Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL BERBASIS

STAKEHOLDER PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PENULIS Sylvia Kartika Dhamayanti

ABSTRAK Penelitian ini menganalisis penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada
perusahaan keluarga. Perusahaan melaksanakan CSR untuk memenuhi tanggung
jawabnya dalam menyelaraskan nilai-nilai bisnis yang terkait dengan kebutuhan dan
harapan pemilik dan pemangku kepentingan lainnya. CSR diyakini dapat
menghasilkan dan memelihara hubungan yang menguntungkan baik dengan pihak-
pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang mencoba menjabarkan implementasi
CSR pada perusahaan perkebunan kelapa sawit milik keluarga yang berlokasi di
Kalimantan Selatan. Data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan dan
wawancara dengan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan telah menjalankan CSR sebagai perwujudan dari perilaku legal, etis, dan
tanggung jawab sosial. Secara tidak langsung, CSR merupakan bagian dari pemasaran
menyeluruh yang pendukung keberlangsungan dan perkembangan aktivitas bisnis.
Kata Kunci Corporate Social Responsibility, Perusahaan Keluarga, Perkebunan Kelapa Sawit

ABSTRACT This study analyzes the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) on a
family company. The company implements the CSR to fulfill its responsibility to bring
into line the business values associated with the needs and expectations of the owners
and other stakeholders. The CSR is believed to be able to produce and mantain a
beneficial relationship both with directly and indirectly involved in the activities of the
company. This paper is a qualitative study trying to elaborate the implementation of
CSR on a family-owned oil palm plantation company located in South Kalimantan. The
data were generated from the company’s annual report and the interviews with key
informants. Results show that the company has run CSR as the incarnation of legal,
ethical, and social responsibility behavior. Indirectly, CSR is part of universal marketing
that supports the sustainability and development of business activities.
Keywords Corporate Social Responsibility, Family Company, Palm Oil Plantation

AFILIASI
Prodi, Fakultas Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Nama Institusi Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
Alamat Institusi Jl. M. Kahfi II No. 33, Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

KORESPONDENSI
Penulis Sylvia Kartika Dhamayanti
Email skdhamayanti.skd@gmail.com

LICENSE This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0


International License.

BLOGCHAIN  86/96
Author: Sylvia Kartika Dhamayanti

PENDAHULUAN peningkatan hubungan antara perusahaan dan


Perusahaan dikatakan bertanggung jawab secara masyarakat. CSR harus mampu etis menginspirasi
sosial (socially responsible) apabila telah dapat kepercayaan masyarakat dan membuat hubungan
menyeimbangkan tindakan strategisnya. lebih terbuka.
Tindakan tersebut harus dapat menguntungkan
Literatur menggambarkan bagaimana perusahaan
pemegang saham dengan tanpa mengabaikan
dapat memperoleh manfaat dari kegiatan CSR
kewajibannya terhadap pihak-pihak lain yang
(Perry dan Towers, 2013; Balcerowicz, 2015).
berkepentingan secara langsung dengan
Literatur merekomendasikan penerapan solusi
perusahaan (pemangku kepentingan =
yang bertanggung jawab secara sosial dalam
stakeholders). Berkaitan dengan implementasi
bisnis dan meyakinkan bahwa perusahaan
tanggung jawab sosial (social responsibility),
membawa banyak efek samping yang positif.
Devinney (2009) menegaskan bahwa keputusan
Perusahaan akan dapat meningkatkan
manajemen harus berbasis pada kesadaran sosial
pendapatan untuk mendorong perusahaan besar
dalam mengoperasikan bisnis dan secara khusus
dan kecil menyebarkan gagasan CSR dan
mempertimbangkan bagaimana perusahaan
mempraktikkannya dalam kegiatan sehari-hari.
dapat memengaruhi kesejahteraan karyawan,
komunitas lokal, lingkungan dan masyarakat pada Isu CSR pada perusahaan yang bergerak pada
umumnya. industri kelapa sawit telah banyak diungkap di
dalam literatur (Paoli et al., 2010; Hansen et al.,
Implementasi kebijakan tanggung jawab sosial
2015). Di Indonesia, penelitian tentang CSR pada
perusahaan (corporate social responsibility = CSR)
perusahaan kelapa sawit juga sudah banyak
berarti bahwa entitas bisnis, selain
dilakukan, misalnya Bhinekawati (2017), Apriani
memaksimalkan nilai pemegang saham, harus
dan Zaini (2018), atau Christiawan dan Limaho
bertindak dengan cara yang menguntungkan
(2021). Artinya, praktik CSR di perusahaan kelapa
masyarakat. Tanggung jawab sosial menjadi
sawit bukan sesuatu yang baru. Namun demikian,
semakin penting bagi investor dan konsumen
hal yang menjadi menarik adalah ada perusahaan
yang mencari investasi yang tidak hanya
kelapa sawit keluarga yang juga menerapkan CSR.
menguntungkan tetapi juga berkontribusi pada
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan yang efektif
Namun demikian, biasanya sifat dasar bisnis tidak menjadi perencanaan bisnis strategis utama untuk
menganggap masyarakat sebagai pemangku industri kelapa sawit. Pada intinya, CSR bertujuan
kepentingan (stakeholders). Bisnis yang untuk menyelaraskan nilai-nilai bisnis dengan
mempraktikkan tanggung jawab sosial kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
perusahaan bertujuan untuk meningkatkan yang lebih luas, lebih dari sekadar investor dan
kepedulian terhadap komunitas, ekonomi, atau pemegang saham. Di kelapa sawit, ini memerlukan
lingkungan. tanggung jawab atas dampak sosial dan
lingkungan, sering kali melampaui apa yang
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah
diwajibkan oleh hukum, untuk membangun modal
jenis pengaturan diri bisnis dengan tujuan
sosial dan lingkungan dalam mengejar izin untuk
bertanggung jawab secara sosial. Tidak ada cara
beroperasi lokal.
yang benar bagi perusahaan untuk
mempraktikkan CSR, banyak inisiatif CSR yang Pada industri kelapa sawit, CSR merupakan bagian
dilakukan oleh perusahaan berusaha untuk dari perencanaan bisnis strategis utama. CSR
memberikan kontribusi positif kepada bertujuan untuk menyelaraskan nilai-nilai bisnis
masyarakat, ekonomi atau lingkungan. Dalam dengan kebutuhan dan harapan dari berbagai
lingkungan yang sadar sosial saat ini, karyawan stakeholders yang lebih luas, di luar investor dan
dan pelanggan menghargai pekerjaan dan pemegang saham. Industri kelapa sawit
pengeluaran uang mereka dengan bisnis yang merupakan bisnis yang rentan dengan dampak
memprioritaskan CSR. sosial dan lingkungan, sehingga untuk
mendapatkan pengakuan ataupun lisensi
Penerapan CSR memerlukan serangkaian
beroperasi, perusahaan sering kali melakukan
keuntungan. Banyak peneliti membuktikan bahwa
hal-hal melebihi yang diwajibkan oleh hukum.
perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial
Stakeholders sangat berpengaruh terhadap
memberikan hasil bagi bisnis dan masyarakat.
pencapaian tujuan perusahaan atau dengan kata
Arnold (2010) menegaskan bahwa manfaat
pertama yang mengalir dari CSR adalah

