Anda di halaman 1dari 20

ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal

Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Pengaruh Kinerja Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola terhadap Kinerja Pasar dengan
Kontroversi ESG sebagai Variabel Pemoderasi

Rizqi Amalia1* Indra Wijaya Kusuma2


1
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
2
Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Indonesia

Intisari
Permasalahan seperti krisis ekonomi, pemanasan global, gagasan keberlanjutan dan tata kelola
telah mengalami pertumbuhan dan peningkatan yang kuat di dalam industri. Indeks ESG
(environmental, social, governance) telah menarik perhatian para investor untuk praktik investasi
berkelanjutan dan mengukur kinerja laporan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini menguji
hubungan antara kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola terhadap kinerja pasar yang diukur
menggunakan rasio Tobin’s Q. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa lebih lanjut tentang
keterlibatan skor kontroversi ESG sebagai variabel pemoderasi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian in adalah seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan memiliki data
ESG pada Thomson Reuters Database. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dan diperoleh sampel akhir penelitian sebanyak 159 perusahaan selama lima tahun periode
pengamatan dari tahun 2016 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pasar. Selain itu, tidak terdapat pengaruh
moderasi dari kontroversi ESG terhadap hubungan antara kinerja lingkungan sosial, dan tata kelola
terhadap kinerja pasar.

Kata Kunci: Kinerja ESG,Kinerja Saham, Tobin’s Q, Kontroversi ESG

175
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Pendahuluan merupakan strategi untuk meningkatkan


reputasi dan citra perusahaan. Kesuksesan
Dalam beberapa tahun terakhir, strategi manajemen mengacu pada kinerja
kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola ESG yang baik dan berkaitan dengan kinerja
atau disebut sebagai ESG (environment, keuangan di masa mendatang (Velte, 2017).
social and governance) telah menjadi tolok Perusahaan membutuhkan alokasi
ukur untuk mengevaluasi tanggung jawab sumber daya keuangan dalam menjalankan
sosial perusahaan di seluruh dunia. tanggung jawab sosial perusahaan, salah
Peningkatan tren investasi berkelanjutan satunya diperoleh melalui kegiatan investasi.
berdampak pada penilaian kinerja Investor lebih memperhatikan praktik
perusahaan yang tidak hanya berdasar pada berkelanjutan perusahaan, menilai kelayakan
aspek keuangan saja, tetapi juga melalui perusahaan, faktor resiko seperti tingkat
aspek non-keuangan, yaitu informasi terkait likuiditas perusahaan, besaran return yang
ESG. Isu terkait ESG ini menjadi perhatian diberikan, dan tingkat inflasi (Eccles et al.,
sejak diusulkan dalam laporan United Nation 2014). Aspek tata kelola juga dapat menjadi
Principles of Responsible Investment yang pertimbangan para investor karena tata kelola
mendorong pengintegrasian aspek ESG ke dapat meningkatkan transparansi dan
dalam praktik investasi berkelanjutan. akuntabilitas perusahaan (Li et al., 2018).
Adanya krisis pada tahun 2008 membuat Peringkat ESG juga dapat membantu investor
perusahaan dan para investor mengkaji untuk melakukan investasi yang bertanggung
bahwa pengungkapan CSR tidak cukup untuk jawab secara efektif dan mengantisipasi
memastikan keberlanjutan perusahaan dan keunggulan kinerja jangka panjang (Crifo &
kemampuan perusahaan untuk menghadapi Mottis, 2013). Menurut Natalia et al. (2016),
perkembangan zaman. Dengan demikian, kinerja pasar lebih diakui keberadaannya
pengukuran keberlanjutan perusahaan dalam bagi para investor daripada standar
pengambilan keputusan menggunakan pengukuran kinerja akuntansi dan digunakan
kinerja ESG (Almeyda & Darmansyah, untuk menganalisis nilai perusahaan yang
2019). Makin banyak perusahaan yang terdapat pada indeks saham atau dividen
memublikasikan kinerja ESG kepada publik yang dibagikan. Di Indonesia, sebanyak 80%

176
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

perusahaan yang mempraktikkan ESG telah keberlanjutan menjadi salah satu poin
menunjukkan bahwa kinerja pergerakan penting bagi setiap perusahaan.
harga saham yang lebih baik serta investor Aspek penting lainnya yang perlu
baik asing maupun dalam negeri juga makin dipertimbangkan oleh para pemangku
berminat pada perusahaan yang menerapkan kepentingan adalah kontroversi ESG.
ESG (Al Faruq et al., 2021). Perusahaan yang secara sosial tidak
Perusahaan yang mengalami berbagai bertanggung jawab dan melakukan
permasalahan seperti pemanasan global, kontroversi sosial dan lingkungan juga
penebangan, dan pembakaran hutan menjadi menghadapi reaksi balik dari para investor
suatu dorongan untuk lebih peduli terhadap (Aouadi & Marsat, 2018). Kontroversi ESG
lingkungan. Hal tersebut juga menimbulkan berisi berita terkait lingkungan, sosial, dan
tuntutan kebutuhan para pemangku tata kelola yang tidak diinginkan tentang
kepentingan mengenai transparansi terhadap perusahaan, seperti aktivitas yang meragukan
kepedulian perusahaan atas tanggung jawab dan skandal produk perusahaan di media
lingkungan, sosial, dan tata kelola. Otoritas (Aouadi & Marsat, 2018; Cai et al., 2012).
Jasa Keuangan sebagai regulator pemerintah Skandal dan kontroversi berpotensi merusak
mendorong penerapan keuangan reputasi perusahaan sehingga memiliki
keberlanjutan dengan memberlakukan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor (Walsh et al., 2009). Reputasi perusahaan
51/POJK.03/2017 tentang Penerapan merupakan elemen kunci untuk
Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa meningkatkan kinerja perusahaan (Aguilera
Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik et al., 2007). Karena reaksi investor terhadap
yang berbasis ESG, khususnya di pasar kontroversi ESG dan kekhawatiran CSR,
modal Indonesia. Laporan berkelanjutan volatilitas harga saham meningkat secara
menjadi media perusahaan untuk eksponensial di pasar sehingga dapat
mengomunikasikan hasil dari dampak yang memengaruhi risiko perusahaan (Nguyen &
ditimbulkan serta kinerja perusahaannya. Nguyen, 2015).
Perkembangan pengungkapan laporan Cara perusahaan memulihkan citra
publik adalah dengan mengungkapkan lebih

