This study aims to determine the effect of good corporate governance, corporate
social responsibility, and financial performance on firm value. The sample in this study
amounted to 103 manufacturing companies during 2016-2018 obtained using the
purposive sampling method. In managing data, this study uses multiple linear regression
analysis methods. The results obtained from this study indicate that institutional
ownership, managerial ownership, the board of commissioners, the audit committee,
CSR and financial performance simultaneously affect the value of the company.
Partially, institutional ownership, managerial ownership, board of commissioners, CSR
and financial performance affect the value of the company, while the audit committee
does not affect the value of the company. Based on the coefficient of determination it can
be know that institutional ownership, managerial ownership, board of commissioners,
audit committee, CSR and financial performance affect the value of the company as
much as 39.2% and the remaining 60.8% is influenced by other factors not included in
this study.
PENDAHULUAN
Nilai perusahaan adalah semakin baik kinerja keuangan suatu
pandangan yang dimiliki oleh para perusahaan maka nilai perusahaan
investor yang dilihat dari meningkatnya tersebut akan semakin baik (Retno dan
harga saham yang mereka tanamkan. Danies, 2012). Santoso (2016)
Nilai perusahaan dapat dilihat dari mengemukakan bahwa kinerja
kinerja keuangan perusahaan tersebut, keuangan merupakan salah satu faktor
yang dilihat oleh calon investor untuk terhadap masyarakat dan lingkungan
menentukan investasi saham. serta memandu dalam membangun dan
Perusahaan diharapkan pada tuntutan memberikan strategi tanggung jawab
yang luas, tidak hanya menghadapi sosial jangka panjang. Standar ini
persaingan bisnis serta upaya untuk disusun berangkat dari pemikiran bahwa
mendapatkan keuntungan atau laba organisasi bertanggung jawab untuk
akan tetapi harus mempunyai tanggung memberikan dampak positif bagi
jawab terhadap masyarakat di masyarakat. Namun, standar ini tidak
sekitarnya dan kelastarian lingkungan dimaksudkan sebagai standar
(Arum dan Hari, 2014). disertifikasi, tetapi lebih bersifat
panduan bagi organisasi yang berminat
Carroll (1991) berpendapat, menerapkannya. ISO ini bersifat
agar definisi tanggung jawab sosial mengikat secara moral dari pada secara
sepenuhnya menggambarkan jangkauan hukum.
kewajiban bisnis terhadap masyarakat,
definisi tersebut harus mengandung CSR (Corporate Social
kategori kinerja ekonomi, hukum, etika, Responsibility) merupakan salah satu
dan diskrisioner. Konsep yang bentuk implementasi dari tata kelola
diutarakan Carroll harus dipahami perusahaan yang baik (Good Corporate
secara satu kesatuan, karena CSR Governance). Sekarang ini, banyak
merupakan kepedulian perusahaan yang terjadi kasus penyelewengan jabatan
didasari tiga prinsip dasar yang dikenal salah satunya korupsi yang dilakukan
dengan istilah triple bottom lines, yaitu oleh Direktur Utama Krakatau Steel.
profit, people, dan planet. Panduan Penyelewengan ini dilakukan secara
pelaksanaan CSR secara internasional di invidu, dan ini bisa terjadi karena
perusahaan termuat dalam ISO 26000. perusahaan tersebut masih lemah dalam
Pada ISO 26000 menerjemahkan tata kelola perusahaannya. Sehingga
rekomendasi internasional sebuah untuk mencegah dan mengurangi
organisasi sebagai tanggung jawab atas kejadian seperti ini, sebuah perusahaan
dampak dari keputusan dan aktivitasnya diharapkan memahami dan menerapkan
GCG (Prasetya, 2019). Di Indonesia, secara komprehensif dan memberikan
respon terhadap perkembangan isu masukan kepada pemerintah tentang isu
mengenai good corporate governance governance di sektor publik maupun
dapat ditandai dari respon pemerintah privat.
yang membentuk Komite Nasional
Kebijakan Corporate Governance
(KNKCG) pada tahun 1999, yang KAJIAN PUSTAKA
kemudian berubah nama menjadi
Komite Nasional Kebijakan Governance 1. Landasan Teori
(KNKG) pada November 2004 a). Agency Theory
berdasarkan keputusan menteri Menurut Brighman & Houston
koordinator bidang perekonomian No. (2006) para manajer diberi kekuasaan
KEP-49/M.EKON/11/2004. KNKG oleh pemilik perusahaan, yaitu
merupakan lembaga yang bertujuan pemegang saham, untuk membuat
untuk meningkatkan penerapan good keputusan, dimana dalam hal ini
corporate governance di Indonesia menciptakan potensi konflik kepentingan
yang dikenal sebagai teori keagenan (society), pemerintah, individu, dan
(agency theory). kelompok masyarakat. Untuk itu,
sebagai suatu sistem mengedepankan
b). Stakeholder Theory keberpihakan kepada society, operasi
Stakeholder adalah semua pihak, perusahaan harus kongruen dengan
internal maupun eksternal yang dapat harapan masyarakat. Suatu organisasi
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh mungkin menerapkan empat strategi
perusahaan baik secara langsung legitimasi ketika menghadapi berbagai
maupun tidak langsung (Adam C. H, ancaman legitimasi (Hadi, 2011).
2002 dalam Nor Hadi, 2011).
d). Social Contract Theory
c). Legitimacy Theory Teori muncul karena adanya
interelasi dalam kehidupan sosial
legitimasi merupakan sistem masyarakat, agar terjadi keselarasan,
pengelolaan perusahaan berorientasi keserasian, dan keseimbangan, termasuk
pada keberpihakan terhadap masyarakat dalam lingkungan (Hadi, 2011).
