Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

IMPLIKASI KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN GOOD CORPORATE


GOVERNANCE
TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT
&
PENGARUH TEKANAN STAKEHOLDER DAN CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT

KELOMPOK I
Shaqilla Yasmina Difa P.Y (24022219142)
Rizki Juliana Saputri (24022219026)
Tira Nurarni Lukman (24022219072)

S1 AKUNTANSI NON – REGULER


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2021
JURNAL 13
IMPLIKASI KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT

1. Background Information
Seiring dengan adanya perkembangan CSR, perusahaan mulai menyadari
untuk mengungkapkan sebuah laporan yang tidak hanya berpijak pada kondisi keuangan
perusahaan saja tetapi selain informasi keuangan juga menyediakan informasi sosial dan
lingkungan, yang kemudian disebut sustainability report. Sustainability report adalah
praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas. dari kinerja organisasi
dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan
baik internal maupun eksternal.Sustainability report disusun berdasarkan pedoman dari
Global Reporting Initiative (GRI) yang telah dikembangkan sejak tahun 1990 dan
disusun tersendiri terpisah dari laporan keuangan atau laporan tahunan. Pengungkapan
Sustainability Report merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mempublikasikan
laporan keberlanjutan. Laporan ini memberikan informasi tentang pertanggungjawaban
perusahaan terhadap lingkungan dan sosial. Pengungkapan laporan keberlanjutan
(sustainability report) semakin mendapat perhatian dalam praktek bisnis global dan
menjadi salah satu kriteria dalam menilai tanggung jawab sosial suatu perusahaan. Para
pemimpin perusahaan-perusahaan dunia semakin menyadari bahwa pengungkapan
laporan yang lebih komprehensif (tidak hanya sekedar laporan keuangan) akan
mendukung strategi perusahaan. Sustainability report mempunyai standar pengungkapan
yang mencerminkan keseluruhan aktivitas sosial perusahaan. Dalam hal ini,
sustainability report berbeda dengan laporan keuangan. Melalui sustainability report,
kinerja perusahaan bisa langsung dinilai oleh pemerintah, masyarakat, organisasi
lingkungan, media massa, khususnya para investor dan kreditor (bank) karena investor
maupun kreditor (bank) tidak mau menanggung kerugian yang disebabkan oleh adanya
kelalaian perusahaan tersebut terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungannya (Anke,
2009).
2. Research Objective
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh
profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, jumlah rapat
komite audit, jumlah anggota dewan komisaris, dan governance committee terhadap
pengungkapan sustainability report pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode
2014-2016.
3. Prior Research
Beberapa penelitian sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan
dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan antara lain :
a. Penelitian Suryono dan Prastiwi (2011) menunjukkan bahwa komite audit
yang diproksikan dengan jumlah rapat berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan Sustainability Report.
4. Research Gap
Rozeff (1982) menyatakan perusahaan yang leverage operasi atau keuangan tinggi akan
memberikan dividen yang rendah.
5. Research Contribution
Kontribusi pada penelitian antara lain:
a. Peneliti mampu menyediakan informasi mengenai jumlah rapat komite audit dan
governance committee berpengaruh kepada pengungkapan sustainability report,
atau profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan
dan dewan komisaris.
b. Penelitian ini dapat membantu menjelaskan pengaruh profitabilitas, likuiditas,
leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan, jumlah rapat komite audit,
jumlah anggota dewan komisaris, dan governance committee terhadap
pengungkapan sustainability report pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI
periode 2014-2016.
6. Hypothesis
Hipotesis pada penelitian ini yaitu:
1. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Sustainability Report.
2. Komite Audit berpengaruh terhadap pengungkapan Sustainability Report.
3. Tingkat aktivitas perusahaan berpengaruh dengan pengungkapan sustainability report.
4. Tingkat leverage berpengaruh dengan pengungkapan sustainability report.
5. Tingkat likuiditas berpengaruh dengan pengungkapan sustainability report.
6. Tingkat profitabilitas berpengaruh dengan pengungkapan sustainability report.
7. Research Method
Populasi penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia untuk periode tahun 2014-2016. Sampel penelitian ini diperoleh dengan
metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan adalah:Perusahaan tersebut masuk
dalam indeks saham LQ45 selama 3 tahun berturut-turut yaitu 2014-2016, Perusahaan
LQ45 yang tidak keluar selama periode pengamatan tahun 2014- 2016, Perusahaan
LQ45 selain Bank dan lembaga keuangan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014- 2016, Perusahaan yang menampilkan data variabel yang dapat digunakan
untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan dan corporate governance
terhadap publikasi Sustainability Report.
8. Research Result
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah rapat komite audit dan governance
committee berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report.
Sedangkan profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan
dan dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability
report.
9. Research Implication
Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran bahwa untuk perusahaan diharapkan
memberikan variabel seperti tipe industri, kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional dan yang lainnya.
10. Further Research
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya untuk
menghasilkan penelitian yang lebih baik. Misalnya, menambah variabel seperti tipe
industri, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan yang lainnya.
JURNAL 14
PENGARUH TEKANAN STAKEHOLDER DAN CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT

1. Background Information
Di Indonesia pelaporan keberlanjutan atau sustainability report masih bersifat sukarela
(voluntary) tidak seperti pelaporan keuangan dan pelaporan tahunan yang bersifat wajib
(mandatory) terutama bagi perusahaan-perusahaan go-publik (Hasanah et al., 2015).
Praktik dan pengungkapan sustainability report merupakan mekanisme dan konsekuensi
nyata dari implementasi Good Corporate Covernance yang memiliki prinsip bahwa
stakeholder memerlukan perhatian, baik dalam hal aturan yang ada serta menjalin
kerjasama yang aktif untuk kelangsungan hidup jangka panjang antara stakeholder
dengan perusahaan (Aliniar dan Wahyuni, 2017).
Tuntutan atas kualitas laporan keberlanjutan bukan hanya dari pihak eksternal
(stakeholder) namun juga dari pihak internal perusahaan (corporate governance). Tata
kelola yang baik dalam perusahaan mencerminkan kinerja perusahaan yang baik pula,
dengan diterapkan Good Corporate Governance dalam suatu perusahaan maka
perusahaan
tersebut dinilai telah berupaya untuk menyampaikan seluruh informasi kepada para
pemangku kepentingan termasuk laporan keberlanjutannya (sustainability report).
2. Research Objective
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh stakeholders pressure dan
corporate governance terhadap kualitas sustainability report pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017. Sampel penelitian berjumlah 28 dengan
teknik purposive sampling.
3. Prior Research
Beberapa penelitian sebelumnya yaitu sebagai berikut.
a. Hasil penelitian yang dilakukan Fernandez-Feijoo et al. (2012) menyatakan bahwa
investor berpengaruh paling tinggi terhadap kualitas sustainability report perusahaan.
b. Simbolon dan Sueb (2016) menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report
kategori social akan berdampak pada presepsi stakeholder tentang perlakuan
perusahaan terhadap sumber daya disekitarnya sehingga akan menjadi nilai lebih di
mata investor.
c. Aziz (2014), menyatakan bahwa adanya kepemilikan saham manajerial menjadikan
manajer semakin termotivasi dan meningkatkan kinerjanya termasuk dalam
meningkatkan kualitas laporan informasi yang bersifat voluntary yaitu sustainability
report.
d. Sari dan Marsono (2013) bahwa semakin tinggi frekuensi kehadiran rapat komite
audit maka koordinasi dan hubungan antar komite audit semakin baik sehingga dapat
melaksanakan pengawasan terhadap manajemen yang pada akhirnya mendukung
kualitas pengungkapan laporan keberlanjutan yang dilakukan perusahaan,
4. Research Gap
Terdapat dua pandangan yang bertentangan mengenai perbedaan pengukuran indikator
dan sampel dalam penelitian. Nasir et al. (2014) mengambil sampel pada perusahaan yang
terdaftar di LQ45 dengan jumlah anggota dewan direksi dan komite audit sebagai
pengukuran indikator corporate governance. Kemudian, Hasanah et al. (2015)
memperoleh 30 sampel pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dengan rata-rata
kehadiran rapat dewan direksi, dewan komisaris dan komite audit sebagai pengukuran
indikator corporate governance.
5. Research Contribution
Kontribusi pada penelitian ini antara lain : Penelitian ini dapat memberikan gambaran
Kualitas pengungkapan sustainability report yang tertinggi oleh PT. Smart Tbk
Sementara kualitas sustainability report terendah oleh PT. Bank Mandiri Tbk.
6. Hypothesis
Hipotesis pada penelitian ini yaitu:
- Corporate governance berpengaruh terhadap kualitas sustaianability report
- Tekanan stakeholder berpengaruh terhadap kualitas sustainability report.
7. Research Method
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif yaitu
dengan menganalisis hubungan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah tekanan stakeholder dan corporate governance
sedangakan variabel dependen yaitu kualitas sustainability report.
8. Research Result
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini membuktikan bahwa tekanan stakeholder berpengaruh positif
signifikan terhadap kualitas sustainability report telah sesuai dengan teori
stakeholder. Dimana lingkungan, konsumen, pekerja dan investor dapat mendorong
perusahaan untuk mengungkapkan sustainability report yang lebih berkualitas dan
bernilai bagi masyarakat luas. Tekanan dari stakeholder yang tinggi membuat
perusahaan berusaha melakukan tanggung jawab sosialnya dan mengungkapkannya
dengan lebih transparan demi keberlangsungan hidup perusahaan jangka panjang.
b. Penelitian ini juga membuktikan bahwa corporate governance berpengaruh positif
terhadap kualitas sustainability report telah sesuai dengan teori stakeholder, dimana
perusahaan dengan tingkat frekuensi kehadiran rapat dewan direksi, dewan komisari,
komite audit yang tinggi dengan proporsi komisaris independen dan adanya
kepemilikan saham manajerial, dapat menjamin pengendalian serta mendorong pihak
manajemen untuk mengungkapkan sustainability report yang berkualitas..
9. Research Implication
Penelitian ini dapat menghasilkan pengaruh tekanan stakeholder dan corporate
governance terhadap kualitas sustainability report pada tiap perusahaan yang mempunyai
variabel – variabel lengkap untuk diteliti.
10. Further Research
Untuk tahun berikutnya sustainability report di Indonesia telah bersifat mandatory
(wajib) maka untuk peneliti selanjutnya dapat memfokuskan pada satu sektor industri
serta menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas susatainability
report.

Anda mungkin juga menyukai