177
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

banyak informasi dalam laporan dan diakui oleh para pemangku kepentingan
keberlanjutan untuk mencapai kinerja ESG (Deegan, 2014). Peningkatan isu terkait
yang lebih tinggi (Garcia et al., 2017). faktor ESG dapat menyejahterakan
Perusahaan harus memiliki kesadaran untuk pemangku kepentingan dan kesejahteraan
lebih memberikan perhatian pada tanggung finansial secara maksimal bagi pemegang
jawab sosial dan lingkungan agar saham dan perusahaan. Publikasi laporan
mendapatkan dukungan dan kepercayaan keuangan dan non-keuangan memberikan
dari masyarakat serta memperoleh legitimasi informasi penting terkait tindakan
atas peran sosial serta kepedulian lingkungan perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap
yang memberikan dampak baik bagi persepsi pemangku kepentingan terhadap
kelangsungan hidup perusahaan di masa perusahaan. Apabila pengungkapan yang
mendatang. Dengan demikian, peneliti dilakukan oleh perusahaan baik, hal itu dapat
bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja memengaruhi tingkat kepercayaan dan
ESG terhadap kinerja pasar dan mengisi loyalitas pemangku kepentingan. Jika
kesenjangan penelitian dengan menggunakan dukungan dari pemangku kepentingan
variabel moderasi yaitu kontroversi ESG. meningkat, hal itu juga mengarah pada
Sampel yang digunakan adalah seluruh pencapaian keuntungan dan peningkatan
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek kinerja perusahaan.
Indonesia periode 2016–2020.
Teori Legitimasi
Telaah Literatur Dan Pengembangan Teori legitimasi mengidentifikasikan
Hipotesis bahwa tujuan dari tanggung jawab sosial
Landasan Teori yang diungkapkan oleh perusahaan adalah
Teori Pemangku Kepentingan untuk mendapatkan legitimasi dari
Teori pemangku kepentingan lingkungan operasional, memaksimalkan
menjelaskan bahwa perusahaan yang kekuatan keuangan dalam jangka panjang,
mengungkapkan informasi terkait kinerja dan mampu menciptakan keselarasan dengan
lingkungan dan sosial agar mampu persepsi publik. Selain itu, perusahaan harus
memberikan pernyataan yang sebenarnya mengungkapkan informasi kualitas yang

178
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

lebih baik dan secara terbuka untuk dapat bergejolak di pasar karena tidak bertanggung
mengurangi berbagai risiko (Fatima et al., jawab terhadap lingkungan dan sosial
2015). ESG merupakan salah satu tindakan (Shakil, 2021). Investor juga akan ragu
legitimasi perusahaan terhadap masyarakat apabila perusahaan memiliki kinerja
dan pemangku kepentingan yang lebih luas lingkungan yang buruk dan fluktuasi harga
(Shakil, 2020). Kelalaian pada ESG dapat saham turun di pasar. Teori pemangku
menyebabkan kerusakan reputasi yang parah kepentingan mengindikasikan bahwa
pada perusahaan di pasar keuangan dan perusahaan memiliki tanggung jawab
volatilitas saham dapat mencapai puncaknya. terhadap pemangku kepentingan serta dapat
menjelaskan ESG dan kinerja perusahaan
karena investasi dalam ESG dapat
meningkatkan kekayaan pemegang saham
dan berkontribusi pada keberhasilan
Pengembangan Hipotesis perusahaan.
Kinerja ESG dan Kinerja Pasar Li et al. (2018) menyatakan bahwa
Kinerja ESG saat ini telah menjadi pengungkapan ESG dapat meningkatkan
tren baru sebagai pertimbangan pengambilan transparansi dan akuntabilitas perusahaan
keputusan investasi di kalangan para sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
investor. Perusahaan yang stakeholder serta memiliki peran dalam
mempertimbangkan faktor ESG dengan baik meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu,
dapat mengurangi asimetri informasi dan ESG dapat mengatasi pertumbuhan
volatilitas harga saham di pasar (Shakil, keberlanjutan dan mengurangi risiko (Fatemi
2020). Perusahaan juga akan memberikan et al., 2018). Buallay (2020) menunjukkan
informasi atau sinyal terkait kondisi bahwa kinerja ESG berpengaruh terhadap
perusahaan kepada pemangku kepentingan kinerja pasar. Dengan adanya inovasi,
termasuk investor. Reaksi investor pemikiran tentang masa depan dan
merupakan gambaran kinerja pasar terhadap pengembangan berkelanjutan dapat
perusahaan. Perusahaan yang memiliki meningkatkan nilai pasar perusahaan serta
kinerja ESG yang rendah pada umumnya mampu mempertahankan atau meningkatkan