BLOGCHAIN  87/96
BLOGCHAIN: Jurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain [ Volume 1, Nomor 2, November 2021 ]

lain dapat memengaruhi kelangsungan hidup memiliki peran dalam tim manajemen puncak
(going corncern) perusahaan. perusahaan, maka perusahaan tersebut termasuk
sebagai perusahaan keluarga. Identifikasi anggota
CSR merupakan bentuk tanggung jawab terhadap keluarga dapat diketahui dari nama keluarga.
stakeholders dalam upaya menyelaraskan nilai-
nilai bisnis dengan kebutuhan dan harapan dari Sebagai perusahaan keluarga, proses
berbagai stakeholders dan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan relatif lebih terpusat dan
menciptakan hubungan yang kondusif dengan mudah dilakukan. Misalnya, terkait dengan
stakeholders baik yang terlibat langsung maupun bagaimana perusahaan memutuskan untuk
tidak langsung dengan aktivitas perusahaan yang menerapkan kepedulian terhadap lingkungan
berada di sekitar lokasi tempat perusahaan sosial di sekitarnya. Keputusan untuk hal tersebut
beroperasi. Berpijak pada uraian di atas, lebih mudah ditetapkan daripada jika perusahaan
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tersebut merupakan perusahaan holding.
strategi CSR yang diterapkan oleh perusahaan Kepedulian terhadap lingkungan menjadi isu
kelapa sawit keluarga dengan pendekatan penting dalam perusahaan kelapa sawit karena
kualitatif. sebagai perusahaan perkebunan, pelibatan
masyarakat di sekitar menjadi penting, khususnya
Di Indonesia, pemerintah sudah mengatur dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu
bagaimana pengelolaan perkebunan, termasuk di bentuk kepedulian terhadap lingkungan di sekitar
dalamnya adalah kemitraan perkebunan. perusahaan adalah seberapa tinggi perusahaan
Misalnya, berkaitan dengan bisnis atau usaha menyediakan pendanaan bagi masyarakat sekitar
kelapa sawit, Peraturan Pemerintah Republik perusahaan, yaitu dalam bentuk tanggung jawab
Indonesia Nomor 61 tahun 2015 menyatakan sosial (CSR).
bahwa perkebunan kelapa sawit adalah segala
kegiatan pengelolaan sumber daya alam, sumber Isu tentang kepedulian perusahaan terhadap
daya manusia, sarana produksi, alat dan mesin, lingkungan pada perusahaan perkebunan kelapa
budi daya, panen, pengolahan dan pemasaran sawit sudah diungkap di literatur. Misalnya,
terkait tanaman perkebunan kelapa sawit. sejumlah penelitian sudah dilakukan baik di
Artinya, perkebunan kelapa sawit merupakan Indonesia (Bhinekawati, 2017; Apriani dan Zaini,
bisnis yang mencakup banyak rangkaian dan jenis 2018; Christiawan dan Limaho, 2021) maupun di
kegiatan. luar negeri (Paoli et al., 2010; Hansen et al., 2015).
CSR mengungkapkan moralitas mendasar dalam
Perkebunan kelapa sawit dan hasil olahannya cara perusahaan berperilaku terhadap
merupakan salah satu andalan Indonesia. Tahun masyarakat. Ini mengikuti perilaku etis terhadap
2019, produksi kelapa sawit Indonesia adalah 43 pemangku kepentingan dan mengakui semangat
juta ton dan menjadi yang terbesar di dunia. lingkungan hukum dan peraturan. Bowen (1953)
Indonesia juga adalah negara pengekspor terbesar menyatakan bahwa tanggung jawab adalah
minyak kelapa sawit kewajiban perusahaan menjalankan usahanya
(https://finance.detik.com/berita-ekonomi- sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan yang hendak
bisnis/d-5227362). Data tersebut jelas dicapai masyarakat di tempat perusahaan
menunjukkan bahwa industri kelapa sawit adalah tersebut beroperasi. Penggunaan istilah tanggung
salah satu industri andalan Indonesia. Untuk itu, jawab sosial sejalan dalam konteks itu demi
keberadaan perkebunan kelapa sawit adalah meyakinkan dunia usaha tentang perlunya
signifikan untuk terus mempertahankan memiliki visi yang melampaui urusan kinerja
Indonesia sebagai negara produsen dan sekaligus finansial perusahaan.
pengekspor minyak kelapa sawit dan turunannya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diatur secara
Salah satu karakteristik dari pengelolaan kelapa tegas di Indonesia, dalam Undang-Undang Nomor
sawit adalah dari aspek kepemilikan. Banyak 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan
perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
perusahaan keluarga, walaupun ada juga yang Perseroan Terbatas. Artinya, pemerintah
berbasis perusahaan induk (holding company). Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap
Perusahaan keluarga adalah perusahaan dimana kelangsungan masyarakat di sekitar perusahaan.
setidaknya dua anggota dengan nama keluarga Pengaturan tentang CSR menjadi jaminan bagi
yang sama memiliki setidaknya 10% dari saham
ekuitas (Campopiano dan De Massis, 2014). Pada
saat satu anggota dari keluarga yang sama

