Anda di halaman 1dari 19

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN METHODIST eISSN : 2599-1175

Volume 2, Nomor 2, 2019, 112 - 130 ISSN : 2599-0136

PENGARUH TEKANAN STAKEHOLDER DAN KINERJA KEUANGAN


TERHADAP KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT DENGAN
KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI
1
Dipo Rizkika Alfaiz, 2Titik Aryati
Magister Akuntansi FEB, Universitas Trisakti
dipo. alfaiz@gmail. com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh tekanan stakeholder dan
kinerja keuangan terhadap kualitas sustainability report dengan komite audit sebagai variabel
moderasi. Komponen tekanan stakeholder terdiri dari tekanan lingkungan, tekanan karyawan,
tekanan konsumen, dan tekanan pemegang saham, sementara profitabilitas digunakan sebagai
komponen kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda
dengan jumlah sampel dari 105 sustainability report perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2017 dan teknik pengambilan sampel dengan metode purposive
sampling. Temuan hasil penelitian menunjukkan perusahaan yang mendapatkan tekanan dari
karyawan dan konsumen memiliki kualitas sustainability reportyang lebih tinggi dari pada
perusahaan lain. Tekanan pemegang saham yang dimoderasi oleh komite audit berpengaruh
signifikan positif terhadap kualitas sustainability report.

Kata Kunci: Tekanan Stakeholder, Kinerja Keuangan, Kualitas Sustainability report,


GRI, Komite Audit

PENDAHULUAN lingkungan dan dampak sosial (GRI,


Tujuan awal dari terbentuknya suatu 2013). Sustainability report memuat
perusahaan adalah untuk memaksimalkan informasi kinerja keuangan dan informasi
laba yang diterima dan adanya tanggung non keuangan yang terdiri dari informasi
jawab bagi pemangku kepentingan atau aktivitas sosial dan lingkungan yang lebih
stakeholder. Akan tetapi pandangan menekankan pada prinsip dan standar
tersebut kian bergeser kearah yang lebih pengungkapan yang mampu
luas lagi. Perusahaan kini diharapkan tidak mencerminkan tingkat aktivitas perusahaan
hanya mementingkan kepentingan secara menyeluruh sehingga
manajemen dan pemegang saham saja memungkinkan perusahaan bisa tumbuh
tetapi juga mampu memperhatikan secara berkesinambungan.
kepentingan karyawan, konsumen serta Banyaknya kasus pelanggaran yang
masyarakat. Media pengungkapan dilakukan oleh perusahaan meningkatkan
informasi atas aktivitas tanggung jawab kesadaran masyarakat untuk secara aktif
sosial perusahaan kepada stakeholders mengawasi kegiatan bisnis yang ada dan
dapat melalui melalui Sustainability report dampak keberlanjutan bisnis tersebut
(Fatchan dan Trisnawati, 2016). terhadap lingkungan sekitar. Tragedi
Sustainability report merupakan lingkungan dan sosial terjadi di
praktik dalam mengukur dan Kalimantan Tengah akhir-akhir ini. PT
mengungkapkan aktivitas perusahaan Binasawit Abadi Pratama dan PT Smart
sebagai tanggung jawab kepada seluruh Tbk melakukan pencemaran limbah
stakeholders mengenai kinerja organisasi pengolahan sawit di Danau Sembuluh,
dalam mewujudkan tujuan pembangunan Kalteng yang menyebabkan mata
berkelanjutan. Sustainability reportakan pencaharian masyarakat enam desa atas
menjadi salah satu media untuk perikanan di danau tersebut praktis
mendeskripsikan pelaporan ekonomi, berhenti.
April 2019 Alfaiz & Aryati

Tekanan dari berbagai pihak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh


memaksa perusahaan untuk menerima tindakan perusahaan dan mereka juga
tanggung jawab atas dampak aktivitas mempunyai klaim legitimasi terhadap
bisnisnya terhadap masyarakat. Perusahaan perusahaan dalam kaitannya dengan
dihimbau untuk bertanggung jawab konsep agensi dan kepemilikan. Tekanan
terhadap pihak yang lebih luas bukan yang diberikan oleh para pemangku
hanya menekankan pada kepentingan kepentingan menuntut pelaksanaan dan
kelompok pemegang saham dan kreditur pengkomunikasian kegiatan tanggung
saja. jawab sosial perusahaan dalam bentuk
Beberapa tahun terakhir perusahaan laporan, bukan hanya sekedar laporan tapi
di Indonesia mulai berusaha laporan yang berkualitas.
menyeimbangkan antara tujuan Dalam penelitian terdahulu Astrid,
keuntungan dan pelestarian lingkungan. (2014) menguji pengaruh tekanan
Beranjak dari hal tersebut, pelaporan pemangku kepentingan dan tata kelola
berkelanjutan mulai mendapat perhatian perusahaan terhadap kualitas laporan
dari para stakeholders maupun calon berkelanjutan di Indonesia dengan 123
investor. Investor tidak lagi hanya sample perusahaan yang listing selama
mengandalkan laporan keuangan yang periode 2010-2014. Hasil penelitian
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, arus menunjukkan bahwa tekanan lingkungan
kas, dan catatan atas laporan keuangan dan tekanan konsumen berpengaruh positif
sebagai alat untuk mengambil keputusan terhadap kualitas sustainability report dan
investasi (Aziz, 2014). Sustainability tekanan karyawan berpengaruh negatif
report menyajikan pencapaian sedangkan tekanan pemegang saham tidak
pengembangan keberlanjutan perusahaan mempengaruhi kualitas sustainability
secara menyeluruh dan merupakan report.
keseimbangan antara people (sosial), Oren (2016) meneliti faktor-faktor
planet (lingkungan) dan profit (ekonomi) yang mempengaruhi tingkat pengungkapan
yang dikenal dengan konsep Triple Bottom sustainability report perusahaango public
Line (TBL) (Elkington, 1997). di Indonesia periode 2011-2015 yang
Di Indonesia, publikasi sustainability menunjukkan bahwaKomite Audit
report masih bersifat voluntary, artinya berpengaruh positif terhadap tingkat
perusahaan dengan sukarela pengungkapan Sustainability report.
menerbitkannya dan tidak ada aturan baku Leverage berpengaruh negatif terhadap
yang mewajibkan seperti halnya pada tingkat pengungkapan Sustainability
penerbitan financial reporting. Meskipun report. Profitabiitas, Likuiditas, Ukuran
demikian, trend dari pembuatan laporan Perusahaan, Aktivitas Perusahaan, dan
keberlanjutan semakin meningkat setiap Dewan Direksi tidak berpengaruh terhadap
tahunnya. Berdasarkan sumber National tingkat pengungkapan Sustainability
Center for Sustainability report (NSCR) report.
ditahun 2011 dari 438 Emiten hanya 25 Penelitian ini bertujuan untuk
perusahaan yang melaporkan laporan menguji pengaruh tekanan stakeholder dan
keberlanjutan dan tahun 2013 ada 50 kinerja keuangan terhadap kualitas
perusahaan dan ditahun 2016 tercatat sustainability report dengankomite audit
sudah 120 perusahaan menerbitkan laporan sebagai variabel moderasi. Komponen
keberlanjutan. tekanan stakeholder terdiri dari tekanan
Dalam perkembangan teori lingkungan, tekanan karyawan, tekanan
stakeholder, Freeman (1984) menilai konsumen, dan tekanan pemegang saham,
adanya hubungan antara perusahaan dan sementara profitabilitas digunakan sebagai
kelompok yang berbeda selain pemegang komponen kinerja keuangan.
saham. Freeman mengusulkan bahwa Perbedaan mendasar riset ini dengan
stakeholder hampir selalu dapat riset-riset-riset sebelumnya adalah