179
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

pemangku kepentingan. Perusahaan yang perusahaan yang dilakukan oleh para


memiliki nilai tinggi di pasar akan searah pemangku kepentingan dapat menyebabkan
dengan peningkatan kinerja perusahaan. kerugian pendapatan, peningkatan risiko
Dengan demikian, kinerja ESG memiliki keuangan, dan peningkatan biaya utang.
pengaruh terhadap kinerja pasar dan peneliti Dengan demikian, kontroversi perusahaan
berhipotesis: (misalnya, perampingan dan kejahatan
H1: Kinerja ESG berpengaruh positif perusahaan) dapat merusak citra dan reputasi
terhadap kinerja pasar. perusahaan (Nirino et al. 2021).
Salah satu hambatan utama dalam
Kinerja ESG, Kontroversi ESG dan Kinerja kinerja ESG perusahaan adalah kontroversi
Pasar ESG, yang menimbulkan keraguan tentang
Reputasi perusahaan merupakan prospek masa depan perusahaan,
elemen kunci untuk meningkatkan kinerja membahayakan kelangsungan hidup
keuangan (Aguilera et al., 2007; Li et al., perusahaan, mungkin berdampak negatif
2018). Reputasi perusahaan yang positif pada legitimasi organisasi secara keseluruhan
menciptakan loyalitas kepada pelanggan dan (Palazzo & Scherer, 2006) dan berdampak
mengarah pada penciptaan nilai. Sebaliknya, negatif pada nilai perusahaan (Aouadi dan
setiap pemangku kepentingan dapat memiliki Marsat, 2018). Penurunan reputasi terjadi
pendapat positif atau negatif dari suatu karena kontroversi yang rendah juga dapat
perusahaan pada saat yang sama (Gatzert et menyebabkan penurunan kepercayaan. Oleh
al., 2015). Hal ini terkait dengan teori karena itu, kontroversi ESG dapat
legitimasi yang penting bagi perusahaan memperlemah hubungan antara kinerja ESG
untuk menjamin kesejahteraan jangka terhadap kinerja pasar, dan peneliti
panjang (Suchman, 1995). Persepsi negatif berhipotesis:
H2: Kontroversi ESG memperlemah hubungan antara kinerja ESG dan kinerja pasar.

Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan hipotesis, model penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1
Kinerja ESG Kinerja Pasar
(
H2
180
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id (
ISSN: 2302-1500 Kontroversi ESG
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
Variabel Kontrol

Ukuran Perusahaan
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Gambar 1. Model Penelitian

Metode Penelitian 1. seluruh perusahaan yang terdaftar di


Populasi dan Sampel Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Sumber data yang digunakan dalam periode 2016–2020;
penelitian ini adalah data sekunder yang 2. seluruh perusahaan yang
melibatkan pengumpulan data dari sumber mempublikasikan annual report pada
yang tidak langsung diberikan, tetapi harus periode 2016–2020;
diolah terlebih dahulu melalui dokumen 3. seluruh perusahaan yang memiliki
dengan mengarsip data dari berbagai sumber skor ESG dan kontroversi ESG pada
yang tersedia di website. Populasi yang Thomson Reuters Database.
digunakan pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Definisi Operasional Variabel
Indonesia (BEI) periode 2016 hingga 2020 Variabel Dependen
serta memperoleh skor kinerja ESG dan Kinerja pasar digunakan sebagai
kontroversi ESG dari Thomson Reuters variabel dependen. Kinerja pasar disebut
Database. Teknik pengambilan sampel sebagai pencapaian suatu perusahaan yang
menggunakan purposive sampling. Beberapa diukur dengan indikator harga pasar saham
kriteria tertentu yang ditetapkan adalah dengan menggunakan rasio Tobin’s Q

181
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

sebagai pertimbangan bahwa rasio tersebut Penelitian ini menggunakan


tidak hanya mengukur kinerja historis kontroversi ESG. Data kontroversi
perusahaan, tetapi juga menunjukkan didasarkan pada skor kontroversi (Aouadi &
apresiasi pasar terhadap perusahaan. Rumus Marsat, 2018; Li et al., 2018; Nirino et al.,
untuk mengukur Tobin’s Q yang digunakan 2021; Shakil, 2021). Skor kontroversi
adalah: memiliki nilai minimum 0 dan maksimum
𝑻𝒐𝒃𝒊𝒏′ 𝒔 𝑸 100 pada Thomson Reuters Database yang
𝑴𝒂𝒓𝒌𝒆𝒕 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆 𝒐𝒇 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 + 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕
= disediakan
(𝟏) oleh Fakultas Ekonomika dan
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
Bisnis Universitas Gadjah Mada. Hal ini

Variabel Independen diukur dengan mempertimbangkan jumlah

Kinerja ESG digunakan sebagai kontroversi tentang masalah lingkungan,

variabel independen pada penelitian ini. sosial, dan tata kelola dan peristiwa negatif

Pengukuran kinerja ESG berasal dari lainnya yang dihadapi perusahaan sepanjang

Refinitiv Eikon yang menggunakan 68 tahun.

indikator lingkungan, 62 sosial, dan 56 Thomson Reuters mendefinisikan

indikator tata kelola perusahaan untuk skor sebagai berikut: “Skor kontroversi ESG

mengukur ESG dengan memberikan skor dihitung berdasarkan 23 topik kontroversi

dalam persentase antara 0 dan 100 (Refinitiv ESG. Jika skandal terjadi sepanjang tahun,

