Turnitin UTS Metpen
Turnitin UTS Metpen
Saidah Dulfi
2141062.saidah@uib.edu, evi.silvana@uib.edu
Abstrak
Bab I
Pendahuluan
Indonesia sudah mengadopsi praktik praktik ramah lingkungan terutama pada sektor layanan
manufaktur di Indonesia seperti perekrutan ramah lingkungan, pelatihan ramah lingkungan,
dan kompensasi ramah lingkungan (Danilwan et al., 2020). Sebelumnya belum ada
diadopsinya program hijau tersebut, tetapi sekarang sudah diterapkannya juga perilaku
program hijau tersebut melalui perilaku kewarganegaraan perusahaan. Program hijau tersebut
disebabkan oleh kegiatan manufaktur yang mengakibatkan terhadap lingkungan sehingga
banyak stakeholder yang prihatin terhadap lingkungan (Choi et al., 2018). Selain itu, program
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
Tercatat bahwa manufaktur di Batam masih sedikit yang menerapkan program GRHM.
Namun, manufaktur batam yang sudah menerapkan program ini berupaya untuk
menanamkannya pada semua Sumber Daya Manusia perusahaannya agar menjadi budaya
perusahaan. Perekrutan ramah lingkungan menarik calon karyawan untuk bekerja pada
perusahaan. Pelatihan ramah lingkungan berarti penanaman pemikiran dan kebiasaan ramah
lingkungan untuk pengembangan perusahaan secara keberlanjutan. Manajemen dan
kompensasi ramah lingkungan menggunakan standar ramah lingkungan pada umumnya
untuk kemajuan kinerja lingkungan perusahaannya. Oleh karena itu, program Green Human
Resource Management (GHRM) sangat berpengaruh pada kinerja karyawan, perusahaan, dan
lingkungan.
Dalam mencapai kinerja lingkungan, Perusahaan harus menggunakan strategi GHRM karena
dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dengan
penerapan praktik GHRM. Penilaian dampak praktik GHRM dan dukungan perusahaan
mengenai ramah lingkungan pada individu perusahaan mempengaruhi pekerjaan ramah
lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan, komitmen manajemen terhadap GHRM.
Pandangan karyawan mengenai dukungan perusahaan kepada GHRM sangat dipengaruhi
oleh Green Human Resource Management. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian
terhadap masyarakat dan PT serta Hotel di Batam untuk meneliti GHRM yang mempengaruhi
kinerja lingkungan perusahaan melalui praktik Organization Citizenship Behavior (OCB).
Berdasarkan penelitian Bon, penerapan praktik ramah lingkungan perlu dijadikan visi karena
menjadi langkah awal peningkatan semua kinerja terkait perusahaan dan nilai perusahaan
(Bon et al., 2018). Masih banyak perusahaan yang kurang menerapkan program GHRM
sehingga kurang tercapainya kinerja ramah lingkungan dan kelestarian lingkungan yang
hijau. Tujuan dari artikel ini, yaitu:
Bab II
Kajian Literatur
Polusi dan limbah yang ada di sekitar lingkungan kita menjadi masalah besar karena dapat
membahayakan makhluk hidup di bumi. Oleh karena itu, sekarang sudah mulai diterapkan
pelestarian lingkungan salah satu upayanya, yaitu menggunakan praktik Green Human
Resource Management. GHRM bertujuan untuk mengakuisisi, merekrut, menyeleksi,
melatih, mengevaluasi karyawan perusahaan, dan membuat sumber daya manusia beradaptasi
dengan target lingkungan agar mencapai tujuan perusahaaan (Moawed et al., 2020). GHRM
bertujuan untuk menambah dampak positif kepada lingkungan dan mengurangi dampak
negatif (Bazrkar & Moshiripour, 2021). GHRM dan Environmental Performance (EP)
memiliki hubungan yang signifikan sehingga GHRM mempengaruhi pencapaian kinerja
lingkungan yang positif dan pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan perusahaan.
Perusahaan perlu berkompetisi dengan saingannya untuk terus bertahan di pasarnya. Oleh
karena itu, perlu ditekankan pada sikap sukarela perilaku karyawan untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan. Perilaku sukarela karyawan tersebut disebut sebagai perilaku
kewarganegaraan organisasi (Yu et al., 2021). Perilaku kewarganegaraan organisasi mengacu
kepada perilaku apa saja yang harus dilakukan dan bercirikan perilaku berdasarkan kebijakan
karyawan perusahaan tersebut. Perilaku kewarganegaraan perusahaan menginduksi tiga
perilaku utama, seperti mengambil alih, membantu, dan perilaku kreatif. Membantu berarti
mendukung pekerjaan rekan kerjanya dan berbagi. mengambil alih berarti mengejar inovasi,
dan berperilaku kreatif maksudnya adalah menyumbangkan ide kreatif terkait pengembangan
perusahaan. Pentingnya OCB dalam peningkatan kinerja perusahaan, efisiensi, dan
produktivitas untuk sebagai bukti bahwa lingkungan perusahaan dapat dipengaruhi oleh
perilaku kewarganegaraan perusahaan karyawan. Oleh karena itu, OCB sangat berperan
sebagai penghubung GHRM dan Environmental Performance (EP) (Anwar et al., 2020).