113
April 2019 Alfaiz & Aryati

menambahkan variabel moderasi komite implisit tergantung pada kontrak sosial


audit dan menggabungkan variabel antara entitas bisnis dan masyarakat. Teori
independen tekanan stakeholder dan ini menjelaskan temuan empiris,
kinerja keuangan dengan periode memperkirakan perusahaan memiliki
penelitian tahun 2015-2017. hubungan di sustainability report dan
untuk mencari strategi penting perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA lewat legitimasi (Shamil, et al, 2014).
Teori Stakeholder Teori ini juga memberikan manfaat atau
Teori stakeholder merupakan teori sumber daya potensial bagi perusahaan
yang menjelaskan bagaimana manajemen untuk bertahan hidup. Sistem pengelolaan
perusahaan memenuhi atau mengelola perusahaan berorientasi pada keberpihakan
harapan para stakeholder. Teori ke masyarakat, pemerintah, individu dan
stakeholder mengatakan bahwa perusahaan kelompok masyarakat (Celia, et al, 2014).
bukanlah entitas yang hanya beroperasi Perusahaan akan melakukan tindakan
untuk kepentingannya sendiri, tetapi harus apapun yang dipandangnya perlu dalam
memberikan manfaat bagi stakeholdernya. rangka mempertahankan reputasinya
Teori ini menekankan akuntabilitas sebagai perusahaan yang legitimative
organisasi jauh melebihi kinerja keuangan (Shamil, et al, 2014). Praktik sustainability
atauekonomi sederhana. Semua report bukan hanya dilakukan perusahaan
stakeholder mempunyai hak memperoleh sebagai strategi untuk mendatangkan
informasi mengenai aktivitas perusahaan keuntungan ataupun sebagai upaya
yang dapat mempengaruhi proses pemenuhan kewajiban semata, tetapi juga
pengambilan keputusan (Susanto, et al, sebagai wujud kesadaran yang dijiwai oleh
2013). nilai-nilai etika dan moralitas. Teori
Salah satu bentuk pengungkapan legitimasi menyatakan bahwa perusahaan
sukarela yang berkembang dengan pesat terus meyakini bahwa mereka beroperasi
saat ini yaitu publikasi sustainability sesuai dengan batasan dan norma
report. Melalui sustainability perusahaan masyarakat di sekitar mereka untuk
dapat memberikan informasi yang lebih memastikan bahwa apa yang mereka
cukup dan lengkap berkaitan dengan lakukan dianggap sah oleh masyarakat.
kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi Perusahaan membutuhkan
sosial masyarakat dan lingkungan. Teori pengakuan masyarakat dengan cara
ini mengasumsikan bahwa eksistensi mengungkapkan sustainability report agar
perusahaan ditentukan oleh para perusahaannya dapat diterima dengan baik
stakeholder. Oleh karena itu, perusahaan oleh masyarakat. Sustainability report ini
akan mempertimbangkan kepentingan dapat digunakan oleh perusahaan untuk
pemangku kepentingan karena adanya memperoleh legitimasi. Diterimanya suatu
komitmen moral dari manajemen perusahaan oleh masyarakat, merupakan
perusahaan terhadap para pemangku suatu bentuk legalitas bagi perusahaan dan
kepentingan atau stakeholder, komitmen memberikan image positif dimata para
moral ini akan mendorong perusahaan stakeholder, sehingga dapat menunjang
untuk merumuskan strategi perusahaan keberlangsungan hidup perusahaan
(yang memerhatikan kepentingan para tersebut. Oleh karena itu, pengungkapan
pemangku kepentingan) dimana strategi informasi yang menyangkut dengan
perusahaan akan berpengaruh terhadap organisasi sosial, komunitas masyarakat
pencapaian kinerja keuangan perusahaan. dan lingkungan sangat diperlukan.
Perusahaan dapat mengungkapkan
Teori Legitimasi informasi tersebut dalam sustainability
Teori legitimasi menyatakan bahwa report sebagai wujud akuntabilitas
legitimasi suatu entitas bisnis untuk perusahaan kepada publik.
beroperasi dalam masyarakat secara

114
April 2019 Alfaiz & Aryati

Sustainability report peka terhadap informasi lingkungan, maka


Sustainability reportadalah praktik semakin signifikan laporan tentang
pengukuran, pengungkapan aktivitas lingkungan perusahaan tersebut (laporan
perusahaan, dan upaya akuntabilitas dari tanggung jawab sosial) (Abdullah, dan
kinerja organisasi sebagai tanggungjawab Fatima, 2014; Astrid, 2017). Dari
kepada stakeholder internal dan eksternal penjelasan diatas maka didapatkan
dalam mewujudkan tujuan pembangunan hipotesa berikut:
berkelanjutan (GRI, 2013). H1: Tekanan Lingkungan berpengaruh
Global Reporting Initiative (GRI) positif terhadap kualitas
merupakan standar pembentukan suatu Sustainability report.
laporan berkelanjutan suatu perusahaan
(Sustainability report). Sustainability 2. Hubungan Tekanan Karyawan dan
report memberikan informasi tentang Kualitas Sustainability report
dampak suatu perusahaan terhadap aspek Saat ini, karyawan dan calon
lingkungan dan sosial selain dari aspek karyawan memperhatikan apakah
ekonominya. Penelitian ini menggunakan perusahaan tempat ia bekerja merupakan
kerangka Global Report Initiative versi 4 perusahaan yang bertanggung jawab sosial
tahun 2013 yang memiliki beberapa atau tidak. Karyawan-karyawan yang
perbedaan dengan versi yang sebelumnya, berkualitas telah mengerti akan pentingnya
diantaranya adalah penambahan poin tanggung jawab sosial perusahaan. Aset
mekanisme pengaduan pekerja, penilaian paling berharga untuk perusahaan bukan
dari sisi pemasok dibidang, lagi aset yang dapat diukur dan dapat
ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, dilihat tapi aset yang tidak dapat diukur,
dan mekanisme pengaduan pelanggaran yaitu intellectual capital atau sumber daya
HAM. Indikator dalam GRI G4 ini dibagi manusia. Kehilangan karyawan berkualitas
menjadi 3 kategori yaitu: ekonomi, menyebabkan perusahaan dapat
lingkungan dan sosial dengan total terguncang operasionalnya. Untuk
indikator sebanyak 149 item. (GRI, 2013). menghindari hal tersebut, perusahaan harus
melakukan tuntutan karyawan untuk
Pengembangan Hipotesis melakukan dan melaporkan tanggung
1. Hubungan Tekanan Lingkungan jawab sosial perusahaan. Sun dan Yu
dan Kualitas Sustainability report (2015); Betts, Wiengarten, dan Tadisina
Menurut teori legitimasi, perusahaan (2015), menemukan bahwa perusahaan
yang sensitif terhadap lingkungan dalam perusahaan yang bertanggung jawab
cenderung mengungkapkan laporan sosial bekerja dengan lebih baik daripada
tanggung jawab sosial dengan lebih yang bekerja di tempat yang tidak
berkualitas untuk melegitimasi operasional bertanggung jawab sosial. Dari penjelasan
perusahaan. Hal ini tidak luput dari diatas dapat diajukan hipotesa:
tekanan dari kelompok pecinta lingkungan H2: Tekanan karyawan berpengaruh
dan masyarakat pada umumnya. positif terhadap kualitas
Masyarakat dan kelompok pecinta Sustainability report
lingkungan menuntut perusahaan untuk
memperbaiki lingkungan yang telah 3. Hubungan Tekanan Konsumen dan
perusahaan rusak akibat kegiatan Kualitas Sustainability report
operasionalnya. Untuk memenuhi tuntutan Perusahaan yang memiliki kedekatan
tersebut, perusahaan berusaha melakukan dengan konsumen akhir cenderung lebih
tanggungjawab sosial dan diperhatikan konsumen. Perusahaan yang
mengungkapkannya dengan lebih memproduksi barang yang dikonsumsi
transparan. Hal ini disebabkan karena oleh konsumen akhir cenderung lebih
semakin sensitif industri terhadap diperhatikan daripada perusahaan yang
lingkungan, pemegang saham semakin memproduksi barang produksi (Astrid,

115
April 2019 Alfaiz & Aryati

2017). Hal ini menyebabkan perusahaan dapat memberikan tekanan yang lebih
harus memperhatikan tindakannya dan tinggi dengan terus mengawasi
beroperasi sesuai dengan keinginan keberlanjutan perusahaan dengan tingkat
konsumen. Saat ini, konsumen telah konsentrasi kepemilikan yang tinggi.
diinformasikan dengan lebih transparan Dengan demikian, maka dapat
mengenai dampak produk konsumsi dinyatakan hipotesa sebagai berikut:
terhadap lingkungan sehingga mereka H4: Tekanan pemegang saham
lebih peduli terhadap lingkungan. berpengaruh positif terhadap kualitas
Penelitian menunjukkan bahwa Sustainability report
konsumen akhir mempengaruhi kualitas
pengungkapan tanggung jawab sosial 5. Hubungan Profitabilitas dan
perusahaan (Saka dan Noda, 2013; Darus, Kualitas Sustainability report
Mad, dan Yusoff, 2014; Astrid, 2017). Perusahaan dengan tingkat
Hasil penelitian Fernandez- Feijoo et al. , profitabilitas yang tinggi akan cenderung
(2012) juga menunjukkan bahwa untuk melakukan pengungkapan melalui
perusahaan yang memiliki kedekatan Sustainability report, karena profitabilitas
dengan konsumen yang tinggi mungkin merupakan salah satu indikator kinerja
mencoba untuk menaikkan brand image yang harus diungkapkan dalam
dengan meningkatkan transparansi Sustainability report. Menurut Nasir et al
laporannya. Berdasarkan uraian diatas (2014), perusahaan yang memiliki
maka dapat ditentukan hipotesa : kemampuan kinerja keuangan yang baik,
H3: Tekanan konsumen berpengaruh akan memiliki kepercayaan yang tinggi
positif terhadap kualitas untuk menginformasikan kepada
Sustainability report stakeholdernya, karena perusahaan mampu
menunjukkan kepada mereka bahwa
4. Hubungan Tekanan Pemegang perusahaan dapat memenuhi harapan
Saham dan Kualitas Sustainability mereka terutama investor dan kreditor.
report Akibatnya, perusahaan dengan tingkat
Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan cenderung
penyebaran kepemilikan saham yang untuk melakukan pengungkapan melalui
rendah cenderung memiliki laporan sustainability report, karena profitabilitas
tanggung jawab sosial yang lebih buruk merupakan salah satu indikator kinerja
daripada perusahaan dengan tingkat yang harus diungkapkan dalam
penyebaran kepemilikan saham yang sustainability report khususnya
tinggi. Hal ini disebabkan karena keberlangsungan produk mereka kepada
perusahaan dengan tingkat penyebaran konsumen. Penelitian yang dilakukan
kepemilikan saham yang rendah Andani, (2015) menunjukan bahwa
memberikan tekanan yang lebih ringan profitabilitas berpengaruh positif dan
terhadap perusahaan untuk melaporkan signifikan terhadap sustainability report.
tanggung jawab sosialnya karena Dengan demikian, maka dapat dinyatakan
terkonsentrasinya jumlah pemegang saham hipotesa sebagai berikut:
dan pemegang saham yang sedikit tersebut H5: Profitabilitas berpengaruh positif
mendapat informasi yang lebih terhadap kualitas laporan
menyeluruh. (Arum, 2017; Astrid, 2017). Sustainability report
Sjafjell (2016) menambahkan bahwa
persyaratan di beberapa negara melarang 6. Komite Audit Memoderasi
pemegang saham mayoritas untuk Hubungan Tekanan Lingkungan
bertindak dengan cara yang dapat dan Kualitas Sustainability report
merugikan kepentingan perusahaan secara Komite audit merupakan komite
keseluruhan, terutama keberlanjutan yang membantu komisaris atau dewan
perusahaan. Selain itu, pemegang saham pengawas dalam memastikan efektivtas

116
April 2019 Alfaiz & Aryati

sistem pengendalian internal dan (stakeholder). Stakeholder tersebut hampir


efektivitas pelaksanaan tugas auditor selalu dapat mempengaruhi atau
eksternal dan internal. Penelitian yang dipengaruhi oleh tindakan perusahaan dan
dilakukan Hasanah, et al (2014) mereka juga mempunyai klaim legitimasi.
menemukan bahwa ukuran komite audit Pekerja merupakan stakeholder yang
berpengaruh positif terhadap sangat penting, artinya mereka mempunyai
pengungkapan sustainability report kekuatan yang signifikan dan legitimasi
perusahaan. Keberadaan komite audit akan yang dapat mempengaruhi perusahaan
mendorong perusahaan untuk menerbitkan (Arum, 2017). Dengan demikian, maka
laporan yang lengkap dan berintegritas dapat dinyatakan hipotesa sebagai berikut:
tinggi. H7: Komite Audit dapat memoderasi
Gamerschlag, et al (2011) hubungan antara Tekanan Karyawan
berpendapat bahwa perusahaan yang terhadap kualitas Sustainability report
berada di bawah tekanan kelompok
lingkungan mengungkapkan semua isu 8. Komite Audit Memoderasi
secara lebih. Kenaikan tingkat transparansi Hubungan Tekanan Konsumen dan
laporan keberlanjutan mungkin merupakan Kualitas Sustainability report
hasil dari keinginan perusahaan untuk Komite audit merupakan komite
mengurangi persepsi masyarakat akan yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai
dampak lingkungan yang lebih besar yang penghubung antara dewan direksi dan
dimiliki industri (Fernandez-Feijoo et al. , audit ekternal, internal auditor serta
2012). Diharapkan dengan besarnya jumah anggota independen, yang memiliki tugas
komite audit dapat mendorong manajemen untuk memberikan pengawasan. Adanya
untuk meningkatkan kualitas laporan komite audit dapat memengaruhi proses
keberlanjutan. Dengan demikian, maka penyusunan dan pengungkapan
dapat dinyatakan hipotesa sebagai berikut: sustainability report. Dengan ukuran
H6: Komite Audit dapat memoderasi komite audit yang semakin besar
hubungan antara Tekanan lingkungan diharapkan akan mendukung terwujudnya
terhadap kualitas Sustainability report pelaksanaan komite audit yang lebih baik
yang selanjutnya akan mendukung
7. Komite Audit Memoderasi perusahaan untuk cenderung melakukan
Hubungan Tekanan Karyawan dan pengungkapan sustainability report. Hasil
Kualitas Sustainability report penelitian Fernandez- Feijoo et al. , (2012)
Keberadaan Komite Audit membantu juga menunjukkan bahwa perusahaan yang
menjamin pengungkapan dan sistem memiliki kedekatan dengan konsumen
pengendalian akan berjalan dengan baik. yang tinggi mungkin mencoba untuk
Dengan demikian, diharapkan dengan menaikkan brand image dengan
ukuran Komite Audit yang semakin besar, meningkatkan transparansi laporannya.
maka pengawasan yang dilakukan akan Dengan demikian, maka dapat dinyatakan
semakin baik dan kualitas pengungkapan hipotesa sebagai berikut:
informasi sosial yang dilakukan H8: Komite audit dapat memoderasi
perusahaan semakin meningkat. Selain itu, hubungan antara Tekanan konsumen
jumlah pegawai yang besar merupakan terhadap kualitas Sustainability report
modal utama untuk bernegosiasi dengan
manajemen agar lebih terbuka atas 9. Komite Audit Memoderasi
keadaan dan budaya sosial yang ada dalam Hubungan Tekanan Pemegang
perusahaan. Hal ini sejalan dengan Teori Saham dan Kualitas Sustainability
stakeholder yang dipopulerkan oleh report
Freeman (1984) menyatakan bahwa Collier (1993) menyatakan bahwa
perusahaan mempunyai hubungan dengan keberadaan komite audit membantu
kelompok kepentingan yang berbeda-beda menjamin pengungkapan dan sistem

117
April 2019 Alfaiz & Aryati

pengendalian agar dapat berjalan dengan sebagai media komunikasi perusahaan


baik. Selain itu, pertanggungjawaban yang dengan stakeholder dalam rangka
dimiliki oleh komite audit dalam memperoleh legitimasi melalui
melaksanakan proses internal control dan pelaksanaan good corporate governance.
laporan keuangan, berusaha diwujudkan Perusahaan yang memiliki tingkat
sebaik-baiknya oleh perusahaan untuk profitabilitas yang tinggi cenderung untuk
memperoleh tingkat kompetensi dalam mengungkapkan lebih banyak informasi
keuangan. Tingginya kompetensi keuangan karena ingin menunjukkan kepada public
yang dimiliki perusahaan akan terus dan stakeholders bahwa perusahaan
diusahakan guna mendapatkan dukungan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi
dari para stakeholder-nya. Dengan ukuran dibandingkan dengan perusahaan lain pada
komite audit yang semakin besar industry yang sama. Selain itu, perusahaan
diharapkan akan mendukung terwujudnya juga ingin investor yakin bahwa operasi
pelaksanaan corporate governance yang berjalan efisien, sehingga tidak
lebih baik yang selanjutnya akan menimbulkan keraguan pada investor
mendukung perusahaan untuk cenderung untuk berinvestasi. Melalui laporan
melakukan pengungkapan sustainability berkelanjutan perusahaan dapat
report. memberikan informasi yang lebih cukup
Penelitian Arum (2017) menyatakan dan lengkap berkaitan dengan kegiatan dan
bahwa terdapat hubungan positif yang pengaruhnya terhadap kondisi sosial
signifikan antara industri berorientasi masyarakat, lingkungan dan ekonomi
investor dengan transparansi laporan (Ghozali dan Chariri, 2007). Dengan
keberlanjutan. Hal ini berarti bahwa demikian, maka dapat dinyatakan hipotesa
perusahaan yang tergolong dalam industri sebagai berikut:
berorientasi investor menghasilkan laporan H10:Profitabilitas dapat memoderasi
keberlanjutan yang lebih transparan. hubungan antara Komite Audit
Dengan demikian, maka dapat dinyatakan terhadap kualitas Sustainability report
hipotesa sebagai berikut:
H9: Komite Audit dapat memoderasi METODE PENELITIAN
hubungan antara Tekanan Pemegang Rancangan Penelitian
Saham terhadap kualitas Sustainability Sifat Pengujian Penelitian ini adalah
report Pengujian hipotesis dengan Populasi
penelitian yaitu perusahaan-perusahaan
10. Komite Audit Memoderasi yang sahamnya listing di Bursa Efek
Hubungan Profitabilitas dan Indonesia periode tahun 2015-2017. Unit
Kualitas Sustainability report analisis Penelitian ini yaitu Sustainability
Profitabilitas merupakan rasio yang report tahun 2015-2017dengan teknik
mengukur kemampuan perusahaan untuk pengumpulan data menggunakan Teknik
menghasilkan laba dalam upaya dokumentasi serta metode pengumpulan
meningkatkan nilai pemegang saham. sampel dalam penelitian ini yaitu
Perusahaan yang memiliki kemampuan menggunakan purposive sampling dengan
kinerja keuangan yang baik, akan memiliki kriteria perusahaan go public yang
kepercayaan yang tinggi untuk menerbitkan laporan keberlanjutan selama
menginformasikan kepada stakeholder- 3 (tiga) tahun berturut-turut.
nya. Komite audit memiliki tugas dalam Jenis data yang digunakan dalam
pengawasan auditor, memastikan penelitian ini merupakan data sekunder,
manajemen melakukan tindakan korektif yang berupa laporan tahunan perusahaan
yang tepat terhadap hukum dan regulasi. yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun
Komite audit diharapkan mampu 2015-2017. Sumber data penelitian ini
mendorong manajemen untuk melakukan diperoleh dari website perusahaan dan
praktik pengungkapan sustainability report www. idx. co. id. Selain itu pengumpulan

