Anda di halaman 1dari 9

KONSEP STAKEHOLDER DAN STOCKHOLDER TEORI

DAN PENERAPANNYA DALAM BISNIS

DOSEN PENGAMPUH:

Dr. Muhammad Rakib, S.Pd, M.Si.

DISUSUN OLEH:

ALYA LATIFA
220905502004
Kelas. A

Program Studi Etika Dan Hukum Bisnis

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Negri Makassar (UNM)

23 September 2022

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami Pengertian Stakeholder Berdasarkan Beberapa Pendapat Ahli.
2. Memahami Macam-Macam Stakeholder.
3. Memahami Pendekatan-Pendekatan Stakeholder.
4. Memahami Peran Dan Fungsi Stakeholders.
5. Memahami Hubungan Stakeholder Dengan Perusahaan.
6. Memahami Imbalan Dan Kontribusi Stakeholder.
7. Memahami Pengertian Stockholder.
8. Memahami Shareholder Theory.
9. Memahmi Perbedaan Shareholder, Stockholder, Dan Stakeholder.
10. Memahami Hak-Hak Pemegang Saham.

PEMBAHASAN:

1. Pengertian Stakeholder

Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang


dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Pemangku
kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu
sumberdaya alam tertentu.

Menurut beberapa pendapat para ahli stakeholder dapat didefinisikan sebagai berikut:

- Freeman “1984” yang mendefinisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang
dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
- Biset “1998” secara singkat mendefenisikan stakeholder merupakan orang dengan suatu
kepentingan atau perhatian pada permasalahan, stakeholder ini sering diidentifikasi dengan
suatu dasar tertentu sebagaimana dikemukakan Freeman “1984” yakni dari segi kekuatan
dan kepentingan relatif 2 stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard “1996” dari segi
posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka.
- Deegan (2004) menyatakan bahwa stakeholder theory adalah "Teori yang menyatakan
bahwa semua stakeholder memunyai hak memperoleh informasi mengenai aktivitas
perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan mereka.

Oleh karena itu, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan perusahaan
dipengaruhi oleh beberapa aktor eksternal dan internal dalam rangka mencapai tujuan dan
kepentingannya. Dari sini dapat terlihat lebih jelas bahwa pemangku kepentingan adalah
kelompok atau komunitas berupa pendukung atau investor dengan hubungan dan kepentingan
yang sama atau berbeda.

2. Macam-macam Stakeholders

Menurut Wibisono (2007, hal. 90) beliau membagi stakeholders menjadi empat bagian, yaitu:

1. Stakeholders Internal dan stakeholders eksternal.


Pemangku kepentingan internal adalah pemangku kepentingan dalam lingkungan
organisasi. Misalnya, karyawan, manajer, dan pemegang saham (shareholders). Pemangku
kepentingan eksternal adalah pemangku kepentingan di luar lingkungan organisasi, seperti:
B. Dealer atau pemasok, konsumen atau pelanggan, masyarakat, pemerintah, media,
kelompok tanggung jawab sosial investor, mitra pemberi lisensi, dll.
2. Stakeholders primer, sekunder dan marjinal.
Tidak perlu mempertimbangkan semua faktor yang relevan. Urutan prioritas ini bervariasi
dari satu perusahaan ke perusahaan lain, bahkan untuk produk atau layanan yang sama, dan
urutan ini dapat berubah dari waktu ke waktu.
3. Stakeholders Kepentingan Tradisional dan Masa Depan.
Karyawan dan konsumen adalah pemangku kepentingan tradisional karena mereka sudah
berhubungan dengan organisasi saat ini. Di sisi lain, pemangku kepentingan di masa depan
diharapkan dapat mempengaruhi organisasi seperti mahasiswa, peneliti, dan konsumen
potensial.
4. Proponents, opponents, dan uncommitted.
Organisasi perlu belajar lebih banyak tentang berbagai pemangku kepentingan mereka
untuk mengidentifikasi tantangan dan mengembangkan rencana dan strategi untuk
mengambil tindakan yang tepat. Diantaranya adalah: Kelompok kepentingan memiliki
anti-organisasi (lawan) yang mendukung organisasi (pengikut) dan orang-orang yang tidak
peduli atau mengabaikan mereka (tidak terikat).
3. Pendekatan Stakeholders

Budimanta, Prasetijo, & Rudito (2008) menyatakan bahwa terdapat dua bentuk dalam
pendekatan stakeholder yaitu:
1. Pendekatan Tradisional untuk Hubungan Bisnis
Pendekatan hubungan korporat lama terhadap hubungan korporat ini dapat menyebabkan
konflik karena perusahaan mengisolasi diri dari pemangku kepentingan internal dan
eksternal.
2. Mendekati hubungan bisnis baru
Hubungan dengan pemangku kepentingan internal didasarkan pada konsep kerjasama
pengembangan yang saling menguntungkan untuk membangun kelangsungan bisnis
perusahaan, dan hubungan dengan pemangku kepentingan eksternal didasarkan pada
hubungan fungsional berdasarkan kemitraan.

