Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Degradasi lingkungan adalah masalah global yang mendesak. Permasalahan lingkungan
sebagian besar muncul karena kelalaian berbagai pihak dalam merencanakan dan
mengendalikan penggunaan dan pengelolaan lingkungan hidup dan SDA (Sumber Daya
Alam) Bermacam limbah dari berbagai aktivitas perusahaan menghasilkan dampak negatif
dan berujung pada kerusakan lingkungan (Sood, 2021). Karena pasalnya, limbah industri
bisa saja mengandung zat kimia berbahaya yang bersifat korosif, iritasi, mudah terbakar,
mudah meledak, radioaktif, dan tentu berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar
(Izzati, et al., 2022).
Perkembangan berbagai sektor industri juga tidak lepas dari limbah yang berujung pada
permasalahan lingkungan (Mulyani & Rijal, 2018). Leonard (2022) menyampaikan melalui
Greenpeace bahwa deforestasi yang disebabkan oleh industri kelapa sawit, yang telah
menghabiskan 17 juta hektar hutan Indonesia memperburuk krisis iklim Indonesia dan juga
menggusur ribuan komunitas adat di nusantara. Pada saat yang sama, ratusan juta ton batu
bara yang diproduksi dan diekspor Indonesia setiap tahun telah menciptakan krisis ekologis
secara masif di provinsi penghasil batu bara terbesar, Sumatera dan Kalimantan. Di sisi lain,
Indonesia juga memiliki masalah sampah plastik yang sangat besar dan merupakan negara
kedua dengan sampah plastik terbanyak di lautan setelah China (www.greenpeace.org). Hal
ini memperkuat betapa pentingnya perusahaan dalamberbagai sektor mempertimbangkan
kegiatan operasionalnya untuk mengolah limbah dan mengurangi emosi karbon.
Kini perusahaan telah membawa berbagai rupa masalah lingkungan dan beberapa
mengabaikan perlindungan ekologi dan lingkungan demi mengejar kepentingan jangka
pendek, yang mengakibatkan seringnya terjadi pelanggaran lingkungan (Tao et al., 2021).
Mengingat hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberlakukan POJK Nomor
51/POJK.03/2017 membahas mengenai Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga
Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik yang bermaksud mendorong praktik industri
keuangan yang lebih bertanggung jawab dari aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola
untuk mendukung ekonomi berkelanjutan.
Dari masalah yang telah dipaparkan, perusahaan menjadi polemik bagi masalah sosial
dan lingkungan saat ini, karena baik atau buruknya kinerja perusahaan terhadap sosial dan
lingkungan bisa menjadi perspektif pemangku kepentingan dalam menilai suatu
perusahaan. Nilai suatu perusahaan adalah hal penting yang perlu dipertahankan karena
merupakan satu diantara dari tolak ukur yang digunakan untuk mendapatkan kepercayaan
kreditur dan investor (Sembiring & Trisnawati, 2019).Investor dapat menjadikan nilai
perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan akan berkembang selama periode
berikutnya, dengan nilai perusahaan seringkali memiliki kaitan dengan harga saham.
Investor diuntungkan ketika stock price perusahaan tinggi (Suwardika & Mustanda, 2017).
Dalam upaya mendukung tujuan sosial dan lingkungan, perusahaan tentu harus
membuat suatu inovasi. Membuat suatu inovasi juga merupakan salah satu
caraperusahaan dapat menjalankan aktivitasnya untuk mengembangkan bisnis agar mampu
bersaing secara sehat. Inovasi yang dihasilkan oleh perusahaan harapnya mampu
menjawab permasalahan lingkungan yang saat ini sedang dihadapi dengan berpedoman
pada eco-friendly atau green innovation (Dewi & Rahmianingsih, 2020). Penerapan green
innovation dapat menstimulasi perusahaan untuk memperoleh kapabilitas khusus dan pada
akhirnya menjadi sumber penting keunggulan yang kompetitif bagi perusahaan. Namun,
untuk membuat sebuah inovasi yang ramah lingkungan, perusahaan dapat mengeluarkan
banyak biaya juga waktu, namun memberikan dampak yang baik untuk perusahaan dalam
jangka panjang. Penelitian yang berkaitan dengan masalah keberlanjutan telah di lakukan
sebelumnya oleh Wicaksono & Tarisa (2022) menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif
dan signifikan pada green innovation terhadap nilai perusahaan.
Selain itu penelitian yang dilakukan Agustia, et al,. (2019) juga menghasilkan hal yang
sama yaitu green innovation memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Faktor selanjutnya yang dapat mendukung upaya perusahaan perihal
keberlanjutan adalah Environmental Investment atau investasi lingkungan. Environmental
Investment merupakan kegiatan investasi yang ditujukan bagi perusahaan atau calon
investor yang berkomitmen untuk melestarikan sumber daya alam (SDA), memproduksi dan
menemukan sumber alternatif energi baru dan terbarukan (EBT), melaksanakan proyek air
bersih dan udara bersih serta berinvestasi dalam kegiatan yang ramah bagi lingkungan
sekitar (Rachman, 2018). Berbicara mengenai investasi lingkungan, tentu memerlukan biaya
yang banyakkarena perusahaan harus melibatkan pengadaan mesin dan peralatan yang
ramah lingkungan, menerapkan standar kontrol kualitas yang lebih tinggi, sistem
perlindungan lingkungan baru, dan program kesehatan dan keselamatan baru (Bhuiyan et
al., 2021). Jika perusahaan melakukan investasi terhadap lingkungan, maka perusahaan
dapat membantu negara dalam mengurangi pencemaran lingkungan sehingga mengurangi
dampak sosial dan lingkungan, dimana hal tersebut dapat menjadi salah satu perspektif
para stakeholder terkait khususnya masyarakat dan investor dalam menilai suatu
perusahaan. Hasil penelitian Nani et al., (2022) yang dilakukan untuk periode 2014-2017
menyatakan bahwa environmental investment positif untuk meningkatkan nilai perusahaan
tetapi tidak signifikan. Faktor lainnya yang juga dapat berperan penting dalam
mempertahankan kinerja lingkungan adalah manajemen lingkungan perusahaan.
Pengelolaan lingkungan adalah upaya perusahaan untuk berkontribusi terhadap lingkungan
dan merupakan cara untuk memfasilitasi kesadaran lingkungan sebagai strategi perusahaan
yang potensial. ISO 14001 adalah salah satu standar internasional yang diterbitkan oleh
International Organization for Standardisation (ISO) mengenai environmental management
atau manajemen lingkungan sehingga dapat dijadikan indikator penilaian untuk manajemen
lingkungan (www.iso.org). Penerapan standar ISO 14001 memiliki sifat sukarela, munculnya
standar tersebut adalah pengembangan aspek manajemen mutu, tidak hanya aspek teknis
atau finansial. Penelitian sebelumnya oleh Soedjatmiko et al., (2021) menjelaskan
manajemen lingkungan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaanSelanjutnya hasil yang sama ditunjukkan oleh oleh Dwi & Septiani (2017)
dimana eko-efisiensi yang menggunakan ISO 14001 sebagai indikator penelitian memiliki
pengaruh positif dan juga signifikan terhadap nilai perusahaan. Kegiatan suatu perusahaan
tentu dapat berjalan dengan lancar dengan sejumlah permodalan dari investor.
Berinvestasi di perusahaan yang memberikan tanggung jawab di lingkungan dan sosial
digandrungi oleh calon investor (Dwi & Septiani, 2017). Kepemilikan asing lebih dikaitkan
dengan tingkat penerapan tata kelola perusahaan, karena tata kelola perusahaan
merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis, karena terkait dengan peningkatan kinerja
keberlanjutan dan kepercayaan investor (Zulaecha & Murtanto, 2019). Penelitian Soleha &
Isnalita (2022) telah menemukan peran foreign ownership sebagai pemoderasi kinerja
lingkungan memiliki pengaruh dan berdampak positif terhadap nilai perusahaan yang
berarti foreign ownership sebagai variabel pemoderasi terbukti secara empiris memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan yang selanjutnya disimpulkan sebagai moderasi semu.
