Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

I Dewa Made Endiana1


(Universitas Mahasaraswati Denpasar)
1
endixdr@yahoo.com

Abstract

Company value is a perception of investors on the level of success of the company that is
often associated with stock prices. High stock prices make the value of the company also high.
A high corporate value will make the market believe not only in the company’s current perfor-
mance but also in the company’s prospects in the future. This study aims to determine the effect
of corporate social responsibility on corporate value with Corporate Governance as a moderating
variable in LQ 45 companies.
This research was conducted at LQ 45 companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX). The number of samples taken was 36 companies with purposive sampling method. The
research period from 2016 to 2017. The data analysis technique used is PLS Moderation
The results of this study indicate that corporate social responsibility (CSR) has a positive
effect on firm value. Corporate Governance is not able to moderate the influence of corporate
social responsibility (CSR) on corporate value

Keywords : Corporate Social Responsibility (CSR), Nilai Perusahaan, Corporate Governance.

I. PENDAHULUAN kinerja finansial. Dengan melakukan


Persaingan dalam dunia usaha saat Corporate Social Responsibility (CSR), pasar
ini sangat ketat. Perusahaan di dalam akan memberikan apresiasi positif kepada
mempertahankan keberlangsungan hidupnya perusahaan yang ditunjukkan dengan
memerlukan perhatian serius baik dalam peningkatan harga saham perusahaan dan
operasional maupun tata kelola. Perusahaan peningkatan ini akan menyebabkan nilai
yang go public tentunya kinerja perusahaan perusahaan meningkat.
akan mendapat perhatian investor atau Pengungkapan Corporate Social
calon investor dalam menanamkan modalnya Responsibility (CSR) mengindikasikan
melalui saham. Nilai perusahaan sangat perusahaan memiliki komitmen yang kuat
penting artinya bagi suatu perusahaan, karena akan tanggungjawab terhadap lingkungan.
dengan memaksimalkan nilai perusahaan Komitmen yang dimiliki perusahaan tentunya
berarti juga memaksimalkan kepuasan para harus didukung oleh finansial yang baik dari
pemegang saham yang merupakan tujuan perusahaan. Keuntungan yang dimiliki oleh
utama perusahaan. Sebuah perusahaan perusahaan sebagian akan dimanfaatkan
yang baik harus mampu mengontrol potensi untuk kepentingan tanggung jawab
finansial maupun potensi non finansial di terhadap lingkungan/masyarakat sekitar.
dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk Semakin besar keuntungan yang diperoleh
eksistensi perusahaan dalam jangka panjang perusahaan semakin besar kemampuan
(Munawaroh, 2014). perusahaan dalam melaksanakan Corporate
Kinerja suatu perusahaan akan Social Responsibility (CSR) yang berpengaruh
menentukan bagaimana nilai perusahaan di terhadap kepercayaan stakeholders terhadap
mata investor. Nilai perusahaan dapat dilihat perusahaan yang nantinya meningkatkan nilai
dari beberapa aspek seperti Corporate Social perusahaan, begitu pula sebaliknya. Corporate
Responsibility dan Corporate Governance. Governance merupakan seperangkat aturan
Pengungkapan tanggung jawab sosial yang mengatur hubungan antara pemegang
perusahaan atau sering disebut dengan saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah,
Corporate Social Responsibility (CSR) karyawan serta para pemegang kepentingan
merupakan informasi untuk menilai tingkat internal dan eksternal lainnya yang berkaitan
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dengan kata lain suatu sistem yang mengatur
ini tentunya mengindikasikan perusahaan dan mengendalikan perusahaan. Praktek
memiliki komitmen dan kemampuan dalam GCG dalam penelitian ini kepemilikan

