Anda di halaman 1dari 33

Review Artikel Topik Corporate Social Responsibility

Artikel 1

The role of social responsibility in protecting the


Judul environment – a case of the petrochemical companies in
Alexandria Governorate
Penulis Rasha Kamal El-Deen El-Mallah, Alia Abd el Hamid Aref
Tahun 2019
Sumber Emerald
Saat ini, pentingnya menerapkan konsep tanggung jawab
sosial di sektor publik Mesir telah menjadi hal baru yang
menarik bagi para peneliti dan praktisi administrator.
Dimana perencanaan perusahaan-perusahaan tersebut
tidak memasukkan pertimbangan aspek lingkungan dan
Latar Belakang
masyarakat serta meningkatkan pembangunan terutama di
daerah miskin dan terpinggirkan serta menambah
kawasan CSR untuk menambah keunggulan kompetitif
kepada orang lain, serta mendukung reputasi produk
mereka di pasar internal dan eksternal.

Tujuan Penelitian & Untuk mengetahui hubungan antara penerapan konsep


Hipotesis CSR dalam bentuk laporan tahunan yang mendukung
keberhasilan tujuan perusahaan, memahami sifat
hubungan antara dimensi konsep CSR perusahaan dan
melindungi lingkungan dari pencemaran di industri
petrokimia, dan juga untuk menunjukkan peran CSR dan
penerapannya di perusahaan petrokimia di Alexandria.
Hipotesis:
H1: CSR mempengaruhi perlindungan lingkungan dari
polusi
H1a: Mengadopsi konsep tanggung jawab sosial
berdampak positif terhadap perlindungan lingkungan dari
polusi
H1b: Kekuatan dimensi tanggung jawab sosial
berpengaruh positif terhadap perlindungan lingkungan
dari pencemaran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa


studi kasus yang dianalisis menggunakan aanalisis
deskriptif dan pendekatan kuantitatif dengan memberikan
Metode Penelitian kuesioner yang menunjukkan ukuran besarnya keterkaitan
antara fenomena tersebut dan dianalisis menggunakan
model regresi linear sederhana.

Populasi: 1.340 manajer di perusahaan petrokimia


Sampel: 134 manajer yang dipilih dengan random
Populasi & Sampel
sampling

Teori Teori stakeholder (Freeman, 1984) paling sering


digunakan dalam studi CSR, Menurut Carroll (1999),
CSR adalah komitmen bisnis pembuatan kebijakan,
pengambilan keputusan dan mengejar serangkaian
perilaku yang diinginkan dalam terang tujuan dan nilai-
nilai masyarakat. Pada penelitian ini CSR disimpulkan
sebagai komitmen terhadap tanggung jawab perusahaan
terhadap masyarakat, sehingga kepentingan semua pihak
dalam kegiatan tersebut menjadi bagian dari rencana
strategis mereka, sambil memberikan dukungan dari
manajemen senior terhadap pembangunan berkelanjutan.

Hasil Penelitian Terdapat kekurangan dalam studi yang berurusan dengan


hubungan antara CSR dan perlindungan lingkungan
terhadap polusi di organisasi publik. Implementasi yang
efektif dari mekanisme pelaksanaan program CSR
membutuhkan perubahan mendasar dalam praktik
manajemen, struktur organisasi yang ada dan kualitas
personel yang bekerja di departemen terkait.
Secara positif, CSR mempengaruhi perlindungan
lingkungan dari pencemaran dan dipengaruhi oleh faktor
sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi pekerja dengan kontribusi
lingkungan yang sehat terhadap proses produktif
2. Meningkatkan kapasitas perusahaan untuk mengatasi
bencana dan krisis lingkungan
3. Peningkatan komitmen perusahaan untuk
melaksanakan kebijakan publik lingkungan
4. Meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial
perusahaan untuk melindungi lingkungan dari
pencemaran
5. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
membayar biaya yang lebih besar untuk melestarikan
lingkungan
6. Meningkatkan kesadaran green consumer dengan
produk yang disediakan oleh perusahaan
7. Pengembangan lingkungan kerja internal perusahaan
yang berkesinambungan
8. Strategi yang jelas diikuti dalam program tanggung
jawab sosial.

CSR menjadi sangat penting karena meningkatkan


pengaruh organisasi dan kritik yang ditujukan kepada
perusahaan. Dengan ditingkatkannya peran perusahaan
terhadap keterlibatan dengan masyarakat, organisasi

Kesimpulan berkewajiban untuk meningkatkan kinerja sosialnya,


terutama bagi perusahaan petrokimia. Adanya isu CSR ini
memaksa manajemen dari organisasi untuk memiliki
peran sosial dan perpedoman kemanusiaan terhadap
masyarakat disekitarnya.

1. Abstrak yang ditulis mudah dipahami dan cukup


menggambarkan isi penelitian
2. Penulis memberikan penjelasan tahapan pengambilan
Keunggulan
sampel dan metode analisis yang detail
3. Hipotesis dicantumkan secara jelas

1. Pengumpulan data penelitian ini memiliki rentang


Keterbatasan waktu yang pendek yaitu dibatasi pada tahun 2015
Penelitian hingga 2017
Artikel 2

The interrelationship of marketing, accounting and


Judul
auditing with corporate social responsibility
Penulis Mohammed Muneerali Thottoli
Tahun 2021
Sumber Emerald
Latar Belakang Perusahaan sebagai bagian dari CSR telah melakukan
berbagai program pembangunan untuk membangun
sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit, memulai
program pembangunan pedesaan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat (Kim dan Ferguson, 2019).
Implementasi CSR yang berhasil pada akhirnya bertujuan
untuk membuat pelanggan senang, meningkatkan target
pasar, investasi dan memastikan retensi karyawan yang
berkelanjutan sehingga CSR meningkatkan reputasi
perusahaan (Welbeck et al., 2020).