Eikon Datastream, 2020). Skor ESG antara 0 perusahaan yang terlibat akan dihukum dan

dan 25 dianggap kinerja ESG yang relatif memengaruhi skor dan penilaian kontroversi

buruk, skor antara 25 dan 75 dianggap kinerja secara keseluruhan.” Skor dihitung dengan

ESG cukup baik, sedangkan skor ESG antara mempertimbangkan berita negatif media,

75 dan 100 dianggap kinerja ESG yang relatif misalnya, tuntutan hukum, denda, dan

sangat baik. Penelitian ini menggunakan skor perselisihan undang-undang. Beberapa jenis

ESG yang dikumpulkan dari Thomson kontroversi ESG adalah kontroversi

Reuters Database, yaitu sumber data metrik. lingkungan termasuk masalah


keanekaragaman hayati, polusi; kontroversi

Variabel Moderasi sosial yang menyangkut kesehatan dan


keselamatan, keragaman; dan kontroversi

182
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

tata kelola terkait kompensasi dewan 𝐐𝐢𝐭 = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝐄𝐒𝐆𝐏𝐢𝐭 +


eksekutif (DasGupta, 2021).. 𝛃𝟐 𝐒𝐈𝐙𝐄𝐢𝐭 + 𝛃𝟑 𝐋𝐄𝐕𝐢𝐭 + 𝛃𝟒 𝐑𝐎𝐀𝐢𝐭 +
𝛃𝟓 𝐆𝐀𝐢𝐭 + 𝛆𝐢𝐭

Variabel Kontrol Model 2

Terdapat empat variabel kontrol dalam 𝐐𝐢𝐭 = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝐄𝐒𝐆𝐏𝐢𝐭 + 𝛃𝟐 𝐄𝐒𝐆𝐂𝐢𝐭


+ 𝛃𝟑 𝐄𝐒𝐆𝐏𝐢𝐭 ∗ 𝐄𝐒𝐆𝐂𝐢𝐭
penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
+ 𝛃𝟒 𝐒𝐈𝐙𝐄𝐢𝐭 + 𝛃𝟓 𝐋𝐄𝐕𝐢𝐭 +
1. Ukuran perusahaan diukur dengan
𝛃𝟔 𝐑𝐎𝐀𝐢𝐭 +
logaritma natural total aset pada akhir
𝛃𝟕 𝐆𝐀 + 𝛆𝐢𝐭
tahun.
2. Leverage diukur dengan rasio utang
terhadap total asset. Keterangan:
3. Profitabilitas yang diproksikan 𝛼 : Konstanta
𝛽 : Koefisien regresi
menggunakan ROA diukur dengan 𝑖𝑡 : Perusahaan i pada tahun t
jumlah laba bersih terhadap total Q : Kinerja Pasar
ESGP : Kinerja ESG
asset. ESGC : Kontroversi ESG
4. Pertumbuhan asset yang diukur SIZE : Ukuran Perusahaan
LEV : Tingkat Utang
dengan jumlah total asset dikurang ROA : Profitabilitas
total asset t-1 terhadap total asset t-1. GROWTH : Pertumbuhan Aset
𝜺𝒊𝒕 : Error term

Model Penelitian HASIL PENELITIAN DAN


Analisis data penelitian ini meliputi statistik PEMBAHASAN
deskriptif dan analisis regresi. Pengujian
hipotesis pada penelitian menggunakan dua Analisis Statistik Deskriptif
model regresi yaitu model 1 metode analisis Statistik deskriptif pada penelitian ini
regresi linear berganda dan model 2 menghasilkan data mengenai gambaran
menggunakan Moderated Regression variabel variabel yang terdiri dari nilai
Analysis (MRA). minimum, maksimum, rata-rata, dan standar
Model 1 deviasi. Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah

183
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

yang diolah sebanyak 159 data selama 5


tahun pengamatan.

Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif


Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ESGP 159 8,23 87,65 48,47 20,61
TOBIN'S Q 159 0,49 5,10 1,43 0,68
ESGC 159 30,30 100,00 99,26 6,06
ESGP*ESGC 159 822,00 62640,00 5686,08 6274,45
SIZE 159 29,52 34,95 31,93 1,25
LEV 159 0,13 0,96 0,52 0,22
ROA 159 -0,10 0,27 0,05 0,05
GA 159 -0,14 1,68 0,09 0,19
Sumber: Data Sekunder diolah, 2022

Berdasarkan hasil analisis statistik Hasil uji normalitas pada penelitian


deskriptif dapat disimpulkan bahwa nilai ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
rata-rata variabel kinerja ESG sebesar 48,47 yang menunjukkan bahwa model 1 memiliki
yang menjelaskan bahwa skor ESG di nilai signifikansi sebesar 0,056 dan pada
Indonesia berada pada grade C+ dengan nilai model 2 sebesar 0,071. Dengan demikian,
terendah sebesar 8,23 pada tahun 2016 dan nilai tersebut lebih besar dari 0,05 dan dapat
skor kinerja ESG tertinggi pada tahun 2020 dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi
sebesar 87,65. Selain itu, nilai rata-rata normal. Pengujian autokorelasi
variabel kinerja pasar sebesar 1,43 dan menggunakan Durbin Watson menyatakan
variabel moderasi kontroversi ESG sebesar bahwa nilai statistik D-W pada kedua model
99,26, hal ini menjelaskan bahwa skor regresi tidak terjadi autokorelasi. Model
kontroversi ESG di Indonesia berada pada regresi pada penelitian ini juga terbebas dari
grade A+ dengan skor kontroversi ESG heteroskedastisitas dengan tingkat signifikan
terendah 30,30 pada tahun 2016 dan skor lebih besar dari 0,05. Kemudian pada uji
tertinggi adalah 100,00. multikolinearitas, nilai tolerance pada kedua
model regresi lebih besar dari 0,1 dan nilai
Uji Asumsi Klasik Variance Inflation Factor kurang dari 10,
sehingga model regresi yang digunakan pada

