ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan strategi pemasaran 4P, program CSR
dan GHRM serta manajemen stakeholder pada PT Panasonic Industrial Devices Batam.
Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara dan
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Panasonic Industrial Devices Batam telah
menerapkan strategi 4P dengan baik melalui produk elektronik berkualitas tinggi, penetapan
harga fleksibel, distribusi ekspor dan promosi di pameran dagang internasional. Perusahaan
juga aktif melaksanakan program CSR terkait pendidikan, bantuan sosial dan pemberdayaan
masyarakat lokal. Praktik GHRM dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan lingkungan,
rekrutmen, insentif dan keterlibatan karyawan dalam kegiatan ramah lingkungan. Dalam
mengelola stakeholder, perusahaan perlu membangun komunikasi dua arah, responsif
terhadap masukan, melibatkan dalam pengambilan keputusan, memberikan insentif dan
konsisten memenuhi komitmen. Secara keseluruhan, strategi pemasaran, CSR, GHRM dan
manajemen stakeholder PT Panasonic Industrial Devices Batam telah diimplementasikan
dengan baik.
Keywords: Strategi Pemasaran 4P, CSR, GHRM, Stakeholder Management
LATAR BELAKANG
Isu mengenai keberlanjutan lingkungan menjadi perhatian yang semakin penting bagi
dunia usaha. Berbagai indikator menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan di Indonesia
terus meningkat setiap tahunnya. Data KLHK tahun 2021 menyebutkan luas lahan kritis di
Indonesia mencapai 29,1 juta hektare dan jumlah sampah plastik yang dihasilkan mencapai
9,86 juta ton per tahun. Selain itu, emisi gas rumah kaca di Indonesia juga terus meningkat
hingga mencapai 2,067 Giga Ton CO2 pada 2020 (Katadata, 2022). Kondisi tersebut
mendorong kesadaran baru bagi perusahaan untuk tidak hanya berorientasi profit, namun juga
harus ikut bertanggung jawab dalam pelestarian lingkungan. Salah satu pendekatan yang
dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menerapkan konsep corporate social
responsibility (CSR). CSR merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi
positif serta mengurangi dampak negatif operasinya terhadap masyarakat dan lingkungan
(Rahman, 2019).
Di sisi lain, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) juga perlu diarahkan untuk
mendukung upaya pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah dengan menerapkan green
human resource management (GHRM), yaitu integrasi antara pengelolaan SDM dan
pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk mendorong perilaku ramah lingkungan di
kalangan karyawan (Suci, 2017). PT Panasonic Industrial Devices Batam merupakan
perusahaan elektronik yang berdiri sejak 1995 dan berlokasi di Batam, Kepulauan Riau.
Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Panasonic Corporation Japan yang bergerak
di bidang manufaktur komponen elektronik seperti PCB, baterai lithium, dan modul optik.
Dengan lebih dari dua dekade pengalaman, perusahaan ini mempekerjakan ribuan karyawan
lokal dan memiliki reputasi sebagai salah satu produsen komponen elektronik berkualitas
tinggi di Asia Tenggara. Pabrik di Batam difokuskan pada produksi massal dengan teknologi
canggih, menjamin efisiensi dan kualitas produk yang konsisten.
Sebagai bagian dari perusahaan multinasional, PT Panasonic Industrial Devices Batam
memahami pentingnya adaptasi terhadap tren dan permintaan pasar. Dalam beberapa tahun
terakhir, terdapat peningkatan kesadaran konsumen terhadap isu keberlanjutan dan
lingkungan, yang tercermin dalam aktivitas pelanggan di berbagai platform sosial media dan
marketplace. Melalui analisis data, ditemukan bahwa konsumen semakin sering menanyakan
tentang aspek keberlanjutan produk, seperti bahan baku yang digunakan, proses manufaktur
ramah lingkungan, dan upaya daur ulang. Di berbagai platform media sosial seperti Twitter,
Instagram, dan Facebook, terdapat komentar dan diskusi dari konsumen yang mencari produk
yang tidak hanya berkualitas tetapi juga ramah lingkungan. Sementara itu, di marketplace
seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada, ulasan produk sering kali mencantumkan aspek-
aspek seperti "eco-friendly", "sustainable", atau "green". Ini menunjukkan pentingnya bagi
PT Panasonic Industrial Devices Batam untuk tidak hanya menjaga kualitas produk, namun
juga memastikan bahwa aspek keberlanjutan menjadi bagian integral dari strategi bisnis
mereka.
Selain itu, berbagai influencer dan blogger dengan jumlah pengikut yang besar sering
kali menyoroti produk dan merek yang memiliki komitmen kuat terhadap lingkungan.