Oman adalah ekonomi baru Islam yang selalu memandu


interaksi sosial. Berdasarkan beberapa literatur,
kurangnya pengetahuan perusahaan di Oman tentang
pemasaran CSR merupakan salah satu tantangan yang
dihadapi oleh berbagai perusahaan besar, menengah dan
kecil. Sebagian besar pelaku bisnis belum banyak
terdorong untuk melaksanakan CSR (Almatrooshi et al.,
2018). Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang
mendalam tentang keterkaitan pemasaran, akuntansi dan
audit dengan CSR yang akan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh perusahaan Oman untuk
mengadopsi CSR yang memerlukan perhatian dan
intervensi oleh para peneliti.

Untuk menguji keterkaitan pemasaran, akuntansi dan


audit dengan Corporate Social Responsibility (CSR)
untuk mengetahui manfaat pemasaran CSR, tanggung
Tujuan Penelitian &
jawab Board of Director (BOD) dengan akuntansi CSR
Hipotesis
dan tugas auditor eksternal dengan CSR yang berpengaruh
pada sektor korporasi.

Penelitian ini menggunakan data eksplorasi dan kualitatif


yang diperoleh dari beberapa metode penelitian dan data
Metode Penelitian dikumpulkan melalui situs web perusahaan, pencarian
google, laporan tahunan dan Laporan CSR dari semua
perusahaan tercatat di Muscat Securities Market, Oman.
Populasi: terdapat 117 perusahaan yang terdaftar pada
situs web sekuritas Muscat pada 9 September 2020
Sampel: semua dari 117 perusahaan dipilih dalam
Populasi & Sampel
penelitian dengan 78 perusahaan menunjukkan kegiatan
CSR dalam laporan tahunan

Teori Keterkaitan pemasaran, akuntansi dan audit dengan CSR


Pemasaran, akuntansi, dan audit adalah yang paling
penting untuk setiap bisnis yang sukses (Chen dan Yang,
2019). Kegiatan CSR periklanan merupakan salah satu
kegiatan pemasaran (Guo et al., 2019). Biaya CSR yang
tercatat harus diaudit dengan baik oleh auditor eksternal
(Fauzyyah dan Rachmawati, 2018) sehingga terdapat
hubungan antara pemasaran, akuntansi dan audit terhadap
CSR. Pada umumnya manajer sumber daya manusia atau
pihak lain berkaitan dan bertanggung jawab dengan
penggalangan dana CSR dan pengeluarannya.

Penelitian ini menemukan hasil bahwa jenis variabel CSR


yang saling terkait (pemasaran, akuntansi dan audit) yang
paling penting yang diartikulasikan dalam tiga jenis studi
terkait dengan hal-hal berikut:
(1) Meningkatkan citra merek dan profitabilitas
perusahaan melalui pemasaran yang tepat dengan CSR.
Hasil Penelitian (2) Menetapkan standar ketentuan laba untuk CSR dan
pengeluarannya melalui pembukuan yang tepat.
(3) Pelaporan wajib kepada pemangku kepentingan
tentang CSR untuk memastikan laporan keuangan yang
adil melalui audit oleh profesional yang kompeten dan
independen.

Kesimpulan Berdasarkan penelitian diketahui bahwa terdapat tiga


komponen CSR yang saling berhubungan, yaitu
pemasaran CSR, akuntansi CSR, dan audit CSR yang
mengambil implementasi dan pengungkapan yang tepat
dengan penelitian CSR selangkah lebih maju. Organisasi
dapat memperoleh manfaat dari pengembangan melalui
interkoneksi pemasaran CSR, akuntansi CSR, dan audit
CSR bekerja sama dengan pemerintah daerah jika
tujuannya adalah untuk menerapkan peraturan perundang-
undangan dengan CSR. Organisasi di Oman dapat
meningkatkan peluang untuk bersaing dengan pasar
global dengan mencapai branding global dengan
menerapkan kebijakan dan pengungkapan CSR yang
sistematis yang memproses untuk mengatasi masalah
CSR global dan memungkinkan organisasi untuk
berpartisipasi lebih proaktif dalam proyek dan solusi CSR
bersama dengan tujuan tersebut.

1. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur pertama


mengenai keterkaitan antara pemasaran, akuntansi, dan
Keunggulan
audit dengan CSR yang diketahui penulis

1. Tinjauan tentang pemasaran CSR, akuntansi CSR, dan


audit CSR didasarkan pada sampel terbatas dari artikel
penelitian yang diterbitkan yaitu hingga 2020.
Keterbatasan 2. Pengukuran variabel dependen (CSR) tidak bisa
Penelitian dimasukkan karena tidak ada peraturan pengungkapan
untuk perusahaan yang terdaftar di pasar sekuritas
Muskat.

Artikel 3

Linking Corporate Social Responsibility (CSR) and


Judul Organizational Performance: the moderating effect of
corporate reputation
Penulis Kuldeep Singh, Madhvendra Misra
Tahun 2020
Sumber Elsevier
Organisasi semakin terlibat dalam kegiatan CSR untuk
melatih dan mempromosikan keberlanjutan dan
akuntabilitas lingkungan dan sosial mereka (Farache &
Perks, 2010). Organisasi menganggap CSR sebagai
seperangkat praktik berkelanjutan dalam kerangka kerja
berbagai pemangku kepentingan, perlu diketahui
pengaruhnya terhadap kinerja organisasi secara
keseluruhan. Namun, di negara maju, sangat sedikit upaya
yang dilakukan untuk menyelidiki hubungan CSR-OP
(Lindgreen, Swaen, & Johnston, 2009; Petrenko et al.,

Latar Belakang 2016). Peran reputasi perusahaan sebagai moderator


antara CSR dan OP juga tetap tidak dapat dijelaskan,
terutama dalam konteks perusahaan Eropa di mana CSR
lebih aktif daripada di AS dan ekonomi maju dan
berkembang lainnya (Welford, 2005). Perusahaan Eropa
yang bereputasi tinggi, rata-rata, hadir dengan tingkat
perilaku sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan AS (Sotorrío & Sánchez, 2008). Oleh karena
itu, sampel perusahaan Eropa dapat membantu dalam
menunjukkan pengaruh moderasi reputasi perusahaan
pada hubungan CSR-OP.

Tujuan Penelitian & Untuk menguji hubungan antara Corporate Social


Hipotesis Responsibility (CSR) dan kinerja organisasi dari
perspektif perusahaan multinasional Eropa

Hipotesis:
H1: terdapat hubungan positif antara CSR terhadap
masyarakat dan kinerja organisasi dalam konteks
perusahaan multinasional Eropa.
H2: terdapat hubungan positif antara CSR terhadap
karyawan dan kinerja organisasi dalam konteks
perusahaan multinasional Eropa.
H3: Ada hubungan positif antara CSR terhadap pelanggan
dan kinerja organisasi dalam konteks perusahaan
multinasional Eropa.
H4: Reputasi perusahaan memoderasi hubungan antara
CSR tingkat perusahaan terhadap masyarakat dan kinerja
organisasi sedemikian rupa sehingga asosiasi akan lebih
kuat untuk perusahaan mapan dengan reputasi yang baik.
H5: Reputasi perusahaan memoderasi hubungan antara
CSR tingkat perusahaan terhadap karyawan dan kinerja
organisasi sedemikian rupa sehingga asosiasi akan lebih
kuat untuk perusahaan mapan dengan reputasi yang baik.
H6: reputasi perusahaan memoderasi hubungan antara
CSR tingkat perusahaan terhadap pelanggan dan kinerja
organisasi sedemikian rupa sehingga asosiasi akan lebih
kuat untuk perusahaan mapan dengan reputasi yang baik

Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif


yang dikumpulkan antara 15 April hingga 2 Agustus 2019
dengan tahap pertama penyebaran kuesioner kepada
Metode Penelitian
stakeholder dan kemudian tahap kedua penyebaran
kuesioner tentang reputasi dan kinerja organisasi yang
dianalisis menggunakan uji T.
Populasi & Sampel Populasi: perusahaan multinasional Eropa di India
Sampel: 340 orang eksekutif atau manajer senior
perusahaan manufaktur, ritel, kesehatan, dan industri jasa
Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut Freeman (1984), stakeholder adalah kelompok
yang memiliki kepentingan atau klaim terhadap
perusahaan (pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang
saham, dan masyarakat sekitar). Penelitian ini
menggunakan struktur CSR tiga dimensi, dimana CSR1
berkaitan dengan amal di masyarakat, peningkatan
kualitas hidup, dan dukungan keuangan kepada
masyarakat (seni, budaya, pendidikan, kesehatan). CSR2
Teori terdiri dari kegiatan tanggung jawab sosial organisasi
untuk kesejahteraan karyawan. CSR3 terdiri dari layanan
berkualitas tinggi, aliran informasi yang diperlukan,
penyelesaian keluhan, dan kepuasan (Rettab, Brik, &
Mellahi, 2009).
Kinerja keuangan dinilai melalui indikator-indikator
seperti pertumbuhan penjualan, return on investment
(ROI), return on asset (ROA), profit rate, return on sales,
dan earning per share (EPS), sedangkan kinerja non-
keuangan telah dinilai.
Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ditunjukkan bahwa manajer memiliki
persepsi yang baik tentang kegiatan berkelanjutan yang
dilakukan oleh perusahaan. Ketiga dimensi CSR
ditemukan menunjukkan korelasi yang sangat rendah
hingga sedang dengan masing-masing dimensi. Variabel
dependen OP ditemukan memiliki korelasi yang
signifikan dengan CSR1 dan CSR3, memberikan
dukungan awal untuk H1 dan H3, sehingga dapat
dikatakan terdapat hubungan positif antara CSR terhadap
masyarakat dan kinerja organisasi dalam konteks
perusahaan multinasional Eropa serta CSR terhadap
pelanggan dan kinerja organisasi.
Namun, CSR2 tidak memiliki pengaruh langsung yang
signifikan terhadap kinerja organisasi, sehingga H2 tidak
didukung. Untuk menguji peran moderasi reputasi
perusahaan, istilah interaksi (CSRxCR) dihitung.
Kemudian didapatkan hasil bahwa terdapat signifikansi
hubungan antara CSR dan kinerja organisasi ternyata
dipengaruhi oleh reputasi perusahaan. Hal tersebut
membuat H4, H5, dan H6 didukung.

Persepsi manajerial terhadap CSR dan upaya sosial oleh


perusahaan secara signifikan terkait dengan reputasi
organisasi, nilai inti, dan kinerja organisasi secara
Kesimpulan keseluruhan. CSR yang diarahkan kepada masyarakat dan
pelanggan secara signifikan memprediksi kinerja
organisasi.

1. Penelitian ini memfokuskan CSR pada stakeholder


Keunggulan yang mana pada penelitian sebelumnya masih sedikit
dilakukan.
Keterbatasan 1. Penelitian yang dilakukan berdesain cross-sectional,
Penelitian sehingga diharapkan penelitian selanjutnya
menggunakan desain longitudinal dan eksperimental
agar dapat membangun hubungan sebab akibat.
2. Penelitian dilakukan di 52 perusahaan, dan diharapkan
penelitian selanjutnya menggunakan lebih banyak
perusahaan agar didapatkan hasil yang beragam

Artikel 4

The impact of corporate social responsibility

Judul strategy on the management and governance axis

for sustainable growth


Penulis Belen Lopez, Celia Rangel, Manuel Fernandez
Tahun 2022
Sumber Elsevier
CSR menjadi bidang studi dengan perspektif baru bagi
perusahaan untuk mempromosikan pembangunan
berkelanjutan (Lopez, 2020). Terkait dengan kebutuhan
ini, CSR menjadi tanggung jawab bisnis untuk
menciptakan dampak positif dan masyarakat yang lebih
baik (Carroll & Buchholtz, 2014). Salah satu cara
mengukur return implementasi CSR adalah dengan

Latar Belakang mendeteksi dampaknya terhadap variabel ekonomi (dari


citra, reputasi, inovasi dan ekspansi bisnis, mengurangi
volatilitas saham atau meningkatkan profitabilitas jangka
panjang), variabel sosial (seperti meningkatkan retensi
bakat internal atau meningkatkan hubungan dengan
masyarakat) dan kebijakan perusahaan (untuk
meningkatkan hubungan dengan pemerintah) (Lu et al.,
2020).