118
April 2019 Alfaiz & Aryati

data sebagai landasan teori serta penelitian dan wisata, barang ritel, percetakan,
terdahulu bersumber dari dokumen- periklanan, media, perawatan kesehatan,
dokumen, buku, dan sumber tertulis tekstil dan garmen, alas kaki, energi,
lainnya yang terkait dengan topik investasi, industri telekomunikasi. Industri
penelitian. yang tercantum di atas yang dinilai 1
sedangkan industri lain yang dinilai 0.
Definisi Operasional variabel dan
Pengukuran d. Tekanan Pemegang Saham (X4)
Dalam penelitian ini, variabel- Klasifikasi industri dengan
variabel yang diteliti dikelompokkan pemegang saham sebagai stakeholder
menjadi 3, yaitu: menggunakan pengukuran dari Astrid
1. Independent Variable (X) (2017), yang diukur dengan memakai nilai
Adapun yang termasuk dalam dummy 1 (satu) jika perusahaan berada di
variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu: dalam industri dengan tingkat tekanan dari
a. Tekanan Lingkungan (X1) investor tinggi. Industri tersebut yakni:
Klasifikasi industri dengan otomotif, penerbangan, kimia, computer,
lingkungan sebagai stakeholder konglomerasi, konstruksi, material
menggunakan pengukuran dari konstruksi, barang konsumsi tahan lama,
Fernandez-Feijoo, Romero dan Ruiz energi, pemanfaatan energi, jasa keuangan,
(2014), yang telah disesuaikan dengan produk pelayanan kesehatan, produk
daftar industri di Bursa Efek Indonesia. rumah tangga dan pribadi, media, produk
Industri adalah pertanian, pertambangan, logam, real estate, pengecer, hardware
kimia, mesin, suku cadang kendaraan teknologi, telekomunikasi, tekstil dan
bermotor dan komponen, kabel, properti, pakaian, serta mainan. Untuk semua
perumahan, konstruksi, energi, jalan raya, perusahaan pada industri lainnya, variabel
lapangan udara, pelabuhan, transportasi, memakai nilai dummy 0 (nol).
pembangunan non-bangunan, dan industri
elektronik. Industri yang tercantum di atas e. Profitabilitas (X5)
yang dinilai 1 sedangkan industri lain Pengukuran variabel profitabilitas
yang dinilai 0. yaitu menggunakan Return of Asset
(ROA). ROA memperlihatkan kemampuan
b. Tekanan Karyawan (X2) perusahaan dalam melakukan efisiensi
Klasifikasi industri dengan karyawan penggunaan total assets untuk operasional
sebagai stakeholder menggunakan perusahaan.
pengukuran dari Saka dan Noda (2013),
yang diukur dengan menggunakan skala
rasio. Penelitian ini menggunakan
logaritma natural dari jumlah karyawan
sehingga jumlah karyawan tidak terlalu 2. Variabel moderasi (Z)
besar dibandingkan dengan pengukuran Tujuan dibentuknya komite audit di
lainnya. dalam sebuah perusahaan adalah untuk
membantu dewan komisaris dalam
mengawasi jalannya kegiatan operasional
c. Tekanan Konsumen (X3) perusahaan agar kinerja perusahaan bagus
Klasifikasi industri dengan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
konsumen sebagai stakeholder (Utari, 2014). Diharapkan dengan ukuran
menggunakan pengukuran dari Fernandez- komite audit yang semakin besar, maka
Feijoo, Romero dan Ruiz (2014), yang pengawasan yang dilakukan akan semakin
telah disesuaikan dengan daftar industri di baik dan kualitas pengungkapan informasi
Bursa Efek Indonesia. Industri barang sosial yang dilakukan perusahaan semakin
konsumsi, jasa keuangan, restoran, hotel meningkat atau semakin luas (Azis, 2014).

119
April 2019 Alfaiz & Aryati

Variabel komite audit diukur dengan benar variabel-variabel yang digunakan


jumlah anggota komite audit. memiliki keterkaitan/korelasi. Barlett Test
dianggap lolos apabila nilai signifikansi
kurang dari 0,05.

3. Dependent Variable (Y) Statistik Deskriptif


Variabel dependen kualitas Uji statistik deskriptif dijalankan
Sustainabilty report diperoleh untuk mencari tahu deskripsi/gambaran
menggunakan analisis komponen utama dari data berdasarkan jumlah sampel, rata-
(Principal Component Analysis) dari tiga rata (mean), standar deviasi, varian,
faktor yang mencerminkan aspek-aspek maksimum, minimum, sum, range,
kualitas laporan keberlanjutan(Astrid, kurtosis, dan skewnes (Ghozali, 2018).
2017) yaitu content analysis berdasarkan Metode ini digunakan sebagai gambaran
GRI G4, jumlah halaman, dan Assurance mengenai variabel penelitian yaitu tekanan
statement dan/atau application check GRI. lingkungan, tekanan karyawan, tekanan
Pengukuran content analysis berdasarkan konsumen, tekanan pemegang saham,
GRI G4 (Fernandez-Feijoo, Romero, dan profitabilitas dan komite audit sehingga
Ruiz, 2014) denganpemberian bobot pada dapat menjadi patokan analisis lebih lanjut
content analysis didasarkan pada mengenai nilai minimum, nilai maksimum,
pengungkapannya, yaitu nilai 0 untuk mean, varians, dan standar deviasi.
komponen yang tidak diungkapkan, nilai 1
untuk komponen yang diungkapkan. Uji Asumsi Klasik
Indikator dalam GRI G4 ini dibagi menjadi 1. Uji Normalitas
3 kategori yaitu: ekonomi, lingkungan dan Penelitian ini menggunakan Uji
sosial dengan total indikator sebanyak 149 statistik non-parametrik Kolmogorov-
item. Pengukuran jumlah halaman dengan Smirnov untuk mencari tahu normalitas
logaritma natura dan skor Assurance dari data. Apabila hasil uji statistik
statement dan/atau application check GRI non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
adalah 0 untuk yang tidak mempunyai, 1 menghasilkan nilai signifikansi lebih dari
untuk yang mempunyai salah satu dan 2 5%, model regresi dianggap memenuhi uji
untuk yang mempunyai keduanya. normalitas (Ghozali, 2018).

