatan jaringan kerja, penambahan jumlah
pekerja, penambahan waktu pekerjaan atau waktu lembur, hingga pengeluaran biaya
10
tambahan yang besar untuk keberlangsungan proyek serta menjaga agar proyek
dapat diselesaikan tepat waktu tanpa adanya keterlambatan yang fatal.
B. Saran
Penulis memberikan saran secara umum berdasarkan penulisan di atas, metode
pelaksanaan yang tepat merupakan salah satu titik awal yang perlu dilakukan dalam
masing-masing proyek konstruksi untuk melakukan analisa terhadap seluruh
peristiwa yang kemungkinan akan membawa dampak buruk, sehingga mampu
menjaga kualitas control yang tepat dan tegas agar untuk mencegah keterlambatan
proyek sebagai kewajiban atas semua penyedia jasa proyek konstruksi dan kepada
supervisor proyek penentuan waktu serta perkiraan waktu penjadwalan perlu
dilakukan dan perhatikan kembali dalam masing-masing aktivitas proyek untuk
menjaga ketepatan waktu dalam penyelesaian proyek secara optimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrasyid, A., Luqman, L., Haris, A., & Indrianto, I. (2019). Implementasi Metode
PERT dan CPM pada Sistem Informasi Manajemen Proyek Pembangunan
Kapal. Khazanah Informatika: Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika, 5(1), 28-
36.
Aggraini, N., & Kartini, I. A. N. (2021). Penerapan Waktu Penyelesaian Proyek Dengan
Metode Cpm (Critical Path Method)” Studi Kasus: Pembuatan Jembatan
Timbang Di Gudang PPGK Milik PT GARAM (PERSERO). JEM17: Jurnal
Ekonomi Manajemen, 6(1).
Asri, L., Setiawan, H., dan Rusdiana, Y. (2019). Analisis Jaringan Kerja Pada Evaluasi
Penjadwalan Waktu dan Biaya Penyelesaian Proyek dengan Menggunakan
Metode PERT dan CPM. Jurnal Saintika UNPAM, Jurnal Sains dan
Matematika UNPAM, 2(2), 136-148.
Aziz, R., Hafez, M., dan Abuel-Magd, R. (2014). “Smart Optimization for Mega
Construction Projects Usiang Artificial Intelligence” Alexandria Eng Journal,
53(3), 591-606.
Damara, B., & Hepiyanto, R. (2021). Optimalisasi Waktu dan Biaya Pada Proyek
Gedung Pertanahan Nasional Kota Blitar Dengan Metode Critical Path Method
(CPM). Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 4(1), 119-133.
Dannyanti, E., & Sudaryanto, B. (2011). Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan
Metode PERT dan CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana
Undip) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS DIPONEGORO).
De Soto., A. Rosarius., J. Rieger., Q. Chen., dan Adey. (2017). “Using a Tabu-Search
Algorithm and 4D Models to Improve Costruction Project Schedules” Procedia
Eng, June vol 196, 698-705.
Fachrurrazi & Husin. (2021). “Practical Crash Duration Estimation For Project
Schedule Activities,” Journal King Saud Univ. - Eng. Science, 33(1), 1-14.
Feng, J. et al. (2011). “Critical Chain Construction With Multi-Resource Constraints
Based On Portfolio Technology In South-To-North Water Diversion Project”
Water Science English, 4(2), 225-236.
12
Iluk, T., Ridwan A., dan Winarto, S. (2020). Penerapan Metode CPM dan PERT Pada
Gedung Parkir 3 Lantai Grand Panglima Plim Kediri. Jurnal Manajemen
Teknologi Teknik Sipil, 3(2), 162-176.
Lee, A., Kang, Y., Huang. (2017). Project Management Model for Constructing a
Renewable Energy Plant. Procedia Eng, 174, 145-154.
Mishakova, A., Vakhrushkina, A., Murgul, dan Sazonova. (2016). Project Control
Based on a Mutual Application of PERT and Earned Value Management
Methods. Procedia English, 165, 1812-1817.
Mouhoub, E., Benhocine, A., dan Belouadah, H. (2011). A New Method for
Constructing a Minimal PERT Network. Applications Math Model, 35(9), 4575-
4588.
Ruhimat, R., Sumartono, B., & Moektiwibowo, H. (2021). Analisis Proyek
Pembangunan Kantor Dengan Menggunakan Cpm Di Pt Kasoem Hearing
Centre. Jurnal Teknik Industri, 8(2).
13