Tunggal (2008) menyatakan bahwa teori Stakeholder dapat dilihat dalam tiga pendekatan:
1. Deskriptif
Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana manajer menangani kepentingan pemangku
kepentingan sambil mengejar kepentingan perusahaan. Manajer harus memfokuskan energi
mereka pada semua pemangku kepentingan, bukan hanya pemilik perusahaan.
2. Instrumental
Pendekatan instrumental bertujuan untuk menguji hasil yang dapat dicapai perusahaan
dengan melihat manajemen hubungan pemangku kepentingan dan berbagai tujuan tata
kelola perusahaan.
3. Norma
Pendekatan preskriptif juga bertujuan untuk mengidentifikasi pedoman etika atau filosofis
yang relevan dengan kegiatan atau manajemen perusahaan.

4. Peran Dan Fungsi Stakeholders

Peran pihak yang memiliki kepentingan utama atau stakeholder dalam organisasi bisnis
ataupun dalam perusahaan, adalah sebagai berikut:
- Pemilik (owner) atau Pemegang Saham Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide
seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka mengeluarkan uangnya
(modal) untuk membiayai usaha tersebut.
- Karyawan (employee) Karyawan dalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk
menjalankan kegiatan perusahaan.
- Kreditor (creditor) Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman
kepada perusahaan.
- Pemasok (supplier) Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi
ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung
pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu.
- Pelanggan (customer) Dengan mengidentifikasi pelanggan, perusahaan akan lebih fokus
dalam memberikan produk dan jasa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan
mereka.
- Pesaing Kesuksesan perusahaan biasanya tergantung pada pengetahuan karyawan tentang
pesaing dan peranan mereka dalam bisnis. Bentuk yang 7 paling umum dari pesaing
langsung.
- Pemerintah Pemerintah misalnya, memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan.

5. Hubungan stakeholder dengan perusahaan

Beberapa pakar mengamati terjadinya pergeseran bentuk dari yang semula tidak aktif
(inactive), menjadi 8 reaktif (reactive), kemudian berubah lagi menjadi proaktif (proactive), dan
akhirnya menjadi interaktif (interactive).
1. Hubungan tidak aktif (inactive); perusahaan meyakini bahwa mereka dapat membuat
keputusan secara sepihak tanpa mempertimbangakan dampaknya terhadap pihak lain.
2. Hubungan yang reaktif (reactive); perusahaan cenderung memepertahankan diri
(defensive), dan hanya bertindak ketika dipaksa melakukanya.
3. Hubungan yang proaktif (proactive); perusahaan cenderung berusaha untuk mengantisipasi
kepentingan-kepentingan para stakeholders.
4. Hubungan yang interaktif (interactive); perusahaan menggunakan pendekatan bahwa
perusahaan harus memiliki hubungan berkelanjutan yang saling menghormati, terbuka, dan
saling dipercaya dengan para pemangku kepentinganya.
6. Imbalan dan Kontribusi Stakeholder

Publik atau Stakeholders (pemangku kepentingan) akan memberikan dukungan terhadap


operasi perusahaan apabila mereka memperoleh imbalan dari perusahaan yang sebanding atau
atau lebih besar dibandingkan dengan kontribusi yang mereka berikan kepada perusahaan
(Donaldson & Preston, 1995 dalam Solihin, 2009).

7. Pengertian stockholder

Stockholder adalah pembeli atau investor perusahaan yang tidak berhubungan langsung
dengan operasional perusahaan. Bisanya Stockholder merupakan owner atau pemilik dari
perusahaan tersebut.
Pengertian stockholder menurut para ahli:
1. Cambridge Dictionary
Stock-holder adalah individu yang memiliki saham pada sebuah perusahaan, dengan saham
tersebut ia akan mendapatkan sebagian dari keuntungan yang didapatkan dari perusahaan,
serta memiliki hak untuk memberikan pendapat.
2. Business Dictionary
Stockholder adalah organisasi, kelompok, atau individu yang memiliki lebih dari satu
lembar saham pada sebuah perusahaan dimana nama organisasi, kelompok, arau individu
tersebut tercantum di dalam sertifikat lembar saham yang dimiliki.
3. Accounting Coach
Stockholder merupakan pemilik saham dari sebuah perusahaan. Meski memiliki aset
namun dianggap tak terikat karena memiliki liabilitas terbatas dari seluruh surat hutang
yang dimiliki oleh sebuah company.
4. Prof. DR. Sukmawati Sukamulja
Stockholder ialah individu maupun kelompok yang terlibat dalam berbagai usaha untuk
meningkatkan kekayaan perusahaan dari berbagai bidang, termasuk bagian manajemen
hingga pemegang saham. Menurutnya, seorang Stockholder tidak hanya berperan sebagai
pemegang saham saja, namun perannya tersebut dapat diartikan sebagai usaha untuk
membantu meningkatkan keuntungan perusahaan melalui investasi dananya.
5. Budimanta dan Kawan-Kawan (2008)
Shareholder adalah individu, komunitas dan masyarakat luas baik secara utuh maupun
sebagian yang memiliki hubungan dan keperluan pada suatu perindustrian. Menurutnya
terdapat 3 ciri utama yaitu kekuasaan, egitimasi serta kepentingan terhadap perusahaan.
36Ketiga ciri tersebut dianggap sebagai karakteristik utama yang membedakan dengan
lainnya. Hal ini tentu diperkuat dengan berbagai sumber data serta fakta akan perilaku dan
tujuan dari Stockholder itu sendiri.