BLOGCHAIN  88/96
Author: Sylvia Kartika Dhamayanti

masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan perusahaan. Mereka menggunakan pendekatan


untuk tidak diabaikan kepentingannya. kualitatif untuk menemukan jawaban atas
bagaimana pengaruh keluarga pada organisasi
Literatur mengenal ada sejumlah teori tentang bisnis memengaruhi pelaporan CSR. Temuan
CSR. Beberapa diantaranya adalah three- mereka menunjukkan bahwa dibandingkan
dimensional model (Carroll, 1979), stakeholder dengan perusahaan non-keluarga, perusahaan
model (Clarkson 1995; Jones 1995), network- keluarga menyebarkan lebih banyak variasi
based model (Rowley, 1997), dan Institutional laporan CSR, kurang sesuai dengan standar CSR
theory (Campbell, 2007). Dalam konteks teori dan menekankan pada topik CSR yang berbeda.
pemangku kepentingan (stakeholders theory of
CSR), Kerangka pemangku kepentingan, Siltaoja (2006) membahas sifat tanggung jawab
perbedaan antara tujuan sosial dan ekonomi suatu sosial perusahaan (CSR) dan reputasi perusahaan
perusahaan tidak lagi relevan, karena isu sentral dengan menggunakan pendekatan penelitian
adalah kelangsungan hidup perusahaan. kualitatif. Secara khusus, Siltaoja mengkaji
Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi hubungan antara CSR dan reputasi perusahaan.
tidak hanya oleh pemegang saham, tetapi juga Data terdiri dari delapan wawancara dengan
berbagai pemangku kepentingan lainnya seperti karyawan sebuah perusahaan surat kabar. Hasil
karyawan, pemerintah, dan pelanggan. penelitian menunjukkan bahwa prioritas nilai
memainkan peran yang berpengaruh dalam
Sejumlah penelitian sudah dilakukan untuk tindakan CSR, memengaruhi esensi cerita reputasi
menggali informasi tentang keterkaitan kegiatan tertentu dalam konteks perusahaan.
CSR pada perusahaan keluarga. Secara umum,
hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR Dari beberapa penelitian berbasis kualitatif
dilakukan untuk menguatkan persepsi masyaraat tentang keterkaitan penerapan CSR pada
tentang kepedulian perusahaan terhadap perusahaan keluarga dengan persepsi atau
lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Berikut pemahaman pemilik terhadap penerapan CSR
ini diulas beberapa penelitian yang dimaksud. menunjukkan perbedaan jika dibandingkan
dengan perusahaan non-keluarga atau
Kuttner et al. (2020), meneliti perusahaan perusahaan publik (perusahaan yang sudah
keluarga di Austria. Mereka menunjukkan bahwa tercatat di Bursa saham atau pasar modal).
pemahaman konseptual CSR dapat ditingkatkan, Kondisi ini tentu tidak aneh mengingat kewajiban
dan CSR ditemukan sangat dipengaruhi oleh untuk menerapkan CSR lebih banyak berlaku pada
anggota keluarga dari keluarga korporat. Motif perusahaan publik. Ada beberapa alasan khusus
utama keterlibatan CSR dalam perusahaan yang mendasari mengapa perusahaan keluarga
keluarga adalah masalah citra dan reputasi, menerapkan CSR, misalnya terkait dengan
penguatan kawasan regional, dan terkait dengan reputasi (Siltaoja, 2006; Kuttner et al., 2020).
perbaikan karyawan. Meski demikian, tidak
semua kegiatan CSR dapat dijelaskan dengan
pelestarian lingkungan, karena anggota keluarga
perusahaan sering kali bertindak sebagai
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
pengurus altruistik.
karena dapat memberikan informasi yang spesifik
Widodo et al. (2017) meneliti persepsi dan mendalam mengenai objek penelitian. Data
manajemen terhadap kebijakan CSR pada PT. dikumpulkan melalui studi pustaka (analisis isi)
Petrokimia Gresik. Hasil penelitian menunjukkan dan studi lapangan (wawancara dengan
bahwa PT. Manajemen Petrokimia Gresik informan). Studi pustaka dilakukan dengan
memaknai konsep tanggung jawab sosial membaca dan menelaah isi dokumen. Studi
perusahaan sebagai akuntabilitas kepada lapangan tersebut dilakukan dengan cara in-depth
pemerintah, sebagai akuntabilitas kepada interview dengan informan, yaitu pimpinan
pemegang saham, sebagai akuntabilitas kepada perusahaan. Data penelitian ini diperoleh
publik, sebagai akuntabilitas terhadap lingkungan, perusahaan yaitu Rencana Kegiatan dan Anggaran
sebagai akuntabilitas kepada karyawan, dan (RKA), laporan tahunan, dan hasil wawancara.
sebagai akuntabilitas kepada pelanggan.
Wawancara dilakukan dengan maksud agar dapat
Campopiano dan De Massis (2015) melakukan diketahui penerapan CSR yang dilakukan oleh
analisis isi di perusahaan keluarga dan non- perusahaan berdasarkan pendekatan
keluarga pelaporan tanggung jawab sosial stakeholders. Terdapat enam pihak yang

