Anda di halaman 1dari 7

NAMA: RATNA FAWZYAH

NIM : 2110247753

TUGAS RESUME 2 CORPORATE


GOVERNANCE

PERLINDUNGAN KEPENTINGAN STAKEHOLDERS, PERANAN


STAKEHOLDERS, KREDITOR DAN TANGGUNG JAWAB PEMANGKU
KEPENTINGAN

Perusahaan menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi


sangat tergantung pada keseimbangan yang dibuat antara organisasi
perusahaan dengan warga dan lingkungan di sekitar organisasi
perusahaan. Tanggung jawab sosial Perusahaan meliputi lingkungan
hidup, praktik ketenagakerjaan, pengembangan social dan
kemasyarakatan dan tanggung jawab produk. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam menjalankan usahanya Perusahaan menerapkan konsep “Planet,
People & Profit”.
Ada beberapa hal yang tidak pernah kita sadari salah satunya yaitu
istilah yang sering muncul dan sering kita dengar : “Stakeholder”.
Sebenarnya apakah arti dari stakeholder itu? Istilah yang tidak asing
namun terasa asing jika kita tidak mengetahui artinya. Stakeholder adalah
pihak pemangku kepentingan atau beberapa kelompok orang yang
memiliki kepentingan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan.
Stakeholder dikelompokkan menjadi dua yaitu stakeholder internal dan
stakeholder eksternal. Stakeholder internal meliputi organisasi / industri
itu sendiri, pemegang saham, pemilik bisnis, dan para
karyawan. Sedangkan stakeholder eksternal meliputi
konsumen, supplier, pesaing, investor, pemerintah, sebuah komunitas
lokal di suatu daerah, media, masyarakat secara umum, dll.
Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara
stakeholder, maka perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau
yang biasa dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility)
kepada para stakeholdernya jika menginginkan perusahaannya terus
beroperasi dalam jangka panjang, terlebih lagi dalam hal memaksimalkan
keuntungan.
Beberapa contoh tanggung jawab sosial ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan / organisasi para
pemilik perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial pada
karyawan seperti memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai
bagi karyawan mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian
kerja yang tertulis, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal
apapun pada karyawan.

2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen


Jika dahulu kita sering mendengar pernyataan “konsumen adalah
Raja”, sekarang pernyataan tersebut berubah menjadi “konsumen
adalah mitra”. Seperti pernyataan bahwa konsumen adalah mitra
berarti perusahaan harus bisa menjadi rekan baik bagi para
konsumen mereka. Lewat pendekatan CRM (Customers Relation
Management), perusahaan berusaha memberikan manfaat yang
baik dengan menjual produk / jasa kepada para konsumennya
dengan harapan adanya Repeat Order dari mereka.
3. Tanggung jawab sosial kepada supplier
Kerja sama antara perusahaan dengan para supplier harus dijaga
dengan adanya tindakan kejujuran dalam penetapan harga dan hak
untuk menjual, mengedepankan rasa toleransi agar tercipta
hubungan jangka panjang dalam bisnis, selalu bertukar informasi
dengan supplier, dan melakukan pembayaran secara tepat waktu
pada para supplier.
4. Tanggung jawab sosial pemegang saham
Perusahaan harus melibatkan pemegang saham (investor) dalam
pembuatan sebuah keputusan di perusahaan. Karena perusahaan
memiliki tanggung jawab berkaitan dengan kepuasan investor dan
semua keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah demi
kepentingan investor. Hubungan timbal balik yang sangat
menguntungkan ini harus tetap terjaga agar tujuan obyektif
perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan


Tanggung jawab sosial di sini berkaitan dengan hal kelestarian
lingkungan. Beberapa hal yang biasanya dilakukan perusahaan
adalah memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar seperti di
bidang pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, dan bantuan sosial.

Penting bagi individu yang berkecimpung di dunia entrepreneur atau


calon entrepreneur untuk mengetahui tentang para stakeholder mereka
dan bagaimana tanggung jawab sosial kepada para stakeholder agar
terbangun kerjasama yang kuat antara keduanya demi mencapai visi, misi,
dan tujuan perusahaan agar maksimal.
Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak pada
lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.

Pengertian CSR dapat dilihat dalam Undang-Undang nomor 40


Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) pasal 1 ayat 3 yang
menyatakan sebagai berikut.

“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen


perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”

Stakeholder, Helpris Estaswara dalam bukunya yang bertajuk


Stakeholder Relation, menjelaskan bahwa stakeholder merupakan sebuah
frasa yang terbentuk dari dua buah kata, yaitu "stake" dan "holder". Secara
umum, kata "stake"dapat diterjemahkan sebagai "kepentingan", sedangkan
kata "holder" dapat diartikan sebagai "pemegang". Sehingga stakeholder
merupakan pemegang kepentingan.

