Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YUSUF ADITYA TRI ELANDA

NIM: 1762077

KELAS : AKUNTANSI KP2 2017

PERBAIKAN TUGAS PERTEMUAN 3

RESUME MATERI 2 DAN 3

MATERI 2 ( KONSEP DASAR ETIKA BISNIS DAN PENERAPANNYA )

Materi 2 ( Konsep Dasar dan Penerapan Etika Bisnis )

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1)
Pengendalian diri 2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility) 3)
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi 4) Menciptakan persaingan yang sehat 5) Menerapkan
konsep ―pembangunan berkelanjutan‖ 6) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi, Kolusi, dan Komisi) 7) Mampu menyatakan yang benar itu benar 8) Menumbuhkan
sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah 9)
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 10)
Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11)
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa
peraturan perundang-undangan

3 masalah yang dihadapi dalam etika bisnis :

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu


1) Sistematik Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang
muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis
beroperasi.
2) Korporasi Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaanpertanyaan
yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang
moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3) Individu Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar
individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas
keputusan, tindakan dan karakter individual.

Ciri-Ciri Bisnis yang beretika yaitu:


a. Tidak merugikan siapapun
b. Tidak menyalahi aturan-aturan dan norma yang ada
c. Tidak melanggar hukum
d. Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis
e. Mempunyai surat izin usaha
Mempraktikkan bisnis dengan etiket berarti mempraktikkan tata cara bisnis yang sopan dan
santun sehingga kehidupan bisnis menyenangkan karena saling menghormati. Etiket berbisnis
diterapkan pada sikap kehidupan berkantor, sikap menghadapi rekan-rekan bisnis, dan sikap di
mana kita tergabung dalam organisasi. Itu berupa senyum — sebagai apresiasi yang tulus dan
terima kasih, tidak menyalah gunakan kedudukan, kekayaan, tidak lekas tersinggung, kontrol
diri, toleran, dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Dengan kata lain, etiket bisnis itu
memelihara suasana yang menyenangkan, menimbulkan rasa saling menghargai, meningkatkan
efisiensi kerja, dan meningkatkan citra pribadi dan perusahaan. Berbisnis dengan etika bisnis
adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis
menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan.

MATERI 3 KONSEP STOKHOLDER DAN STALEHOLDERS THEORY DAN DIMENSI


DALAM BISNIS

1. STAKEHOLDER
a. Pengertian Stakeholder

Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang


dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Teori
stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk
kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder (pemegang saham,
kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Dengan demikian,
keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder
kepada perusahaan tersebut

b. Macam-macam stake Holders


c. Stakeholders Internal dan stakeholders eksternal.
stakeholders yang berada di dalam lingkungan organisasi. Misalnya karyawan, manajer dan
pemegang saham (shareholder). Sedangkan stakeholders eksternal adalah stakeholders yang
berada di luar lingkungan organisasi, seperti penyalur atau pemasok, konsumen atau
pelanggan, masyarakat, pemerintah, pers, kelompok social responsible investor, licensing
partner dan lain-lain.
d. Stakeholders primer, sekunder dan marjinal.
. Stakeholders yang paling penting disebut stakeholders primer, stakeholders yang kurang
penting disebut stakeholders sekunder dan yang biasa diabaikan disebut stakeholders
marjinal. Urutan prioritas ini berbeda bagi setiap perusahaan meskipun produk atau jasanya
sama. Urutan ini juga bisa berubah dari waktu ke waktu.
e. Stakeholders tradisional dan stakeholders masa depan. Karyawan dan konsumen dapat
disebut sebagai stakeholders tradisional, karena saat ini sudah berhubungan dengan
organisasi. Sedangkan stakeholders masa depan adalah stakeholders pada masa yang
akan datang diperkirakan akan memberikan pengaruhnya pada organisasi seperti
mahasiswa, peneliti dan konsumen potensial.
f. Proponents, opponents, dan uncommitted.
Diantara stakeholders ada kelompok yang memihak organisasi (proponents), menentang
organisasi (opponents) dan ada yang tidak peduli atau abai (uncommitted). Organisasi perlu
mengenal stakeholders yang berbeda-beda ini agar dapat melihat permasalahan, menyusun
rencana dan strategi untuk melakukan tindakan yang proposional.
Silent majority dan vokal minority.
Dilihat dari aktivitas stakeholders dalam melakukan komplain atau mendukung perusahaan,
tentu ada yang menyatakan pertentangan atau dukungannya secara vokal (aktif) namun ada
pula yang menyatakan secara silent (pasif).

Teori stakeholder dalam pendekatan normatif menyatakan bahwa setiap orang atau kelompok
yang telah memberikan kontribusi terhadap nilai suatu perusahaan memiliki hak moral untuk
menerima imbalan (rewards) dari perusahaan, dan hal ini menjadi suatu kewajiban bagi
manajemen untuk memenuhi apa yang menjadi hak para pemangku kepentingan

Imbalan dan Kontribusi Stakeholder

 Dividen – bagi pemegang saham


 Gaji dan bonus serta fasilitas yang memadai – bagi manajer dan karyawan
 Produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau – bagi konsumen /
pelanggan
 Harga yang kompetitif dan memadai atas pasokan bahan baku berkelanjutan –
bagi pemasok
 Pembayaran pajak – bagi pemerintah Keberadaan perusahaan yang dapat
membantu menangani masalah masyarakat – bagi masyarakat sekitar.

Pengertian Stokeholders

stockholder ialah individu, kelompok, ataupun organisasi yang memegang satu atau lebih
lembar saham di suatu perusahaan, dan yang mana namanya tercantum di sertifikat lembar
saham.

Menurut Prof. DR. Sukmawati Sukamulja Stokeholder adalah individu maupun kelompok
yang terlibat dalam optimalisasi kekayaan perusahaan (maximize company’s wealth), baik
itu manajemen maupun para pemegang saham. Semua elemen di dalam (management &
stockholders) dan di luar perusahaan (pemerintah, pemasok, konsumen, masyarakat sekitar,
dan lingkungan alam) yang memiliki kepentingan dengan perusahaan disebut stakeholders

Anda mungkin juga menyukai