Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM SARJANA AKUNTANSI

SKRIPSI (6 SKS)

Tugas 02. Resume & Kritik JRU


Tujuan Umum: Mampu membuat resume dan kritik berbasis the building block of science untuk
mengidentifikasi kelemahan riset yang bersangkutan, dan memahami model penelitian sendiri (MPS) peneliti
bersangkutan guna mengembangkan riset lanjutan.
Tujuan Khusus: (1) Mampu membuat resume berbasis the building block of science atas JRU, (2) Mampu
mengidentifikasi kelemahan dalam komponen pokok riset yang terkandung dalam JRU, (3) Mampu
memahami model penelitian sendiri (MPS) peneliti guna mengembangkan riset lanjutan.

REVIEW NOTES:
Acc.
RK.JRU
AKUNTANSI MANAJEMEN : Pengungkapan Emisi Karbon

Judul Artikel Akuntansi Manajemen


Pengaruh Ukuran Perusahaan, GCG, Leverage terhadap Pengungkapan CSR (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan &
Minuman yang terdaftar di BEI Tahun 2019-2022)
Sumber Jurnal: Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam (SINTA 3)

Author:
Ghina Kemala Dewi, Indah Fitri Yani, Yohana, Nawang Kalbuana, Muhammad Tho’in
(2021)

Keywords:
Pengungkapan CSR ; GCG; Leverage; Ukuran perusahaan
KOMPONEN
NOMOR RESUME KRITIK ANDA
POKOK RISET
1. PHENOMENA  Fenomena USUL TAMBAHAN SBB:
GAP Seiring berkembangnya perusahaan dalam
membantu meningkatkan perekonomian di  Konsep/Teori
(Fenomena beserta Indonesia kerap memerlukan tata kelolah Menurut Kuriah, H., & Asyik (2016), corporate social
sumber rujukannya, responsibility merupakan suatu tindakan yang
perusahaan yang baik atau yang sekarang dapat
versus Konsep/Teori digunakan perusahaan dalam melakukan agresivitas
yang relevan beserta disebut sebagai Good Corporate Governance yang
selanjutnya ditulis GCG, dalam meningkatkan pajak dengan mengeluarkan biaya - biaya penelitian
sumber rujukannya,
nilai perusahaan tetapi tidak berfokus pada aspek sebagai pengurang pendapatan, karena pajak
masing-masing yang
berhubungan dengan keuangan saja. Semakin meningkatnya persaingan memperbolehkan biaya penelitian sebagai biaya yang
topik riset) antar perusahaa dalam mencapai citra perusahaan dimasukkan ke dalam laporan CSR.
yang baik kerap perusahaan dituntut untuk dapat Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate
menciptakan nilai atau value dalam menarik social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi
perhatian public dan para investor. suatu organisasi untuk secara sukarela
Corporate Social Responsibility adalah komitmen mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan
perusahaan dalam memberikan kontribusi jangka sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan
panjang terhadap suatu kasus stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi
tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat di bidang hukum. Menurut Heri (2013)
menciptakan lingkungan yang lebih baik. Menurut Totok Mardikanto (2018:92), Corporate
Implementasi (CSR) yang dilakukan oleh masing- Social Responsibility (CSR) adalah sebuah konsep
masing perusahaan sangat tergantung kepada misi, dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial
budaya, lingkungan dan profil risiko serta kondisi dan lingkungan dalam operasi bisnis dan
operasional masing - masing perusahaan. Banyak di dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan
perusahaan yang telah melibatkan diri dalam secara sukarela yang mengarah pada keberhasilan
aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan bisnis yang berkelanjutan.
pelanggan, karyawan, komunitas dan lingkungan
sekitar, merupakan titik awal yang baik menuju
(CSR) yang lebih uas.