Pendapat Wheelen dan Hunger tertulis dalam buku Manajemen


Stratejik oleh Dr Ivan Yulivan, menjelaskan bahwa stakeholder merupakan
kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi kegiatan perusahaan
dalam mencapai tujuan. Adanya hubungan yang baik antar stakeholder
mampu mencerminkan strategi perusahaan yang baik pula.

Sementara Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul


Manajemen Public Relation: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar
perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan
suatu perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberlangsungan
dan kesuksesan dalam suatu organisasi sangat tergantung dengan para
pihak-pihak yang terkait yaitu stakeholder.

Jenis-jenis Stakeholder :

1. Kualitas Produk

Pelanggan adalah raja. Sebuah usaha dibangun untuk melayani


pelanggan mereka. Pelanggan sebenarnya juga merupakan seorang
stakeholder, karena pendapat mereka dan tren pasar punya
pengaruh pada kualitas produk yang dijajakan.

2. Karyawan
Karyawan juga sebetulnya memiliki peran di perusahaan karena
mereka memperoleh penghasilan saat bekerja, termasuk tunjangan
lainnya. Tak jarang keputusan perusahaan akan melibatkan
pendapat beberapa karyawan.

3. Investor
Investor atau pemegang saham, tentu memiliki peran penting
dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Sebab mereka akan
mengharapkan tingkat keuntungan tertentu atas modal yang
diinvestasikan. Semua pemegang saham adalah stakeholder, tetapi
belum tentu stakeholder adalah pemegangsaham.

4. Pemasok dan Vendor

Pemasok dan vendor yang menjual produk juga bisa mempengaruhi


atau menjadi stakeholder. Di beberapa industri, pemasok juga
mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan mereka, karena
mereka mungkin terlibat langsung dalam operasi dan distribusi
perusahaan.

5. Komunitas
Masyarakat adalah stakeholder utama dalam sebuah bisnis besar.
Ketika sebuah perusahaan besar mulai mengenalkan diri pada
sebuah komunitas kecil, ada dampak langsung dan signifikan
terhadap pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran di daerah
tersebut. Maka tak jarang kini beberapa perusahaan, sebut saja
perusahaan bidang kecantikan mulai membentuk dan menyasar
beberapa komunitas.

Peran Stakeholders :

 Mengarahkan Manajemen
Para pemangku kepentingan dapat menjadi bagian untuk
membantu dalam mengambil tindakan. Mereka dapat
mengambil alih departemen tertentu seperti layanan, sumber
daya manusia atau penelitian dan pengembangan dan
mengelolanya untuk memastikankesuksesan.

 Mengarahkan Uang

Stakeholder utama adalah investor besar perusahaan.


Mereka kapan saja dapat membawa atau mengambil uang
dari perusahaan. Keputusan mereka akan tergantung pada
kinerja keuntungan perusahaan. Beberapa pemangku
kepentingan bahkan dapat menambah atau mengurangi
investasi untuk mengubah harga saham di pasar untuk
menguntungkan mereka.

 Pengambilan Keputusan

Stakeholder utama adalah bagian dari dewan direksi. Mereka


membawa lebih banyak ide dan punya peran penting untuk
membuat keputusan. Para pemangku kepentingan juga
memiliki kekuasaan untuk menunjuk jajaran manajemen.
Oleh karena itu, mereka ada di semua bidang pengambilan
keputusan utama.

 Memantau SDM

Stakeholder adalah pemangku kepentingan utama


perusahaan dan memantau semua aktivitas utama
perusahaan. Mereka dapat membuat perusahaan mematuhi
undang-undang Hak Asasi Manusia (HAM) dan
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

 Tanggung Jawab Lain

Mereka juga memegang beberapa tanggung jawab lain.


Mereka mengidentifikasi strategi baru untuk menyasar pasar
dan peningkatan penjualan dengan mengantongi lebih
banyak ide pemasaran. Mereka dapat menjadi bagian dari
dewan seleksi atau perwakilan perusahaan.

Fungsi Stakeholders dalam perusahaan :

a. Menentukan Kesuksesan Perusahaan: Stakeholder dalam


perusahaan adalah berbagai pihak yang memiliki hubungan
langsung maupun tidak langsung dengan kesuksesan perusahaan.

b. Memenuhi Permintaan: Stakeholder setiap perusahaan harus


mampu menciptakan kelengkapan perusahaan termasuk segala
sistem, perangkat, dan atribut yang dapat memenuhi harapan
masyarakat.

c. Menjalin Relasi: Stakeholder perusahaan harus mampu menjalin


komunikasi, hubungan dan jaringan dengan berbagai pihak untuk
mendukung mensukseskan tujuan dan idealitas perusahaan yang
diharapkan.

d. Mewujudkan Tujuan: Stakeholder juga mempunyai tanggung jawab


yang tinggi untuk mewujudkan tujuan dan idealitas yang diharapkan
dalam sebuah perusahaan

Referensi:

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6339123/stakeholder-adalah-
kenali-jenis-peran-dan-fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai