1. STAKEHOLDER
a. Pengertian Stakeholder
1
stakeholder terhadap issu, Grimble and Wellard “1996” dari segi posisi penting
dan pengaruh yang dimiliki mereka.
b. Macam-macam Stakeholder
Kasali dalam Wibisono (2007, hal. 90) membagi stakeholders menjadi
sebagai berikut:
1. Stakeholders Internal dan stakeholders eksternal.
Stakeholders internal adalah stakeholders yang berada di dalam lingkungan
organisasi. Misalnya karyawan, manajer dan pemegang saham (shareholder).
Sedangkan stakeholders eksternal adalah stakeholders yang berada di luar
lingkungan organisasi, seperti penyalur atau pemasok, konsumen atau
2
pelanggan, masyarakat, pemerintah, pers, kelompok social responsible
investor, licensing partner dan lain-lain.
2. Stakeholders primer, sekunder dan marjinal.
Tidak semua elemen dalam stakeholders perlu diperhatikan. Perusahaan perlu
menyusun skala prioritas. Stakeholders yang paling penting disebut
stakeholders primer, stakeholders yang kurang penting disebut stakeholders
sekunder dan yang biasa diabaikan disebut stakeholders marjinal. Urutan
prioritas ini berbeda bagi setiap perusahaan meskipun produk atau jasanya
sama. Urutan ini juga bisa berubah dari waktu ke waktu.
3. Stakeholders tradisional dan stakeholders masa depan. Karyawan dan
konsumen dapat disebut sebagai stakeholders tradisional, karena saat ini
sudah berhubungan dengan organisasi. Sedangkan stakeholders masa depan
adalah stakeholders pada masa yang akan datang diperkirakan akan
memberikan pengaruhnya pada organisasi seperti mahasiswa, peneliti dan
konsumen potensial.
4. Proponents, opponents, dan uncommitted.
Diantara stakeholders ada kelompok yang memihak organisasi (proponents),
menentang organisasi (opponents) dan ada yang tidak peduli atau abai
(uncommitted). Organisasi perlu mengenal stakeholders yang berbeda-beda
ini agar dapat melihat permasalahan, menyusun rencana dan strategi untuk
melakukan tindakan yang proposional.
Silent majority dan vokal minority.
Dilihat dari aktivitas stakeholders dalam melakukan komplain atau
mendukung perusahaan, tentu ada yang menyatakan pertentangan atau
dukungannya secara vokal (aktif) namun ada pula yang menyatakan secara
silent (pasif).
c. Pendekatan-pendekatan Stakeholder
3
1. Pendekatan Old-corporate relation menekankan pada bentuk pelaksanaan
aktivitas perusahaan secara terpisah, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
kesatuan di antara fungsi dalam sebuah perusahaan ketika melakukan
pekerjaannya. Hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan juga
bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa
ada kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama. Pendekatan old-
corporate relation ini dapat menimbulkan konflik karena perusahaan
memisahkan diri dengan para stakeholder baik yang berasal dari dalam
perusahaan dan dari luar perusahaan.
2. Pendekatan new-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan
dengan seluruh stakeholder sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan
dirinya sebagai bagian yang bekerja secara sendiri dalam sistem sosial
masyarakat. Hubungan perusahaan dengan stakeholder di dalam perusahaan
dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatannya yang membangun
kerjasama dalam menciptakan kesinambungan usaha perusahaan, sedangkan
hubungan dengan stakeholder di luar perusahaan didasarkan pada hubungan
yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan. Perusahaan selain
menghimpun kekayaan juga berusaha bersama-sama membangun kualitas
kehidupan dengan stakeholder di luar perusahaan.
1. Deskriptif
2. Instrumental
4
Teori stakeholder dalam pendekatan instrumental menyatakan bahwa,
salah satu strategi pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan kinerja
perusahaan yang lebih baik adalah dengan memperhatikan para pemangku
kepentingan. Hal ini didukung oleh bukti empiris yang diungkapkan oleh
Lawrence & Weber (2008), yang menunjukkan bahwa setidaknya lebih dari 450
perusahaan yang menyatakan komitmennya terhadap pemangku kepentingan
dalam laporan tahunnya memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak memiliki komitmen. Pendekatan instrumental
bertujuan untuk mempelajari konsekuensi yang ditanggung perusahaan, dengan
melihat dari pengelolaan hubungan stakeholder dan berbagai tujuan tata kelola
perusahaan yang telah dicapai.