Tujuan Penelitian & Untuk menunjukkan apakah strategi berkelanjutan dalam


Hipotesis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dari waktu ke
waktu membawa efisiensi dan keuntungan bagi
operasional perusahaan.
Metode analisis data pada penelitian ini didasari oleh dua
set data, yaitu (1) 4 evaluasi, 11 sumber informasi, dan
7400 wawancara pada stakeholder, dan (2) harga saham di
Metode Penelitian
bursa saham terbuka Spanyol untuk kumpulan perusahaan
tersebut. Selanjutnya kedua variabel tersebut
dibandingkan dengan regresif dan autoregresif
Populasi: kumpulan perusahaan terdaftar yang hadir
Populasi & Sampel
dalam Peringkat MERCO CR&G Spanyol (2020)
CSR and corporate governance management
CSR didefinisikan sebagai “tanggung jawab perusahaan
atas dampaknya terhadap masyarakat” yang
mengintegrasikan isu-isu sosial, lingkungan dan etika ke
dalam operasi bisnis dan berkolaborasi dengan para
pemangku kepentingan dan mengukur hasilnya dari
Teori
perspektif yang berkelanjutan. Perusahaan harus
menciptakan nilai bersama bagi pemangku kepentingan
mereka memberikan solusi global untuk masalah sosial
yang tercermin dalam 17 SDGs, tujuan yang terkait
dengan kebutuhan yang diidentifikasi dalam konteks
global (Mio, Panfilo, & Blundo, 2020).
Hasil Penelitian Terdapat hubungan proporsional langsung antara tindakan
CSR yang diterapkan oleh perusahaan, sebagai tindakan
oleh MERCO CR&G Ranking, dan harga sahamnya:
semakin tinggi peringkatnya, semakin tinggi harga
sahamnya. Semua perusahaan sampel harus hidup
memiliki relevansi yang jauh lebih tinggi pada harga
saham daripada tindakan CSR, sampai pada titik di mana
Tindakan CSR, yang diukur dengan Peringkat MERCO
CR&G, kehilangan semua relevansi statistiknya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan
proporsional langsung antara tindakan CSR yang
diterapkan oleh perusahaan dapat diukur dan setiap 1000
Kesimpulan poin yang diperoleh oleh sebuah perusahaan dalam
Peringkat MERCO CR&G, harga saham dapat naik rata-
rata sebesar 3,12 sen euro.

1. Penelitian ini bertujuan melihat manfaat nyata dari


Keunggulan
CSR yang langsung bisa diaplikasikan.
1. Penelitian yang dilakukan ini berfokus pada satu
Keterbatasan negara, yaitu Spanyol selama periode 2011 hingga
Penelitian 2019.
2. CSR yang diteliti merupakan variabel tunggal.

Artikel 5

The organizational ecological resource framework of


Judul sustainability reporting: implications for corporate social
reporting (CSR)
Penulis Seleshi Sisaye
Tahun 2021
Sumber Emerald
Latar Belakang Pendekatan ekologi organisasi didasarkan pada premis
bahwa sistem organisasi mempengaruhi pembentukan dan
operasi struktur kelas dan ekonomi untuk mengatur
tatanan sosial dan politik serta pengelolaan sumber daya
lingkungan. Pendekatan ini memandang keberlanjutan
dan CSR melibatkan adaptasi dan seleksi organisasi yang
diatur oleh ekonomi biaya transaksi (TCE), ekonomi
evolusioner, dan struktur tata kelola stakeholder.

Untuk memberikan pendekatan organisasi berbasis


ekologis, ekologi populasi dan mekanisme seleksi dalam
Tujuan Penelitian &
konteks pandangan berbasis sumber daya perusahaan,
Hipotesis
ekonomi evolusioner (EC) dan ekonomi biaya transaksi
(TCE).
Metodologi untuk penelitian ini adalah penelitian arsip
berbasis perpustakaan dengan analisis deskriptif kualitatif
Metode Penelitian
dan analitis penelitian akademis sebelumnya dan literatur
yang diterbitkan pada subjek.
Crifo and Forget (2015) mengklasifikasikan EC of CSR
sebagai respon pribadi terhadap ketidaksempurnaan pasar
untuk memenuhi preferensi sosial yang timbul dari
regulasi, persaingan atau kontrak. Mereka
Teori
mengklasifikasikan ketidaksempurnaan pasar yang
mendorong keputusan CSR ke dalam tiga kategori: barang
publik altruisme; persaingan tidak sempurna dan kontrak
yang tidak lengkap.
Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan teori stakeholder dalam
konteks TCE untuk menguji hubungan timbal balik antara
pembangunan berkelanjutan dan CSR. Hasil dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR telah
tertanam dalam GRI karena semakin banyak organisasi
bisnis yang secara selektif menggunakan CSR. Terdapat
dua isu yang saling terkait terkait dengan CSR dan
pelaporan keberlanjutan. Pertama, ada kekhawatiran
apakah informasi keberlanjutan dapat ditangkap dengan
aturan akuntansi yang ditentukan, ditentukan, dan
ditentukan dengan baik untuk pelaporan dan kedua, isu
yang berkaitan dengan GRI dan IR, dan apakah topik
yang tercakup dalam keberlanjutan dapat tetap luas atau
menyempit ke informasi lingkungan dan sosial (de
Villiers, 2017).
CSR memiliki potensi untuk memberikan kepercayaan
fungsional terhadap aktivitas sosial dan lingkungan
Kesimpulan perusahaan dengan melegitimasi norma dan perilaku
perusahaan yang dilembagakan.