92 IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN
saham oleh manajerial. kepemilikan saham 2.2 Teori Stakeholder
perusahaan oleh manajer dalam menjalankan Teori Stakeholder memberikan isyarat
perusahaan. Dalam menjalankan tugas bahwa perusahaan harus memberi perhatian
keprofesionalan dimana hal tersebut kepada stakeholder, karena stakeholder dapat
dapat mempengaruhi meningkatnya atau memberikan pengaruh dan dipengaruhi oleh
menurunnya nilai perusahaan. perusahaan pada aktivitas dan kebijakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk yang dilaksakan (Dwipayadnya, 2015:150).
mengetahui pengaruh corporate governance Teori Stakeholder mengasumsikan bahwa
pada corporate social responsibility terhadap eksistensi perusahaan ditentukan oleh
nilai perusahaan. para stakeholder. Perusahaan berusaha
mencari pembenaran dari para stakeholder
II. KAJIAN PUSTAKA DAN dalam menjalankan operasi perusahaannya.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Semakin kuat posisi stakeholder, semakin
2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) besar pula kecenderungan perusahaan
Penelitian ini menggunakan Teori mengadaptasi diri terhadap keinginan
Sinyal untuk menjelaskan serta untuk para stakeholder-nya. Perusahaan sangat
mengembangkan hipotesis yang ada dan yang bergantung pada lingkungan sosial, sehingga
akan diuji. Pertimbangan menggunakan teori perlu menjaga legitimasi stakeholder serta
ini adalah karena teori ini mampu mendorong memposisikannya pada kerangka dasar
perusahaan untuk memberikan informasi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan,
kepada pihak eksternal dalam pengambilan sehingga stabilitas dan jaminan going-
keputusan yang mempengaruhi nilai concern yang menjadi tujuan perusahaan
perusahaan dan berpengaruh pada perubahan dapat tercapai.
harga saham karena pasar akan merespon 2.3 Teori Keagenan (Agency Theory)
informasi yang ada sebagai sinyal. Teori agensi menjelaskan tentang
Suatu informasi dapat dikatakan hubungan antara dua pihak dimana salah
bermanfaat apabila informasi tersebut satu pihak menjadi agen dan pihak yang
benar-benar digunakan dalam pengambilan lain bertindak sebagai prinsipal (Hendriksen
keputusan oleh pemakai yang dituju, yang dan Van Breda,2000) dalam Ratnasari
ditunjukkan adanya asosiasi antara peristiwa (2011:37). Pemegang saham sebagai prinsipal
(event) dengan return, harga atau volume diasumsikan hanya tertarik kepada hasil
saham di pasar modal (Soewardjono, 2005). keuangan yang bertambah atau investasi
Teori Sinyal membahas mengenai mereka di dalam perusahaan. Sedangkan para
dorongan perusahaan untuk memberikan agen diasumsikan menerima kepuasan berupa
informasi kepada pihak eksternal. Dorongan kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang
tersebut disebabkan karena terjadinya menyertai dalam hubungan tersebut.
asimetri informasi antara pihak manajemen 2.4 Corporate Social Responsibility
dan pihak eksternal. Asimetri informasi CSR (Corporate Social Responsibility)
terjadi jika manajemen tidak menyampaikan yaitu suatu bentuk aktivitas yang dilakukan
semua informasi yang diperoleh secara penuh perusahaan untuk meningkatkan ekonomi
sehingga mempengaruhi nilai perusahaan perusahaan sekaligus peningkatan kualitas
yang terefleksi pada perubahan harga saham hidup karyawan beserta keluarganya dan
karena pasar akan merespon informasi juga kualitas hidup masyarakat sekitar.
yang ada sebagai sinyal. Untuk mengurangi Pengungkapan Corporate Social Responsibility
asimetri informasi maka perusahaan harus (CSR) merupakan proses pemberian informasi
mengungkapkan informasi yang dimiliki, kepada kelompok yang berkepentingan
baik informasi keuangan maupun non tentang aktivitas perusahaan serta dampaknya
keuangan. Salah satu informasi yang wajib terhadap sosial dan lingkungan (Mathews,
untuk diungkapkan oleh perusahaan adalah 1995).
informasi tentang tanggung jawab sosial Menurut The World Business Council for
perusahaan atau corporate social responsibility. Sustainable Development (WBCSD), corporate
Informasi ini dapat dimuat dalam laporan social responsibility atau tanggung jawab
tahunan perusahaan atau laporan sosial sosial perusahaan merupakan komitmen
perusahaan terpisah. Perusahaan melakukan bisnis untuk memberikan kontribusi bagi
pengungkapan corporate social responsibility pembangunan ekonomi berkelanjutan,
dengan harapan dapat meningkatkan reputasi melalui kerja sama dengan para karyawan
