NIM: 1762077
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1)
Pengendalian diri 2) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility) 3)
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi 4) Menciptakan persaingan yang sehat 5) Menerapkan
konsep ―pembangunan berkelanjutan‖ 6) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi, Kolusi, dan Komisi) 7) Mampu menyatakan yang benar itu benar 8) Menumbuhkan
sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah 9)
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 10)
Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11)
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa
peraturan perundang-undangan
1. STAKEHOLDER
a. Pengertian Stakeholder
Teori stakeholder dalam pendekatan normatif menyatakan bahwa setiap orang atau kelompok
yang telah memberikan kontribusi terhadap nilai suatu perusahaan memiliki hak moral untuk
menerima imbalan (rewards) dari perusahaan, dan hal ini menjadi suatu kewajiban bagi
manajemen untuk memenuhi apa yang menjadi hak para pemangku kepentingan
Pengertian Stokeholders
stockholder ialah individu, kelompok, ataupun organisasi yang memegang satu atau lebih
lembar saham di suatu perusahaan, dan yang mana namanya tercantum di sertifikat lembar
saham.
Menurut Prof. DR. Sukmawati Sukamulja Stokeholder adalah individu maupun kelompok
yang terlibat dalam optimalisasi kekayaan perusahaan (maximize company’s wealth), baik
itu manajemen maupun para pemegang saham. Semua elemen di dalam (management &
stockholders) dan di luar perusahaan (pemerintah, pemasok, konsumen, masyarakat sekitar,
dan lingkungan alam) yang memiliki kepentingan dengan perusahaan disebut stakeholders