Motivasi utama dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah jumlah kepemilikan asing
yang dimiliki perusahaan manufaktur dapat memperkuat hubungan variabel independen
terhadap variabel dependen. Selanjutnya, penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji
kembali pengaruh green innovation, environmental investment, dan environmental
management terhadap nilai perusahaan dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh
Wicaksono & Tarisa (2022), Dwi & Septiani (2017), dan Nani et al., (2022) dengan
menambahkan foreign ownership atau kepemilikan asing sebagai variabelpemoderasi
dalam masa periode 2018-2021. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Dampak Green Innovation, Environmental Investment, dan Environmental Management
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Foreign Ownership Sebagai Variabel Pemoderasi” 1.2
Rumusan Masalah Berlandaskan latar belakang yang telah dijabarkan, peneliti
mengidentifikasi beberapa rumusan masalah, yakni: 1. Apakah green innovation
berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah environmental investment berpengaruh
terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah environmental management berpengaruh terhadap
nilai perusahaan? 4. Apakah foreign ownership mampu memoderasi hubungan antara
green innovation terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah foreign ownership mampu
memoderasi hubungan antara environmental investment terhadap nilai perusahaan? 6.
Apakah foreign ownership mampu memoderasi hubungan antara environmental
management terhadap nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Berlandaskan rumusan
masalah, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu untuk memperoleh
bukti mengenai: 1. Untuk menguji pengaruh green innovation terhadap nilai perusahaan. 2.
Untuk menguji pengaruh environmental investment terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk
menguji pengaruh environmental management terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk
menguji bahwa foreign ownership mampu memoderasi pengaruh green innovation
terhadap nilai perusahaan. 5. Untuk menguji bahwa foreign ownership mampu
memoderasi pengaruh environmental investment terhadap nilai perusahaan. 6. Untuk
menguji bahwa foreign ownership mampu memoderasi pengaruh environmental
management terhadap nilai perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian
ini, yakni: 1. Secara teoritis, adanya penelitian ini peneliti berharap mampu memberikan
pengetahuan serta wawasan terkait Green Innovation, Environmental Investment, dan
Environmental Management terhadap nilai perusahaan dengan foreign ownership sebagai
variabel moderasi. Selain itu untuk memperkuat penelitian terdahulu dan memberikan
kontribusi untuk penelitian di masa mendatang. 2. Secara praktis, adanya penelitian ini
peneliti berharap baik calon investor dan investor dapat menjadikan penelitian ini sebagai
gambaran ataupun tolak ukur sebelum melakukan suatu investasi. Selanjutnya bagi
perusahaan, diharapkan perusahaan dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi
untuk mengetahui bagaimana inovasi hijau, investasi lingkungan, dan manajemen
lingkungan berdampak pada nilai perusahaannya. Bagi literatur, dapatmemberikan dan
menambah wawasan pengetahuan untuk para akademisi mengenai faktor-faktor yang
mampu memberikan pengaruh pada nilai perusahaan. 1.5 Sistematika Penelitian Sistem
penulisan disusun secara sistematis dan berurut yang mencangkup beberapa bab yaitu Bab
I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka dan Pengembangan hipotesis, Bab III Metode
Penelitian, Bab IV Hasil Analisis, dan Bab V Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi. Sehingga
uraian dari masingmasing bab akan diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang permasalahan yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini.
Rumusan masalah yang berisi konsepkonsep dari penelitian yang memerlukan pemecahan.
Tujuan dan manfaat dari penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian. BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Mencangkup berbagai teori yang relevan
dengan penelitian dan menjadi dasar yang berkaitan dengan pembahasan permasalahan
penelitian yang kemudian dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya, kerangka
pemikiran, dan pengembangan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Menjelaskan
rancangan atas penelitian yang akan dilakukan baik metode penentuan sampel, metode
pengumpulan data, dan metodeanalisis yang akan digunakan, Selanjutnya berisi
pengukuran variabel bebas (dependen) dan terikat (independen) yang digunakan pada
penelitian ini. BAB IV : HASIL ANALISIS Menguraikan hasil dari olah data penelitian sekaligus
pembahasan hasil penelitian. Selanjutnya hasil pengujian akan digunakan untuk
mengetahui jawaban dari permasalahan pada penilitian dan kesimpulan atas penelitian ini.
BAB V : SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI Mencangkup simpulan dari hasil
penelitian, keterbatasan yang terdapat saat penyusunan penelitian, serta implikasi.

Anda mungkin juga menyukai