184
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi penelitian. Nilai F-stat
atau tidak ditemukan adanya korelasi pada hipotesis 1 adalah 38,551 dengan
antarvariabel independen. signifikansi 0,000, yaitu kurang dari 0,005,
sehingga kinerja ESG sebagai variabel
Pengujian Hipotesis independen termasuk variabel kontrol secara
Pengaruh Kinerja ESG terhadap Kinerja bersama-sama signifikan memengaruhi
Pasar variabel dependen, yaitu kinerja pasar. Nilai
Berdasarkan tabel 2, hasil pengujian koefisiensi kinerja ESG sebesar 0,008 dan
hipotesis 1 diperoleh nilai Adjusted R2 nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
sebesar 0,543. Nilai tersebut kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
mengindikasikan bahwa besarnya variasi bahwa kinerja ESG memiliki pengaruh
kinerja pasar yang dapat dijelaskan oleh positif dan signifikan terhadap kinerja pasar.
kinerja ESG dan variabel kontrol adalah Dengan demikian, hipotesis pertama
sebesar 54,3%, sedangkan 45,7% dijelaskan dinyatakan didukung secara statistik.
oleh variasi variabel lain yang tidak termasuk
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis 1
Model 1
Variabel B t Sig.
(Constant) 3,809 3,296 0,001
ESGP 0,008 4,017 0,000
SIZE -0,111 -1,822 0,005
LEV 0,406 1,735 0,085
ROA 11,136 12,316 0,000
GA -0,343 -1,748 0,082
2
Adj. R 0,543
Nilai F 38,551 0,000
Sumber: Data sekunder diolah, 2022
Hasil pengujian hipotesis 1 ini berdampak positif pada citra perusahaan
mendukung penelitian terdahulu (Li et al. dan meningkatkan reputasinya serta sejalan
2018; Fatemi et al. 2018; Yoon et al. 2018; dengan teori pemangku kepentingan dan
Melinda and Wardhani 2020). Pemangku legitimasi. Penerapan kinerja ESG pada
kepentingan bereaksi positif ketika sebuah perusahaan dapat menjadi indikator bahwa
perusahaan terlibat dalam praktik ESG. Hal kegiatan operasional perusahaan lebih
185
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

transparan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berkelanjutan dari suatu


kepercayaan pemangku kepentingan. perusahaan.
Penelitian Melinda and Wardhani
(2020) menjelaskan bahwa perusahaan Pengaruh Kinerja ESG terhadap Kinerja
dengan nilai kinerja ESG yang lebih baik Pasar dengan Kontroversi ESG
akan memiliki nilai perusahaan yang lebih Berdasarkan tabel 3, hasil pengujian
tinggi jika dibandingkan dengan nilai kinerja
hipotesis 2 diperoleh nilai Adjusted R2 untuk
ESG yang lebih rendah. ESG juga dapat
model kedua sebesar 0,537. Nilai tersebut
meningkatkan pertumbuhan terkait isu
keberlanjutan dan mengurangi risiko mengindikasikan bahwa besarnya variasi
perusahaan (Fatemi et al., 2018). Penelitian
kinerja pasar dapat dijelaskan oleh kinerja
Li et al. (2018) membuktikan bahwa
ESG secara statistik. Variabel moderasi,
perusahaan yang menerapkan ESG
merupakan salah satu bentuk transparansi yaitu kontroversi ESG dan variabel kontrol,
dan akuntabilitas untuk memperoleh
adalah sebesar 53,7%, sedangkan 47,3%
kepercayaan pemangku kepentingan. Selain
dijelaskan oleh variasi variabel lain yang
itu, penelitian yang dilakukan di negara
berkembang juga menunjukkan bahwa ESG tidak termasuk dalam model regresi
berpengaruh positif terhadap nilai
penelitian. Nilai F-stat pada hipotesis 2, yaitu
perusahaan (Yoon et al., 2018). Dengan
27,231 dengan signifikansi 0,000, lebih
demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa
kinerja ESG dapat meningkatkan kinerja rendah daripada 0,05, kinerja ESG sebagai
pasar karena kinerja ESG merupakan
variabel independen termasuk variabel
investasi jangka panjang yang dapat
kontrol dan variabel moderasi secara
memberikan manfaat bagi suatu perusahaan.
Dengan mengungkapkan laporan bersama-sama signifikan memengaruhi
keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial,
variabel dependen, yaitu kinerja pasar. Nilai
dan tata kelola, juga dapat ditunjukkan
koefisien variabel kinerja ESG sebesar 0,000

186
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

dan nilai signifikansi sebesar 0,762, lebih terhadap kinerja pasar. Dengan demikian,

besar daripada 0,05, sehingga disimpulkan hipotesis kedua tidak didukung secara

bahwa kontroversi ESG tidak dapat statistik.