1. Penelitian ini menguji keberlanjutan terkait dengan


Keunggulan ekosistem, lingkungan, sumber daya alam, demografi,
populasi, budaya, sistem politik, dan sejarah.
1. Penelitian ini berfokus pada organisasi dan bukan pada
ekosistemnya
Keterbatasan
2. Hasil penelitian tidak mempertimbangkan faktor
Penelitian
sosiopolitik yang berkaitan dengan sistem bisnis dan
lingkungan

Artikel 6

Corporate governance model, stakeholder engagement


Judul and social issues evidence from European oil and gas
industry
Federica Doni, Antonio Corvino and Silvio Bianchi
Penulis
Martini
Tahun 2022
Sumber Emerald
CSR berperan penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan, sesuai dengan laporan terakhir yang
diterbitkan oleh Komisi Eropa, yang meningkatkan
gerakan menuju masalah keberlanjutan di perusahaan

Latar Belakang besar. Pada sektor minyak dan gas memiliki dampak yang
signifikan terhadap pelaporan perubahan iklim dan
lingkungan, ada kebutuhan mendesak untuk menyelidiki
isu-isu keberlanjutan dan potensi hubungannya dengan
mekanisme internal yang tegas.

Untuk mengeksplorasi apakah dan sejauh mana corporate


governance yang berorientasi keberlanjutan terkait dengan
kinerja sosial.

Hipotesis
H1: Ada hubungan positif antara praktik tata kelola
perusahaan berorientasi CSR dan CSP
Tujuan Penelitian &
H2: Ada hubungan positif antara profitabilitas perusahaan
Hipotesis
dan CSP
H3: Ada hubungan positif antara nilai buku per saham dan
CSP
H4: Ada hubungan negatif antara gearing ratio dan CSP
H5: Komite CSR memberikan efek moderasi pada
hubungan antara keterlibatan pemangku kepentingan dan
CSP
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan model regresi efek tetap
dengan variabel dependen skor sosial, yang tersedia di
ASSET4 Thomson Reuters dan variabel independen yang
berfokus pada model tata kelola perusahaan yang
berkelanjutan, keterlibatan pemangku kepentingan,
profitabilitas perusahaan, nilai pasar, dan tingkat risiko
perusahaan.
42 perusahaan yang terdaftar di Eropa milik industri
Populasi & Sampel
minyak dan gas
CSP dapat dievaluasi menggunakan teori stakeholder,
dalam hal kemampuan perusahaan untuk memenuhi
harapan pemangku kepentingan mereka (Ruf et al., 2001).
Penelitian ini juga menggunakan RBV yang dapat
melengkapi teori pemangku kepentingan untuk
Teori
menunjukkan keberadaan sumber daya tidak berwujud,
seperti budaya organisasi yang didorong oleh keterlibatan
pemangku kepentingan dan mampu mendukung
perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif
(Amran et al., 2014).
H1 dapat dikonfirmasi dengan ditunjukkannya hubungan
positif antara model corporate governance yang
berorientasi pada CSR, sedangkan H2 dan H3ditolak
tidak ada hubungan antara nilai buku per saham dengan
lag satu tahun. H4 ditolak karena gearing ration dengan
Hasil Penelitian
lah satu tahun tidak berkorelasi. Dalam kaitannya dengan
kinerja sosial perusahaan, pendekatan keterlibatan
pemangku kepentingan merupakan persiapan penerapan
beberapa praktik corporate governance, yang berfokus
pada CSR, seperti komite CSR, makan H5 ditolak.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kuantitatif, terdapat hubungan
positif antara model tata kelola perusahaan yang
berorientasi CSR dan CSP, tetapi tidak ada hubungan apa
pun, masing-masing, dengan profitabilitas perusahaan,
nilai pasar, dan tingkat risiko perusahaan. Gearing ratio,
sebagai proksi dari tingkat risiko korporasi, tidak
berkorelasi dengan CSP. Selain itu, kami menunjukkan
bahwa tidak ada efek moderasi dari beberapa praktik tata
kelola perusahaan yang berorientasi CSR, seperti
kehadiran komite CSR, atas hubungan antara keterlibatan
pemangku kepentingan dan CSP.

1. Penelitian ini memperluas pengetahuan saat ini dengan


Keunggulan menunjukkan hubungan positif antara keterlibatan
stakeholder dan CSR
1. Studi ini perlu pengembangan pendekatan organisasi
Keterbatasan
secara holistik terhadap corporate governance dengan
Penelitian
menganalisis aspek eksternal dan internal

Artikel 7

The effects of business ethics and corporate social


Judul
responsibility on intellectual capital voluntary disclosure
Matteo Rossi, Giuseppe Festa, Salim Chouaibi, Monica
Penulis
Fait, Armando Papa
Tahun 2021
Sumber Emerald