 Konsep/Teori
Teori legitimasi menyatakan organisasi akan
selalu berusaha untuk meyakinkan bahwa
kegiatan yang mereka lakukan berada pada
lingkup yang bisa diterima oleh masyarakat
dan lingkungan tempat mereka beroperasi.
Teori ini didasari oleh adanya kontrak sosial
antara masyarakat dan perusahaan. Masyarakat
menuntut agar perusahaan melaporkan
kegiatan lingkungan mereka secara sukarela
sehingga perusahaan akan melakukan kegiatan
tersebut untuk mendapat legitimasi dari
masyarakat (Guthrie & Parker, 1989). Kinerja
lingkungan merupakan system manajemen
lingkungan perusahaan dalam upaya
perusahaan untuk ikut menjaga dan
melestarikan lingkungan. Semakin baik kinerja
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan
maka perusahaan akan melakukan lebih
banyak pengungkapan emisi karbon untuk
mendapatkan legitimasi.
Teori stakeholder menyatakan bahwa
perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak
hanya beroperasi untuk kepentingan
perusahaan saja tetapi harus memberikan
manfaat kepada seluruh stakeholder-nya.
Stakeholder memiliki kemampuan untuk
mengendalikan perusahaan dalam hal
menjalankan aktivitasnya termasuk dalam
pengendalian keuangan untuk melakukan
pengungkapan emisi karbon.