Uji Multikolinieritas
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kepemilikan Institusional 0,432 2,314
Kepemilikan Manajerial 0,422 2.368
Dewan Komisaris 0,979 1,022
1 Komite Audit 0,984 1,017
CSR 0,947 1,056
Kinerja Keuangan 0,974 1,026
K. Unst-
Keua Resid
K.I K.M D.K K.A CSR ngan ual
Kepemilikan Correlation 1,000 -,586** ,015 -,021 -,053 ,078 -,004
Institusional Coefficient
Sig. (2- - ,000 ,883 ,835 ,598 ,432 ,966
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
Kepemilikan Correlation - 1,000 -,176 -,052 -,095 -,141 -,190
Manajerial Coefficient ,586**
Sig. (2- ,000 - ,075 ,602 ,342 ,155 ,055
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
Dewan Correlation ,015 -,176 1,000 ,167 ,091 ,077 -,010
Komisaris Coefficient
Sig. (2- ,883 ,075 - ,091 ,359 ,439 ,922
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
Komite Audit Correlation -,021 -,052 ,167 1,000 ,131 ,374** ,113
Coefficient
Sig. (2- ,835 ,602 ,091 - ,189 ,000 ,255
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
CSR Correlation -,053 -,095 ,091 ,131 1,000 ,102 -,008
Coefficient
Sig. (2- ,598 ,342 ,359 ,189 - ,303 ,935
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
Kinerja Correlation ,078 -,141 ,077 ,374** ,102 1,000 ,177
Keuangan Coefficient
Sig. (2- ,432 ,155 ,439 ,000 ,303 - ,074
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
Unstandardized Correlation -,004 -,190 -,010 ,113 -,008 ,177 1,000
Residual Coefficient
Sig. (2- ,966 ,055 ,922 ,255 ,935 ,074 -
tailed)
N 103 103 103 103 103 103 103
c) Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square The Estimate
1 0,654 0,428 0,392 0,1809198
2. Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 2,351 6 0,392 11,970 0,000
Residual 3,142 96 0,033
Total 5,493 102
Obradovich, J., & Gill, A. 2013. The Rachmawati, A., & Triatmoko, H.
Impact of Corporate 2007. Ananlisis Faktor-
Governance and Financial Faktor yang Mempengaruhi
Leverage on the Value of Kualitas Laba dan Nilai
American Firms. Perusahaan. Simposium
International Research Nasioanal Akuntansi X, 1 26.
Journal of Finance and
Economics, ISSN 1450-2887 Rahmawati, A.D, Topowijono, dan S,
Issue 91, 1-14. Pengaruh
Ukuran Perusahaan,
Peraturan Pemerintah Nomor IX.I.5 Profitabilitas, Struktur Modal
Keputusan Ketua Bapepam- dan Keputusan Investasi
LK Nomor KEP-
643/BL/2012 Tahun 2012: Jurnal Administrasi Bisnis. 23
Pembentukan dan Pedoman (2).
Pelaksanaan Kerja Komite
Audit. Santoso, Bambang Hadi. 2016.
erja Keuangan
Peraturan Pemerintah No.47 Tahun Terhadap Nilai Perusahaan
2012 Tentang Tanggung Pada Perusahaan Jasa
Jawab Sosial dan Lingkungan Jurnal Ilmu
(CSR). dan Riset Manajemen, Vol. 5,
hlm. 1-21.
Permanasari Ika, Wien. (2010).
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial Kepemilikan Sayekti, Yosefa, dan Ludovicus
Institusional dan Corporate Sensi Wondabio. 2007.
Sosial Responsibility Disclosure
Terhadap Nilai Perusahaan. terhadap Earning Response
Skripsi. Semarang.
Disampaikan dalam
Universitas Diponegaoro.
Simposium Nasional
Akuntansi ke-10. Makassar, Sujoko dan Soebiantoro, U. 2007.
26 28 Juli. Pengaruh Pengaruh Struktur
Kinerja Keuangan terhadap Kepemilikan Saham,
Nilai Perusahaan pada Leverage, Faktor Intern dan
Perusahaan Manufaktur yang Faktor Ekstern Terhadap
Terdaftar di Bursa Efek Nilai Perusahaan. Jurnal
Indonesia. Manajemen dan
Kewirausahaan, vol. 9, no. 1,
hlm. 41-48.
Siallagan, Hamonangan dan
Sulistiono. 2010. Pengaruh
Mekanisme Corporate Kepemilikan Manajerial,
Governance, Kualitas Laba Struktur Modal dan Ukuran
dan Nilai Perusahaan. Perusahaan Terhadap Nilai
Simposium Nasional Perusahaan Pada Perusahaan
Akuntansi IX Padang 23-26 Manufaktur Di BEI Tahun
Agustus 2006. 2006-2008. Penelitian FE
Universitas Negeri Semarang;
Silfiani. 2018. Pengaruh Tidak di publikasikan.
Kepemilikan Institusional
Terhadap Nilai Perusahaan Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi
Dengan Kebijakan Hutang Kepemilikan Institusional dan
Sebagai Variabel Leverage Terhadap
Intervening. Skripsi. Padang: Manajemen Laba, Nilai
Universitas Negeri Padang. Pemegang saham serta Cost
of Equity Capital. Pusat Data
Sindhudiptha, I Nyoman Swastika Ekonomi dan Bisnis FE UI.
Yoga dan Gerianta Wirawan Vol.11
Yasa. 2013. Pengaruh
Corporate Social
Responsibility Pada Kinerja
Keuangan Perusahaan dan
Implikasinya Pada Nilai
Perusahaan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas
Udayana, hal.388-405.