memoderasi pengaruh antara kinerja ESG

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis 2


Model 2
Variabel B t Sig.
(Constant) 3,652 2,803 0,006
ESGP 0,008 3,807 0,000
SIZE -0,112 -2,809 0,006
LEV 0,405 1,717 0,088
ROA 11,146 12,198 0,000
GA -0,333 -1,653 0,100
ESGC 0,002 0,259 0,796
ESGP*ESGC 0,000 0,303 0,762
2
Adj. R 0,537
Nilai F 27,231 0,000
Sumber: Data sekunder diolah, 2022
Hasil pengujian hipotesis 2 tidak signifikan. Namun, hal tersebut hanya
sesuai dengan penelitian terdahulu berdampak pada perusahaan dengan
(DasGupta, 2021; Nirino et al., 2021) yang perhatian tinggi, perusahaan besar,
menyatakan bahwa tingkat kontroversi ESG perusahaan yang memiliki reputasi sosial
perusahaan memengaruhi dampak hubungan atau disebut juga sebagai perusahaan high
antara kinerja perusahaan dan kinerja ESG. profile.
Kontroversi ESG adalah berita publik tentang Hasil penelitian ini menunjukkan
perilaku ESG yang dipertanyakan oleh bahwa tinggi rendahnya kontroversi ESG
perusahaan dan dikumpulkan dari berbagai tidak dapat memoderasi hubungan antara
sumber media global. Menurut Aouadi & kinerja ESG dengan kinerja pasar karena
Marsat (2018), kontroversi ESG tidak peneliti berpendapat bahwa keterlibatan
berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan dalam kontroversi ESG selama
perusahaan, sedangkan interaksinya lima tahun periode pengamatan di seluruh
menunjukkan adanya hubungan positif yang perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
187
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Indonesia tidak memicu respon dari


pemangku kepentingan. Hal ini terjadi karena Analisis Tambahan
angka pada skor kontroversi ESG yang Perusahaan High Profile
tersedia pada Thomson Reuters Database Analisis tambahan dilakukan dengan cara
tidak bervariasi. Namun, perusahaan harus memperkecil populasi yang digunakan, yaitu
tetap mempertahankan reputasi dan citranya perusahaan high profile yang terdaftar di
dengan tidak terlibat dengan adanya Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016–
kontroversi karena dapat memberikan efek 2020. Diperoleh sebanyak 95 perusahaan
yang signifikan secara langsung terhadap selama lima tahun periode pengamatan. Hasil
nilai pasar perusahaan (Melinda & Wardhani, pengujian hipotesis untuk model 1
2020). ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis 1 (Perusahaan High Profile)
Model 1
Variabel B t Sig.
(Constant) 7.565 4.252 0.079
ESGP 0.011 0.005 0.027
SIZE -0.241 0.135 0.078
LEV 0.234 0.420 0.579
ROA 17.467 1.729 0.000
GA -0.322 0.406 0.430
N 95
2
Adj. R 0,561
Nilai F 24,994 0,000
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil analisis tambahan ESG berpengaruh positif dan signifikan
pada tabel 4, diperoleh nilai koefisien sebesar terhadap kinerja pasar.
0,011 yang hal itu menjelaskan bahwa Analisis tambahan untuk model 2
terdapat korelasi positif antara ESG terhadap juga dilakukan pada penelitian ini, yaitu
kinerja pasar. Nilai signifikansi pada tabel di dengan menambahkan variabel kontroversi
atas menunjukkan angka 0,027, memiliki ESG sebagai variabel moderasi. Tabel
nilai lebih kecil dari 0,05, sehingga kinerja berikut menyajikan hasil regresi.

188
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis 2 (Perusahaan High Profile)


Model 2
Variabel B T Sig.
(Constant) 4,622 0,298 0,767
ESGP -0,019 -0,044 0,965
SIZE -0,241 -1,813 0,073
LEV 0,198 0,482 0,631
ROA 17,819 10,517 0,000
GA 0,040 0,080 0,937
ESGC 0,029 0,189 0,850
ESGP*ESGC 0,000 0,070 0,944
N 95
2
Adj. R 0,581
Nilai F 19,650 0,000
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil analisis tambahan Bursa Efek Indonesia tidak memiliki
pada tabel 5, diperoleh nilai koefisien sebesar pengaruh terhadap kinerja ESG dalam
0,000 yang menjelaskan bahwa terdapat meningkatkan kinerja pasar.
korelasi positif antara ESG terhadap kinerja
pasar. Nilai signifikansi yang diperoleh Perusahaan Low Profile
berdasarkan hasil pengujian sebesar 0,994, Analisis tambahan dilakukan dengan cara
lebih besar dari 0,05, sehingga disimpulkan memperkecil populasi yang digunakan, yaitu
bahwa kontroversi ESG tidak dapat perusahaan low profile yang terdaftar di
memoderasi pengaruh antara kinerja ESG Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016–
terhadap kinerja pasar. Hal ini 2020. Diperoleh sebanyak 64 perusahaan
mengindikasikan bahwa adanya kontroversi selama lima tahun periode pengamatan. Hasil
ESG baik pada seluruh perusahaan maupun pengujian hipotesis untuk model 1
perusahaan high profile yang terdaftar di ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis 1 (Perusahaan Low Profile)
Model 1
Variabel B t Sig.
(Constant) 5.676 1.890 0.064
ESGP 0.020 2.809 0.007
SIZE -0.207 -2.011 0.049
LEV 0.846 1.425 0.159
189
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

ROA 16.716 12.633 0.000


GA 0.117 0.136 0.892
N 64
Adj. R2 0,825
Nilai F 60,441 0,000
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil analisis tambahan pada ESG berpengaruh positif dan signifikan
tabel 6, diperoleh nilai koefisien sebesar terhadap kinerja pasar.
0,020 yang hal itu menjelaskan bahwa Analisis tambahan untuk model 2 juga
terdapat korelasi positif antara ESG terhadap dilakukan pada penelitian ini, yaitu dengan
kinerja pasar. Nilai signifikansi pada tabel di menambahkan variabel kontroversi ESG
atas menunjukkan angka 0,007, memiliki sebagai variabel moderasi. Tabel berikut
nilai lebih kecil dari 0,05, sehingga kinerja menyajikan hasil regresi.

Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis 2 (Perusahaan Low Profile)


Model 2
Variabel B t Sig.
ESGP 0,128 1,965 0,054
SIZE -0,200 -1,885 0,065
LEV 0,853 1,414 0,163
ROA 16,771 12,351 0,000
GA 0,152 0,171 0,865
ESGC 0,055 1,762 0,084
ESGP*ESGC -0,001 -1,776 0,081
N 64
2
Adj. R 0,914
Nilai F 98,080 0,000
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil analisis tambahan pada nilai alpha 0,10, sehingga dapat disimpulkan
tabel 7, diperoleh nilai koefisien sebesar - bahwa kontroversi ESG memiliki pengaruh
0,001 yang menjelaskan bahwa kontroversi signifikan marjinal terhadap hubungan antara
ESG dapat melemahkan hubungan antara kinerja ESG dan kinerja pasar. Keterlibatan
kinerja ESG terhadap kinerja pasar yang perusahaan low profile dalam kontroversi
ditandai dengan korelasi negatif. Nilai ESG dinilai memicu reaksi negatif dari
signifikansi sebesar 0,081, lebih kecil dari pemangku kepentingan yang pada akhirnya
190
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

memperlemah pengaruh kinerja ESG Manajer perlu mempertimbangkan


terhadap kinerja pasar dan berdampak pada praktik berkelanjutan sebagai cara untuk
kredibilitas yang rendah. Hal ini mendukung menciptakan sistem tata kelola yang lebih
penelitian yang dilakukan oleh Aouadi & efektif. Selain itu, pentingnya
Marsat (2018) yang menyatakan bahwa memperhatikan kontroversi ESG pada suatu
kontroversi ESG merupakan suatu hambatan perusahaan karena dapat meminimalkan
dalam kinerja ESG yang secara negatif asimetri informasi meskipun dalam
memengaruhi nilai perusahaan. interaksinya tidak berpengaruh secara
signifikan. Keterlibatan perusahaan dalam
Kesimpulan kontroversi ESG selama lima tahun periode
Peningkatan tren investasi pengamatan pada penelitian ini tidak
berkelanjutan berdampak pada penilaian memberikan pengaruh dan tidak memicu
kinerja perusahaan yang tidak hanya berdasar respon dari pemangku kepentingan baik di
pada aspek keuangan saja, tetapi juga melalui seluruh perusahaan maupun perusahaan high
aspek non-keuangan, yaitu informasi terkait profile di Indonesia.
ESG. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja Keterbatasan pada penelitian ini
ESG berpengaruh positif terhadap kinerja adalah dalam hal pengukuran. Pengukuran
pasar. Kinerja pasar akan meningkat jika pada kinerja ESG dan kontroversi ESG
kinerja ESG mengalami peningkatan. Hal terangkum pada Thomson Reuters Database.
tersebut menunjukkan bahwa pemangku Penelitian selanjutnya dapat menggunakan
kepentingan memberikan respon positif atas database lain seperti database Bloomberg,
kinerja ESG perusahaan di Indonesia. ESG memperluas periode pengamatan dan
merupakan bentuk investasi jangka panjang memperluas populasi di berbagai negara.
dan dianggap sebagai strategi fundamental Implikasi dari penelitian ini adalah dapat
keberlanjutan. Semakin banyak perusahaan memberikan referensi baru dan bermanfaat
yang mempublikasikan kinerja ESG kepada bagi berbagai pihak seperti manajemen
publik merupakan bentuk strategi untuk perusahaan, investor, dan pemerintah tentang
meningkatkan reputasi dan citra perusahaan. pentingnya ESG bagi going concern suatu
perusahaan.

191
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Controversial Industry Sectors. Journal


of Business Ethics, 108(4), 467–480.
https://doi.org/10.1007/s10551-011-
Referensi 1103-7
Crifo, P., & Mottis, N. (2013). Socially
Aguilera, R. V., Rupp, D. E., Williams, C. A.,
Responsible Investment in France.
& Ganapathi, J. (2007). Putting the S
Business and Society, 55(4), 576–593.
Back in Corporate Social
https://doi.org/10.1177/0007650313500
Responsibility: A Multilevel Theory of
216
Social Change in Organizations.
DasGupta, R. (2021). Financial Performance
Academy of Management Review, 32(3),
Shortfall, ESG Controversies, and ESG
836–863.
Performance: Evidence from Firms
https://doi.org/10.5465/AMR.2007.252
around the World. Finance Research
75678
Letters, 1–8.
Al Faruq, N., Syukra, R., & Nuky, E. (2021).
https://doi.org/10.1016/j.frl.2021.10248
144 Emiten Sudah Implementasikan
7
ESG. Investor.Id.
Deegan, C. (2014). Financial Accounting
https://investor.id/market-and-
Theory. McGraw-Hill.
corporate/262737/144-emiten-sudah-
Eccles, R. G., Ioannou, I., & Serafeim, G.
implementasikan-esg
(2014). The Impact of Corporate
Almeyda, R., & Darmansyah, A. (2019). The
Sustainability on Organizational
Influence of Environmental, Social, and
Processes and Performance.
Governance (ESG) Disclosure on Firm
Management Science, 60(11), 2835–
Financial Performance. IPTEK Journal
2857.
of Proceedings Series, 5, 278–290.
https://doi.org/10.1287/mnsc.2014.198
https://doi.org/10.12962/j23546026.y20
4
19i5.6340
Fatemi, A., Glaum, M., & Kaiser, S. (2018).
Aouadi, A., & Marsat, S. (2018). Do ESG
ESG Performance and Firm Value: The
Controversies Matter for Firm Value?
moderating Role of Disclosure. Global
Evidence from International Data.
Finance Journal, 38, 45–64.
Journal of Business Ethics, 151(4),
https://doi.org/10.1016/j.gfj.2017.03.00
1027–1047.
1
https://doi.org/10.1007/s10551-016-
Fatima, A. H. A., Abdullah, N., & Sulaiman,
3213-8
M. (2015). Environmental disclosure
Buallay, A. (2020). Sustainability Reporting
quality: Examining the impact of the
and Firm’s Performance: Comparative
stock exchange of Malaysia’s listing
Study Between Manufacturing and
requirements. Social Responsibility
Banking Sectors. International Journal
Journal, 11(4), 904–922.
of Productivity and Performance
https://doi.org/10.1108/SRJ-03-2014-
Management, 69(3), 431–445.
0041
https://doi.org/10.1108/IJPPM-10-
Garcia, A. S., Mendes-Da-Silva, W., &
2018-0371
Orsato, R. (2017). Sensitive Industries
Cai, Y., Jo, H., & Pan, C. (2012). Doing Well
Produce Better ESG Performance:
While Doing Bad? CSR in
Evidence from Emerging Markets.
192
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Journal of Cleaner Production, 150, Firm Risk. Social Responsibility