3. Normatif
Pemilik (owner) atau Pemegang Saham Pada awalnya suatu bisnis dimulai
dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa dan mereka
mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena
mereka memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan
mendapatkan imbalan (keuntungan) dan mereka mengorganisasi,
mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
5
Karyawan (employee) Karyawan dalah orang yang diangkat dan
ditugaskan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja perusahaan
sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik secara individu
maupun secara kelompok.
6
paling umum dari pesaing langsung. Pesaing langsung menyediakan
produk atau jasa yang sama dalam industri, seperti yang diproduksi oleh
perusahaan kita. Sebagai contoh Toyota dan Suzuki, Jatayu Air dan Adam
Air adalah pesaing langsung satu sama lain.
7
reaktif (reactive), kemudian berubah lagi menjadi proaktif (proactive), dan
akhirnya menjadi interaktif (interactive).
8
potensi dan dimensi kerja sama untuk menentukan strategi untuk
mengahadapi para pemangku kepentingan tersebut.
Inside Stakeholders
Dividen dan
Pemegang Saham Uang dan modal
peningkatan harga
9
saham
Outside Stakeholders
Usaha pemberdayaan,
Masyarakat/komunitas Loyalitas, hasil
pengembangan, dan
sekitar Pemberdayaan
kesejahteraan
B. STOCKHOLDER
a. Pengertian stockholder
10
dari keuntungan perusahaan dan hak untuk memberikan suara (pendapat)
terhadap cara perusahaaan tersebut dikendalikan.
b. Shareholder Theory
11
semua kegiatan tersebut dilakukan demi untuk kepentingan shareholder atau
pemegang saham.
3. Shareholder akan terkena dampak langsung atas apa yang terjadi pada
perusahaan, sedangkan stakeholder bisa terkena dampak secara tidak
langsung ataupun langsung.
12
5. Shareholder memiliki sebagian dari perusahaan, sedangkan stakeholder
tidak semuanya memiliki bagian dari perusahaan.
Kecuali dibatasi atau ditetapkan dalam akte pendirian perseroan atau oleh
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, setiap jenis saham memberikan
hak-hak dasar kepada para pemiliknya sebagai berikut:
13
Anggaran dasar dan rumah tangga perusahaan, meliputi hak untuk
memberikan persetujuan atas perubahan-perubahan akte pendirian,
anggaran dasar dan rumah tangga perusahaan, dan hak untuk
mempertahankan rasio kepemilikan sahamnya diperusahaan.
Tidak setiap pemegang saham memperoleh hak-hak dasar sebagaimana
dikemukakan diatas. Sebagai contoh, preemptive right seringkali sudah
dieliminasi melalui perubahan akta pendirian, anggaran dasar dan rumah
tangga perusahaan. Disamping itu, memang sengaja tidak setiap
pemegang saham diberikan hak-hak yang sama. Banyak perusahaan besar
menerbitkan beberapa jenis sekuritas saham, dengan karakteristik dan
hak-hak yang berbeda (hak suara dalam rapat umum pemegang saham,
hak prioritas untuk memperolah pembayaran dividen, hak atas jumlah
minimum dividen).
14
1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi;
2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung
dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;
3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau
4. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung
secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang
mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi
utang Perseroan.
Selain itu berkaitan dengan masalah likuidasi, menurut Pasal 150 ayat (5)
UU PT pemegang saham wajib mengembalikan sisa kekayaan hasil likuidasi
secara proporsional dengan jumlah yang diterima terhadap jumlah tagihan.
Kewajiban untuk mengembalikan sisa kekayaan hasil likuidasi tersebut wajib
dilakukan oleh pemegang saham apabila dalam hal sisa kekayaan hasil likuidasi
telah dibagikan kepada pemegang saham dan terdapat tagihan kreditor yang
belum mengajukan tagihannya.
15
Kesimpulan:
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-shareholder.html
http://ekonomi-management-bisnis.blogspot.co.id/2016/05/hak-hak-yang-
dimiliki-oleh-pemegang.html
https://media.neliti.com/media/publications/183052-ID-analisis-peran-
stakeholders-dalam-pengem.pdf
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/09/memahami-istilah-stakeholder-dalam-
accounting/
https://modulmakalah.blogspot.co.id/2016/12/Pengertian.dan.Pendekatan.Teori.St
akeholder.Menurut.Para.Ahli.html
https://ridwan8814.blogspot.co.id/2014/09/teory-stockholder-teory.html
17