Anda di halaman 1dari 14

ANALISA PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAN IMPLEMENTASI GREEN HUMAN RESOURCE MANAGEMENT


PADA PT. MEXINDO MITRA PERKASA BATAM
Figo Winnerko1, Derick Tan2, Evelyn Loo3, Tio Sania4
E-mail: 2141237.Figo@uib.edu1, 2141205.evelyn@uib.edu3, 1941116.derick@uib.edu2,
2141235.Tio@uib.edu4
Fakultas Manajemen, Bisnis Internasional
Universitas Internasional Batam

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi dengan pentingnya penerapan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Green Human Resource Management (GHRM) dalam mencapai keberlanjutan
lingkungan di perusahaan, dengan fokus pada PT. Mexindo Mitra Perkasa di Batam yang
bergerak dibidang makanan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan memahami
manfaat dari penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Green Human Resource
Management (GHRM), dampak ke perusahaan, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode studi kasus dengan
pendekatan kualitatif eksploratif, melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Green Human
Resource Management (GHRM) dapat berdampak positif terhadap perusahaan dan juga
lingkungan sekitar, selain itu di pembahasan juga membahas tentang 4P (Produksi, harga,
Tempat, Promosi), dan 5 Key Stakeholder pada PT. Mexindo Mitra Perkasa.
Kata kunci: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Manajemen Sumber Daya Manusia Ramah
Lingkungan, 4P (Produksi, harga, Tempat, Promosi), 5 Pemangku Kepentingan Utama

ABSTRACT
This research is motivated by the importance of implementing Corporate Social Responsibility
(CSR) and Green Human Resource Management (GHRM) in achieving environmental
sustainability in companies, with a focus on PT. Mexindo Mitra Perkasa in Batam which
operates in the food sector. The aim of this research is to analyze and understand the benefits
of implementing Corporate Social Responsibility (CSR) and Green Human Resource
Management (GHRM), the impact on the company, society, and the surrounding environment.
The research methodology used in this study is a case study method with an exploratory
qualitative approach, conducting observations and interviews. The research results show that
the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) and Green Human Resource
Management (GHRM) can have a positive impact on the company and the surrounding
environment. Apart from that, the discussion also discusses the 4P (Production, Price, Place,
Promotion) and 5 Key Stakeholders at PT. Mexindo Mitra Perkasa.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Green Human Resource Management, 4P
(Production, Price, Place, Promotion), 5 Key Stakeholder
PENDAHULUAN
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Green Human Resource Management
(GHRM) adalah dua konsep yang saling terkait dalam mencapai keberlanjutan lingkungan.
CSR adalah konsep di mana perusahaan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan
dari kegiatan bisnis mereka dan bertanggung jawab untuk meminimalkan dampak negatif
tersebut. Sementara itu, Green Human Resource Management adalah pendekatan manajemen
sumber daya manusia yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan bertujuan untuk
menciptakan kinerja hijau perusahaan.
PT. Mexindo Mitra Perkasa adalah sebuah perusahaan yang sudah bergerak sejak tahun
2008 yang awalnya didirikan di daerah Batu Ampar dan berpindah ke daerah Batam Centre
sejak tahun 2014, untuk saat ini PT. Mexindo Mitra Perkasa berposisi pada Komplek Megacipta
Sejati, Blk. A No.6-10, Baloi Permai, Batam Centre, Kota Batam. PT. Mexindo merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang distributor makanan dengan merk khas perusahaan
bernama “Nagos”.
PT. Mexindo Mitra Perkasa terus berkembang dari tahun ke tahun yang membuatnya
menjadi salah satu distributor makanan yang besar di Batam dan dikenal oleh masyarakat Kota
Batam, selain berkembang secara ekonomi PT. Mexindo Mitra Perkasa juga berkembang
menjadi salah satu perusahaan yang menerapkan program bantuan dana dan kebutuhan pokok
terhadap kaum yang berkekurangan dan juga organisasi seperti panti asuhan serta panti jompo,
hal ini terus dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk membantu sebanyak mungkin
masyarakat yang berkekurangan dan juga berbagai organisasi yang menampun masyarakat
Kota Batam yang berkendala dalam hal ekonomi dan kebutuhan bahan pokok.
Terkait dengan tren bisnis yang sedang berkembang, Corporate Social Responsibility
(CSR) sering menjadi topik pembahasan di kalangan berbagai kelompok. Salah satu isu yang
sering diperdebatkan, terutama di Indonesia, adalah definisi dan praktik ideal CSR. Konsep
CSR di dunia bisnis bukanlah hal baru. Beberapa perusahaan telah mengadopsinya secara
sukarela dalam kerangka etika bisnis, berfokus pada aspek-etika pengambilan keputusan dan
tindakan. Implementasi ini telah memicu perdebatan di berbagai kalangan, terutama di sektor
bisnis, dan bahkan telah menjadi masalah kebijakan. CSR telah diintegrasikan dalam Undang-
Undang Penanaman Modal dan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Namun sayangnya,
legislasi ini lebih menekankan pada kewajiban, sanksi, alokasi dana, dan perlindungan
kepentingan bisnis, tanpa mengatasi makna yang lebih dalam, nilai, dan tujuan pembangunan
berkelanjutan.
Implementasi CSR memerlukan pondasi yang kokoh agar dampak positif pada
masyarakat menjadi pasti. CSR dibangun di atas lima pilar inti, yaitu pengembangan sumber
daya manusia, meningkatkan perekonomian lokal, mempromosikan koheksi sosial,
menganjurkan tata kelola yang baik, dan melestarikan lingkungan. Perusahaan dapat terlibat
dalam berbagai kegiatan CSR dengan enam pendekatan yang dapat dipilih, yaitu promosi
penyebab, pemasaran terkait penyebab, pemasaran sosial perusahaan, filantropi perusahaan,
kegiatan sukarela masyarakat, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial.