Metode Analisis data 2. Uji Multikolinearitas


Analisis Komponen Utama Pengujian Multikolineraritas
Analisis komponen utama berfungsi bertujuan untuk menguji apakah model
untuk mereduksi tiga faktor regresi menemukan adanya korelasi antar
variabeldependen yaitu content analysis variabel bebas (independen). Model regresi
berdasarkan GRI G4, jumlah halaman, dan yang baik adalah tidak terjadi korelasi
Assurance statement dan/atau application diantara variabel independen
check GRI tanpa mengubah (Ghozali,2018).
karakteristik/kriteria dari data tersebut a. Bila mempunya nilai VIF < 10 atau
secara signifikan menjadi variable kualitas Tolerance > 0,10, maka tidak terdapat
laporan keberlanjutan. Uji Kaiser-Meyer- gejala multikolinearitas.
Olkin (KMO) dan Barlett Test perlu b. Bila mempunyai nilai VIF > 10 atau
dilakukan untuk mengetahui layak atau Tolerance < 0,10, maka terdapat gejala
tidaknya analisis faktor. Ghozali, (2018) multikolinearitas.
menjelaskan bahwa apabila uji KMO
menghasilkan nilai antara 0,5 sampai 3. Uji Heteroskedastisitas
dengan 1 maka analisis faktor dianggap Penelitian ini menguji
layak untuk digunakan sedangkan Barlett Heteroskedastisitas dengan mengamati ada
Test dijalankan untuk menguji apakah atau tidaknya suatu pola tertentu pada

120
April 2019 Alfaiz & Aryati

grafik plot antara nilai prediksi variabel Koefisien determinasi (R2) berfungsi
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan untuk mencari tahu kemampuan model
residualnya yaitu SRESID. (Ghozali, dalam menjelaskan variasi variabel
2018). dependen. Nilai koefisien determinasi
berkisar antara nol (0) sampai satu (1).
4. Uji Autokorelasi Nilai R2 yang besar (mendekati satu)
Tujuan dilakukannya uji autokorelasi memiliki arti bahwa variabel independen
adalah untuk mencari tahu ada atau mempunyai hampir seluruh informasi yang
tidaknya keterkaitan antara kesalahan diperlukan guna mengestimasi variasi
pengganggu pada periode t dengan variabel dependen (Ghozali, 2018).
kesalahan pengganggu pada periode
sebelumnya (t-1) di dalam model regresi 2. Uji StatistikF
linear. Pengambilan keputusan ada Pengujian ini dilakukan dengan cara
tidaknya autokorelasi antara lain (Ghozali, membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
2018): berdasarkan ketentuan bila nilai Fhitung
1. Nilai DW berada antara batas atau lebih besar dari nilai Ftabel atau signifikansi
upper bound (du) dan (4-du) artinya Fhitung lebih kecil dari alpha 5% berarti Ho
tidak ada autokorelasi. ditolak dan Ha gagal ditolak.
2. Nilai DW lebih rendah daripada batas
bawah atau lower bound (dl), artinya 3. Uji Statistik t
ada autokorelasi positif. Untuk menganalisis apakah suatu
3. Nilai DW lebih daripada (4-dl), artinya variabel bebas berpengaruh nyata atau
autokorelasi statistik. tidak digunakan uji t atau t-student, dengan
4. Nilai DW berada diantara batas (du), ketentuan jika thitung lebih besar dari ttabel
dan batas bawah (dl) atau DW berada atau signifikansi thitung lebih kecil dari
antara batas (4-du) dan (dl), berarti alpha 5% maka Ho ditolak dan Ha gagal
hasilnya tidak dapat disimpulkan. ditolak.

Regresi Linier Berganda HASIL DAN PEMBAHASAN


Persamaan regresi dalam penelitian Analisis Komponen Utama (Principal
ini adalah sebagai berikut: Component Analysis)
KSRit = α + β1TLING + β2TKAR + Hasil dari analisis komponen utama
β3TKONS + β4TPS + β5PROFIT + dengan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)
Β6TLING*KA + β8TKONSI*KA + sebesar 0,514 dan nilai signifikansi
β9TKONS*KA + β10TPS*KA + Barlett’s test of Spherecitysebesar 0,006
β11PROFIT*KA + e yang mengindikasikan bahwa analisis
faktor layak digunakan dan ada korelasi
Keterangan: antar variabel bebas, disajikan pada tabel
KSR = Kualitas Sustainability report 4. 1 berikut ini.
α = Konstanta Tabel 4. 1
TLING = Tekanan Lingkungan Freq Percent Cum
TKAR = Tekanan Karyawan Valid 0 27 25. 7 25. 7
TKONS = Tekanan Konsumen TLING
1 78 74. 3 100. 0
TPS = Tekanan Pemegang Saham 105 100. 0
PROFIT = Profitabilitas
KA = Komite Audit Sumber: Data diolah dengan SPSS
e = Error
Distribusi Frekuensi
Berdasarkan hasil analisis distribusi
Pengujian Hipotesis
frekuensi Tabel 4.2, variabel independen
1. Koefisien Determinasi (R2)
tekanan lingkungan terdiri atas variabel

121
April 2019 Alfaiz & Aryati

dengan nilai dummy 1 yang berjumlah 78


dengan presentase sebesar 74,3% Deskriptif Statistik
merupakan industri sensitif lingkungan dan Hasil deskriptif statistik sesuai tabel
sisanyatidak sensitif terhadap lingkungan. 4.5 menunjukkan hasil analisis statistik
Tabel 4. 2 KMO and Bartlett's Test
Distribusi Frekuensi TLING Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling . 514
Sumber: Data diolah dengan SPSS Adequacy.
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 12. 468
Sphericity
Berdasarkan hasil analisis distribusi df 3
frekuensi Tabel 4.3, variabel independen Sig. . 006
tekanan konsumen terdiri atas variabel deskriptif variabel penelitian dari 125
dengan nilai dummy 1 yang berjumlah 72 sample yang menerbitkan laporan
keberlanjutan.
Freq Percent Cum
Valid 0 33 31. 4 31. 4 Tabel 4. 5 Deskriptif Statistik
TKONS Sumber: Data diolah dengan SPSS
1 72 68. 6 100. 0
105 100. 0
Variabel kualitas sustainability report
dengan presentase sebesar 68,6% merupakan hasil dari analisis komponen
merupakan industri yang dekat dengan utama atas 3 (tiga) faktor yang merupakan
konsumen dan sisanya merupakan industri variable dependen. Nilai minimum sebesar
Freq Percent Cum -1,58sedangkan nilai maksimumnya
Valid 0 9 8. 6 8. 6 sebesar 5,53 dengan nilai standar deviasi
TPS sebesar 1,00. Nilai minus menunjukkan
1 96 91. 4 100. 0
105 100. 0
bahwa perusahaan tersebut memiliki
kualitas sustainability report dibawah rata-
yang tidak dekatdengan konsumen. rata perusahaan sampel.
Berdasarkan hasil analisis distribusi Variabel tekanan karyawan
frekuensi Tabel 4.4, variabel independen mempunyai nilai terendah6,09 sedangkan
tekanan pemegang saham terdiri atas nilai tertinggi12,3. Untuk nilai rata-rata
variabel dengan nilai dummy 1 yang diperoleh 8,91 dan dengan nilai standar
berjumlah 96 dengan presentase sebesar deviasi sebesar 1,41. Variabel ROA
91,4% merupakan industri yang mempunyai hasil terendah sebesar -18,04
berorientasi investor dan sisanya tidak dan hasil terbesar sebesar 52,67.
berorientasi investor. Selanjutnya untuk nilai rata-rata
Tabel 4. 3 didapatkan sebesar 5,26dan dengan nilai
Distribusi Frekuensi TKONS standar deviasi9,93.
Std.
N Mini Max Mean Dev
Variabel komite audit mempunyai
KSR 105 -1. 58 5. 53 . 00 1. 00 hasil minimum sebesar 3 dan hasil
TLING 105 0 1 . 74 . 439 maksimumnya sebesar 7. Nilai rata-rata
TKARY 105 6. 09 12. 3 8. 91 1. 41
yang dihasilkan adalah sebesar 3,57 dan
dengan standar deviasi 0,99. Hasil
TKONS 105 0 1 . 69 . 466
minimum jumlah komite audit menujukkan
TPS 105 0 1 . 91 . 281 bahwa semua perusahaan telah memenuhi
ROA 105 -18. 04 52. 67 5. 26 9. 93 peraturan perundangan yang berlaku
KA 105 3 7 3. 57 . 999 dengan minimal mempunyai 3 (tiga)
anggota komite audit
Valid N 105

Sumber: Data diolah dengan SPSS Pengujian Asumsi Klasik


Tabel 4. 4 1. Uji Multikolinearitas
Distribusi Frekuensi TPS
Sumber: Data diolah dengan SPSS