dan nilai perusahaan (Rustiarini, 2010). serta perwakilan mereka, keluarga mereka,
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 93
komunitas setempat, maupun masyarakat mengemukakan informasi materiil dan
umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan relevan mengenai perusahaan.
dengan cara yang bermanfaat baik bagi 2 Accountability (akuntabilitas), yaitu
bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. kejelasan fungsi, struktur, sistem,
Konsep tanggung jawab keuangan, sosial dan dan pertanggung jawaban organ
lingkungan tersebut dikenal dengan konsep perusahaan sehingga pengelolaan
Triple Bottom Line (3P : Planet, People, Profit). perusahaan terlaksana secara efektif.
2.5 Nilai Perusahaan 3) Responsibility (pertanggungjawaban),
Nilai perusahaan diartikan sebagai nilai yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam
pasar dalam penelitian ini karena apabila pengelolaan perusahaan terhadap
harga saham perusahaan meningkat, maka prinsip korporasi yang sehat serta
perusahaan dapat memberikan kemakmuran peraturan perundangan yang berlaku.
kepada para shareholder. Nilai perusahaan 4) Independency (kemandirian), yaitu
merupakan indikator penting bagi investor suatu keadaan dimana perusahaan
untuk menilai perusahaan secara keseluruhan dikelola secara profesional tanpa
(Nurlela dan Islahuddin, 2008). benturan kepentingan dan pengaruh/
Pada dasarnya tujuan manajemen tekanan dari pihak manajemen yang
keuangan adalah memaksimumkan nilai tidak sesuai dengan peraturan dan
perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan perundangan-undangan yang berlaku
tersebut masih terdapat konflik antara pemilik dan prinsip-prinsip korporasi yang
perusahaan dengan penyedia dana sebagai sehat.
kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, 5) Fairness (kesetaraan dan kewajaran),
maka nilai saham perusahaan akan meningkat, yaitu perlakuan yang adil dan setara di
sedangkan nilai hutang perusahaan dalam dalam memenuhi hak-hak stakeholder
bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. yang timbul berdasarkan perjanjian
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari serta peraturan perundangan yang
saham kepemilikan bisa merupakan indeks berlaku.
yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas The Indonesian institute for corporate
perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka governance (IICG) mengungkapkan tujuan
tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam dari GCG:
bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan 1) Meraih kembali kepercayaan
perusahaan, atau memaksimalisasikan harga investor dan kreditor nasional serta
saham. internasional.
2.6 Good Corporate Governance (GCG) 2) Memenuhi tuntutan standar global.
Definisi dan prinsip corporate governance 3) Meminimalkan biaya kerugian dan
yang saat ini masih bertahan dan dapat biaya pencegahan atas penyalahgunaan
diakomodasi serta diadaptasi oleh berbagai wewenang pengelolaan.
regulasi yang ada khususnya di negara 4) Meminimalkan cost of capital dengan
Indonesia yaitu salah satunya dari Cadbury menekan resiko yang dihadapi kreditur.
Committee. Menurut Komite Cadburry (2004), 5) Meningkatkan nilai saham perusahaan.
yang kemudian dikutip oleh FCGI dalam 6) Mengangkat citra perusahaan di mata
publikasi pertamanya, corporate governance publik.
adalah seperangkat peraturan yangmengatur Praktek GCG dalam penelitian ini
hubungan antara pemegang saham, pengurus meliputi kepemilikan manajerial
(pengelola) perusahaan, pihakkreditur, 1) Dewan Komisaris Indeenden
pemerintah, karyawan serta para pemegang Komposisi dewan komisaris merupakan
kepentingan intern dan ekstern lainnya yang salah satu karakteristik dewan yang
berkaitan dengan hak – hak dan kewajiban berhubungan dengan kandungan
mereka, atau dengan kata lain suatu sistem informasi laba. Secara umum dewan
yang mengatur dan mengendalikan perusahaan komisaris ditugaskan dan diberi
(Rahayu, 2010). Secara umum terdapat lima tanggung jawab atas pengawasan
prinsip dasar dari good corporate governance kualitas informasi yang terkandung
yaitu: dalam laporan keuangan. Hal ini
1) Transparency(keterbukaan penting mengingat adanya kepentingan
informasi), yaitu keterbukaan dalam dari manajemen untuk melakukan
melaksanakan proses pengambilan manajemen laba yang berdampak
keputusan dan keterbukaan dalam pada berkurangnya kepercayaan