Perusahaan dapat memilih enam pendekatan untuk program CSR mereka, yaitu promosi
penyebab, pemasaran terkait penyebab, pemasaran sosial perusahaan, filantropi perusahaan,
kegiatan sukarela masyarakat, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial.
Perusahaan harus menjaga komunikasi terbuka dengan masyarakat setempat untuk
menentukan pendekatan CSR yang paling sesuai.
Belakangan ini, telah terjadi diskusi global yang luas tentang masalah lingkungan dan
konsep pembangunan berkelanjutan, baik di negara-negara maju maupun negara-negara
berkembang. Dalam konteks tantangan lingkungan ini, banyak perusahaan mengadopsi strategi
bisnis ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan semakin menyadari pentingnya
mengintegrasikan manajemen lingkungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia, yang
sering disebut "Green Human Resource Management." Green HRM merupakan seperangkat
kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia yang dirancang untuk mendorong penggunaan
sumber daya yang berkelanjutan dalam kerangka perusahaan, sambil menekankan pentingnya
keberlanjutan lingkungan secara lebih luas.
Hal ini tentu melibatkan inisiatif SDM yang bertujuan mendukung praktik-praktik
berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran dan komitmen karyawan terhadap isu-isu
keberlanjutan. Perlu diperhatikan bahwa usaha perusahaan dalam mencapai keberlanjutan tidak
hanya tergantung pada faktor teknis dan ilmiah semata, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh
sumber daya manusia mereka. Sumber daya manusia memainkan peran kunci dalam
menentukan keberhasilan atau kegagalan upaya perusahaan dalam mengadopsi praktik yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Melakukan implementasi Green Human Resource Management membutuhkan
komitmen yang kuat baik dari manajemen tingkat atas hingga pada level karyawan sebagai
pelaksana dalam perusahaan. Implementasi ini akan dapat berdampak positif terhadap
perusahaan, lingkungan kerja, dan mendorong karyawan untuk pro terhadap lingkungan dan
karyawan yang dapat mempromosikan dan meningkatkan komitmen yang diinginkan
perusahaan. Dengan menerapkan Green Human Resource Management pada perusahaan maka
perusahaan dapat dianggap ikut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan lingkungan.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui penerapan Corporate Social Responsibility (CSR), manfaat yang
didapatkan setelah menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR), bagaimana proses
implementasi Green Human Resource Management (GHRM), apa saja tantangan dan
hambatan, dan apa saja dampak dari penerapan Green Human Resource Management (GHRM)
pada PT. MEXINDO MITRA PERKASA BATAM. Secara kesimpulan artikel ini dibuat untuk
memberikan referensi atau sumber informasi terhadap perusahaan-perusahaan diBatam yang
dapat mempertimbangkan penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Green
Human Resource Management (GHRM) di perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA
Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut (Pondrinal, 2021), CSR merupakan tekad perusahaan untuk memenuhi
tanggung jawabnya dengan mempertimbangkan kepentingan stakeholder dan lingkungan di
mana perusahaan beroperasi, berdasarkan aturan hukum yang berlaku melalui pengambilan
kebijakan dan langkah-langkah yang telah diambil. Menurut (Sugianto & Soediantono,
2022)Corporate Social Responsibility (CSR) merujuk pada keseriusan perusahaan atau sektor
bisnis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil memperhatikan
kewajiban sosial perusahaan dan menekankan pentingnya mencapai keseimbangan antara
aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. CSR adalah tekad perusahaan untuk menyatukan
aspek-aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam pelaksanaan bisnisnya, sambil menjalin
dan merawat hubungan yang kuat dengan berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk
pelanggan (Currás-Pérez et al., 2018).
(Salehzadeh et al., 2018)Terdapat empat dimensi CSR:
1. Tanggung Jawab Ekonomi: Menurut aspek ini, organisasi memiliki kewajiban untuk
mengutamakan profitabilitas dan menjaga efisiensi operasional serta daya saing mereka.
Dimensi ini dianggap sebagai dasar bagi dimensi-dimensi lainnya.
2. Tanggung Jawab Hukum: Dalam dimensi ini, organisasi harus mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku di tingkat lokal, regional, dan nasional. Memastikan produk dan
layanan sesuai dengan tuntutan hukum memiliki arti penting.
3. Tanggung Jawab Etis: Dalam konteks ini, organisasi diharapkan untuk bertindak dengan
integritas dan moralitas, serta menghormati serta mematuhi norma-norma etika dan
moral yang berlaku. Perlu dicatat bahwa tindakan yang etis dan bermoral oleh perusahaan
tidak hanya mencakup kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
4. Tanggung Jawab Filantropi: Tanggung jawab filantropi berada di puncak hierarki CSR.
Bisnis harus berupaya menjadi warga korporat yang baik dengan menunjukkan niat baik
mereka terhadap masyarakat. Dalam dimensi ini, organisasi harus secara konsisten
memenuhi harapan filantropis masyarakat dan berkontribusi dalam kegiatan sukarela.
Penting untuk dicatat bahwa tanggung jawab filantropi berbeda dari tanggung jawab etis,
karena ini bukan kewajiban sosial seperti halnya tanggung jawab etis. Keberhasilan
dalam memenuhi tanggung jawab filantropi tidak serta-merta menjadikan perusahaan
sebagai entitas yang etis.
Manfaat Corporate Social Resposibility Bagi Masyarakat Menurut (Loosemore & Lim,
2018);(Lever & Evans, 2017);(Lu et al., 2020);(Littlewood, 2014);(Kang et al.,
2016);(Pondrinal, 2021), dengan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, perusahaan dapat
membuat kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Perusahaan dapat mengekspresikan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan melaksanakan
beragam inisiatif dan merumuskan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan, tingkat hidup, dan kompetensi masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
Green Human Resources Management
Menurut (Hasan, 2022), Manajemen Sumber Daya Manusia Berkelanjutan (Green
Human Resources Management atau GHRM) adalah elemen penting dalam setiap organisasi.