Latar Belakang

Tujuan Penelitian & Untuk menguji efek potensial yang dapat diberikan oleh
Hipotesis etika bisnis (BE) secara umum dan corporate social
responsibility (CSR) pada voluntary disclosure (VD)
intellectual capital (IC) untuk perusahaan yang paling
terlibat secara etis di dunia.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
Metode Penelitian pendekatan induktif dan dianalisis dengan regresi linier
berganda
Populasi: 4.353 perusahaan
Populasi & Sampel Sampel: 83 perusahaan dengan peringkat terbaik yang
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti
The theory of planned behavior
Teori ini mengasumsikan bahwa ketika individu dengan
mempertimbangkan semua sikap internal dan
pertimbangan eksternal, menganggap aktivitas yang dapat
dikelola mampu memberikan manfaat bisnis, seperti yang
Teori
mungkin timbul dari IC-VD, mereka menerima niat,
dukungan, dan dorongan dalam mengadopsi perilaku
spesifik tersebut juga membuat asumsi tentang
kemampuan mereka untuk melakukan tugas (Passaro et
al., 2018; Mura et al., 2012).
1. Terdapat hubungan positif dan efek yang signifikan
pada VD dari IC.
2. CSR berpengaruh positif terhadap tingkat VD IC.
Analisis uji statistik menunjukkan bahwa variabel ini
Hasil Penelitian secara positif dan statistik berpengaruh terhadap VD
informasi.
3. perusahaan inovatif seringkali berada di bawah
tekanan yang lebih besar dari pihak investor dan analis
keuangan mengungkapkan informasi terkait IC.
Berdasarkan sampel dari 83 perusahaan yang muncul
sebagai perusahaan paling etis di dunia, hasilnya
mengungkapkan bahwa adopsi pendekatan etis dan
tanggung jawab sosial berhubungan positif dengan tingkat

Kesimpulan VD tentang IC. Temuan ini dapat membantu mengurangi


asimetri informasi dan konflik kepentingan yang
berpotensi timbul dengan mitra perusahaan. Oleh karena
itu, IC-VD dapat berdiri sebagai bukti perilaku etis dan
bertanggung jawab secara sosial.

1. Penelitian ini menguji pengaruh BE dan CSR pada


transparansi perusahaan
Keunggulan
2. Peneliti memberikan gambaran detail pada proses
pengambilan sampel
Keterbatasan 1. Sampel penelitian merupakan perusahaan tanpa
Penelitian karakteristik homogen

Artikel 8

Corporate social responsibility, green innovation and


Judul
competitiveness – causality in manufacturing
Penulis Carmen Paola Padilla-Lozano, Pablo Collazzo
Tahun 2021
Sumber Emerald
Latar Belakang Ketika sebuah organisasi bertindak dengan tanggung
jawab sosial, ia memiliki kepentingan permanen dalam
meningkatkan nilai yang diberikannya, baik sosial
maupun ekonomi, memenuhi tuntutan para stakeholder.
Bisnis yang bertanggung jawab bisa dibilang
menghasilkan banyak manfaat, termasuk peningkatan
citra dan reputasi merek; pendapatan penjualan yang lebih
tinggi dan loyalitas pelanggan; peningkatan produktivitas;
biaya operasi yang lebih rendah; peningkatan daya tarik
dan retensi karyawan; dan pengurangan pengawasan
regulasi.

Untuk mengeksplorasi interaksi CSR dan green


Tujuan Penelitian &
innovation dalam meningkatkan daya saing di bidang
Hipotesis
manufaktur dalam konteks pasar yang sedang berkembang
Penelitian in imenggunakan metode kuantitatif dengan
Metode Penelitian
analisis data menggunakan metode cross section
Populasi & Sampel
Battaglia dkk. (2014) membahas adopsi inisiatif CSR,
dengan mengklasifikasikannya menjadi empat kelompok
yang terkait dengan teori pemangku kepentingan, seperti
yang ditunjukkan oleh Perrini et al. (2001), yang pada
gilirannya mengklaim teori ini adalah kunci dalam
interpretasi bagaimana CSR mempengaruhi kinerja.
Chen dkk. (2006) mendefinisikan green innovation
Teori
sebagai inovasi fisik dan virtual, dalam perangkat keras
atau perangkat lunak, melalui peningkatan produk dan
proses, dengan mempertimbangkan teknologi yang terkait
dengan penghematan energi, pencegahan polusi, daur
ulang limbah, desain produk ramah lingkungan,
penggunaan kemasan ekologis dan pengelolaan
lingkungan perusahaan.
Hasil Penelitian 1. Berdasarkan data yang dianalisis didapatkan
temuan hubungan antara CSR dan daya saing
konsisten dan berpengaruh positif kegiatan CSR
terhadap daya saing organisasi.
2. Hubungan antara inovasi hijau dan daya saing
(H2), menunjukkan koefisien positif dan
signifikan.
3. Perusahaan berinvestasi dalam green innovation
karena dapat membantu mereka mengembangkan
peluang pasar baru, meningkatkan produktivitas
dan keunggulan kompetitif
Setelah mendapatkan model pengukuran yang disesuaikan
dan divalidasi, model persamaan struktural dilakukan, di
mana hipotesis utama dikonfirmasi, memberikan bukti
Kesimpulan empiris bahwa CSR dan inovasi hijau secara signifikan
mempengaruhi daya saing manufaktur dalam ekonomi
berkembang.

1. Penelitian ini mencantumkan kerangka pikir penelitian


Keunggulan 2. Abstrak sudah jelas dan mencantumkan hasil
penelitian
1. Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan
Keterbatasan
manufaktur di Ekuador dengan praktek CSR dalam
Penelitian
studi kasus teritorial tunggal

Artikel 9

Engagement of family members, corporate governance


Judul
and social responsibility in family-owned enterprises
Penulis Abdul-Nasser El-Kassar, Walid ElGammal, Josiane
Fahed-Sreih
Tahun 2017
Sumber Emerald
Corporate governance (CG) menyangkut keseimbangan
kepentingan berbagai stakeholder yang terdiri dari
pemegang saham, karyawan, manajemen, pemasok,
pelanggan, dan masyarakat. Oleh karena itu, karena
menggabungkan hampir semua ruang lingkup
manajemen, mulai dari rencana tindakan hingga
pengendalian kinerja dan pengungkapan perusahaan,
maka dapat memainkan peran penting dalam hal
Latar Belakang
corporate social responsibility (CSR). Penelitian ini
berfokus pada kasus di Libanon yang memiliki kinerja
perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan potensinya.
sebagian besar perusahaan Lebanon adalah family owned
enterprise (FOE) yang cenderung menjalankan dan
mengelola bisnis mereka sendiri alih-alih mengikuti
serangkaian kebijakan tertentu, tidak mengakui
pentingnya CG dan tanggung jawab sosial.