2. RESEARCH GAP N/A (tidak disebutkan oleh peneliti) PENELITI TIDAK MENGEMUKAKAN. USUL SBB:

(Perbedaan yang ada 1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ursula Uci
di antara hasil-hasil Rosalinda (2022), menyatakan GCG berpengaruh
riset terdahulu terhadap Kinerja Keuangan; CSR berpengaruh
terkait topik riset) terhadap Kinerja Keuanga; Ukuran Perusahaan
berpengaruh
2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Salma,
Fitra, Pigo dan Lindriansari (2018) menyatakan
variabel independen Ukuran Perusahaan proxy
untuk Political Visibility berpengaruh positif
dalam pengungkapan CSR perusahaan dimana
tergolong dalam industri pertambangan.
Variabel independen Return on Asset proxy
untuk Profitabilitas berpengaruh positif dalam
pengungkapan CSR terhadap perusahaan
dimana tergolong dalam industri pertambangan.
Serta Variabel independen Debt Equity Ratio
proxy untuk Leverage berpengaruh negatif
dalam pengungkapan CSR perusahaan dimana
tergolong dalam industri pertambangan
3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Frisca,
Muhammad dan Ahmad (2021), menyatakan
A. bahwa semakin tinggi profitabilitas yang
diperoleh oleh perusahaan akan mempengaruhi
tingkat pengembalian abnormal return yang
tinggi juga. Hal ini dapat dikatakan bahwa
investor tertarik menjadikan profitabilitas
sebagai salah satu alasan untuk investor
menanamkan modal diperusahaan.
B. Semakin tinggi nilai profitabilitas yang
dihasilkan perusahaan akan mempengaruhi
tingkat pengungkapan CSR yang akan
dilakukan perusahaan. Pengungkapan
digunakan oleh para manajer perusahaan
kepada para investor dan untuk membantu
mendukung keberlanjutan dan kompensasi
manajemen.
C. Dapat diartikan bahwa semakin besar ukuran
perusahaan maka perusahaan tersebut akan
semakin luas pegungkapan CSR perusahaan.
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan CSR tercermin dalam teori
legitimasi yang menjelaskan bahwa perusahaan
besar mempunyai tingkat legalitas yang tinggi
serta tanggungjawab yang besar kepada
masyarakat, sehingga pengungkapkan informasi
akan lebih banyak dibanding perusahaan kecil.
D. Semakin besar ukuran perusahaan
diharapkan akan memberikan sinyal kepada
investor untuk melakukan invesatsi modal,
sehingga secara tidak langsung akan
meningkatkan harga saham perusahaan yang
berdampak pada tingkat pengembalian
abnormal return yang tinggi juga. Salah satu
pertumbuhan perusahan dapat dilihat dari besar
kecilnya ukuran perusahaan. Besarnya aset
yang dimiliki oleh perusahaan jika dikelola
dengan baik oleh perusahaan untuk kegiatan
operasional perusahaan, maka akan dapat
menghasilkan laba besar. Laba yang maksimal
akan membuat harga saham meningkat.
E. Membuktikan bahwa adanya pengaruh
antara GCG dengan CSR. Hal ini dapat
diartikan bahwa semakin baik GCG yang
diterapkan perusahaan maka semakin luas
dalam pengungkapan CSR. Penerapan GCG
serta pengungkapan CSR merupakan konsep
yang diajukan demi peningkatan kinerja
perusahaan agar meningkatnya value added
perusahaan Apabila konsep ini diterapkan maka
diharapkan kinerja keuangan yang dilakukan
perusahaan akan makin baik dan nantinya
menguntungkan pihak investor, kreditor, dan
pihak lainnya.
F. Dapat diartikan bahwa, penerapan GCG yang
baik akan memberikan sinyal kepada investor
untuk menginvestasikan modal kepada
perusahaan sehingga akan mempengaruhi
tingkat abnormal return yang diperoleh. GCG
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan. Penerapan GCG pada
perusahaan dapat memberikan perlindungan
kepada para investor. Investor akan merasa
aman atas investasinya, karena cenderung
memperoleh return atau abnormal return yang
sesuai dengan harapanny.
G. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
pengungkapan CSR tidak dapat berpengaruh
secara tidak langsung, kemungkinan disebabkan
adanya jaminan bagi perusahaan yang
tercantum pada UU PT No.40 tahun 2007,
bahwa perusahaan secara wajib harus
melaksanakan CSR dan mengungkapkannya,
apabila perusahaan tidak melaksanakan
pengungkapan CSR, maka perusahaan tersebut
akan terkena sanksi/ denda sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
4. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ghina,
Indah, Yohana, Nawang, dan Muhammad
(2021) menyatakan bahwa Berdasarkan dari
hasil pengujian hipotesis yang telah peneliti
lakukan mengenai pengaruh GCG, Leverage,
dan Pengungkapan CSR terhadap Performance
Financial dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Moderasi maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Hasil dari hipotesis pertama menunjukan
bahwa GCG tidak berpengaruh signifikan
terhadap performance financial. Hasil hipotesis
ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh (Sunarwan 2015) dan (Revita
2018) yang menyatakan bahwa GCG tidak
berpengaruh signifikan terhadap performance
financial.
b. Hasil dari hipotesis kedua menunjukan
bahwa leverage berpengaruh positif dan
signifikan terhadap performance financial.
Hasil hipotesis ini sesuai dengan penelitian
terdahulu menurut (Nano, Ponirah, dan Falah
2020) dimana leverage mempunyai pengaruh
signifikan terhadap performance financial.
Penelitian tersebut sejalan dengan hasil
penelitian dari (Crisnawati 2019) yang
menyatakan bahwa leverage mempunyai
pengaruh terhadap performance financial.
c. Hasil dari hipotesis ketiga menunjukan
bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap performance financial.
Hasil hipotesis ini sesuai dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh (H Arifulsyah
dan Nurulita 2016) menyatakan bahwa
pengungkapan CSR memiliki pengaruh
signifikan terhadap performance financial.
Penelitian tersebut sejalan dengan hasil
penelitian dari (Rahardjo, Devie, dan 2019)
yang menyatakan bahwa CSR mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap performance
financial.
d. Hasil dari hipotesis keempat menunjukan
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap pengaruh GCG terhadap performance
financial. e. Hasil dari hipotesis kelima
menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap pengaruh leverage
terhadap performance financial.
f. Hasil dari hipotesis keenam menunjukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap pengaruh pengungkapan CSR
terhadap performance financial. Hasil hipotesis
ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh (H Arifulsyah dan Nurulita
2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
sebagai variabel pemoderasi dapat
mempengaruhi hubungan pengungkapan CSR
dengan performance financial.
3. PERMASALAHAN  Rumusan Masalah PENELITI TIDAK MENGEMUKAKAN. USUL SBB:
RISET 1) Bagaimana pengaruh GCG terhadap performance
financial;  Rumusan Masalah
(Permasalahan riset 2) Bagaimana pengaruh leverage terhadap 1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap
yang terdiri dari: performance financial; pengungkapan CSR?
Perumusan Masalah 3) Bagaimana pengaruh CSR terhadap performance 2. Apakah GCG berpengaruh terhadap pengungkapan
+ Tujuan Riset) financial; CSR?
4) Apakah ukuran perusahaan memperkuat atau 3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap
memperlemah pengaruh GCG terhadap performance pengungkapan CSR?
financial;
5) Apakah ukuran perusahaan memperkuat atau
memperlemah pengaruh leverage terhadap
performance financial;
6) Apakah ukuran perusahaan memperkuat atau
memperlemah pengaruh pengungkapan CSR
terhadap performance financial.
 Tujuan Penelitian
tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh GCG, leverage,
dan CSR terhadap performance financial; serta
untuk mengetahui ukuran perusahaan dapat
memperkuat atau memperlemah pengaruh GCG dan
pengungkapan CSR terhadap performance financial.
4. KERANGKA
TEORITIK Ukuran Perusahaan H1
(X1)
(Buat dalam bentuk
bagan hubungan Pengungkapa
antar variabel yang GCG H2 n CSR
diteliti /MPS) (X2) (Y)

Leverage H3
(X3)

5. HIPOTESIS H1: GCG berpengaruh terhadap performance financial. H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh pada pengungkapan
CSR
(Tuliskan hipotesis H2: Leverage berpengaruh terhadap performance
alternative dan financial. H2 : GCG berpengaruh pada pengungkapan CSR
arahnya bila ada)
H3: Pengungkapan CSR berpengaruh terhadap H3 : Leverage berpengaruh positif pada pengungkapan CSR
performance financial.