Pada akhirnya, individu yang bekerja dalam industri adalah aset yang sangat berkontribusi pada
pertumbuhan jangka panjang organisasi. Para peneliti telah menekankan peran strategis
Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM) dalam merancang strategi yang memengaruhi
praktek organisasi untuk membentuk kerangka kerja pengelolaan sumber daya manusia yang
berkelanjutan. Meskipun begitu, penelitian tentang topik ini masih terbatas. Dalam kata lain,
Green Human Resource Management (GHRM), sebagaimana dijelaskan oleh Hussain pada
tahun 2018, mengacu pada penerapan sistem yang berfokus pada lingkungan dalam
pengelolaan sumber daya manusia perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan, merawat,
dan mengelola sumber daya manusia.
Menanggapi permintaan pemerintah, peraturan lingkungan, dan tekanan dari pemangku
kepentingan, banyak organisasi kini telah mengambil langkah-langkah untuk memasukkan
Green Human Resource Management (GHRM) ke dalam strategi mereka. Hal ini dilakukan
guna mencapai tujuan lingkungan yang lebih baik dan untuk meningkatkan reputasi
perusahaan. Oleh karena itu, implementasi GHRM menjadi kunci dalam usaha untuk
meningkatkan kinerja lingkungan organisasi dengan tujuan mencapai keunggulan kompetitif.
(Pramudita & Gunawan, 2023).
Implementasi GHRM (Green Human Resource Management) memiliki potensi untuk
meningkatkan tingkat semangat dan motivasi karyawan, sambil juga memberikan kesempatan
bagi mereka untuk berpartisipasi dalam upaya berkelanjutan.(Pramudita & Gunawan, 2023)
raktik Manajemen Sumber Daya Manusia yang berfokus pada Lingkungan (GHRM)
mencerminkan komitmen organisasi terhadap upaya pelestarian lingkungan, yang tercermin
dalam rangkaian kebijakan SDM yang mendukung keberlanjutan. Selain itu, GHRM juga
berperan dalam mendukung upaya peningkatan kinerja berkelanjutan organisasi dan
membangun citra yang lebih positif secara keseluruhan (Pramudita & Gunawan, 2023).
Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan kunci yang dilakukan oleh pemilik perusahaan
untuk menjaga kelangsungan bisnis dan mengembangkannya dengan tujuan memperoleh laba
maksimal. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan sangat tergantung pada
kemampuan dan upaya pemilik perusahaan dalam mematuhi standar manajemen perusahaan
seperti pemasaran, produksi, dan keuangan. Pemasaran melibatkan proses mengidentifikasi
dan memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat, dan bisa didefinisikan sebagai "memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan." Menurut (Riyanto, 2012).
Dalam penjelasan resmi dari Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat, disebutkan bahwa
"Pemasaran adalah salah satu bagian dari tugas organisasi dan serangkaian langkah untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, serta memberikan nilai kepada pelanggan, dan juga
mengelola hubungan dengan pelanggan dengan tujuan memberikan keuntungan kepada
organisasi dan pemegang sahamnya (Khotler, 2000)."
Dalam penjelasan (Khotler, 2000) selanjutnya memberikan definisi bahwa, "Manajemen
pemasaran, sebagai bidang yang menggabungkan unsur seni dan ilmu, melibatkan proses
pemilihan pasar sasaran, serta upaya untuk memperoleh, mempertahankan, dan meningkatkan
jumlah pelanggan dengan cara menciptakan, memberikan, dan mengomunikasikan nilai
pelanggan yang superior."
Strategi bauran pemasaran
Marketing mix adalah pendekatan untuk menggabungkan berbagai elemen pemasaran
secara strategis guna mencapai kombinasi terbaik yang menghasilkan kepuasan tertinggi.
(Riantana, 2020).Sedangkan menurut (Kotler & Armstrong, 2012), Bauran pemasaran adalah
instrumen pemasaran yang efektif yang terdiri dari produk, penetapan harga, promosi,
distribusi, dan digunakan secara terpadu untuk mencapai tanggapan yang diharapkan dari pasar
sasaran, dengan tujuan mencapai efektivitas pemasaran, maka dilakukan strategi bauran
pemasaran:
1. Produk
(Longenecker, 2001), mengatakan strategi produk yang krusial melibatkan berbagai
aspek produk, termasuk nama, desain, konten, dan kemasan. Strategi produk merujuk pada
langkah-langkah yang diterapkan oleh elemen produk dan kombinasi pemasaran guna
mencapai tujuan perusahaan.
Strategi produk juga memiliki dampak pada elemen-elemen lain dalam rangkaian
pemasaran, dengan tujuan mendorong penggunaan produk dan memberikan kepuasan kepada
konsumen. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep produk, yang merupakan
pandangan tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan dalam sebuah produk. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pentingnya produk dalam menarik perhatian konsumen
adalah kunci untuk memastikan penerimaan yang baik oleh konsumen terhadap produk yang
ditawarkan.
2. Harga
Menentukan harga merupakan salah satu aspek kunci dalam mengelola bisnis. Saat
menetapkan harga produk, perlu memberikan perhatian khusus karena harga memiliki dampak
signifikan terhadap minat pembeli konsumen terhadap produk tersebut. Perhitungan harga
harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati, sehingga produk yang ditawarkan kepada
konsumen dapat diterima dan laris di pasar.
Penetapan harga dilakukan dengan upaya untuk menjaga harga seefisien mungkin,
dengan tujuan memastikan produk tersebut diminati di pasar sambil tetap memberikan manfaat
yang baik kepada konsumen. Harga memiliki potensi untuk mencerminkan standar kualitas
produk, oleh karena itu, sebagai produsen, sangat penting untuk terus memantau dan menjaga
kualitas produk yang ditawarkan agar dapat bersaing secara efektif di pasar.
3. Promosi
Promosi merupakan salah satu elemen tanda keberhasilan dari suatu program pemasaran
perusahaan. (Media, 2023), mengatakan bahwa promosi adalah semua kegiatan yang
dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar
sasaran, untuk memberikan informasi mengenai keistimewaan, kegunaan dan tentang
keberadaaannya, untuk merubah sikap supaya orang-orang tidak bertindak.
4. Tempat
Penempatan suatu produk pada tempat yang ditentukan, kualitas yang tepat, jumlah yang
tepat, harga yang tepat, dan waktu yang tepat, dibutuhkan saluran distribusi yang tepat.
Kesalahan perusahaan dalam memilih sarana distrubusi akan mengganggu aktivitas arus
barang dari perusahaan ke tangan konsumen. Oleh karena itu, pemilihan sarana distribusi yang
tepat juga akan mendukung pencapaian sasaran penjualan (Raharja & Arifianti, 2013).
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah ketika pelanggan merasa bahwa kebutuhan atau harapannya
telah terpenuhi. Menurut (Tjipno, 2018). Kepuasan pelanggan dapat dijelaskan sebagai
perbandingan antara ekspektasi konsumen dan pengalaman aktual yang mereka alami ketika
menggunakan produk yang disediakan. Ketika konsumen merasa bahwa produk memenuhi
atau bahkan melebihi harapan mereka dalam hal kualitas dan kinerja, maka mereka akan
merasa puas dengan produk tersebut. Sebaliknya, jika produk tidak memenuhi harapan
konsumen dalam hal kualitas atau kinerja, maka konsumen akan merasa tidak puas. Kepuasan
adalah cara konsumen menilai sejauh mana produk memenuhi ekspektasi mereka. Dunia bisnis
terdapat loyalitas pelanggan dan itu menjadi prioritas perusahaan dimana tingkat kepentingan
dan harapan pelanggan serta pelaksanaan ataupun kinerja perusahaan haruslah sesuai.
Kepuasan pelanggan juga berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.
Apabila kita memberikan kualitas layanan yang maksimal dan pelanggan merasa puas, maka
dapat dikatakan kepuasaan pelanggan terhadap layanan ataupun produk yang digunakan sudah
tercapai. Kualitas pelayanan dapat merubah hubungan produk, jasa, proses, sumber daya
manusia serta lingkungan.
Kualitas pelayanan diklasifikasikan menjadi lima perspektif:
1. Transcendental approach, di mana kualitas dianggap sebagai sesuatu yang bisa dirasakan
atau diketahui, tetapi sulit untuk dijelaskan, dirumuskan, atau diukur.
2. Product-based, di mana kualitas memiliki karakteristik yang dapat dihitung dan diukur,
dan perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah elemen yang
dimiliki oleh produk.
3. User-based approach, di mana kualitas tergantung pada penilaian individu, sehingga
produk yang memuaskan konsumen dianggap memiliki kualitas tinggi.
4. Manufacturing-based approach, di mana kualitas ditentukan oleh sejauh mana produk
sesuai dengan aturan tertentu.
5. Valued-based approach, di mana kualitas dilihat dalam konteks nilai dan harga produk,
sehingga produk yang ditawarkan memiliki kualitas tertinggi dalam perbandingan
dengan produk sejenis.
StakeHolder
Stakeholder adalah pihak luar yang terpengaruh oleh tindakan perusahaan. Menurut (Fajri,
2022), stakeholder adalah individu atau kelompok yang dapat dipengaruhi atau mempengaruhi
pencapaian tujuan perusahaan. Stakeholder juga disebut sebagai pemegang kepentingan.
Konsep stakeholder digunakan dalam dunia bisnis, seperti dalam administrasi dan manajemen
bisnis. Stakeholder melibatkan kerjasama berbagai pihak dalam bisnis, seperti pemegang
saham, pelanggan, karyawan, masyarakat umum, dan pemerintah. Keberhasilan suatu proyek
tergantung pada kerjasama stakeholder. Oleh karena itu, keberadaan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada Perusahaan. (Wedley &
Ennew, 2013), mendefinisikan stakeholder sebagai individu atau kelompok yang memiliki
hubungan dengan organisasi dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh organisasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian studi kasus dengan pendekatan
kualitatif eksploratif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mengungkap informasi dan
menemukan hubungan-hubungan baru dalam masalah yang kompleks dan luas. Informasi yang
dikumpulkan dalam jenis penelitian eksploratif ini cenderung fleksibel dan tidak terstruktur
(Mudjiyanto, 2018). Pendekatan kualitatif diharapkan dapat memberikan deskripsi mendalam
tentang observasi yang dilakukan terhadap sebuah perusahaan dari sudut pandang yang
komprehensif (Ibrahim, 2018).
Dalam penelitian ini, dilakukan studi kasus terhadap subjek penelitian tertentu, yaitu
sebuah perusahaan distribusi makanan yang terletak di Batam. Data primer dikumpulkan
melalui wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data melibatkan wawancara
mendalam dengan pihak-pihak kunci yang memiliki interaksi langsung dan pemahaman yang
kuat tentang implementasi CSR dan Green HRM. Narasumber dalam penelitian ini adalah
Supervisor di PT. MEXINDO MITRA PERKASA. Proses analisis data bersifat sistematis dan
dirancang untuk membantu peneliti dalam mencapai kesimpulan. Penelitian ini menggunakan
analisis data interaktif. Menurut (Miles & Sugiyono, 2018).analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan baik selama pengumpulan data maupun setelah selesai pengumpulan data
dalam jangka waktu tertentu. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga
tahap utama: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


PT. Mexindo Mitra Perkasa
PT. Mexindo Mitra Perkasa merupakan distributor yang telah aktif dalam bisnisnya sejak
tahun 2008, makanan yang bergerak di Kota Batam, pertama-tama berlokasi di Batu Ampar,
dan kemudian pada tahun 2014, perusahaan ini memindahkan operasinya ke daerah Batam
Centre. Saat ini, PT. Mexindo Mitra Perkasa berkantor di Komplek Megacipta Sejati, Blok A
No.6-10, Baloi Permai, Batam Centre, Kota Batam. Perusahaan ini berfokus pada distribusi
makanan dengan merek unggulan bernama "Nagos."
Pelanggan dari PT. Mexindo sendiri memiliki pelanggan berupa toko grosir, mini market
dan juga supermarket yang sudah tersebar banyak di Kota Batam dan untuk Produk yang
diperjualkan oleh PT. Mexindo sendiri juga sudah bisa ditemui dihampir setiap toko yang ada
di Kota Batam ini.
Strategi Pemasaran (4P) pada PT. Mexindo Mitra Perkasa
1. Produk & Price
PT. Mexindo Mitra Perkasa memiliki brand yang menjadi ciri khas dari perusahaan
tersebut dengan merk “Nagos”, untuk produk dan harga Nagos sendiri merupakan barang
import dari Malaysia yang awalnya bermerk Nago yang kemudian di ubah menjadi Nagos
dikarenakan mengalami beberapa masalah dengan pemiliki produk Nago dari Malaysia, untuk
produk Nagos sendiri sudah cukup banyak dikenal oleh masyarakat, berikut beberapa produk
dan harganya:
2. Promotion
Promosi yang dilakukan oleh PT. Mexindo Mitra Perkasa sendiri adalah dengan cara
memberikan program terhadap produk produk yang diperjualkan seperti untuk produk Nagos
Susu Kental Manis 1kg yang memiliki harga Rp. 470.000/dus dan dengan program setiap
pembelian Nagos Susu Kental Manis 1kg sebanyak 5dus akan mendapatkan potongan harga
sebesar Rp. 10.000/dus yang bertujuan untuk menarik para customer untuk melakukan
transaksi atau pembelian yang lebih besar.
Selain menerapkan berbagai program pada produk PT. Mexindo Mitra Perkasa juga
melakukan promosi produk melalui Instagram dan juga Whatsapp Status yang bertujuan untuk
memberitahu kepada para customer mengenai produk yang diperjualkan dan menarik perhatian

para customer. PT. Mexindo Mitra Perkasa sendiri juga menerapkan proses promosi secara
langsung dengan melakukan penyewaan rak khusus agar lebih menarik perhatian konsumen
ketika berkunjung, selain itu PT. Mexindo Mitra Perkasa juga menempatkan SPG khusus di
Supermarket besar di Kota Batam seperti Top 100 Group dan JC Group yang bertujuan untuk
melakukan promosi produk yang diperjualkan kepada setiap konsumen yang berkunjung
dengan tujuan agar para konsumen lebih mengetahui produk yang diperjualkan oleh PT.
Mexindo Mitra Perkasa dan juga meningkatkan penjualan produk serta meningkatkan reputasi
produk maupun nama dari perusahaan sendiri.
3. Place
Produk Nagos sendiri sudah bisa ditemui diberbagai toko grosir, mini market, maupun
supermarket di kota Batam, selain di Kota Batam produk Nagos juga sudah mulai dijual
keberbagai tempat di Kepulauan Riau seperti Belakang Padang, Tanjung Pinang, dan yang lain.
Program CSR PT. Mexindo Mitra Perkasa
Program CSR yang diterapkan oleh PT. Mexindo Mitra Perkasa adalah dengan
membagikan sembako kepada orang orang yang kurang mampu dan panti jompo serta panti
asuhan yang sudah dinilai oleh pihak perusahaan dengan memastikan bahwa setiap yang
menerima bantuan benar benar layak, dan juga membangun stan makanan di berbagai tempat
dengan periode tertentu untuk membantu orang orang yang kurang mampu dan juga agar
masyarakat lebih mengetahui dan memahami produk yang diperjualkan serta meningkatkan
reputasi perusahaan.
Berikut beberapa cara Program CSR yang digunakan sebagai strategi:
1. Pemanfaatan CSR: Perusahaan memanfaatkan CSR sebagai alat untuk memperbaiki citra
dan penjualan mereka. Dengan memberikan dukungan finansial kepada kegiatan sosial
yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, perusahaan dapat meningkatkan
kesadaran publik terhadap identitas dan aktivitas mereka, yang pada gilirannya
berdampak positif pada reputasi mereka.
2. Produk: Perusahaan memanfaatkan bahan-bahan yang bersifat ekologis dan aman dalam
produk mereka sebagai wujud dari keterlibatan mereka dalam tanggung jawab sosial.
3. Tenaga Kerja: Perusahaan menyediakan kondisi kerja yang positif dan kompensasi yang
adil bagi para karyawan mereka, yang berperan dalam meningkatkan citra perusahaan
dan menarik minat lebih banyak pelanggan.
4. Kegiatan Sosial untuk Komunitas: Perusahaan memberikan dukungan konkret kepada
komunitas yang memerlukan, seperti penyediaan paket sembako bagi warga sekitar
Batam. Tindakan ini dapat berdampak positif pada citra perusahaan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat akan keterlibatan perusahaan dalam kegiatan tersebut.
Diperlukan kesadaran bahwa penggunaan CSR seharusnya tidak hanya menjadi strategi
promosi semata, tetapi sebagai wujud komitmen yang tulus terhadap tanggung jawab sosial.
Saat dilaksanakan dengan benar, CSR dapat berkontribusi pada peningkatan reputasi
perusahaan dan menarik perhatian lebih banyak pelanggan yang peduli terhadap masalah sosial
dan lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial yang bisa menciptakan kritik dalam
kegiatan bisnis
1. Harga produk, ketika harga produk yang diperjualkan memiliki yang tidak terlalu
terjangkau atau rentan tinggi dibandingkan dengan produk pesaing tentu saja hal ini akan
menciptakan kritik konsumen dikarenakan produk pesaing lain bisa saja memiliki harga
yang lebih terjangkau sehingga konsumen akan beralih ke pesaing.
2. Kualitas produk, jika kualitas produk yang sudah dijanjikan mengalami kerusakan atau
cacat, maka tentu saja akan menimbulkan kritik dari konsumen, dan juga bisa
meningkatkan rasa kecewa dari konsumen karena produk yang diperjualkan tidak sesuai
dengan apa yang sudah dijanjikan.
3. Pelayanan, dengan pelayanan yang kurang baik dalam penyelesaian masalah yang
dihadapi konsumen akan menimbulkan kritik dari para konsumen dikarenakan dengan
pelayanan yang buruk akan menimbulkan rasa tidak suka dari konsumen terhadap
pebisnis yang akan menyebabkan rusaknya reputasi pebisnis dan berukurangnya
konsumen serta pihak yang bekerja sama dengan pebisnis.
4. Promo yang tidak sesuai, ketika melakukan promosi produk yang diperjualkan, pebisnis
harus bisa memastikan bahwa produk yang dipromosikan benar benar memiliki kualitas
yang sesuai dengan isi promo, ketika produk tidak memiliki kualitas yang sama dengan
apa yang dipromosikan akan meningkatkan kritik dari konsumen yang menyebabkan
efek dari promo yang dilakukan malah akan semakin merusak reputasi produk yang
diperjualkan.
PT. Mexindo Mitra Perkasa mengambil beberapa langkah untuk mengatasi faktor yang
mempengaruhi lingkungan sosial dan dapat menciptakan kritik dalam kegiatan bisnis.
Langkah-langkah tersebut meliputi responsif dan transparan, mengidentifikasi faktor penentu
kesuksesan, mengevaluasi strategi bisnis secara berkala, dan mengelola risiko. Dengan
responsif dan transparan, perusahaan dapat bertindak cepat dan mencegah dampak yang lebih
parah pada perusahaan. Dengan mengidentifikasi faktor penentu kesuksesan, perusahaan dapat
memastikan bahwa mereka tidak melewatkan faktor penting saat merencanakan periode
mendatang. Dengan mengevaluasi strategi bisnis secara berkala, perusahaan dapat
mengevaluasi manajemen keseluruhan dan menentukan kesehatan dan status perusahaan.
Dengan mengelola risiko, perusahaan dapat meminimalkan risiko bisnis. Dengan mengambil
langkah-langkah ini, perusahaan dapat mengatasi faktor yang mempengaruhi lingkungan sosial
dan dapat menciptakan kritik dalam kegiatan bisnis
Penerapan Green Human Resource Management PT. Mexindo Mitra Perkasa
PT. Mexindo Mitra Perkasa sudah mulai menerapkan Green Human Resource
Management dengan membuat peraturan secara tertulis serta menyediakan tong sampah
diberbagai tempat agar lingkungan perusahaan bisa lebih terjaga, hanya saja menurut hasil
survey dan observasi penerapan GHRM di PT. Mexindo Mitra Perkasa, masih belum maksimal
dikarenakan sekarang ini PT. Mexindo Mitra Perkasa masih belum menerapkan pembuangan
sampah berdasarkan kategori sampah, melainkan hanya menyediakan tong sampah biasa saja
dengan semua sampah dibuang ditempat yang sama, dan juga kurangnya pelatihan yang
dilakukan diperusahaan untuk meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya
lingkungan, perusahaan sebaiknya lebih banyak menerapkan pelatihan mengenai GHRM
terhadap karyawan karyawan dan juga harus sudah mulai menyediakan tong sampah
berdasarkan jenis sampah agar sampah tersebut bisa dipergunakan lebih baik dengan
melakukan daur ulang terhadap sampah yang sudah tidak digunakan lagi.
PT. Mexindo Mitra Perkasa juga mengharuskan karyawannya untuk Paperless office atau
kantor bebas kertas adalah lingkungan kerja yang menggunakan kertas dengan sangat minim
dan beralih ke dokumen digital. Proses peralihan dari kertas fisik ke file elektronik dikenal
sebagai digitalisasi. Beberapa manfaat dari paperless office adalah menghemat waktu mencari
dokumen, mengurangi biaya untuk kertas, tinta, printer, ruangan, serta waktu kerja karyawan,
transfer informasi lebih mudah, dan ramah lingkungan. Penggunaan paperless office dapat
membantu perusahaan mengurangi penggunaan kertas dan dampak buruk terhadap lingkungan.
Selain itu, perusahaan juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan program
CSR digital yang dapat membantu perusahaan dalam berkontribusi pada masyarakat dan
lingkungan.
Program CSR yang sudah diterapkan dan cara perusahaan menghadapi kritik terhadap
kegiatan bisnis
Program CSR yang sudah diterapkan oleh PT. Mexindo Mitra Perkasa adalah dengan
membuat program setiap beberapa periode untuk pembagian sembako kepada orang orang
yang kurang mampu dan serta beberapa panti jompo dan panti asuhan yang tentunya sudah di
nilai oleh pihak perusahaan, selain itu PT. Mexindo Mitra Perkasa juga sering melakukan
kegiatan pendirian stan makan di beberapa daerah dengan periode tertentu untuk memberikan
makan gratis kepada pihak pihak yang kurang mampu maupun mengalami kesusahan dalam
ekonomi, dengan tujuan untuk membantu pihak pihak yang memerlukan bantu dan juga bisa
menjadi acuan sekaligus sarana agar lebih banyak orang lebih mengetahui produk produk yang
diperjualkan oleh PT. Mexindo Mitra Perkasa serta meningkatkan reputasi perusahaan di
kalangan para konsumen.
PT. Mexindo Mitra Perkasa juga menerapkan program csr untuk keselamatan kerja
karyawan yang bergerak dilapangan dengan menyediakan dan pembuatan bpjs untuk setiap
karyawan yang bekerja di perusahaan yang dimana biaya bpjs kemudian akan dipotong melalui
gaji karyawan tersebut
5 key question stakeholder management PT. Mexindo Mitra Perkasa
1. Stakeholder utama: Pak Jason selaku Stakeholder utama di PT. Mexindo Mitra Perkasa
merupakan abang kandung dari PT. SKS, yang dimana mereka berdiskusi untuk
membuka sebuah PT baru yang akhirnya dinamai PT. Mexindo Mitra Perkasa, dengan
adanya bantuan dari PT. SKS, PT. Mexindo Mitra Perkasa bisa terus berkembang hingga
sekarang menjadi salah satu distributor yang besar dan dikenal oleh banyak orang.
2. Kepentingan dan keprihatinan: Memegang posisi sebagai pemilik utama dari perusahaan,
beliau merupakan orang memberikan modal dan juga orang memberikan ide terhadap
bisnis yang dijalankan ini, dengan hasil dari kerja keras yang dilakukan oleh beliau dan
juga timnya, hingga saat ini perusahaan terus mengalami perkembangan dari tahun ke
tahun, selama proses tersebut perusahaan terus menambah produk produk yang
diperjualkan dan juga menjaga hubungan baik dengan berbagai supermarket besar seperti
Top 100 Group, JC Group, dan juga GOGO Group.
3. Cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka: Pak Jason terkenal sebagai orang yang
sangat rendah hati dan selalu menerima orang yang ingin berdiskusi dengannya, di
perusahaan sendiri juga selalu mengutamakan rasa kekeluargaan, beliau juga sering
mengunjungi perusahaan untuk melihat dan juga memberikan saran dan juga masukan
terhadap semua karyawan perusahaan, beliau juga mengizinkan setiap karyawan yang
mengalami kendala dalam pekerjaan untuk menghubungi beliau baik di jam kerja
maupun diluar jam kerja.
4. Tingkat dan dampak pengaruh dari mereka: Pengaruh dari pak Jason sendiri dalam
perusahaan bisa dibilang cukup besar dikarenakan untuk setiap keputusan promosi
maupun penjualan produk yang baru harus disetujui oleh beliau terlebih dahulu, tetapi
untuk pemberitahuan mengenai produk baru dan juga promosi yang akan dilakukan
biasanya disampaikan oleh Pak Hindra selaku General Manager di perusahaan, pak
Hindra merupakan orang yang sangat berpengaruh di perusahaan selain dari pak Jason
dikarenakan untuk setiap keputusan yang ditentukan dalam perusahaan biasanya
merupakan hasil diskusi dari pak Jason dan pak Hindra baru kemudian disampaikan
kepada setiap karyawan perusahaan.
5. Bagaimana mengelola ketegangan dan konflik antar stakeholder: Dalam sebuah
perusahaan tentu akan terjadi konflik antar stakeholder, untuk menghindari terjadinya
konflik stakeholder yang tidak diinginkan maka PT. Mexindo Mitra Perkasa harus bisa
menerapkan beberapa strategi terkait komunikasi antar stakeholder, dengan adanya
komunikasi yang baik dan juga transparansi dalam setiap komunikasi yang dilakukan
tentunya akan mengurangi konflik yang akan terjadi, berikut beberapa strategi
komunikasi yang bisa diterapkan oleh perusahaan.
1. Melibatkan semua stakeholder untuk berdiskusi untuk setiap keputusan penting
untuk perusahaan.
2. Membuat informasi yang ingin disampaikan secara detail dan transparan agar tidak
terjadi kesalah pahaman antar stakeholder.
3. Menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh setiap orang
agar tidak terjadi kesalah pahaman antar stakeholder.

KESIMPULAN
PT. Mexindo Mitra Perkasa adalah salah satu distributor makanan di Kota Batam yang
sudah besar dan sudah banyak dikenal oleh orang di Batam. PT. Mexindo Mitra Perkasa
semakin dikenal oleh masyarakat Kota Batam dengan produk yang menjadi ciri khasnya yaitu
produk “Nagos” yang dimana sudah sangat banyak digunakan oleh masyarakat Kota Batam
dengan kualitas yang bisa terbilang sudah terjamin dan harga yang bisa dijangkau oleh
masyarakat Kota Batam. Hal tersebut bisa dilihat dengan produk Nagos yang sudah tersebar
dan hampir bisa ditemui di toko grosir, mini market, dan supermarket di Kota Batam.
PT. Mexindo Mitra Perkasa sendiri sudah menerapkan program CSR yang berupa
pemberian bantuan sembako kepada pihak yang memerlukan dan pendirian stan makan
diberbagai daerah dengan kondisi ekonomi rendah di Kota Batam untuk membantu masyarakat
Kota Batam dengan lebih baik. Perusahaan juga terus melakukan hal tersebut dengan tujuan
untuk lebih membantu kondisi ekonomi Kota Batam agar bisa terus meningkat, dengan adanya
program CSR yang diterapkan pada perusahaan sudah banyak organisasi seperti panti asuhan
dan panti jompo yang mengalami kendala dalam pembiayaan makanan pokok yang dibantu
agar lebih bisa menunjang makanan anggota yang bergabung di organisasi tersebut dengan
kualitas yang terjamin.
Dengan adanya program Green Human Resource Management yang baik tentu akan
lebih meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di kalangan masyarakat. Untuk program
Green Human Resource Management sendiri harus lebih diperhatikan oleh PT. Mexindo Mitra
Perkasa dikarenakan sebagai salah satu distributor makanan yang besar dan dikenal oleh
banyak orang di Kota Batam tentunya akan ada produk yang mengalami kerusakan yang
dimana perusahaan harus lebih memperhatikan dan mengembangkan sistem pemusnahan
produk yang mengalami kerusakan agar tidak mencemari lingkungan masyarakat Kota Batam
ini. Dikarenakan penerapan program Green Human Resource Management yang kurang
maksimal maka kebanyakan masyarakat lebih mengenal produk yang diperjualkan
dibandingkan nama perusahaan. Perusahaan seharusnya sudah harus membuat sebuah tim yang
bertujuan untuk pengembangan program Green Human Resource Management perusahaan
agar lebih bisa memberikan efek dan membantu masyarakat Kota Batam.
DAFTAR PUSTAKA
Currás-Pérez, R., Dolz-Dolz, C., Miquel-Romero, M. J., & Sánchez-García, I. (2018). How
social, environmental, and economic CSR affects consumer-perceived value: Does
perceived consumer effectiveness make a difference? Corporate Social Responsibility
and Environmental Management, 25(5), 733–747. https://doi.org/10.1002/csr.1490
Fajri, D. L. (2022). Mengenal Konsep Stakeholder, Pengertian dan Jenis-jenisnya.
https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/62b98144ec32f/mengenal-konsep-stakeholder-
pengertian-dan-jenis-jenisnya
Hasan, H. (2022). Green Human Resources Management Untuk Keberlanjutan Perusahaan
Pada Industri Penerbangan. Jurnal Transportasi, Logistik, Dan Aviasi, 2(1), 10–16.
https://doi.org/10.52909/jtla.v2i1.91
Ibrahim. (2018). Pendekatan Penelitian.
http://repository.upi.edu/89403/4/S_PGSD_1904270_Chapter3.pdf
Kang, K. H., Lee, S., & Yoo, C. (2016). The effect of national culture on corporate social
responsibility in the hospitality industry.
https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/IJCHM-08-2014-0415/full/html
Khotler, P. (2000). BAB II Strategi Pemasaran. 19–52.
Kotler, & Armstrong. (2012). BAB II Pengertian Pemasaran.
http://eprints.dinus.ac.id/22723/11/bab2_19675.pdf
Lever, J., & Evans, A. (2017). Corporate Social Responsibility and Farm Animal Welfare:
Towards Sustainable Development in the Food Industry? CSR, Sustainability, Ethics and
Governance, 205–222. https://doi.org/10.1007/978-3-319-43536-7_10
Littlewood, D. (2014). “Cursed” Communities? Corporate Social Responsibility (CSR),
Company Towns and the Mining Industry in Namibia. Journal of Business Ethics,
120(1), 39–63. https://doi.org/10.1007/s10551-013-1649-7
Longenecker, J. G. (2001). Strategi Pemasaran.
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3622/3/102411073_Bab2.pdf
Loosemore, M., & Lim, B. T. H. (2018). Mapping corporate social responsibility strategies in
the construction and engineering industry. Construction Management and Economics,
36(2), 67–82. https://doi.org/10.1080/01446193.2017.1326616
Lu, J., Ren, L., Zhang, C., Rong, D., Ahmed, R. R., & Streimikis, J. (2020). Modified
Carroll’s pyramid of corporate social responsibility to enhance organizational
performance of SMEs industry. Journal of Cleaner Production, 271, 122456.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.122456
Media, A. (2023). Indikator Promosi. https://creatormedia.my.id/indikator-promosi-menurut-
tjiptono-2008/
Miles, & Sugiyono. (2018). Strategi Penelitian. http://repository.stei.ac.id/2172/4/BAB
III.pdf
Mudjiyanto, B. (2018). Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi. Jurnal Studi Komunikasi
Dan Media, 22(1), 65. https://doi.org/10.31445/jskm.2018.220105
Pondrinal, M. (2021). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Keuangan Di Perusahaan Yang Go Public. Jurnal Ekobistek, 8(1), 51–
59. https://doi.org/10.35134/ekobistek.v8i1.33
Pramudita, E. J., & Gunawan, A. W. (2023). Pengaruh Green Human Resource Management,
Green Human Capital Dan Green Innovation Terhadap Environmental Performance
Melalui Green Human Capital Dan Green Innovation Pada Pt Mitrakarya Cipta
Gemilang. Glosains: Jurnal Sains Global Indonesia, 4(1), 21–40.
https://doi.org/10.36418/glosains.v4i1.385
Raharja, S. J., & Arifianti, R. (2013). ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI HYPERMARKET
DI KOTA BANDUNG. https://core.ac.uk/download/pdf/295384534.pdf
Riantana, A. (2020). Marketing Mix. https://portal-uang.com/marketing/mix/
Riyanto, M. N. (2012). Bab II Landasan Teori Pemasaran. 1–23.
Salehzadeh, R., Pool, J. K., & Najafabadi, A. H. J. (2018). Mapping corporate social
responsibility strategies in the construction and engineering industry. Journal of Islamic
Accounting and Business Research., 1–33.
Sugianto, & Soediantono, D. (2022). Literature Review of ISO 26000 Corporate Social
Responsibility (CSR) and Implementation Recommendations to the Defense Industries.
Journal of Industrial Engineering & Management Research, 3(2), 2722–8878.
http://www.jiemar.org
Tjipno. (2018). Kualitas. https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/253188/File_10-
Bab-II-Landasan-Teori.pdf
Wedley, & Ennew. (2013). Teori Stakeholder Menurut Para Ahli.
https://www.menurut.id/teori-stakeholder-menurut-para-ahli

LINK TURNITIN:
https://drive.google.com/file/d/1hIn49T2ytq3k5x2GJBJaYs1_r4B8nAXw/view?usp=sharing
LINK VIDEO:
https://youtu.be/7VnyjVsLWfg?si=C_D0dA9irNnD11LW

Anda mungkin juga menyukai