94 IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN
investor. Untuk mengatasinya, dewan Kepemilikan manajerial dapat
komisaris diperbolehkan untuk diartikan sebagai pemegang saham dari
memilih akses informasi perusahaan. pihak manajemen yang secara aktif ikut
Dewan komisaris tidak memiliki dalam pengambilan keputusan perusahaan
otoritas dalam perusahaan, maka (Direktur dan Komisaris). Kepemilikan
dewan direksi bertanggung jawab manajerial juga dapat sebagai presentase
untuk menyampaikan informasi terkait saham yang dimiliki oleh manajer dan
dengan perusahaan kepada dewan direktur perusahaan pada akhir tahun
komisaris. untuk masing-masing periode pengamatan.
2) Kepemilikan Institusional Shleifer dan Vishny (1986) dalam Siallagan
Kepemilikan institusional adalah jumlah dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa
saham perusahaan yang dimiliki oleh kepemilikan saham yang besar dari segi
dana bersama atau pensiun, perusahaan nilai ekonomisnya memiliki insentif
asuransi, perusahaan investasi, yayasan untuk memonitor. Secara teoritis ketika
swasta, wakaf, atau entitas besar kepemilikan manajemen rendah, maka
lainnya yang mengelola dana atas nama insentif terhadap kemungkinan terjadinya
pihak lain. Tingkat saham institusional perilaku oportunistik manajer akan
yang tinggi akan menghasilkan upaya- meningkat.
upaya pengawasan yang lebih intensif
sehingga dapat membatasi perilaku 2.7 Pengembangan Hipotesis
opportunistic manajer, yaitu manajer H1 :Corporate Social Responsibility
melaporkan laba secara oportunis berpengaruh positif terhadap nilai
untuk memaksimumkan kepentingan perusahaan.
pribadinya (Scott, 2000 dalam Dewi M1 :Corporate Governance memperkuat
dkk., 2008). pengaruh Corporate Social Responsibility
3) Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan.
Kepemilikan manajerial adalah
persentase kepemilikan saham oleh III. METODE PENELITIAN
pihak manajemen puncak perusahaan 3.1 Definisi Operasional Variabel
yang terdiri dari direksi dan dewan 1) Corporate Social Responsibility
komisaris (Herdianti, 2018). Dengan (CSR)
adanya kepemilikan manajemen Pengungkapan tanggung jawab sosial
terhadap saham perusahaan maka merupakan pengungkapan informasi yang
dipandang dapat menyelaraskan terkait dengan aktivitas tanggung jawab
potensi perbedaan kepentingan antara sosial perusahaan. Indeks corporate social
manajemen dan pemegang saham responsibility disclosure diukur dengan skala
lainnya sehingga permasalahan antara rasio yaitu:
agent dan principal diasumsikan akan
hilang apabila seorang manajer juga
sekaligus sebagai pemegang saham.
4) Komite Audit Keterangan :
Komite audit adalah sekelompok orang CSRDI = CSR Disclosure index
yang dipilih dari dewan komisaris Xij = Jumlah disclosure perusahaan,
perusahaan yang bertanggung jawab n = 91
untuk membantu auditor dalam n = Jml item checklist disclosure¸
mempertahankan independensinya n = 91
dari manajemen (Arianti, dkk.,
2018). Secara kualitatif, hal yang 2) Nilai Perusahaan
paling penting bagi anggota komite Nilai Perusahaan dapat didefinisikan
audit dalam melaksanakan fungsi sebagai nilai pasar, karena dapat
komite adalah sifat independensinya. memberikan kemakmuran pemegang
Independensi merupakan elemen kritis saham secara maksimum apabila harga
yang akan menentukan terlaksananya saham perusahaan meningkat (Nurlela
keseluruhan peran komite audit secara dan Islahuddin, 2008). Penelitian ini