122
April 2019 Alfaiz & Aryati

Model regresi yang baik adalah tidak Gambar 4. 2 Hasil Pengujian


terjadi korelasi diantara variabel Heteroskedastisitas
independen dengan kriteria mempunyai (Setelah transform LN)
nilai VIF < 10 atau Tolerance > 0,10, maka
tidak terdapat gejala multikolinearitas.
(Ghozali,2018).
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian
Multikolinearitas
Unstandar Collinearity
Coefficients Statistics
Std. Toleran
B Error Beta ce VIF
(Cons)
1 -. 544 1. 042
TLING -. 236 . 258 -. 104 . 734 1. 363
TKARY . 074 . 083 . 105 . 692 1. 446
TKONS -. 483 . 264 -. 225 . 624 1. 602 Sumber: Data diolah dengan SPSS
TPS . 483 . 444 . 136 . 606 1. 650
ROA -. 010 . 010 -. 098 . 894 1. 119 Berdasarkan Gambar 4.1 dapat
Sumber: Data diolah dengan SPSS dilihat bahwa data terpusat di sekitar angka
0 berarti data dalam penelitian ini tidak
Berdasarkan hasil perhitungan terdistribusi normal. Agar data terdistribusi
menunjukkkan tidak ada varibel normal, maka dilakukan transformasi data
independen yang memiliki hasil VIF lebih yaitu mengubah data kedalam bentuk
dari 10. Hasil perhitungan nilai Tolerance transform Logaritma Natural (LN).
juga menunjukkan tidak ada variabel Setelah dilakukan transformasi dapat
independen yang memiliki nilai tolerance dilihat pada Gambar 4.2, dapat dilihat
kurang dari 0,10. Jadi, dapat dinyatakan bahwa titik-titik menyebar secara acak,
tidak ada multikolinearitas antar variabel baik di atas maupun di atas angka 0 pada
independen dalam model regresi. sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model
2. Uji Heteroskedastisitas regresi ini.
Uji heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan memakai scatterplot, 3. Uji Autokorelasi
yaitu variabel dependen pada sumbu X Pengujian autokorelasi dilakukan
adalah ZPRED dan variabel independen dengan menggunakan Durbin Watson.
pada sumbu Y adalah residual SRESID Tabel 4. 7Hasil Pengujian Autokorelasi
Adjusted R Durbin-
(Ghozali, 2018). R Square Watson
1 . 253a . 017 2. 153
Gambar 4. 1 Hasil Pengujian Sumber: Data diolah dengan SPSS
Heteroskedastisitas
(Data Awal) Nilai DW sebesar 2,153, nilai ini
dibandingkan dengan nilai tabel dengan
menggunakan nilai signifikan 5%, jumlah
sampel 105 (n) dan jumlah variabel
independen 5 (k=5), maka dalam tabel
Durbin Watson akan didapatkan nilai du
sebesar 1,78. Dengan kriteria du < d < 4-
du didapat bahwa 1. 78 < 2. 15 < 2. 22,
maka tidak terjadi autokorelasi.
Sumber: Data diolah dengan SPSS 4. Uji Normalitas

123
April 2019 Alfaiz & Aryati

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat Berdasarkan hasil uji F di dapat hasil
bahwa besarnya nilai Kolmogorov- F hitung 3,86dengan tingkat signifikansi
Smirnov adalah 0,125 dan signifikan pada 0,000 berarti 0,000< 0,05 sehingga dapat
0,96 berarti data dalam penelitian ini telah disimpulkan bahwa variabel yang
terdistribusi normal dan model regresi digunakan dalam penelitian yaitu tekanan
memenuhi syarat normalitas dengan lingkungan, tekanan karyawan, tekanan
sebelumnya mengubah data kedalam konsumen, tekanan pemegang saham dan
bentuk transform Logaritma Natural (LN). profitabilitas merupakan variabel penjelas
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Normalitas kualitas sustainability report.
Unstandardized
Residual 3. Uji Statistik t
N 42 Hasil pengujian hipotesis pertama
Test Statistic . 125 menunjukkan nilai sig sebesar 0,570,
Asymp. Sig. (2-tailed) . 096 dimana nilai signifikan tersebut berada di
Monte Carlo Sig. (2- Sig. . 494 atas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
tailed)
variabel tekanan lingkungan (TLING)
Sumber: Data diolah dengan SPSS tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas sustainability report.
Uji Hipotesis Hasil pengujian hipotesis kedua
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa tekanan karyawan
Pengujian koefisien determinasi (TKARY) berpengaruh signifikan terhadap
dilakukan untuk memperoleh besarnya kualitas sustainability report dengan nilai
kontribusi dari variabel independen beta unstandardized coefficients sebesar
terhadap variabel dependen. Pengujian 0,684 dan nilai sig sebesar 0,028 yang
koefisien determinasi dilakukan dengan berada di bawah 0,05. Hasil positif
melihat besarnya nilai adjusted R2. menunjukkan arah yang sama dengan
Tabel 4. 9Uji R2 hipotesis yang diajukan, sehingga variable
R Adjusted Std. Error of the TKARY berpengaruh positif signifikan
Model R Square R Square Estimate
1 . 540a . 291 . 216 . 885
terhadap kualitas sustainability report.
Sumber: Data diolah dengan SPSS Hasil pengujian hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa tekanan konsumen
Berdasarkan output SPSS besarnya (TKONS) berpengaruh signifikan terhadap
adjusted R2 adalah 0. 216, hal ini berarti kualitas sustainability report dengan nilai
21,6% variasi variable kualitas beta unstandardized coefficients sebesar
sustainability report dapat dijelaskan oleh 5,101 dan nilai sig sebesar 0,03 yang
variasi dari kelima variabel independen berada di bawah 0,05. Hasil positif
yang dimoderasi oleh komite audit menunjukkan arah yang sama dengan
sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor hipotesis yang diajukan, sehingga variabel
lain di luar model. TKONS berpengaruh positif signifikan
terhadap kualitas sustainability report.
2. Uji Statistik F Berikut merupakan perhitungan uji t
Dari hasil analisis regresi dapat yang telah dilakukan:
diketahui nilai F seperti pada tabel berikut Tabel 4. 13Hasil Uji t
Model B t Sig.
ini: 1 (Constant) -1. 132 -1. 063 . 291
Tabel 4. 12 Hasil Uji F TLING . 711 . 570 . 570
ANOVAa TKARY . 684 2. 237 . 028
Sum of Mean TKONS 5. 101 3. 061 . 003
Model Squares df Square F Sig. TPS -10. -3. 478 . 001
1 Regression 30. 31 10 3. 03 3. 86 . 000 628
Residual 73. 68 94 . 784 ROA -. 223 -1. 233 . 221
Total 104. 00 104 KA_TLING -. 315 -. 845 . 400
Sumber: Data diolah dengan SPSS KA_TKARY -. 179 -2. 148 . 034

124
April 2019 Alfaiz & Aryati

KA_TKONS -1. 707 -3. 434 . 001 diajukan, sehingga variabel TKONS yang
KA_TPS 3. 476 3. 519 . 001 dimoderasi komite audit berpengaruh
KA_ROA . 073 1. 227 . 223
negatif signifikan terhadap kualitas
Sumber: Data diolah dengan SPSS
sustainability report.
Hasil pengujian hipotesis kesembilan
Hasil pengujian hipotesis keempat
menunjukkan bahwa tekanan pemegang
menunjukkan bahwa tekanan pemegang
saham (TPS) yang dimoderasi komite audit
saham (TPS) berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
terhadap kualitas sustainability report
sustainability report dengan nilai beta
dengan nilai beta unstandardized
unstandardized coefficients sebesar 3,476
coefficients sebesar -10,628 dan nilai sig
dan nilai sig sebesar 0,01 yang berada di
sebesar 0,01 yang berada di bawah 0,05.
bawah 0,05. Hasil positif menunjukkan
Hasil negatif menunjukkan arah yang
arah yang sama dengan hipotesis yang
berbeda dengan hipotesis yang diajukan,
diajukan, sehingga variabel TPS yang
sehingga variabel TPS berpengaruh negatif
dimoderasi komite audit berpengaruh
signifikan terhadap kualitas sustainability
positif signifikan terhadap kualitas
report.
sustainability report.
Hasil pengujian hipotesis kelima
Hasil pengujian hipotesis kesepuluh
menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA)
menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA)
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
yang dimoderasi oleh komite audit tidak
sustainability report dengan nilai sig
berpengaruh terhadap pengungkapan
sebesar 0,221 yang berada jauh di atas
sustainability report dengan nilai sig
0,05. Sejalan dengan pengujian hipotesis
sebesar 0,073 yang berada di atas 0,05.
keenam menunjukan bahwa tidak ada
pengaruh tekanan lingkungan terhadap
Pembahasan Hasil Penelitian
kualitas sustainability report yang
Pembahasan masing-masing variabel
dimoderasi oleh komite audit dengan nilai
yang terkait:
sig sebesar 0,4 yang berada jauh di atas
1. Pengaruh Tekanan Lingkungan
0,05.
Terhadap Kualitas Sustainability report
Hasil pengujian hipotesis ketujuh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa tekanan karyawan
variabel tekanan lingkungan tidak
(TKARY) yang dimoderasi komite audit
memiliki pengaruh yang signifikan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
terhadap kualitas sustainability report.
sustainability report dengan nilai beta
Hasil penelitian ini sesuai dengan Arum,
unstandardized coefficients sebesar -0,179
(2017) yang menunjukkan bahwa industry
dan nilai sig sebesar 0,34 yang berada di
yang sensitive dengan lingkungan tidak
bawah 0,05. Hasil negatif menunjukkan
berpengaruh terhadap kualitas
arah yang berbeda dengan hipotesis yang
sustainability report. Hal ini menunjukkan
diajukan, sehingga variabel TKARY yang
bahwa perusahaan yang tidak sensitive
dimoderasi komite audit berpengaruh
terhadap lingkungan pun sudah mulai
negatif signifikan terhadap kualitas
dipengaruhi oleh tindakan perusahaan dan
sustainability report.
mereka juga mempunyai klaim legitimasi
Hasil pengujian hipotesis kedelapan
terhadap perusahaan dalam kaitannya
menunjukkan bahwa tekanan konsumen
dengan konsep agensi dan kepemilikan.
(TKONS) yang dimoderasi komite audit
Tekanan yang diberikan oleh para
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
pemangku kepentingan menuntut
sustainability report dengan nilai beta
pelaksanaan dan pengkomunikasian
unstandardized coefficients sebesar -1,707
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
dan nilai sig sebesar 0,01 yang berada di
dalam bentuk laporan, bukan hanya
bawah 0,05. Hasil negatif menunjukkan
sekedar laporan tapi laporan yang
arah yang berbeda dengan hipotesis yang
berkualitas.