H4: Ukuran perusahaan dapat memperkuat pengaruh


GCG terhadap performance financial.

H5: Ukuran perusahaan dapat memperkuat pengaruh


Leverage terhadap performance financial.

H6: Ukuran perusahaan dapat memperkuat pengaruh


Pengungkapan CSR terhadap performance financial.
6. VARIABEL: Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang  Konsep Variabel
DEFINISI & dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya 1. Variabel Dependen :
PENGUKURAN variabel bebas (independent) (Sugiyono, 2013). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah salah satu kewajiban serta wujud dari tanggung
(Tuliskan performance financial dengan menggunakan rasio jawab dan sikap kepedulian perusahaan terhadap
a. Definisikan profitabilitas yaitu ROA (Return on Asset). Menurut lingkungan dan masyarakat. perusahaan tidak lagi
variabel dan sumber (N. W. Dewi dan Candradewi 2018) rumus perhitungan dihadapkan dengan tanggung jawab yang
rujukannyanya; b. ROA adalah sebagai berikut: berdasarkan pada single bottom line, yaitu nilai
Kemukakan perusahaan yang direfleksikan hanya dalam kondisi
pengukuran keuangannya
variabelnya dengan
cara menyebutkan Variabel bebas (independent) adalah variabel yang 2. Variabel Independen:
variabel-dimensi- mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya
indikator-skala dan perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel 1) Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya
sumber rujukannya) bebas dalam penelitian ini adalah GCG sebagai X1, perusahaan dilihat dari besarnya nilai
leverage sebagai X2, dan Pengungkapan CSR sebagai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva.
X3.
GCG diproksikan menggunakan kepemilikan 2) GCG (Good Corporate Governance) merupaka
independen. Pengukuran dewan komisaris independen peraturan yang mengatur hubungan anatara
dihitung dengan cara sebagai berikut (Ujiyantho dan pemegang saham, pengelola atau pengurus
Pramuka 2017): perusahaan, stakeholder (yaitu pihak kreditur,
pemerintah, karywana) serta pemegang
kepentingan internal dan eksternal yang
berkaitan erat dengan hak dan kewajiban
Leverage diproksikan menggunakan Debt to Equity
pemangku kepentingan, atau dapat diartikan
Ratio (DER), yaitu jumlah hutang terhadap jumlah
bahwa sistem yang mengendalikan perusahaan
ekuitas. Berikut rumus perhitungan Leverage yang
diproksikan dengan menggunakan Debt to Equity Ratio
3) Leverage adalah salah satu usaha dalam
(DER). Pengukuran DER menggunakan skala rasio.
meningkatkan laba usaha, yang dapat dijadikan
menurut (Quan 2020) adalah sebagai berikut:
sebagai tolak ukur dalam melihat perilaku
manajer dalam aktivitas manajemen laba.
 Pengukuran Variabel

1. Pengungkapan CSR (Y)


Pengungkapan CSR menggunakan pedoman G4 yang menggunakan pedoman G4 yang terdiri dari 91 item
terdiri dari 91 item meliputi: kinerja ekonomi 9 item, meliputi: kinerja ekonomi 9 item, kinerja
kinerja lingkungan 34 item, tenaga kerja 16 item, HAM lingkungan 34 item, tenaga kerja 16 item, HAM 12
12 item, sosial masyarakat 11 item, serta tanggung item, sosial masyarakat 11 item, serta tanggung
jawab produk 9 item. Kelebihan G4 dari G3 adalah jawab produk 9 item. Kelebihan G4 dari G3 adalah
penambahan 11 item pada kinerja lingkungan 4 item, penambahan 11 item pada kinerja lingkungan 4
tenaga kerja 2 item, HAM 3 item, serta sosial item, tenaga kerja 2 item, HAM 3 item, serta sosial
masyarakat 3 item (Widyaningsih 2018). Rumus masyarakat 3 item (Widyaningsih 2018). Rumus
perhitungan CSR adalah sebagai berikut: perhitungan CSR adalah sebagai berikut:

𝐶𝑆𝑅𝑖 = Indeks luas pengungkapan tanggung jawab


sosial dan lingkungan perusahaan i. ∑ 𝑥𝑦𝑖 = Nilai 1 =
jika item y diungkapkan; 0 = jika item y tidak 𝐶𝑆𝑅𝑖 = Indeks luas pengungkapan tanggung jawab
diungkapkan. 𝑛𝑖 = Jumlah item untuk perusahaan i, ni sosial dan lingkungan perusahaan i. ∑ 𝑥𝑦𝑖 = Nilai 1
≤ 91. = jika item y diungkapkan; 0 = jika item y tidak
diungkapkan. 𝑛𝑖 = Jumlah item untuk perusahaan i,
Variabel moderasi mempunyai pengaruh (memperkuat ni ≤ 91.
dan memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen (Sugiyono 2. Ukuran Perusahaan (X1)
2013). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel Ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural
moderasi yaitu ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan total aset perusahaan
(size) diukur dengan menggunakan logaritma natural
dari total aset (N. W. Dewi dan Candradewi 2018). Size 3. GCG (X2)
diukur dengan menggunakan skala rasio. Rumus GCG diproksikan menggunakan kepemilikan
perhitungan size adalah sebagai berikut: independen. Pengukuran dewan komisaris
independen dihitung dengan cara sebagai berikut
(Ujiyantho dan Pramuka 2017):

4. Leverage (X3)
Leverage diproksikan menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER), yaitu jumlah hutang terhadap jumlah
ekuitas. Berikut rumus perhitungan Leverage yang
diproksikan dengan menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER). Pengukuran DER menggunakan skala
rasio. menurut (Quan 2020) adalah sebagai berikut:

a. DESAIN RISET Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif TELAH DIKEMUKAKAN PENELITI
yang berbentuk asosiatif yang dilakukan pada
(Kemukakan Sifat perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
riset, Jenis riset, Unit Indonesia (BEI) pada tahun 2015 - 2018 yang diakses
analisis, dan Rentang melalui situs resmi BEI yaitu Indonesia Stock
waktu data) Exchange (IDX).

7. PENENTUAN Metode penentuan sampel yang digunakan adalah TELAH DIKEMUKAKAN PENELITI
SAMPEL & DATA metode nonprobability sampling dengan teknik
purposive sampling.
(Tuliskan: a. Terkait Adapun kriteria penentuan sampel yang digunakan
sampel: apa populasi penelitian ini yaitu perusahaan non keuangan yang
dan jumlahnya, terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan thaunan dan
sampling method mendapat PROPER selama tahun 2015 - 2018.
yang digunakan, dan diperoleh sampel sebanyak 10 perbankan syariah yang
besar sampel; b. memenuhi kriteria dan terdapat 4 perbankan syariah
Terkait data: jenis yang tidak sesuai dengan kriteria pemilihan sampel
data dan sumbernya,
serta cara
pengumpulan data
dan penyusunan
instrumennya bila
ada)

8. ANALISIS DATA Multiple Regression Analysis (MRA). Multiple TELAH DIKEMUKAKAN PENELITI
Regression Analysis (MRA) merupakan merupakan uji
(Teknik statistic uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
yang relevan, independent terhadap variabel dependent. Model
dilanjutkan dengan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Deskripsi data, Uji 𝑌 = 𝑎 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽1 𝑋1 ∗ 𝑍 + 𝛽2 𝑋2 ∗
kelayakan data, Uji 𝑍 + 𝛽3 𝑋3 ∗ 𝑍 + 𝑒
hipotesis, Uji lainnya
bila ada) Keterangan:
Y = Performance financial
a = Konstanta
𝑋1 = GCG
𝑋2 = Leverage
𝑋3 = Pengungkapan CSR
𝛽1𝛽2𝛽3 = Koefisien Regresi
Z = Ukuran Perusahaan
e = Residual
9. INTERPRETASI 1. Hasil dari hipotesis pertama menunjukan TELAH DIKEMUKAKAN PENELITI
DATA bahwa GCG tidak berpengaruh signifikan
terhadap performance financial. Hasil hipotesis
(Temuan dan ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
interpretasinya, dilakukan oleh (Sunarwan 2015) dan (Revita
kaitan dengan riset 2018) yang menyatakan bahwa GCG tidak
terdahulu/teori serta berpengaruh signifikan terhadap performance
karakteristik data) financial.

2. Hasil dari hipotesis kedua menunjukan bahwa


leverage berpengaruh positif dan signifikan
terhadap performance financial. Hasil hipotesis
ini sesuai dengan penelitian terdahulu menurut
(Nano, Ponirah, dan Falah 2020) dimana
leverage mempunyai pengaruh signifikan
terhadap performance financial. Penelitian
tersebut sejalan dengan hasil penelitian dari
(Crisnawati 2019) yang menyatakan bahwa
leverage mempunyai pengaruh terhadap
performance financial.

3. Hasil dari hipotesis ketiga menunjukan bahwa


pengungkapan CSR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap performance financial.
Hasil hipotesis ini sesuai dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh (H Arifulsyah
dan Nurulita 2016) menyatakan bahwa
pengungkapan CSR memiliki pengaruh
signifikan terhadap performance financial.
Penelitian tersebut sejalan dengan hasil
penelitian dari (Rahardjo, Devie, dan ... 2019)
yang menyatakan bahwa CSR mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
performance financial.

4. Hasil dari hipotesis keempat menunjukan


bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap pengaruh GCG terhadap performance
financial.

5. Hasil dari hipotesis kelima menunjukan bahwa


ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
pengaruh leverage terhadap performance
financial.

6. Hasil dari hipotesis keenam menunjukan


bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap pengaruh pengungkapan CSR
terhadap performance financial.

Hasil hipotesis ini sesuai dengan penelitian terdahulu


yang dilakukan oleh (H Arifulsyah dan Nurulita 2016)
menyatakan bahwa ukuran perusahaan sebagai variabel
pemoderasi dapat mempengaruhi hubungan
pengungkapan CSR dengan performance financial.

10. PERBAIKAN 1. Bagi Perusahaan TELAH DIKEMUKAKAN PENELITI


TEORI/PRAKTIK Penelitian ini dapat memberikan tambahan
informasi untuk bahan pertimbangan dalam
(Perbaikan pengambilan keputusan dalam hal pelaporan
teori/praktik pengungkapan CSR dan lebih meningkatkan
operasional dan kesadaran dalam mengelola perusahaan yang lebih
kebijakan yang mengedepankan kelestarian lingkungan.
dikemukakan)
2. Bagi Masyarakat, Investor dan Calon Investor
Penelitian ini dapat memberikan informasi
tambahan dalam pengambilan keputusan
berinvestasi.
3. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat memberikan tambahan
informasi untuk dijadikan pertimbangan dalam
penetapan regulasi khususnya dalam hal
pengungkapan CSR.

11. RISET 1. Peneliti selanjutnya disarankan tidak hanya TELAH DIKEMUKAKAN PENELITI
LANJUTAN menggunakan PROPER tetapi juga menggunakan
sertifikat ISO agar dapat mewakili keseluruhan
(Riset lanjutan yang penerapan kinerja lingkungan pada suatu
disarankan) perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel
bebas lain dalam pengaruhnya pada pengungkapan
emisi karbon seperti tipe industri dan kepemilikan
institusional. Perusahaan yang termasuk high
profile dalam menjalankan aktivitasnya akan lebih
banyak menggunakan sumber daya dan cenderung
akan berdampak lebih besar pada lingkungan
sehingga mendapat tekanan dari masyarakat untuk
melakukan lebih banyak pengungkapan emisi
karbon. Sedangkan adanya kepemilikan
institusional di dalam perusahaan mengharuskan
perusahaan untuk menyelaraskan diri dengan
lingkungan dan sosial di sekitar perusahaan karena
investor institusional biasanya lebih memilih untuk
berinvestasi dalam perusahaan yang memiliki
pencapaian sosial yang baik daripada perusahaan
dengan kinerja sosial yang buruk, sehingga dapat
mendorong perusahaan untuk lebih banyak
mengungkapkan informasi mengenai
pengungkapan emisi karbon.
3. Peneliti selanjutnya dapat engembangkan indeks
pengungkapan emisi karbon yang digunakan untuk
mengukur luas pengungkapan emisi karbon yang
sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia,
karena dalam penelitian ini pengukuran yang
digunakan untuk menilai pengungkapan emisi
karbon diadopsi dari penelitian Choi et al (2013).

Anda mungkin juga menyukai