objektif serta pencapaian manajemen menggunakan Tobin’s Q untuk mengukur
yang akuntabel bagi para pemegang nilai perusahaan dengan formula sebagai
saham. berikut :
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 95
modelnya adalah sebagai berikut:
NP = α+ β1CSR + β2CG + β3CSR*CG + e
Keterangan : 2) Model Measurement (Outer Model)
MVE = Nilai pasar ekuitas ( closing price x Outer model merupakan model
jumlah saham yang beredar ). yang menspesifikasi hubungan antara
DEBT = Total Utang perusahaan (kewajiban variabel laten dengan indikatornya
jangka pendek + kewajiban jangka panjang). atau bisa dikatakan bahwa outer model
TA = Total aktiva diakhir periode. mendefinisikan bagaimana setiap
indicator berhubungan dengan variabel
3) Corporate Governance latennya.
Corporate Governance dalam penelitian a. Convergent Validity
ini diukur dengan kepemilikan Manajerial Nilai convergent validity adalah
merupakan persentase kepemilikan saham nilai loading factor pada variabel
oleh direksi, manajemen, komisaris laten dengan indikatornya. Nilai
maupun setiap pihak pihak yang terlibat loading factor yang diharapkan >
secara langsung dalam pembuatan 0,7.
keputusan (Diyah dan Erman, 2009). b. Discriminant Validity
Kepemilikan Manajerial disimbolkan Membandingkan korelasi indicator
dengan (M2). Kepemilikan manajerial dengan kontruknya yang harus
dihitung menggunakan rumus berikut: lebih besar dibandingkan dengan
korelasi antar indicator dengan
konstruk yang lain.
3.2 Metode Penentuan Sampel c. Composite Reliability
Populasi yang digunakan dalam Data yang memiliki composite
penelitian ini adalah seluruh perusahaan reliability > 0,7 mempunyai nilai
LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek reliabilitas yang tinggi.
Indonesia per 31 Desember 2017. Metode d. Average Variance Extracted (AVE)
penentuan sampel yang digunakan dalam Nilai AVE yang diharapkan adalah
penelitian ini adalah metode purposive > 0,5.
sampling, yaitu teknik penentuan sampel 3) Model Struktural (Inner Model)
dengan menggunakan kriteria tertentu Model structural dapat dievaluasi
(Sugiyono, 2016). Banyaknya jumlah dengan melihat R2 (Koefisien
sampel dalam penelitian ini adalah 36 Determinasi) pada variabel endogen
perusahaan. dan koefisien parameter jalur.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan dalam penelitian ini adalah 4.1 Outer Model
metode observasi non-participant yaitu a. Convergent Validity
observasi yang dilakukan tanpa melibatkan Hasil loading factor ditampilkan
diri dan hanya sebagai pengamat pada
independen (Sugiyono, 2016:167). Selain Tabel 4.1 berikut ini
itu juga dengan cara membuat suatu
daftar (checklist) pengungkapan sosial, Tabel 4.1
data dikumpulkan dengan cara mencatat, Combined Loadings and Cross-Loadings
mengamati, serta mempelajari buku-
buku, karya ilmiah berupa skripsi, jurnal
akuntansi, catatan-catatan, dan situs
internet yang resmi, dan berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan
3.4 Teknik Analisis Data
1) PLS Moderasi
PLS moderasi dapat digunakan Berdasarkan hasil analisis pada
untuk menguji pengaruh moderasi Tabel 4.1 maka nilai loading factor
dengan model two way interactions yang > 0,7 sehingga model dikatakan
mengasumsikan bahwa didalam model valid.
hanya terdapat satu variabel moderator b. Discriminant Validity
atau disebut simple moderator. Persamaan Berdasarkan hasil cross loading