125
April 2019 Alfaiz & Aryati

2. Pengaruh Tekanan Karyawan Terhadap laporan tanggung jawab sosial perusahaan


Kualitas Sustainability report dalam menentukan perusahaan mereka
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harus berinvestasi. Pemegang saham masih
variabel tekanan karyawan memiliki tidak mengerti konsep tanggung jawab
pengaruh yang positif signifikan terhadap sosial dan dampaknya pada perusahaan
kualitas sustainability report. Hasil sehingga tekanan pemegang saham yang
tersebut juga mendukung penelitian yang signifikan malah memberikan pengaruh
dilakukan oleh Fernandez-Feijoo et al. , negative terhadap kualitas laporan
pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa keberlanjutan perusahaan yang mungkin
industri berorientasi pekerja (employee mereka khawatir laporan keberlanjutan
oriented industry) mempengaruhi dapat menimbulkan biaya tambahan yang
transparansi laporan keberlanjutan. dapat mengurangi imbal hasil investasinya.
Semakin banyak jumlah pekerja, maka
semakin tinggi tingkat transparansi yang 5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap
akan mereka minta. Hasil penelitian ini Kualitas Sustainability report
mendukung pernyataan Fernandez-Feijoo, Penelitian ini menunjukkan bahwa
Romero dan Ruiz (2014) serta Betts, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Wiengarten, dan Tadisina (2015) yang pengungkapan sustainability report, karena
menentukan karyawan yang pemangku profitabilitas bukan menjadi hal yang
kepentingan internal yang mempengaruhi penting untuk perusahaan dalam
kualitas laporan keberlanjutan positif. pengungkapan sustainability report atau
terdapat kemungkinan bahwa perusahaan
3. Pengaruh Tekanan Konsumen dalam menghasilkan laba mengalami
Terhadap Kualitas Sustainability report penurunan. Dengan tingkat profitabilitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menurun perusahaan akan
variabel tekanan konsumen memiliki mengurangi kegiatan sosial dan
pengaruh yang positif signifikan terhadap memfokuskan untuk meningkatkan laba.
kualitas sustainability report. Hasilnya Sehingga menyebabkan semakin sedikit
mendukung temuan dari Fernandez-Feijoo, informasi sosial dan lingkungan yang
Romero dan Ruiz (2014), Saka dan diungkapkan, hal ini menyebabkan
Pewarna Noda (2013) serta Darus, Mad, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
dan Yusoff (2014) menyatakan bahwa sustainability report. Hasil penelitian ini
perusahaan yang dekat dengan konsumen didukung oleh temuan Fahriza (2014) serta
memiliki laporan keberlanjutan yang lebih penelitian yang dilakukan oleh Iswari
baik daripada mereka yang tidak. Ini juga (2016) yang menyatakan bahwa
menunjukkan bahwa konsumen di profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
Indonesia mempertimbangkan apakah tingkat pengungkapan sustainabilityreport.
produk yang mereka dikonsumsi terbuat
dari bahan yang ramah environmentally- 6. Pengaruh Tekanan Lingkungan yang
atau tidak, penggunaan kerja paksa atau dimoderasi oleh Komite Audit
tidak, dan pertimbangan keberlanjutan Terhadap Kualitas Sustainability report
lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel tekanan lingkungan yang
4. Pengaruh Tekanan Pemegang Saham dimoderasi oleh komite audit tidak
Terhadap Kualitas Sustainability report berpengaruh terhadap kualitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sustainability report. Perusahaan yang
variabel tekanan pemegang saham tidak sensitive terhadap lingkungan
berpengaruh negatif signifikan terhadap ternyata mulai mempertimbangkan
kualitas sustainability report. Hal ini pentingnya kualitas sustainability report
menunjukkan bahwa para pemegang guna meningkatkan nilai perusahaan. hal
saham di Indonesia tidak memperhatikan ini mendorong perusahaan guna menarik

126
April 2019 Alfaiz & Aryati

perhatian para stakeholder dengan socialdisclosure, jelas bahwa program


mengusung konsep TBL. Disisi lain tanggung jawab sosial di Indonesia
komite audit lebih fokus dalam belummemasyarakat. Kesadaran praktik
meningkatkan kualitas laporan keuangan CSR di Indonesia tampaknya belum
dibanding kualitas sustainability report. terbangun denganbaik. Hal ini
diperkirakan karena banyak perusahaan
7. Pengaruh Tekanan Karyawan yang masih memandang CSR sebagai„proyek
dimoderasi oleh Komite Audit buang-buang uang‟.
Terhadap Kualitas Sustainability report
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9. Pengaruh Tekanan Pemegang Saham
variabel tekanan karyawan yang yang dimoderasi oleh Komite Audit
dimoderasi oleh komite audit berpengaruh Terhadap Kualitas Sustainability report
negatif signifikan terhadap kualitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sustainability report. Karyawan di variable tekanan pemegang saham yang
Indonesia cenderung melihat tanggung dimoderasi komite audit berpengaruh
jawab sosial dan laporan keberlanjutan signifikan positif terhadap kualitas
sebagai sesuatu yang merugikan sustainability report. Keberadaan komite
perusahaan dan mengurangi nilai audit membantu menjamin pengungkapan
perusahaan. Hal ini sesuai dengan Ceil dan sistem pengendalian akan berjalan
(2012) yang menyatakan bahwa karyawan dengan baik. Komite audit yang
cenderung menganggap tanggung jawab melakukan pengawasan yang baik maka
sosial dapat menambah beban perusahaan kualitas pengungkapan informasi sosial
sehingga dapat mengurangi gaji dan bonus yang dilakukan semakin luas. Dengan
mereka. Selain itu tanggung jawab sosial adanya komite audit para investor percaya
juga membuat karyawan merasa tersisih bahwa nilai perusahaan akan meningkat
karena praktik tanggung jawab sosial seiring meningkatnya kualitas
perusahaan tidak disosialisasikan dengan sustainability report perusahaan.
baik.
10. Pengaruh Profitabilitas yang
8. Pengaruh Tekanan Konsumen yang dimoderasi oleh Komite Audit
dimoderasi oleh Komite Audit Terhadap Kualitas Sustainability report
Terhadap Kualitas Sustainability report Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang dimoderasi
variabel tekanan konsumen yang oleh komite audit tidak memiliki pengaruh
dimoderasi oleh komite audit berpengaruh yang signifikan terhadap kualitas
negatif signifikan terhadap kualitas sustainability report. Berdasarkan teori
sustainability report. Perusahaan akan legitimasi, salah satu argumen dalam
melaksanakan strategi CSR jika hubungan antara profitabilitas dan tingkat
perusahaanpercaya bahwa jika tidak pengungkapan tanggung jawab sosial
melaksanakannya akan tidak adalah ketika perusahaan memiliki laba
menguntungkan bagi posisi pasarnya. yang tinggi, perusahaan tidak perlu
Adanya tekanan masyarakat yang secara melaporkan hal-hal yang mengganggu
tidak langsung memberikan penghargaan tentang suksesnya keuangan perusahaan.
atau sanksi bagi perusahaan yang Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas
melaksanakan atau tidak melaksanakan rendah, perusahaan berharap para
CSR dapat menjadi substitusi atas pengguna laporan akan membaca “good
mekanisme governance yang tidak efektif, news” kinerja perusahaa. Pada keadaan ini
sehingga mendorong terciptanya maka komite audit berfungsi melakukan
akuntabilitas kegiatan CSR perusahaan. pengawasan dan pengendalian dasaar
Dari temuan bahwa tidak ada pengaruh sesuai yang dipersyaratkan oleh ketentuan
tekanan masyarakat terhadap corporate yang berlaku.