BLOGCHAIN  89/96
BLOGCHAIN: Jurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain [ Volume 1, Nomor 2, November 2021 ]

diwawancarai, yaitu Human Resources and General konkret agar tercipta komunikasi yang efektif
Services Departemen Head, CSR Coordinator, Sales serta kebutuhan untuk peningkatan kualitas
& Marketing Department Head, Procurement produk barang yang dijual dalam rangka memberi
Section Head Holding, SHE & Sustainability kepuasan kepada pelanggan.
Department Head, dan Corporate Communication
Holding. Daftar pertanyaan didasarkan pada Perusahaan memiliki komitmen kuat untuk dapat
pertanyaan yang dikembangkan oleh Spiller bersumbangsih pada pembangunan
(2000), Murphy et. al. (2013), dan Fardhian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan
(2017). masyarakat, khususnya masyarakat Banua. Salah
satu wujudnya adalah melalui program CSR.
Data penelitian dianalisis secara kualitatif Manajemen menyadari sepenuhnya bahwa
(deskriptif kualitatif). Analisis data disajikan komitmen tersebut belum dapat dilakukan sendiri
dalam format ringkas berbentuk tabel untuk oleh perusahaan. Perusahaan tetap dibutuhkan
memudahkan pembahasan. dukungan dan partisipasi dari semua pihak,
misalnya pemangku kepentingan dan pemerintah
(daerah maupun pusat). Partisipasi ini dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN berkontribusi nyata bagi terwujud dan
Gambaran umum perusahaan yang menjadi objek terlaksananya pembangunan berkelanjutan dan
penelitian adalah sebagai berikut. Perusahaan ini peningkatan kesejahteraan masyarakat.
merupakan salah satu anak perusahaan dari grup
Hasil wawancara dengan informan, dan dengan
perusahaan keluarga (family firm) yang memiliki
mengaitkan pemangku kepentingan,
bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Lokasi
menunjukkan ada enam kata-kata kunci yang
perusahaan adalah di Kabupaten Tapin,
merupakan manifestasi dari elemen-elemen
Kalimantan Selatan. Perusahaan merupakan
dalam pemangku kepentingan (stakeholders).
perusahaan perkebunan sawit pertama yang
Rangkuman pelaksanaan tanggung jawab sosial
mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable
perusahaan berbasis pemangku kepentingan
Palm Oil (ISPO) di wilayah tersebut. Visi
dapat dibedakan menjadi enam perspektif.
perusahaan adalah menjadi perusahaan
Keenam perspektif tersebut adalah komunitas,
perkebunan terkemuka, yang memiliki kebun
lingkungan, karyawan, konsumen, pemasok, dan
plasma terluas di Indonesia. Untuk mewujudkan
pemegang saham.
visi tersebut, ada tiga misi yang diusung, yaitu (1)
membangun kemitraan yang efektif dan harmonis Tabel 1 menyajikan rangkuman penerapan
dalam mengelola kebun plasma (2) tanggung jawab sosial perusahaan dari perspektif
mengembangkan perusahaan perkebunan yang komunitas. Pada Tabel 1 terlihat bawa perusahaan
berwawasan lingkungan, dan (3) membangun telah menjalankan program CSR berbentuk
lingkungan kerja yang kondusif sehingga tercipta pembangunan komunitas dilakukan oleh
karya-karya terbaik yang amanah. Departemen Kemitraan dan CSR atas persetujuan
manajemen perusahaan yang dituangkan dalam
Hasil pengamatan dan analisis terhadap dokumen
buku pedoman kerja Departemen Kemitraan dan
dan wawancara tidak terstruktur dapat diuraikan
CSR.
sebagai berikut. Perusahaan keluarga ini sudah
banyak menjalankan tanggung jawab sosialnya Tabel 1. Rangkuman Penerapan Tanggung Jawab
kepada pemangku kepentingan (stakeholder) Sosial Perusahaan dari Perspektif
yang sebagian besar berbentuk pengembangan Komunitas (Masyarakat Sekitar)
komunitas (community development). Namun Praktik Bisnis Utama Implementasi
demikian, masih ditemukan beberapa hal yang (Program) Perusahaan
belum dilaksanakan atau secara optimal Donasi sosial, Pemberdayaan
dilaksanakan atau masih bersifat rencana dan mendukung: pendidikan, masyarakat lokal melalui
harapan, khususnya mengenai tata kelola yang program penyuluhan dan program-program CSR
baik (good corporate governance = GCG) komunitas lokal, terlibat perusahaan, donasi rutin
langsung dalam proyek- perusahaan,
perusahaan, kode etik yang merupakan bagian
proyek dan urusan pendampingan dalam
terpenting dari program CSR, program pelatihan masyarakat, dan beberapa program CSR
departemen sumber daya manusia yang masih penciptaaan kegiatan serta monitoring program
bersifat normatif belum menyentuh penggalian masyarakat tersebut.
kompetensi karyawan. Selain itu, perusahaan
meyakini bahwa masih belum adanya wadah