Untuk menguji hubungan antara CG, dengan fokus pada


Tujuan Penelitian & board of director (BOD) dan komite audit, dan tingkat
Hipotesis praktik corporate social responsibility (CSR) terhadap
kesehatan, pengungsi, masyarakat, dan lingkungan.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
Metode Penelitian kuesioner dan di analisis menggunakan structural
equation modelling (SEM).
Sampel: 203 karyawan yang bekerja di perusahaan milik
Populasi & Sampel
keluarga (FOE) di Lebanon
Agency theory
Berkaitan dengan pemecahan masalah (masalah
keagenan) yang timbul dari hubungan keagenan. Masalah
keagenan juga muncul ketika agen (terutama manajer)
Teori
memiliki insentif untuk mengejar kepentingan mereka
sendiri dengan mengorbankan prinsipal (biasanya
pemegang saham atau pemilik) (Agrawal dan Knoeber,
1996).
Kehadiran BOD dan komite audit adalah komponen CG
yang sangat penting di mana perusahaan dapat melakukan
kontrol penuh atas sumber dayanya serta berkontribusi
pada komunitasnya dengan memaksimalkan manfaat
keseluruhan dari semua pemangku kepentingan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa komponen komite audit
Hasil Penelitian
CG berpengaruh positif signifikan terhadap ketiga
dimensi CSR. Keterlibatan anggota keluarga berperan
sebagai mediasi dalam hubungan antara komite audit dan
praktik CSR terhadap kesehatan dan masyarakat dan
lingkungan serta hubungan antara BOD dan CSR
terhadap masyarakat dan lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen komite
audit CG berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
Kesimpulan berdimensi CSR terhadap kesehatan, pengungsi, dan
masyarakat dan lingkungan.

1. Terdapat kerangka penelitian sehingga membantu


Keunggulan pembaca memahami konsep penelitian
2. Abstrak mudah dipahami dan lengkap
Keterbatasan 1. Sampel pada penelitian ini diambil dari FOE yang
mana karakteristiknya berbeda dengan perusahaan
Penelitian
lainnya

Artikel 10

Value of corporate social responsibility for multiple


Judul stakeholders and social impact Relationship marketing
perspective
Gregor Pfajfar, Aviv Shoham, Agnieszka Małecka, Maja
Penulis
Zalaznik
Tahun 2022
Sumber Elsevier

Latar Belakang

Untuk menguji CSR dan dampak sosial melalui teori


Tujuan Penelitian &
pemangku kepentingan dan memberikan hubungan ke
Hipotesis
relational marketing
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
Metode Penelitian menggunakan in-depth interview dalam pengumpulan data
dan survei dilakukan secara online
411 partisipan dari perusahaan B2B di Polandia yang
Populasi & Sampel merupakan manajer pembelian, penjualan, dan SDM di
perusahaan tersebut
Teori Roberts (1992) mengoperasionalkan teori stakeholder dan
menguji secara empiris dampak strategi perusahaan secara
keseluruhan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial sebagai salah satu jenis aktivitas CSR. Teori
stakeholder menantang pandangan bahwa pemegang
saham memiliki hak istimewa atas pemangku kepentingan
lainnya (Sweeney & Coughlan, 2008). Namun, tantangan
terbesar tetap bagaimana organisasi harus memutuskan
kepada siapa mereka bertanggung jawab dan ruang
lingkup akuntabilitas tersebut (Fernando & Lawrence,
2014).
1. Terdapat hubungan antara CSR berorientasi karyawan
dan kegunaan tindakan CSR untuk masyarakat,
karyawan, dan pelanggan, tetapi tidak untuk pemasok
2. CSR berorientasi karyawan berhubungan dengan
kualitas hubungan dan dipengaruhi oleh kegunaan
tindakan CSR kepada karyawan dan pelanggan tetapi
tidak dipengaruhi oleh kegunaan tindakan CSR kepada
masyarakat dan pemasok
Hasil Penelitian 3. Hanya manajer yang menganggap CSR berorientasi
karyawan berdampak positif terhadap komitmen
berkelanjutan karyawan terhadap perusahaan
4. Karyawan dan manajer merasakan CSR yang
berorientasi pada karyawan untuk meningkatkan
kegunaan tindakan CSR kepada masyarakat dan
kualitas hubungan dan bahwa kualitas hubungan
secara positif mempengaruhi kesejahteraan dan
komitmen afektif
Kesimpulan Hasilnya terdapat hubungan positif antara CSR yang
berorientasi pada karyawan dan manfaat yang dirasakan
dari tindakan CSR bagi masyarakat, pelanggan, dan
karyawan (tetapi bukan pemasok). Untuk memaksimalkan
kualitas hubungan, kegiatan CSR harus ditargetkan pada
pemangku kepentingan tertentu (pelanggan dan
karyawan) dan bukan pada masyarakat luas. Akhirnya,
perbedaan yang diamati antara UKM dan perusahaan B2B
besar dengan persepsi yang berlawanan anteseden dan
hasil kualitas hubungan.