Dengan potensi jangkauan yang luas, ulasan dan rekomendasi dari tokoh-tokoh ini memiliki
dampak besar terhadap keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, memiliki strategi
CSR yang kuat dan keterlibatan aktif dalam GHRM bukan hanya menjadi kebutuhan etika,
tetapi juga strategis bagi PT Panasonic Industrial Devices Batam untuk mempertahankan dan
meningkatkan reputasi serta pangsa pasarnya di era digital ini.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Strategi Pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)
Strategi pemasaran 4P (product, price, place, promotion) pertama kali diperkenalkan
oleh Philip Kotler pada tahun 1960-an dan menjadi fondasi utama dalam konsep pemasaran
modern (Kotler & Lee, 2005) 4P memandang bahwa dalam memasarkan produk atau jasa,
perusahaan perlu merancang dan mengoordinasikan 4 elemen kunci yaitu product (produk),
price (harga), place (distribusi), dan promotion (promosi).
1.1. Product (produk)
Merujuk pada barang, jasa atau ide yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam mendesain produk, perusahaan perlu
mempertimbangkan manfaat inti, fitur, kualitas, merek, kemasan, layanan pelengkap dan
atribut lainnya agar dapat menarik minat konsumen sasaran (Kotler & Lee, 2005).Produk yang
sukses umumnya memiliki keunggulan dibanding produk pesaing dalam hal harga, kualitas,
desain, reputasi merek atau aspek diferensiasi lainnya. Produk juga perlu disesuaikan dengan
perkembangan selera dan preferensi konsumen.
1.2. Price (harga)
Merujuk jumlah nilai (uang atau bentuk lain) yang ditukarkan konsumen untuk
mendapatkan sebuah produk. Penetapan harga mempengaruhi posisi produk dan permintaan
pasar. Dalam menentukan harga, perusahaan perlu mempertimbangkan biaya produksi, harga
pesaing, elastisitas permintaan, saluran distribusi, regulasi pemerintah, serta faktor nilai yang
dipersepsikan konsumen. Strategi penetapan harga mencakup penetapan harga tinggi untuk
memposisikan produk premium, penetapan harga rendah untuk penetrasi pasar, penetapan
harga promosi, penetapan harga psikologis, penetapan harga dinamis, dan lainnya
(Hasil et al., 2019)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk
memperoleh pemahaman mendalam mengenai topik penelitian. Penelitian dilakukan di PT.
Panasonic Industrial Devices Batam dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut
merupakan salah satu perusahaan elektronik multinasional yang telah lama beroperasi di
Indonesia dan memiliki praktik CSR dan GHRM yang matang.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan pihak manajemen dan
karyawan. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi terkait perencanaan,
implementasi, tantangan dan hasil praktik CSR dan GHRM di perusahaan. Informan kunci
yang diwawancarai antara lain: Manajer CSR, Manajer SDM, Kepala Divisi HSE, dan
perwakilan karyawan. Observasi juga dilakukan untuk mengamati aktivitas CSR dan
implementasi GHRM terkait topik penelitian untuk memperoleh data observasi.
Strategi 4P
KESIMPULAN
PT Panasonic Industrial Devices Batam telah menerapkan strategi pemasaran 4P
dengan baik. Produk-produk elektronik berkualitas tinggi dihasilkan dengan menggunakan
teknologi mutakhir. Penetapan harga bersifat fleksibel berdasarkan negosiasi kontrak
pelanggan dan pemberian potongan harga untuk pembelian dalam jumlah besar. Distribusi
dilakukan melalui jalur ekspor dan didukung jaringan kantor cabang perwakilan di beberapa
negara. Promosi produk memanfaatkan pameran perdagangan internasional dan kerja sama
promosi dengan perusahaan teknologi Jepang lainnya.
Dalam hal tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Panasonic Industrial Devices
Batam aktif melaksanakan program CSR yang berfokus pada bidang pendidikan, bantuan
sosial, dan pemberdayaan komunitas lokal. Beberapa contoh implementasinya adalah
memberikan pelatihan untuk siswa SMK, menyumbangkan paket sembako, serta menjalin
kerja sama dengan perguruan tinggi melalui program beasiswa dan magang. Sementara itu,
praktik GHRM juga rutin dilakukan melalui berbagai pelatihan dan pendidikan lingkungan,
rekrutmen dengan pertimbangan aspek kepedulian lingkungan, pemberian insentif terkait
inovasi ramah lingkungan, serta keterlibatan karyawan dalam kegiatan sukarela yang
bermanfaat bagi lingkungan.