BLOGCHAIN  90/96
Author: Sylvia Kartika Dhamayanti

Inovasi dan kampanye Inovasi pada program- Tabel 3 menyajikan rangkuman penerapan
perubahan lingkungan program CSR di dalam tanggung jawab sosial perusahaan dari perspektif
dan sosial masyarakat dalam bidang karyawan. Dapat dilihat pada Tabel 3, bahwa
ekonomi, lingkungan, dan
sosial budaya. perusahaan memberikan remunerasi
Relawan masyarakat dan Mendorong peserta berdasarkan nilai-nilai fairness dan best practice
pendekatan karyawan pelatihan keterampilan yang berlaku pada industri perkebunan kelapa
pada program menularkan ilmunya ke sawit. Perusahaan senantiasa menerapkan
kedermawanan desa lain. prinsip-prinsip K3L dalam mengelola usahanya
Keterbukaan terhadap Secara rutin melaporkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan
kinerja lingkungan dan pelaksanaan program- kerja. Pada tahun 2018, Human Resources
sosial program CSR bagi
pemberdayaan Department membuat program pengembangan
masyarakat. kompetensi, yang diawali dengan training for
trainer pada awal tahun dengan tujuan adalah
Tabel 2 menyajikan rangkuman penerapan menyiapkan kader-kader trainer di perusahaan
tanggung jawab sosial perusahaan dari perspektif dan mulai diinisiasi berdirinya training center.
lingkungan. Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa Perusahaan telah mendorong berdirinya LKS
setiap kegiatan perusahaan harus Bipartit untuk menjembatani kebutuhan
mempertimbangkan aspek lingkungan. Hal komunikasi yang efektif.
tersebut ditunjukkan dengan adanya kebijakan
Tabel 3. Rangkuman Penerapan Tanggung Jawab
keselamatan dan kesehatan kerja serta Sosial Perusahaan dari Perspektif
pelestarian lingkungan (K3L). Karyawan
Tabel 2. Rangkuman Penerapan Tanggung Jawab Praktik Bisnis Utama Implementasi
Sosial Perusahaan dari Perspektif (Program) Perusahaan
Lingkungan Keadilan remunerasi Berbasis nilai-nilai
fairness dan best practice
Praktik Bisnis Utama Implementasi pada industri terkait,
(Program) Perusahaan selalu mengikuti
Kebijakan pendukung Kebijakan Kesehatan, remuneration survey dari
organisasi dan Keselamatan, Keamanan, lembaga independen
pengelolaan lingkungan, dan Lingkungan (K3L) demi kelayakan dan
dan persyaratan ramah (ditetapkan oleh Direktur kepastian remunerasi
lingkungan bagi supplier Utama). karyawan.
Kebijakan efisiensi Kebijakan K3L, kerja sama Kesempatan belajar dan Mendorong karyawan
penggunaan dan pembuatan bank sampah pengembangan, kerja untuk selalu dapat
pengolahan bahan baku, dengan MTSN, dan yang sama, dan meningkatkan
daur ulang, dan sampah, pelaporan 2 kali setahun kepemimpinan yang kompetensinya. Tahun
dan dialog publik dan seluruh kegiatan dan hasil kompeten 2018 ada program
keterbukaan pengujian parameter pengembangan
lingkungan kepada Dinas kompetensi, pelatihan
Lingkungan Hidup. bagi pelatih pada awal
Konservasi energi Pemanfaatan fiber kelapa tahun (inisiasi pendirian
terbarukan sawit (bahan bakar pusat pelatihan).
pabrik) dan pemanfaatan Lingkungan kerja yang Kebijakan K3L
boiler pabrik (pasokan sehat dan aman dan (perlindungan aspek
listrik untuk rumah dinas keamanan kerja kesehatan dan
karyawan dan fasilitas keselamatan kerja dan
perkebunan). upaya pelestarian
Pemantauan, Pemantauan sesuai lingkungan).
minimalisasi dan dokumen lingkungan (izin Kepuasan bekerja, Pendirian LKS Bipartit
tanggung jawab terhadap lingkungan). efektivitas komunikasi, (menjembatani
lingkungan, audit dan semangat komunitas kebutuhan efektivitas
lingkungan dan komunikasi).
pengawasan produk Integrasi misi sosial Keterlibatan karyawan
Tanggap darurat yang Tim khusus yang pada program-program
efektif membidangi tanggap sosial.
darurat, yaitu Tim
penanggulangan keadaan
darurat (TPKD). Tabel 4 menyajikan rangkuman penerapan
tanggung jawab sosial perusahaan dari perspektif
konsumen. Terlihat di Tabel 4, perusahaan

BLOGCHAIN  91/96
BLOGCHAIN: Jurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain [ Volume 1, Nomor 2, November 2021 ]

mengadakan suatu aktivitas yang melibatkan kepada ketentuan yang berlaku dalam kontrak
pemasok dalam kegiatan tanggung jawab sosial yang telah disepakati bersama, yaitu membayar
dan lingkungan. Hal ini dapat diketahui dari pola harga yang adil dan tagihan sesuai dengan
kemitraan plasma dengan koperasi-koperasi. ketentuan yang telah disepakati. Perusahaan
Perusahaan juga memberikan prioritas utama berupaya menjaga kepuasan pelanggan dengan
kepada pemasok lokal yang akan bekerja sama menerapkan zero claim, zero demurrage, zero
dengan perusahaan dalam rangka mewujudkan complaint dengan memberikan kualitas barang
misi perusahaan menyejahterakan masyarakat dan jadwal pengiriman barang yang dijual sesuai
Banua. kontrak yang disepakati kedua belah pihak.

Tabel 4. Rangkuman Penerapan Tanggung Jawab Tabel 5. Rangkuman Penerapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dari Perspektif Sosial Perusahaan dari Perspektif
Konsumen Pemasok
Praktik Bisnis Utama Implementasi Praktik Bisnis Utama Implementasi
(Program) Perusahaan (Program) Perusahaan
Kualitas industri Ada kesulitan dalam Kejelasan harapan Gathering bersama
terkemuka, keamanan mempertahankan dan supplier, pengembangan manajemen perusahaan,
produk, dan komposisi meningkat-kan kualitas dan pemeliharaan pertemuan informal
produk yang bertanggung produk. Perbaikan hubungan pembelian (upaya pembinaan
jawab secara lingkungan berkelanjutan melalui jangka panjang, dan hubungan, penyampaian
dan sosial penelitian dan pemberian saran yang rencana kerja
pengembangan produk. inovatif. perusahaan,
Produk ramah lingkungan penyampaian harapan
dan ter standarisasi (segi kepada para pemasok).
kandungan maupun Pemberian informasi
penyaluran). Proses sistem pemuatan CPO
bisnis perusahaan yang cepat dan
berbasis K3L. pengurangan dampak
Pengungkapan produk Penerbitan company tumpahan CPO.
lengkap, dialog pelanggan, profile, keleluasaan Pemanfaatan pemasok Mendorong pemasok
dan kejujuran promosi. pelanggan melakukan tes lokal lokal berkontribusi pada
kualitas produk bersama pemenuhan kebutuhan
surveyor independen dari material perusahaan
perusahaan. Penerapan (informasi spesifikasi
zero claim, zero barang sebagai bagian
demurrage, zero dari pemberdayaan
complaint (kualitas masyarakat Banua).
barang dan jadwal Pemasok minoritas Prioritas pada pemasok
pengiriman barang sesuai (kriteria: terpercaya, lokal (sesuai spesifikasi,
kontrak). peduli lingkungan dan menjaga lingkungan, dan
Nilai untuk uang (value for Penetapan patokan harga social) adanya kebijakan K3L).
money) penjualan (Harga Tender Keadilan harga beli, Pembayaran produk
Astra atau Harga Tender kesesuaian tagihan sesuai kesepakatan
Kharisma Pemasaran dengan klausul kontrak kontrak (sesuai ketentuan
Bersama (KPB)). dan Keadilan penanganan penyelesaian perselisihan
Kesesuaian produk konflik atau perselisihan. yang mengutamakan
dengan kontrak kerja dan musyawarah untuk
pengenaan penalti. mufakat).
Kecepatan tanggapan dan Tanggapan atas keluhan Membantu pemasok Menjalankan program
hormat kepada pelanggan harus sesuai klausul meningkatkan kinerja CSR bersama-sama (batas
komentar atau kontrak, perbaikan dan sosial dan lingkungan. pemberian donasi) dan
keprihatinan. tindak lanjut keluhan penerapan kebijakan K3L.
secara rutin.
Kepemimpinan dalam Memiliki laboratorium Tabel 6 menyajikan rangkuman penerapan
penelitian dan sendiri untuk penelitian
tanggung jawab sosial perusahaan dari perspektif
pengembangan. dan pengembangan
kualitas produk. pemegang saham. Pada Tabel 6 terlihat bahwa
karena perusahaan ini adalah perusahaan
Tabel 5 menyajikan rangkuman penerapan keluarga dengan beberapa anggota keluarga
tanggung jawab sosial perusahaan dari perspektif menjadi manajemen perusahaan, masih terdapat
komunitas. Pada Tabel 5, tampak bahwa beberapa hal terkait tata kelola perusahaan yang
perusahaan dalam bertransaksi berpegang belum digarap secara serius. Hal tersebut dapat

BLOGCHAIN  92/96
Author: Sylvia Kartika Dhamayanti

terlihat dari belum dimilikinya sistem good Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan
corporate governance (GCG) yang secara resmi bahwa perusahaan telah banyak menjalankan
dan telah disahkan demikian pula dengan code of tanggung jawab sosialnya kepada stakeholder
conduct. Keduanya masih dalam proses yang sebagian besar berbentuk pengembangan
pembuatan dan penyempurnaan. komunitas (community development). Namun
demikian, masih ditemukan beberapa hal yang
Sistem tata kelola yang diadopsi perusahaan belum dilaksanakan atau masih bersifat rencana
bertujuan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dan harapan, khususnya mengenai GCG
dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para perusahaan, kode etik yang merupakan salah satu
pemegang saham, tanpa mengabaikan bagian terpenting dari CSR. Selain itu, ditemukan
kepentingan stakeholder lainnya. Tata kelola program pelatihan departemen SDM yang masih
perusahaan yang baik menurut perusahaan dan bersifat normatif belum menyentuh penggalian
yang dijalankan perusahaan saat ini adalah tata kompetensi karyawan. Selain itu, masih
kelola yang secara berkelanjutan berdasarkan ditemukan belum adanya wadah konkret agar
tujuh nilai inti yang dimiliki perusahaan. Ketujuh tercipta komunikasi yang efektif serta kebutuhan
nilai inti yang dimaksud meliputi kesatuan sikap, untuk peningkatan kualitas produk barang yang
dapat dipercaya, disiplin, pantang menyerah, dijual dalam rangka memberi kepuasan kepada
keadilan, kebersamaan dan bijaksana. Pola pelanggan.
penyampaian informasi kepada para pemegang
saham dilakukan secara formal oleh direksi Hasil penelitian ini mengkonfirmasi model
perusahaan melalui penyampaian laporan penjelasan CSR dari sudut pandang teori
bulanan secara rutin, laporan kuartalan dan pemangku kepentingan (Clarkson, 1995; Jones,
laporan tahunan. 1995). Teori pemangku kepentingan berpendapat
bahwa esensi bisnis terutama terletak pada
Tabel 6. Rangkuman Penerapan Tanggung Jawab bagaimana membangun hubungan dan
Sosial Perusahaan dari Perspektif
menciptakan nilai bagi semua pemangku
Pemegang Saham
kepentingannya. Meskipun komposisi pemangku
Praktik Bisnis Utama Implementasi kepentingan dapat berbeda-beda pada
(Program) Perusahaan perusahaan dan bergantung pada industri serta
Tingkat pengembalian Penerapan secara model bisnis perusahaan, pemangku kepentingan
dan strategi bisnis jangka bertahap, peningkatan
panjang, kebijakan kualitas produk,
utama biasanya mencakup karyawan, pelanggan,
dividen, dan keterbukaan kesesuaian harga jual, komunitas, pemasok, dan pemodal (pemilik,
komunikasi dengan penyampaian laporan investor). Semua pemangku kepentingan ini sama
komunitas keuangan kinerja (bulanan, triwulan pentingnya bagi perusahaan dan setiap
dan tahunan) kepada pertukaran di antara pemangku kepentingan
pemegang saham. harus dihindari. Teori pemangku kepentingan
Tata kelola perusahaan Mengadopsi tata kelola
menegaskan bahwa mereka yang hidupnya
yang baik (Good corporate berdasarkan nilai inti
governance). perusahaan, perusahaan tersentuh oleh perusahaan memiliki hak dan
belum menerapkan GCG kewajiban untuk ikut mengarahkannya.
maupun etika bisnis
secara resmi. Teori pemangku kepentingan didasarkan pada
Pengembangan hubungan Pemegang saham adalah gagasan bahwa di luar pemegang saham ada
dengan pemegang saham, anggota keluarga, beberapa agen yang berkepentingan dengan
kejelasan penyebar- beberapa anggota tindakan dan keputusan perusahaan. Pemangku
luasan informasi, dan keluarga menjadi kepentingan adalah kelompok dan individu yang
akses ke direksi manajemen di dalam
perusahaan dan perusahaan. diuntungkan atau dirugikan oleh, dan yang hak-
manajemen senior Penyampaian target, haknya dilanggar atau dihormati oleh, tindakan
pencapaian kinerja, perusahaan (Freeman, 1998; Freeman et al.,
kendala dan strategi 2004). Teori pemangku kepentingan menegaskan
untuk mengatasi kendala. bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab
Tanggapan komisaris dan sosial yang mengharuskan mereka untuk
pemegang saham
terhadap kinerja
mempertimbangkan kepentingan semua pihak
manajemen dilakukan yang terpengaruh oleh tindakan mereka.
secara informal dilakukan Manajemen hendaknya tidak hanya
family gathering. mempertimbangkan pemegang sahamnya dalam

BLOGCHAIN  93/96
BLOGCHAIN: Jurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain [ Volume 1, Nomor 2, November 2021 ]

proses pengambilan keputusan, tetapi juga siapa aspek komunitas, lingkungan, karyawan,
saja yang dipengaruhi oleh keputusan bisnis. konsumen, pemasok, dan pemegang saham.
Program pemberdayaan masyarakat di daerah
Secara umum informan kunci menegaskan perkebunan kelapa sawit menjadi percontohan
pentingnya program CSR sebagai wujud dalam penerapan CSR.
kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
sekitar perusahaan. Temuan ini mendukung apa Mengacu pada kesimpulan, ada beberapa saran
yang dilaporkan oleh Campopiano dan De Massis yang dapat diajukan bagi perusahaan. Pertama,
(2015) bahwa perusahaan keluarga tidak kalah sedapat mungkin perusahaan menerapkan proses
dengan perusahaan non-keluarga (perusahaan need assessment terhadap program CSR dengan
publik) dalam mempraktikkan CSR sebagai upaya melibatkan pemangku kepentingan lain. Kedua,
untuk mendekatkan perusahaan kepada perusahaan sedapat mungkin mensosialisasikan
masyarakat sekitarnya. Jika dikaitkan dengan dan memublikasikan kegiatan CSR kepada
enam perspektif, jelas terlihat bahwa manajemen masyarakat. Ketiga, perusahaan sedapat mungkin
puncak perusahaan kelapa sawit yang diteliti meningkatkan keterlibatan karyawan dalam
memaknai CSR sebagai sebuah program yang program-program sosial yang diinisiasi oleh
harus dilakukan. Tindakan CSR tersebut perusahaan. Keempat, perusahaan segera
diharapkan mampu menguatkan daya tawar membuat dan menerapkan kode etik dan tata
perusahaan di mata masyarakat sekitar kelola perusahaan yang baik (GCG) demi
(lingkungan), pegawai (karyawan), pemasok, dan kepentingan seluruh stakeholder. Bagi penelitian
konsumen (pelanggan). yang akan datang, disarankan untuk dapat
memperdalam analisis berbasis dengan
Pemegang saham juga memiliki kepentingan yang melakukan kajian terfokus pada isu lebih spesifik,
sama dan memberikan dukungan terhadap misalnya tanggapan masyarakat yang terlibat
program CSR. Kepedulian pemegang saham secara langsung terhadap program CSR sehingga
menjadi penting untuk digaris-bawahi mengingat dapat dijadikan pijakan untuk mengklarifikasi
CSR bagaimanapun juga akan mengurangi tingkat pernyataan atau temuan dari pengambil kebijakan
kemakmuran karena sebagian pendapatan kunci perusahaan.
perusahaan dialihkan untuk memenuhi hak
pemangku kepentingan atas apa yang diperoleh
perusahaan selama ini. Hal ini sesuai dengan
temuan dari Oktaviani (2012) yang menyatakan
DAFTAR REFERENSI
Abdullah, A., Radyi, S.A.M., Yaacob, R.Y., Ismail, M.,
bahwa penerapan CSR sebagai upaya perusahaan
Zakaria, M.N., dan Abdullah, Z. (2017). A
memperhitungkan keberadaan stakeholder dalam
Holistic Approach to CSR Engagement in Palm
hal ini masyarakat sekitar karena stakeholder
Oil Industry, International Journal of Advanced
memiliki kekuatan dalam memengaruhi
and Applied Sciences, 4(12): 16-20.
kelangsungan hidup atau masa depan perusahaan.
https://doi.org/10.21833/ijaas.2017.012.00
4.

KESIMPULAN Aguilera, R. V., Rupp, D. E., Williams, C. A., dan


Penelitian ini menganalisis implementasi CSR Ganapathi, J. (2007). Putting The S Back in
sebagai salah satu strategi pada perusahaan Corporate Social Responsibility: A Multilevel
keluarga dengan pendekatan berbasis teori Theory of Social Change in Organizations,
pemangku kepentingan (stakeholder theory). Academy of Management Review, 32(3): 836-
Implementasi CSR merupakan upaya 863.
menyelaraskan nilai-nilai bisnis sesuai dengan https://doi.org/10.5465/amr.2007.2527567
kebutuhan dan harapan dari berbagai pemangku 8.
kepentingan. Hasil analisis secara umum
menunjukkan bahwa bisnis keluarga sangat Apriani, F., dan Zaini, M. (2018). Corporate Social
memperhatikan pelaksanaan program CSR Responsibility of Oil Palm Companies in East
perusahaan karena menyangkut kredibilitas, tidak Kutai Regency, East Kalimantan Province,
hanya perusahaan melainkan seluruh anggota Indonesia, Management, 8(1):11-17.
keluarganya. Praktik tanggung jawab sosial https://doi.org/10.5923/j.mm.20180801.03.
berbentuk pengembangan komunitas yang dipilih
Arnold, M.F. (2010). Competitive Advantage from
atau ditetapkan oleh perusahaan. Perusahaan
CSR Programmes, dalam Louche, C., Idowu,
telah menerapkan program CSR yang mencakup
S.o., Filho, W.L. (Eds.). Innovative CSR: From

BLOGCHAIN  94/96
Author: Sylvia Kartika Dhamayanti

Risk Management to Value Creation, Sheffield: 44-56.


Greenleaf Publishing Limited. https://doi.org/10.5465/amp.2009.399855
40.
Balcerowicz, L. (2015). Corporate Social
Responsibility: Some Clarifications and Fardhian, F. (2017). “Analisis Pelaksanaan CSR PT
Questions, dalam: Fryzel, B. (Ed.). The True Pertamina EP Subang Field Baik dari Sudut
Value of CSR: Corporate Identity and Pandang Motivasi Manajemen Maupun dari
Stakeholder Perceptions, New York: Palgrave Sudut Pandang Pemangku Kepentingan”.
Macmillan, hal.15-28. Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada.
Bhinekawati, R. 2017. Corporate Social
Responsibility, Social Capital and Sustainable Freeman, R. E. (1998). A Stakeholder Theory of The
Development: Lessons from An Indonesian Modern Corporation, dalam Pincus, L. B. (Ed.),
Palm Oil Company, Masyarakat Indonesia, Perspectives in Business Ethics, Singapore:
43(1): 15-32. McGraw-Hill, hal. 171-181.

Bowen, H.R. 1953. Social Responsibilities of the Freeman, R. E., Wicks, A. C., dan Parmar, B. (2004).
Businessman. New York: Harper & Brothers. Stakeholder Theory and The Corporate
Objective Revisited, Organization Science,
Campbell, J. L. (2007). Why Would Corporations 15(3): 364-369.
Behave in Socially Responsible Ways? An https://doi.org/10.1287/orsc.1040.0066.
Institutional Theory of Corporate Social
Responsibility, Academy of Management Hansen, S.B., Padfield, R., Syayuti, K., Evers, S.,
Review, 32(3): 946-967. Zakariah, C., dan Mastura, S. (2015). Trends in
https://doi.org/10.5465/amr.2007.2527568 Global Palm Oil Sustainability Research,
. Journal of Cleaner Production, 100: 140-149.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2015.03.0
Campopiano, G., dan De Massis, A. (2015). 51.
Corporate Social Responsibility Reporting: A
Content Analysis in Family and Non-family Hasnur Citra Terpadu (2017). Sekilas Bisnis Unit
Firms, Journal of Business Ethics, 129(3): 511- Hasnur Agribusiness. Tersedia di
534. https://doi.org/10.1007/s10551-014- http://www.hasnurgroup.com/agribussines
2174-z. sindonesia.html.

Carroll, A.B. (1979). A Three-dimensional Jones, T.M. (1995). Instrumental Stakeholder


Conceptual Model of Corporate Performance, Theory: A Synthesis of Ethics and Economics,
Academy of Management Review, 4(4): 497- Academy of Management Review, 20(2): 404-
505. 437.
https://doi.org/10.5465/amr.1979.4498296 https://doi.org/10.5465/amr.1995.9507312
. 924.

Christiawan, R., dan Limaho, H. (2021). The Kuttner, M., Feldbauer-Durstmüller, B., dan Mitter,
Importance of Co-opetition of Corporate Social C. (2020). Corporate Social Responsibility in
Responsibility in The Palm Oil Industry in Austrian Family Firms: Socioemotional Wealth
Indonesia, Corporate and Trade Law Review, and Stewardship Insights from A Qualitative
1(1): 68-79. Approach, Journal of Family Business
Management, Vol. ahead-of-print No. ahead-
Clarkson, M.B.E. (1995). A Stakeholder Framework of-print. https://doi.org/10.1108/JFBM-04-
For Analyzing And Evaluating Corporate 2019-0028.
Social Performance, Academy of Management
Review, 20(1): 92-117. Murphy, P. E., Öberseder, M., dan Laczniak, G. R.
https://doi.org/10.5465/amr.1995.9503271 (2013). Corporate Societal Responsibility in
994. Marketing: Normatively Broadening The
Concept, AMS Review, 3(2): 86-102.
Devinney, T. (2009). Is The Socially Responsible http://dx.doi.org/10.1007/s13162-013-
Corporation A Myth? The Good, The Bad, and 0046-9.
The Ugly of Corporate Social Responsibility,
Academy of Management Perspectives. 23(2):

BLOGCHAIN  95/96
BLOGCHAIN: Jurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain [ Volume 1, Nomor 2, November 2021 ]

Oktaviani, R.M. (2012). Fenomenologi: Corporate


Social Responsibility dan Strategi Perusahaan
Holcim dalam Corporate Sustainable
Development Report 2008-2009, Jurnal Bisnis
dan Ekonomi, 19(1): 84-92.

Paoli, G. D., Yaap, B., Wells, P. L., dan Sileuw, A.


(2010). CSR, Oil Palm and The RSPO:
Translating Boardroom Philosophy into
Conservation Action on The Ground, Tropical
Conservation Science, 3(4), 438–446.
https://doi.org/10.1177/194008291000300
408.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor: 61 Tahun 2015 tentang
Penghimpunan dan Penggunaan Dana
Perkebunan Kelapa Sawit.

Perry, P., dan Towers, N. (2013). Conceptual


Framework Development for CSR
Implementation in Fashion Supply Chains,
International Journal of Physical Distribution
& Logistics Management, 43 (5/6): 478-500.
http://doi.org/ 10.1108/IJPDLM-03-2012-
0107.

Rowley, T.J. (1997). Moving Beyond Dyadic Ties: A


Network Theory of Stakeholder Influences.
Academy of Management Review, 22(4): 887-
910.
https://doi.org/10.5465/amr.1997.9711022
107.

Siltaoja, M. (2006). Value Priorities as Combining


Core Factors Between CSR and Reputation: A
Qualitative Study, Journal of Business Ethics.
68(1): 91-111.
https://doi.org/10.1007/s10551-006-9042-
4.

Spiller, R. (2000). Ethical Business and Investment:


A Model for Business and Society. Journal of
Business Ethics, 27(1-2): 149-160.
https://doi.org/10.1023/A:1006445915026.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25


Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40


Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007.

Widodo, E., Sukoharsono, E.G., Hidayat, K., dan


Djati, M.S. (2017). Phenomenology study of
corporate social responsibility: Perspective of
PT. Petrokimia Gresik Management. Wacana,
20(4): 18-28.

BLOGCHAIN  96/96

Anda mungkin juga menyukai