Perusahaan memperhatikan lingkungan untuk keuntungan lebih dalam jangka panjang. Target
kinerja lingkungan sederajat dengan target kinerja sosial dan target kinerja ekonomi.
Perusahaan menginginkan situasi win-win dengan menerapkan komponen tersebut untuk
keberlanjutan perusahaan. Dalam literatur, nilai dari kinerja lingkungan berdasarkan
minimalnya penggunaan bahan berbahaya, mitigasi risiko lingkungan, dan penurunan emisi
karbondioksida (CO2) (Iqbal et al., 2019) dan pelaporan kepatuhan lingkungan.
Pengembangan sumber daya manusia dan pelatihan organisasi bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan standar industri 4.0 (Jayabalan et al.,
2020). Pentingnya menonjolkan pengembangan dan pelatihan dalam mengajarkan teknologi
ramah lingkungan dan pelestarian lingkungan. Pelatihan karyawan mengenai pelestarian
lingkungan ini mengajarkan mereka untuk berperilaku ramah lingkungan secara sukarela.
Selain itu, program ini membantu penyampaian pengetahuan, tren dan keterampilan ramah
lingkungan kepada karyawan sehingga mampu mengenali permasalahan lingkungan untuk
menanggulanginya secara cepat. Hasilnya, karyawan menjadi lebih memahami cara
menimalisir dampak negatif operasional terhadap lingkungan. Berdasarkan penelitian Boieral
OCB tidak begitu berkontribusi dalam tujuan lingkungan organisasi (Japir Bataineh et al.,
2023). OCB dapat meningkat melalui praktik SDM yang berorientasi pada lingkungan pada
tempat kerja. Kebjakan GHRM yang dioptimalkan dapat membantu perubahan perilaku
ramah lingkungan. Karyawan yang memiliki kemampuan ramah lingkungan dapat
mengidentifikasi masalah lingkungan dan mengatasinya serta dapat meminimalisir dampak
buruknya dan semua karyawan dapat diberi pelatihan ramah lingkungan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, karyawan yang sadar akan lingkungan dapat ditingkatkan jumlahnya melalui
pelatihan ramah lingkungan. GHRM merangsang partisipasi kayawan dalam kegiatan
perusahaan yang berhubung dengan lingkungan. Tujuan evaluasi kinerja lingkungan hidup
adalah memudahkan karyan dalam memahami informasi mengenai lingkungan hidup yang
menjadi lebih baik. Praktik GHRM penting dalam mendorong karyawan menghasilkan ide-
ide baru mengenai lingkungan. Mayoritas karyawan mengatakan bahwa GHRM dan gaji
mempengaruhi perilaku kewarganegaraan perusahaan. Melalui pelatihan ramah lingkungan,
karyawan dapat mempelajari keterampilan dan pengetahuan mengenai cara melindungi
lingkungan kerja.
Perusahaan yang sadar pentingnya ramah lingkungan akan lebih bertanggung jawab pada
lingkungan sehingga menerapkan strategi perekrutan, training, pengembangan, dan
kompensasi ramah lingkungan pada karyawannya untuk mendapatkan manfaat lebih
(Pratama et al., 2019). Dengan strategi ramah lingkungan maka karyawan akan fokus
berkembang menjadi karyawan yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan
Environmental Performance (EP). Banyak negara Asia yang sudah mulai menerapkan strategi
GHRM untuk mengatasi masalah lingkungan yang menyebabkan meningkatnya
environmental performance pada banyak sektor perusahaan.
Tujuan suatu perusahaan seperti kinerja lingkungan didukung oleh strategi pengelolaan
lingkungan yang efektif (Latan et al., 2018). Kinerja lingkungan dapat meningkat dengan
bantuan GHRM. Dalam proses mencapai kinerja lingkungan yang baik dapat melalui
pelatihan karyawan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang berkaitan dengan
lingkungan. Penggunaan keterampilan dan pengetahuan oleh karyawan dalam kegiatan
orientasi lingkungan dapat menggunakan inisiatif hijau pada tempat kerja sebagai solusi
mengurangi sumber daya berlebihan dan limbah. Penerapan kegiatan tersebut meningkatkan
lingkungan perusahaan. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa GHRM signifikan
terhadap kinerja lingkungan karena dapat meningkatkan EP.