96 IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN
pada Tabel 4.1 diatas maka nilai Tabel 4.5
indicator kontruk memiliki nilai Path coefficient dan P Value
lebih tinggi dibandingkan dengan
indicator tersebut terhadap
kontruknya, maka discriminant
validity tergolong tinggi.
c. Composite Reliability
Nilai Composite Reliability
ditampilkan pada Tabel 4.2 berikut
ini
Tabel 4.2
Composite Reliability Coefficients

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai Berdasarkan hasil analisis pada


Composite Reliability > 0,7 maka Tabel 4.5 di atas maka hasil pengujian
nilai reliabilitasnya dikategorikan hipotesis sebagai berikut:
tinggi. a. Pengaruh CSR pada Nilai
d. AVE Perusahaan
Nilai AVE ditampilkan pada Tabel Nilai P Values menunjukkan nilai
4.3 di bawah ini <0,001 dengan nilai koefisien
sebesar 0,477 sehingga CSR
Tabel 4.3 berpengaruh positif terhadap nilai
Average Variances Extracted perusahaan. Ini berarti bahwa H1
diterima.
b. CG pada CSR terhadap Nilai
Perusahaan
Nilai P Value interaksi antara CG
dengan CSR menunjukkan nilai
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas sebesar 0,128 > 0,05 sehingga
maka nilai AVE> 0,5 sehingga CG tidak mampu mempengaruhi
model layak digunakan. hubungan CSR pada nilai
4.2 Uji Inner Model perusahaan, sehingga ini berarti
a. R 2 bahwa hipotesis ditolak.
Hasil analisis pada Tabel 4.4 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
berikut ini menunjukkan nilai R2 1) Pengaruh Corporate Social
Tabel 4.4 Responsibility (CSR) Terhadap
R-squared coefficients Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh positif
terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini
Berdasarkan hasil analisis di Tabel menunjukkan bahwa jika perusahaan
4.4 meninjukkan bahwa nilai R2 aktif dalam melakukan kegiatan CSR
sebesar 0,391 yang berarti bahwa dan mengungkapkan kegiatan tersebut
39,1 % variasi naik turunnya nilai dalam laporan keuangan, maka akan
perusahaan dipengaruhi oleh CSR direspon positif oleh investor atau calon
dan CG sedangkan sisanya 60,9 investor dengan melakukan pembelian
% dipengaruhi oleh variabel lain saham/investasi ke perusahaan
diluar model. tersebut sehingga akan berdampak pada
b. Uji Hipotesis meningkatnya harga saham perusahaan
Hasil analisis pengujian hipotesis yang bersangkutan. Meningkatnya harga
ditampilkan pada Tabel 4.5 berikut saham perusahaan mencerminkan nilai
ini perusahaan meningkat.
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 97
2) Pengaruh Corporate Governance dalam Ajeng, dkk. 2017. Pengaruh Corporate
Memoderasi Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Kepemilikan
Social Responsibility (CSR) Terhadap Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan. Dengan Profitabilitas Sebagai
Berdasarkan hasil penelitian dapat Variabel Moderating. e-journal S1
disimpulkan bahwa corporate governance Ak Universitas Pendidikan Ganesha
tidak mampu memperkuat pengaruh Jurusan Akuntansi Program S1
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap (Volume 7 Nomor 1 Tahun 2017).
Nilai Perusahaan. Corporate covernance bagi Alfiarti, Rahma. 2014. Pengaruh
investor atau calon investor tidak dijadikan Kepemilikan Manajerial,Kepemilikan