Dalam menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan atau stakeholder, PT
Panasonic Industrial Devices Batam perlu memperhatikan berbagai faktor yang berpotensi
memicu kritik, seperti masalah lingkungan akibat operasional pabrik, ketidaksesuaian dengan
norma sosial, dampak terhadap komunitas lokal, hingga praktik ketenagakerjaan. Oleh karena
itu, penerapan strategi stakeholder engagement yang efektif melalui komunikasi dua arah,
responsif terhadap masukan, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, pemberian insentif,
serta konsistensi dalam memenuhi komitmen kepada para stakeholder menjadi krusial bagi
PT Panasonic Industrial Devices Batam.
DAFTAR PUSTAKA
Andrilla, R. (2014). Penerapan Stakeholder Relationship Management Plus (Srm+) Dalam Pengelolaan
Community Development Di Area Operasional Total E&P Indonesia. 2(3), 333–346.
Donaldson, T., & Preston, L. E. (1995). The Stakeholder Theory of the Corporation:
Concepts, Evidence, and Implications. In Source: The Academy of Management Review (Vol.
20, Issue 1). https://www.jstor.org/stable/258887
Dwi Landari, F., & Isnaini, Z. (2023). Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility
(Csr) Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. 12(07), 1357–1368.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/
Hasil, J., Dan, P., Ilmiah, K., Mas’ari, A., Hamdy, M. I., Safira, M. D., Studi, P., Industri, T.,
Sains, F., Teknologi, D., Sultan, U., Kasim, S., Jl, R. H., & Soebrantas, K. M. (2019). Analisa
Strategi Marketing Mix Menggunakan Konsep 4p (Price, Product, Place, Promotion) Pada Pt.
Haluan Riau. In Jurnal Teknik Industri (Vol. 5, Issue 2).
Kotler, P., & Lee, N. (2005). Corporate Social Responsibility Doing the Most Good for Your
Company and Your Cause.
Malik, S. Y., Mughal, Y. H., Azam, T., Cao, Y., Wan, Z., Zhu, H., & Thurasamy, R. (2021).
Corporate social responsibility, green human resources management, and sustainable
performance: is organizational citizenship behavior towards environment the missing link?
Sustainability (Switzerland), 13(3), 1–24. https://doi.org/10.3390/su13031044
Marnelly, T. R. (2012). Corporate Social Responsibility (CSR): Tinjauan Teori dan Praktek
di Indonesia.
Maulana Yusuf, Y., Aji Prastyo, D., Khaerunnisa, L., & Tri Raharjo, S. (2019). Implementasi
Program Corporate Social Responsibility Oleh Perusahaan Unicorn Di Indonesia.
https://tekno.kompas.com/read/2019/10/07
McWilliams, A., & Siegel, D. (2001). Corporate social responsibility: A theory of the firm
perspective. In Academy of Management Review (Vol. 26, Issue 1, pp. 117–127). Academy of
Management. https://doi.org/10.5465/AMR.2001.4011987
Parmar R Edward Freeman Jeffrey S Harrison, B. L., & Edward, R. (2010). Stakeholder
Theory: The State of the Art. https://scholarship.richmond.edu/management-faculty-
publications
Ramachandran, R. (2020). Theories of Stakeholder Management. SSRN Electronic Journal.
https://doi.org/10.2139/ssrn.3535087
Renwick, D. W. S., Redman, T., & Maguire, S. (2013). Green Human Resource Management:
A Review and Research Agenda*. International Journal of Management Reviews, 15(1), 1–
14. https://doi.org/10.1111/j.1468-2370.2011.00328.x
Safroni, I., Agus, R., Lili, A. W., & Santo, D. (2020). Green Human Resources Management
Mendukung Kinerja Lingkungan Industri Perhotelan. In Human Resources Management
Mendukung…| (Vol. 457).
Sri Ardani, N. K., & Mahyuni, L. P. (2020). Penerapan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Manfaatnya Bagi Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis, 17(1), 12.
https://doi.org/10.38043/jmb.v17i1.2339
Usman, H., & Ekonomi dan Bisnis, F. (2023). Implementasi Corporate Social Responsibility
(Csr) Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Di Mata Masyarakat Pada Pt Pratomo Putra
Teknik Palopo.
Wahyuni, L., & Cheisviyanny, C. (2023). Analisis Praktik Corporate Social Responsibility
(CSR) Saat Pandemi Covid-19 pada Perusahaan Farmasi. JURNAL EKSPLORASI
AKUNTANSI, 5(3), 1065–1083. https://doi.org/10.24036/jea.v5i3.794
Wijonarko, G. (2023). Peran Green Human Resource Management (GHRM) Dan Kepuasan
Kerja Dalammempengaruhi Kinerja Karyawan Di Masa Pandemi Covid-19.