1. Abstrak pada penelitian ini cukup jelas dalam


menggambarkan rincian penelitian
Keunggulan
2. Penulisan hasil mudah dipahami dan penjelasan runtut
sesuai dengan hipotesis yang diteliti
1. Dikarenakan studi ini dilakukan di Polandia,
diharapkan untuk penelitian kedepannya
menggunakan sampel dari negara yang berbeda secara
maksimal pada dimensi budaya organisasi yang
Keterbatasan
relevan.
Penelitian
2. Konstruk penelitian menggunakan item tunggal
3. CSR yang berfokus pada karyawan didefinisikan
sebagai keanekaragaman di tempat kerja yang
merupakan pandangan yang sangat spesifik dan sempit

Komentar terhadap artikel

Tema artikel yang direview di atas adalah mengenai corporate social

responsibility (CSR) yang mana merupakan perusahaan harus bertanggung jawab atas

setiap tindakannya yang mempengaruhi orang, komunitas dan lingkungan di

sekitarnya. Secara historis tindakan yang mengarah pada perbaikan dalam tanggung

jawab sosial perusahaan telah dipandang memiliki potensi untuk mengalihkan

perhatian dari tujuan organisasi secara klasik untuk memaksimalkan laba dan
meningkatkan nilai pemegang saham. Di balik perkembangan organisasi dalam

pengelolaan lingkungan dari proses dan praktik bisnis terletak pada kebutuhan untuk

beroperasi dalam batas-batas apa yang dapat diterima secara hukum dan keinginan

untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan (Worthington & Britton, 2006).

Hampir semua penelitian pada artikel yang telah direview di atas

menggunakan teori stakeholder. Stakeholder adalah semua kelompok yang

dipengaruhi oleh keputusan, kebijakan, dan operasional korporat. Jumlah pemangku

kepentingan dan berbagai kepentingan yang harus dipertimbangkan oleh manajemen

perusahaan ketika menetapkan maksud dan tujuannya dapat membuat pengambilan

keputusan menjadi proses yang kompleks. Saat ini bisnis menjadi semakin sadar akan

kebutuhan untuk mengelola reputasi organisasi dan banyak pemimpin bisnis

berpandangan bahwa reputasi paling baik dicapai melalui pendekatan yang lebih

inklusif yang memberikan pengakuan kepada semua stakeholder (Worthington &

Britton, 2006).

Dari berbagai hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa CSR

merupakan isu penting dalam memastikan pembangunan berkelanjutan di dunia

bisnis saat ini. Perkembangan dunia usaha tidak terlepas dari status dan kondisi

lingkungan sosial dimana perusahaan berada, sehingga pelaksanaan CSR menjadi

syarat mutlak bagi perusahaan untuk menunjang kegiatan usahanya, bukan sekedar

memenuhi tanggung jawabnya tetapi menjadi suatu kewajiban. dari dunia bisnis.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan harus menjadi bagian dari peran

perusahaan dan dimasukkan ke dalam kebijakan bisnis perusahaan sehingga


perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi

juga menjadi organisasi dimana setiap orang yang terlibat memiliki kesadaran dan

tanggung jawab sosial.

Pertanyaan diskusi terhadap artikel diatas

1. CSR adalah komitmen bisnis pembuatan kebijakan, pengambilan keputusan

dan mengejar serangkaian perilaku yang diinginkan dalam terang tujuan dan

nilai-nilai masyarakat. CSR saat ini bukan lagi hanya sekedar himbauan tetapi

sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk diterapkan. Dalam penerapan

CSR tentu saja membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, bagaimana strategi

bagi perusahaan yang masih berada di level UKM dalam menerapkan CSR

sedangkan anggaran operasionalnya pun masih terbatas?

2. Manfaat tindakan CSR kepada masyarakat adalah dapat mempengaruhi

kesejahteraan. Apa saja kah tolak ukur CSR yang dikatakan berhasil?

Bagaimana cara mengukur aktivitas CSR yang efektif dan bermanfaat tidak

hanya sekedar sebagai regulasi saja?


REFERENSI

Doni, F., Corvino, A., Martini, S. B. 2020. The organizational ecological resource
framework of sustainability reporting: implications for corporate social
reporting (CSR). Social Responsibility Journal, Vol. 18, No. 3.

El-Kassar, A.N., El-Gammal, W., Fahed-Sreih, J. 2017. Engagement of family


members, corporate governance and social responsibility in family-owned
enterprises . Journal of Organizational Change Management Vol. 31 No. 1.

El-Mallah, R.K.E.-D., Aref, A.A.e.H. & Sherif, S. 2021. The role of social
responsibility in protecting the environment – a case of the petrochemical
companies in Alexandria Governorate. Review of Economics and Political
Science.
Lopez, B., Fernandez, M. 2022. The impact of corporate social responsibility strategy
on the management and governance axis for sustainable growth. Journal of
Business Research, Vol. 150.

Lozano, C.P., Collazo, O. 2021. Corporate social responsibility, green innovation and
competitiveness – causality in manufacturing. Competitiveness Review: An
International Business Journal, Vol. 32, No. 7.

Pfajfar, G., Shoham, A., Malecka, A., Zalaznik, M. Value of corporate social
responsibility for multiple stakeholders and social impact – Relationship
marketing perspective. Journal of Business Research.

Rossi, M., Festa, G., Chuoaibi, S., Fait, M., Papa, A. 2020. The effects of business
ethics and corporate social responsibility on intellectual capital voluntary
disclosure. Journal of Intellectual Capital, Vol. 22, No. 7

Singh, K., Misra, M. 2021. Linking Corporate Social Responsibility (CSR) and
Organizational Performance: the moderating effect of corporate reputation.
European Reasearch on Management and Business Economics, Vol 27,
Issue 1.

Sisaye, S. 2021. The organizational ecological resource framework of sustainability


reporting: implications for corporate social reporting (CSR). Journal of
Business and Sosioeconomic Development, Vol. 2, No. 2.
Thottoli, M.M. 2021. The interrelationship of marketing, accounting and auditing
with corporate social responsibility. PSU Research Review.
Worthington, I., & Britton, C. 2006. The Business Environment. United Kingdom:
Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai