Abstrak
Kata kunci: kinerja lingkungan, kinerja sosial, kinerja keuangan, good coorporate
governance
Abstract
This study aims to determining the effect of environmental performance and
social performance toward financial performance with good corporate governance as
a moderating variable at service companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) for the period 2014-2018. This research is quantitative research using
purposive sampling method. The type of data used in this study is secondary data
obtained from annual reports and sustainability reports that are obtained indirectly
through intermediaries or internet media.
Data analysis in this research uses descriptive analysis, classic assumption
test, multiple linear regression analysis, and Moderate Regression Analysis (MRA)
using the SPSS 20.0 program. The results showed that; (1) environmental
performance influences financial performance; (2) social performance influences
financial performance; (3) Good Corporate Governance strengthens the effect of
environmental performance on financial performance; (4) Good Corporate
Governance weakens the effect of social performance on financial performance.
487
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
PENDAHULUAN
Investasi memiliki posisi yang keberlanjutan mencakup kinerja
sangat strategis dalam tataran lingkungan dan kinerja sosial. Perusahaan
pembangunan perekonomian suatu yang mampu menunjukan dan
negara. Adapun sektor perusahaan yang mengungkapkan kinerja lingkungan dan
kini diminati oleh investor untuk sosialnya akan memberikan citra yang
berinvestasi yakni perusahaan sektor jasa. baik pada stakeholder sehingga ada
Sektor utama pilihan investasi dalam lima beberapa keuntungan yang didapatkan
tahun terakhir bergeser dari sektor perusahaan seperti kesetiaan pelanggan
perusahaan manufaktur ke perusahaan dan kepercayaan dari kerditor maupun
sektor jasa (Setiawan, 2020). Investor investor.
akan melakukan riset terhadap Dikutip dari National Center For
perusahaan untuk mengetahui potensi Sustainability Reporting, sebanyak 15
perusahaan dalam mendapatkan perusahaan jasa masuk kedalam daftar
keuntungan. peringkat dari 34 perusahaan di tahun
Namun, saat ini perusahaan sektor 2019. Hal ini menunjukan bahwa
jasa menjadi sektor perusahaan yang perusahaan sektor jasa memiliki
paling banyak mengalami kesulitan kesadaran yang cukup tinggi dalam
keuangan. Pada tanggal 17 Maret 2020 mengungkapkan laporan keberlanjutan
BEI memberikan notasi khusus pada dan memiliki kualitas pengungkapan yang
beberapa perusahaan yang tercatat. baik. Namun, di sisi lain saat ini beberapa
Terdapat 38 perusahaan yang perusahaan jasa masih mendapatkan
mendapatkan notasi khusus, sebagian notasi ekuitas negatif. Penelitian
besar perusahaan bernotasi ekuitas sebelumnya telah banyak mengkaji
negatif (E) yaitu 26 perusahaan. mengenai pengaruh kinerja lingkungan
Perusahaan yang memiliki ekuitas negatif dan kinerja sosial terhadap kinerja
di dominasi oleh perusahaan jasa yaitu 15 keuangan namun menghasilkan hasil yang
perusahaan. Perusahaan yang mengalami berbeda-beda. Kinerja keuangan yang
ekuitas negatif menunjukan bahwa baik mencerminkan perusahaan juga
perusahaan tersebut mengalami kesulitan mampu memperoleh keuntungan dalam
keuangan karena tidak mampu membayar operasi bisnisnya. Penerapan good
kewajibannya. corporate governance dalam kinerja
Indikator kinerja keuangan perusahaan merupakan kunci sukses bagi
perusahaan dapat digunakan dalam perusahaan untuk memperoleh
memprediksi kondisi perusahaan di masa keuntungan jangka panjang dan mampu
yang akan datang. Indikator ini diperoleh bersaing.
dari analisis rasio-rasio keuangan yang Kepemilikan saham perusahaan
terdapat pada informasi laporan keuangan yang termasuk dalam coporate
yang diterbitkan perusahaan. Return on governance salah satunya adalah
Equity (ROE) merupakan perhitungan kepemilikan institusional. Menurut Wening
rasio yang menunjukkan kemampuan (2009), kepemilikan institusional
perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan salah satu faktor yang dapat
bersih dengan menggunakan modal mempengaruhi kinerja perusahaan.
sendiri dan menghasilkan laba bersih yang Kepemilikan institusional merupakan
tersedia bagi pemilik atau investor. institusi, lembaga, maupun pihak eksternal
Perusahaan beroperasi tidak yang turut memiliki saham dalam sebuah
hanya untuk meraih keuntungan saja, perusahaan. Kepemilikan institusional
namun harus memberikan manfaat bagi digunakan sebagai variabel pemoderasi
stakeholdernya. Salah satu bentuk dalam penelitian ini karena kepemilikan
tanggung jawab perusahaan kepada institusional dinilai memiliki kewenangan
stakeholder adalah dengan pengungkapan dalam pengawasan kinerja manajemen.
keberlanjutan perusahaan melalui laporan sehingga hal ini dapat meningkatkan
keberlanjutan. Dalam laporan kinerja keuangan perusahaan.
488
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
489
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
490
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
491
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
dengan jumlah variabel bebas sebanyak 2 bahwa nilai Durbin-Watson adalah 2,171
(k = 2) serta jumlah data sebanyak 45 (n = dengan jumlah variabel bebas sebanyak 5
45), sehingga nilai dU pada tabel DW (k = 5) serta jumlah data sebanyak 45 (n =
pada lampiran adalah sebesar 1,6148. 45), sehingga nilai dU adalah sebesar
Sedangkan nilai 4-dU = 4 – 1,6148 = 1,7762. Sedangkan nilai 4-dU = 4 –
2,3862. Sehingga disimpulkan bahwa dU 1,7762 = 2,2238. Sehingga disimpulkan
< d1 < 4-dU (1,6148 < 1,806 < 2,3862) bahwa dU < d1 < 4-dU (1,7762 < 2,171 <
maka bisa disimpulkan tidak ditemukan 2,2238) maka bisa disimpulkan tidak
autokorelasi, positif atau negatif pada ditemukan autokorelasi, positif atau negatif
model 1. Berdasarkan hasil uji pada model 2.
autokorelasi pada model 2, diketahui
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
(Constant) 0,066 0,013 5,153 0,000
K LING 0,179 0,071 0,272 2,511 0,016
K SOS 0,401 0,064 0,678 6,254 0,000
Sumber: Data Sekunder Diolah (2020)
492
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -0,296 0,163 -1,812 0,078
K LING -2,950 0,859 -4,487 -3,436 0,001
K SOS 3,610 0,714 6,106 5,056 0,000
GCG 0,648 0,298 0,484 2,175 0,036
K LING*GCG 5,443 1,522 5,103 3,577 0,001
K SOS*GCG -5,636 1,247 -6,024 -4,521 0,000
Sumber: Data Sekunder Diolah (2020)
berarti variabel moderasi Good Corporate memiliki risiko lingkungan yang relatif
Governance (X3) memperlemah hubungan rendah. Perusahaan yang telah
antara Kinerja Sosial (X2) dan Kinerja melakukan pengelolaan lingkungan
Keuangan (Y). Sebelum dimasukan dengan baik akan diterima oleh
variabel moderasi Good Corporate masyarakat yang sesuai dengan teori
Governance (X3) nilai R Square adalah legitimasi. Sejalan dengan penelitian yang
sebesar 0,837 dan setelah dimasukan dilakukan Bukhori (2017), Rahmawati
variabel moderasi Good Corporate (2017), Rosyid (2015) menyatakan bahwa
Governance (X3) nilainya menjadi 0,900. kinerja lingkungan memiliki pengaruh
Sehingga terjadi peningkatan kemampuan positif signifikan terhadap kinerja
variabel independen dalam mempengaruhi keuangan.
variabel dependent diakibatkan variabel
moderasi. Maka, Good Corporate Pengaruh Kinerja Sosial Terhadap
Governance (X3) dapat memoderasi Kinerja Keuangan
hubungan variabel Kinerja Lingkungan Berdasarkan hasil uji statistik pada
(X1) dan Kinerja Sosial (X2) terhadap tabel 2, menunjukan bahwa nilai
Kinerja Keuangan (Y). signifikansi Kinerja Sosial (X2) sebesar
0,000 < 0,05, maka dapat dinyatakan
Pengaruh Kinerja Lingkungan bahwa variabel X2 mempunyai pengaruh
Terhadap Kinerja Keuangan terhadap Y. Nilai t positif yaitu 0,401
menunjukkan bahwa variabel X2
Berdasarkan hasil uji statistik pada mempunyai hubungan yang searah arah
tabel 2, menunjukan bahwa nilai dengan Y.
signifikansi variabel Kinerja Lingkungan Sesuai dengan teori legitimasi,
(X1) sebesar 0,016 < 0,05, maka dapat perusahaan akan selalu meyakinkan
dinyatakan bahwa variabel X1 mempunyai bahwa aktivitas operasinya dapat diterima
pengaruh terhadap Y. Nilai t positif yaitu oleh masyarakat. Selain itu,
0,179 menunjukkan bahwa variabel X1 pengungkapan ini juga akan memberikan
mempunyai hubungan yang searah manfaat dan pemenuhan tuntutan
dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa stakeholder sesuai dengan teori
Kinerja lingkungan berpengaruh positif stakeholder. Kinerja sosial yang
dan signifikan terhadap kinerja keuangan. diungkapkan oleh perusahaan berkaitan
Sesuai dengan teori stakeholder, dengan ketenagakerjaan, Hak Asasi
pengungkapan kinerja lingkungan menjadi Manusia, masyarakat, tanggung jawab
media harmonisasi hubungan stakeholder atas produk,. Hal ini menunjukan bahwa
dengan perusahaan Pemenuhan tuntutan pengungkapan kinerja sosial tidak hanya
dari stakeholder ini akan akan membuat bermanfaat untuk mendapatkan legitimasi
stakeholder memberikan respon yang baik dari masyarakat diluar perusahaan,
kepada perusahaan. Respon yang baik namun tenagakerja juga mendapatkan
akan membentuk citra perusahaan kebermanfaatan dari pengungkapan ini.
semakin baik, maka loyalitas konsumen Pengungkapan kinerja sosial menunjukan
dan para stakeholder akan semakin tinggi. bentuk tanggung jawab perusahaan
Bentuk respon tersebut yaitu dengan terhadap tenagakerja dan hak asasi
memberikan pendanaan bagi perusahaan manusia sehingga akan menciptakan
yang akan digunakan untuk meningkatkan semangat tenagakerja dalam
produksi dan penjualan sehingga dapat melaksanakan kewajibannya (Hendarti,
meningkatkan profitabilitas perusahaan 2006). Semangat tenagakerja dan
(Rosyid, 2011). pemenuhan hak asasi manusia akan
Perusahaan yang mampu membentuk loyalitas dalam bekerja
menunjukan kinerja lingkungan yang baik sehingga mampu meningkatkan operasi
akan meningkatkan ketertarikan calon perusahaan yang berujung pada
investor dan stakeholder. Ketertarikan peningkatan laba. Beberapa peneliti
investor terbentuk karena kepercayaan berpendapat bahwa kinerja sosial
investor terhadap perusahaan karena meningkatkan kinerja keuangan dengan
494
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
menarik karyawan yang terampil dan dengan teori keagenan bahwa manajemen
mengurangi risiko (Maqbool et al, 2018). terkadang mementingkan kepentingan
Hal ini akan membentuk image positif sendiri yang pada akhirnya memunculkan
perusahaan akan mempengaruhi konfik kepentingan.
penjualan yang kemudian meningkatkan Good corporate governance yang
laba perusahaan. memiliki peran pengendali dan mengatasi
Hasil penelitian ini menunjukan perilaku manajemen yang mementingkan
bahwa kinerja sosial berpengaruh positif diri sendiri (Merawati, 2015). Menurut
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Wening (2009), kepemilikan institusional
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan merupakan salah satu faktor yang dapat
Triwacananingrum (2013), Natalia (2014), mempengaruhi kinerja perusahaan.
Isnaeni (2018), Adil (2019) yang Kepemilikan institusional mendorong
menyatakan bahwa kinerja sosial pengawasan yang lebih ketat dalam
berpengaruh postif signifikan terhadap pelaksanaan dan pengungkapan kinerja
kinerja keuangan. lingkungan (Merawati, 2015). Perusahaan
yang memiliki transparansi yang baik,
Good Corporate Governance sahamnya cenderung mudah
Memperkuat Pengaruh Kinerja diperdagangkan karena adanya
Lingkungan Terhadap Kinerja ketertarikan yang tinggi dari investor atas
Keuangan perusahaan tersebut (Krissandi, 2012).
Moderate Regression Analysis Ketertarikan investor akan menciptakan
(MRA) menunjukan nilai koefisien regresi keputusan pendanaan investor terhadap
variabel kinerja lingkungan (X1) sebelum perusahaan. Hal ini kemudian akan
dimasukan variabel moderasi sebesar berpengaruh terhadap kinerja keuangan
0,179. Sementara itu, setelah dimasukan perusahaan.
variabel good corporate governance (X3) Hasil penelitian ini sejalan dengan
sebagai variabel moderasi, koefisien penelitian yang dilakukan oleh
regresi meningkat menjadi sebesar 5,443. Wahyuningtyas (2012), yang menyatakan
Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya bahwa kepemilikan institusional
variabel good corporate governance (X3) mempengaruhi hubungan corporate social
sebagai moderasi dapat meningkatkan responsibility terhadap kinerja keuangan.
pengaruh positif antara kinerja lingkungan Merawati (2015) juga mengungkapkan
terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan bahwa good corporate goverance
uji hipotesis nilai signifikansi 0,001 < 0,05 memoderasi pengaruh kinerja lingkungan
sehingga H3 diterima. terhadap kinerja keuangan.
Sesuai standar GRI, dimensi
lingkungan yaitu dimana dampak
perusahaan yang berkaitan dengan udara, Good Corporate Governance
tanah, air, dan ekosistem. Pengungkapan Memperlemah Pengaruh Kinerja Sosial
kinerja lingkungan sesuai dengan teori Terhadap Kinerja Keuangan
stakeholder, dimana perusahaan memiliki Moderate Regression Analysis
pertanggungjawaban dengan stakeholder. (MRA) menunjukan nilai koefisien regresi
Selain itu, pengungkapan kinerja variabel kinerja sosial (X2) sebelum
lingkungan berkaitan dengan teori dimasukan variabel moderasi sebesar
legitimasi, dimana perusahaan harus 0,401. Setelah dimasukan variabel good
mampu menjalin hubungan untuk corporate governance (X3) sebagai
menciptakan lingkungan yang baik sesuai variabel moderasi, koefisien regresi
dengan norma yang berlaku dimasyarakat. menurun menjadi -5,636. Hal ini
Kinerja lingkungan yang diungkapkan menunjukan bahwa dengan adanya
dikatakan sebagi bentuk transparansi variabel good corporate governance (X3)
perusahaan terhadap stakeholder sebagai moderasi dapat menurunkan
(Haryati, 2013). Transparansi perusahaan pengaruh positif antara kinerja sosial
perlu diterapkan untuk menghindari terhadap kinerja keuangan.
asimetri informasi, hal ini berkaitan
495
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
Sesuai standar GRI, secara garis kinerja sosial belum mampu meningkatkan
besar dimensi sosial mencakup kinerja keuangan (Bukhori, 2017).
pengungkapan kinerja perusahaan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
mengenai ketenagakerjaan, Hak Asasi oleh Mercuri (2019), menyatakan bahwa
Manusia, masyarakat, tanggung jawab kinerja sosial dapat memperlemah kinerja
atas produk. Perusahaan menerbitkan keuangan karena munculnya kegagalan
pengungkapan kinerja sosial merupakan dari tujuan transparansi dengan
salah satu bentuk pertanggung jawaban pengungkapan CSR hal ini disebabkan
dan transparansi kepada stakeholder yang karena reaksi pelaku pasar belum
berkaitan dengan teori stakeholder. merespon dengan baik informasi CSR
Selanjutnya kinerja sosial yang diterapkan yang diberikan dalam laporan
oleh perusahaan menjadi media legitimasi keberlanjutan. Hasil penelitian ini sejalan
perusahaan dengan masyarakat. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kepemilikan institusional mempunyai arti Shafariani (2013) yang menyatakan good
penting dalam memonitoring manajemen corporate governance memperlemah
dengan pengawasan yang lebih optimal. pengaruh tanggung jawab sosial
Bentuk pengawasan yang perusahan terhadap kinerja keuangan.
dilakukan agar tercipta transparansi yaitu Hasil penelitian ini bertentangan dengan
dengan menerapkan dan mengungkapkan penelitian oleh Neubaum et al, 2015 yang
corporate social responsibility yang menyatakan bahwa kepemilikan
didalamnya mencakup kinerja sosial. institusional memiliki moderasi positif pada
Kinerja sosial memiliki dampak reputasi hubungan kinerja sosial jangka panjang.
yang berbeda-beda karena dampak ini
tergantung pada tempat perusahaan SIMPULAN DAN SARAN
(Brammer et al, 2006). Perusahaan harus Simpulan
mengeluarkan sejumlah biaya untuk Berdasarkan hasil analisiis data
pendanaan monitoring tersebut dan dan pembahasan, maka ditarik
aktivitas tersebut dalam mengungkapakan kesimpulan sebagai berikut: Kinerja
CSR. Sehingga hal ini akan mengurangi lingkungan berpengaruh positif dan
jumlah pendapatan kemudian signifikan terhadap kinerja keuangan.
mempengaruhi kinerja keuangan Pengungkapan kinerja lingkungan yang
perusahaan (Shafariani, 2013) baik akan memberikan citra positif
Biaya kinerja sosial yang perusahaan sehingga investor tertarik
dikeluarkan oleh perusahaan sektor jasa untuk menanamkan investasinya yang
akan lebih besar karena operasi kemudian akan mempengaruhi kinerja
perusahaan jasa sebagian besar berkaitan keuangan perusahaan.
dengan sosial, kemasyarakatan, kepuasan Kinerja sosial berpengaruh positif
pelanggan, dan tenagakerja dibandingkan dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
dengan lingkungan. Tipe perusahaan Pengungkapan kinerja sosial yang baik
berepengaruh terhadap return perusahaan akan memberikan kepercayaan dan
(Herawati, 2016). Jumlah item membangun hubungan baik dengan
pengungkapan kinerja sosial lebih banyak masyarakat maupun konsumen. Selain itu
dengan kinerja lingkungan sesuai standar tenaga kerja akan menjadi lebih semangat
GRI-4 maupun GRI Standards. Hal ini dan loyal terhadap perusahaan karena
akan memepengaruhi jumlah biaya yang kinerja sosialnya yang baik. Dengan
akan dikeluarkan perusahaan apabila adanya hal tersebut semakin akan
perusahaan mengungkapkan kinerja meningkatkan operasional perusahaan
lingkungan maupun kinerja sosial. yang berujung pada peningkatan laba
Adapun tahapannya setelah kinerja perusahaan.
sosial mempengaruhi nilai perusahaan, Good corporate governance
kemudian akan mempengaruhi market memperkuat pengaruh kinerja lingkungan
respon, berlanjut memepngaruhi kinerja terhadap kinerja keuangan. Adanya good
keuangan. Hal ini terjadi dalam jangka corporate governance akan mendorong
panjang sehingga dalam jangka pendek bentuk transparansi dari manjemen yang
496
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
497
JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 3 Tahun 2020 e-
ISSN: 2614 – 1930
498