pertimbangan atau dasar didalam mengambil Institusional, Dan Ukuran Perusahaan
keputusan untuk melakukan investasi dengan Terhadap Keputusan Pendanaan Dan
melakukan pembelian saham perusahaan. Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada
Investor lebih melihat aksi nyata perusahaan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
dalam keperdulian terhadap lingkungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-
sebagai indikasi perusahaan memiliki kinerja 2012) Jurnal Bisnis Strategi Vol. 23
yang baik dan prospek yang baik dalam No. 2 Des. 2014.
perkembangan di masa yang akan datang. Amanda, dkk. 2016. Dampak Moderasi
Profitabilitas Terhadap, Pengaruh
V. KESIMPULAN DAN SARAN Corporate Social Responsibility Pada
5.1 Simpulan Nilai Perusahaan Manufaktur.
1) Corporate Social Responsibility (CSR) E-jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
berpengaruh positif terhadap nilai Universitas Udayana.
perusahaan. Angga, dkk. 2017. Pengaruh Corporate
2) Corporate Governance tidak mampu Social Responsibility Terhadap Nilai
memoderasi pengaruh Corporate Perusahaan Dengan Profitabilitas
Social Responsibility (CSR) pada nilai Sebagai Variabel Moderating (Studi
perusahaan. Empiris Pada Sektor Pertambangan
5.2 Keterbatasan dan Saran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
1) Lokasi penelitian terbatas hanya pada Periode 2012-2015). e-Proceeding of
perusahaan LQ 45 yang terdaftar Management : Vol.4, No.3 Desember
di Bursa Efek Indonesia. Peneliti 2017 | Page 2804.
selanjutnya agar dapat dilakukan Astuti, Afilia. 2016. Pengaruh Pengungkapan
penelitian pada sektor perusahaan yang Corporate Social Responsibility
berbeda, seperti sektor pertambangan, Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
sektor pertanian, sektor properti, Kepemilikan Manajerial Dan
sektor perdagangan, dan lain-lain. Profitabilitas Sebagai Variabel
2) Penelitian selanjutnya diharapkan Pemoderasi. Skripsi. Universitas Islam
dapat mempertimbangkan penggunaan Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
variabel lain, misalnya ukuran Florence, D. Suryanto dan Zulaikha. 2004.
perusahaan. Pengaruh Karakteristik Perusahan
Terhadap Pengungkapan Sosial dalam
Laporan Tahunan Perusahaan Go
DAFTAR PUSTAKA Public di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Agusta, dkk. 2016. Dampak Moderasi Maksi. Volume 4. Agustus: 161-177.
Profitabilitas Terhadap Pengaruh Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Corporate Social Responsibility Multivariate dengan Program SPSS.
Pada Nilai Perusahaan Manufaktur. Semarang: Badan Penerbit Ekonomi
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Universitas Udayana 5.7 (2016): 1889- Munawaroh, Aisyatul. 2014. Pengaruh
1918. Profitabilitas Terhadap Nilai
Aisyatul, Maswar. 2014. Pengaruh Perusahaan Dengan Corporate Social
Profitabilitas Terhadap Nilai Responsibility Sebagai Variabel
Perusahaan Dengan Corporate Moderating. Jurnal Ilmu & Riset
Social Responsibilty Sebagai Variabel Akuntansi Vol. 3 No.4 , Sekolah tinggi
Moderating. Jurnal Ilmu & Riset ilmu dan ekonomi Indonesia (STIESIA)
Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014). Surabaya.