135–147. Journal, 11(2), 324–339.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.0 https://doi.org/10.1108/SRJ-08-2013-
2.180 0093
Gatzert, N., Schmit, J. T., & Kolb, A. (2015). Nirino, N., Santoro, G., Miglietta, N., &
Assessing the Risks of Insuring Quaglia, R. (2021). Corporate
Reputation Risk. The Journal of Risk Controversies and Company’s Financial
and Insuranc, 83(3), 641–679. Performance: Exploring the Moderating
https://www.jstor.org/stable/43998279 Role of ESG Practices. Technological
Li, J., Haider, Z. A., Jin, X., & Yuan, W. Forecasting and Social Change, 162, 1–
(2018). Corporate Controversy, Social 7.
Responsibility and Market https://doi.org/10.1016/j.techfore.2020.
Performance: International Evidence. 120341
Journal of International Financial Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
Markets, Institutions and Money. 51/POJK.03/2017 Tentang Penerapan
https://doi.org/10.1016/j.intfin.2018.11. Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga
013 Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan
Li, Y., Gong, M., Zhang, X. Y., & Koh, L. Publik., (2017).
(2018). The Impact of Environmental, Palazzo, G., & Scherer, A. G. (2006).
Social, and Governance Disclosure on Corporate Legitimacy as Deliberation:
Firm Value: The Role of CEO Power. A Communicative Framework. Journal
British Accounting Review, 50(1), 60– of Business Ethics, 66(1), 71–88.
75. https://doi.org/10.1007/s10551-006-
https://doi.org/10.1016/j.bar.2017.09.00 9044-2
7 Refinitiv Eikon Datastream. (2020).
Melinda, A., & Wardhani, R. (2020). The Environmental, Social and Governance
Effect of Environmental, Social, (ESG) Scores from Refinitiv.
Governance, and Controversies on https://www.refinitiv.com/content/dam/
Firms’ Value: Evidence from Asia. marketing/e%0An_us/documents/meth
Advanced Issues in the Economics of odology/esg-scores-methodology.pdf.
Emerging Markets (International Shakil, M. H. (2020). Environmental, Social
Symposia in Economic Theory and and Governance Performance and Stock
Econometrics), 27, 147–173. Price Volatility: A Moderating Role of
https://doi.org/10.1108/s1571- Firm Size. Journal of Public Affairs, 1–
038620200000027011 11. https://doi.org/10.1002/pa.2574
Natalia, M., Gunawan, Y., & Carolina, V. Shakil, M. H. (2021). Environmental, Social
(2016). Pengaruh Pengungkapan and Governance Performance and
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Financial Risk: Moderating Role of
Terhadap Kinerja Pasar dengan ESG Controversies and Board Gender
Moderasi Efektivitas Dewan Komisaris Diversity. Resources Policy, 72, 1–10.
dan Independensi Dewan Komisaris. https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2021
Jurnal Akuntansi, 8(1), 45–64. .102144
Nguyen, P., & Nguyen, A. (2015). The Effect Suchman, M. C. (1995). Managing
of Corporate Social Responsibility on Legitimacy: Strategic and Approaches.
193
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
Vol 11 No.2 (Mei 2023)

Academy of Management Review, 20(3), Corporate Reputation: A Customer


571–610. www.jstor.org/stable/258788 Perspective. British Journal of
Velte, P. (2017). Does ESG performance Management, 20(2), 187–203.
have an impact on financial https://doi.org/10.1111/j.1467-
performance? Evidence from Germany. 8551.2007.00557.x
Journal of Global Responsibility, 8(2), Yoon, B., Lee, J. H., & Byun, R. (2018).
169–178. https://doi.org/10.1108/JGR- Does ESG performance enhance firm
11-2016-0029 value? Evidence from Korea.
Walsh, G., Mitchell, V. W., Jackson, P. R., & Sustainability (Switzerland), 10(10).
Beatty, S. E. (2009). Examining the https://doi.org/10.3390/su10103635
Antecedents and Consequences of

194
*Corresponding Author’s email: rizqi.amalia@mail.ugm.ac.id
ISSN: 2302-1500
https://jurnal.ugm.ac.id/abis

Anda mungkin juga menyukai