127
April 2019 Alfaiz & Aryati

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN kontribusi baru dalam penelitian ini


IMPLIKASI sehingga minimnya penelitian
terdahulu yang dapat dijadikan sebagai
Simpulan referensi.
Berdasarkan hasil analisis dan
pengujian hipotesis serta pembahasan, Implikasi
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kontribusi Pengembangan Teori
1. Tekanan lingkungantidak berpengaruh Hasil penelitian ini merupakan bukti
terhadap kualitas sustainability report empiris bahwa tekanan karyawan dan
perusahaan. tekanan konsumen mempengaruhi kualitas
2. Tekanan karyawan berpengaruh positif sustainability report perusahaan. Kualitas
terhadap kualitas sustainability report sustainability report perusahaan juga
perusahaan. dipengaruhi oleh tekanan pemegang saham
3. Tekanan konsumen berpengaruh positif yang dimoderasi oleh komite audit. Bukti
terhadap kualitas sustainability report ini diharapkan dapat menjadi sumber
perusahaan. referensi untuk penelitian selanjutnya.
4. Tekanan pemegang saham berpengaruh
negatif terhadap kualitas sustainability 2. Kontribusi Praktik
report perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat
5. Profitabilitas tidak berpengaruh memberi gambaran pada perusahaan dan
terhadap kualitas sustainability report investor mengenai pengaruh tekanan
perusahaan. stakeholder (karyawan, konsumen dan
6. Komite audit tidak dapat memoderasi pemegang saham yang dimoderasi komite
pengaruh Tekanan lingkungan audit) terhadap kualitas sustainability
terhadapkualitassustainability report report perusahaandi Indonesia. Hal ini
perusahaan. dapat menjadi pertimbangan bagi
7. Komite audit memperlemah pengaruh perusahaan untuk melakukan praktik
Tekanan karyawan terhadap kualitas pengungkapan sustainability report
sustainability report perusahaan sehingga dapat menjadi alternatif para
8. Komite audit memperlemah pengaruh investor untuk menilai perusahaan dari sisi
Tekanan konsumen terhadap kualitas sosial, lingkungan dan ekonomi dengan
sustainability report perusahaan mempertimbangkan risiko dan potensi
9. Komite audit memperkuat pengaruh keberlanjutan perusahaan kedepannya
Tekanan pemegang saham terhadap yang dilaporkan pada sustainability report.
kualitas sustainability report
perusahaan. 3. Kontribusi Kebijakan
10. Komite audit tidak dapat memoderasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh profitabilitas terhadap terdapat perbedaan kualitas sustainability
kualitas sustainability report report disebabkan karena perbedaan
perusahaan. tekanan dari stakeholder (karyawan,
konsumen dan pemegang saham). Untuk
Keterbatasan memastikan bahwa kualitas semua
Peneliti menyadari sepenuhnya sustainability report perusahaan baik,
bahwa penelitian ini memiliki regulator dapat mewajibkan pengungkapan
keterbatasan, diantaranya: sustainability report dan membuat
1. Pengukuran tekanan lingkungan, peraturan mengenai batas minimum jumlah
tekanan konsumen dan tekanan pengungkapan dan halaman serta adanya
pemegang saham yang menggunakan assurance statement dan / atau application
variable dummy. check GRI.
2. Penambahan variabel komite audit
sebagai variabel moderasi merupakan DAFTAR PUSTAKA

128
April 2019 Alfaiz & Aryati

Adhipradana, Fadhila. (2014). Pengaruh Framework”. Journal of Bussines


Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Ethics, 122(1), 56-63.
dan Akuntansi. Fakultas Ekonomika Fernandez-Feijoo, B. , Romero, S. , dan
dan Bisnis Universitas Diponegoro. Ruiz, S. (2014). Effect of Stakeholders‟
Arum, Hamudiana. (2017). Pengaruh Pressure on Transparency of
Tekanan Stekeholder terhadap Sustainability reports within the GRI
transparansi laporan berkelanjutan. Framework. Journal of Business Ethics
Fakultas Ekonomika dan Bisnis. 122, 53–63.
Universitas Diponegoro. Freeman, E. R. (1983). Strategic
Astrid Rudyanto & Sylvia Veronica Management, A Stakeholder Approach.
Siregar. (2017). The Effect of Massachusetts: Pitman Publishing Inc.
Stakeholder Pressure and Corporate Freeman, RE (1984). Manajemen
governance on the Quality of Strategis: Suatu Pendekatan
Sustainability report. International Stakeholder. Boston: Cambridge
Journal of Ethics and Systems. University Press.
Aziz, Abdul. (2014). Analisis Pengaruh Ghozali, I dan A. Chariri, (2007). Teori
Good Corporate governance (Gcg) Akuntansi. Badan Penerbit Undip.
Terhadap Kualitas Pengungkapan Semarang.
Sustainability report (Studi Empiris Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis
Pada Perusahaan Di Indonesia Periode Multivariate Dengan Program IBM
Tahun 2011-2012. Fakultas Ekonomi SPSS 25 Edisi 25. Semarang: Badan
Universitas Tanjungpura. Penerbit Universitas Diponegoro.
Azizah, N. L. (2014). Reaksi Pasar atas Global Reporting Initiative, GRI (2015).
Publikasi Sustainability Report (Studi “Sustainability reporting Guidelines,
pada Perusahaan Pertambangan BUMN G4”.
Go Public yang Mempublikasikan Ifadah, Ana. (2011). “Analisis Metode
Sustainability Report Tahun 2011-2013. Principal Component Analysis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas (Komponen Utama) dan Regresi Ridge
Ekonomi dan Bisnis Universitas dalam Mengatasi Dampak
Brawijaya. Multikolinearitas dalam Analisis
Ceil, C. (2014). Tanggung Jawab Regresi Linear Berganda”. Fakultas
Karyawan Dan Corporate Social. Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Tampa: University of Tampa. Alam, Universitas Negeri Semarang.
Darus, F. , S. Mad, dan H. Yusoff. (2014). Nasir, Azwir. (2014). Pengaruh
Pentingnya Pemantauan Kepemilikan Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Dan Firm Sumber Daya pada Corporate governance terhadap Pengungkapan
Social Responsibility (CSR) dari Sustainability report Pada Perusahaan
Lembaga Keuangan. Procedia - Sosial LQ45 yang Terdaftar. Fakultas
Dan Ilmu Perilaku 145, 173-180. Ekonomi Universitas Riau.
Elkington, J. (1997). Cannibals with Forks: Natalia, Oren. (2016). Faktor-faktor yang
The Triple Bottom Line of 21st Century mempengaruhi tingkat pengungkapan
Business. Capstone. Oxford. Sustainabiity Report. Jurnal Ilmu dan
Fahriza, R. (2014). Faktor-Faktor yang Riset Akuntansi: Volume 5, Nomor 11,
Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan November 2016.
Sustainability Report. Universitas Saka, C. , dan Noda, A. (2013). The
Sebelas Maret. Surakarta. Effects of Stakeholders on CSR
Fernandez-Feijoo, B. , Romero S. , & Ruiz Disclosure: Evidence from Japan. 7th
S. (2012). “Effect of Stakeholder‟s Asia Pacific Interdisciplinary Research
Pressure on Transparency of in Accounting Conference. Kobe.
Sustainability reporting within the GRI Sjåfjell, Beate. (2016). Mencapai
Corporate Sustainability: Bagaimana

129
April 2019 Alfaiz & Aryati

Peran dari Pemegang Saham? (Kluwer


Law International, 2017), Bab 18,
Universitas Oslo.
Utari, Margaretha Dita. (2014). Analisis
Pengaruh kriteria Good Corporate
governance Terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility Pada
Perusahaan Sub-Sektor Farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Tanjungpura Vol.3, No.1, Agustus 2014
Hal. 53-80
www. globalreporting. Org
www. idx. co. id
www. ncsr-id. org

130

Anda mungkin juga menyukai