98 IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN
Nurlela, dkk. 2008. Pengaruh Corporate Average R-squared (ARS)=0.391, P=0.002
Social Responsibility Terhadap Nilai Average adjusted R-squared (AARS)=0.353,
Perusahaan dengan Persentase P=0.005
Kepemilikan Manajemen Sebagai Average block VIF (AVIF)=2.430, acceptable if
Variabel Moderating, Simposium <= 5, ideally <= 3.3
Nasional Akuntansi XI Pontianak. Average full collinearity VIF (AFVIF)=1.493,
Republik Indonesia. 2007. Undang – Undang acceptable if <= 5, ideally <= 3.3
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Tenenhaus GoF (GoF)=0.626, small >= 0.1,
Terbatas.http://www.setneg.go.id/index.
php?option=comperundangan&id=177 medium >= 0.25, large >= 0.36
6&task=detail&catid=1&itemid=42&tah Sympson’s paradox ratio (SPR)=1.000,
n=2007 acceptable if >= 0.7, ideally = 1
osiana, dkk. (2013). Pengaruh Pengungkapan R-squared contribution ratio (RSCR)=1.000,
CSR Terhadap Nilai Perusahaan acceptable if >= 0.9, ideally = 1
dengan Profitabilitas sebagai Variabel Statistical suppression ratio (SSR)=1.000,
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi acceptable if >= 0.7
Universitas Udayana 5.3, hal : 723- Nonlinear bivariate causality direction ratio
738. (NLBCDR)=1.000, acceptable if >= 0.7
Rustiarini, N. 2010. Pengaruh Corporate
Governance pada hubungan Corporate **********************************
Social Responsibility dan Nilai * Path coefficients and P values *
Perusahaan. Simposium Nasional **********************************
Akuntansi XIII . Purwokerto. Path coefficients
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan: -----------------
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE CSR NP CG CG*CSR
UGM. CSR
Silvyanti, 2015. Pengaruh Pengungkapan NP 0.477 -0.180
Corporate Social Responsibility CG
Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi CG*CSR
Empiris pada Perusahaan Industri
Manufaktur yang Terdaftar di BEI P values
Periode 2013). Skripsi. Universitas --------
Hasanuddin Makasar. CSR NP CG CG*CSR
Siti, Andayani . 2015. Pengaruh Corporate CSR
Social Responsibility. NP <0.001 0.128
Soewardjono, 2005. Teori Akuntansi CG
Perekayasaan Pelaporan Keuangan. CG*CSR
Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian ********************************
Administrasi. Bandung:Alfabeta. * Latent variable coefficients *
Utama, Suyana. 2012. Aplikasi Analisis ********************************
Kuantitatif. Edisi 4. Denpasar: Fakultas R-squared coefficients
Ekonomi Universitas Udayana. ----------------------
CSR NP CG CG*CSR
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar 0.391
Manajemen Keuangan. Denpasar :
Udayana University Press. Adjusted R-squared coefficients
-------------------------------
LAMPIRAN 1 CSR NP CG CG*CSR
0.353
********************************
* General SEM analysis results * Composite reliability coefficients
******************************** ----------------------------------
Model fit and quality indices CSR NP CG CG*CSR
----------------------------- 1.000 1.000 1.000 1.000
Average path coefficient (APC)=0.328,
P=0.008 Cronbach’s alpha coefficients
--------------------------
VOL.9 NO. 1 MARET 2019 Jurnal Riset Akuntansi JUARA 99
CSR NP CG CG*CSR
1.000 1.000 1.000 1.000 Q-squared coefficients
----------------------
Average variances extracted CSR NP CG CG*CSR
--------------------------- 0.396
CSR NP CG CG*CSR
1.000 1.000 1.000 1.000 Minimum and maximum values
-------------------------
Full collinearity VIFs CSR NP CG CG*CSR
---------------------- -1.616 -1.734 -1.978 -1.598
CSR NP CG CG*CSR 1.778 2.223 1.868 2.601
1.689 1.492 1.402 1.391

100 IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE PADA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP


NILAI PERUSAHAAN

Anda mungkin juga menyukai