8. Shareholder Theory

Menurut Shareholder Theory yang dikemukakan oleh Smerdon, tanggungjawab yang


paling mendasar dari jajaran direksi adalah untuk meningkatkan value dari Shareholder
(pemegang saham). Itu sebabnya mengapa kebanyakan perusahaan lebih mengutamakan
kepentingan para pemegang saham ketimbang kepentingan karyawan, pelanggan, pemasok, dan
lingkungan mereka.
Teori yang menjelaskan hubungan antara manajemen perusahaan dan pemegang saham ini,
memiliki tujuan membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan penciptaan nilai sebagai
dampak dari aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin
muncul bagi shareholder mereka. Dalam penciptaan nilai bagi perusahaan, manajemen
perusahaan harus dapat mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik karyawan
(human capital), aset fisik (physical capital) maupun structural capital. Apabila seluruh sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dandimanfaatkan dengan baik maka akan
menciptakan value added bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Segala tindakan tersebut dilakukan demi kepentingan pemegang saham.

9. Perbedaan Shareholder, Stockholder, dan Stakeholder


Berikut perbedaan shareholder, stockholder, dan stakeholder:
1. Shareholder/ stockholder memiliki saham finansial di perusaahan, sedangkan stakeholder
punya kepentingan dalam hal finansial perusahaan atau tidak sama sekali
2. Shareholder bisa berperan juga sebagai stakeholder, namun stakeholder bukan merupakan
bagian dari shareholder.
3. Shareholder akan terkena dampak langsung atas apa yang terjadi pada perusahaan,
sedangkan stakeholder bisa terkena dampak secara tidak langsung ataupun langsung.
4. Stakeholder punya tanggungjawab dan pengaruh terhadap apa yang terjadi pada
perusahaan, sedangkan shareholder hanya terkena dampaknya saja.
5. Shareholder memiliki sebagian dari perusahaan, sedangkan stakeholder tidak semuanya
memiliki bagian dari perusahaan.

10. Hak-hak Pemegang saham

Untuk hal-hal yang tidak dibatasi atau ditentukan dalam Piagam perseroan atau ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, setiap jenis saham memberikan kepada pemiliknya
atas hak-hak dasar sebagai berikut :
1. Hak ikut serta dalam pengelolaan perusahaan
Termasuk pemilihan direksi dengan hak suara yang sebanding dengan sahamnya di
perusahaan dan hak untuk menerima laporan keuangan perusahaan dan menetapkan
kebijakan strategis perusahaan.
2. Hak untuk mendapatkan pembagian aktiva bersih perusahaan
Ini termasuk hak untuk menerima dividen dan hak untuk mengembalikan persentase saham
mereka dalam hal likuidasi atau likuidasi perusahaan.
3. Hak membagi keuntungan dalam bentuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.
4. Hak untuk dapat mempertahankan jumlah relative saham
Saham yang baru dikeluarkan dari perusahaan disebut hak berlangganan. Hal ini
memungkinkan pemegang saham untuk membeli sejumlah saham tambahan dalam hal
penerbitan saham atau saham baru dikeluarkan. Oleh karena itu, kepemilikan saham tidak
dapat dikurangi dengan mengeluarkan saham baru, kecuali pemegang sahamm
menggunakan haknya untuk memesan saham baru.
5. Hak mengubah akte pendirian
Setiap pegang saham sengaja tidak diberikan hak-hak yang sama. Banyak perusahaan besar
menerbitkan beberapa jenis surat berharga dengan karakteristik dan hak yang berbeda (hak
suara dalam rapat umum pemegang saham, hak preferensi atas pembayaran dividen, serta
hak atas dividen minimum).

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas.


Pasal 3 ayat (1) UU PT, “Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara
pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki”.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku apabila ;


a. Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi.
b. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad
buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi.
c. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Perseroan.
d. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara
melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan
Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.

Kesimpulan
Stakeholder adalah individu atau kelompok orang yang ikut serta dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Stakeholder tersebut meliputi pemegang saham, kreditur, pemasok,
pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain. Stakeholder ini terdiri dari 2 kategori, yaitu
internal dan eksternal. Lingkaran internal terdiri dari pemegang saham, manajemen dan
karyawan. Dimensi eksternal, di sisi lain, adalah terhadap pemerintah, pemasok, konsumen,
masyarakat dan lain-lain. Peran penting stakeholders tersebut adalah sebagai engine atau driver
bagi perusahaan untuk mencapai semua tujuannya karena tanpa kehadiran stakeholders
perusahaan tidak dapat berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai